Literasi keuangan itu penting, tapi masih banyak orang yang kesulitan mengatur uang dengan baik. Gaji sering kali habis sebelum akhir bulan, utang menumpuk, atau tabungan tidak kunjung bertambah. Untuk membantu mengatasi masalah ini, perusahaan bisa menyediakan berbagai program edukasi. Ada banyak contoh edukasi literasi keuangan yang bisa diterapkan di tempat kerja agar karyawan lebih paham cara mengelola keuangan mereka.
Table of Contents
6 Contoh Edukasi Literasi Keuangan yang Bisa Disontek

Edukasi ini enggak harus rumit atau membosankan. Justru, kalau dibuat praktis dan mudah dipahami, karyawan lebih tertarik untuk belajar keuangan secara lebih jauh.
Ya, seperti itu juga yang biasa QM Financial lakukan melalui QM Training. Edukasinya bisa lewat workshop, konsultasi keuangan, hingga games interaktif yang seru.
Semakin banyak pengetahuan yang karyawan dapat, semakin baik pula kebiasaan finansial yang bisa dibangun. Pada akhirnya, ini bukan cuma menguntungkan karyawan, tapi juga perusahaan.
So, jika pengin meningkatkan skill keuangan karyawan, berikut beberapa contoh edukasi literasi keuangan yang bisa disontek.
1. Workshop Manajemen Keuangan Pribadi
Mengatur uang dengan benar itu penting, tapi tidak semua orang tahu caranya. Banyak yang baru sadar setelah gaji habis entah ke mana. Karena itu, workshop manajemen keuangan bisa jadi contoh edukasi literasi keuangan yang solutif untuk karyawan.
Perusahaan bisa mengadakan sesi pelatihan rutin. Topiknya bisa mulai dari cara menyusun anggaran, membagi gaji dengan bijak, sampai merencanakan keuangan jangka panjang. Dengan pelatihan ini, karyawan jadi lebih paham cara mengelola uang mereka.
Kalau pelatihan ini diadakan secara rutin, karyawan bisa terus belajar dan memperbaiki cara mereka mengelola uang. Dampaknya enggak hanya ke keuangan pribadi, tapi juga bisa meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas kerja.
Baca juga: Panduan Belajar Manajemen Keuangan Pribadi untuk Pemula
2. Sesi Private dengan Trainer Keuangan
Salah satu contoh edukasi literasi keuangan yang lebih interaktif adalah menyediakan layanan sesi private curhat keuangan dengan ahli keuangan seperti para QM trainers. Sesi ini akan sangat berguna bagi karyawan yang ingin merencanakan keuangan dengan lebih serius.
Dengan sesi private bersama ahli keuangan, seperti para QM trainers, karyawan pun bisa tahu strategi yang paling tepat sesuai dengan kondisi keuangan masing-masing. Karena dalam setiap sesi biasanya solusi yang didiskusikan akan disesuaikan dengan masalah yang dihadapi atau kebutuhan karyawan.
Jika diterapkan dengan baik, karyawan bisa lebih tenang secara finansial dan lebih fokus saat bekerja.
3. Program Tabungan dan Investasi Karyawan
Menabung dan investasi sering dianggap rumit. Banyak yang ingin mulai, tapi bingung harus ke mana. Untuk itu, perusahaan bisa membantu dengan menyediakan program tabungan dan investasi otomatis.
Salah satu caranya adalah lewat potongan gaji. Jadi, setiap bulan, sebagian gaji langsung masuk ke tabungan khusus atau misalnya ke program dana pensiun yang sudah ditunjuk. Dengan cara ini, karyawan enggak perlu repot menyisihkan uang sendiri. Simpanan pun bisa bertambah tanpa terasa.
Agar lebih efektif, perusahaan juga perlu memberi edukasi soal investasi. Karyawan harus paham manfaat dan risikonya, supaya bisa memilih instrumen yang paling cocok. Jangan sampai hanya ikut-ikutan tanpa tahu cara kerjanya.

4. Game atau Tantangan Keuangan
Belajar keuangan itu nggak harus membosankan lo! Bersama QM Training, agenda belajar keuangan bisa seseru main games.
Nah, tinggal perusahaan nih bisa meneruskan keseruan ini. Misalnya, salah satu contoh edukasi literasi keuangan seru yang bisa dicoba adalah “No Spend Week”. Tantangannya sederhana: selama seminggu, karyawan hanya boleh mengeluarkan uang untuk kebutuhan utama, seperti makan dan transportasi. Belanja impulsif, jajan kopi mahal, atau belanja online harus ditahan. Tantangan ini bikin karyawan lebih sadar ke mana uang mereka mengalir.
Contoh edukasi literasi keuangan lainnya adalah dengan mengadakan “Tantangan Menabung 30 Hari”. Setiap hari, peserta harus menyisihkan sejumlah uang ke dalam tabungan. Nominalnya bisa bertambah sedikit demi sedikit, misalnya mulai dari Rp5.000 hingga Rp150.000 di hari terakhir. Dengan cara ini, menabung jadi terasa seperti permainan, bukan beban.
Supaya lebih menarik, perusahaan bisa memberikan hadiah kecil untuk pemenang. Enggak perlu yang mahal, cukup sesuatu yang membuat peserta termotivasi. Yang penting, lewat tantangan ini, karyawan jadi lebih paham bagaimana mengatur uang dengan lebih bijak.
5. Papan Informasi atau Newsletter Keuangan
Enggak semua orang punya waktu untuk belajar soal keuangan. Kadang, saking sibuknya, mereka bahkan enggak sadar kalau ada tips sederhana yang bisa membantu mengatur uang lebih baik. Salah satu contoh edukasi literasi keuangan yang cocok untuk masalah ini adalah penyediaan papan informasi atau newsletter keuangan.
Buletin ini bisa dibagikan setiap bulan. Isinya bisa berupa tip-tip keuangan praktis, berita ekonomi terbaru, atau panduan sederhana tentang investasi dan tabungan. Dengan format yang ringan, karyawan bisa membaca dan menerapkannya tanpa merasa terbebani.
Selain itu, bisa juga dibuat grup internal di platform komunikasi kantor. Grup ini bisa jadi tempat berbagi pengalaman dan diskusi soal pengelolaan uang. Kalau ada karyawan yang berhasil menabung atau melunasi utang dengan strategi tertentu, kisah mereka bisa dibagikan untuk menginspirasi yang lain.
Informasi yang mudah diakses seperti ini bisa membantu karyawan lebih sadar tentang kondisi keuangan mereka. Dengan begitu, mereka bisa mulai mengambil langkah kecil untuk mengelola uang dengan lebih bijak.

6. Program Edukasi untuk Menghindari Utang Konsumtif
Utang bisa jadi alat yang berguna, tapi kalau tidak dikelola dengan baik, bisa jadi beban. Banyak orang terjebak dalam utang konsumtif karena kurang paham cara mengaturnya. Belanja pakai kartu kredit terasa ringan, tapi tagihannya bisa bikin pusing. Untuk mengatasi ini, perusahaan bisa menerapkan salah satu contoh edukasi literasi keuangan tentang cara mengelola utang dengan bijak.
Seminar tentang bahaya utang konsumtif bisa jadi langkah awal. Karyawan perlu tahu perbedaan antara utang produktif dan konsumtif. Kalau utang dipakai untuk sesuatu yang menghasilkan, seperti modal usaha atau pendidikan, itu masih masuk akal. Tapi kalau hanya untuk gaya hidup, lama-lama bisa jadi masalah.
Selain itu, penting juga memahami cara kerja pinjol. Diharapkan, dengan memahaminya, jadi banyak karyawan yang tahu bahwa pinjol bukan solusi untuk masalah keuangan yang muncul.
Program ini juga bisa membahas cara melunasi utang secara efisien. Dengan edukasi yang tepat, karyawan bisa lebih cerdas dalam mengatur keuangan dan terhindar dari jebakan utang.
Baca juga: 2 Cara Menentukan Besarnya Bonus Karyawan yang Diterima dari Perusahaan
Menerapkan contoh edukasi literasi keuangan di tempat kerja bisa memberikan manfaat besar bagi karyawan dan perusahaan. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan, karyawan bisa mengatur gaji dengan lebih bijak, menghindari utang konsumtif, dan mempersiapkan masa depan yang lebih aman.
Program edukasi ini harus dibuat mudah, dan jangan sampai membosankan. Harus praktis dan relevan. Jika diterapkan dengan konsisten, bukan hanya kesejahteraan karyawan yang meningkat, tapi juga produktivitas dan loyalitas mereka terhadap perusahaan.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
QM Financial
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Baca juga: Contoh Praktis Edukasi Literasi Keuangan untuk Karyawan di Tempat Kerja […]