Pengaruh Kinerja Karyawan terhadap Kesehatan Keuangan Perusahaan
Kinerja karyawan merupakan salah satu pilar terpenting dalam menentukan kesuksesan dan pertumbuhan sebuah perusahaan.
Konsep ini enggak hanya berkisar pada efisiensi dan produktivitasnya saja, tetapi juga mencakup kreativitas, inovasi, dan dedikasi mereka dalam menjalankan tugas. Kinerja yang tinggi dari karyawan dapat berkontribusi langsung pada peningkatan pendapatan, kepuasan pelanggan, dan reputasi perusahaan di pasar.
Sebaliknya, kinerja yang rendah dapat menimbulkan biaya yang tidak hanya berdampak finansial, tetapi juga mempengaruhi moral dan motivasi tim secara keseluruhan.
Table of Contents
Hubungan Kinerja Karyawan dengan Kesehatan Keuangan Perusahaan
Kinerja karyawan memegang peran krusial dalam menentukan kesehatan keuangan perusahaan. Analisis mengenai hubungan ini mengungkap bahwa kinerja karyawan enggak cuma memengaruhi aspek keuangan perusahaan secara langsung, seperti penjualan dan keuntungan, tetapi juga secara tidak langsung melalui faktor-faktor seperti reputasi perusahaan dan kepuasan pelanggan.
So, dapat dikatakan secara langsung, bahwa karyawan yang berkinerja tinggi dapat meningkatkan produktivitas, yang berarti lebih banyak pekerjaan dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat dan dengan sumber daya yang lebih sedikit. Hal ini secara langsung berdampak pada penurunan biaya operasional dan peningkatan pendapatan.
Di sisi lain, efek tak langsung dari kinerja karyawan juga tidak kalah penting. Karyawan yang berdedikasi dan memiliki keterampilan yang baik sering kali berkontribusi pada inovasi dan peningkatan kualitas produk atau layanan.
Hal ini meningkatkan kepuasan pelanggan dan dapat mengarah pada loyalitas yang lebih tinggi, membuka peluang untuk pendapatan berulang, dan referensi positif. Selain itu, karyawan yang bersemangat dan berkinerja tinggi cenderung menciptakan lingkungan kerja yang positif, yang dapat menarik talenta baru dan mempertahankan retensi, mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan.
Mengingat dampak langsung dan tidak langsung ini, enggak mengherankan kan, kalau kesehatan keuangan perusahaan sering kali terkait erat dengan bagaimana karyawan di dalamnya bekerja dan berkembang.
Perusahaan yang mengakui dan memanfaatkan hubungan ini akan cenderung lebih tangkas, inovatif, dan mampu mengatasi tantangan pasar dengan lebih efektif. Dengan demikian, investasi dalam pengembangan karyawan, baik melalui pelatihan, dukungan, atau pengakuan, menjadi investasi yang berharga bagi keberlangsungan dan kemakmuran keuangan perusahaan.
Peran Keterampilan Mengelola Keuangan pada Karyawan
Nah, jangan salah. Kinerja karyawan salah satunya juga dipengaruhi oleh tingkat keterampilan mengelola keuangan pribadi karyawan.
Pemahaman dan penguasaan keterampilan mengelola keuangan oleh karyawan memiliki dampak signifikan terhadap kinerja mereka, yang pada gilirannya memengaruhi kesuksesan perusahaan secara keseluruhan.
Keterampilan ini mencakup berbagai aspek, seperti budgeting, membuat rencana keuangan, paham cara kerja cash flow, hingga mampu membuat keputusan keuangan yang bijaksana. Karyawan yang memiliki kemampuan ini cenderung lebih bertanggung jawab, rapi, dan proaktif dalam pekerjaan mereka, yang merupakan atribut penting dalam berbagai peran dan industri.
Keterampilan keuangan yang baik memungkinkan karyawan untuk memahami lebih dalam bagaimana pekerjaan mereka memengaruhi keuangan perusahaan.
Misalnya, seorang manajer proyek dengan keahlian keuangan yang kuat akan lebih mampu mengelola anggaran proyek secara efektif, mengidentifikasi area di mana biaya dapat dikurangi tanpa mengorbankan kualitas, dan memahami dampak keputusan finansial terhadap hasil akhir perusahaan.
Di sisi lain, seorang sales yang mengerti tentang pengelolaan keuangan bisa sangat lebih efektif dalam menegosiasikan kontrak yang menguntungkan bagi perusahaan, memahami implikasi keuangan dari kesepakatan tersebut, dan mengidentifikasi peluang untuk peningkatan pendapatan.
Sebagai contoh praktis, katakanlah di sebuah perusahaan ritel, diadakan financial training untuk staf sales-nya. Dalam training tersebut diajarkan cara mengidentifikasi peluang penjualan yang lebih menguntungkan dan mengelola diskon dengan bijak. Hasilnya, staf tersebut tidak hanya meningkatkan penjualan tetapi juga memperbaiki margin keuntungan.
Hal ini menunjukkan bahwa ketika karyawan dilengkapi dengan keterampilan keuangan, mereka tidak hanya memperbaiki kinerja mereka secara individu, tetapi juga secara kolektif berkontribusi pada keberhasilan finansial perusahaan.
Dengan demikian, keterampilan ini harus dilihat sebagai komponen penting dari pengembangan profesional karyawan di semua tingkatan.
Strategi Meningkatkan Keterampilan Keuangan Karyawan
Meningkatkan keterampilan keuangan karyawan merupakan langkah strategis yang dapat membawa manfaat besar bagi perusahaan. Jadi, apa saja strategi yang bisa dilakukan agar bisa mendapatkan manfaat ini?
1. Pemberian Financial Training sesuai Kebutuhan
Salah satu cara efektif untuk mencapai ini adalah melalui implementasi program pelatihan keuangan yang dirancang khusus.
Program ini bisa mencakup berbagai topik, mulai dari dasar-dasar pengelolaan keuangan hingga analisis keuangan lanjutan, tergantung pada peran dan tingkat keahlian karyawan. Pelatihan ini dapat diselenggarakan dalam bentuk workshop, seminar, atau bahkan kursus online, memastikan bahwa materi disesuaikan dengan kebutuhan spesifik karyawan dan perusahaan.
2. Mentoring dan Coaching
Selain pelatihan formal, strategi lain termasuk mentoring dan coaching, di mana karyawan yang lebih berpengalaman dalam keuangan dapat membimbing rekan-rekan mereka.
Cara ini enggak cuma akan membantu dalam transfer pengetahuan, tetapi juga memperkuat budaya pembelajaran dan pertumbuhan dalam organisasi. Perusahaan juga bisa mendorong pembelajaran mandiri dengan menyediakan sumber daya seperti buku, akses ke webinar keuangan, atau langganan jurnal industri.
3. Pemberian Insentif dan Pengakuan
Memberikan insentif dan pengakuan kepada karyawan yang menunjukkan perbaikan dalam keterampilan keuangan atau yang berhasil menerapkan pengetahuan keuangan mereka untuk meningkatkan hasil perusahaan juga bisa menjadi salah satu strategi yang bagus.
Misalnya dengan memberikan bonus, promosi, atau bahkan penghargaan formal. Pengakuan seperti ini tidak hanya memotivasi karyawan tetapi juga menunjukkan pentingnya keterampilan keuangan dalam budaya perusahaan.
4. Pembelajaran Berkelanjutan dan Pengembangan Karier
Menyediakan kesempatan untuk pembelajaran berkelanjutan dan pengembangan karir di bidang keuangan bisa berupa subsidi untuk kursus lanjutan, sertifikasi profesional, atau bahkan kesempatan untuk berpartisipasi dalam konferensi dan seminar industri.
Mendorong karyawan untuk terus berkembang dalam pengetahuan keuangan mereka membantu menjaga mereka tetap relevan dan berkompeten dalam peran mereka.
QM Financial menawarkan program pelatihan keuangan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik kantor kamu. Dengan kurikulum yang dapat disesuaikan, QM Financial berkomitmen untuk menyediakan konten yang relevan dan berdampak untuk setiap level karyawan. Baik itu pelatihan dasar pengelolaan keuangan, analisis keuangan lanjutan, atau sesi interaktif tentang perencanaan keuangan strategis, QM Financial siap membantu.
Kami mengundang untuk menghubungi tim QM Financial hari ini melalui . Mari bersama-sama kita buat strategi untuk mengembangkan keterampilan keuangan tim kamu, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kesuksesan keuangan perusahaan.
Hubungi kami untuk konsultasi dan informasi lebih lanjut tentang bagaimana program kami dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik kantor, dan ambil langkah strategis ini untuk masa depan keuangan perusahaan kamu.
Kompensasi dari Perusahaan yang Ditentukan oleh Performance Karyawan: Apa Manfaatnya?
Dalam dunia korporat modern, bagaimana kompensasi dari perusahaan yang ditentukan oleh performance karyawan telah menjadi isu sentral dalam strategi manajemen sumber daya manusia.
Konsep ini kini tidak hanya dilihat sebagai imbalan standar atas jasa, tetapi semakin berkembang menjadi instrumen untuk mendorong kinerja, memotivasi, dan memastikan keselarasan antara tujuan karyawan dengan tujuan bisnis perusahaan.
Pada era ketika talenta adalah kunci keberhasilan bisnis, kompensasi dari perusahaan yang diberikan dengan berdasarkan performa karyawan muncul sebagai pendekatan yang kritis, menggantikan model-model kompensasi tradisional yang sebelumnya mendominasi industri.
Namun, apa sebenarnya manfaat dari pendekatan ini bagi perusahaan dan karyawannya?
Manfaat Kompensasi dari Perusahaan bagi Karyawan
Dalam dunia kerja kontemporer, pendekatan kompensasi dari perusahaan berbasis performance karyawan seperti ini semakin diminati oleh banyak perusahaan. Meskipun alasan utama perusahaan mengadopsi model ini adalah untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tak dapat dimungkiri bahwa kompensasi dari perusahaan berbasis performa juga membawa manfaat signifikan bagi karyawan. Apa saja?
1. Pemberian Penghargaan atas Prestasi
Salah satu keinginan dasar manusia dalam pekerjaannya adalah dihargai. Kompensasi dari perusahaan berbasis performance karyawan ini, pada intinya, merupakan bentuk pengakuan langsung atas hasil kerja seseorang.
Karyawan yang bekerja dengan keras, berinovasi, dan memberikan kontribusi besar bagi perusahaan akan merasa dihargai melalui insentif finansial yang diterima. Ini mendorong rasa pencapaian dan kepuasan kerja, yang keduanya krusial bagi kesejahteraan emosional karyawan.
2. Motivasi Intrinsik dan Ekstrinsik
Ketika upaya karyawan dihargai dengan imbalan finansial, hal ini pun mendorong motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari adanya hadiah.
Namun tak hanya itu, kompensasi berbasis performa juga bisa menumbuhkan motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang berasal dari keinginan untuk melakukan tugas dengan baik karena merasa puas dengan tugas tersebut. Melalui pengakuan dan hadiah, karyawan dapat merasa pekerjaan mereka memiliki makna dan nilai.
3. Kesempatan untuk Meningkatkan Pendapatan
Salah satu keuntungan paling jelas dari pemberian kompensasi dari perusahaan berbasis performa adalah potensi untuk meningkatkan pendapatan. Sebagai gantinya dari sistem gaji tetap yang terbatas oleh posisi atau senioritas, karyawan memiliki kesempatan untuk meningkatkan penghasilan mereka berdasarkan kontribusi nyata yang diberikan.
Hal ini menawarkan kesempatan bagi mereka yang ambisius untuk mencapai kesejahteraan finansial yang lebih baik.
4. Transparansi dan Keterbukaan
Kompensasi dari perusahaan berbasis performance karyawan yang dirancang dengan baik harus transparan. Karyawan harus mengetahui kriteria apa yang digunakan untuk menilai performa mereka dan bagaimana hal itu dihubungkan dengan kompensasi dari perusahaan.
Transparansi ini memberikan kejelasan bagi karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka dapat mencapai target tersebut.
5. Pengembangan Profesional
Dengan insentif yang jelas untuk meningkatkan kinerja, karyawan akan lebih termotivasi untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan mereka. Hal ini bisa dicapai melalui pelatihan formal, belajar mandiri, atau inisiatif pengembangan lainnya.
Hasilnya, karyawan tidak hanya mendapat kompensasi dari perusahaan yang lebih baik tetapi juga pertumbuhan profesional yang berkesinambungan.
Manfaat Kompensasi dari Perusahaan bagi Perusahaan Itu Sendiri
Kompensasi dari perusahaan yang diberikan berdasarkan performance karyawan ini juga bukan hanya sekadar tren semata. Namun, merupakan refleksi dari pemahaman yang mendalam tentang bagaimana mengoptimalkan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan bisnis.
Perusahaan yang berhasil mengimplementasikan strategi ini bukan hanya menghargai kinerja karyawan, tetapi juga menikmati sejumlah manfaat korporat yang berkelanjutan. Apa saja?
1. Peningkatan Produktivitas
Inti dari kompensasi dari perusahaan adalah memberikan insentif bagi karyawan untuk bekerja dengan efisiensi dan efektivitas maksimal. Dengan imbalan yang langsung terkait dengan performa, karyawan lebih cenderung untuk meningkatkan produktivitas mereka. Hasilnya adalah output yang lebih tinggi dengan sumber daya yang sama atau bahkan lebih sedikit.
2. Alokasi Sumber Daya yang Efisien
Dengan menghubungkan kompensasi dari perusahaan dengan performa, perusahaan dapat mengalokasikan sumber daya mereka dengan cara yang lebih efisien. Gaji dan insentif dialokasikan kepada mereka yang paling berkontribusi terhadap kesuksesan perusahaan, memastikan bahwa investasi dalam tenaga kerja memberikan imbal hasil maksimal.
3. Mendorong Budaya Berorientasi Hasil
Ketika kompensasi dari perusahaan diberikan dan dikaitkan dengan kinerja, seluruh organisasi bisnis akan cenderung bergerak ke arah budaya yang berorientasi pada hasil. Hal ini dapat menciptakan lingkungan yang memungkinkan pencapaian karyawan dirayakan dan dihargai.
4. Retensi Talent
Karyawan berkinerja tinggi ingin dihargai sesuai dengan kontribusi mereka. Kompensasi dari perusahaan yang diberikan berdasarkan performa menawarkan pengakuan finansial atas kontribusi tersebut, meningkatkan peluang perusahaan untuk mempertahankan talenta-talenta terbaiknya.
Hal ini menghemat biaya yang berhubungan dengan perekrutan, pelatihan, dan orientasi karyawan baru.
5. Kemampuan Adaptasi dalam Lingkungan yang Berubah
Dalam lingkungan bisnis yang cepat berubah, perusahaan harus fleksibel dan adaptif. Dengan adanya kompensasi dari perusahaan seperti ini, perusahaan dapat dengan cepat menyesuaikan insentif berdasarkan prioritas bisnis yang berubah, memastikan bahwa karyawan tetap fokus pada tujuan utama saat ini.
6. Meningkatkan Kolaborasi dan Inovasi
Dengan sistem reward yang tepat, perusahaan dapat mendorong karyawan untuk berkolaborasi dan berinovasi. Insentif berbasis tim, misalnya, bisa mendorong kolaborasi lintas departemen, sedangkan bonus untuk inovasi dapat mendorong pemikiran kreatif.
Dengan adanya kompensasi dari perusahaan berdasarkan performance karyawan ini, secara langsung dan tidak langsung, perusahaan mengakui bahwa karyawan adalah aset berharga. Insentif akan menjadi modal bagi mereka untuk lebih berkembang dan memberikan yang terbaik.
Dalam lingkungan bisnis yang terus berubah dan kompetitif, perusahaan memerlukan strategi yang tidak hanya menarik talenta terbaik tetapi juga mempertahankan dan memotivasi mereka untuk berkinerja optimal. Dengan menerapkan sistem kompensasi dari perusahaan yang berorientasi pada hasil, perusahaan dapat membangun hubungan win-win dengan karyawan, yang memungkinkan keduanya saling mendukung dalam mencapai keberhasilan bersama. Ini bukan hanya tentang pembayaran; ini adalah investasi dalam masa depan organisasi bisnis perusahaan terkait.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Budaya Kerja: Pengertian dan Hubungannya dengan Kesejahteraan Karyawan
Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan dinamis, konsep budaya kerja yang positif menjadi lebih penting dari sebelumnya. Budaya kerja adalah pilar utama yang mendefinisikan bagaimana suatu organisasi seharusnya beroperasi dan berinteraksi, baik secara internal maupun eksternal, dan tak sekadar jargon semata.
Lebih dari sekadar serangkaian aturan dan regulasi, budaya kerja adalah tentang nilai, etika, harapan, dan tujuan perusahaan itu sendiri. Budaya kerja yang positif dapat membentuk identitas perusahaan, mendorong kinerja, dan akhirnya, memengaruhi keberhasilan jangka panjang perusahaan.
Lalu, apa hubungannya dengan kesejahteraan karyawan? Dan mengapa hubungan tersebut begitu penting?
Sejalan dengan peningkatan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan di era modern ini, perusahaan-perusahaan semakin menyadari bahwa kesejahteraan karyawan tidak hanya memengaruhi kepuasan dan produktivitas karyawan saja, tetapi juga berdampak langsung pada keberhasilan bisnis perusahaan itu sendiri.
Maka dari itu, membentuk budaya kerja yang mendukung dan mendorong kesejahteraan karyawan bukanlah sekadar opsi, melainkan sudah menjadi sebuah kewajiban bagi perusahaan. Sebuah budaya kerja yang baik dan kondusif dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan, kepuasan, dan retensi karyawan.
Apa Arti Budaya Kerja?
Budaya kerja adalah hal-hal yang merujuk pada sikap, nilai-nilai, perilaku, dan harapan yang dianut oleh organisasi atau perusahaan. Cakupannya ke berbagai aspek, seperti etos kerja, norma-norma, bagaimana orang-orang berinteraksi di tempat kerja, bagaimana keputusan dibuat, bagaimana konflik diselesaikan, dan apa yang dihargai dalam lingkungan kerja tersebut.
Ribet ya? Tapi jangan salah. Budaya kerja yang baik dapat meningkatkan produktivitas, memotivasi karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Sebaliknya, budaya kerja yang buruk bisa memengaruhi semangat kerja dan kepuasan karyawan, yang pada akhirnya bisa berdampak negatif pada produktivitas dan kinerja perusahaan.
Nah, lalu apa hubungannya dengan kesejahteraan karyawan?
Budaya Kerja dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan Karyawan
Budaya kerja dan kesejahteraan karyawan saling terkait erat dalam berbagai cara seperti berikut ini.
1. Lingkungan kerja yang positif
Budaya kerja yang baik menciptakan lingkungan kerja yang positif; karyawan merasa dihargai, didukung, dan diberdayakan untuk melakukan yang terbaik. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dalam hal kepuasan kerja dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
2. Motivasi dan produktivitas
Budaya kerja yang mempromosikan kerja sama, penghargaan, dan pengembangan pribadi dan profesional dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras dan lebih baik. Ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga kesejahteraan karyawan karena mereka merasa lebih terlibat dan berharga.
3. Kesehatan mental dan fisik
Budaya kerja yang menghargai kesehatan dan keseimbangan kerja-hidup dapat memiliki dampak positif pada kesehatan mental dan fisik karyawan. Misalnya, perusahaan yang menawarkan fleksibilitas dalam jam kerja atau mendukung kegiatan olahraga dan rekreasi dapat membantu karyawan mengelola stres dan mencegah burnout.
4. Retensi karyawan
Budaya kerja yang baik dapat membantu perusahaan mempertahankan talenta terbaiknya. Karyawan yang merasa dihargai dan didukung cenderung lebih setia dan kurang mungkin mencari pekerjaan di tempat lain. Ini bisa mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan untuk penggantian staf, dan juga mempertahankan pengetahuan dan keahlian yang berharga dalam organisasi.
Dengan kata lain, budaya kerja yang positif dapat mendukung kesejahteraan karyawan dalam berbagai cara, yang pada gilirannya bisa meningkatkan kinerja dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.
Nah, supaya paham, bisa nih ada contohnya.
Contoh Perusahaan yang Memiliki Budaya Kerja Positif
Pengin tahu seperti apa yang dimaksud dengan budaya kerja yang positif? Kita coba lihat saja dari beberapa perusahaan ternama berikut.
Google dikenal memiliki budaya kerja yang sangat mendukung kesejahteraan karyawannya. Google memberikan fleksibilitas kerja, baik dari segi jam maupun lokasi kerja, yang memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan kebutuhan pekerjaan dengan kehidupan pribadinya.
Selain itu, Google juga menyediakan fasilitas kesehatan di kantor, seperti gym dan kafe dengan makanan sehat, serta ruang relaksasi untuk membantu karyawan menjaga kesehatan fisik dan mental mereka.
Netflix
Netflix memiliki budaya kerja yang dikenal dengan “freedom and responsibility”. Perusahaan ini memberikan kebebasan yang besar kepada karyawan dalam mengelola pekerjaan dan waktu mereka, asalkan mereka bisa menyelesaikan tugas dengan baik.
Hal ini memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan pekerjaan mereka dengan kehidupan pribadi dan keluarga. Netflix juga memiliki kebijakan cuti yang fleksibel, di mana karyawan dapat mengambil cuti kapan saja mereka butuhkan.
Unilever Indonesia
Unilever Indonesia memiliki program yang disebut “Agile Working”. Program ini memungkinkan karyawan untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja, selama mereka dapat menyelesaikan tugas mereka dengan baik.
Program ini ditujukan untuk membantu karyawan mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Selain itu, Unilever juga menyediakan program pelatihan dan pengembangan karier untuk membantu karyawan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Cara Membentuk Budaya Kerja yang Positif
Membentuk budaya kerja yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan membutuhkan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh perusahaan.
1. Komunikasi Terbuka
Membentuk budaya kerja yang baik sangat bergantung pada komunikasi yang terbuka dan transparan. Karyawan seharusnya merasa bebas untuk berbicara, membagikan gagasan mereka, atau menyuarakan tantangan yang mereka hadapi. Sama pentingnya, pemahaman yang jelas tentang visi dan misi perusahaan semestinya disampaikan juga kepada seluruh tim.
2. Penghargaan dan Pengakuan
Penghargaan dan pengakuan atas kerja keras dan prestasi karyawan sangat penting. Hal ini tidak hanya dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras, tetapi juga membuat mereka merasa dihargai dan dihormati.
3. Pelatihan dan Pengembangan
Ini termasuk memberikan pelatihan tentang pengelolaan keuangan. Pelatihan seperti ini bisa membantu karyawan mengelola gaji dan benefit yang diterima dengan lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepuasan kerja dan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
Sebagai tambahan, perusahaan dapat menyediakan kesempatan bagi karyawan untuk pengembangan karier dan pembelajaran yang berkelanjutan.
4. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan
Mendukung keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi, seperti memperbolehkan fleksibilitas waktu kerja dan mendorong kegiatan di luar pekerjaan, bisa menjadi salah satu pendekatan perusahaan.
Pendekatan ini dapat memberikan manfaat bagi karyawan dalam menjaga kesehatan fisik dan mental mereka, faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan dan produktivitas mereka.
5. Pemimpin sebagai Role Model
Pemimpin perusahaan dan manajer berperan penting sebagai panutan dalam menunjukkan perilaku yang mencerminkan budaya perusahaan yang diinginkan. Ini melibatkan demonstrasi komitmen terhadap pengembangan pribadi dan profesional, yang mencakup pengetahuan keuangan.
6. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Membuat lingkungan kerja yang mendukung, di mana karyawan merasa nyaman dan aman untuk bekerja, menjadi fokus perusahaan. Karyawan diikutsertakan dalam proses ini dan diberikan sumber daya yang diperlukan untuk berhasil, membantu membentuk budaya kerja yang positif dan mendukung kesejahteraan karyawan.
Kesimpulan
Pembentukan budaya kerja yang positif dan mendukung tidak hanya penting bagi kesejahteraan karyawan, tetapi juga kunci bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan. Budaya kerja yang baik dapat mendorong kinerja, meningkatkan kepuasan kerja, dan menarik serta mempertahankan talenta terbaik.
Sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan ini, membekali karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan keuangan melalui financial training bisa jadi opsi pendekatan yang bagus. Dengan melibatkan QM Financial, perusahaan dapat memberikan pelatihan finansial berkualitas tinggi yang dapat membantu karyawan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja. Dalam jangka panjang, langkah ini tidak hanya akan membentuk budaya kerja yang lebih positif, tetapi juga akan mendukung kesejahteraan karyawan dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Menaikkan Efisiensi dan Produktivitas dengan Fasilitas Jaminan Kesehatan Pegawai Swasta
Fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta bisa menjadi salah satu benefit besar yang dapat diterima oleh karyawan sebuah perusahaan untuk memperoleh akses ke perawatan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau. Cakupannya bisa meliputi berbagai layanan kesehatan, seperti perawatan kesehatan primer, perawatan gigi, obat-obatan, dan lain sebagainya.
Yes, fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan oleh perusahaan tempat pegawai bekerja. Pasalnya, hal ini dapat membantu perusahaan meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan karyawan, di samping membantu mengurangi biaya kesehatan yang tinggi.
So, dalam artikel ini, kita akan membahas tentang pentingnya fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta ya. Juga tentang bagaimana perusahaan dapat memanfaatkannya untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi keuangan perusahaan.
Mengapa Kesehatan Pegawai Swasta itu Penting?
Kesehatan karyawan sendiri memiliki peran yang sangat penting dalam mencapai tujuan bisnis perusahaan. Mengapa? Berikut beberapa alasannya.
Produktivitas yang lebih tinggi
Karyawan yang sehat cenderung lebih produktif karena mereka memiliki energi yang lebih banyak, memiliki tingkat konsentrasi yang lebih tinggi, dan lebih sedikit absen karena sakit.
Efisiensi operasional yang lebih baik
Karyawan yang sehat dan bugar cenderung melakukan tugas-tugas mereka dengan lebih efisien dan cepat, yang dapat membantu meningkatkan efisiensi operasional perusahaan secara keseluruhan.
Kinerja yang lebih baik
Karyawan yang sehat dan bugar dapat memberikan kinerja yang lebih baik karena mereka memiliki kekuatan dan daya tahan yang lebih baik dalam menangani tugas-tugas yang menantang dan situasi yang stres.
Loyalitas karyawan yang lebih tinggi
Perusahaan yang memperhatikan kesehatan karyawan mereka cenderung menciptakan ikatan yang lebih kuat dengan karyawan mereka, yang dapat membantu meningkatkan loyalitas karyawan dan mengurangi turnover.
Citra perusahaan yang lebih baik
Perusahaan yang peduli pada kesehatan karyawan mereka dapat membangun citra yang positif sebagai tempat kerja yang peduli pada kesejahteraan karyawan dan masyarakat sekitarnya.
So, melihat dari beberapa keuntungan yang bisa didapat di atas, itu artinya penting bagi perusahaan untuk memperhatikan kesehatan karyawan mereka. Caranya adalah dengan memberikan akses ke fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta dan program-program kesehatan yang relevan. Tujuannya jelas, untuk membantu meningkatkan produktivitas, efisiensi operasional, dan kinerja karyawan, serta memperkuat ikatan antara karyawan dan perusahaan.
Contoh Strategi Perusahaan untuk Memberikan Fasilitas Jaminan Kesehatan Pegawai Swasta
Berikut adalah beberapa contoh strategi perusahaan untuk memberikan fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi keuangan.
Penyediaan Fasilitas Kesehatan di Tempat Kerja
Perusahaan dapat menyediakan fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta di kantor, seperti menyediakan klinik, dokter atau perawat karyawan, dan obat-obatan. Hal ini untuk mempermudah akses karyawan terhadap perawatan kesehatan, sehingga membantu mengurangi biaya untuk absensi atau cuti akibat sakit.
Dengan menyediakan fasilitas kesehatan di tempat kerja, karyawan dapat dengan mudah mendapatkan perawatan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa harus keluar dari tempat kerja. Hal ini dapat menghemat waktu dan biaya, serta mengurangi absensi atau cuti akibat sakit. Dalam jangka panjang, hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas karyawan karena mereka merasa dihargai dan diperhatikan oleh perusahaan.
Promosi Kesehatan dan Pencegahan Penyakit
Perusahaan dapat mendorong karyawan untuk mempraktikkan gaya hidup sehat, misalnya melalui berbagai bentuk edukasi kesehatan, seperti seminar atau bahkan kelas yoga bareng, dan sejenisnya.
Dengan mendorong karyawan untuk mempraktikkan gaya hidup sehat, perusahaan dapat mengurangi biaya untuk perawatan kesehatan yang mahal dan absensi atau cuti akibat sakit. Selain itu, karyawan yang lebih sehat cenderung lebih produktif dan efisien dalam menjalankan tugas mereka, yang dapat membantu meningkatkan produktivitas karyawan dan menghemat biaya operasional perusahaan.
Mengajak Karyawan Berpartisipasi
Perusahaan dapat memberikan insentif bagi karyawan untuk berpartisipasi dalam program kesehatan perusahaan, seperti program penurunan berat badan atau program berhenti merokok. Insentif ini dapat berupa bonus atau tunjangan kesehatan, dan dapat membantu meningkatkan motivasi karyawan untuk menjaga kesehatan mereka.
Dengan begini, perusahaan dapat mendorong karyawan untuk mempraktikkan gaya hidup sehat dan mencegah terjadinya penyakit. Selain itu, insentif ini juga dapat meningkatkan motivasi karyawan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan lebih baik, yang pada akhirnya dapat membantu meningkatkan produktivitasnya.
Evaluasi dan Pengukuran Dampak Program Kesehatan
Juga sebagai bagian dari fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta, perusahaan dapat melakukan evaluasi dan pengukuran dampak program kesehatan yang telah diterapkan. Hal ini penting dilakukan untuk menilai efektivitasnya. Data yang didapatkan dari evaluasi ini dapat dimanfaatkan oleh perusahaan untuk meningkatkan kualitas fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta selanjutnya.
So, jadi bisa dilihat deh, fasilitas dan program-program kesehatan mana yang perlu diteruskan dan mana yang perlu disesuaikan atau dihentikan. Dengan demikian, biaya operasional dapat dihemat, pun produktivitas karyawan bisa ditingkatkan.
Dalam rangka memanfaatkan fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta ini, perusahaan dapat mengombinasikan strategi-strategi yang sudah dijelaskan di atas untuk membangun budaya kesehatan yang kuat di tempat kerja dan mendukung karyawan untuk tetap fit dan sehat. Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya kesehatan, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi karyawan.
Tip untuk Perusahaan
Tinjau Ulang Pilihan Fasilitas Jaminan Kesehatan Pegawai Swasta
Perusahaan dapat meninjau ulang pilihan program dan fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta yang tersedia di pasar, dan memilih program yang paling sesuai dengan kebutuhan. Yang terutama sih, soal anggaran.
Perusahaan juga dapat mempertimbangkan program kesehatan yang ditawarkan oleh asosiasi industri atau perkumpulan bisnis setempat.
Pertimbangkan Penggabungan Risiko
Perusahaan juga dapat mempertimbangkan untuk bergabung dengan organisasi atau kelompok lain untuk membagi risiko kesehatan dan mendapatkan harga yang lebih terjangkau. Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat membentuk program penyediaan fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta sendiri untuk mengelola risiko kesehatan karyawan.
Pertimbangkan Keseimbangan Biaya dan Manfaat
Perusahaan harus mempertimbangkan manfaat yang diperoleh dan membandingkannya dengan biaya yang dikeluarkan. Pastikan bahwa program kesehatan yang dipilih memberikan manfaat yang sepadan dengan biayanya.
Memperkuat Negosiasi dengan Pihak Penyedia
Perusahaan dapat memperkuat negosiasi dengan pihak penyedia untuk memperoleh harga yang lebih baik dan manfaat yang lebih banyak. Perusahaan juga dapat mempertimbangkan untuk menambahkan insentif atau penawaran khusus untuk membantu meningkatkan daya tawar perusahaan.
Ajak Karyawan Berpartisipasi
Perusahaan dapat membantu memperoleh harga yang lebih baik dengan mendorong partisipasi karyawan dalam program kesehatan. Semakin banyak karyawan yang berpartisipasi, semakin besar kekuatan tawar perusahaan dalam menawar harga jaminan kesehatan.
Nah, demikian tip bagi perusahaan untuk dapat memberikan fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta yang terjangkau dan bermanfaat bagi karyawan.
So, dalam memberikan fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta untuk meningkatkan kinerja dan efisiensi keuangan perusahaan, perusahaan dapat menerapkan berbagai strategi untuk membangun budaya kesehatan yang kuat di tempat kerja dan mendorong karyawan untuk mempraktikkan gaya hidup sehat. Hal ini dapat membantu meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya kesehatan, dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik bagi karyawan.
Selain itu, perusahaan bisa memberikan financial training kepada karyawan juga, untuk dapat membantu mereka memahami pentingnya manajemen keuangan pribadi, sehingga karyawan dapat mengelola anggaran untuk biaya kesehatan mereka sendiri dan keluarganya. Dengan begitu, karyawan dapat memperoleh manfaat maksimal dari program dan fasilitas jaminan kesehatan pegawai swasta yang diberikan perusahaan, dan akhirnya dapat membantu meningkatkan kinerja perusahaan dan menciptakan keuntungan finansial yang berkelanjutan.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Training Finansial Karyawan: Jadi Karyawan Produktif dengan Melek Finansial
Zaman sekarang, jika ingin menjadi seorang karyawan produktif tak hanya dituntut untuk memiliki kompetensi yang memadai, tetapi juga perlu punya skill dan melek finansial. Karena itu, penting kiranya untuk memberikan sebuah training finansial karyawan.
Mengapa demikian?
Salah satu penelitian yang pernah diadakan oleh Virginia Tech Study di Amerika Serikat, bahwa hal yang paling banyak menyebabkan produktivitas menurun adalah masalah keuangan.
Masalah keuangan seperti apa?
Dari data yang sama, ternyata masalah keuangan terbesar dan terbanyak yang kemudian menggagalkan usaha untuk bisa jadi karyawan produktif itu adalah masalah utang. Hal yang tak berbeda jauh dengan data survei yang diadakan oleh QM Financial di bulan Januari 2021, yang mengungkapkan 3 masalah utama keuangan karyawan, yaitu:
- Merasa penghasilan kurang
- Tidak siap pensiun
- Terlibat pinjaman besar
Training Finansial Karyawan Menjadi Solusi Membantu Jadi Karyawan Produktif
Tentu saja, masalah keuangan pribadi karyawan itu seharusnya tetap berada di “ranah pribadi” masing-masing karyawan. Akan tetapi, kalau kemudian masalah pribadi itu akhirnya membawa pengaruh terhadap performa kerja di kantor, tentulah perusahaan bisa mengintervensi dan membantu karyawan untuk menyelesaikannya, melalui sebuah training finansial karyawan.
Bukankah karyawan adalah aset perusahaan? Dan, siapa pun wajib untuk melindungi aset yang dimilikinya, termasuk jika itu adalah perusahaan ataupun organisasi. Bahkan kalau memang perlu, mengembangkannya supaya lebih baik lagi. Pasalnya, karyawan produktif merupakan modal utama bagi bisnis perusahaan untuk berkembang.
Dengan demikian, peran perusahaan akan sangat penting, meskipun permasalahan keuangan karyawan ini merupakan masalah pribadi masing-masing.
Terus, kok bisa training finansial karyawan bisa membuat karyawan melek akan pentingnya mengelola keuangan akan membantunya untuk menjadi karyawan produktif?
1. Mampu menghindarkan diri dari masalah keuangan
Nah, ini sih sudah berkali-kali disebutkan di atas ya.
Kalau mau tambahan data lagi, ada nih data dari Lockton Retirement Services, yang menyebutkan bahwa 1 dari 5 karyawan mengalami stres akibat masalah keuangan.
Nah, masih kurang yakin gimana lagi coba, kalau jadi karyawan itu rentan masalah keuangan? Kalau dilogika ya memang bener, kan di usia-usia produktif seperti ini, kebutuhan kita semakin meningkat. Apalagi kita—saat artikel ini ditulis—sedang mengalami krisis ekonomi akibat pandemi COVID-19 yang berkepanjangan. Tak heran lagi kan, kalau kita semakin terimpit secara keuangan, kalau nggak dikelola dengan baik?
Mari kita lihat, video berikut ini untuk melihat penjelasan mengenai masalah keuangan yang paling sering dihadapi oleh karyawan, selain data dari survei QM Financial di atas.
Dengan adanya training finansial karyawan, karyawan akan belajar mencari akar penyebab dari permasalahan yang ada, dan jadi tahu bagaimana mencari solusinya. Setelah masalah selesai, karyawan juga akan tahu, apa saja yang harus dilakukan, agar kondisi keuangannya sehat.
Dengan kondisi keuangan yang sehat, maka jadilah karyawan produktif yang dapat fokus terhadap tugas-tugasnya dengan baik.
2. Mampu melawan inflasi
Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan inflasi tahun kalender selama tahun 2020 sebesar 1,68 persen. Laju inflasi ini lebih rendah bila dibandingkan dengan tahun 2019 yang sebesar 2,72 persen. Bahkan, disebutkan bahwa inflasi sekarang adalah yang paling rendah sepanjang sejarah.
Namun, kalau melihat sejarah naik turunnya inflasi, daftarnya akan seperti ini.
Tahun | Tingkat Inflasi |
2011 | 3,79% |
2012 | 4,30% |
2013 | 8,38% |
2014 | 8,36% |
2015 | 3,35% |
2016 | 3,02% |
2017 | 3,61% |
2018 | 3,13% |
2019 | 2,72% |
2020 | 1,68% |
Dengan demikian, jika diambil nilai rata-rata, inflasi Indonesia bergerak di kisaran 4,23%.
Namun, nyatanya, kenaikan harga properti di luar sana bisa sampai 10% setiap tahunnya. Lalu, biaya sekolah anak bahkan bisa sampai 20% kenaikannya di saban tahunnya.
Di sisi lain, kenaikan gaji karyawan tidak tumbuh secara signifikan. Mau jadi karyawan produktif seperti apa pun, nyatanya memberi kenaikan gaji merupakan privilege perusahaan yang harus mempertimbangkan dengan saksama lantaran banyaknya faktor yang memengaruhi.
Karenanya, tanpa dapat mengelola penghasilannya dengan baik yang bisa dicapai dengan memberikan training finansial karyawan, akan tipis harapan bagi karyawan untuk bisa melawan inflasi dengan baik.
Melalui training finansial karyawan, mereka dapat dibantu agar mampu mengelola gaji dengan lebih baik, dan akhirnya mampu melawan “musuh tak terlihat” yang bernama inflasi ini.
3. Mampu melindungi aset dan diri sendiri
Salah satu masalah keuangan yang sekarang jadi lebih sering dihadapi oleh karyawan adalah meningkatnya risiko hidup, seperti sakit ataupun kehilangan penghasilan—baik karena meninggal dunia, ataupun karena terdampak gelombang PHK akibat krisis pandemi.
Akibatnya, banyak karyawan harus kehilangan “barang berharga”, mulai dari kesehatan hingga aset lantaran karena harus dipakai untuk membiayai hidup yang (sementara) tidak berpenghasilan.
Hal ini terjadi karena karyawan masih belum sadar pentingnya perlindungan terhadap aset dan juga diri sendiri. Kesehatan adalah aset termahal kita di musim wabah seperti ini. Sudahkah semua karyawan terlindungi dan dijamin kesehatannya? Bisa saja, fasilitas dari BPJS Kesehatan saja tidaklah cukup.
Lalu, bagaimana dengan aset kekayaan yang lain?
Tahukah kamu, bahwa di masa pandemi ini ternyata jumlah orang kaya di Indonesia meningkat sebesar 61,7%? Kok bisa ya, padahal seharusnya pandemi menjadi penyebab krisis keuangan yang kita alami? Ternyata salah satu penyebabnya adalah karena mereka—para orang kaya itu—tahu cara untuk melindungi aset dengan baik; mereka telah lama mulai berinvestasi, dan kemudian ketika kondisi krisis, mereka juga dengan sigap memindahkan dan rebalancing aset sesuai kebutuhan.
Seharusnya, hal seperti ini bisa dipelajari oleh siapa pun juga, termasuk oleh para karyawan produktif, tak hanya orang kaya saja. Betul? Dengan dilatih untuk dapat mengelola keuangan dengan baik melalui training finansial karyawan sehingga bisa menjadi karyawan produktif, tetapi dengan begini, karyawan juga bisa mengamankan dana pensiun sehingga akan lebih siap pensiun.
Training Finansial bersama QM Financial
QM Financial menyediakan berbagai modul training finansial karyawan perusahaan dari berbagai skala. Besar kecil bisnis perusahaan, banyak sedikit karyawan, semua perlu training keuangan. Pastinya, tujuannya agar karyawan bisa mengelola keuangan pribadi masing-masing, bisa mencapai kesejahteraan hidup yang sesuai standar—bahkan lebih, bahkan bisa merencanakan dana pensiun juga.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training finansial karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Training Keuangan, Kapan Dibutuhkan Karyawan? Ini 7 Tandanya
Sudah tahu kan, pentingnya memberikan training keuangan pada karyawan? Di samping untuk memperkenalkan habit baru yang baik terhadap pengelolaan keuangan, training keuangan karyawan juga dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan.
Lalu, kapan waktu terbaik untuk memberikan training keuangan ini? Simak ulasannya sampai selesai berikut ini yuk!
Tanda dan Kapan Perlu Memberikan Training Keuangan untuk Karyawan
Ketika karyawan baru saja mulai masuk untuk bekerja (entry level)
Adalah penting bagi karyawan yang baru mulai masuk kerja dan menerima gaji pertama untuk segera dapat mengelola keuangan dengan baik. Ini berlaku baik bagi yang memang sudah berpengalaman kerja di perusahaan lain sebelumnya, ataupun yang baru pertama kali kerja alias fresh graduates dan first jobbers.
Kesadaran dan keterampilan mengelola keuangan akan sangat lebih baik jika dimiliki sejak dini. Dengan demikian, karyawan masih punya banyak waktu untuk menyusun berbagai tujuan finansial dan kemudian membuat rencana yang komprehensif.
Ketika produktivitas karyawan mulai menurun
Salah satu penyebab produktivitas karyawan yang menurun adalah ketika mereka mengalami financial insecurities dalam hidup mereka. Financial insecurities ini bisa jadi kecemasan terhadap cash flow yang mereka khawatirkan tidak cukup, memiliki utang yang tak kunjung lunas, hingga kekhawatiran menghadapi masa depan yang tak jelas.
Ada data penelitian yang membuktikan, bahwa 1 dari 4 karyawan di kantor mengalami stres dan penurunan produktivitas karena masalah keuangan.
So, ketika produktivitas karyawan dirasa mulai menurun, bisa jadi ini adalah salah satu indikator bahwa mereka sedang ada masalah yang membuat kurang fokus. Besar kemungkinan masalah tersebut adalah masalah keuangan. Itulah waktu yang tepat untuk mengadakan training keuangan bagi mereka.
Ketika karyawan mulai terlalu sering kasbon atau memiliki terlalu banyak utang
Kadang perusahaan memang menyediakan fasilitas pemberian pinjaman dana pada karyawan dengan bunga lunak, demi membantu kesejahteraan karyawan. Pinjaman ini bisa berupa pinjaman dengan jangka tertentu, ataupun yang berupa kasbon.
Namun, kadang ada saja satu dua karyawan yang kasbon terus menerus, atau malah terlibat dengan pinjaman online ilegal yang dewasa ini marak terjadi.
Kalau sudah begini, bisa dipastikan bahwa karyawan pasti memiliki masalah keuangan yang cukup besar. Ada baiknya, perusahaan membantu dengan memberikan training keuangan agar karyawan lebih terampil mengelola keuangannya sendiri tanpa harus utang lagi.
Saat karyawan mendapatkan kenaikan gaji
Kenaikan gaji memang menjadi hal yang paling ditunggu. Tetapi, tak jarang, kenaikan gaji juga diikuti dengan kenaikan lifestyle—gaya hidup yang kalau tidak dikelola dengan baik bisa menjebak karyawan hingga hidup melebihi kemampuan.
Ini tentu saja membawa kerugian bagi diri karyawan sendiri.
So, ada baiknya, saat perusahaan berencana untuk menaikkan gaji para karyawan, saat itu juga direncanakan untuk memberikan training keuangan agar karyawan dapat mengelola gajinya dengan lebih baik lagi.
Ketika karyawan sudah bekerja cukup lama di perusahaan yang sama
Ketika karyawan sudah cukup lama bekerja di suatu perusahaan—misalnya sudah beberapa tahun—maka saat itulah ia memasuki fase retain.
Training keuangan karyawan akan sangat baik jika diberikan lagi, untuk mengingatkan karyawan agar mereview apa yang sudah dicapai sejauh ini. Selanjutnya, karyawan juga perlu diingatkan lagi untuk terus membangun aset, sehingga pada waktunya nanti dapat dikonversi menjadi aset aktif menjelang pensiun.
Ketika lifestyle karyawan terlihat melebihi kemampuan finansialnya
Memang menjadi hak karyawan mana pun untuk memanfaatkan gajinya untuk keperluan apa pun. Namun, ketika ada tanda-tanda bahwa karyawan hidup dengan lifestyle yang melebihi kemampuannya, maka saat itu pula perusahaan wajib mengingatkannya.
Salah satu caranya adalah dengan memberikan training keuangan yang sesuai dengan kondisi si karyawan.
Jangan sampai sudah terlanjur terlilit utang, baru diberi training. Bisa jadi, saat itu sudah terlambat.
Ketika karyawan perlu disadarkan tentang pentingnya dana pensiun
Sering terjadi ketika karyawan merasa belum perlu memikirkan dana pensiun, karena mereka merasa masih muda, masih punya banyak sekali waktu untuk berkarya dan menghasilkan uang.
Well, pendapat ini enggak salah, tetapi perlu untuk membuat mereka sadar, bahwa masa pensiun perlu untuk direncanakan sejak dini.
Mereka punya privilege pada jangka waktu yang masih panjang, sehingga beban untuk menabung masih akan ringan. Jangan tunggu sampai berusia 45 tahun dulu, baru kemudian berencana untuk pensiun. Khawatirnya, beban menabung akan lebih berat, dan waktunya terlalu singkat untuk membangun aset.
Nah, itulah tanda karyawan perusahaan perlu mendapatkan training keuangan.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.