Investasi Online dengan AI: Emang Bisa?
Zaman sekarang, apa-apa online. Investasi juga investasi online.
Lebih jauh lagi, sekarang kecerdasan buatan, alias AI, juga berkembang begitu pesat. Sampai mau investasi pun, sekarang bisa dengan bantuan AI.
Apakah kamu salah satu tech savvy yang juga pengin bisa memanfaatkan AI untuk keperluan investasi? Boleh saja kok, tetapi—seperti halnya strategi investasi yang lain—kamu perlu paham dulu dasar-dasar dan prinsip investasi online dengan AI. Karena risiko investasi dengan AI juga besar, sehingga kalau enggak dipahami betul, hal ini tidak dapat membuatmu mendapatkan hasil yang diharapkan.
Table of Contents
Enaknya Pakai AI dalam Investasi Online
AI memang sudah berkembang begitu pesat. Sepertinya tak berapa lama lagi, AI juga akan menjadi bagian dari hidup kita, seperti halnya teknologi yang lain. Mau investasi online pakai AI? Bisa saja, karena kecerdasan buatan ini menawarkan banyak kemudahan. Berikut ulasannya, dengan bersumber dari tulisan yang ada di Nasdaq.
1. Pemilihan Saham
Penggunaan kecerdasan buatan memungkinkan para investor untuk menganalisis data pasar saham secara lebih efisien. Fitur penyaring saham membantu dalam memilah saham berdasarkan data fundamental dan teknis. Kriteria pemilihan bisa beragam, mulai dari kapitalisasi pasar hingga volume perdagangan dan rasio keuangan.
Kecepatan kecerdasan buatan dalam mengolah data investasi online jauh melampaui kemampuan manusia. Selain itu, kecerdasan buatan sangat cakap dalam mengidentifikasi pola yang sering terlewat oleh analisis manusia.
Baca juga: 7 Kesalahan Umum dalam Cara Main Saham Pemula
2. Manajemen Risiko
Kecerdasan buatan membantu dalam manajemen risiko investasi dengan menganalisis data historis pasar, volatilitas, dan koreksi yang mungkin memengaruhi return. Cara berpikir mesin dapat meningkatkan efisiensi dan memotong biaya.
Kecerdasan buatan dapat mengolah dataset besar dengan cepat dan akurasi prediksi yang lebih baik dibandingkan model tradisional. Kecerdasan buatan juga mampu mengidentifikasi faktor risiko dengan variabel lain, asal trainingnya bagus.
3. Trading dengan Algoritma
Algoritma kecerdasan buatan memungkinkan trading dengan analisis dataset besar dan bertransaksi dengan kecepatan tinggi. Trading algoritmik dapat memanfaatkan perbedaan harga, seperti spread harga jual dan beli, ketika keuntungan kecil harus dilakukan dalam volume besar.
Kecerdasan buatan tidak terpengaruh oleh bias manusia. Algoritma ini menggunakan tren dan pola pasar untuk merekomendasikan serta melakukan transaksi tertentu.
4. Optimalisasi Portofolio
Dalam mengelola portofolio, pengelola dana akan berupaya untuk menjaga keseimbangan antara risiko, diversifikasi, pendapatan, dan pertumbuhan. Kecerdasan buatan dapat mendukung upaya ini. Program investasi berbasis kecerdasan buatan dapat memberi nasihat kepada pengelola dana tentang apa yang perlu ditambahkan ke dalam portofolio untuk mencapai keseimbangan yang lebih baik.
5. Analisis Sentimen Pasar
Sentimen pasar merupakan pandangan saat ini terhadap saham atau seluruh pasar. Faktor-faktor seperti laporan keuangan, isu politik, data makroekonomi, dan suku bunga, bersama dengan sentimen pasar, dapat memengaruhi pergerakan pasar secara signifikan.
AI dapat membantu trader dan investor untuk menilai sentimen pasar dengan mengumpulkan artikel berita, postingan media sosial, dan aktivitas online lainnya untuk menganalisis sentimen pasar dan memprediksi pergerakan.
6. Interpretasi Data dan Prediksi
Algoritma kecerdasan buatan dapat digunakan untuk memprediksi pergerakan saham selanjutnya. Investor menggunakan algoritma kecerdasan buatan berdasarkan pemahaman mereka tentang pasar. Misalnya, investor yang percaya bahwa siklus pasar berulang dapat menggunakan alat kecerdasan buatan untuk mengidentifikasi siklus tersebut.
Kecerdasan buatan juga membantu dalam membuat perintah beli dan jual otomatis berdasarkan alat analisis teknis untuk memasukkan pesanan.
7. Saran Investasi Personal
Program kecerdasan buatan ini menawarkan saran investasi secara real-time melalui antarmuka obrolan. Hal ini memungkinkan investor, terutama yang belum banyak berpengalaman, untuk mendapatkan jawaban investasi pribadi secara langsung.
Risiko Penggunaan AI dalam Investasi Online
Menggunakan alat bantu kecerdasan buatan dalam strategi investasi online memang menawarkan banyak peluang menarik. Namun, juga terdapat beberapa risiko yang tidak boleh diabaikan. Berikut adalah risiko utamanya.
1. Membangun Kepercayaan Palsu
Akses mudah ke program AI yang kompleks dalam membantu keputusan investasi dapat menimbulkan rasa percaya diri yang berlebihan, sehingga mengarahkan pada investasi yang lebih berisiko tanpa persiapan yang memadai.
Meskipun sistem kecerdasan buatan sangat canggih, sistem ini tidak selalu dapat memprediksi perubahan ekonomi. Hal ini dapat menyebabkan pengambilan risiko yang tidak perlu karena kepercayaan palsu terhadap kemampuan investasi.
2. Regulasi
Alat berbasis kecerdasan buatan dan penasihat robo semakin populer. Namun hukum dan regulasi dalam hal ini belum kuat, mengingat industri investasi diatur secara ketat. Kekhawatiran tentang etika kecerdasan buatan dapat menyebabkan investor menghadapi risiko finansial tanpa perlindungan hukum.
3. Algoritma Bisa Bias
Sama seperti mindset manusia, algoritma AI juga bisa bias. Bias ini akan dapat memengaruh data training AI, yang berakibat dapat menyesatkan pelanggan tentang potensi pengembalian.
Baca juga: Tip Memilih Aplikasi Investasi Saham yang Sesuai untuk Pemula
Nah, gimana? Apakah kamu tertarik menggunakan kecerdasan buatan ini dalam investasi online? Atau malahan kamu sudah mencoba, karena beberapa platform memang sudah beberapa lama mulai mengadopsi mesin ini?
Perlu dipahami, bahwa penggunaan kecerdasan buatan dalam investasi adalah pilihan pribadi. Beberapa orang mungkin tidak nyaman melibatkan kecerdasan buatan dalam investasi yang dilakukannya, sementara yang lain ingin menggunakan kecerdasan buatan untuk meningkatkan strategi investasi agar dapat mengotomatisasi dan menyederhanakan prosesnya.
Yang pasti, teknologi akan berkembang. Bisa jadi kita memang tak mungkin bisa menghindar untuk berteman dengan AI, alih-alih memusuhinya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Properti di Kota Kecil: Potensi dan Risiko
Salah satu pilihan terpopuler untuk mendapatkan penghasilan pasif dan bisa menjadi aset aktif adalah investasi properti. Namun, tak sembarang investasi properti. Orang-orang sekarang mulai banyak yang melirik untuk berinvestasi properti di kota-kota kecil yang nyaman.
Tapi, apa sih definisi kota kecil? Ya, kalau secara awam sih, pastinya bukan di Kota Jakarta. Yang pasti lagi, harus dipastikan bahwa kota yang dipilih itu haruslah nyaman. Nyaman buat hidup, nyaman buat beraktivitas.
Table of Contents
Kota-Kota Ternyaman di Indonesia
Sudah tahu belum, ada beberapa kota “kecil” di Indonesia yang dikatakan paling nyaman lo. Dengan adanya “deklarasi” kota ternyaman ini, bukan enggak mungkin jadi mengundangmu untuk berinvestasi properti di kota tersebut bukan?
Berikut beberapa kota kecil di Indonesia yang disebut ternyaman, dikutip dari Katadata.
1. Solo
Kota Solo meraih skor tertinggi dalam penilaian kenyamanan oleh Ikatan Ahli Perencanaan pada tahun 2022, dengan skor 77. Dikenal karena infrastruktur dan tata ruang yang baik, Solo menawarkan fasilitas lengkap.
Keindahan alam dan warisan budaya, seperti Keraton Solo dan Pasar Klewer, menjadikannya destinasi menarik bagi wisatawan. Solo terkenal dengan keramahan penduduknya yang menambah kenyamanan bagi pengunjung.
2. Yogyakarta
Yogyakarta, dengan skor 75, menduduki posisi kedua sebagai kota ternyaman. Kota ini berperan sebagai pusat pendidikan dan budaya di Indonesia, sering disebut sebagai “Kota Pelajar”.
Di Yogyakarta terdapat universitas ternama seperti Universitas Gadjah Mada dan beragam seniman serta budayawan. Keraton Yogyakarta, istana kerajaan yang masih berfungsi, merupakan simbol penting budaya Jawa. Pengunjung dapat menyaksikan pertunjukan seni tradisional dan mencicipi kuliner lokal, yang mencerminkan keunikan Yogyakarta.
3. Cirebon
Cirebon, dikenal sebagai “Kota Udang”, berada di urutan ketiga dengan skor 74. Kota ini terkenal dengan sumber daya kelautan yang melimpah, seperti udang vanamei.
Cirebon juga memiliki peran penting dalam sejarah Islam di Jawa Barat, dengan tempat-tempat bersejarah seperti Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Keraton Kasepuhan. Kuliner khas seperti nasi jamblang dan tahu gejrot menambah daya tarik Cirebon, yang menawarkan suasana tenang namun dinamis.
Nah, selain ketiga kota di atas, masih ada beberapa kota kecil lain yang mendapat predikat kota ternyaman juga, di antaranya Magelang, Kediri, hingga Pangkal Pinang. Jadi, dengan data di atas, kira-kira kota mana yang membuatmu tertarik?
Baca juga: Ini Dia Contoh Aset Aktif yang Bisa Dibangun Selagi Muda
Investasi Properti di Kota Kecil (dan Ternyaman)
Investasi properti di kota kecil menawarkan sejumlah potensi dan risiko yang unik dibandingkan dengan pasar yang lebih besar. Berikut ini beberapa poin penting yang bisa dipertimbangkan.
Potensi
- Harga Lebih Terjangkau: Di kota kecil, harga properti biasanya lebih rendah dibandingkan dengan kota besar, sehingga memungkinkan investor untuk memasuki pasar dengan modal yang lebih sedikit.
- Peningkatan Nilai Jangka Panjang: Seiring berkembangnya kota, properti yang awalnya murah bisa mengalami kenaikan nilai yang signifikan.
- Permintaan Sewa: Jika kota memiliki atraksi tertentu seperti universitas atau pabrik besar, bisa terjadi permintaan tinggi untuk sewa yang stabil.
- Persaingan Lebih Rendah: Lebih sedikit investor berarti lebih sedikit persaingan, yang bisa menguntungkan saat membeli properti.
Risiko
- Pertumbuhan yang Lambat: Kota kecil mungkin mengalami pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat, yang berarti properti Anda mungkin tidak cepat meningkat nilai atau bahkan bisa stagnan.
- Likuiditas Rendah: Mungkin lebih sulit untuk menjual properti Anda ketika Anda ingin melikuidasi investasi, karena ada lebih sedikit pembeli di pasar.
- Ketergantungan pada Industri Tertentu: Jika ekonomi kota sangat bergantung pada satu industri (seperti pertambangan atau manufaktur), penurunan di sektor tersebut bisa berdampak negatif pada nilai properti.
- Infrastruktur dan Fasilitas: Kota kecil mungkin kurang memiliki infrastruktur dan fasilitas yang memadai, yang bisa mempengaruhi daya tarik properti untuk penyewa atau pembeli potensial.
Tip untuk Investasi Properti di Kota Kecil
1. Riset Pasar
Riset pasar melibatkan pengumpulan informasi mendetail tentang kondisi ekonomi lokal, mencakup segala hal mulai dari proyek yang sedang berjalan hingga rencana pengembangan yang akan datang. Hal ini penting untuk memahami potensi pertumbuhan ekonomi di area tersebut dan membantu dalam membuat keputusan investasi yang tepat.
Informasi ini bisa diperoleh dari berbagai sumber, termasuk data pemerintah, berita lokal, dan wawancara dengan pengusaha setempat. Dengan mengetahui arah perkembangan ekonomi lokal, peluang investasi yang mungkin muncul bisa lebih mudah diidentifikasi dan dievaluasi.
2. Diversifikasi
Diversifikasi adalah strategi mengurangi risiko dengan menyebarkan investasi ke berbagai area atau jenis properti. Alih-alih menaruh semua modal di satu kota atau satu jenis properti, menyebarkan investasi dapat membantu melindungi dari fluktuasi pasar di satu lokasi atau segmen pasar.
Misalnya, jika satu area mengalami penurunan nilai properti, investasi di area lain yang mungkin sedang berkembang bisa menyeimbangkan atau mengkompensasi kerugian tersebut. Ini adalah cara cerdas untuk menjaga keseimbangan dan memaksimalkan potensi keuntungan dalam investasi properti.
Mungkin ini enggak bisa langsung kamu lakukan di awal, karena butuh modal besar. Namun, perencanaan diversifikasi sebaiknya sudah kamu miliki sejak permulaan, agar nantinya memudahkanmu untuk mengembangkan investasi ini.
3. Membangun Relasi Lokal
Membangun relasi lokal adalah tentang menciptakan koneksi yang kuat dengan komunitas dan pejabat setempat. Dengan menjalin hubungan yang baik, bisa didapatkan informasi yang lebih mendalam dan dukungan yang kuat dalam berbagai aspek, terutama saat menghadapi tantangan atau membutuhkan bantuan dengan regulasi.
Interaksi yang sering dan positif dengan masyarakat lokal serta pejabat pemerintah enggak hanya membuka pintu untuk peluang baru tetapi juga mempermudah dalam menentukan arah perkembangan seanjutnya. Selain itu, relasi yang baik ini dapat meningkatkan reputasi dan kepercayaan, yang sangat penting dalam dunia investasi properti.
4. Manajemen Properti
Manajemen properti merupakan pilihan cerdas bagi mereka yang ingin meminimalkan kesulitan dalam mengelola properti, terutama jika lokasi properti jauh dari tempat tinggal. Dengan menggunakan jasa manajemen properti lokal, berbagai aspek seperti penyewaan, perawatan, dan isu hukum dapat ditangani oleh ahlinya.
Tim manajemen properti akan memastikan bahwa semua kegiatan terkait properti berjalan lancar, dari memilih penyewa yang tepat hingga menangani pemeliharaan rutin dan masalah mendesak. Ini enggak hanya menghemat waktu tetapi juga memastikan bahwa properti dijaga dengan baik, memaksimalkan potensi penghasilan dan menjaga nilai investasi tetap tinggi.
Dengan pendekatan yang hati-hati dan strategi yang tepat, investasi properti di kota kecil bisa menjadi peluang yang menguntungkan dengan risiko yang dapat dikelola.
Baca juga: 6 Instrumen Investasi yang Harus Diketahui oleh Investor Pemula Sebelum Mulai Menanam Dana
Gimana? Tertarik ingin investasi properti di kota kecil, terutama untuk membangun penghasilan pasif?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Mitos investasi yang Masih Banyak Orang Percaya
Masih banyak orang percaya pada mitos investasi yang salah kaprah. Enggak heran makanya, masih banyak juga orang yang maju mundur cantik untuk berinvestasi. Atau, ada sih yang bernyali untuk mulai investasi, tapi pola pikirnya enggak tepat. Alhasil, hasilnya pun tidak seperti yang diharapkan.
Yes, kesalahpahaman inilah yang menyesatkan. Yang belum mulai jadi takut, yang berani mulai salah langkah dan akibatnya malah buntung, padahal maunya untung.
Memang ya, menyelami dunia investasi tanpa dipandu oleh informasi yang akurat bisa menyebabkan keputusan yang kurang bijak. Oleh karena itu, sangat penting untuk memisahkan fakta dari fiksi dan mengatasi mitos investasi yang paling umum.
Melakukan hal ini enggak hanya membuka jalan bagi pengambilan keputusan yang lebih tepat tapi juga membantu dalam merencanakan strategi investasi yang sukses.
Table of Contents
7 Mitos Investasi yang Masih Banyak Dipercaya
Banyak dari mitos investasi berkembang dari kesalahpahaman atau informasi yang kedaluwarsa, yang pada akhirnya dapat menghambat peluang untuk mengembangkan aset.
Apa saja misalnya? Barangkali ada hal-hal di bawah ini yang kamu juga masih percaya.
1. Investasi Hanya untuk Orang Kaya
Salah satu mitos investasi yang paling umum dan menyesatkan adalah ide bahwa hanya orang kaya saja yang dapat berinvestasi.
Nah, padahal kebenarannya jauh loh. Faktanya, investasi itu terrbuka untuk semua orang, terlepas dari besarnya penghasilan atau kekayaan masing-masing. Dengan strategi yang tepat dan pemahaman tentang opsi yang tersedia, siapa pun dapat memulai perjalanan investasi, bahkan dengan modal yang relatif kecil.
Reksa dana, misalnya, adalah pilihan yang baik untuk investor pemula dengan modal kecil. Reksa dana pasar uang adalah salah satu contoh investasi dalam instrumen pasar uang yang risiko rendah berlikuiditas tinggi, seperti deposito berjangka dan surat berharga pemerintah. Bahkan bisa mulai dari Rp10.000 loh.
2. Investasi Selalu Berisiko Tinggi
Masih banyak orang yang takut berinvestasi karena risikonya yang tinggi. Ya, mitos investasi ini sebenarnya enggak sepenuhnya salah sih. Karena, faktanya, investasi itu memang selalu berisiko. Namun, tidak semuanya berisiko tinggi.
Ada juga beberapa instrumen investasi yang risikonya cukup rendah. Ya tentu saja, tingkat pengembaliannya juga sepadan juga.
Pemahaman yang akurat tentang risiko dan return, serta strategi efektif untuk mengelola risiko, dapat membantu investor meminimalkan potensi kerugian sambil memaksimalkan potensi keuntungan.
Nah, untuk mengelola risiko investasi, diversifikasi instrumen bisa menjadi adalah salah satu cara paling efektif. Dengan menyebarkan investasi di berbagai aset, kamu dapat mengurangi dampak negatif jika salah satu investasi mengalami kerugian.
3. Investasi Itu Hasilnya Lama
Mitos investasi yang menyebutkan bahwa selalu butuh waktu yang sangat lama untuk melihat hasil dari investasi juga membuat banyak orang enggan untuk memulai berinvestasi. Padahal, faktanya, kupon obligasi pemerintah itu sudah bisa didapatkan dalam satu bulan setelah installment loh. Reksa dana juga contoh instrumen yang bisa memberikan keuntungan dalam waktu relatif singkat.
So, yang perlu dipelajari adalah karakter instrumen investasi, mana yang cocok untuk jangka panjang dan mana yang cocok untuk jangka pendek. Selanjutnya, menyesuaikannya dengan tujuan keuangan.
4. Investasi Saham = Judi
Mitos investasi bahwa berinvestasi di pasar saham sama dengan judi adalah salah satu persepsi yang paling keliru tentang dunia investasi. Persepsi ini dapat menghambat banyak orang dari mengambil keuntungan dari peluang untuk membangun aset, terutama melalui pasar saham.
Padahal ada perbedaan yang sangat besar di antara keduanya.
Judi dilakukan dengan harapan mendapatkan keuntungan cepat dari suatu kejadian yang hasilnya sangat tidak pasti. Hasil yang diperoleh tergantung pada keberuntungan. Judi memiliki risiko yang sanagt tinggi dan tanpa kemungkinan pengelolaan risiko.
Sementara itu, berinvestasi di pasar saham bertujuan untuk membangun aset secara bertahap melalui pertumbuhan nilai perusahaan dan reinvestasi dividen. Keputusan untuk berinvestasi dibuat berdasarkan analisis yang dalam tentang kinerja perusahaan, kondisi industri, dan ekonomi secara keseluruhan. Meskipun sama-sama berisiko, investasi saham menawarkan kesempatan untuk mengelola risiko tersebut melalui diversifikasi portofolio, analisis fundamental dan teknis, serta strategi jangka panjang.
5. Investasi Emas Selalu Aman
Memilih emas sebagai instrumen investasi itu sama sekali enggak salah. Bagus malahan. Namun, jika menganggap emas itu enggak pernah rugi, paling aman, selalu untung, nah … itu yang mesti diluruskan.
Faktanya, seperti semua bentuk investasi, emas juga memiliki risiko dan ketidakpastian. Harga emas sering kali juga berfluktuasi, yang merupakan reaksi terhadap perubahan kondisi ekonomi global, seperti inflasi, nilai tukar mata uang, dan suku bunga. Misalnya, emas cenderung naik saat inflasi meningkat karena dianggap sebagai lindung nilai terhadap penurunan daya beli.
Dalam masa ketidakpastian politik atau ekonomi, orang akan ke aset yang dianggap aman seperti emas, yang kemudian akan meningkatkan harganya. Namun, ketika kondisi stabil, minat terhadap emas bisa berkurang, menyebabkan penurunan harga.
Belum lagi, emas itu punya selisih harga jual terhadap harga beli ketika kita hendak menjualnya kembali dalam waktu dekat.
6. Mengikuti Saran Investasi dari Para Ahli Pasti Akan Menguntungkan
Memang sebagai pemula, ada baiknya kita belajar dari orang yang lebih berpengalaman atau yang lebih ahli. Namun, kamu perlu ingat, bahwa kondisi dan kemampuan setiap orang itu berbeda.
Tidak pernah ada jaminan bahwa saran orang lain itu—meskipun mereka dinilai lebih ahli atau lebih berpengalaman—akan selalu menguntungkan. Adalah sangat penting bagi setiap investor untuk melakukan riset sendiri terhadap instrumen investasi potensialnya, bahkan ketika mempertimbangkan saran dari para ahli.
Setiap investor memiliki situasi keuangan, toleransi risiko, dan tujuan investasi yang unik. Saran yang mungkin cocok untuk satu investor bisa tidak sesuai untuk yang lain. Melakukan penelitian sendiri membantu menyesuaikan saran dengan kebutuhan dan tujuan keuangan pribadi kamu.
7. Jangan Berinvestasi saat Sedang Turun
Ada yang percaya mitos investasi, bahwa ketika pasar sedang turun, itu adalah waktu terburuk untuk berinvestasi. Padahal, kondisi pasar yang menurun justru berpeluang berinvestasi dengan potensi keuntungan jangka panjang.
Konsep “membeli di saat murah” adalah strategi ketika investor mencari untuk memanfaatkan penurunan harga untuk membeli aset berkualitas dengan harga diskon.
Salah satu contoh paling terkenal dari seorang investor yang berhasil mengambil keuntungan dari kondisi pasar yang tidak stabil adalah Warren Buffett, CEO dari Berkshire Hathaway. Selama krisis keuangan global 2008, ketika kepanikan melanda pasar dan banyak investor menarik dana, Buffett melihat peluang. Dia berinvestasi miliaran dolar ke perusahaan seperti Goldman Sachs dan General Electric.
Strategi ini terbukti menghasilkan return yang signifikan untuk Berkshire Hathaway saat pasar pulih. Ya enggak heran sih, Buffett dikenal dengan filosofinya bahwa takut ketika orang lain serakah, dan serakah ketika orang lain takut.
Sampai di sini, kita tahu ya, bahwa mitos investasi sering membentuk hambatan psikologis yang enggak perlu. Memecahkannya bukan hanya membuka jalan menuju keputusan yang lebih informasi, tetapi juga ke arah pertumbuhan finansial yang berkelanjutan.
Mitos investasi mana yang masih mengganggumu sampai sekarang?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Jangan Investasi dengan Uang Ini!
Jangan investasi dengan uang apa? Bukankah investasi itu sangat penting? Jadi, ada dana, ya investasi saja langsung.
Eits. Tunggu dulu. Jangan investasi sembarangan. Dalam investasi, ada risikonya. Ada yang tinggi loh, risikonya. Kalau menggunakan uang atau dana yang tidak seharusnya, bisa-bisa alih-alih keuntungan yang bisa diambil, malah dapat buntung.
Jadi, jangan investasi pakai uang apa nih?
Table of Contents
Jangan Investasi Pakai Uang Ini!
1. Uang Belanja Sehari-hari
Jangan investasi dengan uang belanja sehari-hari, termasuk di dalam uang arisan, uang SPP anak, uang buat beli gas, dan sebagainya. Mengapa? Ada beberapa alasan kuat.
Risiko Kehilangan Uang
Investasi selalu melibatkan risiko, termasuk kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan. Jika kamu menggunakan uang belanja sehari-hari untuk berinvestasi dan investasi tersebut gagal, hal tersebut bisa saja membahayakan cash flow harianmu. Akibatnya, bisa saja kamu jadi enggak punya cukup dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ketidakstabilan Pasar
Pasar keuangan bisa sangat fluktuatif, dan nilai investasi dapat naik atau turun dengan cepat. Uang yang diperlukan untuk kebutuhan harian sebaiknya tidak terpapar pada volatilitas semacam ini.
Kebutuhan Likuiditas
Uang belanja sehari-hari seharusnya mudah diakses dan likuid, artinya dapat segera digunakan tanpa hambatan. Banyak bentuk investasi, seperti saham atau real estat, tidak memberikan likuiditas instan ini. So, ini artinya kamu punya peluang untuk enggak bisa mengakses dana tersebut dengan cepat saat dibutuhkan.
Pengelolaan Keuangan yang Sehat
Prinsip dasar pengelolaan keuangan pribadi adalah memisahkan dana untuk pengeluaran sehari-hari, tabungan, dan investasi. Menggunakan uang belanja sehari-hari untuk investasi menunjukkan kurangnya pemisahan ini, yang bisa berakibat pada masalah keuangan di masa depan.
Stres dan Tekanan Finansial
Investasi dengan uang yang kamu gunakan untuk biaya hidup dapat menyebabkan stres dan tekanan finansial yang tidak perlu. Ketidakpastian pasar dapat membuat kamu cemas tentang kebutuhan dasar sehari-hari.
Oleh karena itu, sebaiknya gunakan dana yang khusus dialokasikan untuk investasi, yang tidak akan mengganggu keuangan sehari-hari jika terjadi kerugian. Dengan begitu, keseimbangan finansial dapat terjaga dan mengurangi risiko ketidakstabilan keuangan pribadi.
2. Uang Hasil Berutang
Ada yang bilang, bahwa berinvestasi dengan uang pinjaman itu sebagai “investasi dengan leverage” atau “menggunakan margin”. Memang ada orang yang melakukannya, tetapi umumnya mereka sudah memiliki pemahaman yang cukup dalam mengenai risikonya.
Bagi yang belum berpengalaman, jangan investasi dengan uang hasil pinjaman atau utang. Mengapa?
Risiko Tinggi Kehilangan Modal
Jika investasinya gagal, kamu enggak cuma akan kehilangan investasi, tetapi juga tetap harus membayar kembali pinjaman beserta bunganya. So, kerugian finansial yang ditimbulkan akan jauh lebih besar daripada jika kamu hanya menggunakan uang sendiri.
Bunga Pinjaman
Uang pinjaman biasanya datang dengan beban bunga. Jika keuntungan dari investasi enggak lebih besar dari biaya bunga pinjaman, maka kamu akan mengalami kerugian dobel. Dalam beberapa kasus, biaya bunga dapat menelan semua keuntungan investasi. Bahkan bisa saja jadi rugi.
Apalagi return investasi itu enggak pernah bisa dipastikan. Sementara, besaran bunga pinjaman sudah bisa dipastikan (besar).
Tingkat Stres Tinggi
Berinvestasi dengan uang pinjaman dapat menambah tekanan emosional karena risiko kehilangan uang yang bukan milik sendiri. Pengambilan keputusan investasi pun bisa kamu buat dengan terburu-buru atau emosional—yang pada akhirnya acap kali justru membuat makin rugi.
Ketidakcocokan dengan Profil Risiko
Strategi menggunakan uang pinjaman biasanya lebih cocok untuk investor yang berpengalaman dengan toleransi risiko tinggi. Bagi investor pemula, risiko yang terkait dengan investasi menggunakan uang pinjaman akan terlalu besar. Karena ya, itu tadi, return investasi tidak pasti, sementara bunga pinjaman itu pasti.
Karena alasan-alasan ini, berinvestasi dengan uang pinjaman harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Jika memang belum berpengalaman, jangan investasi dengan strategi leveraging ini.
Akan lebih baik untuk berinvestasi dalam batas kemampuan keuangan sendiri sehingga dapat menghindari risiko keuangan yang tidak perlu.
3. Dana Darurat
Jangan investasi dengan uang dana darurat. Mengapa? Karena ada beberapa alasan penting, di antaranya adalah sebagai berikut.
Tujuan Dana Darurat Itu Sendiri
Dana darurat dirancang untuk memberikan keamanan finansial dalam situasi tak terduga. Misalnya seperti tiba-tiba kena layoff, atau ada biaya medis mendadak sementara tidak tercover asuransi, dan sebagainya.
Dana darurat adalah dana yang harus segera tersedia dan tidak terpapar risiko pasar yang biasa terjadi dalam investasi. Karena itu, jangan investasi menggunakan dana darurat.
Likuiditas dan Akses Cepat
Dana darurat harus mudah diakses dan sangat likuid. Investasi cenderung mengunci dana yang diinvestasikan, dengan tidak menawarkan akses instan tanpa penalti atau kerugian potensial.
So, kalau kamu berinvestasi dengan dana darurat, kamu akan mengalami kesulitan untuk menariknya kembali jika sewaktu-waktu diperlukan. Kalaupun bisa ditarik, akan ada konsekuensi yang cukup besar.
Risiko Pasar
Investasi di pasar keuangan, seperti saham atau obligasi, melibatkan risiko volatilitas dan penurunan nilai. Jika pasar turun dan kamu butuh dana daruratmu, bisa jadi kamu akan terpaksa menjual investasi dengan kerugian.
Stres Finansial
Dana darurat dibuat agar kita bisa merasa aman dan tenang jika ada keperluan mendadak. Kalau dipakai untuk investasi, rasa aman dan tenang akan hilang. Yang muncul kemudian adalah tekanan finansial dan kecemasan tambahan.
Pengelolaan Keuangan yang Baik
Prinsip dasar pengelolaan keuangan pribadi adalah memisahkan dana untuk pengeluaran, tabungan, investasi, dan darurat. Menggunakan dana darurat untuk investasi menunjukkan kurangnya pemisahan ini, yang dapat menyebabkan masalah keuangan.
So, dana darurat sebaiknya disimpan di tempat yang aman dan mudah diakses, seperti rekening tabungan atau instrumen pasar uang, dan tidak digunakan untuk investasi yang berisiko. Ini akan memastikan bahwa kamu memiliki jaring pengaman finansial yang solid ketika situasi tak terduga terjadi.
Jangan investasi dengan uang yang tidak dapat diterima risikonya untuk hilang atau berkurang nilainya secara signifikan.
Menggunakan uang sehari-hari, dana pinjaman, atau dana darurat untuk tujuan investasi membawa risiko yang enggak hanya mengancam stabilitas keuangan, tetapi juga dapat menimbulkan tekanan dan komplikasi yang tidak perlu.
Bijaksana dalam memilih sumber dana untuk investasi adalah kunci untuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul. Prioritaskan keamanan dan ketersediaan dana untuk kebutuhan sehari-hari dan situasi darurat, dan hanya gunakan uang yang telah dialokasikan khusus untuk investasi, yang kehilangannya dapat ditoleransi tanpa mengganggu kehidupan sehari-hari.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengenal Investasi Properti Crowdfunding sebagai Alternatif Penambah Aset yang Inovatif dan Menguntungkan
Investasi properti selama ini dikenal sebagai salah satu jenis investasi yang cukup efektif untuk mendatangkan penghasilan pasif dan melipatgandakan aset. Namun, dengan kemajuan teknologi dan inovasi di dunia keuangan, muncul alternatif baru yang semakin populer di kalangan investor: crowdfunding properti.
Metode ini memungkinkan banyak orang untuk bergabung dan berinvestasi dalam properti, bahkan dengan modal yang relatif kecil, dan mengubah cara kita melihat investasi di sektor properti. Seperti apa sih investasi properti dengan crowdfunding ini? Ada bagusnya bagi kamu untuk tahu. Siapa tahu, bisa menjadi alternatif tambahan sebagai aset aktif.
Apa Itu Crowdfunding?
Crowdfunding adalah metode penggalangan dana dari banyak orang, biasanya melalui internet, untuk mendanai suatu proyek atau inisiatif tertentu. Istilah “crowdfunding” berasal dari kata “crowd” yang berarti kerumunan dan “funding” yang berarti pendanaan. Proses ini mengizinkan seseorang atau organisasi mengumpulkan dana dari berbagai pihak melalui berbagai platform online.
Nah, sebelum ke investasi propertinya, perlu tahu dulu kayaknya tentang beberapa jenis crowdfunding. Antara lain ada donasi, yaitu jenis crowdfunding yang murni bener-bener untuk tujuan amal. Orang mengumpulkan dana tanpa mengharapkan imbalan atau balasan.
Ada juga reward-based crowdfunding, atau pengumpulan dana yang nantinya akan mendapatkan hadiah berupa produk atau jasa yang didanai. Selain itu, juga ada equity-based crowdfunding, yang pendanaannya berdasarkan pertukaran saham. Juga ada debt-based crowdfunding, yaitu penggalangan dana berbasis utang. Nah, mungkin ini kamu sudah familier, yaitu peer to peer lending.
Nah, dalam konteks investasi properti, crowdfunding memungkinkan seseorang untuk berinvestasi dalam properti bersama-sama dengan investor lainnya melalui platform equity crowdfunding. Platform tersebut bertindak sebagai mediator yang menyeleksi properti berkualitas untuk ditampilkan di platformnya. Apa saja keuntungannya?
Keuntungan Investasi Properti dengan Crowdfunding
Dalam crowdfunding investasi properti, investor dapat memperoleh berbagai manfaat. Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan tersebut.
Bisa Investasi Properti dengan Modal Terjangkau
Kita tahu ya, bahwa untuk bisa investasi properti, kita akan butuh modal besar. Ya, gimana enggak besar, produk yang dibeli kan rumah, atau apartemen, atau sebidang tanah. Harganya pasti enggak mungkin hanya beberapa juta rupiah saja. Pasti minimal puluhan juta, betul?
Nah, melalui sistem crowdfunding, bahkan investor dengan modal terbatas pun dapat berpartisipasi dalam properti yang memiliki prospek keuntungan jangka panjang. Ini membuka peluang bagi banyak investor.
Jangkauan Investasi Luas
Dengan platform crowdfunding properti, jangkauan investasi menjadi semakin luas, memungkinkan pengumpulan dana lebih efisien. Melalui investasi berbasis online, investor memiliki kesempatan untuk berinvestasi di berbagai lokasi yang menjanjikan keuntungan. Bahkan, kamu bisa memilih lokasi-lokasi yang strategis banget, supaya potensi keuntungannya meningkat.
Efisien
Dengan crowdfunding, kamu dapat memulai investasi properti dengan lebih cepat. Dana yang dikumpulkan dari banyak pihak memungkinkan tim profesional untuk segera memulai dan mengembangkan properti yang diharapkan memberikan keuntungan.
Pengelolaan Aset yang Praktis
Dengan investasi properti berbasis online, kamu bisa memonitor perkembangan aset dengan mudah. Ya, kayak kalau kamu investasi saham, reksa dana, atau peer to peer lending itu.
Platform crowdfunding properti yang berkualitas biasanya menyediakan update berkala mengenai status dan perkembangan properti yang diinvestasikan, mulai dari pembangunan hingga keuntungan yang diperoleh.
Risiko dan Pertimbangan yang Perlu Diperhatikan
Nah, seperti juga jenis investasi lainnya, investasi properti dengan crowdfunding ini juga ada risikonya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
Risiko Gagal Proyek
Risiko kegagalan proyek merupakan salah satu risiko utama yang dihadapi oleh investor saat berinvestasi dalam properti melalui crowdfunding. Ini berkaitan dengan kemungkinan sebuah proyek properti tidak selesai sesuai dengan rencana atau bahkan tidak sama sekali terwujud.
Penyebabnya bisa beragam, mulai dari masalah perizinan, konflik sengketa tanah, kesalahan dalam perencanaan, masalah keuangan, dan lain sebagainya. Sebagai manajemen risiko, adalah penting bagi investor untuk melakukan due diligence sebelum berinvestasi. Cek secara menyeluruh mengenai rekam jejak developer, rincian proyek, perizinan, dan aspek lain sebelum mengambil keputusan investasi.
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko yang terkait dengan kesulitan atau ketidakmampuan untuk menjual aset dalam waktu cepat, tanpa mengalami kerugian yang signifikan. Dalam investasi properti dengan crowdfunding, risiko ini bisa muncul karena keterbatasan pasar sekunder, durasi investasi yang umumnya sangat panjang, kurangnya investor, sampai penurunan nilai aset.
Risiko Perubahan Pasar
Risiko perubahan pasar mengacu pada kemungkinan terjadinya perubahan kondisi pasar yang dapat memengaruhi nilai atau potensi keuntungan investasi. Beberapa hal yang bisa menjadi pemicu munculnya risiko perubahan pasar seperti fluktuasi harga properti, perubahan suku bunga, kondisi ekonomi makro, perubahan kebijakan, hingga oversupply properti.
Sebenarnya ini adalah jenis risiko yang tidak bisa dihindari oleh investor mana pun. Meski demikian, pemahaman yang baik dan diversifikasi investasi dapat membantu mengurangi dampaknya.
Tip Memulai Investasi Properti dengan Crowdfunding
Tujuan Lo Apa?
Selalu mulai dengan menentukan tujuan. Dengan begitu, kamu akan lebih mudah menentukan strategi dan melakukan manajemen risiko.
Menentukan Properti
Properti seperti apa yang ingin kamu investasikan akan memengaruhi tujuan dan perjalanan kamu dalam berinvestasi. Setiap jenis properti memiliki kelebihannya masing-masing. Berikut ini adalah beberapa opsi properti yang dapat dipertimbangkan sebagai tempat investasi:
- Kos-kosan, salah satu jenis properti yang permintaannya selalu tinggi, khususnya di daerah perkotaan dan pusat industri.
- Kontrakan, yang dapat memberikan pendapatan rutin dari hasil sewa yang cenderung stabil.
- Lahan atau tanah, yang dianggap sebagai investasi jangka panjang dengan risiko rendah dan tahan terhadap inflasi.
- Apartemen, yang menjadi tren hunian di kalangan masyarakat modern.
Lakukan Riset
Sebelum berinvestasi di platform apa pun dan pada properti apa pun, pastikan untuk melakukan riset mendalam dulu. Tinjau reputasi platformnya, ulasan dari investor lain, dan track record proyek yang telah mereka selesaikan. Pahami juga bagaimana platform itu menangani risiko dan bagaimana mereka menyeleksi proyek yang ditawarkan. Pun juga dengan propertinya; apakah perizinannya lengkap, lokasinya cocok, dan sebagainya.
Diversifikasi Portofolio
Jangan taruh semua telur dalam satu keranjang. Sebagai langkah awal dalam dunia crowdfunding properti, sebaiknya sebarkan investasi Anda di beberapa proyek daripada menginvestasikan sejumlah besar uang dalam satu proyek saja. Ini akan membantu mengurangi risiko jika salah satu proyek tidak berjalan sesuai rencana.
Pahami Struktur dan Ketentuan Investasi
Setiap proyek pada platform crowdfunding mungkin memiliki ketentuan yang berbeda, seperti jangka waktu investasi, proyeksi ROI (Return on Investment), dan pembagian keuntungan. Pastikan kamu benar-benar memahami detail-detail ini sebelum berkomitmen.
Siapkan Dana Darurat
Investasi properti melalui crowdfunding, seperti investasi lainnya, memiliki risiko. Ada kemungkinan kamu enggak akan mendapatkan return yang diharapkan atau bahkan kehilangan sebagian modal. So, pastikan kamu memiliki dana darurat yang cukup dan enggak menggunakan uang yang mungkin dibutuhkan dalam jangka pendek untuk investasi ini.
Keep Updated dan Review Berkala
Jangan biarkan investasi kamu berjalan dengan sendirinya setelah berinvestasi. Pantau perkembangan proyek, baca laporan yang diberikan oleh platform, dan tetap terinformasi tentang kondisi pasar properti secara umum. Keterlibatan aktif kamu akan membantu dirimu sendiri membuat keputusan yang tepat jika ada perubahan kondisi atau jika muncul peluang baru.
Ingatlah bahwa sementara investasi properti melalui crowdfunding dapat menawarkan potensi keuntungan yang menarik, ini bukan jaminan. Sebagai seorang investor, penting untuk selalu melakukan due diligence, memahami risiko, dan mempersiapkan strategi investasi yang solid.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham Selama Bulan Puasa Ramadan: Peluang dan Risiko
Bulan puasa Ramadan merupakan bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Islam menjalani puasa dari fajar hingga maghrib. Nah, ternyata ya, gaes, bulan puasa Ramadan itu juga dapat memengaruhi pasar saham secara langsung maupun tidak langsung karena perubahan perilaku konsumen dan investor lo!
Seperti apa misalnya?
Yes, mumpung sudah semakin mendekati bulan suci, yuk, kita bahas ya. Siapa tahu, selain mempertebal iman, kamu juga pengin memanfaatkan momen demi mempertebal aset. Ya kan? Enggak ada salahnya kok, karena faktanya, memang ada momen-momen tertentu yang kalau kita jeli, bisa membawa berkah juga buat kita.
Pengaruh Bulan Puasa Ramadan terhadap Pasar Saham dan Peluangnya
Berikut adalah beberapa pengaruh bulan puasa Ramadan terhadap pasar saham yang menarik untuk dicermati.
Fenomena Ramadan Rally
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasar saham di negara-negara mayoritas Muslim cenderung mengalami kenaikan selama bulan puasa. Hal ini dikenal sebagai “Ramadan Rally.”
Alasannya sih sebenarnya masih belum pasti, tetapi beberapa analis berpendapat bahwa faktor-faktor seperti suasana positif, rasa optimisme, dan nilai-nilai religius dapat memengaruhi perilaku investor dan meningkatkan kepercayaan pasar.
So, sebagai investor, kamu dapat memanfaatkan fenomena ini dengan membeli saham pada awal bulan puasa dan menjualnya ketika harganya meningkat.
Penurunan volatilitas pasar
Selama bulan puasa Ramadan, aktivitas perdagangan di pasar saham mungkin menurun. Hal ini karena jam kerja yang lebih pendek dan penurunan energi fisik dan mental para pelaku pasar.
Nah, penurunan volatilitas ini dapat mengurangi risiko investasi jangka pendek dan memberi kesempatan kepada investor untuk mengambil keputusan yang lebih matang.
Peningkatan konsumsi jelang Lebaran
Menjelang akhir bulan puasa Ramadan, konsumsi masyarakat umumnya meningkat karena persiapan hari raya Idulfitri atau Lebaran. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi, seperti ritel, makanan, dan minuman, serta perbankan dan keuangan.
Nah, di sini artinya, kamu bisa mempertimbangkan investasi pada perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi, seperti ritel, makanan, dan minuman, yang berpotensi mendapatkan keuntungan dari peningkatan konsumsi tersebut.
Pengaruh terhadap sektor tertentu
Beberapa sektor mungkin lebih terpengaruh oleh bulan puasa daripada sektor lain. Contohnya, sektor perbankan dan keuangan mungkin melihat peningkatan aktivitas karena pinjaman konsumen dan perusahaan untuk kebutuhan jelang Lebaran.
So, sebagai investor, kamu juga bisa melirik perusahaan-perusahaan dalam sektor perbankan dan keuangan yang berpotensi memperoleh keuntungan dari peningkatan permintaan pinjaman tersebut.
Sementara itu, sektor pariwisata dan transportasi mungkin mengalami penurunan aktivitas karena jumlah perjalanan yang berkurang selama bulan puasa. Cuma, nanti saat menjelang libur Lebaran, bisa jadi naik lagi juga.
So, pengaruh bulan puasa terhadap pasar saham memang bervariasi, dan dapat berbeda antar daerah dan sektor. Namun, investor yang memahami tren dan perubahan perilaku selama bulan puasa dapat memanfaatkannya untuk mengambil keputusan investasi yang lebih bijaksana.
Serta, yang terpenting, tetap aware dengan risiko yang sudah “sepaket” dengan keuntungan investasi saham. Apa saja risikonya?
Risiko Investasi di Bulan Puasa Ramadan
Berinvestasi selama bulan puasa juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai agar potensi kerugian bisa diminimalkan. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diperhatikan.
Fluktuasi pasar saham yang tak terduga
Meski dari data-data historis, pasar saham akan lebih lowkey, tapi seperti investasi pada waktu lain, fluktuasi pasar saham selama bulan puasa tetap saja bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya seperti kejadian ekonomi global, kebijakan pemerintah, dan perubahan suku bunga.
Oleh karena itu, penting untuk memonitor berita dan perkembangan ekonomi secara berkala.
Faktor risiko berbasis perusahaan
Kinerja keuangan perusahaan, reputasi, dan tata kelola perusahaan dapat memengaruhi nilai saham. Pastikan untuk melakukan analisis fundamental perusahaan sebelum berinvestasi untuk mengurangi risiko terkait faktor ini.
Risiko sektor
Beberapa sektor mungkin lebih terpengaruh oleh bulan puasa daripada sektor lain. Sebagai contoh, sektor pariwisata dan transportasi mungkin mengalami penurunan aktivitas selama bulan puasa Ramadan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dinamika sektor yang kamu investasikan dan mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul.
Faktor risiko psikologis
Emosi dan perilaku kamu sebagai investor dapat memengaruhi keputusan investasi. FOMO (Fear of Missing Out) dan kurangnya disiplin dalam berinvestasi bisa mengakibatkan keputusan yang buruk.
So, penting untuk tetap objektif dan tidak terbawa emosi saat berinvestasi.
Tip Investasi Saham di Bulan Puasa Ramadan
Nah, jadi, selama bulan puasa, terdapat beberapa contoh investasi yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai keuntungan ya. Agar bisa mengoptimalkan keuntungan, coba lakukan beberapa hal berikut.
#TujuanLoApa
Yes, selalu ingat yang satu ini dulu ya, untuk mau mulai berinvestasi apa saja, kapan saja, di mana saja.
Selalu tentukan tujuan investasi, sehingga kamu pun bisa membuat rencana keuangan untuk bisa berinvestasi yang lebih optimal.
Diversifikasi portofolio
Diversifikasi portofolio investasi kamu dengan menginvestasikan dana pada berbagai sektor dan instrumen investasi. Hal ini membantumu mengurangi risiko dan memanfaatkan peluang yang ada di berbagai sektor selama bulan puasa.
Analisis fundamental perusahaan
Sebelum mengambil keputusan investasi, lakukan analisis fundamental perusahaan yang kamu minati. Pertimbangkan kinerja keuangan, prospek pertumbuhan, dan tata kelola perusahaan.
Dengan menganalisis perusahaan secara mendalam, kamu dapat menemukan peluang investasi yang lebih menguntungkan.
Investasi jangka panjang
Fokus pada investasi jangka panjang dengan memilih perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik dan fundamental yang kuat.
Investasi jangka panjang cenderung lebih menguntungkan dan mengurangi risiko yang dihadapi selama periode fluktuasi pasar, seperti yang mungkin terjadi selama bulan puasa.
Manfaatkan reksa dana atau ETF
Jika kamu enggak ingin mengelola investasi secara aktif, pertimbangkan untuk berinvestasi melalui reksa dana atau exchange-traded funds (ETF) yang mencakup berbagai sektor yang berpotensi tumbuh selama bulan puasa.
Hal ini memudahkan kamu dalam mengakses berbagai peluang investasi dengan risiko yang lebih terkendali.
Kesimpulan
Bulan puasa Ramadan memberikan peluang unik bagi investor untuk memanfaatkan tren pasar yang khas selama periode ini. Namun, penting untuk memahami dan mengantisipasi risiko yang mungkin dihadapi agar investasi tetap aman dan menguntungkan.
Dengan melakukan analisis fundamental perusahaan, diversifikasi portofolio, dan fokus pada investasi jangka panjang, kamu dapat mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan. Selalu ingat untuk memonitor perkembangan pasar dan perusahaan yang kamu investasikan agar kamu dapat menyesuaikan strategi jika diperlukan. Tetap objektif dan disiplin dalam pengambilan keputusan investasi.
Semoga peluang untuk berinvestasi di pasar saham di bulan puasa Ramadan ini bisa membantumu mencapai tujuan investasi jangka panjang lebih cepat ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Seluk Beluk dan Tip Terbaik Investasi Emas Digital yang Legit
Lagi ramai emas digital ya? Apakah di antara kamu juga ada yang memilihnya sebagai instrumen investasi? Atau mungkin kamu lebih memilih berinvestasi pada emas batangan, atau emas fisik?
Mungkin ada juga di antara kamu yang belum berinvestasi emas, dan malah bingung. Emas digital dan emas batangan, memang beda ya? Lebih untung yang mana ya?
Untuk bisa menjawab pertanyaanmu, yuk, simak penjelasan lengkapnya berikut ini.
Investasi Emas Investasi Favorit Sepanjang Masa
Kalau orang tua kita umumnya menyimpan emas dalam bentuk fisik. Mulai dari perhiasan emas, koin emas, sampai emas batangan. Tak lupa, berbagai nota pembeliannya juga disimpan.
Memang instrumen ini sedari dulu dianggap selalu lebih “aman” dibandingkan instrumen lain. Katanya, keamanannya ini lantaran harganya yang cenderung naik dari tahun ke tahun.
Namun, seiring perkembangan teknologi yang luar biasa, kini investasi emas juga bisa dilakukan secara digital. Biarlah emas-emas batangannya disimpan sama oma, opa, om, tante, bapak, ibu, opung kita. Milenial dan gen Z kayaknya bakalan lebih cocok untuk berinvestasi emas digital.
Sebenarnya konsep investasi emas digital ini sama dengan kalau kita menabung di bank. Ketika kamu ke bank, kamu menyetor uang dan uang itu akan masuk ke dalam saldo rekening.
Emas digital sebenarnya sama saja dengan emas fisik, tetapi diperdagangkan secara online lewat aplikasi. Saat kamu menyetorkan uang ke platform yang bersangkutan, maka uang itu akan dikonversikan dalam bentuk saldo emas.
Keuntungan Berinvestasi Emas Digital
1. Bisa mulai dari nominal kecil
Tak seperti emas fisik yang harus siap dengan modal yang menyesuaikan dengan harga satuan emas yang dijual, kamu bahkan bisa berinvestasi dengan recehan sisa belanja untuk berinvestasi emas digital.
Iya, itu betul. Terutama ini bisa dilakukan kalau kamu berinvestasi di marketplace. Jadi, sembari belanja, transferannya dilebihkan sedikit. Sisanya masuk ke pos investasi emas digital. Lama-lama lumayan juga lo. Istilahnya kan jadi nabung emas dari sisa uang belanja. And it works!
Tak hanya emak-emak yang suka melakukannya, bapack-bapack juga banyack.
2. Nggak perlu pusing dengan tempat penyimpanan
Kalau kamu berinvestasi pada emas fisik, maka kamu harus menyediakan tempat penyimpanan yang baik dan aman. Mungkin kamu perlu mengeluarkan extra cost lantaran harus menyewa safety deposit box di bank, jika kamu berinvestasi dalam jumlah besar. Pasalnya, kalau hanya disimpan di rumah; di bawah kasur atau di bawah tumpukan pakaian di lemari, risiko pencurian akan membayangi.
Dengan berinvestasi secara digital, kamu enggak perlu memusingkan soal penyimpanan, karena ya emasmu tersimpan dalam bentuk digital. Ini kurang lebih seperti saham, yang tidak dapat dipegang fisik tetapi ada pencatatan asetnya.
Lebih jauh, kalau butuh fisiknya, kamu bisa banget meminta emasmu untuk dicetak. Tentu saja, akan ada biaya tambahan lagi ya.
3. Bisa dijadikan sebagai agunan
Seperti halnya emas fisik, emas digital juga bisa dimanfaatkan sebagai agunan, ketika kamu mengajukan pinjaman. Asyik kan?
Risiko Investasi Emas Digital
However, namanya juga instrumen investasi, pasti akan selalu ada risiko. Dengan semua keuntungan yang ada di atas, emas digital juga punya risiko? Pasti ada. Beberapa risiko yang harus kamu perhatikan untuk berinvestasi emas digital di antaranya:
- Risiko penurunan harga, yang akan kamu alami jika kamu harus menjual emas digital milikmu saat harga emas sedang menurun.
- Risiko hilang, yaitu ketika platform di mana kamu memiliki emas digital bermasalah. Seperti yang belakangan ada di berita-berita. Yes, jadi kalau emas fisik bisa hilang diambil pencuri, emas digital bisa juga hilang jika terjadi masalah pada platform.
So, ini memang harus kamu pahami ya. Bahwa setiap instrumen investasi itu akan punya risiko. Tinggal peluangnya tinggi atau rendah. Semakin dijamin oleh pemerintah, maka risiko juga akan bisa ditekan seminimal mungkin. Karena itu, meski terdengar sangat edgy, kekinian, dan modern, ada baiknya kamu juga belajar dulu mengenai seluk beluk investasi emas digital itu sebelum benar-benar membelinya.
Tip Investasi Emas Digital
Instrumen digital, seperti halnya emas digital ini, menawarkan cara berinvestasi yang praktis dan mudah, dengan modal kecil. Namun, di balik kepraktisan, kemudahan, dan modal yang kecil, kita pun harus tetap ingat, bahwa instrumen investasi—apa pun itu—akan selalu membawa risiko.
Salah satu risiko terbesar cara investasi emas digital adalah terkait legalitas platformnya. Jika kita sudah telanjur berinvestasi di platform tersebut, dan ternyata platform belum terdaftar di Bappebti, maka nantinya akan timbul masalah. Emas digital yang kita miliki tidak dijamin oleh pemerintah, kalau hendak dijual, harganya bisa merosot jauh. Padahal kalau tidak segera dilepas, kita juga enggak tahu nasibnya akan seperti apa.
Karena itu, seperti juga dengan produk investasi lain, kita harus melakukan analisis mendalam dulu sebelum mulai membeli emas digital.
Cek legalitas
Di Indonesia, sudah ditetapkan beberapa lembaga yang bertugas mengawasi berbagai aktivitas keuangan dengan wewenang masing-masing. Misalnya, untuk layanan keuangan seperti misalnya asuransi, sekuritas, pembiayaan, dan sejenisnya harus sudah terdaftar di OJK. Sementara, yang berbasis komoditas, misalnya minyak, kripto, dan termasuk emas, platform yang bersangkutan harus sudah terdaftar di Bappebti.
Selain OJK dan Bappebti, kalau layanan tersebut memiliki platform elektronik, misalnya website, aplikasi, dan sejenisnya yang dioperasikan melalui internet, juga harus terdaftar sebagai PSE di Kominfo.
So, hal ini harus kamu pahami dulu sebelum mulai membeli berbagai produk investasi, juga yang selain emas digital. Kenali produknya, kemudian cari apakah platformnya sudah terdaftar di lembaga yang berwewenang mengawasi regulasinya.
Riset dan survei mendalam
Jangan hanya mengandalkan rekomendasi seseorang saja, influencer misalnya, tapi kamu juga harus melakukan riset dan survei kamu secara mandiri, terkait platform investasi yang bersangkutan.
Jika sudah yakin bahwa platformnya sudah berizin dan legal, selanjutnya cek jejak digitalnya dari berbagai sumber. Kamu bisa memanfaatkan mulai dari Google, media massa, hingga media online dan media sosial.
Cari apakah platform yang bersangkutan pernah terlibat masalah yang serius? Apakah pernah ada komplain-komplain yang sangat memberatkan? Di mana kantor fisiknya? Siapa saja yang berada di balik platform tersebut? Apakah rekam jejak mereka juga bagus?
Hal ini berpengaruh besar pada trust, jadi jangan sampai di-skip ya. Jangan sampai kamu berinvestasi di perusahaan yang dipimpin atau diinisiasi oleh orang yang belum ada pengalaman sama sekali.
Nah, itu dia beberapa hal terkait investasi emas digital yang perlu kamu perhatikan.
Selalu ingat, #tujuanloapa, dan cek apakah instrumen tersebut memang sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan tujuanmu. Tak perlu merasa FOMO, jika orang lain sudah melakukannya dan kamu belum. Selama kamu masih di dalam track rencana keuangan yang sudah kamu buat sendiri, kamu akan aman.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Dia Contoh Investasi Jangka Pendek, Menengah, dan Panjang
Berinvestasi adalah salah satu cara untuk mengembangkan aset untuk mewujudkan cita-cita, mimpi, dan tujuan keuangan, karena di zaman sekarang, menabung saja tidak akan cukup. Lalu, contoh investasi seperti apa yang bisa kita manfaatkan.
Eits, sebelum melihat beberapa contoh investasi, kamu perlu tahu bahwa kita enggak bisa sembarangan investasi. Kita mesti melakukannya dengan penuh pertimbangan dan perhitungan. Mengapa? Karena bersama dengan investasi, datang pula sederetan risiko yang tak bisa lepas—yang perlu kita kelola dengan baik. Pasalnya kalau tidak, risiko tersebut bisa membuat kita mengalami kerugian, alih-alih imbal yang diharapkan.
Pada prinsipnya, kita mengeluarkan uang untuk membeli instrumen investasi adalah untuk tujuan mengembangkan aset, bukan untuk konsumsi atau kebutuhan sehari-hari. Investasi dilakukan agar kita nantinya mendapatkan keuntungan yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan keuangan.
Untuk itu, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum kita berinvestasi. Apa saja?
Sebelum Investasi, Perhatikan 3 Hal Ini!
Ada 3 hal besar yang sangat berpengaruh pada proses investasi yang kita lakukan.
Tujuan
Berinvestasi tanpa tujuan, sama saja kita pengin pergi ke suatu tempat tapi enggak tahu tempatnya di mana. Alhasil, kendaraan yang dipilih kurang tepat, waktunya juga tidak efisien.
Tujuan adalah hal paling penting pertama yang harus ditentukan dulu, agar kita kemudian bisa menghitung kebutuhan dananya. Misalnya, pengin ibadah ke tanah suci, butuh berapa banyak? Nah, dari perhitungan kebutuhan dan kemudian ditarik ke sekarang, kamu akan mendapatkan berapa lama waktu yang diperlukan untuk mencapai target tersebut.
Waktu
Waktu investasi yang pendek sudah pasti akan memberikan imbal hasil yang berbeda dengan waktu investasi yang panjang. So, panjang pendeknya waktu investasi bisa memengaruhi hasil investasi pada akhirnya.
Nah, yang perlu diperhatikan di sini adalah bahwa pembagian waktu investasi akan berguna banget untuk memastikan tercapainya tujuan keuangan. Tanpa dibagi dalam waktu, seakan kita itu kebanyakan mau. Padahal, sumber daya terbatas. Kan, enggak boleh halu! Makanya, harus atur waktu.
Bagilah waktu investasi sesuai target tujuan keuangan, ada jangka pendek, menengah, dan panjang. Jangka pendek adalah berbagai hal yang harus dipenuhi kurang dari 1 tahun. Jangka menengah ini bisa dibagi 2, yaitu jangka 1 – 5 tahun dan 5 – 10 tahun. Jangka panjang lebih dari 10 tahun. Dengan begini, nantinya akan lebih mudah bagi kamu untuk menyusun rencana keuangan secara realistis, tanpa melupakan kebutuhan hari ini.
Imbal hasil dan risiko
Berbeda jangka waktunya, maka akan berbeda juga imbal hasil yang bisa didapatkan. Semakin pendek jangka waktunya, semakin kecil tingkat imbal hasil yang bisa didapatkan, pun semakin rendah tingkat risikonya. Begitu juga sebaliknya.
So, untuk tujuan dengan target waktu pendek, kamu perlu mencari instrumen dengan tingkat risiko rendah. Pasalnya, instrumen dengan risiko tinggi akan berpeluang semakin ekstrem risikonya dengan adanya fluktuasi di pasar modal. Hanya saja, ini berarti imbalnya juga enggak tinggi. Begitu juga sebaliknya, untuk target waktu menengah dan panjang.
Nah, mari kita lihat contoh investasi untuk masing-masing target waktu; pendek, menengah, dan panjang.
Contoh Investasi Jangka Pendek
Untuk tujuan keuangan yang kurang dari 1 tahun, maka kamu akan butuh instrumen investasi yang rendah risiko, meskipun imbal hasilnya juga tidak tinggi. Namun, hal ini bisa diatasi dengan perhitungan modal yang disesuaikan. Tujuan investasi jangka pendek ini misalnya membangun dana darurat, menabung untuk liburan, atau membeli gadget, dan sebagainya.
Contoh investasi yang dapat kamu manfaatkan antara lain seperti di bawah ini.
Deposito
Deposito adalah salah satu contoh investasi yang cocok untuk tujuan jangka pendek. Enggak hanya bisa tenor 10 tahun, deposito juga bisa tenor pendek, misalnya 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, dan 12 bulan. Jadi, kamu bisa atur sesuai tujuan keuanganmu. Memang imbalnya relatif paling kecil di antara instrumen lain, tetapi tetap lebih tinggi daripada rekening tabungan biasa.
Reksa Dana Pasar Uang
Reksa dana pasar uang adalah contoh investasi dengan tingkat risiko paling minim di antara jenis reksa dana yang lain. Berinvestasi di reksa dana modalnya juga bisa mulai dari Rp100.000, dengan tingkat pengembalian masih di atas deposito.
Contoh Investasi Jangka Menengah
Tujuan keuangan jangka menengah adalah berbagai kebutuhan yang akan harus dipenuhi mulai dari 1 tahun hingga 10 tahun ke depan. Biar enggak terlalu pusing, kamu masih bisa membaginya lagi menjadi 2 kategori jangka waktu, yakni 1 tahun hingga 5 tahun, dan sampai 10 tahun.
Misalnya saja seperti dana menikah, dana melahirkan, DP rumah pertama, beli mobil, dan sebagainya.
Contoh investasi yang bisa kamu manfaatkan antara lain seperti yang diinformasikan di bawah ini.
Surat Berharga Negara
Surat Berharga Negara adalah contoh investasi yang cukup bagus imbal hasilnya, dan sejauh ini relatif rendah risiko karena penjaminnya adalah pemerintah. Selama sejarah, pemerintah Indonesia belum pernah mengalami gagal bayar.
Jenis Surat Berharga Negara ada beberapa macam, mulai dari ORI, SBR, Sukuk Ritel, dan Sukuk Tabungan. Setiap tahun pemerintah menjadwalkan beberapa surat utang ini terbit. So, kalau kamu pengin memanfaatkannya, pantengin saja akun resmi Kemenkeu di media sosial.
Reksa Dana Pendapatan Tetap
Reksa dana pendapatan tetap juga bisa menjadi pilihan contoh investasi untuk mencapai tujuan jangka menengah. Tingkat imbal hasilnya lebih tinggi daripada reksa dana pasar uang, tetapi juga memiliki risiko yang juga lebih tinggi.
Produk reksa dana pendapatan tetap adalah surat utang atau obligasi. Dengan adanya peran manajer investasi yang mumpuni, risiko bisa dikelola dengan baik.
Contoh Investasi Jangka Panjang
Untuk berbagai kebutuhan yang harus dipenuhi dalam waktu 10 tahun atau lebih, kamu bisa memilih instrumen investasi yang imbal hasilnya lebih tinggi. Tingkat risiko yang tinggi juga akan menyertai, sehingga kamu perlu mengelolanya dengan baik. Salah satu strategi yang bisa kamu lakukan untuk meminimalkan potensi risiko ini adalah dengan strategi Dollar Cost Averaging dan juga strategi diversifikasi portofolio.
Contoh investasi yang berjangka panjang misalnya untuk membangun dana pendidikan anak hingga universitas, atau dana pensiun.
Contoh investasi yang bisa kamu manfaatkan misalnya seperti berikut ini.
Saham
Instrumen saham bisa berpotensi memberikanmu imbal hasil hingga ratusan persen. Belum lagi, ada keuntungan berupa dividen yang dibagikan oleh perusahaan tertentu pada para pemegang sahamnya secara teratur.
Namun, saham sangat peka terhadap pergerakan pasar, sehingga tingkat risikonya cukup tinggi. Belum lagi, jika kita sembarangan dalam memilih saham, risikonya bisa semakin ekstrem. Untuk meminimalkan potensi risiko ini—selain melakukan dollar cost averaging atau diversifikasi—kamu sebaiknya mempelajari dulu cara menganalisis saham yang baik, sehingga kamu bisa mengenali saham mana yang potensial memberimu keuntungan yang optimal.
Jangan sekadar ikut-ikutan, apalagi FOMO.
Emas
Emas, meskipun sering disebut sebagai contoh investasi paling aman, tetapi tetap harus disimpan dalam jangka panjang jika kamu ingin keuntungan yang signifikan. Pasalnya, harga emas juga tidak sestabil yang dibayangkan. Bahkan kadang, fluktuatif banget.
Selain itu, adanya faktor harga buyback—yang akan selalu lebih rendah daripada harga beli—membuat emas tidak cocok jika menjadi instrumen jangka pendek.
Jika kamu berminat berinvestasi dengan emas, simpanlah setidaknya 5 – 10 tahun ke depan, untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Hati-hati juga jika hendak menyimpannya di rumah, apalagi jika dalam jumlah besar.
Reksa Dana Saham atau Reksa Dana Campuran
Ada juga jenis reksa dana yang juga menjanjikan untuk contoh investasi jangka panjang, yaitu reksa dana saham dan reksa dana campuran.
Produk kedua reksa dana ini juga berbasis instrumen pasar modal, yakni saham, yang juga diformulakan dengan instrumen lainnya.
Itu dia sejumlah contoh investasi yang bisa kamu manfaatkan untuk masing-masing target waktu tujuan keuanganmu. Semoga cukup jelas ya, sampai di sini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Cara Main Saham yang Sesuai untuk Pemula, Bikin Nggak Takut Rugi!
Punya banyak mau? Ya, biasalah ya. Namanya juga manusia. Yang penting, rencana keuangan harus komprehensif, meliputi tujuan dan instrumen yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai tujuan tersebut. Nah, salah satu cara untuk mempercepat proses mencapai tujuan adalah kalau kamu tahu cara main saham yang benar.
Tapi kan, cara main saham itu berisiko! Takut rugi!
Ingat berita tentang seorang penjaga sekolah yang uang simpanannya untuk umrah habis dimakan rayap karena disimpan di celengan kan? Yah, memang, yang namanya menyimpan uang akan selalu ada risikonya. Yang menyimpan uang di celengan saja ada risikonya. Apalagi investasi.
Namun, risiko bisa dikelola. Kalau pengelolaannya baik, cara investasi—yang salah satunya dengan cara main saham—akan memberikan keuntungan yang optimal, sehingga memungkinkan kita mencapai tujuan keuangan dengan sukses dan lebih cepat.
Hal ini memang kudu dipahami betul, begitu kamu mulai belajar literasi keuangan.
Memangnya kenapa sih dengan menabung saja? Mengapa harus investasi?
Karena menabung saja enggak cukup. Ada inflasi, ada kenaikan harga ini itu, ada kebutuhan lain juga yang perlu dipenuhi. Semua itu harus “dilawan” dengan instrumen yang bisa memberikan imbal di atasnya.
So, saham ini memang hanya salah satu instrumen. Kamu punya berbagai jenis pilihan yang lain, tapi di artikel kali ini kita akan membahas mengenai cara main saham yang benar, agar kamu tak perlu takut rugi.
Keuntungan dan Risiko Cara Main Saham
Sebelum ke tip dan trik cara main saham yang baik dan benar, yuk, pahami dulu apa saja keuntungan dan risiko investasi saham. Keuntungan di sini akan memberimu motivasi untuk bisa berinvestasi secara konsisten, sementara risiko perlu dipahami agar bisa dikelola dengan baik sehingga bisa menekan peluangnya hingga seminimal mungkin.
So, ini dia keuntungan dan risiko yang harus siap dihadapi kalau kamu mau tahu cara main saham yang benar.
Dividen
Dividen adalah salah satu keuntungan yang bisa kamu dapatkan dari berinvestasi saham.
Beberapa perusahaan besar secara konsisten membagikan dividen atau laba perusahaan kepada para pemegang saham sesuai jumlah kepemilikan masing-masing. So, semakin banyak saham yang kamu miliki, maka semakin banyak pula dividen yang bisa kamu dapatkan.
Dengan strategi reinvestasi, maka kamu pun bisa mempercepat pertumbuhan portofoliomu di sini.
Capital gain
Capital gain adalah keuntungan yang didapatkan dari selisih harga jual ketika kamu menjual saham dengan harga yang lebih tinggi daripada harga belinya.
Capital gain ini bisa kamu peroleh ketika harga saham yang kamu miliki sudah bertumbuh seiring waktu, dan sudah mendekati tujuan jangka panjangmu.
Misalnya begini.
Kamu membeli saham QWER dengan harga per saham Rp1.000 sebanyak 5 lot, yang berarti 500 lembar. Artinya, kamu berinvestasi dengan nominal sebesar Rp500.000. Beberapa lama kemudian, kamu sudah mendekati tujuan keuanganmu, dan bermaksud ingin mencairkan dana di saham. Ternyata, harga saham QWER sudah menembus Rp3.000 per lembar. Kamu bermaksud menjual 5 lot, dan berarti kamu mendapatkan dana sebesar Rp1.500.000.
Dari penjualan saham tersebut, artinya kamu sudah mengantongi untung sebesar Rp1.000.000.
Capital loss
Namanya berinvestasi, kamu harus siap menghadapi risiko juga. Risiko pertama dari cara main saham adalah capital loss, yaitu kerugian yang bisa terjadi karena menjual saham dengan harga jual yang lebih rendah daripada harga belinya.
Misalnya, masih saham QWER. Ternyata setelah beberapa waktu, harga saham anjlok menjadi Rp900 per lembar. Maka kerugian investasi tak dapat dihindari.
Namun, risiko ini bisa diatasi atau diminimalkan dengan kamu melakukan average down secara teratur, yaitu membeli saham QWER saat harganya anjlok. Dengan demikian, kamu akan mendapatkan harga rata-ratanya. Memang cara main saham yang paling baik bagi kita yang berorientasi pada tujuan keuangan adalah dengan jangka waktu yang panjang. Dengan demikian, fluktuasi harga saham bisa diatasi seiring waktu.
Risiko likuidasi
Risiko likuidasi terjadi ketika perusahaan yang sahamnya ada dalam portofolio kamu dinyatakan bangkrut atau delisting dari bursa saham. Artinya, sahamnya tidak bisa dijual ataupun dibeli lagi oleh publik.
Untuk itu, sebenarnya perusahaan ada kewajiban untuk melunasi berbagai pembayaran, tetapi sayangnya, pembayaran pada investor ada di prioritas terakhir. Artinya, kalau tidak aset tersisa setelahnya, maka modal dari investor hilang dan tidak bisa dikembalikan.
Tenang, risiko ini pun bisa diminimalkan, dengan cara main saham yang benar, yaitu melakukan analisis mendalam terhadap bisnis perusahaan yang bersangkutan ke depannya. Pastikan mereka punya pasar yang bagus dan bertumbuh, sehingga bisnis tetap berjalan bahkan semakin maju.
Jadi, Bagaimana Cara Main Saham yang Benar?
Tepat dalam memilih saham
Pemilihan saham yang tepat menjadi koentji terbesar cara main saham yang menguntungkan. So, jangan sampai salah deh, di sini.
Lalu, bagaimana cara memilih saham yang benar?
Sebenarnya ada banyak cara sih, tetapi sebagai pemula, kamu bisa lakukan cara main saham berikut:
- Pilih saham yang termasuk dalam indeks LQ45 ataupun IDX30—yang isinya juga saham-saham berkualitas seperti halnya LQ45. Dengan shortlist ini, kamu sudah bisa mulai melakukan analisis terhadap fundamentalnya.
- Pilih saham yang bisnis perusahaannya long lasting, tahan banting terhadap krisis, dan sudah berusia cukup matang. Misalnya saham-saham perusahaan consumer goods atau perbankan. Setelah ada shortlist lagi, kamu kemudian bisa melakukan analisis fundamental terhadap saham yang kamu incar.
Disclaimer: saham-saham di atas bukan merupakan rekomendasi ya. Lakukan riset mendalam dan sesuaikan dengan profil risiko, tujuan keuangan, kebutuhan, dan kemampuanmu.
Intinya, buat shortlist terhadap saham tertentu, dan lakukan analisis fundamental. Dengan demikian, kamu bisa menekan peluang muncul risiko-risiko seperti yang sudah dijelaskan di atas.
Pilih sekuritas yang tepercaya
Pastikan kamu hanya melakukan cara main saham di platform sekuritas yang sudah tepercaya dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan.
Sekuritas akan menjadi perantara kamu saat kamu hendak membeli ataupun menjual saham. Sekuritas akan mengambil dana investasi yang sudah kamu simpan di Rekening Dana Investor yang ada di bank kustodian yang sudah ditunjuk, dan kemudian membeli saham yang kamu inginkan. Demikian pula ketika kamu menjual saham, dananya akan disimpan ke Rekening Dana Investor di bank kustodian.
Mengingat pentingnya peranan mereka, maka pilihlah yang tepercaya. Jauhi yang abal-abal.
Sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan
Cara main saham sebagian besar akan berhubungan dengan sisi psikologis kita masing-masing. So, akan lebih baik jika kamu selalu berpegang pada kebutuhan (tujuan) dan kemampuanmu sesuai rencana keuangan yang sudah dibuat.
Karena kalau tidak, kita akan mudah terbawa euforia ketika harga saham naik, pun akan mudah panik kalau harganya anjlok. Hal ini bisa membuat kita melakukan panic buying ataupun panic selling, yang pastinya tidak akan membuat portofolio investasi kamu bertumbuh dengan baik.
Selalu lakukan riset, berpeganglah pada rencana keuangan yang sudah ada. Jikalau memang harus diubah portofolionya, pastikan memang sudah diperhitungkan dengan cermat, bukan FOMO semata.
Beli saat murah, jual saat mahal
Nah, ini dia prinsip cara main saham yang benar. Dan, ini pula dampak yang bisa kita dapatkan jika kita dapat mengelola emosi dan faktor psikologis yang muncul saat berinvestasi saham.
Jika kita melakukan panic buying atau panic selling bisa jadi malah terbalik, kita menjual saham saat harganya murah, dan membeli saat harganya tinggi. Ya pastinya akan rugi dong, kalau begini cara main saham yang kita lakukan.
Karena itu, sekali lagi, analisis itu penting untuk dilakukan sebelum mulai berinvestasi maupun sebelum mulai melakukan aktivitas membeli ataupun menjual saham
Nah, itu dia cara main saham yang ramah pemula, dan tidak membuat takut rugi. Simpel saja, kan, sebenarnya?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Sebelum Menceburkan Diri ke Dunia Investasi Online: Perhatikan Rambu-Rambu Ini!
Yash, perkembangan teknologi memang seharusnya memudahkan. Apa yang tadinya rumit, seharusnya kemudian menjadi lebih praktis dengan hadirnya teknologi. Termasuk dalam hal ini, berkembangnya dunia investasi online.
Investasi dulunya harus dilakukan secara manual, dengan mendatangi kantor sekuritas atau broker, dan kemudian ada paperworks yang banyak banget untuk diurus, baru kemudian kita bisa berinvestasi. Karena itu, untuk investasi juga butuh modal yang banyak. Dengar-dengar, dulu kita bisa berinvestasi saham mulai dari Rp50 juta. Ya pantas saja, sempat terdengar anggapan, bahwa investasi—khususnya investasi saham—itu hanya untuk orang kaya.
Untungnya, perkembangan teknologi sekarang juga merambah ke sektor finansial. Malahan, sepertinya, sektor keuanganlah yang paling pesat perkembangannya. Betul nggak? Sekarang, mau bayar apa pun, gampang. Mau belanja, gampang. Mau donasi, mudah. Termasuk investasi, semudah menjentikkan jari. Modalnya cuma smartphone dan kuota internet. Semua mungkin dilakukan, karena semua-mua sudah online, bisa diakses menggunakan internet.
Dunia investasi lantas tak lagi menjadi dunia yang tak terjangkau. Siapa pun sekarang bisa berinvestasi, dengan instrumen apa pun sesuai kebutuhan. Modalnya juga bisa minim banget, mulai dari Rp100.000. Bahkan ada reksa dana yang dijual mulai dari harga Rp10.000, dan bisa dibayar dengan e-wallet. Mau investasi emas, juga enggak harus selalu beli batangan di butik emas. Bisa juga kita beli investasi emas online; nggak perlu pusing mikir disimpan di mana.
Dunia investasi menjadi dunia yang lekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Hari gini belum investasi rasanya belumlah lengkap. Apalagi kebutuhan kita juga meningkat. Kalau hanya mengandalkan gaji dan tabungan, rasanya bakal keteteran untuk bisa mewujudkan semua keinginan dan cita-cita kita.
So, dunia investasi adalah jawabannya.
Sebelum Mulai Terjun ke Dunia Investasi …
Namun, meski tampak menawarkan begitu banyak keuntungan, sejatinya seseorang perlu memperhatikan beberapa hal dulu sebelum benar-benar terjun ke dunia investasi, terutama dunia investasi online.
1. Pelajari risikonya
Dalam artikel sebelumnya, kita pernah membahas mengenai 6 jenis risiko dalam dunia investasi. Sudah baca belum? Boleh lo, dibaca lagi.
Memahami dan mempelajari risiko investasi bukan berarti lantas menakut-nakuti, atau membuat kita jadi parno. Justru, dengan memahami risiko, maka kita kemudian bisa berinvestasi dengan bijak dan secara dewasa.
Pasalnya, pada dasarnya, setiap investasi memang membawa risiko. Dan besar kecilnya risiko ini juga ada kaitannya dengan potensi imbal hasil yang bisa diberikan oleh instrumennya. Semakin tinggi imbalnya, maka semakin besar pula risiko yang harus dihadapi oleh investor.
Sebelum benar-benar terjun ke dunia investasi, pelajari dulu setiap risiko investasi yang bisa terjadi. Bandingkan risiko satu instrumen dengan yang lainnya, dan pertimbangkan pula dengan tujuan keuangan yang ingin dicapai. Setidaknya, kamu harus memilih instrumen dengan risiko yang paling sanggup kamu toleransi kerugiannya.
2. Mempelajari cara manajemen risiko
Salah satu cara manajemen risiko yang wajib untuk dipelajari dulu sebelum benar-benar terjun ke dunia investasi adalah diversifikasi portofolio.
Diversifikasi portofolio artinya kamu melakukan investasi ke dalam beberapa instrumen dalam variasi imbal dan risiko tertentu—sesuai profil risikomu. Hal ini penting untuk dilakukan agar ketika nilai satu produk investasi menurun, kamu tetap masih berpeluang mendapatkan imbal hasil dari instrumen yang lain yang ada dalam koleksi portofoliomu. Dengan demikian, potensi kerugian bisa ditekan, tidak terlalu besar.
Karena untuk berinvestasi ke beberapa instrumen sekarang mudah—thanks to technology—maka kamu perlu memperhatikan jenis instrumennya. Jangan sampai instrumennya merupakan instrumen dalam tingkat risiko yang sama ya.
3. Mengenali pelaku dunia investasi online
Seperti juga aplikasi yang semakin beragam di dunia investasi, pelakunya pun sekarang juga semakin banyak. Untuk bisa berinvestasi, kamu perlu peran banyak pihak, mulai dari manajer investasi, broker, sekuritas, dan sebagainya, hingga penjual emas sekalipun.
Kenalilah mereka, dan pahami cara kerjanya. Hal ini penting, agar kemudian kamu bisa melakukan aktivitas investasi dengan lancar dan mudah. Dengan mengenali mereka, kamu juga akan lebih mudah dalam mengenali kredibilitas mereka. Pasalnya, ingat, bahwa kamu akan menginvestasikan sejumlah uang melalui mereka lo! Kalau mereka tidak tepercaya, bagaimana aktivitasmu di dunia investasi bisa terlaksana dengan baik, kan?
4. Memahami regulasinya
Aturan di dunia investasi dibuat oleh pemerintah pada umumnya bertujuan untuk melindungi kepentingan semua pihak yang terlibat di dalamnya.
Misalnya saja, kamu perlu tahu regulasi perusahaan sekuritas yang resmi itu seperti apa. Dengan demikian, kamu bisa memilih perusahaan sekuritas yang terdaftar dan diawasi oleh otoritas sehingga kamu terhindar dari kemungkinan terjerat modus penipuan investasi.
Contoh lain, kamu perlu tahu bahwa pedagang kripto seharusnya berada di bawah pengawasan Bappebti, dan harus tunduk pada aturan yang ada. Jika ada pihak yang mengaku bisa menjadi perantara investasi kripto dan terdaftar di OJK, maka ini seharusnya sudah harus diwaspadai. Pasalnya, cryptocurrency seperti halnya komoditas berjangka, perdagangannya diawasi oleh Bappebti, bukan OJK.
5. Belajar cara memilih instrumen yang tepat
Dunia investasi online memang menawarkan banyak pilihan instrumen, dengan karakteristiknya masing-masing. Salah memilih bisa jadi tujuan keuangan menjadi tak tercapai.
So, penting untuk belajar dulu memahami instrumen-instrumen tersebut, agar bisa memilih dengan tepat sesuai kebutuhan, kemampuan, dan kondisi masing-masing.
Nggak perlu jauh-jauh kok belajarnya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!