Apa yang kamu pikirkan saat mendengar kata mandiri finansial? Faktanya, masih banyak yang menganggap bahwa mandiri finansial itu sama dengan bebas finansial, hanya bersinonim saja. Padahal, keduanya punya perbedaan yang cukup signifikan loh.
Seseorang bisa dikatakan mencapai mandiri finansial ketika ia sudah dapat memenuhi kebutuhan sendiri, tanpa bantuan orang lain. Ia bekerja, dan juga dapat membayar utangnya dengan baik dan lancar. Ia juga sudah mulai membangun aset aktif, yang kelak dapat mendatangkan penghasilan pasif.
Sedangkan jika ia sudah mencapai bebas finansial, itu artinya ia dapat memenuhi kebutuhan—dan juga gaya hidupnya—tanpa kesulitan dengan passive income, tanpa perlu bekerja secara aktif. Bisa jadi sih, ia masih bekerja tetapi uang bukan lagi menjadi motivasi utamanya.
Nah, sampai di sini, sudah jelas ya, perbedaan antara kemandirian finansial dan kebebasan finansial.
So, kalau ada yang bilang, bahwa seseorang sebaiknya sudah mencapai mandiri finansial di usia 20-an, jangan langsung merasa insecure ya. Karena, sewajarnya, usia 20-an kita semua sudah produktif bekerja dan mendapat penghasilan sendiri. Jika memang belum, maka bisa jadi kondisinya memang ada yang lain daripada yang lain.
Lalu, bagaimana caranya agar dapat mewujudkan mandiri finansial di usia 20-an, dan kemudian bisa menargetkan diri untuk segera bebas finansial? Lakukan beberapa hal sederhana berikut.

Cara Mandiri Finansial di Usia 20-an
1. Stabilkan penghasilan
Prinsip utama dalam pengelolaan keuangan adalah menjaga agar cash flow selalu positif. Artinya, penghasilan kamu seharusnya lebih besar daripada pengeluaran. Jika yang terjadi sebaliknya, maka itu artinya kamu mengalami besar pasak daripada tiang. Hal ini adalah red flag banget dalam pengelolaan keuangan pribadi.Karena itu, inilah yang seharusnya menjadi target pertamamu untuk menjadi jalan menuju mandiri finansial.
Kunci pertama untuk memastikan cash flow positif ada pada penghasilan, dan keseimbangannya dengan pengeluaran. Either kamu bisa meningkatkan penghasilan, atau menghemat pengeluaran. Keduanya bisa dilakukan secara simultan dan konsisten.
2. Tentukan pos investasi dan tabungan
Pos investasi dan tabungan adalah salah satu pos pengeluaran yang akan memegang kunci rahasia mandiri finansial hingga jangka panjang, bahkan sampai pensiun kelak. Idealnya, pos ini minimal sebesar 10% dari penghasilan rutin kamu setiap bulan. Lebih besar, pastinya akan lebih bagus. Namun, ini bisa tercapai jika cash flow kamu sudah positif.
Buat beberapa rekening khusus untuk membantumu. Misalnya rekening khusus belanja kebutuhan rutin, rekening khusus dana darurat, dan kemudian rekening-rekening tabungan serta investasi sesuai tujuan dan kebutuhan.
Mulailah investasi sejak awal, agar lebih mudah bagi kamu untuk menentukan strategi investasinya sehingga tujuan keuangan juga lekas tercapai.

3. Bangun jaring pengaman keuangan
Mandiri finansial artinya juga kamu bisa mengatasi segala kondisi darurat yang bisa terjadi. Misalnya ketika tiba-tiba tertimpa musibah, kehilangan pekerjaan, hingga ketika harus berbagi dan menolong orang lain.
So, dana darurat adalah tujuan keuangan pertama yang harus kamu capai lebih dulu. Jika saat ini kamu berusia 20-an tahun, maka bisa jadi kamu single. Untuk seorang lajang, tanpa tanggungan—bukan sandwich generation—dana darurat ideal adalah 4 kali pengeluaran bulanan. Kalau ada tanggungan, sudah pasti juga harus diperhitungkan. Yuk, baca penjelasan mengenai dana darurat ini supaya kamu lebih paham.
Dana darurat ini ibaratnya harga mati. Jangan sampai deh tiba-tiba kamu mengalami hal tak terduga, butuh biaya besar, lalu harus mencairkan investasi. Bisa jadi tujuan keuanganmu terancam terganggu.
Selain dana darurat, jaring pengaman keuangan lain yang perlu kamu siapkan untuk bisa mandiri finansial adalah asuransi. Terutama asuransi kesehatan dan asuransi jiwa untuk kamu yang menanggung biaya hidup keluarga. Asuransi kesehatan sudah pasti untuk melindungi dari risiko kesehatan. Nggak hanya kamu sendiri yang harus punya, setiap orang yang hidupnya kamu tanggung juga wajib punya. BPJS Kesehatan biasanya juga sudah cukup kok. Sedangkan asuransi jiwa akan dapat melindungi dari risiko keuangan jika si pencari nafkah utama keluarga mendadak tidak bisa lagi mencari penghasilan.
4. Kelola utang dengan sebaik-baiknya
Bijak berutang ya. Waspadalah akan segala bentuk penawaran “nikmati sekarang, bayar nanti”, karena kalau kamu tidak bijak, hal ini bisa menjebakmu. Utang tidak dilarang, tetapi tanpa pengelolaan yang bijak, utang bisa menghambatmu untuk segera mandiri finansial.
Jaga supaya rasio utang tidak lebih dari 30% dari penghasilan rutin. Segera lunasi utang-utang konsumtif, seperti utang kartu kredit, jika ada rezeki lebih. Hidup tanpa utang itu memerdekakan loh!

5. Beli rumah, bangun aset
Bisa jadi, kamu memang masih tinggal dengan orang tua karena satu dan banyak pertimbangan. Tetapi, sebaiknya jangan keenakan. Ada baiknya, kamu juga ikut menanggung penyelenggaraan rumah tangga keluarga, sekaligus belajar bertanggung jawab. Akan lebih baik lagi jika kamu juga sudah bercita-cita untuk beli rumah sendiri—meskipun nanti tidak ditempati, rumah bisa jadi aset untuk mendatangkan passive income.
Nah, kan, sebenarnya sederhana saja untuk bisa mandiri finansial ini. Namun, kalau kamu tidak bisa konsisten dan disiplin ya hasilnya tetap akan kurang maksimal. Faktanya, menjadi mandiri finansial ini adalah satu stage atau tahapan untuk menuju bebas finansial atau financial freedom. Ya, siapa yang enggak pengin sih bisa merasakan financial freedom? Saat kamu memenuhi kebutuhan dan gaya hidup tanpa perlu khawatir soal keuangan yang cukup.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
QM Financial
Related Posts
2 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] juga bisa menyusun berbagai langkah antisipasi jika risiko-risiko terjadi. Kamu bisa mewujudkan mandiri finansial dengan […]
[…] dari hasil akhirnya, maka seseorang yang memiliki kecerdasan finansial yang baik, maka ia pun akan mandiri finansial, dan semakin dapat memenuhi kebutuhan hidup sekaligus gaya hidup tanpa kesulitan. Bahkan, ia bisa […]