Bagaimana Cara Training Keuangan Online Meningkatkan Literasi Finansial Karyawan?
Di era digital saat ini, training keuangan online menjadi andalan banyak perusahaan untuk meningkatkan kemampuan keuangan karyawannya. Platform ini menawarkan cara belajar yang fleksibel dan dapat diakses dari mana saja, membantu memperkuat pemahaman tentang pengelolaan keuangan yang efektif.
Peningkatan literasi finansial bukan hanya menguntungkan dalam konteks profesional tetapi juga membawa manfaat besar bagi kehidupan pribadi. Dengan dasar pengetahuan yang kuat, pengambilan keputusan tentang keuangan menjadi lebih bijaksana dan terupdate, mengurangi risiko dan meningkatkan keamanan ekonomi.
Table of Contents
Training Keuangan Online Bisa Meningkatkan Literasi Finansial? Apa Iya?
Adanya training keuangan online enggak hanya mengajarkan dasar-dasar pengelolaan uang, tetapi juga membuka wawasan baru tentang bagaimana cara efektif dalam membuat keputusan keuangan yang cerdas.
Berikut adalah cara-cara training keuangan online bisa membantu meningkatkan literasi finansial karyawan, terutama jika mengundang QM Financial.
1. Pemahaman Konsep Keuangan Dasar
Dalam training keuangan online, karyawan bisa mendapatkan ilmu-ilmu dasar yang akan membantu banget untuk memahami cara kerja uang. Ada pelajaran tentang cara mengelola keuangan harian, bagaimana cara buat anggaran yang enggak cuma asal jadi tetapi juga efektif, sampai ke dasar-dasar investasi.
Dengan ilmu ini, karyawan akan jadi bisa paham lebih jauh soal keuangan, dan tahu apa yang bisa dilakukan agar uang bisa tumbuh dan tetap aman.
Karyawan juga jadi lebih paham bagaimana caranya mengatur keuangan pribadi dengan lebih bijak. Jadi, enggak cuma tahu gimana caranya cari uang, tetapi juga paham bagaimana cara membuat uang itu bekerja, bukan cuma kita saja yang kerja terus-menerus untuk mendapatkan uang.
Baca juga: Pentingnya Financial Training di 3 Jenjang Karier Karyawan Perusahaan
2. Akses Mudah dan Fleksibel
Dengan training keuangan online, karyawan enggak perlu repot-repot datang ke lokasi tertentu; cukup dari mana aja asal ada koneksi internet. Meskipun jadwal kelasnya tetap, sesi tersebut juga bisa direkam sehingga karyawan yang mungkin enggak bisa ikut secara langsung bisa menonton ulang sesi tersebut di waktu lain.
Jadi, ada elemen fleksibilitas yang membantu karyawan untuk tetap bisa mengikuti pelatihan meskipun mereka mungkin punya jadwal yang berbeda-beda atau adanya kendala waktu.
3. Peningkatan Pengambilan Keputusan Keuangan
Setelah ikut training keuangan online, karyawan akan jadi lebih jago dalam hal mengambil keputusan keuangan. Dengan pemahaman yang lebih dalam tentang cara kerja uang, investasi, dan pengelolaan utang, mereka bisa makin pintar memilah-milah opsi yang ada.
Misalnya, dalam konteks kerja, pengetahuan ini bisa membantu mereka dalam menentukan bujet untuk proyek, atau memilih strategi investasi perusahaan yang lebih menguntungkan.
Di sisi pribadi, pengetahuan ini juga bermanfaat banget. Karyawan jadi bisa lebih bijak dalam mengatur keuangan rumah tangga, seperti bisa menghitung kebutuhan untuk mencapai tujuan keuangan. Misalnya, mereka tahu untuk bisa KPR, DP berapa yang mereka mampu bayar, dan berapa besar cicilannya. Mereka juga tahu kapan waktu yang tepat untuk investasi, atau bagaimana cara mengatur dana pendidikan anak.
Dengan begitu, karyawan enggak hanya bisa mengelola uang dengan lebih baik, tetapi juga mengurangi risiko keuangan yang bisa muncul di masa depan. Jadi, dengan ilmu yang didapat, karyawan bisa lebih tenang dan percaya diri dalam mengambil keputusan keuangan yang penting.
4. Mengurangi Stres Finansial
Dengan ilmu keuangan yang mumpuni, karyawan bisa lebih jago finansial, tahu cara mengatur keuangan dengan lebih baik. Mereka bisa bayar utang, mengatur pinjaman, sampai tahu bagaimana caranya berinvestasi dengan benar.
Dengan begitu, karyawan jadi lebih fokus untuk bekerja, bisa mencapai work-life balance dengan lebih baik, dan bisa tidur lebih nyenyak tanpa memikirkan masalah duit terus.
5. Materi yang Dapat Disesuaikan
Nah, yang asyik dari training keuangan online itu, materinya bisa disesuaikan loh dengan kebutuhan karyawan atau kebutuhan perusahaan.
Jadi, misalnya di kantor lagi fokus ke cara pengelolaan utang atau pengembangan investasi, materi pelatihannya bisa diarahkan ke hal tersebut. Dengan begitu, karyawan jadi belajar apa yang benar-benar mereka butuhkan, bukan cuma teori umum yang kadang enggak terlalu mengena.
So, setiap sesi itu berasa lebih relate sama kehidupan kerja sehari-hari atau tantangan yang lagi dihadapi. Ini bikin proses belajarnya jadi lebih efektif dan menarik.
Baca juga: 8 Dampak Positif Training terhadap Cara Pengaturan Keuangan Karyawan
6. Lebih Seru dan Enggak Membosankan
Training keuangan online itu bisa banget dibuat supaya enggak membosankan. Misalnya, bisa pakai platform kayak kuis, game, atau simulasi. Jadi, karyawan yang ikutan enggak cuma mendengarkan atau baca materi doang, tetapi juga bisa ikutan main-main sambil belajar.
Dengan begitu, karyawan akan terbantu banget supaya enggak cepat lupa dengan yang sudah dipelajari. Plus, dengan cara belajar kayak gini, karyawan jadi lebih semangat untuk mengiktui setiap sesi pelatihannya.
7. Dukungan Berkelanjutan
Jika memang diperlukan, karyawan juga bisa mendapatkan dukungan berkelanjutan. Jadi, enggak cuma pas lagi sesi belajar aja, tetapi juga setelahnya ada agenda-agenda yang bisa terus mendorong karyawan untuk belajar keuangan lebih banyak.
Misalnya, diberi newsletter secara teratur, hingga penyediaan kelas Private 1 on 1, yang memungkinkan karyawan bisa curhat sama trainers pengalaman.
Hal-hal seperti ini pasti akan membantu banget buat klarifikasi hal-hal yang mungkin masih bingung atau buat mendapatkan tip-tip baru yang berguna untuk situasi keuangan karyawan selanjutnya. Jadi, enggak perlu bingung sendirian, karena selalu ada dukungan yang bisa diandalkan.
Dengan semua manfaat yang disajikan, training keuangan online memang dapat memberikan solusi praktis dan efektif untuk memperkaya pengetahuan keuangan karyawan. Setiap sesi yang dirancang khusus untuk menyampaikan materi relevan dan aplikatif menunjukkan betapa pentingnya literasi finansial dalam dunia kerja modern.
So, pelatihan ini bukan hanya investasi dalam peningkatan keterampilan pengelolaan keuangan pribadi saja, tetapi juga langkah strategis dalam membangun dasar keuangan yang kuat untuk masa depan perusahaan secara keseluruhan.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
Pelatihan Keuangan Berkelanjutan: Membangun Budaya Keuangan Sehat di Tempat Kerja
Pelatihan keuangan di tempat kerja menjadi kunci penting dalam membentuk pemahaman yang mendalam tentang manajemen uang yang baik. Dengan dasar yang kuat ini, setiap karyawan dapat memperkuat kemampuan mereka dalam mengambil keputusan keuangan yang cerdas. Hal ini pastinya akan dapat memengaruhi kesehatan finansial jangka panjang ke arah yang lebih baik.
Pelatihan keuangan di tempat kerja tidak akan dapat berdampak signifikan jika hanya dilakukan atau diselenggarakan sesekali saja. Bahkan, jika ingin mendapatkan manfaat yang optimal dan hasil terbaik, pelatihan seharusnya dilakukan di setiap stages karier karyawan, mulai dari entry level, middle level, hingga saat sudah menjelang pensiun.
Mengapa demikian? Karena ada banyak hal yang bisa terjadi dalam level-level pekerjaan yang memengaruhi perilaku keuangan pada umumnya.
Table of Contents
Pelatihan Keuangan Berkelanjutan untuk Bangun Budaya Keuangan yang Sehat
Pelatihan keuangan berkelanjutan di tempat kerja memiliki beberapa manfaat penting dalam menciptakan budaya keuangan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan karyawan. Berikut adalah beberapa aspek pentingnya.
1. Peningkatan Literasi Keuangan
Melalui pelatihan, karyawan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang konsep-konsep keuangan dasar, seperti penganggaran, investasi, pengelolaan utang, dan perencanaan pensiun. Peningkatan literasi keuangan seperti ini dapat membantu karyawan membuat keputusan keuangan yang lebih bertanggung jawab.
2. Mengurangi Stres Keuangan
Banyak karyawan mengalami stres keuangan yang dapat memengaruhi kinerja mereka di tempat kerja. Dengan pelatihan keuangan, karyawan belajar mengelola keuangan masing-masing dengan lebih efektif. Dengan begitu, hal ini dapat membantu mengurangi kecemasan yang mungkin dialami oleh karyawan mengenai masalah uang, sehingga meningkatkan konsentrasi serta produktivitas mereka.
3. Peningkatan Keterlibatan Karyawan
Ketika perusahaan berinvestasi dalam kesejahteraan keuangan karyawan, hal ini umumnya akan dilihat sebagai tanda bahwa perusahaan peduli terhadap karyawan mereka. Hal ini dapat meningkatkan moral dan keterlibatan karyawan, serta menurunkan tingkat turnover. Sementara, reputasi perusahaan sendiri juga akan semakin diperhitungkan.
4. Kesiapan Pensiun
Pelatihan keuangan bisa membantu karyawan memahami pentingnya perencanaan pensiun dan mendorong mereka untuk memulai atau meningkatkan kontribusi ke rencana pensiun mereka. Hal tersebut merupakan komponen kunci dari kesejahteraan jangka panjang mereka.
5. Peningkatan Keputusan Keuangan Pribadi
Dengan pengetahuan dan alat yang diperoleh dari pelatihan, karyawan mungkin lebih cenderung menggunakan produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan mereka, menghindari produk berisiko atau mahal, dan meningkatkan keamanan keuangan pribadi mereka.
Secara keseluruhan, pelatihan keuangan berkelanjutan di tempat kerja tidak hanya meningkatkan kesejahteraan finansial pribadi karyawan, tetapi juga mendukung penciptaan lingkungan kerja yang lebih produktif dan etis.
Baca juga: Pentingnya Financial Training di 3 Jenjang Karier Karyawan Perusahaan
Tip Menyelenggarakan Pelatihan Keuangan Berkelanjutan
Lalu bagaimana caranya agar pelatihan keuangan yang berkelanjutan secara efektif? Pastinya, setiap perusahaan mau agar pelatihan yang diadakan bisa memberikan manfaat pada karyawan secara optimal kan?
Untuk memberikan pelatihan keuangan yang berkelanjutan yang efektif, memanfaatkan kurikulum yang fleksibel seperti yang ditawarkan oleh QM Financial bisa sangat membantu. Berikut adalah beberapa tip untuk membuat pelatihan tersebut lebih menarik dan bermanfaat.
1. Kustomisasi Kurikulum
Manfaatkan keunggulan QM Financial yang dapat menyesuaikan kurikulum sesuai dengan kebutuhan spesifik perusahaan dan karyawan. Lakukan survei atau wawancara terlebih dahulu untuk menentukan area mana yang paling dibutuhkan peningkatan, seperti pengelolaan utang, investasi, atau perencanaan pensiun.
2. Metode Pengajaran yang Interaktif
Gunakan metode pengajaran yang interaktif untuk menjaga kelas tetap menarik. Misalnya saja, tak hanya pemaparan materi satu arah, tetapi juga diskusi kelompok, games, hingga adanya simulasi keputusan keuangan. Pengajaran yang praktis memungkinkan karyawan untuk langsung menerapkan apa yang mereka pelajari dalam skenario yang realistis.
3. Incorporate Fun Elements
Buat sesi pelatihan menjadi menyenangkan dengan mengintegrasikan elemen-elemen fun seperti kuis, icebreaker, atau kompetisi kecil dengan hadiah. Hal-hal seperti ini enggak hanya membuat belajar menjadi lebih menarik, tetapi juga meningkatkan retensi informasi.
4. Sesi Tanya Jawab
Dedikasikan waktu khusus untuk sesi tanya jawab di mana karyawan dapat membahas kasus keuangan pribadi mereka secara anonim melalui kotak pertanyaan atau secara terbuka. Dengan beggitu, mereka akan terbantu menangani kekhawatiran spesifik mereka dan membuat pelajaran lebih relevan.
5. Fasilitator yang Berpengalaman
Pilih fasilitator yang tidak hanya memiliki keahlian dalam keuangan, tetapi juga kemampuan untuk menyampaikan materi dengan cara yang jelas dan menarik. Contohnya seperti QM Financial yang punya barisan trainer yang berpengalaman.
6. Follow-Up dan Dukungan Berkelanjutan
Setelah pelatihan, sediakan sumber daya tambahan dan dukungan berkelanjutan. Misalnya, bisa berupa newsletter bulanan, sesi webinar untuk tindak lanjut, atau akses ke konsultasi finansial pribadi. Hal ini bisa menunjukkan komitmen berkelanjutan dari perusahaan terhadap kesejahteraan finansial karyawan.
7. Ukur Efektivitas
Setelah pelatihan, lakukan evaluasi untuk mengukur efektivitasnya. Caranya bisa melalui survei feedback, analisis perubahan perilaku keuangan karyawan, atau kenaikan partisipasi dalam program keuangan yang ditawarkan perusahaan.
Baca juga: 5 Jenis Training Karyawan yang Penting Diberikan oleh Perusahaan
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Strategi Meningkatkan Loyalitas Karyawan Melalui Perbaikan Keuangan Pribadi
Loyalitas karyawan merupakan salah satu kunci sukses jangka panjang sebuah perusahaan. Ketika karyawan merasa terikat dan berkomitmen terhadap tempat mereka bekerja, hal ini tidak hanya menurunkan tingkat pergantian karyawan, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan suasana kerja yang positif.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk selalu mencari cara guna meningkatkan loyalitas karyawan, salah satunya melalui perbaikan kondisi keuangan pribadi mereka.
Banyak karyawan mengalami tekanan tidak hanya dari pekerjaan, tetapi juga dari masalah keuangan pribadi yang bisa mengganggu konsentrasi dan kinerja mereka. Dengan memberikan alat dan sumber daya untuk membantu mengelola keuangan secara lebih efektif, perusahaan dapat memperlihatkan bahwa mereka memperhatikan kesejahteraan karyawan, yang pada gilirannya akan memperkuat rasa setia dan terikat pada perusahaan.
Table of Contents
Apa yang Dimaksud dengan Loyalitas Karyawan?
Loyalitas karyawan adalah ketika seorang karyawan merasa sangat terikat dengan tempat mereka bekerja, memiliki keinginan kuat untuk terus berada di posisinya, dan sering kali bersedia melewati masa sulit bersama perusahaan.
Karyawan yang loyal umumnya akan berbicara baik tentang perusahaannya dan mendukung tujuan serta produk perusahaan. Mereka juga aktif terlibat dalam kegiatan dan proyek perusahaan.
Seorang karyawan yang loyal biasanya bertahan lama di satu tempat kerja, yang menunjukkan bahwa mereka puas dan percaya dengan lingkungan kerjanya. Kehadiran mereka sangat penting untuk kestabilan dan perkembangan perusahaan dalam jangka panjang.
Baca juga: Kepuasan Kerja Karyawan: Mengapa Penting dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?
Strategi Meningkatkan Loyalitas Karyawan dengan Pendekatan Finansial
Meningkatkan loyalitas karyawan dengan fokus pada perbaikan keuangan pribadi mereka adalah strategi yang sangat efektif karena dapat meningkatkan kepuasan kerja dan mengurangi stres yang berkaitan dengan keuangan. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa dipertimbangkan.
1. Program Edukasi Keuangan
Menyediakan kelas, seminar, atau training tentang pengelolaan keuangan pribadi, investasi, dan perencanaan pensiun adalah cara efektif untuk mendukung loyalitas karyawan. Melalui pelatihan ini, karyawan dapat belajar bagaimana membuat keputusan keuangan yang lebih baik. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan, mereka akan merasa lebih aman dan stabil secara finansial.
2. Fasilitas Pinjaman Karyawan
Menawarkan fasilitas pinjaman karyawan dengan bunga rendah atau tanpa bunga merupakan strategi yang efektif sebagai upaya peningkatan loyalitas karyawan. Fasilitas ini bisa digunakan untuk keadaan darurat atau untuk mencapai tujuan yang membangun seperti pembelian rumah pertama atau pendidikan.
Dengan menyediakan dukungan finansial semacam ini, perusahaan menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan, yang pada gilirannya dapat memperkuat komitmen dan kesetiaan kepada perusahaan.
3. Program Kepemilikan Saham Karyawan (ESOP)
ESOP, atau employee stock ownership program, adalah program perusahaan yang memberikan karyawan kesempatan untuk memiliki saham di perusahaan. Program ini dapat meningkatkan rasa memiliki dan loyalitas pada karyawan, sekaligus memberi mereka kesempatan untuk meningkatkan kekayaan pribadi masing-masing.
4. Peningkatan Benefit Pensiun
Memperbaiki skema pensiun atau menawarkan kontribusi yang lebih besar dari perusahaan ke rekening pensiun karyawan merupakan langkah yang dapat meningkatkan rasa keamanan mereka terhadap masa depan.
Langkah ini tidak hanya menarik bagi karyawan, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan dalam mendukung kesejahteraan jangka panjang karyawan. Hal ini dapat membantu memperkuat loyalitas karena karyawan merasa dihargai dan didukung oleh perusahaan.
5. Bonus dan Insentif Berbasis Kinerja
Mengimplementasikan sistem bonus yang adil dan transparan merupakan pendekatan efektif untuk meningkatkan loyalitas karyawan. Sistem ini memungkinkan karyawan untuk mendapatkan penghasilan tambahan berdasarkan kinerjanya.
Dengan begitu, tidak hanya meningkatkan semangat kerja, hal ini juga memberi kesempatan kepada karyawan untuk menambah penghasilan mereka. Hal ini membantu menjaga tingkat produktivitas sambil memastikan karyawan merasa dihargai dan termotivasi.
6. Bantuan Biaya Hidup
Misalnya, memberikan subsidi atau tunjangan transportasi, tunjangan makan, atau tunjangan komunikasi, akan dapat mengurangi beban keuangan sehari-hari karyawan. Ini bisa sangat membantu, terutama di kota-kota dengan biaya hidup tinggi, seperti Jakarta.
7. Flexi-benefits
Memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyesuaikan paket manfaat dengan kebutuhan pribadi mereka adalah cara efektif untuk meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas. Misalnya, membiarkan karyawan memilih antara mendapatkan lebih banyak hari libur, opsi asuransi kesehatan yang lebih baik, atau manfaat lain yang mereka butuhkan.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa perusahaan peduli dan memperhatikan kebutuhan individu karyawan, yang dapat memperkuat ikatan mereka dengan perusahaan.
8. Konsultasi Keuangan Pribadi
Menyediakan akses ke konsultan keuangan yang bisa membantu karyawan dalam mengelola keuangan mereka juga bisa menjadi strategi untuk mendukung karyawan secara pribadi dan profesional.
Konsultan ini dapat membantu karyawan merencanakan kebutuhan masa depan dan mengatasi masalah keuangan yang mereka hadapi. Dengan dukungan seperti ini, karyawan bisa merasa lebih aman dan terkontrol atas keuangan pribadi masing-masing, yang pada gilirannya dapat meningkatkan loyalitas mereka terhadap perusahaan.
Ada opsi yang lebih baik lagi daripada sekadar konsultasi. Sudah tahu kan, bahwa di QM Financial ada Kelas Privat 1 on 1? Di kelas ini, karyawan akan dapat curhat sepuasnya tentang masalah keuangan mereka pada trainer QM Financial yang berpengalaman. Selain itu, karyawan juga akan belajar untuk membuat rencana keuangan yang tepat sesuai kebutuhannya. Jadi, tak hanya didengarkan saja curhatnya, tetapi sekaligus belajar membuat solusi.
Baca juga: Gaji Besar Versus Kepuasan Kerja: Pilih Mana?
Menerapkan strategi-strategi ini dapat membantu karyawan merasa lebih dihargai dan didukung oleh perusahaan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas, mengurangi turnover, dan memperkuat loyalitas karyawan.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
Pentingnya Training Keuangan Berkelanjutan di Tempat Kerja
Training keuangan berkelanjutan di tempat kerja adalah kunci untuk membangun fondasi keuangan yang kuat bagi karyawan.
Apalagi sekarang, ketika ada banyak tantangan ekonomi, memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk mengelola keuangan pribadi enggak hanya memberi ketenangan pikiran, tetapi juga membuka pintu menuju masa depan yang lebih cerah.
Dengan demikian, pelatihan ini bukan hanya tentang angka dan anggaran, tetapi tentang memperkuat kemampuan setiap orang untuk membuat keputusan finansial yang cerdas.
Table of Contents
Mengapa Training Keuangan Berkelanjutan Penting bagi Karyawan
Memahami keuangan bukan hanya perkara menabung atau berinvestasi. Namun, lebih tentang bagaimana mengelola setiap sen yang diperoleh dengan bijak.
Banyak karyawan sering kali terjebak dalam situasi sulit finansial, seperti terlilit utang, kesulitan mengatur penggunaan gaji, atau bingung cara berinvestasi dengan benar. Situasi ini enggak hanya bisa memengaruhi dompet, tetapi juga kesehatan mental.
Bayangkan stres yang dirasakan saat tagihan menumpuk, sementara tabungan tidak kunjung bertambah. Stres semacam ini dapat merembet ke berbagai aspek kehidupan, termasuk di tempat kerja.
Akibatnya, produktivitas menurun, fokus terpecah, dan kebahagiaan di tempat kerja menjadi taruhan.
Dengan training keuangan berkelanjutan, peluang untuk memecahkan masalah ini terbuka lebar, memberi ruang bagi kesejahteraan yang lebih baik, baik secara finansial maupun mental.
Manfaat Training Keuangan Berkelanjutan untuk Perusahaan
Nah, terus, kalau buat perusahaan, apakah pelatihan keuangan ini ada manfaatnya?
Jelas ada dong! Training keuangan berkelanjutan di tempat kerja membawa lebih dari sekadar manfaat pribadi bagi karyawan doang.
Ketika karyawan lebih mengerti cara mengelola keuangan dengan baik, perusahaan juga merasakan dampak positif. Sebuah lingkaran positif tercipta; karyawan yang tidak lagi dibebani masalah finansial cenderung lebih fokus dan produktif. Hal ini bukan hanya teori; banyak studi sudah menunjukkan peningkatan nyata dalam produktivitas di perusahaan yang menyediakan pelatihan keuangan untuk karyawannya.
Lebih jauh, pelatihan keuangan menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan karyawannya. Bukan cuma soal angka dan keuntungan, tetapi juga tentang membangun sebuah komunitas dan budaya positif di tempat kerja yang mendukung dan memperhatikan setiap anggotanya.
Dengan memasukkan pelatihan keuangan sebagai bagian dari program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), perusahaan tidak hanya meningkatkan citranya di mata publik tetapi juga memperkuat nilai-nilai inti yang mendukung pertumbuhan dan keberlanjutan jangka panjang.
Hal ini bisa dianggap sebagai investasi yang memperkuat fondasi perusahaan dari dalam, menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
Prinsip Pelatihan Keuangan yang Tepat Sasaran
Nah, sekarang, udah nih. Sudah yakin ada manfaatnya untuk karyawan, dan sudah ada manfaatnya juga untuk perusahaan. Lalu, apa yang harus dipahami untuk bisa memberikan training keuangan yang tepat sasaran?
1. Sesuai Jenjang
Training keuangan berkelanjutan merupakan proses edukasi secara berlanjut yang membantu pekerja memahami dan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
Nah, yang harus dipahami, bahwa belajar keuangan itu enggak hanya untuk saat ini tetapi juga untuk masa depan.
Tujuannya adalah untuk membekali karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk membuat keputusan keuangan yang bijaksana sepanjang hidup mereka. Dengan pendekatan ini, pelatihan sebaiknya enggak hanya sekali jadi, tetapi diberikan secara berkelanjutan.
Lalu, kapan saja pelatihan keuangan ini sebaiknya diberikan, jika memang penting untuk berkelanjutan? Ya, sebaiknya di setiap jenjang karier. Dari mulai saat bergabung sebagai karyawan baru, atau entry level, kemudian saat karyawan sudah ada di level menengah, hingga nantinya ketika karyawan sudah mulai bersiap untuk pensiun.
2. Sesuaikan dengan Kebutuhan
Kebutuhan setiap karyawan bisa jadi berbeda-beda, karena masalah keuangannya juga berbeda. Perusahaan sebaiknya bisa mengakomodasi perbedaan ini, dan kemudian memberikan pelatihan sesuai kebutuhan.
Misalnya seperti masalah budgeting atau anggaran, yang merupakan dasar dari semua pengelolaan. Mulai dari cara mengalokasikan pendapatan secara efisien untuk memenuhi kebutuhan, menabung, dan berinvestasi.
Mungkin karyawan juga butuh pemahaman lebih tentang investasi, sehingga karyawan tahu bagaimana cara memperbanyak kekayaan mereka dan mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Keterampilan ini bersama-sama membentuk fondasi keuangan yang kuat, memungkinkan karyawan untuk mengatur keuangan mereka dengan lebih percaya diri.
3. Metode yang Pas dan Enggak Membosankan
Metode training keuangan berkelanjutan sebaiknya dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan dan preferensi karyawan. Workshop dan seminar memberikan kesempatan untuk belajar dalam setting kelompok, memfasilitasi diskusi, dan pertukaran ide.
Webinar menawarkan fleksibilitas bagi karyawan yang mungkin memiliki jadwal yang sibuk atau untuk perusahaan yang memiliki cabang di kota-kota yang berbeda. Metode ini memungkinkan karyawan untuk berpartisipasi dari mana saja.
Untuk pendekatan yang lebih personalisasi, bisa juga digunakan metode 1 on 1 dengan trainer, sehingga bisa langsung mendapatkan insight yang lebih sesuai dengan situasi keuangan individu.
Dengan memanfaatkan berbagai metode ini, perusahaan dapat memastikan bahwa pelatihan keuangan mereka menjangkau dan memberi manfaat kepada pekerja sebanyak mungkin, mendorong pertumbuhan pribadi dan kesejahteraan finansial.
Implementasi Pelatihan Keuangan di Tempat Kerja
So, sudah tahu apa manfaat dan prinsipnya, sekarang waktunya impelementasi training keuangan berkelanjutan ini.
1. Cari Tahu Kebutuhan Karyawan
Agar pelatihan keuangan bisa diberikan secara tepat sasaran, perusahaan wajib memahami kebutuhan karyawan terlebih dulu. Hal ini bisa dilakukan, misalnya melalui survei atau wawancara.
Dengan demikian, perusahaan bisa memastikan bahwa program yang dikembangkan relevan dan menargetkan area yang paling dibutuhkan oleh karyawan.
2. Pilih Penyedia Jasa Training
Setelah kebutuhan teridentifikasi, perusahaan dapat memilih penyedia jasa pelatihan yang memiliki reputasi baik dan pengalaman dalam memberikan materi training keuangan berkelanjutan yang sesuai. Penting untuk memilih penyedia yang fleksibel dan dapat menyesuaikan kontennya dengan kebutuhan spesifik perusahaan dan karyawannya.
Ngapain jauh-jauh, kan ada QM Financial. Tim #QMTraining berpengalaman memberikan beragam topik untuk banyak financial training di perusahaan-perusahaan. Kurikulumnya bisa disesuaikan, metode yang digunakan fun, pasti enggak akan bikin bosan.
3. Pastikan Karyawan Terlibat Aktif
Untuk memastikan partisipasi dan keterlibatan karyawan, beberapa tip yang bisa diikuti antara lain:
- Komunikasi yang Efektif: Gunakan berbagai saluran komunikasi untuk menyebarkan informasi tentang program pelatihan, termasuk email, intranet perusahaan, dan poster di area kerja.
- Menyediakan Insentif: Tawarkan insentif untuk meningkatkan partisipasi, seperti hadiah, sertifikat, atau bahkan bonus kecil bagi mereka yang menyelesaikan kursus.
- Jadwal Fleksibel: Buat jadwal pelatihan yang fleksibel atau tawarkan sesi rekaman agar karyawan yang memiliki jadwal padat tetap dapat mengikuti pelatihan.
- Pembelajaran yang Interaktif: Gunakan metode pembelajaran yang interaktif dan menarik, seperti game, simulasi, dan diskusi kelompok, untuk mempertahankan minat karyawan.
- Dukungan dari Manajemen: Dukungan dari manajemen atas merupakan kunci untuk menunjukkan pentingnya pelatihan keuangan, memotivasi karyawan untuk mengikuti dan menerapkan pembelajaran dalam kehidupan mereka.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, perusahaan dapat berhasil mengimplementasikan training keuangan berkelanjutan yang tidak hanya meningkatkan literasi finansial karyawan. Namun, juga membantu membangun budaya perusahaan yang mendukung dan peduli terhadap kesejahteraan karyawan.
Nah, bagaimana? Tertarik untuk mengundang tim QM Financial untuk memberikan program financial training di kantor kamu?
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Cara Memilih Financial Trainer yang Tepat untuk Kelas Keuangan di Kantor
Adanya kelas keuangan di perusahaan memang penting banget. Apalagi jika bisa mendapatkan financial trainer yang memang kompeten di bidangnya.
Mengapa kelas keuangan penting?
Pentingnya Kelas Keuangan di Perusahaan
Kelas keuangan dapat membantu karyawan memahami konsep keuangan yang kompleks dan memperbaiki literasi keuangan mereka. Dengan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan, karyawan dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan mengelola uang mereka dengan lebih efektif.
Selain itu, karyawan yang memiliki masalah keuangan cenderung lebih stres dan kurang produktif. Hal ini akan berpengaruh pada kinerja karyawan itu sendiri. Pasti deh terganggu. Secara fisik, karyawan memang hadir di kantor, tapi kalau ada masalah keuangan, pikirannya bisa melayang ke mana-mana. Dengan adanya kelas keuangan, maka karyawan bisa dibantu untuk mengurangi stres keuangan, lantaran mereka diberi alat dan strategi untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
Karyawan yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan dan mampu mengelola uang mereka dengan lebih efektif juga cenderung lebih percaya diri. Pasalnya, pemahaman akan literasi keuangan yang lebih baik dapat membantu mereka merencanakan masa depan dan meraih tujuan keuangan dengan lebih baik.
Nah, tak hanya dari sisi karyawan yang diuntungkan dengan adanya kelas keuangan ini. Dari sisi perusahaan pun ada keuntungannya sendiri.
Perusahaan yang menyediakan kelas keuangan untuk karyawan menunjukkan bahwa mereka peduli dengan kesejahteraan karyawan. Hal ini pastinya dapat meningkatkan kepuasan karyawan dan membantu perusahaan mempertahankan karyawan yang lebih baik.
Secara keseluruhan, kelas keuangan di perusahaan sangat penting bagi karyawan. Dengan meningkatkan literasi keuangan, mengurangi stres keuangan, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kepuasan karyawan, dan meningkatkan kepercayaan diri, kelas keuangan dapat membantu karyawan mencapai keberhasilan keuangan mereka dan membantu perusahaan mencapai tujuan keuangan mereka.
Memilih Financial Trainer yang Pas
Nah, sudah tahu pentingnya kelas keuangan, sekarang yang perlu dipikirkan adalah soal pemilihan financial trainer.
Hal ini terkait dengan kompetensi yang dimiliki oleh financial trainer tersebut. Agar hasil kelas keuangannya tepat guna dan berdaya guna, maka pemilihan ini harus dilakukan dengan saksama. Berikut beberapa tip yang bisa dicoba untuk dilakukan saat memilih financial trainer yang pas untuk kelas keuangan di perusahaan.
Periksa kualifikasi dan pengalaman trainer
Pastikan bahwa mereka memiliki kualifikasi yang memadai dalam bidang keuangan dan pengalaman yang relevan dalam memberikan training keuangan. Terutama sih soal pengalaman ya.
Trainer yang berpengalaman dapat memberikan saran yang lebih baik dan menawarkan solusi yang lebih baik untuk masalah keuangan. Pastikan untuk memeriksa apakah mereka memiliki pengalaman dalam memberikan pelatihan untuk klien yang sejenis dengan perusahaan.
Kalau perlu, minta referensi dari klien sebelumnya dan periksa apakah mereka puas dengan pelatihan yang diberikan. Pertimbangkan untuk berbicara dengan beberapa klien sebelumnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang pengalaman mereka dengan trainer tersebut.
Periksa portofolio dan karya financial trainer yang bersangkutan, untuk melihat apakah mereka memiliki pengalaman dalam memberikan pelatihan dalam topik yang sama dengan yang ingin diajarkan di perusahaan. Trainer yang memiliki portofolio yang kuat dan karya-karya yang berkualitas dapat memberikan bukti konkret tentang kemampuan mereka.
Pastikan bahwa gaya dan metode pengajaran financial trainer sesuai dengan kebutuhan kantor
Financial trainer bisa jadi memiliki gaya pengajaran yang berbeda-beda. Beberapa trainer menggunakan pendekatan yang lebih formal, sedangkan yang lain lebih santai dan interaktif.
Pertimbangkan untuk mencari trainer dengan gaya pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, jika karyawan perusahaan lebih suka pendekatan yang lebih interaktif, pastikan bahwa trainer yang dipilih juga dapat memberikan pelatihan yang interaktif.
Pastikan juga bahwa trainer dapat menyesuaikan tingkat pengetahuan mereka dengan tingkat pengetahuan karyawan perusahaan. Pasalnya, kalau materi kelas keuangan terlalu mudah atau terlalu sulit, karyawan mungkin juga enggak akan dapat memanfaatkannya dengan baik
Jika karyawan memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda-beda, pastikan bahwa financial trainer dapat menyesuaikan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.
Evaluasi program pelatihan yang ditawarkan
Pastikan bahwa program pelatihan yang ditawarkan oleh financial trainer sesuai dengan tujuan dan kebutuhan perusahaan. Jika tujuan pelatihan adalah meningkatkan literasi keuangan karyawan atau membantu mereka mengelola uang dengan lebih efektif, pastikan bahwa program pelatihan mencakup topik yang relevan dan berguna.
Selain itu, adalah penting untuk memastikan bahwa program kelas keuangan yang diadakan mencakup materi yang lengkap dan up-to-date. Materi pelatihan harus meliputi topik yang relevan, termasuk hal-hal yang baru dan berkaitan dengan keuangan seperti teknologi, dan lain sebagainya.
Tinjau ulang biaya dan jadwal pelatihan
Pastikan bahwa biaya dan jadwal pelatihan cocok dengan anggaran dan jadwal kantor yang bersangkutan. Banyak trainer menawarkan jadwal dan biaya yang fleksibel, tetapi pastikan bahwa financial trainer mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
Dalam memilih financial trainer, pastikan untuk meluangkan waktu untuk melakukan riset dan evaluasi dengan cermat. Dengan memilih trainer yang tepat, perusahaan pun dapat meningkatkan literasi keuangan dan membantu karyawan mencapai tujuan keuangan mereka.
Nah, sebenarnya sih tak perlu jauh-jauh. Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng dalam sebuah kelas keuangan interaktif dengan kurikulum yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, kamu bisa langsung menghubungi ini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Solusi Korupsi yang Seharusnya Ada di Setiap Perusahaan
Korupsi adalah tindakan yang melanggar hukum yang dilakukan oleh pejabat publik atau pribadi yang memperkaya diri atau orang lain dengan cara yang tidak jujur, melalui jabatannya. Korupsi melibatkan pengambilan keuntungan secara tidak sah atau penyalahgunaan wewenang yang membahayakan kepentingan publik dan merugikan masyarakat. Hal ini bisa banget merugikan perusahaan, sehingga perlu ada solusi korupsi yang tepat dan efektif.
Ya, korupsi bisa terjadi juga dalam lingkup lingkungan yang kecil, seperti di kantor, tak hanya level negara. Kerugiannya mungkin juga tak seberapa. Namun, karena memang merupakan penyalahgunaan wewenang, maka tentu saja akan ada yang dirugikan. Hal inilah yang membuat korupsi digolongkan sebagai tindakan kriminal, dan perlu solusi korupsi yang tepat.
Karena itu, harus ada perhatian khusus dari perusahaan untuk bisa mencegah peluang terjadinya korupsi dan menemukan solusi korupsi yang pas sejak dini.
Bentuk Korupsi yang Sering Terjadi di Lingkup Kantor
Berikut adalah beberapa bentuk korupsi yang sering terjadi dalam lingkup kantor:
- Penyalahgunaan wewenang: Ini termasuk membuat keputusan yang merugikan perusahaan demi kepentingan pribadi atau orang lain.
- Perekayasaan: Ini melibatkan manipulasi data atau informasi untuk memperkaya diri atau orang lain.
- Gratifikasi: Ini melibatkan menerima atau memberikan suap yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan pekerjaan.
- Penyelewengan dana: Ini melibatkan penggunaan dana perusahaan secara tidak sah untuk kepentingan pribadi atau orang lain.
- Konflik kepentingan: Ini melibatkan tindakan yang membahayakan kepentingan perusahaan demi kepentingan pribadi atau orang lain.
Nah, itu dia beberapa contoh dari banyak bentuk korupsi yang dapat terjadi dalam lingkup kantor.
Kalau mau riilnya, misalnya seperti ada karyawan yang meminta nota pembelian palsu pada vendor, untuk kemudian mengisinya dengan angka yang lebih besar. Nantinya, saat pembayaran cair, karyawan tersebut bisa mendapatkan “sisa” dari invoice masuk ke rekening pribadinya. Atau, misalnya budaya ‘titipan’, ketika seorang karyawan memberikan keuntungan atau pekerjaan pada anggota keluarga atau kenalan tanpa memperhatikan kompetensinya. ‘Orang dalam’, begitu biasa disebut.
Masih banyak contoh korupsi lain yang bisa dilakukan oleh karyawan dalam lingkup kantor. Faktanya, setiap individu, termasuk karyawan kantor, memiliki potensi untuk melakukan korupsi. Bahkan korupsi juga tak melulu berbentuk uang. Tapi, bisa juga berbentuk waktu lo!
Korupsi yang terjadi di lingkup kecil seperti kantor efeknya sama saja dengan korupsi pada lingkup yang besar. Sama-sama merugikan. Memangnya apa saja dampaknya?
Penyebab Utama Terjadinya Korupsi di Lingkungan Kantor dan Dampaknya
Berikut adalah beberapa dampak yang dapat terjadi jika korupsi terjadi dalam lingkup kantor:
- Kerugian finansial: Korupsi dapat mengakibatkan kerugian finansial besar bagi perusahaan, baik melalui penyelewengan dana atau pengambilan keuntungan yang tidak sah.
- Kerusakan reputasi: Korupsi dapat merusak reputasi perusahaan dan menurunkan kepercayaan masyarakat dan pelanggan pada perusahaan.
- Produktivitas yang rendah: Korupsi dapat menyebabkan pekerjaan yang tidak efisien dan memperlambat proses bisnis, menurunkan produktivitas dan efektivitas perusahaan.
- Kemunculan konflik: Korupsi dapat memicu munculnya konflik antar pekerja dan antar departemen, mempengaruhi moral dan integritas pekerja.
- Sanksi hukum: Korupsi dapat mengakibatkan tuntutan hukum dan sanksi hukum, seperti denda dan hukuman penjara, yang akan merugikan perusahaan dan pejabat terkait.
Ini hanya beberapa contoh dari banyak dampak yang dapat terjadi jika korupsi terjadi dalam lingkup kantor.
Tapi, apa ya, yang membuat karyawan sampai ‘tega’ melakukan korupsi di kantor?
Berbagai faktor seperti adanya kesempatan dan kepentingan pribadi dapat memengaruhi tindakan individu, termasuk karyawan. Salah satu penyebab utamanya adalah tekanan finansial.
Tekanan finansial bisa memicu seseorang untuk melakukan korupsi karena mereka merasa tidak memiliki pilihan lain untuk memenuhi kebutuhan finansial mereka. Banyak karyawan yang mengalami tekanan finansial karena memiliki utang besar, memiliki tanggungan keluarga yang tinggi, atau memiliki gaya hidup yang mahal. Dalam situasi seperti ini, karyawan mungkin merasa terdesak untuk melakukan tindakan yang merugikan perusahaan, seperti menggelapkan uang atau barang, memalsukan dokumen, atau memanfaatkan posisinya untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk memahami tekanan finansial yang dialami oleh karyawan dan memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk membantu mereka mengatasi masalah finansial tersebut sebagai solusi korupsi.
Upaya yang Bisa Dilakukan Perusahaan sebagai Solusi Korupsi
Berikut adalah beberapa hal yang harus dilakukan oleh pihak perusahaan untuk menekan peluang terjadinya korupsi oleh karyawan:
- Membentuk sistem pengendalian intern yang kuat: Perusahaan harus memiliki prosedur dan sistem yang kuat untuk mengontrol aktivitas finansial dan operasional dan memastikan transparansi dan akuntabilitas.
- Membentuk budaya anti-korupsi: Perusahaan harus membentuk budaya yang memprioritaskan integritas dan membiasakan karyawan untuk berpegang pada nilai-nilai etis dan profesional.
- Memberikan insentif bagi karyawan yang memegang teguh integritas: Perusahaan harus memastikan bahwa karyawan yang memegang teguh integritas dan profesionalisme diberikan insentif dan pengakuan yang layak.
- Menjaga transparansi dan akuntabilitas: Perusahaan harus memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam semua aspek bisnis dan operasi, termasuk pengelolaan sumber daya, pengeluaran, dan transaksi keuangan.
- Menerapkan sanksi yang tegas bagi pelaku korupsi: Perusahaan harus menjaga agar sanksi bagi pelaku korupsi tetap tegas dan efektif untuk meminimalkan risiko terjadinya korupsi.
- Memberikan edukasi dan training keuangan: Perusahaan harus memberikan edukasi dan training keuangan, agar karyawan bisa mengelola keuangan dengan baik.
Nah, khusus yang terakhir nih, QM Financial punya kurikulum khusus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan masalah keuangan karyawan di kantor. Entah itu masalah utang, cash flow, menyusun berbagai tujuan keuangan, mengenal produk investasi, sampai membangun dana pensiun lo. Dengan memiliki literasi keuangan yang baik, diharapkan nantinya karyawan tidak akan “terpikirkan” untuk korupsi.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Training untuk Supervisor: Pentingkah bagi Supervisor dalam Perusahaan untuk Mendapatkan Pelatihan Keuangan?
Sebagai bagian dari peningkatan kompetensi karyawan, training untuk supervisor juga diperlukan lo!
Supervisor sendiri merupakan salah satu bagian penting dalam struktur organisasi sebuah perusahaan. So, tak salah jika HR mengupayakan agar para supervisor meningkat kompetensinya, dan juga sejahtera. Salah satunya dengan memberikan training untuk supervisor sesuai dengan yang dibutuhkan.
Apa Sih Supervisor Itu?
Supervisor adalah posisi kerja yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengarahkan kegiatan dari sekelompok karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya. Supervisor memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengevaluasi, dan mengawasi kinerja karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya, serta menjamin bahwa tugas-tugas dan proyek dikerjakan sesuai dengan standar yang ditentukan.
Supervisor juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan efektif dan efisien. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk memberikan dukungan kepada karyawan dan membantu mereka dalam mengatasi masalah yang dihadapi dalam pekerjaan.
Supervisor juga berperan sebagai “penyambung” komunikasi antara karyawan dan manajemen atasan. Dalam kasus tertentu, supervisor juga diperlukan perannya dalam perekrutan, pemeliharaan, dan pengembangan karyawan.
Secara keseluruhan, peran supervisor sangat penting dalam perkembangan bisnis karena dia bertanggung jawab untuk mengarahkan kinerja karyawan dan memastikan bahwa bisnis berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Training untuk Supervisor
Karena itu, adalah penting untuk memberikan training untuk supervisor yang sesuai, agar kompetensinya bisa terus meningkat sesuai perkembangan yang cepat terjadi.
Beberapa jenis pelatihan yang diperlukan untuk supervisor antara lain:
- Manajemen: mempelajari cara mengelola tim, menetapkan tujuan, dan menyelesaikan masalah.
- Komunikasi: belajar cara berkomunikasi efektif dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan.
- Leadership: mempelajari cara menjadi pemimpin yang efektif dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan.
- Mentoring: mempelajari cara mengembangkan dan melatih bawahan.
- Product knowledge: mempelajari keterampilan yang dibutuhkan untuk memahami produk atau industri tertentu.
- Kompetensi teknis: mempelajari keterampilan teknis yang diperlukan untuk posisi tersebut.
Selain 6 jenis training untuk supervisor di atas, training keuangan juga diperlukan lo!
Pentingnya Training untuk Supervisor soal Keuangan
Sebagai seorang supervisor, training keuangan juga akan sangat bermanfaat karena dapat memberikan kemampuan untuk mengelola anggaran, mengevaluasi laporan keuangan, dan mengambil keputusan keuangan yang tepat. Selain itu, training keuangan juga dapat membantu supervisor dalam mengelola risiko keuangan dan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pendapatan.
Bisa dibilang, jika mengacu pada pentingnya financial training untuk 3 jenjang karier, training untuk supervisor dalam hal keuangan ini termasuk pada training keuangan untuk fase retain, yaitu fase ketika seorang karyawan sudah berada di level manajemen menengah dan mapan.
Namun, tergantung pada bidang industri yang dijalani, tidak semua supervisor harus mendapatkan training keuangan yang sama, tapi tentunya pelatihan tentang manajemen keuangan dasar sebagai dasar pemahaman sangat diperlukan. Terutama untuk mengelola keuangan pribadi.
Untuk lingkup kerja, keterampilan dan pengetahuan keuangan yang sebaiknya dimiliki oleh seorang supervisor meliputi:
- Pengelolaan anggaran: Kemampuan untuk mengelola anggaran perusahaan dengan baik dan mengidentifikasi peluang untuk menghemat biaya.
- Analisis keuangan: Kemampuan untuk menganalisis laporan keuangan dan mengambil keputusan keuangan yang tepat berdasarkan data yang tersedia.
- Pengelolaan risiko: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko keuangan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan.
- Pemahaman tentang perpajakan: Kemampuan untuk memahami peraturan perpajakan dan cara mengelola pajak perusahaan.
- Pemahaman tentang akuntansi: Kemampuan untuk memahami prinsip-prinsip akuntansi dan cara mengelola laporan keuangan.
- Kepemimpinan keuangan: Kemampuan untuk menjadi pemimpin yang efektif dalam mengelola aspek keuangan dalam perusahaan
Itu dia beberapa keterampilan keuangan yang sebaiknya dimiliki oleh seorang supervisor, namun tingkat kebutuhan akan keterampilan ini akan berbeda tergantung pada bidang industri yang dijalani.
Cara bagi Supervisor untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pengetahuan Keuangan
Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang supervisor untuk mendapatkan keterampilan keuangan yang diperlukan, di antaranya:
Membaca atau menonton video
Banyak sumber bacaan yang kini bisa didapatkan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan keuangan, termasuk untuk supervisor. Mulai dari buku-buku keuangan, atau membaca-baca artikel online. Media sosial pun kini menyediakan banyak bahan belajar keuangan yang begitu beragam, mulai dari Instagram, YouTube, sampai TikTok.
Training keuangan
Perusahaan dapat memberikan sebuah training keuangan untuk supervisor, dengan topik atau tema tertentu sesuai dengan kebutuhan. Bisa mulai dari cara mengelola cash flow, membuat tujuan keuangan, mengenali berbagai produk keuangan yang bisa dimanfaatkan, cara berinvestasi, dan sebagainya.
Dalam training keuangan, supervisor bisa mendapatkan mentoring langsung dari trainer yang berpengalaman untuk memberikan dukungan dan memberikan pemahaman yang lebih baik.
Praktik
Yah, apa artinya belajar tanpa praktik, bukan? Justru, pelajaran terbaik memang kadang didapatkan dari pengalaman. Karena itu, perusahaan juga ada baiknya mendorong supervisor untuk mempraktikkan ilmu-ilmu keuangan yang sudah didapatkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Apalagi jika ilmu keuangan tersebut ada kaitannya dengan pekerjaan, ada baiknya juga langsung diimplementasikan agar kemudian bisa memberikan dampak yang baik untuk bisnis perusahaan.
Itu dia beberapa hal mengenai training untuk supervisor yang diperlukan, baik untuk meningkatkan kompetensinya maupun membantunya untuk lebih sejahtera secara keuangan. Semua itu dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk memperoleh hasil yang optimal.
Jangan khawatir, untuk keperluan training untuk supervisor dalam hal keuangan, QM Financial dapat membantu kok.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Tren Cara Belajar Finansial untuk Karyawan Perusahaan
Karyawan perusahaan merupakan aset. Tak hanya bagaimana performa kerjanya selama berada di kantor yang harus menjadi perhatian, tetapi juga hal-hal yang terjadi pada kehidupan pribadi juga dapat memengaruhi kinerjanya. Termasuk dalam hal keuangan. Karena itu, adalah penting bagi perusahaan atau pihak korporasi untuk mulai mengakomodasi hal ini dengan memberikan training belajar finansial untuk karyawannya.
Hal ini seiring dengan survei yang pernah diadakan oleh QM Financial pada Januari 2021, yang menunjukkan fakta bahwa ada 3 masalah keuangan yang umumnya dihadapi oleh karyawan—yang kemudian berakibat menurunkan kinerja dan produktivitasnya, yaitu selalu merasa penghasilannya kurang, tak siap pensiun, dan terlilit pinjaman yang besar.
Tentunya, jika hal ini dibiarkan, apalagi jika sampai berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bukan tak mungkin akan memengaruhi produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Pastinya, perusahaan mana pun tak ingin hal ini terjadi, ya kan?
Karena itu, penting banget buat karyawan untuk bisa belajar finansial. Mau belajar mandiri? Bisa banget, sekarang banyak sumber belajar yang bisa dimanfaatkan, mulai dari baca buku, baca-baca artikel, mendengarkan podcast, menonton video, ikut kelas online, dan lain sebagainya. Selain itu, juga bisa belajar kolektif melalui traning keuangan yang diselenggarakan oleh perusahaan bekerja sama dengan QM Financial.
Cara belajarnya fun dan asyik! Belajar keuangan bareng QM Financial enggak ngebosenin, dan bisa dipilih sesuai kebutuhan karyawan. Berikut beberapa cara belajar finansial yang paling banyak dipilih oleh klien perusahaan QM Financial.
Model Belajar Finansial yang Seru untuk Karyawan
1. Offline Workshop
Offline workshop memungkinkan tim QM Financial untuk datang ke kantormu, dan mengadakan training untuk belajar finansial bareng secara offline atau luring.
Untuk kebutuhanmu secara spesifik, tim QM Financial punya kurikulum terstruktur yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, didukung oleh sederet trainer yang berpengalaman. Workshop-nya dikemas secara fun dan praktis, sehingga akan lebih mudah dipahami dan dicerna oleh peserta.
2. Online Webinar
Buat karyawan dari perusahaan dengan kantor-kantor cabang yang tersebar di beberapa kota, bisa mengajak karyawan belajar finansial bareng dengan konsep online webinar. Bisa menjangkau lebih banyak peserta, dan tidak terbatas oleh lokasi geografis.
QM Financial menyediakan berbagai modul dengan banyak topik yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan karyawan, dengan kurikulum terstruktur. Meski online, workshop tetap akan dibawakan secara seru, fun, dan praktis bersama host dan trainer yang berpengalaman.
3. Video Learning & Multimedia Projects
Selain dengan cara workshop offline dan online webinar, ada juga lo cara belajar finansial dengan video learning dan multimedia projects. Dengan metode ini, tim QM Financial akan memproduksi berbagai materi pembelajaran, baik dalam bentuk video maupun multimedia lainnya, yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Cara membawakan materinya luwes, sehingga mudah dipahami oleh pemula sekalipun.
Selalu Ada Cara Belajar Finansial yang Seru dan Praktis
Nah, jadi, pihak manajemen perusahaan—dan juga para HR pastinya—enggak perlu bingung lagi kan, bagaimana caranya mengajak karyawan untuk mau belajar finansial. Belajar bareng bakalan lebih seru, tinggal pilih saja pengin model pembelajaran yang mana. Sesuaikan dengan kondisi dan budaya kantor masing-masing.
Jangan khawatir. QM Financial punya pengalaman yang cukup panjang bersama banyak perusahaan memberikan training keuangan untuk karyawan. Jadi, materi training sudah teruji, dan dibuat secara praktis oleh yang sudah sangat berpengalaman.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ada Tawaran Pindah Kerja, Apa yang Harus Dipertimbangkan?
Kondisi lagi tidak pasti, kok ya ndilalah, dapat tawaran pindah kerja. Enaknya terima atau tolak ya?
Mungkin ada di antara kamu yang sedang mengalami hal ini. Bisa jadi ini momen yang pas buat kamu untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, karier yang lebih jelas, gaji yang lebih tinggi, atau masuk ke kantor yang sudah diincar sejak lama. Kalau ditawari pindah kerja seperti ini rasanya memang beda dari mencari sendiri, ya kan?
Biasanya perekrut juga memberikan penawaran yang menarik, sehingga kamu pun sulit untuk menolaknya. Tak hanya gaji lebih tinggi, biasanya yang juga sering jadi andalan itu adalah kompensasi nonfinansialnya.
Well, sebelum benar-benar tergoda dan memutuskan untuk pindah kerja, ada baiknya kamu pertimbangkan dulu beberapa hal berikut ini saat ingin resign.
Pertimbangan Pindah Kerja
Gaji
Gaji memang merupakan pertimbangan terbesar mana kala kamu ingin menerjuni pekerjaan tertentu atau menapaki karier tertentu. Faktanya, alasan gaji ini sangat sering menjadi penyebab terbesar mengapa orang pindah kerja. Banyak yang punya mindset, ya ngapain pindah kerja kalau gajinya sama saja?
Pemikiran seperti itu bukannya keliru. Malahan, itu adalah pertimbangan yang sangat tepat. Apalagi, misalnya, kantor baru juga lebih jauh, atau punya aturan tertentu yang lebih demanding. Ya, harus diimbangi dengan gaji. Kalau enggak, ya tekor di kita. Karena itu, harus diperhitungkan dengan saksama, agar ketika gaji bertambah, ongkos yang meningkat juga ter-cover.
Namun, kamu juga perlu menyadari, bahwa tanggung jawab pekerjaan itu berbanding lurus dengan gaji. Kalau kamu mau pindah kerja dengan gaji yang lebih tinggi, maka kamu harus siap dengan tanggung jawab yang lebih besar pula.
Tunjangan dan fasilitas lain, terutama kesehatan
Setiap perusahaan punya kebijakan yang berbeda, termasuk soal benefit. Ada kantor yang menyediakan makan siang dalam bentuk katering, ada yang memberi uang makan. Ada yang memberikan tunjangan transportasi, ada juga yang menyediakan kendaraan shuttle. Ada yang menjanjikan insentif berupa uang dengan ketentuan tertentu, ada yang lebih suka mengajak karyawannya untuk liburan bareng sering-sering.
Masing-masing jika dikonversikan ya akan menjadi benefit yang punya nilai tertentu. So, kamu juga harus mempertimbangkan hal ini, dan sesuaikan dengan kebutuhanmu.
Biasanya yang penting untuk kamu pertimbangkan dengan baik terutama adalah fasilitas kesehatan. Pasalnya, percuma gaji lebih besar tetapi tidak ada perlindungan kesehatan. Minimal banget BPJS Kesehatan yang sudah kamu miliki dari kantor sebelumnya bisa diteruskan.
Lalu apakah ada fasilitas lain yang berbeda? Misalnya seperti pinjaman. Apakah ada fasilitas pinjaman dari kantor untuk karyawan yang membutuhkan? Jika ada, skemanya seperti apa?
Pun benefit nonfinansial lain juga harus kamu cek, misalnya ada membership gym? Atau kebijakan cuti, seperti cuti tahunan, cuti melahirkan, cuti anak sakit, dan sebagainya.
Taat aturan
Setiap perusahaan yang ada di Indonesia harus taat peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Seperti mengikutsertakan karyawannya dalam BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Keduanya ini wajib banget diikuti. Kalau perusahaan yang baru melanggar kewajiban ini, besar kemungkinan aturan lain juga tak akan dipedulikan.
Juga soal jam kerja. Gaji bertambah, tanggung jawab lebih besar, biasanya juga akan berhubungan dengan jam kerja. Coba pertimbangkan, berapakah jumlah jam kerja dalam seminggu yang diminta oleh perusahaan baru? Apakah kamu harus (dan akan sering) bekerja lembur atau di akhir pekan? Apakah ada uang lembur untuk tambahan jam kerja tersebut?
Standar dari pemerintah, jam kerja paling banyak adalah 40 jam per minggu. Apakah nanti jam kerjamu sesuai peraturan ini, ataukah lebih banyak? Jangan sampai terjebak ya, gaji lebih besar tetapi jam kerja jauh lebih panjang.
Budaya kantor
Working culture ini juga harus dipertimbangkan dengan baik. Setiap kantor punya budayanya sendiri-sendiri. Jangan sampai kamu shock karena perbedaan yang mencolok antara perusahaan satu dengan yang lainnya setelah kamu pindah kerja.
Misalnya, sebelumnya kamu bekerja di sebuah perusahaan yang membebaskan karyawannya untuk tampil sesuai style masing-masing, tak peduli kalau kamu mengenakan kaus sekalipun karena memang fokusnya bukan pada penampilan. Kemudian kamu pindah kerja ke bank, yang menuntutmu untuk selalu rapi, dan berpakaian seragam sesuai yang ditentukan. Hal-hal seperti ini bisa “menganggu” kamu, kalau kamu tak siap.
Belum lagi soal cara kerja. Yang biasanya sat set sat set, terus ketemu kantor yang prosedural banget, pasti akan shock juga.
Cari tahu budaya kerja yang ada di tempat baru, supaya kamu bisa bersiap untuk beradaptasi.
Jenjang karier dan peluang mengembangkan diri
Meski kamu ditawari untuk pindah kerja dengan jenjang yang lebih tinggi daripada perusahaan lama, kamu wajib tetap mencari informasi apakah ke depannya masih terbuka kesempatan untuk jenjang karier yang lebih baik.
Pastinya kamu pengin menjadi yang lebih baik kan? Karena di sini tak hanya sekadar gaji yang lebih tinggi, tetapi juga soal status dan prestise.
Jangan lupa juga soal kesempatan untuk pengembangan diri. Misalnya seperti apakah di kantor baru nantinya kamu mendapat kesempatan untuk upgrade ilmu? Apakah sering diadakan training untuk meningkatkan skill dan potensi? Apakah manajer dan HR di kantor barumu peduli dengan kondisi karyawan, apakah mereka punya antusiasme untuk ikut membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan?
Misalnya saja, mereka secara berkala memberikan training keuangan, agar karyawannya terbebas dari berbagai masalah? Jika iya, well, sebaiknya kamu pertimbangkan ini dengan baik.
Nah, kalau memang dibutuhkan, ajak deh tim QM Financial untuk berpartner memberikan training keuangan secara berkelanjutan di kantor. Training karyawan dari QM Financial dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk detail lebih lanjut, bisa menghubungi ini ya, dan mari berdiskusi mengenai kebutuhan training keuangan karyawan.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Cara Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga Kecil yang Sederhana
Pernah mendengar celotehan “modal cinta saja tidak cukup untuk membangun rumah tangga?” Yap, faktanya membangun rumah tangga memang tidak bisa hanya mengandalkan cinta saja dalam menjalankannya. Terutama kamu butuh cara tips mengatur keuangan rumah tangga yang tepat, tapi simpel.
Yes, dan di sebuah rumah tangga, yang terutama dibutuhkan adalah kesiapan fisik, mental, hingga finansial yang stabil. Maksud dari finansial stabil ini bukan dengan nominal yang saklek ya, tapi setidaknya cukup untuk menghidupi rumah tangga.
Kamu nggak perlu punya harta banyak sampai harus punya gaji minimal dua digit. Pendapatan berapa pun asalkan dikelola dengan baik kemungkinan besar sih cukup buat menjalankan kehidupan rumah tangga secara sederhana; bisa beli kebutuhan sehari-hari untuk dua orang, buat ongkos kerja, buat tabungan, dan buat bayar kuota per bulannya.
Berapa pun harta yang dimiliki, mau besar mau cukup akan percuma kalau kamu tidak bisa mengelolanya dengan baik. Pengeluaran perlu dikontrol supaya uang nggak cepat habis. Tanggung jawab dan kebutuhan nantinya akan bertambah, maka penting sekali untuk kamu ketahui bagaimana cara mengatur keuangan rumah tangga yang baik.
Jangan sampai kamu kerja keras tapi hasilnya nggak kelihatan, bahkan sudah habis di tengah bulan. Meskipun punya uang sedikit kalau paham cara tips mengatur keuangan yang benar, kamu bisa hidup dalam kecukupan untuk waktu yang lebih lama.
5 Cara Tips Mengatur Keuangan Rumah Tangga
Mengatur keuangan ada seninya juga lho, begini cara tips mengatur keuangan rumah tangga.
1. Merancang Anggaran Setiap Bulan
Ibarat peta, anggaran akan mengatur dan memberikan petunjuk dalam cara tips mengatur keuangan rumah tangga. Kamu bisa memantau setiap transaksi. Lalu, catat pemasukan dan pengeluaran rumah tangga selama sebulan dengan detail. Catat mulai dari keperluan rutin, listrik, sampai pengeluaran yang sifatnya yang tidak menentu.
Catatan tersebut nantinya akan memudahkan kamu melihat seperti apa gambaran keuangan dalam rumah tangga kamu. Selain itu kamu juga bisa melakukan review dan evaluasi keuangan, sehingga kamu bisa tahu masalah apa saja yang akan dihadapi dan bagaimana mengatasinya.
2. Gunakan Rumus 40/30/20/10
Rumus 40/30/20/10 adalah salah satu cara tips mengatur keuangan rumah tangga bulanan dengan membagi-bagi penghasilan dengan persentase tersebut. Kamu bisa menggunakan 40% untuk memenuhi kebutuhan seperti belanja bulanan, biaya pendidikan anak, dan lain sebagainya.
Lalu, 30% bisa dipakai untuk membayar cicilan jika kamu punya utang. 20% bisa digunakan untuk tabungan, dana darurat, dan investasi. Pastikan dana ini selalu ada ya di setiap bulannya. Sementara 10% untuk biaya lifestyle, dana untuk memuaskan keinginan, misalnya memberikan self reward untuk memuaskan keinginan atau hasil jerih payah kamu bekerja selama satu bulan penuh atau untuk keluarga. Pastikan kamu bahagia dengan menyiapkan anggaran, yang bisa kamu habiskan untuk bersenang-senang. Kalau habis gimana? Ya, menunggu lagi sampai gajian lagi.
3. Punya Skala Prioritas
Banyak yang kesulitan membedakan antara kebutuhan dan keinginan dalam cara tips mengatur keuangan rumah tangga. Supaya tidak boros, kamu harus punya skala prioritas untuk mengetahui mana yang penting dan mana yang bisa ditunda. Misalnya persiapan dana persalinan anak tentu saja lebih penting dari mengganti motor baru.
Sering kali orang yang terjebak dalam menentukan barang mana yang memang benar-benar dibutuhkan. So, sebaiknya fokus pada fungsi daripada sekadar gaya, karena dalam rumah tangga, kebutuhan pribadi bisa jadi bukan selalu yang utama lagi, melainkan kebutuhan keluargalah yang harus diprioritaskan.
4. Buat Tujuan Finansial
Membuat tujuan finansial akan menentukan ke mana arah uang berikutnya. Kamu bisa membuat tujuan keuangan jangka panjang dengan menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Misalnya kamu ingin menabung untuk biaya pendidikan anak, membangun bisnis, dana pensiun, atau yang lainnya.
Tujuan finansial sebenarnya tidak harus sesuatu yang besar dan jangka panjang dalam cara tips mengatur keuangan ini. Berencana membeli laptop, smartphone baru, atau traveling ke suatu tempat juga bisa dijadikan tujuan. Asalkan kamu bisa semakin termotivasi dalam mengatur keuangan.
5. Mengelola Pinjaman dengan Cermat
Saat ini mendapatkan tawaran pinjaman memang sangatlah mudah, baik secara online maupun offline. Kemudahan mengajukan pinjaman ini jangan sampai membuat kamu terlena. Pastikan kamu membatasi diri dalam melakukan pinjaman, jangan sampai kalap karena ingin memiliki banyak hal tapi malah terjerat utang tak berkesudahan.
Hindari menggunakan kartu kredit tanpa perhitungan yang matang dalam cara tips mengatur keuangan yang baik. Bayarlah dengan lunas, atau sesuai kemampuan. Membayar cicilan kartu kredit dengan nominal minimum hanya akan membuat kamu terkena kewajiban bunga yang besar. Pada akhirnya, malah membuat kamu membayar utang tiap bulannya tapi tagihannya tidak berkurang. Perhatikan juga biaya administrasi jika kamu menggunakan paylater, apakah efektif? Jangan sampai tidak sebanding dengan keuntungan yang kamu dapat. Lebih baik bayar tunai atau menggunakan dompet digital biasa.
Contoh Mengatur Keuangan Rumah Tangga Kecil
Nah, supaya lebih jelas gambarannya, berikut ada contoh cara tips mengatur keuangan rumah tangga kecil yang bisa kamu cermati.
Seorang pasangan suami istri baru menikah beberapa bulan, belum mempunyai anak dan masih menyewa tempat tinggal hidup sederhana di daerah Jabodetabek. Suami memiliki gaji bersih dari perusahaan swasta dengan UMR sebesar Rp6 juta rupiah dan istri tidak bekerja. Berikut ini simulasi mengatur keuangannya anti boros.
Kas Masuk | Bulanan | Tahunan |
Gaji bersih suami | 6.000.000 | 72.000.000 |
Tunjangan hari raya | 0 | 6.000.000 |
Total Arus Kas Masuk | 6.000.000 | 78.000.000 |
Arus Kas Keluar | ||
Pengeluaran Tetap | ||
Nafkah Istri | 1.800.000 | 21.600.000 |
Sewa kost | 1.000.000 | 12.000.000 |
Asuransi | 200.000 | 2.400.000 |
Tabungan/Investasi | 500.000 | 6.000.000 |
Total Pengeluaran Tetap | 3.500.000 | 42.000.000 |
Pengeluaran Variabel | ||
Belanja bahan makanan | 1.000.000 | 12.000.000 |
Token listrik | 300.000 | 3.600.000 |
Pulsa dan kuota | 200.000 | 2.400.000 |
Hiburan | 200.000 | 2.400.000 |
Transportasi | 300.000 | 3.600.000 |
Total Pengeluaran Variabel | 2.000.000 | 24.000.000 |
Total pengeluaran | 5.500.000 | 66.000.000 |
Total sisa arus kas bersih | 500.000 | 12.000.000 |
Gimana? Cukup ada gambaran kan? Pastinya, kamu bisa mengganti angka dan jenis kebutuhannya sesuai dengan kondisi serta kemampuanmu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online dan training keuangan QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!