Kenapa gaji di Indonesia kecil? Pertanyaan ini sering muncul akhir-akhir ini. Terutama ketika netizen yang budiman sedang membandingkan kondisi negara ini dengan negara lain.
Yah, memang tak bisa dimungkiri. Banyak pekerja merasa upah yang diterima enggak sebanding dengan biaya hidup yang terus naik. Padahal, faktor yang memengaruhi besaran gaji tidak hanya soal kebijakan perusahaan. Ada berbagai aspek yang ikut menentukan, mulai dari kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, hingga daya saing tenaga kerja.
Table of Contents
Kenapa Gaji di Indonesia Kecil? Mungkin Ini Penyebabnya!

Gaji yang rendah bukan sekadar masalah personal karyawannya, tapi bisa jadi juga gambaran dari sistem yang lebih besar. Setuju enggak?
Banyak faktor yang menjadi alasan kenapa gaji di Indnesia kecil, apalagi jika dibandingkan negara lain. Mulai dari produktivitas tenaga kerja, tingkat pendidikan, hingga kekuatan serikat pekerja. Semua ini berperan dalam menentukan seberapa besar penghasilan yang bisa didapat.
Berikut lima faktor utama yang memengaruhi besaran gaji di Indonesia, dirangkum dari berbagai sumber.
1. Produktivitas Rendah
Produktivitas tenaga kerja di Indonesia masih tertinggal dibandingkan dengan negara-negara maju.
Data dari Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) yang dimuat di Databoks menunjukkan bahwa pada tahun 2022, produktivitas tenaga kerja Indonesia hanya mencapai US$13,1 per jam. Hal ini menempatkan Indonesia di peringkat ke-107 dari 185 negara.
Sebagai perbandingan, Luksemburg memiliki produktivitas sebesar US$128,1 per jam, Irlandia US$122,2 per jam, dan Singapura US$73,7 per jam. Jauh bats kan?
Salah satu faktor yang memengaruhi rendahnya produktivitas ini salah satunya adalah masih dominannya penggunaan tenaga manusia dalam berbagai sektor pekerjaan. Kita belum meng adopsi teknologi secara optimal.
Enggak bisa menolak kan, fakta bahwa penggunaan teknologi yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja? Namun, di Indonesia, penerapan teknologi dalam proses kerja masih terbatas, yang berdampak pada efisiensi dan output yang dihasilkan. Inilah mengapa gaji di Indonesia kecil.
Baca juga: Bagaimana Mengembangkan Karier dan Keuangan, Mulai dari Gaji Kecil

2. Tingkat Pendidikan dan Keahlian
Tingkat pendidikan dan keahlian tenaga kerja di Indonesia berperan penting dalam menentukan daya tawar terhadap upah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada Februari 2024, mayoritas pekerja di Indonesia adalah lulusan SD ke bawah, dengan proporsi mencapai 36,54% dari total pekerja nasional.
Dominasi pekerja berpendidikan rendah ini berdampak pada rendahnya keterampilan khusus di pasar tenaga kerja. Akibatnya, daya tawar mereka terhadap upah menjadi lebih rendah dibandingkan dengan tenaga kerja yang memiliki keterampilan tinggi. Alhasil, hal ini juga jadi alasan kenapa gaji di Indonesia kecil.
Penelitian yang dipublikasikan oleh Universitas Katolik Parahyangan menunjukkan bahwa pendidikan berpengaruh positif terhadap rata-rata upah di Indonesia Timur. Artinya, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang, semakin besar kemungkinan mereka mendapatkan upah yang lebih tinggi.
3. Biaya Hidup Rendah
Biaya hidup di Indonesia relatif lebih rendah dibandingkan dengan banyak negara lain, yang berdampak pada penyesuaian standar gaji sesuai dengan daya beli masyarakat. Ini juga menjadi alasan kenapa gaji di Indonesia kecil.
Menurut data dari Numbeo, per Maret 2023, Indonesia memiliki indeks biaya hidup sebesar 31,2, menjadikannya negara dengan biaya hidup termurah di Asia Tenggara. Sebagai perbandingan, Singapura memiliki indeks biaya hidup tertinggi di kawasan tersebut, yaitu 85,9.
Perbedaan ini terlihat jelas ketika membandingkan biaya hidup di Jakarta dengan kota-kota besar lainnya. Estimasi rata-rata biaya hidup di Jakarta sekitar Rp15 juta per bulan, sementara di New York mencapai Rp51,5 juta per bulan, dan di Singapura sekitar Rp45 juta per bulan.
Penetapan upah minimum di Indonesia mempertimbangkan Kebutuhan Hidup Layak (KHL), yang disesuaikan dengan biaya hidup di masing-masing daerah. Hal ini diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan, yang menyatakan bahwa upah minimum ditetapkan berdasarkan KHL dengan memperhatikan produktivitas dan pertumbuhan ekonomi.

4. Minimnya Serikat Pekerja yang Kuat
Minimnya serikat pekerja yang kuat di Indonesia berkontribusi pada rendahnya daya tawar pekerja dalam negosiasi upah. Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa pada tahun 2021, hanya 12,04% pekerja yang tergabung dalam serikat pekerja, menurun dari 12,46% pada tahun 2019.
Jumlah pekerja yang bergabung dalam serikat pekerja tercatat sebanyak 4.208.338 orang. Angka ini menunjukkan bahwa mayoritas pekerja di Indonesia enggak tergabung dalam serikat pekerja. makanya mereka memiliki keterbatasan dalam melakukan negosiasi upah dan kondisi kerja.
Selain itu, penurunan jumlah serikat pekerja di Indonesia juga menjadi perhatian. Dalam kurun waktu 2005–2023, jumlah serikat pekerja menurun drastis dari 1,8 juta menjadi hanya 165.000 serikat pekerja.
Serikat pekerja memiliki peran penting dalam mewakili anggotanya dalam perundingan dengan pengusaha terkait upah dan kondisi kerja. Namun, dengan rendahnya tingkat partisipasi pekerja dalam serikat, kemampuan untuk melakukan perundingan kolektif menjadi terbatas.
Baca juga: Kenapa Gaji Kecil sementara Orang Lain Bisa Bergaji Besar?
Kenapa gaji di Indonesia kecil? Jawabannya enggak sesederhana satu faktor saja. Banyak hal yang memengaruhi, mulai dari produktivitas kerja, pendidikan, hingga kebijakan upah. Selama faktor-faktor ini belum mengalami perubahan signifikan, gaji yang diterima pekerja kemungkinan besar akan tetap rendah. Namun, kondisi ini tidak berarti tanpa solusi. Ada cara untuk bertahan dan tetap berkembang di tengah keterbatasan.
Salah satu cara yang bisa membantu adalah belajar mengelola keuangan dengan lebih baik. Dengan gaji yang terbatas, strategi finansial yang tepat bisa membuat perbedaan besar.
Karena itu, penting bagi karyawan untuk memahami cara mengatur pemasukan dan pengeluaran agar lebih stabil. Sebuah kelas keuangan bisa menjadi solusi untuk membekali pekerja dengan keterampilan finansial yang lebih baik. Dengan begitu, tantangan gaji kecil bisa dihadapi dengan lebih siap.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
QM Financial
Related Posts
2 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Baca juga: Kenapa Gaji di Indonesia Kecil? 5 Faktor yang Memengaruhinya […]
[…] Baca juga: Kenapa Gaji di Indonesia Kecil? 5 Faktor yang Memengaruhinya […]