5 Langkah Belajar Mengelola Keuangan untuk Menjadi Perencana Keuangan Keluarga
Siapa yang mau jadi perencana keuangan? Hmmm … mungkin pikir-pikir dulu deh. Apalagi kalau merasa diri ini belum kompeten. Tapi … kalau belajar mengelola keuangan untuk menjadi perencana keuangan keluarga, gimana?
Bagi yang sudah berkeluarga ya, belajar mengelola keuangan ini jadi kewajiban sih. Karena ya, siapa lagi yang bisa merencanakan keuangan keluarga kalau bukan orang yang menjadi bagian dari keluarga itu sendiri, ya kan? Orang lain enggak akan bisa pas kalau diminta mengelola keuangan keluarga kita, karena yang tahu kondisi dan situasinya ya kita sendiri.
So, ayo, belajar mengelola keuangan untuk menjadi perencana keuangan keluarga kita sendiri. Caranya gimana?
Tahapan dalam Belajar Mengelola Keuangan untuk Menjadi Perencana Keuangan Keluarga
1. Pemahaman Dasar
Seperti halnya anak yang bersekolah, dia akan mulai dari playgroup dulu, lalu naik ke TK, ke SD, SMP, dan seterusnya. Belajar mengelola keuangan untuk menjadi perencana keuangan keluarga itu memang sebaiknya dilakukan secara berjenjang. Mulai belajar keuangan dari mulai yang paling basic, naik kelas ke level lanjutan, dan kemudian advanced.
Mengapa harus begitu? Tanpa pemahaman dasar, akan sulit bagi kamu—apalagi yang tadinya tidak mengenal pengelolaan keuangan sama sekali—untuk bisa memahami cara kerja uang. Padahal ini penting untuk dikuasai dulu, sebelum kamu mulai berkenalan dengan investasi dan hal keuangan yang lainnya.
So, kamu bisa berkenalan dulu dengan berbagai pemahaman dasar, seperti mengenali cash flow, membuat anggaran, cara menentukan tujuan keuangan, dan seterusnya. Banyak sumber daya yang bisa kamu manfaatkan, mulai dari membaca buku atau artikel, mendengarkan podcast atau menonton video, ikut kelas keuangan, dan sebagainya.
2. Praktik dari yang Termudah
Apalah arti belajar kalau tidak disertai dengan praktik. So, setelah memahami konsep dasar, mulailah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dengan tugas-tugas yang mudah, seperti membuat anggaran bulanan atau menetapkan dana darurat.
Dengan memulai dari yang termudah, kamu bisa mendapatkan kepercayaan diri dan membangun keterampilan dasar yang akan membantu di tahapan selanjutnya. Seiring waktu, kamu akan terbiasa melakukan pengelolaan keuangan yang lebih kompleks.
Jadi, segera buat saja anggaran bulanan sederhana, mulailah menabung sejumlah kecil, atau buatlah rencana untuk melunasi utang kecil yang kamu miliki. Misalnya nih, mau bikin rencana keuangan untuk membayar utang, maka bikinlah serealistis mungkin, meliputi berapa utang total, berapa bunganya, cicilannya tanggal berapa saja, dan kapan akan bisa dilunasi.
3. Melakukan Kesalahan
Seperti dalam pembelajaran apa pun, dalam pengelolaan keuangan pun kamu juga bisa membuat kesalahan. Misalnya kayak berinvestasi dalam instrumen yang salah atau mengeluarkan terlalu banyak uang bulan ini.
Saat melakukan kesalahan ini, ingat, akan ada “cost”-nya. Inilah biaya pembelajaranmu. Tak perlu khawatir, kamu akan selalu bisa memperbaiki kesalahan ini ke depannya. Dengan melakukan kesalahan, kamu akan mendapatkan pelajaran berharga. Kesalahan akan memberimu kesempatan untuk belajar lebih banyak dan bertumbuh.
So, tak perlu takut. Apalagi terhadap risiko. Toh, risiko juga akan selalu ada saat nanti kamu sudah terampil mengelola keuangan sekalipun. Hidup itu selalu dipenuhi risiko, kalau enggak ada risiko, enggak hidup. Setuju nggak sih?
All you have to do is mencari penyebab terjadinya kesalahan, dan mencoba memahaminya. Selanjutnya kamu bisa mengupayakan agar tak terjadi kesalahan yang sama di masa depan.
4. Memperbaiki dan Menyesuaikan
Setelah mengidentifikasi kesalahan, tahap selanjutnya adalah membuat perubahan untuk memperbaiki dan menyesuaikan strategi kamu.
Hal ini juga merupakan bagian dari belajar mengelola keuangan untuk menjadi perencana keuangan keluarga yang tak kalah penting lo. Dunia keuangan selalu berubah, dan kebutuhan serta tujuan kamu juga bisa berubah. Kamu akan menempuh beberapa fase kehidupan, dan perubahannya pasti akan memengaruhi kondisi keuangan kamu.
Faktanya, kemampuan untuk menyesuaikan diri adalah kunci untuk kesuksesan jangka panjang. Terutama dalam hal keuangan.
So, lakukan evaluasi strategi keuangan kamu secara berkala, pelajari dari kesalahanmu, dan lakukan penyesuaian yang diperlukan.
5. Disiplin dan Berkomitmen
Konsisten dalam menerapkan apa yang telah kamu pelajari, bahkan ketika menghadapi godaan atau hambatan memang butuh usaha ekstra. Butuh niat yang besar! Namun, hal ini penting untuk kamu miliki.
Pasalnya, tanpa disiplin dan komitmen, sulit untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang kamu, apalagi kalau kamu menjadi perencana keuangan keluarga.
So, tetapkan rutinitas bulanan untuk mengevaluasi keuangan kamu, buatlah tujuan jelas, dan ingatkan diri kamu tentang mengapa tujuan tersebut penting bagi kamu dan keluargamu.
Dengan melalui setiap tahap ini dengan teliti, kamu akan dapat membangun fondasi yang kuat untuk menjadi perencana keuangan keluarga yang sukses.
Jadi, gimana? Mau mulai belajar mengelola keuangan untuk menjadi perencana keuangan keluarga kapan nih?
Kamu juga bisa belajar keuangan dengan cara-cara lain, sesuai kebutuhan dan kenyamananmu lo! Ada kelas-kelas finansial online–yang bisa kamu ikuti dari mana saja, bisa juga belajar finansial secara online course di Udemy! Cek ke sini ya. Jangan lupa juga untuk follow Instagram QM Financial supaya enggak ketinggalan update!
Menjadi Support System untuk Korban Pinjol
Lagi-lagi, korban pinjol semakin banyak, bahkan semakin menyedihkan. Enggak tega banget baca beritanya yang akhir-akhir ini beredar di media sosial maupun media online mainstream.
Korban pinjol sering kali menghadapi beban emosional dan finansial yang sangat berat. Bukan hanya tekanan untuk membayar utang yang menumpuk, tetapi juga stigma sosial, rasa malu, dan tekanan psikologis yang datang bersamaan dengan status tersebut.
Pada banyak kasus, metode penagihan yang kasar dan tidak etis memperparah kondisi mereka, mendorong mereka ke dalam spiral ketidakpastian dan ketakutan yang tampaknya tak ada akhirnya.
Di tengah kesulitan ini, peran keluarga dan komunitas menjadi sangat krusial. Dengan dukungan yang tepat, korban pinjol dapat menemukan jalan keluar dari lingkaran masalah keuangan dan kembali ke jalur yang benar.
Sebagai bagian dari jaringan sosial mereka, kita juga memiliki tanggung jawab moral untuk berdiri di samping mereka, memberikan bantuan dan dukungan yang diperlukan untuk menghadapi dan mengatasi tantangan yang dihadapi.
Dampak Psikologis yang Biasanya Dirasakan oleh Korban Pinjol
Dampak pinjol tidak hanya terbatas pada masalah finansial. Di balik angka dan tagihan yang menumpuk, terdapat beban psikologis yang mendalam yang kerap diabaikan. Inilah justru kadang yang berakibat fatal.
Rasa Malu
Dampak psikologis yang pertama adalah timbulnya perasaan malu.
Cerita ini sudah bukan rahasia lagi, bahwa debt collector sering kali menggunakan teknik-teknik menakutkan, merendahkan, atau ancaman untuk memperoleh pembayaran. Bayangkan jika ini dilakukan di depan umum, karena enggak jarang debt collector mendatangi kantor atau bahkan rumah, dan membuat kegaduhan.
Hal ini akan memicu perasaan tidak nyaman dan ketakutan pada peminjam, seolah-olah mereka sedang dinilai oleh sekeliling. Perasaan tersebut bisa menimbulkan efek buruk bagi kesejahteraan psikologis peminjam dan menghambat rutinitas harian mereka.
Rasa Takut
Perlakuan keras debt collector bisa memicu tingkat kecemasan dan tekanan yang besar bagi peminjam. Peminjam yang terus-menerus mendapatkan ancaman dan tindakan menakutkan bisa merasakan beban psikis yang mendalam.
Kondisi tekanan ini bisa mengakibatkan dampak buruk terhadap kesehatan fisik dan psikis peminjam, seperti kesulitan tidur, perubahan pola makan, hingga berkurangnya kemampuan konsentrasi.
Rasa Putus Asa
Ketika seseorang diteror secara terus menerus, maka akan muncul perasaan tidak berdaya. Rasa optimismenya akan hilang. Pada akhirnya, mereka akan merasa seakan-akan tidak ada solusi untuk masalah keuangan mereka.
Perasaan putus asa muncul, hingga bisa saja berakibat paling buruk: rasa tidak berharga dan tak merasa ada gunanya untuk hidup.
Keadaan depresi dan krisis emosi inilah yang membutuhkan pendekatan hati-hati serta dukungan yang komprehensif dari orang-orang di sekitarnya.
Rasa Terisolasi
Reperkusi psikologis dari tindakan debt collector yang kasar dan keras bisa memengaruhi relasi sosial peminjam. Peminjam yang berada di bawah beban tekanan dan stres karena penagihan yang tidak manusiawi akan cenderung menjauhkan diri dari pergaulan.
Dari banyak kasus yang terjadi, rata-rata memang menarik diri dari keluarga, dari lingkaran pertemanannya. Sepertinya ini adalah akibat akumulasi dari rasa malu, takut, putus asa, dan berbagai rasa negatif lainnya. Namun, dengan menarik diri, justru beban psikologis semakin menjadi. Akibatnya, korban pinjol ini kesulitan mendapat sokongan emosi saat menghadapi tantangan finansial.
Support System untuk Korban Pinjol
So, memang sedih ya, kalau ada orang terdekat yang menjadi korban pinjol. Dalam beberapa kasus, korban pinjol ini dipecat dari pekerjaan, diceraikan oleh pasangannya, kabur dari rumah, dan sebagainya.
Padahal, keluarga dan lingkungan pertemanan terdekat memegang peran penting dalam memberikan dukungan kepada korban pinjol. Membantunya secara finansial pastinya adalah bentuk bantuan yang paling tepat. Kamu bisa membantu dengan menyusun strategi pembayaran utang, menegosiasikan dengan pemberi pinjaman, atau bahkan mencari sumber pendapatan tambahan.
Namun, bagaimana kalau hal ini tidak memungkinkan?
Kita tetap bisa membantunya sebagai support system-nya. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh keluarga atau teman dekat untuk membantunya, kalau memang tak bisa membantu secara finansial.
1. Pendengar yang Baik
Jadilah telinga yang selalu siap mendengar tanpa menghakimi. Membiarkan korban berbicara dan meluapkan perasaannya dapat memberi rasa lega dan mereka jadi tahu bahwa mereka tidak sendirian.
2. Edukasi Keuangan
Bantu mereka memahami pentingnya manajemen keuangan dan perencanaan anggaran. Sebagai keluarga atau teman dekat, kamu bisa mengajak mereka untuk belajar keuangan dari berbagai sumber daya yang sekarang bisa banyak ditemukan.
3. Dorong untuk Mencari Bantuan
Jika mereka merasa terjebak, dorong mereka untuk mencari bantuan dari organisasi nirlaba yang membantu orang dengan masalah utang. Sekarang juga sudah banyak WA group ataupun komunitas-komunitas korban pinjol, yang anggotanya saling menguatkan satu sama lain.
Namun, hati-hati dengan joki pinjol ya. Karena bisa saja mereka ini malahan justru memanfaatkan situasi yang dialami oleh si korban pinjol.
4. Dukungan Emosional
Tekanan dari utang akan memengaruhi kesehatan mental korban pinjol. Enggak cukup hanya memberikan nasihat tentang bagaimana mengelola keuangan atau cara melunasi utang, mereka juga butuh untuk didengarkan dan diberi empati.
Selain itu, terkadang dukungan dari keluarga dan teman bisa jadi juga enggak cukup. Dalam kasus-kasus tertentu, dampak emosional dari utang bisa begitu parah sehingga memerlukan intervensi profesional. Konseling atau terapi bisa menjadi opsi yang sangat bermanfaat. Dengan dukungan emosional yang tepat, korban dapat lebih siap dan mampu mengatasi tantangan finansial mereka dengan pikiran yang jernih dan tenang.
5. Hindari Menyalahkan
Dalam masyarakat, sering kali terdapat persepsi negatif terkait orang yang menghadapi kesulitan finansial. Banyak yang beranggapan bahwa masalah keuangan adalah hasil dari ketidaktelitian, kecerobohan, atau keputusan buruk.
Namun, kenyataannya, ada banyak faktor eksternal dan internal yang bisa menyebabkan seseorang jatuh ke dalam jerat pinjol, seperti pemutusan hubungan kerja mendadak, krisis ekonomi, biaya medis mendadak, atau keadaan darurat lainnya. Kondisi ini bisa terjadi pada siapa saja.
Dengan memahami bahwa siapa pun bisa terkena dampak, sangat penting untuk menghindari sikap menyalahkan ketika seseorang di sekitar kita menghadapi masalah finansial, termasuk menjadi korban pinjol. Menyalahkan mereka hanya akan menambah beban emosional yang sudah mereka rasakan. Lagi pula, menyalahkan juga enggak menyelesaikan masalah, bukan?
6. Bersikap Sabar
Mengatasi masalah pinjol membutuhkan waktu dan ekstra tenaga. Bersikap sabar dan terus mendukung para korban pinjol saat mereka sedang menjalani proses penyelesaiannya.
7. Jaga Privasi
Masalah keuangan adalah hal yang pribadi. Hormati privasi mereka dan hindari untuk membicarakan masalah mereka dengan orang lain tanpa izin.
Menjadi support system bagi korban pinjol bukanlah tugas yang mudah. Namun, adalah tanggung jawab kita sebagai keluarga, teman, dan anggota masyarakat. Dengan memahami beban yang mereka pikul dan menyediakan dukungan emosional yang tanpa henti, kita dapat membantu mereka melewati masa-masa sulit dengan lebih kuat dan berharap.
Setiap orang membutuhkan jaring pengaman, dan kita semua memiliki peran penting dalam memastikan bahwa mereka yang sedang menghadapi kesulitan finansial tidak merasa sendirian. Ingatlah bahwa dengan bersatu, dengan pengertian dan empati, kita dapat membuat perbedaan besar dalam hidup seseorang.
Kamu juga bisa belajar keuangan dengan cara-cara lain, sesuai kebutuhan dan kenyamananmu lo! Ada kelas-kelas finansial online–yang bisa kamu ikuti dari mana saja, bisa juga belajar finansial secara online course di Udemy! Cek ke sini ya: https://linktr.ee/qmfinancial.
Jangan lupa juga untuk follow Instagram QM Financial supaya enggak ketinggalan update!
Waspadai 8 Red Flag Keuangan pada Pacar Ini
Red flag keuangan pada pacar sering dijumpai pada hubungan asmara seseorang. Sayangnya, enggak banyak orang yang aware dengan tanda-tanda keuangan tersebut. Semua gara-gara bucin!
Saat berpacaran, pasanganmu bukan hanya sekadar teman dalam berkencan, tetapi juga teman berdiskusi tentang masalah apa pun, termasuk keuangan. Pacar adalah partner dalam berbagai urusan, sehingga diperlukan keterbukaan antara satu sama lain.
Memahami tanda-tanda keuangan yang bahaya pada pacar sangat penting untuk menghindari hal-hal yang bersifat merugikan pada hubungan asmara.
Tanda-tanda Red Flag Keuangan pada Pacar
Masalah keuangan sering kali menjadi sumber cekcok dengan pacar karena adanya perbedaan tujuan, gaya hidup, atau yang lainnya. Agar tidak terjebak pada hubungan yang menguntungkan satu pihak saja, maka ketahuilah tanda-tanda red flag keuangan pada pacar di bawah ini.
1. Kurangnya Komunikasi secara Terbuka
Tanda-tanda bahaya yang pertama adalah minimnya komunikasi secara terbuka, terutama dalam hal keuangan. Jika pacar kamu sering mengelak saat diajak berdiskusi tentang keuangan, ini rentan menyebabkan kesalahpahaman.
Seakan-akan, pacarmu menyimpan kerahasiaan yang disembunyikan rapat-rapat tentang kondisi finansial yang dialaminya. Oleh karena itu, penting sekali untuk melakukan percakapan secara berkala tentang kebiasaan belanja, prioritas keuangan, ekspektasi yang ingin dicapai, dan lain sebagainya.
2. Utang dan Pengeluaran Berlebihan
Utang dan pengeluaran yang tidak sesuai dengan pendapatan tentu bisa membebani hubungan asmara yang tengah dijalani. Jika pacarmu cenderung boros dan enggak memiliki self control yang baik terhadap keuangannya, tentu hal ini cukup berbahaya jika terus dilanjutkan.
Apalagi jika memiliki utang yang tidak kunjung dilunasi, tentu bunganya akan semakin menumpuk dan dapat menjadi bumerang di kemudian hari. Jika pacarmu memiliki kondisi yang demikian, maka patut didiskusikan jalan keluarnya dengan komunikasi yang lebih terbuka.
3. Kontribusi Finansial yang Timpang
Salah satu indikator hubungan pacaran yang sehat adalah sama-sama memberikan sumbangsih yang setara secara finansial. Jika pacarmu terus mengandalkanmu dalam membayar segala sesuatu atau bahkan tidak pernah berkontribusi sama sekali, ini juga bisa menjadi red flag yang dapat memicu tekanan yang bersifat merugikan.
4. Tidak Memiliki Goals Finansial di Masa Depan
Jika pacar kamu tidak mempunyai rencana atau tujuan finansial di masa depan, hal ini bisa menandakan bahwa dia kurang berkomitmen untuk membangun kehidupan yang stabil bersama kamu. Pacar yang baik tentu memiliki visi dan misi yang jelas tentang rencana keuangan di masa kini dan di masa depan.
5. Sering Meminjam Uang dan Tidak Dikembalikan
Meminjamkan sejumlah uang kepada pacar mungkin menjadi hal yang wajar jika dilakukan sesekali. Namun, jika pasangan kamu sering meminjam uang, apalagi kemudian ternyata enggak dikembalikan, ini termasuk red flag finansial yang perlu diwaspadai.
Terlalu sering meminjam uang dapat menjadi indikasi bahwa pasangan kamu tidak memiliki rasa hormat dan tanggung jawab terhadap kesejahteraan finansial dirinya sendiri. Jika diteruskan dalam jangka panjang, sangat besar kemungkinannya akan berefek juga pada pasangannya.
6. Perubahan Gaya Hidup yang Tidak Dapat Dijelaskan
Manusia memang bisa berubah dalam aspek kehidupan tertentu, salah satunya mengenai gaya hidup. Jika dulu pacar kamu memiliki gaya hidup yang sederhana, lalu beberapa tahun kemudian menjadi konsumtif atau hedonis, maka sadarilah bahwa itu termasuk bentuk red flag keuangan.
Apalagi, jika pengeluaran untuk memenuhi gaya hidupnya tidak sebanding dengan penghasilannya.
7. Berpura-pura Kaya
Berpura-pura kaya di depan orang yang disukai nyatanya tidak hanya ada di sinetron, tetapi juga dalam kehidupan sehari-hari ini. Sering terjadi, seseorang berpura-pura memiliki harta yang banyak, kendaraan yang mewah, atau rumah yang megah untuk memikat hati seseorang.
Namanya saja pura-pura, maka orang yang diincarnya pasti tidak mengetahui kondisi finansialnya yang sebenarnya. Jika kamu terlanjur menjadi pacar orang yang berpura-pura kaya dan baru tahu kebohongan tersebut di kemudian hari, maka jangan takut untuk meminta penjelasan darinya. Bila perlu, tidak ada salahnya meminta berpisah secara baik-baik jika memang merasa dirugikan.
Hati-hati, karena bisa jadi ini merupakan tanda-tanda love scamming.
8. Terlalu Tergantung secara Finansial
Apakah pacarmu terlalu tergantung secara finansial dengan dirimu secara terus menerus? Hal ini bisa dilihat dari kebiasaan umum sehari-hari, seperti makan, nonton di bioskop, liburan, atau aktivitas kencan lainnya.
Jika iya, maka perlu disadari bahwa itu termasuk red flag, atau tanda financial relationship yang tidak sehat. Namun, hal ini tidak berlaku ketika sudah ada kesepakatan dari awal bahwa kamu bersedia untuk menanggung seluruh biaya saat berkencan bersama pacar kamu.
Setiap orang yang menjalani hubungan asmara perlu mengatur masalah keuangan secara jujur, terbuka, dan hati-hati bersama pasangan. Dengan mengetahui red flag peringatan finansial ini, kamu bisa lebih waspada agar tidak terjebak pada hubungan yang hanya menguntungkan satu pihak dan merugikan pihak lainnya secara finansial.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Menjadi Bapak Rumah Tangga seperti Irfan Bachdim: Tukar Peran Itu Tak Masalah!
Lagi ramai nih di jagat media sosial, tentang pengakuan Jennifer Bachdim kalau sekarang menjadi tulang punggung keluarga. Pasalnya, suaminya, pesepakbola Irfan Bachdim, sudah habis kontrak dengan Persis Solo, dan belum menemukan klub bola baru yang pas dengan kebutuhannya. Alhasil, Irfan Bachdim pun menjadi bapak rumah tangga—stay at home dad, mengurus 4 anak mereka.
Cerita ini dituturkan sendiri oleh Jennifer Bachdim dalam sebuah podcast, yang langsung viral tak lama kemudian. Tak ditemukan rasa yang gimana-gimana sih pada Jennifer Bachdim saat menceritakan hal ini. Justru dengan bangga, Jennifer menggambarkan betapa Irfan sekarang sedang menikmati masa-masa rehatnya, lantaran sudah bertahun-tahun bekerja keras jauh dari keluarga.
Sekarang, ada kesempatan bagi mereka untuk bertukar peran sejenak; Jennifer menjadi tulang punggung mencari nafkah, dan Irfan menjadi bapak rumah tangga, mengurus anak-anak.
Tukar Peran Rumah Tangga dalam Perspektif Masyarakat

Mengapa kisah ini viral? Sepertinya sih, tak jauh-jauh dari perspektif masyarakat di Indonesia ya. Pasalnya, yang dianggap umum selama ini adalah ketika istri di rumah saja dan mengurus keluarga, dan suami yang pergi bekerja mencari nafkah.
Dikutip dari CNBC, dalam pasal 31 ayat tiga UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan di Indonesia, dinyatakan bahwa suami berperan sebagai kepala keluarga, sedangkan istri sebagai ibu rumah tangga. Begitulah posisi formal seorang suami istri dalam sebuah keluarga.
Selanjutnya, diatur pula dalam Pasal 80 ayat 4 Kompilasi Hukum Islam mengenai kewajiban nafkah yang harus dipenuhi suami, yang mencakup kebutuhan dasar istri, biaya hidup sehari-hari, dan biaya pendidikan anak. Apabila suami tidak memenuhi kewajiban-kewajibannya, istri memiliki hak untuk mengajukan gugatan nafkah berdasarkan Pasal 34 ayat 3 UU Perkawinan.
Nah, itu dia menurut hukum. Namun, seiring berubahnya waktu, fenomena pertukaran peran dalam mencari nafkah menjadi semakin umum dan dianggap wajar. Situasi dan kondisi yang berbeda dalam setiap rumah tangga sering kali menjadi alasan di balik keputusan ini.
Penyebab Istri Menjadi Tulang Punggung seperti Jennifer Bachdim

Dalam hidup berumah tangga sendiri, ada hal-hal yang bisa terjadi dan akhirnya “memaksa” suami dan istri harus bertukar peran: si suami tinggal di rumah–jadi bapak rumah tangga, dan istri yang bekerja sebagai pencari nafkah utama.
Apa saja yang bisa memicu hal ini terjadi?
1. Kehilangan Pekerjaan
Seperti kondisi yang dialami oleh Irfan Bachdim, pertukaran peran dalam rumah tangga bisa terjadi karena suami kehilangan pekerjaan. Sepertinya sih, ini adalah penyebab yang paling banyak terjadi, ketika kemudian istri maju dan menggantikan suami sebagai tulang punggung keluarga.
2. Masalah Kesehatan
Masalah kesehatan bisa menjadi kondisi lain yang menyebabkan suami memutuskan untuk menjadi bapak rumah tangga. Bisa jadi ada penyakit yang mengharuskannya untuk bed rest, atau lebih banyak beristirahat di rumah. Enggak hanya mengidap penyakit, bisa juga suami mengalami kecelakaan, atau cedera. Juga enggak selalu fisik, bisa juga secara mental.
3. Karier Istri Lebih Menjanjikan
Sementara, ada juga pasangan yang memang bersepakat istri sebagai pencari nafkah utama karena karier istri lebih menjanjikan. Hal tersebut juga sangat wajar terjadi belakangan, ketika kesetaraan gender sudah diakui di mana-mana.
4. Suami Fokus ke Pendidikan
Beberapa kondisi lain yang juga bisa menjadi penyebab istri beralih peran menjadi pencari nafkah utama adalah suami ingin fokus untuk melanjutkan pendidikannya. Ada banyak perusahaan yang memberikan benefit untuk melanjutkan pendidikan bagi karyawannya. Meski pendidikannya difasilitasi, tetapi bisa jadi juga ada efek pada penghasilan yang rutin didapatkan. Karena dirasa tidak cukup lega untuk kebutuhan, maka istri bisa saja memutuskan untuk mencari nafkah ekstra.
Atur Keuangan sebagai Bapak Rumah Tangga

Ya, sebenarnya sih, kondisi ini tidak menjadi masalah. Menilik kasus Irfan dan Jennifer Bachdim, terlihat bahwa memilih untuk menjadi seorang bapak rumah tangga dapat memiliki keuntungan tersendiri, asalkan diambil berdasarkan kesepakatan bersama antara suami dan istri.
Untuk pasangan yang ingin menerapkan model ini dalam kehidupan rumah tangga mereka, ada beberapa hal yang kemudian perlu dilakukan. Mengapa perlu? Karena ada perubahan fase hidup di sini. So, bisa jadi akan mengubah rencana keuangan keluarga juga nantinya.
Buat Anggaran yang Realistis
Kalau biasanya istri menjadi manajer keuangan, maka mungkin sekaranglah waktunya bagi bapak rumah tangga untuk menguasai keterampilan yang sama.
Yang pertama harus dilakukan adalah mengidentifikasi semua pengeluaran bulanan tetap, seperti tagihan utilitas, cicilan rumah, atau biaya sekolah anak, juga kebutuhan rutin lainnya. Jika istri sudah punya catatan keuangan, tugas ini pastinya sih lebih ringan. Tinggal duduk berdua, dan tektokan.
Jangan lupa untuk menetapkan dana khusus untuk pengeluaran tidak terduga untuk menghindari stres finansial. Dengan kata lain, cek dan pantau dana daruratnya.
Tabungan dan Investasi
Dengan tetap berdiskusi dengan istri, tetap sisihkan sebagian pendapatan keluarga di awal sebisa mungkin untuk tabungan jangka panjang. Kalaupun harus disesuaikan, tentu enggak masalah. Kan, menyesuaikan dengan penghasilan juga.
Cek posisi dan rencana investasi dan tabungan yang sudah ada, dan lakukan review untuk berbagai tujuan finansial yang sudah ditentukan sebelumnya. Kalau perlu mengubah rencana, jangan ragu ya.
Belanja secara Efisien
Bapak-bapak juga harus belajar belanja dengan cermat dan bijak, kalau sebelumnya hal ini dilakukan oleh istri saja. Kenali apa saja kebutuhan keluarga dan belajar membedakannya dari keinginan, lalu sesuaikan ya. Belajar dari istri bagaimana melakukan perbandingan harga untuk mendapatkan penawaran terbaik: harganya bersahabat di dompet, sementara daya gunanya tetap terbaik.
Pengendalian Utang
Ada utang keluarga? Jika iya, cek apakah sudah ada rencana pembayaran yang realistis dan cermat untuk mengurangi beban finansial. Jika memang penghasilan berkurang, akan lebih baik untuk menghindari penambahan utang baru, terutama yang bersifat konsumtif.
Belajar Keuangan
Sebagai bapak rumah tangga, yuk, belajar keuangan dan meningkatkan pengetahuan tentang manajemen keuangan. Bisa dari berbagai buku, baca-baca artikel atau postingan media sosial, sampai ikut FCOS, kelas keuangan online dari QM Financial.
So, memutuskan untuk berperan sebagai bapak rumah tangga itu juga tak mudah. Karena itu, harus tetap dihargai sebagai suatu pilihan yang layak. Bagaimanapun, kita harus menghormati keputusan setiap keluarga dengan kondisi yang berbeda.
Kesepakatan dengan pasangan, perspektif dan visi yang sama memang menjadi hal penting demi menjalankan rumah tangga yang sehat. Enggak hanya soal beban pekerjaan, tetapi juga empati, pengertian, dan cinta.
Dalam menjalankan peran sebagai bapak rumah tangga, tetaplah memprioritaskan komunikasi terbuka dan saling menghargai. Bukan hanya soal membagi tanggung jawab, tetapi juga tentang membangun sebuah tim yang solid. Faktanya, setiap anggota keluarga berhak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang aman, stabil, dan penuh kasih sayang.
Semoga dengan tip dan pedoman ini, para bapak rumah tangga di seluruh dunia dapat merangkul peran mereka dengan penuh keyakinan, kemandirian, dan kebanggaan, membawa kesejahteraan dan kebahagiaan yang berkelanjutan bagi keluarga mereka.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pelajaran Keuangan yang Bisa Didapatkan dari Lomba Panjat Pinang 17 Agustus
Seiring dengan perayaan 17 Agustus yang meriah, kamu mungkin pernah nonton atau bahkan ikut serta dalam salah satu tradisi paling ikonik, yaitu lomba panjat pinang. Sadar nggak sih, bahwa di balik gemanya anak-anak dan orang-orang yang berlomba untuk mencapai puncak pinang yang licin, tersembunyi sejumput pelajaran berharga yang tak hanya relevan untuk fisik, tetapi juga untuk kesehatan keuanganmu?
Kamu mungkin bertanya-tanya, kok bisa sebuah permainan tradisional dapat memberimu wawasan tentang dunia keuangan? Jangan salah deh. Kalau kamu melihat lebih dalam, lomba ini penuh dengan analogi yang dapat diterapkan dalam pengelolaan uang dan investasi lo!
Yuk mari kita ulas lebih lanjut pelajaran keuangan apa saja yang bisa kita petik dari lomba panjat pinang di Hari Kemerdekaan 17 Agustus ini.
7 Pelajaran Keuangan dari Lomba Panjat Pinang 17 Agustus

1. Persiapan
Sebelum ikut lomba panjat pinang 17 Agustus, ada persiapan yang harus dilakukan dulu oleh para peserta. Umumnya akan mencoba untuk menyusun strategi dan mencari perlengkapan yang mungkin akan dibutuhkan demi mencapai puncak pinang.
Hal yang sama juga terjadi saat kita hendak mencapai tujuan finansial. Yes, kita harus punya persiapan, strategi, dan perlengkapan yang pas. Kesesuaian dari ketiganya akan menjadi jaminan bisa enggaknya kita mencapai tujuan finansial kita.
2. Fokus pada Tujuan
Meskipun ada banyak halangan dan rintangan, peserta lomba panjat pinang 17 Agustus tetap fokus pada tujuan utama, yaitu mencapai puncak dan mendapatkan hadiah.
Begitu juga dalam perencanaan keuangan. Adalah sangat penting bagi kita untuk tetap fokus pada tujuan keuangan, baik itu jangka panjang ataupun jangka pendek.
3. Belajar dari Kesalahan
Setiap kali peserta jatuh atau gagal mencapai puncak, mereka belajar dari kesalahan mereka dan mencoba pendekatan yang berbeda. Kalau memang harus mengganti strategi, ya enggak masalah. Yang penting, bagaimana caranya tujuan tercapai dan kesalahan tidak terulang.
Dalam dunia keuangan, kesalahan adalah peluang untuk belajar lebih banyak. Berbagai tip keuangan bisa didapatkan dari mana pun, tetapi jika tidak dipraktikkan ya sekadar teori saja yang enggak ada artinya. Malahan, dari kesalahanlah kita akan banyak belajar. Sebaiknya kita menganalisis kesalahan atau kegagalan dan menggunakan pengalaman tersebut untuk membuat keputusan yang lebih baik di masa depan.

4. Nilai Kesabaran
Enggak semua peserta lomba 17 Agustus bisa langsung mencapai puncak pinang dengan cepat. Apalagi umumnya, batang pinang akan diolesi dengan oli, agar licin, yang kadang membuat para peserta harus susah payah untuk bisa bertahan memanjatnya.
Begitu juga saat kita ingin mencapai tujuan finansial. Sabar itu penting. Apalagi kalau investasi, karena enggak ada investasi yang langsung instan memberikan keuntungan yang banyak, tanpa risiko.
Belajar sabar, apalagi untuk melihat pertumbuhan jangka panjang.
5. Pentingnya Strategi
Strategi ini penting banget untuk menang. Kadang ada beberapa peserta yang lebih fokus saling berkompetisi untuk meraih sendiri semua hadiah yang ada di puncak pinang. Namun sebenarnya, strategi terbaik adalah saling bekerja sama, membentuk tangga manusia, hingga ada salah satu yang naik sampai puncak pinang. Nantinya, hadiah yang bisa diambil dibagi-bagi.
Strategi juga sangat penting dalam pengelolaan keuangan atau investasi. Untuk bisa mendapatkan keuntungan yang optimal, kita harus memperhatikan banyak hal. Salah satunya tentang risiko. Sudah tahu kan, bahwa strategi investasi terbaik adalah bagaimana caranya menekan risiko seminimal mungkin, tetapi dengan mengupayakan keuntungan seoptimal mungkin? Karena itu, kesesuaian antara kita memilih instrumen yang sesuai dengan profil risiko, kebutuhan, kemampuan, dan tujuan menjadi kunci.
6. Menghargai Proses
Meskipun hadiah di puncak pinang sangat menarik, proses untuk mencapainya—kerja sama, usaha, dan kegigihan—adalah hal yang sebenarnya berharga.
Dalam konteks keuangan, menghargai proses berarti tidak hanya fokus pada kekayaan atau hasil investasi di akhir saja, tetapi juga pada pengetahuan dan pengalaman yang diperoleh selama perjalanan mengelola dan menginvestasikan uang. Hal ini memungkinkan kita untuk membuat keputusan yang lebih bijaksana di masa depan dan merasakan kepuasan yang lebih mendalam dari usaha kita.

7. Tidak Menyerah
Meski seringkali gagal dan jatuh, peserta lomba panjat pinang 17 Agustus umumnya akan terus mencoba untuk mencapai puncak. Begitu juga dalam perjalanan keuangan, terkadang ada masa-masa sulit, tetapi yang terpenting adalah terus berusaha dan tidak menyerah.
Sebagai refleksi, lomba panjat pinang bukan hanya sekedar permainan yang menghibur, tetapi juga sebuah cerminan dari perjalanan kehidupan, khususnya dalam hal keuangan.
Seperti peserta yang berupaya keras mencapai puncak pinang, dalam kehidupan nyata, kita semua berjuang untuk mencapai tujuan finansial kita. Penting untuk selalu ingat bahwa kesabaran, kerja sama, dan ketekunan adalah kunci untuk mencapai keberhasilan, baik dalam panjat pinang maupun dalam mengelola keuangan.
Semoga pelajaran dari tradisi 17 Agustus ini dapat menginspirasi kamu untuk terus berusaha dan tidak pernah menyerah dalam mengejar impianmu ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Belajar Keuangan Bisnis Berawal dari 5 Langkah Ini
Menguasai dunia bisnis bukan hanya soal memiliki ide brilian atau strategi pemasaran yang jitu. Namun, juga memahami bagaimana angka-angka bermain di belakang layar. Belajar keuangan bisnis menjadi elemen penting dalam suksesnya sebuah bisnis, baik itu bisnis kecil maupun besar.
Dengan pemahaman yang solid tentang keuangan bisnis, pemilik bisnis dan manajer dapat membuat keputusan yang lebih tepat, merencanakan masa depan dengan lebih efektif, dan mengidentifikasi area-area potensial untuk pertumbuhan dan peningkatan.
Belajar Keuangan Bisnis Bisa Dimulai dari Mana?

Pada pandangan pertama, belajar keuangan bisnis mungkin bisa berarti berkenalan dengan segala istilah teknis dan rumus yang rumit. Intimidating, ya kan?
Namun, jangan biarkan hal itu mengecilkan semangat. Dengan pendekatan yang sistematis dan siap untuk belajar, siapa pun bisa kok menguasai dasar-dasar keuangan bisnis. Artikel ini akan membantu memahami dari mana harus memulai, dengan melangkah melalui enam langkah penting untuk belajar keuangan bisnis. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, pebisnis pemula akan membangun dasar yang kuat dalam keuangan bisnis dan membuka pintu untuk pengetahuan yang lebih mendalam.
Belajar tentang keuangan bisnis dapat dilakukan melalui serangkaian langkah-langkah berikut ini.
1. Memahami Dasar-Dasar Keuangan
Paling basic sih ya, mencoba mengenal berbagai pernak-pernik dan istilah dalam keuangan bisnis dulu, supaya enggak bingung nantinya mau bikin apa, buat apa, namanya apa, dan sebagainya. Ini memang basic banget, tetapi sekaligus penting banget.
Mulailah dengan memahami konsep-konsep dasar seperti laba dan rugi, neraca, arus kas alias cash flow, dan return on investment (ROI). Investopedia dan Khan Academy adalah sumber yang baik untuk memahami istilah-istilah ini.
2. Pendidikan Formal
Ya, kalau memang dibutuhkan dan memungkinkan, mengambil program pendidikan formal dalam bidang keuangan, bisnis, atau akuntansi dapat sangat membantu untuk belajar keuangan bisnis. Bisa berupa program sarjana, pascasarjana, atau kursus singkat yang ditujukan untuk profesional.
Kamu bisa mencari informasinya di mesin pencari, hingga media sosial. Untuk bisa menempuh pendidikan formal, jangan lupa kalau ada biayanya ya. Karena itu, dipertimbangkan dengan baik.

3. Membaca Buku
Ada banyak buku yang dapat membantumu belajar keuangan bisnis. Sejumlah buku yang bisa dipertimbangkan misalnya “Financial Intelligence for Entrepreneurs” oleh Karen Berman dan Joe Knight, atau “The Essentials of Finance and Accounting for Nonfinancial Managers” oleh Edward Fields.
4. Kursus Online
Saat ini ada banyak kursus online yang dapat membantu pebisnis pemula untuk belajar segala hal, termasuk belajar keuangan bisnis. Ada banyak platform kursus online yang bisa dipilih dengan topik beragam.
Salah satunya, kamu bisa cek juga kelas-kelas keuangan online QM Financial. Di waktu-waktu tertentu, juga ada kelas keuangan bisnis yang membahas seluk beluk membangun dan mengelola bisnis, yang biasanya diampu oleh lead trainer QM, Ligwina Hananto, dan juga trainers QM lainnya.

5. Praktik Langsung
Nah, kalau memang sudah berada dalam lingkungan bisnis, gunakanlah hal tersebut sebagai kesempatan untuk belajar keuangan bisnis dengan lebih mendalam lagi. Pasalnya, belajar enggak akan afdal tanpa praktik. Betul?
Jadi, coba amati dan pelajari bagaimana profesional keuangan lainnya dalam organisasi bisnis bekerja.
Selain dengan cara-cara di atas, bisa juga—jika memungkinkan—mencari mentor yang dapat membantu untuk memahami konsep-konsep keuangan bisnis secara lebih mendalam. Mereka dapat memberikan pengetahuan dari pengalaman mereka sendiri dan membantu menavigasi tantangan yang mungkin dihadapi.
Last but not least, keuangan bisnis adalah bidang yang terus berubah dan berkembang, jadi penting untuk terus belajar dan menyesuaikan diri dengan perkembangan baru. Ikuti seminar, workshop, atau kelas tambahan untuk memastikan pengetahuan bisnis tetap relevan dan up-to-date.
Ingatlah bahwa belajar tentang keuangan bisnis bukanlah sesuatu yang dapat dikuasai dalam semalam. Proses ini akan membutuhkan waktu, usaha, dan dedikasi. Tetapi dengan pendekatan yang tepat, pebisnis pemula dapat membangun dasar pengetahuan yang kuat yang akan membantu membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
Memahami dasar-dasar keuangan bisnis menjadi titik awal yang penting untuk membangun dan menjalankan bisnis yang sukses. Meski belajar keuangan bisnis dapat tampak menantang di awal, dengan pengetahuan dan keterampilan yang tepat, setiap tantangan dapat diubah menjadi peluang.
Proses belajar keuangan bisnis ini bukanlah tentang menjadi ahli dalam angka semata, melainkan tentang memahami bagaimana angka-angka tersebut memengaruhi keseluruhan bisnis dan bagaimana hal tersebut bisa menjadi alat bantu dalam mencapai tujuan bisnis.
Oleh karena itu, teruslah belajar, berlatih, dan menerapkan pengetahuan keuangan bisnis. Dengan demikian, setiap individu akan lebih siap untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang di dunia bisnis yang selalu berubah dan dinamis.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pemilik Gaji UMR, Ini Cara Efektif untuk Menabung
Gaji UMR sering kali dipandang sebagai tantangan keuangan terbesar dalam hidup. Ya, enggak heran sih. Dengan biaya hidup yang tinggi dan kebutuhan yang terus berkembang seperti sekarang, rasanya gaji mepet UMR itu pas-pasan banget.
Boro-boro buat dinikmati, sulit banget untuk menabung. Namun, memiliki pendapatan terbatas bukan berarti kamu enggak bisa mengumpulkan tabungan lo! Dengan strategi yang tepat dan disiplin yang kuat, menabung bahkan dengan gaji UMR adalah hal yang dapat dicapai.
Pada kenyataannya, banyak orang yang memiliki gaji UMR merasa tidak mampu menabung karena berbagai kebutuhan hidup yang harus dipenuhi. Tak jarang, gaji yang diterima sudah habis sebelum tanggal tua. Dalam situasi seperti ini, penting untuk mengubah cara pandang terhadap manajemen keuangan. Memandang menabung sebagai bagian dari pengeluaran bulanan dan bukan sebagai pilihan opsional, adalah langkah pertama yang perlu dilakukan.
Memahami bahwa setiap rupiah yang ditabung memegang peranan penting dalam menciptakan stabilitas finansial di masa depan, juga penting. So, kali ini, kita akan membahas beberapa strategi efektif untuk menabung bagi pemilik gaji UMR. Tips dan trik ini ditujukan untuk memungkinkanmu mencapai tujuan finansial, bahkan dengan penghasilan yang terbatas.
Namun sebelumnya, ayo, kita lihat dulu beberapa masalah keuangan yang sering dihadapi oleh pemilik gaji UMR pada umumnya.
Masalah Keuangan Pemilik Gaji UMR
Berikut beberapa masalah keuangan yang sering dihadapi oleh pemilik gaji UMR.

Gaji Tidak Cukup
Ini adalah masalah utama yang sering dialami oleh banyak orang dengan gaji UMR. Biaya hidup yang tinggi sering kali membuat gaji yang diterima tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, apalagi untuk ditabung.
Utang
Karena gaji yang tidak cukup, banyak orang dengan gaji UMR yang akhirnya terjebak dalam utang. Hutang ini bisa datang dari kartu kredit, pinjaman online, atau pinjaman dari kerabat dan teman.
Ketidakmampuan untuk Berinvestasi
Dengan gaji UMR, seringkali sulit untuk memiliki dana yang cukup untuk berinvestasi. Padahal, investasi adalah salah satu cara yang efektif untuk menumbuhkan kekayaan.
Tidak Ada Dana Pensiun
Tanpa tabungan atau investasi, seseorang dengan gaji UMR bisa jadi juga enggak memiliki dana pensiun. Padahal, kalau sampai gagak pensiun, itu berarti mereka harus terus bekerja bahkan setelah seharusnya mereka beristirahat.
Segala masalah di atas kebanyakan harus dihadapi oleh pemilik gaji UM, apalagi mereka yang belum tahu cara mengelola keuangan dengan baik. Nah, padahal, agar bisa mengatasi semua masalah masalah keuangan tersebut, mulai belajar tentang manajemen keuangan dan mulai menabung sejak dini, sekecil apa pun itu, bisa menjadi solusi yang baik lo.
Menabung Efektif untuk Pemilik Gaji UMR

Memahami berbagai masalah keuangan yang sering dihadapi oleh pemilik gaji UMR adalah langkah awal yang penting. Setelah memahami tantangan tersebut, langkah berikutnya adalah mencari solusi.
Salah satu cara paling efektif adalah dengan belajar cara menabung yang baik. Dengan strategi menabung yang tepat, pemilik gaji UMR bisa meraih kestabilan finansial dan meredam sejumlah masalah yang sebelumnya dihadapi.
Berikut adalah beberapa tip yang bisa dilakukan untuk menabung dengan efektif bagi pemilik gaji UMR.
1. Pahami Kondisi Keuangan
Untuk mulai menabung, langkah pertama adalah memahami pengeluaran dan pendapatan kamu. Catat semua sumber penghasilan dan pengeluaran setiap bulannya. Kamu bisa menggunakan aplikasi manajemen keuangan untuk membantu melakukan hal ini dengan lebih mudah.
2. Buat Anggaran
Setelah mengetahui dengan pasti, berapa uang masuk dan keluar setiap bulannya, buatlah anggaran. Tentukan berapa banyak yang kamu butuhkan untuk biaya hidup dan berapa yang bisa ditabung.
Sisihkan uang tabungan di depan, bukan sisakan di belakang. Pasalnya, uang gaji emang pernah sisa?
3. #TujuanLoApa?
Apa tujuan kamu menabung? Apakah itu untuk liburan, uang darurat, pendidikan, atau untuk membeli rumah? Menentukan tujuan akan membantu kamu tetap termotivasi untuk menabung.
Untuk permulaan, buat tujuan finansial yang paling urgent dulu: dana darurat. Setelah itu, susun prioritas tujuan yang lain sesuai kondisi, kemampuan, dan cita-citamu.
4. Mulai dengan Jumlah Kecil
Jika menabung sejumlah besar uang terasa sulit, mulailah dengan jumlah kecil. Sekecil apa pun itu, yang penting adalah membiasakan diri untuk menabung.
Dengan menjadi habit, maka ke depannya, menabung bukan hal yang sulit lagi. Apalagi jika kamu bisa menyisihkannya di depan, bukan menyisakannya di belakang dengan patokan persentase yang sudah kamu tentukan sesuai kemampuan.
5. Membuat Tabungan Otomatis
Banyak bank yang menawarkan fitur ini, di mana sejumlah uang secara otomatis ditransfer dari rekeningmu ke rekening tabungan pada tanggal tertentu setiap bulannya. Hal ini pastinya akan lebih memudahkanmu untuk menabung.

6. Pengelolaan Utang
Kalau kamu memiliki utang, buatlah rencana keuangan yang realistis untuk melunasinya. Mengurangi utang juga bagian dari menabung, karena kamu mempersiapkan diri untuk masa depan tanpa beban finansial.
7. Mengurangi Pengeluaran
Cobalah untuk mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Misalnya, jika kamu terbiasa makan di luar setiap hari, cobalah untuk memasak sendiri di rumah.
8. Investasi
Jika kamu sudah memiliki dana darurat dan kondisi keuangan juga berangsur membaik dan akhirnya punya cash flow positif, pertimbangkan untuk berinvestasi. Investasi bisa bisa memberimu penghasilan pasif dan membantu uangmu berkembang.
Akhirnya, pemilik gaji UMR memang harus tak lelah belajar keuangan agar bisa terus lebih baik lagi. Banyak sumber online atau buku yang bisa membantu memahami lebih banyak tentang bagaimana cara mengelola uangmu dengan baik. Besar, kecil, asal dikelola dengan baik, nantinya pasti akan memberikan hasil yang baik juga.
Ingatlah bahwa kunci dari menabung adalah konsistensi. Mulai dari sekarang dan lakukan secara konsisten. Semoga tips ini membantumu dalam mencapai tujuan finansialmu, dengan gaji UMR.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi Hotline QM Financial ini ya! Financial training oleh QM Financial dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Perencanaan Keuangan untuk Gen Z yang Pengin Mencapai Stabilitas Finansial
Di era yang serba digital dan dinamis ini, generasi Z berada di garis depan perubahan. Dengan akses ke informasi yang tak terbatas dan teknologi yang memungkinkan mobilitas yang belum pernah terjadi sebelumnya, mereka memiliki peluang yang tak terhitung jumlahnya untuk mencapai kesuksesan. Namun, salah satu aspek yang sering terabaikan adalah pentingnya memahami cara perencanaan keuangan.
Padahal, melihat dari data yang dirilis oleh Data Indonesia berdasarkan survei yang dilakukan oleh Populix, mayoritas gen Z dan milenial di Indonesia mengukur tingkat kesuksesan seseorang terutama dari aspek stabilitas finansialnya lo.

So, ini menarik. Gen Z, sebagai generasi yang cenderung menghargai kebebasan dan fleksibilitas, ternyata memandang kestabilan finansial sebagai kunci untuk mewujudkan impian dan aspirasi mereka.
Jadi, apa yang harus gen Z lakukan untuk mencapai kondisi ini? Tentu dengan tahu cara perencanaan keuangan yang tepat.
Siapa Itu Gen Z dan Mengapa Mereka?

Generasi Z adalah mereka yang lahir antara akhir 1990-an hingga awal 2010-an. Gen Z ini bisa dikatakan merupakan angkatan yang unik. Mereka adalah saksi dari resesi ekonomi, revolusi teknologi, dan perubahan sosial yang pesat.
Dalam menghadapi lingkungan yang begitu kompleks, penting bagi mereka untuk tahu cara perencanaan keuangan yang akan memungkinkan mereka untuk dapat beradaptasi dan berkembang. Dengan tahu cara perencanaan keuangan yang tepat dan kemampuan pengambilan keputusan yang bijaksana, mereka dapat merencanakan masa depan yang lebih cerah dan lebih stabil.
Cara perencanaan keuangan bagi generasi Z bukan hanya tentang menghemat uang, tetapi juga tentang memahami bagaimana uang dapat bekerja untuk mereka. Hal ini melibatkan mengembangkan strategi yang melibatkan anggaran, investasi, pengelolaan utang, dan perlindungan aset.
Dengan fokus pada tujuan jangka panjang dan membuat keputusan keuangan yang cerdas sejak dini, generasi Z dapat memanfaatkan potensi mereka sepenuhnya dan membentuk masa depan yang mereka inginkan. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi langkah-langkah cara perencanaan keuangan yang dapat diambil oleh generasi Z untuk dapat mencapai stabilitas finansial.
Cara Perencanaan Keuangan untuk Generasi Z
Perencanaan keuangan adalah salah satu kunci penting dalam mencapai stabilitas finansial. Ini sangat penting bagi generasi Z yang sekarang berada di awal karier dan memiliki banyak waktu untuk membuat keputusan finansial yang cerdas. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh generasi Z dalam merencanakan keuangan mereka.

1. Menetapkan Tujuan
Yes, tentu saja kita harus memulai cara perencanaan keuangan ini dari #TujuanLoApa. Jadi, mulailah dengan menentukan tujuan finansial jangka pendek, menengah, dan panjang.
Misalnya, tujuan jangka pendek dapat berupa menyimpan uang untuk liburan, sementara tujuan jangka panjang mungkin termasuk pensiun dini atau membeli rumah. Pisahkan dalam timeline yang berbeda, sehingga kamu bisa menentukan prioritas dengan baik.
2. Membuat Anggaran
Buat anggaran yang realistis dan patuhi. Kategorikan pengeluaran ke dalam kebutuhan dan keinginan, dan prioritaskan pengeluaran untuk kebutuhan.
3. Menabung dan Investasi
Mulai menabung secara konsisten, bahkan jika jumlahnya kecil. Pertimbangkan untuk berinvestasi di pasar saham, reksa dana, atau aset lainnya untuk membantu uang kamu tumbuh di atas inflasi.
4. Membangun Dana Darurat
Dana darurat adalah uang yang disisihkan untuk situasi tak terduga. Sebagai aturan umum, dianjurkan untuk memiliki setidaknya 3-6 bulan pengeluaran dalam dana darurat.

5. Mengelola Utang
Jika kamu memiliki utang kartu kredit atau pinjaman lainnya, buat rencana untuk melunasinya secepat mungkin. Hindari mengumpulkan utang konsumtif yang tidak perlu.
6. Memanfaatkan Teknologi
Gunakan aplikasi dan alat keuangan online untuk melacak pengeluaran, tabungan, dan investasi kamu. Untuk contoh aplikasinya, kamu bisa baca-baca artikel yang sudah ditautkan ya.
7. Mencari Sumber Pendapatan Tambahan
Jangan bergantung hanya pada satu sumber pendapatan. Cari cara-cara untuk meningkatkan pendapatan kamu melalui pekerjaan paruh waktu, freelancing, atau bisnis sampingan.
8. Menghindari Gaya Hidup Hedonistik
Hindari godaan untuk mengikuti gaya hidup yang mewah yang mungkin enggak sesuai dengan kemampuan kamu. Pasalnya, hal seperti ini bisa menyebabkan pengeluaran berlebih dan menghambat langkah untuk mencapai tujuan stabilitas finansial.
9. Asuransi dan Perlindungan
Pertimbangkan untuk mengambil asuransi kesehatan dan asuransi jiwa untuk melindungi dirimu sendiri dari risiko finansial yang tak terduga.
Jangan lupa untuk menyertakan orang-orang yang hidupnya kamu tanggung dalam asuransi juga, seperti asuransi kesehatan. Hal ini akan dapat membantumu memperkokoh fondasi keuangan, sehingga langkah menuju stabilitas finansial tidak terganggu.
10. Pensiun
Meskipun mungkin terasa jauh, mulailah memikirkan pensiun. Jika kamu sekarang sudah bekerja di perusahaan, umumnya kamu sudah akan diikutsertakan dalam program pensiun BPJS Ketenagakerjaan.
Namun, ada baiknya kamu juga memiliki sendiri tabungan dana pensiun yang dibuat secara mandiri. Mungkin kamu bisa bergabung di DPLK yang sudah banyak tersedia, atau bisa membangun dana pensiun dari berbagai instrumen yang kamu ramu sendiri, berdasarkan pengetahuan keuangan yang sudah kamu miliki.
11. Belajar Keuangan
Luangkan waktu untuk mempelajari dasar-dasar keuangan dan investasi. Belajar keuangan akan dapat membantumu membuat keputusan yang lebih baik tentang bagaimana mengelola uang untuk mencapai stabilitas finansial.
Penting untuk diingat bahwa cara perencanaan keuangan adalah sebuah perjalanan yang berkelanjutan, bukan destinasi akhir. Dunia keuangan terus berkembang dengan inovasi dan perubahan regulasi yang tak henti-hentinya. Oleh karena itu, memiliki dasar yang kuat dalam cara perencanaan keuangan hanyalah langkah pertama.
Sebagai Generasi Z, ada baiknya bagi kamu untuk berkomitmen untuk terus belajar dan memperbarui pengetahuan seputar keuangan. Ini mencakup memahami cara kerja catatan keuangan, berkenalan dan menentukan “kendaraan” yang dapat mengantar menuju tujuan finansial, dan cara-cara untuk mengevaluasi rencana yang sudah dibuat.
Dengan tetap proaktif, beradaptasi dengan perubahan, dan membuat keputusan yang didasarkan pada informasi terkini, generasi Z akan lebih siap untuk menghadapi tantangan finansial apa pun yang akan dihadapi di masa depan. Kesadaran dan pendidikan keuangan bukan hanya tentang membangun kekayaan, tetapi juga tentang memberdayakan diri sendiri untuk membuat pilihan yang mendorong kualitas hidup yang lebih baik dan masa depan yang lebih cerah.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Rekomendasi 5 Buku untuk Belajar Finance untuk Pemula
Belajar finance untuk pemula sangat perlu untuk dilakukan karena keuangan memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari dan masa depan. Belajar finance membantu kita untuk memahami dan mengelola uang dengan lebih cerdas, serta membangun kekayaan dan mencapai kebebasan finansial.
Selain itu, belajar finance untuk pemula juga dapat membuat kita sadar bahwa banyak risiko keuangan yang bisa terjadi selama kita hidup, dan tahu juga cara menghindarinya. Dengan memiliki manajemen risiko yang baik, pun bisa membuat rencana keuangan yang komprehensif, kita pun akhirnya dimungkinkan untuk mencapai kebebasan finansial. Apa itu kebebasan finansial? Yes, yaitu keadaan di mana kita memiliki kebebasan untuk memilih gaya hidup yang kita inginkan—tanpa khawatir akan keuangan.
Nah, memangnya ada yang enggak kepingin mencapai kebebasan finansial?
Terdapat banyak cara belajar finance bagi pemula, dan salah satu cara yang paling efektif adalah dengan membaca buku. Buku adalah sumber pengetahuan yang berharga untuk memahami konsep keuangan dan investasi. Lagi pula, relatif murah jika dibandingkan cara belajar yang lain. Sementara, juga fleksibel, karena kamu bisa belajar dan membaca sesuai kondisi dan kesibukan. Buku umumnya juga disusun dengan kurasi dan editing yang baik, sehingga informasi di dalamnya pasti valid dan bisa diandalkan—jika dibandingkan dengan artikel-artikel online.
Namun, memang tak semua buku cocok untuk pemula. Faktanya, belajar finance untuk pemula itu memang seharusnya dilakukan secara step by step—secara berjenjang. Mulai dari basic dulu, baru menapak ke topik-topik yang lebih kompleks, dan akhirnya advanced. Ya, bisa dikatakan mirip dengan belajar bahasa Inggris, atau mungkin belajar menggambar.
So, yeah, mengapa tak mulai belajar finance untuk pemula dari buku dulu? Mau tahu rekomendasi buku yang cocok untuk dibaca pemula dalam rangka belajar keuangan tahap awal? Ini dia daftarnya.
Rekomendasi 5 Buku untuk Belajar Finance untuk Pemula

1. Rich Dad Poor Dad
Buku “Rich Dad Poor Dad” yang ditulis oleh Robert Kiyosaki merupakan salah satu buku terkenal dan cocok banget dipakai sebagai bahan belajar finance untuk pemula. Buku ini membahas tentang pentingnya memiliki pemikiran yang benar tentang uang dan investasi, serta cara-cara untuk memanfaatkan uang agar menghasilkan keuntungan.
Dalam buku ini, Kiyosaki menjabarkan konsep perencanaan keuangan pribadi dan cara-cara mengelola uang dengan cerdas. Dia juga membagikan pengalaman pribadi tentang bagaimana dia memperoleh kekayaan dan kebebasan finansial, serta berbagai tip investasi yang cerdas.
Salah satu konsep penting yang diangkat dalam buku ini adalah perbedaan antara “rich dad” dan “poor dad”. “Rich dad” adalah orang yang memiliki pemikiran dan strategi investasi yang cerdas, sementara “poor dad” adalah orang yang lebih berfokus pada pengeluaran dan utang. Dalam buku ini, Kiyosaki menekankan pentingnya menjadi “rich dad” dan memperoleh kebebasan finansial melalui investasi yang cerdas.
2. The Millionaire Next Door
Buku “The Millionaire Next Door” yang ditulis oleh Thomas J. Stanley dan William D. Danko, membahas tentang kebiasaan finansial orang-orang kaya yang hidup sederhana. Buku ini mengajarkan bagaimana cara mengelola uang dengan cerdas dan mengatasi utang, serta membangun kekayaan dengan menghemat dan menginvestasikan uang mereka secara cerdas.
Buku ini juga mengungkapkan beberapa mitos tentang kekayaan, seperti anggapan bahwa orang kaya selalu hidup mewah dan membelanjakan uang mereka secara tidak bijaksana. Faktanya, orang kaya yang sebenarnya cenderung hidup sederhana dan hemat dalam mengelola uang mereka.
Buku ini memberikan contoh kebiasaan dan prinsip finansial dari para miliarder dan jutawan sejati, dan bagaimana mereka berhasil membangun kekayaan mereka. Buku ini sangat bermanfaat bagi pemula yang ingin memulai perjalanan mereka menuju kekayaan dan kebebasan finansial.
Buku “The Millionaire Next Door” sangat populer, dan diakui sebagai buku referensi klasik keuangan pribadi. Akan sangat tepat jika kamu belajar finance untuk pemula dan mulai dengan buku ini.

3. The Simple Path to Wealth
Buku “The Simple Path to Wealth” yang ditulis oleh JL Collins merupakan buku panduan praktis belajar finance untuk pemula, yang berfokus pada pengelolaan uang dan investasi dengan cerdas.
Buku ini membahas tentang konsep dasar investasi, termasuk bagaimana memilih instrumen investasi yang tepat dan cara menghindari risiko investasi yang tidak perlu. Selain itu, buku ini juga membahas tentang kebiasaan finansial yang sehat, seperti penghematan dan pengelolaan utang.
Dalam buku ini, JL Collins juga bahwa investasi tidak harus rumit atau memerlukan banyak waktu dan upaya. Buku ini menekankan pentingnya strategi investasi jangka panjang yang sederhana, dan bagaimana menghindari taktik investasi yang rumit dan berisiko.
Secara keseluruhan, buku “The Simple Path to Wealth” sangat bermanfaat bagi siapa saja yang ingin belajar finance untuk pemula, dan memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang investasi dan keuangan pribadi.
4. Your Money or Your Life
Buku “Your Money or Your Life” yang ditulis oleh Vicki Robin dan Joe Dominguez merupakan buku yang membahas tentang cara mengubah hubungan seseorang dengan uang dan memperbaiki keuangan pribadi.
Buku ini mengajarkan pembaca tentang konsep “life energy”, yaitu bagaimana uang yang kita hasilkan setiap hari merupakan sebuah nilai tukar dari energi kehidupan kita. Belajar finance untuk pemula dengan membaca buku ini, maka kita akan diajak untuk mengevaluasi nilai kehidupan kita dan bagaimana uang yang dihasilkan setiap hari memengaruhi nilai-nilai tersebut.
Buku ini juga memberikan berbagai tip praktis tentang bagaimana mengatur dan mengelola uang dengan cerdas, termasuk cara mengurangi pengeluaran dan membayar utang. Kita akan diajak untuk mengembangkan rencana keuangan yang terperinci dan membuat pilihan keuangan yang berkelanjutan untuk mencapai kebebasan finansial.
Dalam buku “Your Money or Your Life”, Vicki Robin dan Joe Dominguez juga menunjukkan bahwa kebahagiaan dan kesejahteraan finansial tidak selalu tergantung pada jumlah uang yang dimiliki. Buku ini mengajarkan bagaimana cara menciptakan kebahagiaan dan kesejahteraan finansial dengan membangun hubungan yang lebih baik dengan uang dan memperbaiki kebiasaan keuangan yang tidak sehat.

5. 100 Langkah untuk Tidak Miskin
Buku “100 Langkah untuk Tidak Miskin” yang ditulis oleh Ligwina Hananto merupakan buku yang juga cocok banget untuk belajar finance untuk pemula. Buku ini membahas tentang bagaimana mengelola keuangan pribadi dengan bijak dan mencapai kesejahteraan finansial.
Buku ini membantu pembaca untuk meraih kebebasan finansial, yang mencakup berbagai topik, seperti pengelolaan utang, investasi, asuransi, dan penghematan. Buku ini juga menunjukkan bahwa kebebasan finansial bukanlah sesuatu yang sulit dicapai jika seseorang memiliki disiplin dan strategi yang tepat dalam mengelola keuangan. Ada juga panduan praktis yang dapat membantu pembaca untuk mengembangkan kebiasaan keuangan yang sehat dan mencapai tujuan keuangan.
Selain itu, buku “100 Langkah untuk Tidak Miskin” juga menekankan pentingnya pendidikan keuangan dan bagaimana cara mengajarkan keuangan pribadi kepada anak-anak. Buku ini memberikan panduan praktis tentang bagaimana cara mengajarkan nilai-nilai keuangan pribadi kepada anak-anak secara efektif.
Nah, itu dia 5 buku yang direkomendasikan jika kamu ingin mulai belajar finance untuk pemula sekarang. Selamat memburu buku-buku tersebut ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
10 Pertanyaan tentang NPWP yang Paling Sering Ditanyakan
Sebagai wajib pajak baru, mungkin kamu punya pertanyaan tentang NPWP sekebon yang masih bergelayut di benak. Tsah. Wajar sih, namanya juga newbie, ya kan? Malahan bagus kalau memang kamu punya banyak pertanyaan tentang NPWP. Itu artinya kamu memang berniat sungguh-sungguh untuk memenuhi kewajibanmu.
Dan memang, salah satu hal yang perlu kamu pelajari saat belajar keuangan adalah soal membayar pajak dan segala printilannya termasuk kamu harus mendaftar NPWP.
Nah, ini dia beberapa pertanyaan tentang NPWP yang paling sering diajukan. Mungkin ada di antaranya yang menjadi pertanyaanmu juga.
10 Pertanyaan tentang NPWP

Apa itu NPWP?
NPWP adalah singkatan dari Nomor Pokok Wajib Pajak. NPWP adalah nomor identitas yang diberikan kepada wajib pajak oleh Direktorat Jenderal Pajak Indonesia. NPWP digunakan untuk mengidentifikasi dan melacak aktivitas perpajakan dari seorang wajib pajak, seperti pembayaran pajak penghasilan, pengajuan laporan pajak, dan kegiatan perpajakan lainnya.
NPWP biasanya terdiri dari 15 digit dan terdiri dari kode identifikasi unik yang diberikan oleh Direktorat Jenderal Pajak kepada setiap wajib pajak yang terdaftar.
Siapa yang harus memiliki NPWP?
Jawaban untuk pertanyaan tentang NPWP kedua ini adalah sebagai berikut:
- Warga negara Indonesia yang telah berusia 17 tahun atau lebih.
- Penduduk tetap Indonesia, yaitu orang yang tinggal di Indonesia selama lebih dari 183 hari dalam setahun.
- Orang asing yang memiliki penghasilan di Indonesia atau yang melakukan kegiatan usaha di Indonesia.
- Badan usaha, seperti perusahaan, firma, koperasi, yayasan, dan sejenisnya.
Selain itu, ada beberapa kondisi khusus yang membuat seseorang atau badan usaha wajib memiliki NPWP, meskipun tidak memenuhi kriteria di atas. Misanya seperti seseorang yang menerima penghasilan dari luar negeri dan ingin mendapatkan pembebasan pajak atau tarif yang rendah.
Bagaimana cara mendaftar NPWP?
Pertanyaan tentang NPWP yang satu ini biasanya ditanyakan oleh kamu yang ingin mulai membayar pajak. Ikuti langkah berikut:
- Buka situs web resmi Direktorat Jenderal Pajak di https://www.pajak.go.id/.
- Pilih menu “Layanan Online” di bagian atas halaman.
- Pilih opsi “e-Registration”.
- Pilih jenis wajib pajak yang ingin mendaftar, misalnya individu atau badan usaha.
- Isi formulir pendaftaran dengan lengkap dan benar, dan pastikan untuk memberikan informasi yang akurat dan valid.
- Unggah dokumen-dokumen yang diperlukan sesuai dengan instruksi yang diberikan, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau paspor, NPWP orang tua (jika masih di bawah umur), surat keterangan domisili, dan dokumen pendukung lainnya.
- Setelah selesai mengisi formulir dan mengunggah dokumen, klik tombol “Submit”.
- Tunggu proses verifikasi data dan persetujuan pendaftaran dari pihak Direktorat Jenderal Pajak.
Jika pendaftaran disetujui, kamu akan mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang dapat dicetak langsung dari situs e-registration atau diterima melalui kantor pos atau kurir yang ditunjuk.
Apa konsekuensi jika tidak memiliki NPWP?
Ada konsekuensi besar yang harus ditanggung, yaitu:
- Orang yang wajib memiliki NPWP tetapi tidak memilikinya bisa dikenakan denda
- Tidak memiliki NPWP berarti seseorang atau badan usaha tidak dapat membayar pajak, baik itu pajak penghasilan maupun pajak lainnya. Ini dapat mengakibatkan masalah hukum dan keuangan yang serius.
- Nggak bisa bertransaksi di bank, lantaran beberapa bank dan lembaga keuangan memerlukan NPWP sebagai persyaratan untuk membuka rekening bank atau melakukan transaksi perbankan tertentu.
- NPWP sering kali juga menjadi persyaratan untuk mengajukan izin usaha tertentu.
- Beberapa lelang pemerintah memerlukan NPWP sebagai persyaratan untuk mengikuti lelang.
Bagaimana cara memperpanjang NPWP?
Jika kamu punya pertanyaan tentang NPWP yang satu ini, jawabannya sebenarnya singkat: NWPWP berlaku seumur hidup, jadi tak perlu diperpanjang. Namun, NPWP perlu di-update jika ada perubahan kondisi, terutama yang berkaitan dengan aktivitas perpajakanmu.

Apa yang harus dilakukan jika NPWP hilang atau rusak?
Ada beberapa hal yang bisa kamu lakukan jika kamu punya pertanyaan tentang NPWP ini:
- Melaporkan kehilangan atau kerusakan NPWP ke kantor pelayanan pajak terdekat atau melalui sistem online di situs web resmi Direktorat Jenderal Pajak Indonesia.
- Mengajukan permohonan untuk mendapatkan NPWP baru melalui kantor pelayanan pajak terdekat atau dengan menggunakan sistem e-registration di situs web resmi DJP. Permohonan harus dilengkapi dengan dokumen pendukung yang dibutuhkan, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau paspor, dan surat keterangan hilang atau rusak dari kepolisian.
Setelah permohonanmu disetujui, kamu akan mendapatkan NPWP yang baru dengan nomor yang sama seperti NPWP yang hilang atau rusak. NPWP baru ini dapat dicetak langsung dari situs e-registration atau diterima melalui kantor pos atau kurir yang ditunjuk.
Apa yang harus dilakukan jika terjadi kesalahan pada NPWP?
Kadang memang terjadi kesalahan pada NPWP, sehingga pertanyaan tentang NPWP satu ini muncul.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat kamu lakukan:
- Melaporkan kesalahan pada kantor pelayanan pajak terdekat atau melalui sistem online di situs web resmi DJP.
- Memberikan dokumen pendukung yang diperlukan, seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP) atau surat pernyataan dari pihak yang bersangkutan.
- Menjelaskan secara detail jenis kesalahan yang terjadi dan memberikan informasi yang akurat dan valid.
- Jika kesalahan yang terjadi adalah kesalahan penulisan atau ketik, maka kamu dapat mengajukan permohonan untuk mengganti NPWP lama dengan NPWP baru yang telah diperbaiki.
- Jika kesalahan yang terjadi adalah pengambilan nomor yang salah, maka Anda harus mengajukan permohonan untuk memperbaiki nomor yang salah pada NPWP yang telah ada.
Bagaimana cara mengubah data pada NPWP?
Pertanyaan tentang NPWP berikutnya ini juga sangat sering muncul. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Mengumpulkan dokumen pendukung yang diperlukan untuk perubahan data pada NPWP, seperti KTP, surat pernyataan, dan dokumen lain yang relevan.
- Mengunjungi kantor pelayanan pajak terdekat atau menggunakan layanan online di situs web resmi Dirjen Pajak Indonesia untuk mengajukan permohonan perubahan data.
- Mengisi formulir perubahan data NPWP, termasuk informasi yang akan diubah dan alasan perubahan data.
- Melampirkan dokumen pendukung yang diperlukan pada saat mengajukan permohonan perubahan data NPWP.
- Menyerahkan permohonan perubahan data dan dokumen pendukung ke kantor pelayanan pajak terdekat atau mengirimkannya melalui sistem online di situs web DJP.
- Tunggu konfirmasi dari Direktorat Jenderal Pajak tentang persetujuan perubahan data yang diajukan.
- Jika permohonan disetujui, kamu akan menerima NPWP dengan data yang diperbarui.
Apakah NPWP berlaku seumur hidup atau perlu diperbaharui?
Seperti pertanyaan tentang NPWP yang sudah sempat dijelaskan di atas, NPWP berlaku seumur hidup. Tetapi, ada beberapa situasi di mana NPWP harus di-update. Di antaranya:
- Perubahan status perpajakan, misalnya jika ada perubahan dalam status perpajakan wajib pajak, seperti perubahan kewarganegaraan, status penduduk tetap, atau jenis kegiatan usaha.
- Perubahan data wajib pajak, misalnya jika ada perubahan dalam data pribadi atau data perusahaan, seperti alamat, nama, nomor telepon, atau jenis usaha.
- Update data keuangan, misalnya dengan melaporkan perubahan modal, pengalihan saham, atau pembubaran perusahaan.
- Pengajuan pembatalan NPWP, atau menonaktifkan NPWP.
Wajib pajak yang enggak meng-update NPWP sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku, dapat dikenakan sanksi administratif, seperti denda atau penutupan sementara usaha.

Apa saja kegunaan NPWP?
Jawaban pertanyaan tentang NPWP ini penting untuk kamu ketahui, agar kamu bisa membayar pajak secara ikhlas dan antusias. NPWP memiliki beberapa kegunaan penting dalam perpajakan di Indonesia, di antaranya:
- NPWP digunakan sebagai identifikasi unik untuk setiap wajib pajak yang terdaftar, memungkinkan pemerintah untuk memantau dan melacak aktivitas perpajakan dari masing-masing wajib pajak secara efektif.
- NPWP diperlukan untuk pelaporan pajak, seperti pelaporan SPT (Surat Pemberitahuan Pajak Tahunan) dan SPT Masa. Tanpa NPWP, seseorang atau badan usaha tidak dapat melaporkan pajak dan dapat dikenakan sanksi administratif atau hukuman.
- NPWP juga diperlukan untuk pembayaran pajak, baik itu pajak penghasilan maupun pajak lainnya. Pemerintah menggunakan NPWP untuk melacak pembayaran pajak dan memastikan bahwa setiap wajib pajak membayar pajak yang sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku.
- Beberapa bank dan lembaga keuangan memerlukan NPWP sebagai persyaratan untuk membuka rekening bank atau melakukan transaksi perbankan tertentu.
- NPWP sering kali menjadi persyaratan untuk mengajukan izin usaha tertentu, seperti SIUP atau TDP.
- Beberapa lelang pemerintah memerlukan NPWP sebagai persyaratan untuk mengikuti lelang, sehingga tidak memiliki NPWP dapat menghalangi seseorang atau badan usaha untuk berpartisipasi dalam lelang tersebut.
Karena kegunaannya yang sangat penting dalam perpajakan, setiap wajib pajak di Indonesia harus memiliki NPWP dan mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku.
Nah, itu dia 10 pertanyaan tentang NPWP yang sering ditanyakan. Kamu juga dapat mengajukan berbagai pertanyaan tentang NPWP ini langsung ke akun-akun media sosial resmi milik Dirjen Pajak, seperti di Instagram agar bisa langsung mendapatkan penjelasan.
Semoga bermanfaat ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!