Ini Dia 5 Bentuk Kompensasi Non Finansial yang Dapat Diterima oleh Karyawan Perusahaan
Pada dasarnya, setiap orang akan bekerja untuk mendapatkan imbalan, baik finansial maupun dalam bentuk kompensasi non finansial atas usaha yang telah mereka lakukan demi mencapai target bisnis perusahaan.
Imbalan ini bisa berupa gaji–yang memang merupakan imbalan yang wajib diberikan oleh perusahaan–dan insentif–yang lebih menjadi bentuk apresiasi perusahaan atas kinerja baik karyawan, dan diberikan untuk menambah motivasi karyawan perusahaan agar bekerja lebih baik lagi. Juga ada tunjangan–seperti tunjangan kesehatan dan tunjangan lain–serta berbagai fasilitas yang disediakan oleh perusahaan.
Selain 4 jenis kompensasi di atas–yang termasuk dalam kompensasi finansial–ada juga yang berupa kompensasi non finansial.
Ya, kompensasi atau benefit yang diterima ini memang tak melulu berupa uang. Ada banyak hal sebenarnya bisa didapatkan oleh karyawan sebagai kompensasi non finansial ini. Apa saja? Yuk, kita lihat satu per satu.
5 Kompensasi Non Finansial yang Bisa Didapatkan oleh Karyawan Perusahaan
![Ini Dia 5 Bentuk Kompensasi Non Finansial yang Dapat Diterima oleh Karyawan Perusahaan Ini Dia 5 Bentuk Kompensasi Non Finansial yang Dapat Diterima oleh Karyawan Perusahaan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/03/kompensasi-non-finansial-600x400.jpg)
1. Promosi jabatan
Salah satu motivasi agar seorang karyawan perusahaan terpacu untuk menunjukkan kinerja yang meningkat kualitasnya dari hari ke hari adalah kesempatan untuk maju. Kemajuan inilah yang disebut sebagai promosi jabatan, yang memungkinkan seorang karyawan untuk pindah dari jabatan satu ke jabatan lain dengan status dan tanggung jawab yang lebih tinggi, dan, tentu saja, gaji lebih besar.
Tak semua karyawan bisa mendapatkan promosi jabatan ini. Ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi agar seorang karyawan pantas mendapatkan promosi jabatan. Di antaranya ia terbukti terampil, mampu memberikan solusi atas masalah-masalah yang timbul, selalu menunjukkan kinerja yang profesional, dan helpful terhadap rekan kerja yang lain.
2. Training untuk meningkatkan skill
Training juga bisa menjadi salah satu bentuk kompensasi non finansial yang oke untuk menambah motivasi karyawan perusahaan agar bekerja lebih baik lagi.
Selain menambah skill si karyawan itu sendiri, training juga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas operasional organisasi perusahaan juga. Sehingga tak hanya karyawan yang diuntungkan dengan adanya training ini, tapi banyak pula manfaat yang bisa diambil oleh pihak perusahaan.
Training ini ada bermacam-macam jenis dan tergantung pula pada tujuannya. Seperti training keuangan pribadi, misalnya. Selain meningkatkan keterampilan karyawan untuk mengelola gaji dan keuangan pribadi mereka, training keuangan juga akan memberi manfaat baik bagi perusahaan karena besar pengaruhnya terhadap produktivitas kerja.
Selain training keuangan, juga bisa diadakan self management training, training teknologi informasi, hingga pelatihan bahasa.
![Ini Dia 5 Bentuk Kompensasi Non Finansial yang Dapat Diterima oleh Karyawan Perusahaan 5 Langkah Mengurangi Kasbon Karyawan yang Bisa Dilakukan oleh Manajemen Perusahaan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/09/cara-mengurangi-kasbon-karyawan.jpg)
3. Liburan
Liburan atau outing merupakan salah satu bentuk kompensasi non finansial yang juga efektif untuk meningkatkan kinerja karyawan.
Bagi karyawan, liburan bisa membuat semangat kerja yang menurun kembali bagus–setelah sebelumnya mereka stres karena beban kerja yang berat–pikiran jadi lebih jernih, dan tubuh menjadi lebih bugar.
Sedangkan bagi perusahaan, liburan ini juga membawa manfaat besar, seperti bisa memberikan wawasan dan pandangan baru pada karyawan, menghasilkan retensi karyawan, juga bisa menarik kandidat-kandidat terbaik untuk bekerja di perusahaan tersebut.
4. Rekan dan atasan yang kooperatif
Tak hanya berupa uang dan barang, dari sisi manusianya sendiri juga bisa menjadi salah satu kompensasi non finansial yang menguntungkan bagi karyawan dan perusahaan lo.
Misalnya seperti hubungan antar rekan kerja yang terjalin baik, komunikasi yang lancar baik dengan rekan, atasan, maupun bawahan, sering hangout bareng, juga menjadi salah satu hal yang bisa membuat karyawan perusahaan menjadi betah.
Jalinan pertemanan yang baik akan memudahkan karyawan untuk bekerja sama demi meraih target besar perusahaan yang sudah ditetapkan.
![Ini Dia 5 Bentuk Kompensasi Non Finansial yang Dapat Diterima oleh Karyawan Perusahaan Ini 3 Masalah Keuangan yang Dihadapi oleh HR dari Karyawannya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/07/masalah-keuangan-karyawan-960x640.jpg)
5. Lingkungan kerja yang baik
Lingkungan kerja yang baik pastinya akan membuat para karyawan perusahaan bisa fokus dan semangat dalam bekerja, sehingga output yang dihasilkan pun lebih berkualitas dengan waktu kerja yang lebih efektif.
Seperti apa sih lingkungan kerja yang baik? Pastinya harus sehat ya. Debu dan ruangan yang pengap pastinya tidak akan baik bagi karyawan. Apalagi kalau ditambah sanitasi yang buruk. Bisa-bisa karyawan malah semakin sering mengambil sick days, alias izin sakit.
Adanya program kesehatan karyawan juga bisa menjadi salah satu bentuk kompensasi non finansial lo, selain mengikutkan karyawan dalam program asuransi kesehatan BPJS Kesehatan.
Selain itu, ketersediaan sarana dan prasarana yang lengkap sesuai kebutuhan juga akan membuat karyawan semakin lancar dalam menyelesaikan tugasnya.
Demikian 5 bentuk kompensasi non finansial yang dapat diterima oleh karyawan perusahaan. Apakah perusahaan Anda sudah memberikan kelima bentuk kompensasi non finansial tersebut pada karyawan Anda?
Jika belum, masih bisa tuh direncanakan mulai dari sekarang bersama QM Financial. Untuk detail lebih lanjut, bisa menghubungi ini ya, dan mari berdiskusi mengenai kebutuhan training keuangan karyawan.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Bingung Mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pribadi? Financial Check Up Saja!
Apakah kamu mengalami kebingungan untuk mengisi Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) Pribadi?
Bulan Maret memang selalu menjadi bulan yang riuh bagi saya karena ada kewajiban sebagai warga negara yang harus dilakukan secara sadar dan mandiri yaitu melaporkan pajak penghasilan. Dulu, pelaporan SPT Pribadi dilakukan secara manual dengan mengisi formulir dan melaporkannya ke KPP terdekat. Walau kini sudah lebih praktis, bukan berarti menjadi lebih mudah untuk mengisi SPT Pribadi lho!
Usia 30-40 Tahun dan 5 Hal Finansial yang Harus Diperhatikan
Data Angkatan Kerja Agustus 2018 dari Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, ada sekitar 31 juta lebih orang yang bekerja dengan rentang usia 30-40 tahun. Ini artinya, situasi angkatan kerja di Indonesia adalah kelompok usia produktif dan sekaligus berada pada jenjang kelompok pekerja utama.
Dengan demikian, angkatan kerja ini sangatlah potensial menjadi mesin penggerak produksi barang dan jasa sekaligus dalam tahapan mengumpulkan materi dalam kehidupannya.
![Usia 30-40 Tahun dan 5 Hal Finansial yang Harus Diperhatikan 7 Jenis Pekerjaan dan Profes di Industri Kreatif yang Lagi Ngehype](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/06/profesi-industri-kreatif-960x640.jpg)
5 Hal Finansial yang Perlu Diperhatikan oleh Kamu dengan Usia 30-40 Tahun
Meningkatkan Kapasitas
Kamu hampir berumur 40 tahun? Itu artinya kamu telah 15 tahun lebih bekerja dan sama artinya juga kamu sudah menjadi piawai dalam pekerjaanmu.
Meskipun kamu telah piawai dalam pekerjaan, tidak ada salahnya kamu tetap meningkatkan kapasitas diri, terutama kalau kamu mempertimbangkan pilihan karier lain. Meningkatkan kapasitas diri bisa dimulai dengan kembali mengambil pendidikan melalui bangku kuliah S2/S3, mengikuti kursus bahasa asing atau komunikasi, membaca buku berkualitas, atau ikut terjun ke dalam suatu komunitas sosial.
Semua hal ini membutuhkan anggaran biaya, maka tetapkan berapa yang mampu kamu bayarkan untuk meningkatkan kapasitas diri yang menunjang karier, mumpung di usia 30-40 tahun ini kondisi masih memungkinkan.
baca juga: Lanjut Pasca Sarjana? Why Not?
Menjaga Cicilan
Meningkatnya karier diiringi dengan meningkatnya penghasilan tidak jarang juga diikuti oleh meningkatnya pengeluaran, terutama cicilan utang. Sebenarnya ini wajar saja terjadi pada kamu yang berada di usia 30-40 tahun.
Ketika karier menanjak, kamu ingin memiliki mobil yang nyaman dan rumah yang cukup besar untuk seluruh anggota keluarga. Namun perlu diingat bahwa kamu perlu menjaga keseluruhan jumlah cicilan utang maksimal sebesar 30% dari penghasilanmu per bulan. Ini termasuk cicilan KPR/KPA, cicilan kendaraan bermotor dan cicilan gadget.
baca juga: Membangun Kebiasaan Keuangan Yang Baik
![Usia 30-40 Tahun dan 5 Hal Finansial yang Harus Diperhatikan 5 Cara Atur Uang Sehabis Lebaran Tahun Ini](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/05/lebaran-tahun-ini-960x641.jpg)
Rumah Pertama
Kalau kamu sudah bekerja hampir lebih dari 15 tahun, sudah saatnya kamu memiliki sejumlah uang yang diperuntukkan membeli rumah pertamamu!
Jangan sampai terlena dengan gaya hidup atau bahkan karena memanjakan anak sehingga kamu tidak mampu membeli rumah masa depanmu!
baca juga: Enggak Punya Rumah Karena Memanjakan Anak
Dana Pendidikan Anak dan Dana Pensiun
Kamu yang berada di usia 30-40 tahun seharusnya telah menjadi orang tua. Tentunya setuju bahwa pendidikan adalah hal yang penting bagi anak. Dengan pendidikan yang, kamu mengharapkan anakmu dapat hidup lebih sejahtera dan sukses. Tapi di sisi lain, biaya pendidikan di Indonesia kian hari kian mahal maka kamu perlu mempersiapkan Dana Pendidikan Anak sesegera mungkin.
Selain Dana Pendidikan Anak yang nilainya besar, sama halnya dengan Dana Pensiun. Bagi kamu yang berumur dalam rentang usia 30-40 tahun harus sudah mempersiapkan Dana Pensiun agar tersedia uang yang cukup untuk bekal pensiun di hari tua sehingga tidak menyusahkan anak dan cucu.
baca juga: Jalan Panjang Menyiapkan Dana Pendidikan Anak dan #FinClic Dana Pensiun
![Usia 30-40 Tahun dan 5 Hal Finansial yang Harus Diperhatikan 5 Kebiasaan yang Dapat Meningkatkan Keterampilan Mengelola Keuangan Karyawan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/04/kebiasaan-mengelola-keuangan-karyawan-960x638.jpg)
Menjaga Lifestyle
Apakah kamu merasa tidak bisa menabung padahal penghasilan sudah semakin naik? Mungkin itu karena pos pengeluaran untuk lifestyle terlalu tinggi dari yang seharusnya.
Berapa pun besarnya penghasilanmu, jagalah pos lifestyle pada angka maksimal 20% setiap bulannya. Dengan demikian, masih ada sisa penghasilan yang dapat ditabung atau diinvestasikan untuk tujuan keuangan yang ingin dicapai.
baca juga: #FinClic Anggaran Lifestyle yang Bocor Ambyar
Semoga dengan memperhatikan 5 hal di atas, kamu yang berumur dalam rentang usia 30-40 tahun bisa memiliki keuangan yang kuat!
Terus bekali diri dengan belajar keuangan secara mandiri. Kini kamu bisa belajar finansial dari mana saja melalui Financial Clinic Online Series (FCOS) dengan aplikasi zoom. QM Financial menyediakan beragam topik finansial yang bisa kamu pilih. Untuk pilihan kelas dan jadwal lengkapya, kunjungi event.qmfinancial.com!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
-Honey Josep-
#FinClic Pause Button
Apakah kamu pernah tahu mengenai “pause button”?Menurut kamus bahasa, pause button adalah kegiatan yang berhenti sementara sehingga yang mengalaminya seperti diberhentikan kehidupannya sementara.Tahun 2002, Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial baru lulus kuliah – bekerja – menikah lalu memiliki anak. Mungkin ini sebagian besar siklus yang dialami perempuan Indonesia. Saat itu Wina, sapaan akrabnya merasa stres karena merasa hidupnya berjalan di tempat.
Hidup Nyaman Saat Pensiun? Yuk Rencanakan!
Program Masa Persiapan Pensiun atau yang sering disebut dengan MPP diperlukan oleh setiap tenaga kerja baik itu aparatur sipil negara (ASN), pegawai BUMN maupun karyawan swasta. Karena ada beberapa hal yang kerap terjadi kepada para tenaga kerja menjelang masa pensiun seperti masalah mental, ekonomi maupun sosial. Permasalahan tersebut muncul karena kebanyakan dari mereka yang belum memiliki rencana apa yang akan dilakukan pada saat pensiun. Namun tidak semua tenaga kerja memilki permasalahan menjelang masa pensiunnya.
baca juga: Apa Yang Sebaiknya Dilakukan Setelah Pensiun?
Dalam faktanya, tingkat kesadaran tenaga kerja di Indonesia untuk mempersiapkan masa pensiunnya masih terbilang rendah. Sebagian besar dari mereka masih mengandalkan jaminan dana pensiun yang diberikan oleh perusahaan atau instansi tempat mereka bekerja sebagai sumber pendapatan di masa pensiunnya kelak.
baca juga: Cukupkah dengan Jaminan Pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan?
Padahal harus kita akui bahwa besaran dana pensiun tersebut mungkin tidak akan cukup untuk menjamin kehidupannya di masa pensiun kelak. Kondisi inilah yang mendorong PT. TASPEN (persero) untuk mengadakan Program Wirausaha ASN dan Pensiunan yang diselenggarakan pada tanggal 16 Januari lalu yang berlokasi di Sentul International Convention Center dan dibuka oleh Presiden RI Bapak H Ir. Joko Widodo.
Program ini diselenggarakan selama 1 (satu) hari dan dihadiri oleh 4.000 orang ASN yang akan memasuki usia pensiun. Dalam program ini, ada beberapa pembicara yang hadir untuk memberikan edukasi seputar masa persiapan pensiun, salah satunya adalah lead trainer dari QM Financial Ligwina Hananto.
Ligwina Hananto menyampaikan bahwa untuk bisa hidup nyaman di masa pensiun nanti, maka kita harus mempersiapkannya sedini mungkin. Berikut poin-poin penting dari program persiapan pensiun untuk Anda yang berusia di bawah 30 tahun, antara lain:
- Wujudkan good money habit agar kondisi keuanganmu tetap sehat.
- Atur cashflow dan kebiasaan pengeluaran lifestyle.
- Punya rumah pertama.
- Punya tujuan finansial penting seperti dana darurat, dana pendidikan dan dana pensiun.
- Pelajari jenis-jenis aset aktif: bisnis, properti dan surat berharga.
baca juga: 5 Alasan Kamu Perlu Menyiapkan Dana Pensiun Sejak Dini
Namun tidak perlu khawatir juga, jika Anda belum menyiapkan rencana keuangan padahal sudah memasuki usia pensiun. Berikut Poin-poin penting dari program pensiun khusus usia 50 tahun ke atas ini, antara lain:
- Pastikan utang Anda LUNAS saat masuk periode pensiun.
- Sesuaikan cashflow biaya hidup saat masuk periode pensiun.
- Periksa fasilitas kesehatan yang dapat digunakan di masa pensiun.
- Periksa daftar aset mana yang dapat dioptimalkan sebagai sumber penghasilan di masa pensiun
- Pelajari kembali jenis-jenis aset aktif: bisnis, properti dan surat berharga.
Baca juga: Kapan perusahaan harus membuat program persiapan pensiun?
Tidak hanya berhenti di situ, para peserta juga mendapat arahan khusus untuk bisa mengelola keuangan pribadinya agar bisa berkembang menjadi sumber penghasilan di masa pensiunnya, tentunya dengan mengembangkan usaha/bisnis.
baca juga: Blueprint of Your Money
Dengan diselenggrakannya Program Wirausaha ASN dan Pensiunan ini, maka harapan kedepannya adalah para calon pensiunan ASN ini dapat hidup lebih baik dari segi mental, sosial dan perekonomian.
-Nita Kurniawati
#FinClic Properti VS Traveling
Hidup kita sekarang banyak ditentukan oleh apa yang terjadi di media sosial (medsos) sehingga media sosial turut berperan dalam penentuan pilihan. Ada yang terpengaruh dengan skincare dari akun medsos yang diikuti dan bahkan terpengaruh dengan liburan pada destinasi tertentu misalnya Flores, Jepang dan Korea.
Membangun Kebiasaan Keuangan Yang Baik
Kamu pasti masih ingat #BiasaJadiBaik, sebuah gerakan bersama untuk memulai kebiasaan keuangan yang baik.
Saya akhirnya membaca buku “The Power of Habit” yang ditulis oleh Charles Duhigg. Menurutnya, kebiasaan merupakan suatu aksi yang rutin dilakukan sehingga tanpa disadari dilakukan secara otomatis (pola) oleh seseorang.
Kebiasaan baik tidak hanya dilakukan untuk aktivitas sehari-hari tapi penting juga untuk dilakukan dalam hal keuangan. Dengan membangun kebiasaan keuangan yang baik, niscaya kamu akan dapat mempertahankan kemampuan hidup di masa pensiun dan dengan keuangan yang kuat kamu akan mampu menolong lebih banyak lagi orang dekat (keluarga/saudara) yang membutuhkan.
Hari gajian semakin mendekat, mari gunakan 5 pos pengeluaran untuk belajar membangun kebiasaan keuangan yang baik.
#FinClic Dana Pensiun
Apa yang ada di bayanganmu ketika mendengar kata “pensiun”?
SIAPA
Pensiun seringkali dibayangkan sebagai periode saat menginjak usia 55
tahun (pensiun PNS zaman dahulu dan kini sudah berubah menjadi 58 tahun), sudah
tidak bekerja dan tidak beraktivitas lagi untuk fase yang panjang. Masa pensiun
juga biasanya tidak lagi memiliki penghasilan dan hidup bergantung pada orang
lain.
Di QM Financial, kami membuat asumsi perhitungan usia pensiun adalah 55-85
tahun di mana umur 55 tahun sudah berhenti bekerja sampai 85 tahun (meninggal
dunia).
Bekerja di Sektor Keuangan, Kita Akan Menerima Setidaknya 4 Benefit Ini
Bekerja di sektor keuangan–yang meliputi asuransi dan perbankan, dan termasuk di dalamnya adalah bagian teknologi informasi (IT) dan akuntan–tetap menjadi salah satu profesi terpopuler di masa sekarang.
Meski konon, generasi millenial zaman now cenderung lebih suka bekerja di perusahaan startup, apalagi yang sesuai dengan passion. Ada yang bilang, bekerja di sektor keuangan–terutama di bank–bikin kita melupakan mimpi dan passion.
Benarkah? Well, yang pasti, pada kenyataannya pelamar lowongan kerja di bank masih membludak di setiap job fair diadakan. Dan, biasanya selalu dipenuhi oleh para fresh graduate, alias mereka-mereka yang baru saja lulus dari kampus.
Mengapa? Pastinya bukan karena tanpa sebab.
Salah satu alasannya adalah karena perusahaan-perusahaan di sektor keuangan menjamin adanya hal-hal berikut ini pada karyawannya.
Benefit yang Didapatkan Jika Bekerja di Sektor Keuangan
1. Gaji
Seperti yang dilaporkan di Kompas.com, Kelly Services dan Persol Indonesia merilis panduan gaji beberapa posisi jabatan strategis di lingkungan asuransi dan perbankan.
Beberapa di antaranya disebutkan, untuk perusahaan asuransi, mereka yang menjabat sebagai Telemarketing Supervisor dengan ijazah pendidikan terakhir S1 dan masa kerja 3 tahun menerima gaji dalam rentang Rp 4,5 juta-Rp 6 juta.
Sedangkan di lingkungan perbankan, gaji seorang Senior Associate penyaluran kredit dengan ijazah pendidikan terakhir S1 dan masa kerja 2-4 tahun rentangnya berada di antara Rp 20 juta-Rp 25 juta per bulan.
Sedangkan untuk seorang Audit Manager, masih dengan kualifikasi pendidikan terakhir S1 dengan masa kerja 5-7 tahun, maka rata-rata gajinya diperkirakan Rp 15 juta-Rp 30 juta per bulan.
Memang, masih menurut laporan yang sama, dibandingkan dengan perusahaan di sektor lainnya, perusahaan yang bergerak di sektor keuangan menawarkan gaji yang relatif lebih tinggi pada para fresh graduate.
2. Mendapatkan Banyak Fasilitas Tunjangan
Tak hanya gaji, berbagai tunjangan pun diberikan untuk menjamin kesejahteraan karyawan. Tak hanya kesehatan yang diberikan fasilitas berupa tunjangan, bahkan ada dana pensiun yang biasanya juga terkelola dengan baik.
Selain dua jenis tunjangan utama tersebut, masih ada pula tunjangan hari raya, tunjangan cuti, hingga adanya bonus tahunan. Sehingga, bisa jadi nih, take home pay atau gaji yang dibawa pulang setiap bulannya dua kali lipat dari gaji pokok yang disepakati di awal.
3. Kesempatan luas untuk meningkatkan skill
Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri juga terbuka lebar ketika kita bekerja di sektor keuangan, terutama di perbankan. Hal ini dikarenakan bank-bank cukup rajin memberikan training-training untuk membantu meningkatkan kualitas kinerja karyawannya.
Pelatihan yang diadakan sangat menyeluruh, untuk membentuk karyawan-karyawan kompenten yang siap untuk ikut menjadi bagian dari perkembangan bisnis perusahaan itu sendiri.
Kadang seorang karyawan juga ikut training yang sama sampai berulang kali, lantaran tuntutan pekerjaannya. Pastinya kesempatan ini tak selalu ada jika kita bekerja di sektor lain lo.
4. Jenjang karier yang luas
Bekerja di sektor keuangan, prestasi kerja sangat mudah ditelusuri. Jika etos kinerja kita sudah bagus dan tinggi, maka pendakian ke puncak karier pun bisa lebih cepat jika kita bekerja di sektor keuangan, terutama di perbankan ini.
Nah, bagaimana? Apakah Anda juga tertarik untuk bekerja di sektor keuangan? Atau, malahan sekarang Anda sudah bekerja di bank atau asuransi?
Tertarik untuk mengundang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan di perusahaan Anda? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
-Carolina Ratri-
#FinClic Tips Cara Atur Uang Buat Milenial
Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial ingin cerita bedanya cara atur uang ketika Wina juga masih berumur 20-an dengan generasi langgas saat ini.