Lebaran sudah lewat, Ramadan juga sudah selesai. Tapi ada satu PR besar yang sering muncul setelah momen-momen itu: isi dompet mulai menipis. Banyak orang mulai cari cara menabung lagi setelah pengeluaran membengkak untuk mudik, belanja baju baru, atau bagi-bagi THR.
Wajar, sih. Namanya juga momen setahun sekali. Tapi kalau enggak segera dipulihkan, kondisi keuangan bisa makin seret sampai akhir bulan.
Yang jadi tantangan, semangat menabung itu biasanya ikut hilang bareng habisnya uang. Padahal justru setelah Lebaran, keuangan butuh perhatian ekstra. Enggak cukup cuma berharap saldo rekening tiba-tiba penuh lagi. Harus ada usaha nyata buat perlahan-lahan memperbaiki keadaan.
Kabar baiknya, semua itu bisa dimulai dari hal simpel dan kecil dulu.
Table of Contents
Cara Menabung Lagi Sehabis Lebaran

Supaya keuangan bisa balik stabil, ada beberapa cara menabung yang bisa dicoba pelan-pelan setelah Lebaran. Enggak perlu langsung besar atau ribet. Yang penting konsisten dan sesuai kemampuan. Berikut beberapa langkah sederhana yang bisa mulai dilakukan.
1. Cek Kondisi Keuangan Terbaru
Langkah pertama yang paling penting dalam cara menabung lagi ini adalah jujur sama kondisi keuangan sendiri. Setelah Ramadan dan Lebaran selesai, biasanya uang tabungan atau saldo rekening enggak lagi setebal awal bulan puasa. Jadi, coba cek dulu semuanya.
Lihat sisa uang di rekening, uang tunai, dompet digital, sampai sisa emas atau aset lain kalau ada. Dari sini bakal kelihatan, apakah kondisi masih aman atau harus mulai berhemat ketat. Jangan asal jalan saja tanpa tahu posisi keuangan sekarang ada di level mana.
Baca juga: Tip Menabung Konsisten untuk Tujuan Jangka Panjang di Tahun 2025
2. Catat Semua Pengeluaran Selama Ramadan dan Lebaran
Kadang kita enggak sadar, ternyata pengeluaran paling besar itu justru datang dari hal kecil tapi sering. Misalnya, beli takjil tiap sore, ngasih THR ke banyak orang, atau ongkos mudik.
Nah, coba luangkan waktu sebentar buat mencatat semua itu. Urutkan dari pengeluaran terbesar sampai terkecil. Dengan begini, bisa ketahuan pola borosnya di mana. Ini penting buat bahan evaluasi, supaya ke depannya bisa lebih hati-hati saat ada momen besar seperti Ramadan lagi.
3. Kembali ke Anggaran Harian
Setelah tahu kondisi keuangan dan catatan pengeluaran, saatnya kembali bikin batasan. Salah satu cara paling sederhana adalah bikin anggaran harian. Misalnya, sehari maksimal keluar Rp50 ribu untuk makan dan jajan. Kalau lagi enggak ada kebutuhan penting, ya usahakan enggak melebihi angka itu. Selisihnya, tabung.
Cara menabung kayak gini memang enggak langsung bikin kamu kaya. Tapi setidaknya bisa bantu menjaga sisa uang tetap aman sampai gajian berikutnya.

4. Mulai Menabung dari Nominal Kecil
Cara menabung yang benar itu enggak perlu langsung pasang target besar. Mulai saja dari nominal kecil, misalnya Rp10 ribu atau Rp20 ribu sehari. Yang penting rutin dan konsisten.
Karena intinya, kebiasaan itu lebih berharga daripada angka. Kalau langsung dipaksa menabung besar, justru nanti malah cepat menyerah. Mending kecil tapi jalan terus, lama-lama juga akan terkumpul.
5. Manfaatkan Sisa THR atau Uang Kaget
Kalau masih ada sisa THR, angpau, atau bonus lainnya, usahakan jangan langsung dihabiskan. Ini kesempatan bagus buat memperbaiki tabungan yang sempat terkuras. Sisihkan sebagian buat ditabung atau masuk ke dana darurat. Sisanya boleh dipakai buat kebutuhan penting.
Intinya, jangan tergoda untuk langsung belanja lagi hanya karena merasa masih ada ‘jatah’ sisa Lebaran. Karena setelah Lebaran lewat, kebutuhan hidup jalan terus seperti biasa.
6. Puasa Belanja untuk Sementara
Setelah fase banyak belanja selama Ramadan dan Lebaran, enggak ada salahnya masuk ke fase menahan diri. Coba mulai puasa belanja. Enggak perlu lama-lama, cukup sebulan pertama setelah Lebaran.
Gunanya buat memberi waktu keuangan pulih lagi. Biasanya, godaan paling besar itu datang dari diskon atau promo. Tapi ingat, bukan berarti semua promo harus diburu. Prioritaskan kebutuhan, bukan keinginan.
7. Buat Target Tabungan Jangka Pendek
Supaya lebih semangat menabung lagi, coba bikin target kecil dulu. Misalnya, ingin mengumpulkan Rp1 juta dalam waktu sebulan. Dengan cara menabung kayak gini, prosesnya jadi terasa lebih ringan dan realistis.
Setiap kali target tercapai, beri apresiasi kecil buat diri sendiri. Bisa dengan nonton film favorit atau makan enak sekali-sekali. Tapi tetap, jangan sampai apresiasi ini malah lebih mahal daripada tabungan itu sendiri.

8. Evaluasi Gaya Hidup
Terakhir, coba perhatikan lagi pola hidup sehari-hari. Apakah selama Ramadan sering beli makanan di luar? Apakah saat Lebaran lebih sering pesan online daripada masak sendiri?
Nah, setelah momen-momen itu lewat, saatnya kembali ke kebiasaan hemat. Masak sendiri lebih murah. Bawa bekal lebih aman. Jalan kaki lebih sehat. Hal kecil seperti ini lama-lama punya efek besar buat keuangan. Apalagi kalau sudah dijadikan kebiasaan.
Baca juga: Tanggal Tua VS Tanggal Muda: Apa yang Perlu Dilakukan Supaya Semua Tanggal Jadi Baik?
Pada akhirnya, cara menabung setelah Ramadan dan Lebaran memang butuh proses. Enggak bisa langsung balik seperti sebelum momen pengeluaran besar kemarin.
Tapi bukan berarti nggak mungkin. Justru dari kondisi inilah kebiasaan keuangan sehat bisa mulai dibangun lagi. Mulai saja dari langkah paling sederhana dulu. Lama-lama, kalau sudah terbiasa, menabung setelah Lebaran enggak lagi terasa berat.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!