Jangan Investasi dengan Uang Ini!
Jangan investasi dengan uang apa? Bukankah investasi itu sangat penting? Jadi, ada dana, ya investasi saja langsung.
Eits. Tunggu dulu. Jangan investasi sembarangan. Dalam investasi, ada risikonya. Ada yang tinggi loh, risikonya. Kalau menggunakan uang atau dana yang tidak seharusnya, bisa-bisa alih-alih keuntungan yang bisa diambil, malah dapat buntung.
Jadi, jangan investasi pakai uang apa nih?
Table of Contents
Jangan Investasi Pakai Uang Ini!
![Jangan Investasi dengan Uang Ini! Kelola Uang Belanja Keluarga Muda, Ini 5 Kiat Sederhananya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/02/uang-belanja-960x640.jpg)
1. Uang Belanja Sehari-hari
Jangan investasi dengan uang belanja sehari-hari, termasuk di dalam uang arisan, uang SPP anak, uang buat beli gas, dan sebagainya. Mengapa? Ada beberapa alasan kuat.
Risiko Kehilangan Uang
Investasi selalu melibatkan risiko, termasuk kemungkinan kehilangan sebagian atau seluruh modal yang diinvestasikan. Jika kamu menggunakan uang belanja sehari-hari untuk berinvestasi dan investasi tersebut gagal, hal tersebut bisa saja membahayakan cash flow harianmu. Akibatnya, bisa saja kamu jadi enggak punya cukup dana untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Ketidakstabilan Pasar
Pasar keuangan bisa sangat fluktuatif, dan nilai investasi dapat naik atau turun dengan cepat. Uang yang diperlukan untuk kebutuhan harian sebaiknya tidak terpapar pada volatilitas semacam ini.
Kebutuhan Likuiditas
Uang belanja sehari-hari seharusnya mudah diakses dan likuid, artinya dapat segera digunakan tanpa hambatan. Banyak bentuk investasi, seperti saham atau real estat, tidak memberikan likuiditas instan ini. So, ini artinya kamu punya peluang untuk enggak bisa mengakses dana tersebut dengan cepat saat dibutuhkan.
Pengelolaan Keuangan yang Sehat
Prinsip dasar pengelolaan keuangan pribadi adalah memisahkan dana untuk pengeluaran sehari-hari, tabungan, dan investasi. Menggunakan uang belanja sehari-hari untuk investasi menunjukkan kurangnya pemisahan ini, yang bisa berakibat pada masalah keuangan di masa depan.
Stres dan Tekanan Finansial
Investasi dengan uang yang kamu gunakan untuk biaya hidup dapat menyebabkan stres dan tekanan finansial yang tidak perlu. Ketidakpastian pasar dapat membuat kamu cemas tentang kebutuhan dasar sehari-hari.
Oleh karena itu, sebaiknya gunakan dana yang khusus dialokasikan untuk investasi, yang tidak akan mengganggu keuangan sehari-hari jika terjadi kerugian. Dengan begitu, keseimbangan finansial dapat terjaga dan mengurangi risiko ketidakstabilan keuangan pribadi.
2. Uang Hasil Berutang
![Jangan Investasi dengan Uang Ini! 5 Jenis Utang yang Paling Sering Menjebak dan Bikin Masalah](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/10/jenis-utang-menjebak.jpg)
Ada yang bilang, bahwa berinvestasi dengan uang pinjaman itu sebagai “investasi dengan leverage” atau “menggunakan margin”. Memang ada orang yang melakukannya, tetapi umumnya mereka sudah memiliki pemahaman yang cukup dalam mengenai risikonya.
Bagi yang belum berpengalaman, jangan investasi dengan uang hasil pinjaman atau utang. Mengapa?
Risiko Tinggi Kehilangan Modal
Jika investasinya gagal, kamu enggak cuma akan kehilangan investasi, tetapi juga tetap harus membayar kembali pinjaman beserta bunganya. So, kerugian finansial yang ditimbulkan akan jauh lebih besar daripada jika kamu hanya menggunakan uang sendiri.
Bunga Pinjaman
Uang pinjaman biasanya datang dengan beban bunga. Jika keuntungan dari investasi enggak lebih besar dari biaya bunga pinjaman, maka kamu akan mengalami kerugian dobel. Dalam beberapa kasus, biaya bunga dapat menelan semua keuntungan investasi. Bahkan bisa saja jadi rugi.
Apalagi return investasi itu enggak pernah bisa dipastikan. Sementara, besaran bunga pinjaman sudah bisa dipastikan (besar).
Tingkat Stres Tinggi
Berinvestasi dengan uang pinjaman dapat menambah tekanan emosional karena risiko kehilangan uang yang bukan milik sendiri. Pengambilan keputusan investasi pun bisa kamu buat dengan terburu-buru atau emosional—yang pada akhirnya acap kali justru membuat makin rugi.
Ketidakcocokan dengan Profil Risiko
Strategi menggunakan uang pinjaman biasanya lebih cocok untuk investor yang berpengalaman dengan toleransi risiko tinggi. Bagi investor pemula, risiko yang terkait dengan investasi menggunakan uang pinjaman akan terlalu besar. Karena ya, itu tadi, return investasi tidak pasti, sementara bunga pinjaman itu pasti.
Karena alasan-alasan ini, berinvestasi dengan uang pinjaman harus dilakukan dengan sangat hati-hati. Jika memang belum berpengalaman, jangan investasi dengan strategi leveraging ini.
Akan lebih baik untuk berinvestasi dalam batas kemampuan keuangan sendiri sehingga dapat menghindari risiko keuangan yang tidak perlu.
3. Dana Darurat
![Jangan Investasi dengan Uang Ini! Bangun Dana Darurat di Saat Krisis, Bisa Emang?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/08/dana-darurat-masa-krisis-960x640.jpg)
Jangan investasi dengan uang dana darurat. Mengapa? Karena ada beberapa alasan penting, di antaranya adalah sebagai berikut.
Tujuan Dana Darurat Itu Sendiri
Dana darurat dirancang untuk memberikan keamanan finansial dalam situasi tak terduga. Misalnya seperti tiba-tiba kena layoff, atau ada biaya medis mendadak sementara tidak tercover asuransi, dan sebagainya.
Dana darurat adalah dana yang harus segera tersedia dan tidak terpapar risiko pasar yang biasa terjadi dalam investasi. Karena itu, jangan investasi menggunakan dana darurat.
Likuiditas dan Akses Cepat
Dana darurat harus mudah diakses dan sangat likuid. Investasi cenderung mengunci dana yang diinvestasikan, dengan tidak menawarkan akses instan tanpa penalti atau kerugian potensial.
So, kalau kamu berinvestasi dengan dana darurat, kamu akan mengalami kesulitan untuk menariknya kembali jika sewaktu-waktu diperlukan. Kalaupun bisa ditarik, akan ada konsekuensi yang cukup besar.
Risiko Pasar
Investasi di pasar keuangan, seperti saham atau obligasi, melibatkan risiko volatilitas dan penurunan nilai. Jika pasar turun dan kamu butuh dana daruratmu, bisa jadi kamu akan terpaksa menjual investasi dengan kerugian.
Stres Finansial
Dana darurat dibuat agar kita bisa merasa aman dan tenang jika ada keperluan mendadak. Kalau dipakai untuk investasi, rasa aman dan tenang akan hilang. Yang muncul kemudian adalah tekanan finansial dan kecemasan tambahan.
Pengelolaan Keuangan yang Baik
Prinsip dasar pengelolaan keuangan pribadi adalah memisahkan dana untuk pengeluaran, tabungan, investasi, dan darurat. Menggunakan dana darurat untuk investasi menunjukkan kurangnya pemisahan ini, yang dapat menyebabkan masalah keuangan.
So, dana darurat sebaiknya disimpan di tempat yang aman dan mudah diakses, seperti rekening tabungan atau instrumen pasar uang, dan tidak digunakan untuk investasi yang berisiko. Ini akan memastikan bahwa kamu memiliki jaring pengaman finansial yang solid ketika situasi tak terduga terjadi.
Jangan investasi dengan uang yang tidak dapat diterima risikonya untuk hilang atau berkurang nilainya secara signifikan.
Menggunakan uang sehari-hari, dana pinjaman, atau dana darurat untuk tujuan investasi membawa risiko yang enggak hanya mengancam stabilitas keuangan, tetapi juga dapat menimbulkan tekanan dan komplikasi yang tidak perlu.
Bijaksana dalam memilih sumber dana untuk investasi adalah kunci untuk menghindari dampak negatif yang mungkin timbul. Prioritaskan keamanan dan ketersediaan dana untuk kebutuhan sehari-hari dan situasi darurat, dan hanya gunakan uang yang telah dialokasikan khusus untuk investasi, yang kehilangannya dapat ditoleransi tanpa mengganggu kehidupan sehari-hari.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Dia Tip Memilih Aplikasi Investasi dan Contohnya
Kamu investor pemula yang sedang bingung memilih aplikasi investasi?
Investasi merupakan sebuah kegiatan menempatkan dana pada satu jenis aset atau lebih selama periode tertentu. Tujuan dari berinvestasi adalah memperoleh keuntungan sebanyak-banyaknya untuk membantu kita dalam mencapai financial goals. Tentunya, setiap orang memiliki tujuan keuangan atau financial goals yang berbeda-beda, bukan?
Nah, terdapat beragam jenis investasi yang perlu diketahui oleh para investor pemula. Jenis-jenis investasi tersebut terdiri dari investasi jangka pendek, investasi jangka menengah, dan juga investasi jangka panjang.
Investasi jangka pendek biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek, dalam hal ini investor akan cenderung dianjurkan untuk memilih instrumen investasi dengan profil risiko rendah.
Jenis yang kedua adalah investasi jangka menengah. Dalam hal ini, investor cenderung menaruh dana pada aset agar memperoleh keuntungan untuk memenuhi kebutuhan antara tiga hingga sepuluh tahun mendatang. Sementara investasi untuk perencanaan keuangan jangka panjang, dilakukan oleh investor untuk memenuhi kebutuhan finansial di atas sepuluh tahun atau untuk mempersiapkan dana pensiun.
Tip Memilih Aplikasi Investasi dan Cara Memulai Investasi
![Ini Dia Tip Memilih Aplikasi Investasi dan Contohnya Investasi yang Menguntungkan bagi Kamu yang Berusia 20-an](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/12/investasi-yang-menguntungkan-960x640.jpg)
Dulunya, investasi dilakukan melalui sekuritas tertentu atau dengan bantuan broker. Namun, seiring berkembangnya teknologi, investasi menjadi lebih mudah. Pasalnya, kamu dapat berinvestasi secara online melalui aplikasi, lho. Keren bukan?
Meskipun demikian, perkembangan teknologi yang memicu banyaknya aplikasi investasi harusnya dapat membuat kamu lebih waspada. Tidak sedikit aplikasi palsu yang merugikan investor dan masyarakat. Lantas, bagaimana cara memilih aplikasi investasi agar tidak terjerumus dalam investasi bodong?
1. Ketahui Tujuan Berinvestasi
Sebelum memutuskan untuk terjun ke dunia investasi, maka kamu wajib tahu apa yang menjadi tujuanmu berinvestasi. Ketahuilah tujuanmu berinvestasi, baik itu jangka pendek maupun jangka panjang, agar kamu memiliki patokan dalam berinvestasi.
Dengan demikian, kamu akan lebih mudah untuk mengambil keputusan terkait instrument dan platform apa yang akan kamu gunakan dalam berinvestasi.
2. Pastikan Kondisi Keuangan Sehat melalui Financial Check-Up
Financial Check Up merupakan kegiatan untuk melihat kembali kondisi keuangan kamu selama satu tahun terakhir. Dalam hal ini, kamu perlu memeriksa keuangan secara keseluruhan mulai dari harta, rasio aset lancar, cash flow, rasio menabung, investasi hingga utang, ya.
3. Mengenali Profil Risiko
Setiap investor memiliki profil risiko yang berbeda-beda. Terdapat tiga profil risiko investor, yakni konservatif, moderat dan agresif. Konservatif adalah jenis profil risiko yang identik dengan investor yang takut berspekulasi.
![Ini Dia Tip Memilih Aplikasi Investasi dan Contohnya Apa Itu Career Cushioning, Tren Kerja Terbaru Muncul selama Badai PHK?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/12/career-cushioning-960x576.jpg)
4. Pastikan Aplikasi Investasi yang Dipilih Terdaftar di OJK
Memastikan aplikasi investasi yang kamu gunakan terdaftar dalam Otoritas Jasa Keuangan atau OJK penting untuk dilakukan. Cek beberapa aplikasi investasi sebagai perbandingan, mana yang lebih sesuai dengan gaya investasimu.
5. Kenali Produk Investasi yang Ditawarkan
Sebelum akhirnya memutuskan untuk berinvestasi pada sebuah aplikasi investasi, alangkah baiknya jika kamu mengenal lebih dekat produk investasi yang akan dibeli. Pelajari produk tersebut, agar kamu dapat memahami mana produk investasi yang sesuai dengan profil risiko dan kebutuhanmu.
6. Cek review dari pengguna lain
Sebagai investor pemula, kamu perlu melakukan riset terhadap aplikasi investasi yang akan digunakan. Bacalah review dari user lain untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan dari aplikasi tersebut. Pasalnya, review user ini biasanya jujur terkait kelebihan dan kelemahan atas produk yang digunakan.
7. Belilah Produk Investasi Unggulan
Setelah mengetahui jenis produk investasi dan menentukan platform investasi yang terpercaya, kamu bisa memilih produk investasi unggulan. Tentunya, sesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan investasimu, ya. Dengan demikian, kamu akan lebih mudah mencapai keuntungan yang optimal.
Contoh Aplikasi Investasi untuk Investor Pemula
![Ini Dia Tip Memilih Aplikasi Investasi dan Contohnya Ini Dia Tip Memilih Aplikasi Investasi dan Contohnya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2023/01/aplikasi-investasi-960x576.jpg)
Setelah mengetahui apa saja yang perlu dilakukan dalam memulai investasi dan memilih aplikasi investasi, maka berikut beberapa contoh aplikasi investasi untuk investor pemula.
Disclaimer: Aplikasi investasi berikut ini adalah contoh. Bukan rekomendasi, keputusan pemilihan aplikasi akan dipertanggungjawabkan oleh masing-masing pengguna.
IPOT
IPOT adalah sebuah aplikasi investasi saham milik PT Indo Premier Sekuritas yang diawasi oleh OJK. Aplikasi ini menyediakan beragam fitur investasi yang dapat memudahkan investor pemula dalam transaksi saham. Keren bukan?
Bibit
Bibit merupakan aplikasi investasi terbaik dan cukup populer di kalangan investor. Aplikasi investasi yang satu ini sudah tedaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), lho.
Dikeluarkan oleh PT Bibit Tumbuh Bersama, aplikasi investasi ini memungkinkan investor untuk memilih beragam instrumen investasi, mulai dari saham, reksa dana pasar uang, hingga obligasi. Dengan robo advisor, investor pemula akan sangat dimanjakan selama berinvestasi menggunakan aplikasi Bibit.
Stockbit
Stockbit juga bisa menjadi salah satu contoh aplikasi investasi yang friendly untuk investor pemula. Aplikasi yang bisa diunduh melalui Playstore atau Appstore ini memiliki fitur komunitas online yang dapat dimanfaatkan sebagai sarana diskusi dengan investor lainnya. Tentunya, aplikasi ini sudah terdaftar di OJK, lho.
Demikianlah ulasan terkait aplikasi investasi, cara memilih, dan contohnya. Selain 3 contoh di atas, kamu juga bisa menemukan banyak alternatif aplikasi investasi yang lain juga. Just do your homework, dan lakukan analisis sesuai kondisimu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Apa Itu Saham LQ45? Yuk, Kenalan!
Kalau kamu sudah berinvestasi saham, barangkali kamu sudah sering mendengar tentang indeks saham LQ45. Indeks saham ini adalah daftar saham yang biasanya paling banyak direkomendasikan untuk dibeli oleh investor pemula.
Mengapa begitu ya? Nah, sekalian saja kita berkenalan yuk! Bisa menambah pengetahuan, plus siapa tahu bisa jadi bahan pertimbangan juga nanti kalau ingin menambah koleksi portofolio.
![Apa Itu Saham LQ45? Yuk, Kenalan! Fluktuasi Harga Saham IHSG: Apa yang Memengaruhinya?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/05/harga-saham-ihsg-960x509.jpg)
Apa Itu Indeks Saham LQ45?
Indeks saham adalah daftar saham yang dikelompokkan berdasarkan kategori tertentu, yang bisa menjadi alat pengukur nilai pada pasar saham. Ada beberapa jenis indeks saham terdapat di Bursa Efek Indonesia, seperti Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), IDX30, JII, IDX80, Sri Kehati, dan sebagainya. Termasuk di dalamnya ada indeks saham LQ45.
Masing-masing dikelompokkan dalam kategori tertentu, LQ45 merupakan indeks saham dari kumpulan 45 emiten yang memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar besar, dan fundamental perusahaan yang baik. Indeks saham LQ45 ini diperbarui setiap 6 bulan, dengan ada yang keluar dan masuk ke dalam daftar sesuai ketentuan dan riset tim BEI.
Bagaimana sebuah emiten bisa masuk ke dalam indeks saham LQ45? Berikut kriterianya:
- Termasuk 60 perusahaan kapitalisasi tertinggi 12 bulan terakhir
- Menjadi salah satu dari 60 perusahaan dengan nilai transaksi tertinggi 12 bulan terakhir
- Tercatat di Bursa Efek Indonesia minimal 3 bulan
- Memiliki kondisi keuangan, prospek, dan nilai transaksi yang sangat baik.
Indeks saham LQ45 menjadi pelengkap dari Indeks Harga Saham Gabungan, atau IHSG, terutama untuk membantu investor, baik yang mandiri maupun melalui manajer investasi, untuk screening saham dan memantau pergerakan harga saham yang aktif diperjualbelikan. Dengan demikian, pengambilan keputusan tentang saham mana yang berpotensi memberikan keuntungan dan bisa melayani kebutuhan investor menjadi lebih mudah.
![Apa Itu Saham LQ45? Yuk, Kenalan! Jam Bursa Saham di Tahun 2022, Berikut Strategi Terbaik Jual Beli Saham](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/02/jam-bursa-saham-960x638.jpg)
Samakah Saham LQ45 dengan Saham Blue Chip?
Nah, kalau kamu sudah berinvestasi saham, barangkali kamu juga sudah sering mendengar istilah ‘saham blue chip’, ya kan? Apakah LQ45 sama dengan saham blue chip?
Mungkin banyak yang bilang, sama. Karena sama-sama merupakan saham dengan fundamental bagus. Padahal keduanya berbeda. Saham blue chip tidak pernah secara resmi diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia. Istilah ‘blue chip’ adalah jargon yang biasa ada di lingkup investor. Sedangkan indeks saham LQ45 adalah indeks harga saham resmi yang dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia.
Saham LQ45 belum tentu masuk sebagai saham blue chip, sementara kebanyakan saham blue chip ada dalam indeks saham LQ45. Saham blue chip seluruhnya merupakan market leader, sementara tidak selalu dengan saham yang ada dalam indeks LQ45.
Indeks saham LQ45 difokuskan pada saham-saham dengan likuiditas tinggi, artinya transaksinya cepat dan tinggi di bursa saham. Sementara, saham blue chip lebih difokuskan pada fundamental perusahaan. Dengan kedua kriteria tersebut, bisa dilogika, bahwa saham LQ45 bisa berganti daftarnya dengan cepat, yaitu 6 bulan sekali. Sementara untuk saham blue chip biasanya lebih stabil. Untuk bisa masuk ke deretan saham blue chip, emiten juga harus membutkikan untuk mampu mempertahankan keuntungan stabil dalam jangka waktu yang lama.
![Apa Itu Saham LQ45? Yuk, Kenalan! Apa Itu Saham LQ45? Yuk, Kenalan!](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/08/saham-LQ45-960x640.jpg)
Daftar Saham di Indeks LQ45 Terbaru
Nah, seperti yang sudah disebutkan di atas, bahwa indeks saham LQ45 diperbarui setiap 6 bulan sekali. Pas banget, ketika artikel ini ditulis, Bursa Efek Indonesia baru saja mengupdate indeks saham LQ45 yang paling baru, yang berlaku sejak Agustus 2022 hingga Januari 2023.
Dalam indeks saham terbarunya, ada 3 saham yang harus keluar dari daftar, yaitu saham GGRM milik Gudang Garam Tbk., PTPP milik PP (Persero) Tbk., dan TKIM milik Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk.
Ada yang keluar, berarti ada yang masuk dong ya? Betul sekali, emiten baru yang masuk dalam indeks saham LQ45 adalah ARTO milik Bank Jago, INDY milik Indika Energy Tbk., dan BRIS milik Bank Syariah Indonesia Tbk.
Berikut 45 saham yang terdaftar di Indeks LQ45 terbaru mulai dari Agustus 2022 – Januari 2023 secara lengkap:
ADRO Adaro Energy Indonesia Tbk.
AMRT Sumber Alfaria Trijaya Tbk.
ANTM Aneka Tambang Tbk.
ARTO Bank Jago Tbk.
ASII Astra International Tbk.
BBCA Bank Central Asia Tbk.
BBNI Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk.
BBRI Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
BBTN Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.
BFIN BFI Finance Indonesia Tbk.
BMRI Bank Mandiri (Persero) Tbk.
BRIS Bank Syariah Indonesia Tbk.
BRPT Barito Pacific Tbk.
BUKA Bukalapak.com Tbk.
CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk
EMTK Elang Mahkota Teknologi Tbk.
ERAA Erajaya Swasembada Tbk.
EXCL XL Axiata Tbk.
GOTO GoTo Gojek Tokopedia Tbk.
HMSP H.M. Sampoerna Tbk.
HRUM Harum Energy Tbk.
ICBP Indofood CBP Sukses Makmur Tbk.
INCO Vale Indonesia Tbk.
INDF Indofood Sukses Makmur Tbk.
INDY Indika Energy Tbk.
INKP Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.
ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.
JPFA Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
KLBF Kalbe Farma Tbk.
MDKA Merdeka Copper Gold Tbk.
MEDC Medco Energi Internasional Tbk.
MIKA Mitra Keluarga Karyasehat Tbk.
MNCN Media Nusantara Citra Tbk.
PGAS Perusahaan Gas Negara Tbk.
PTBA Bukit Asam Tbk.
SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.
TBIG Tower Bersama Infrastructure Tbk.
TINS Timah Tbk.
TLKM Telkom Indonesia (Persero) Tbk.
TOWR Sarana Menara Nusantara Tbk.
TPIA Chandra Asri Petrochemical Tbk.
UNTR United Tractors Tbk.
UNVR Unilever Indonesia Tbk.
WIKA Wijaya Karya (Persero) Tbk.
Nah, sudah mengenal apa itu indeks saham LQ45 kan?
Sudah siap berinvestasikah sekarang? Eits, sebelum benar-benar investasi saham, pastinya kamu perlu belajar pengelolaan keuangan dulu ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham Pemula, Ini 7 Langkah Step by Step Melakukannya
Banyak orang akhirnya tertarik untuk belajar investasi saham pemula, karena memang tergiur akan keuntungannya yang besar. Padahal, investasi saham bukan semata soal keuntungan loh. Tapi, lebih pada melayani kebutuhan kita untuk masa depan.
Konsep investasi saham pemula ini harus benar-benar kamu pahami dulu. Pasalnya, kalau motivasimu sekadar keuntungan—apalagi berharap bisa cepat didapat dengan jumlah yang besar—maka bisa jadi kamu malah akan kecewa. Karena kalau mau berinvestasi saham, artinya kita juga harus siap dengan risikonya yang juga tinggi. Salah satunya yang harus selalu dipantau adalah fluktuasi harga sahamnya, yang bisa jadi memengaruhi nilai investasi jangka panjang.
Itulah pentingnya mengenal karakteristik produk investasi dan membuat tujuan keuangan, sebelum akhirnya benar-benar berinvestasi. Jangan skip untuk belajar dulu sebagai investor pemula, dan kemudian sehatkan kondisi keuangan.
Nah, buat kamu yang sudah siap, berikut step by step cara investasi saham pemula secara mudah, berikut tips investasi yang bisa dicoba.
![Investasi Saham Pemula, Ini 7 Langkah Step by Step Melakukannya Investasi Saham Pemula: 3 + 4 Hal Ini yang Harus Benar-Benar Diingat](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/04/saham-pemula-960x640.jpg)
Step by Step Investasi Saham Pemula
1. Pastikan kamu sudah punya tujuan dan rencana yang matang
Jangan skip langkah investasi saham pemula yang pertama ini ya. Untuk mulai investasi, kamu perlu tujuan dan rencana. Pasalnya, investasi adalah instrumen atau kendaraan yang akan “membawa” kita mencapai tujuan tersebut. Rencana merupakan itinerary, bagaimana kita akan mencapai tujuan dengan kendaraan yang ada.
Ingat, bukan kita berinvestasi dan main saham demi cuan semata. Tetapi investasi dimanfaatkan untuk mencapai tujuan. Versi yang kedua akan membawamu lebih mindful dalam mengenali produk, memahami cara kerjanya, dan akhirnya mampu mengelola risiko yang ada.
2. Pilih perusahaan sekuritas
Perusahaan sekuritas adalah perusahaan yang sudah memiliki izin melakukan aktivitas jual beli efek dari Otoritas Jasa Keuangan, tetapi bukan pihak yang menerbitkan atau mengeluarkan efek.
Fungsi perusahaan sekuritas dalam proses investasi saham pemula adalah sebagai perantara antara investor dengan pasar modal. Hanya perusahaan sekuritaslah yang boleh melakukan jual beli saham di bursa saham. Karena itu, kita membutuhkan perusahaan ini jika kita ingin berinvestasi saham.
Pastikan hanya menggunakan jasa perusahaan sekuritas yang sudah menjadi anggota bursa. Kamu bisa mengeceknya di website resmi Bursa Efek Indonesia.
3. Download dan install aplikasi saham online
Zaman sekarang semua dipermudah dengan perkembangan teknologi. Mau investasi saham pemula juga gampang banget, karena semua bisa dilakukan secara online.
So, pada proses sebelumnya, selain memastikan sekuritasnya sudah menjadi anggota bursa, kamu juga perlu memastikan bahwa sekuritas tersebut juga memiliki aplikasi trading saham online. Hal ini akan sangat memudahkanmu berinvestasi saham ke depannya.
Unduh aplikasi sekuritas di Google PlayStore atau AppStore, install sesuai ketentuan. Pastikan aplikasi yang kamu pilih cukup user friendly dan enggak mudah crash ya.
![Investasi Saham Pemula, Ini 7 Langkah Step by Step Melakukannya 5 Langkah Cara Beli Saham Paling Sederhana untuk Investor Pemula](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/04/cara-beli-saham-960x640.jpg)
4. Buka rekening
Untuk bisa melakukan investasi saham pemula, kamu harus memiliki rekening sekuritas. So, registrasi akun di perusahaan sekuritas yang sudah kamu pilih. Ada 2 jenis rekening yang akan kamu buka di sini, yaitu rekening saham dan rekening dana investor.
Rekening saham adalah tempat kamu melakukan jual beli saham dengan perantaraan perusahaan sekuritas. Di sini, nanti kamu bisa melihat portofolio saham sesuai pembelian dan penjualan yang kamu lakukan.
Rekening Dana Investor (RDI), atau Rekening Dana Nasabah (RDN), merupakan rekening dana yang dibuka di bank kustodian yang berpartner dengan perusahaan sekuritas. Dalam RDI atau RDN ini, dana modal untuk membeli saham dan dana hasil penjualan saham akan ditampung.
Isi formulir-formulir yang diperlukan, biasanya sih mirip dengan pembukaan rekening di bank seperti biasanya. Penuhi semua syarat pembukaan rekening dengan lengkap. Biasanya dokumen pribadi yang diminta antara lain:
- Kartu identitas diri: e-KTP, KITAS, paspor, dan sejenisnya
- NPWP
- Cover buku tabungan
Bisa jadi akan berbeda di setiap sekuritas, karena itu, ada baiknya kamu cari tahu secara lengkap.
5. Verifikasi KYC
Selanjutnya dalam investasi saham pemula, umumnya sekuritas juga mensyaratkan adanya proses verifikasi KYC, meliputi pengiriman foto selfie dan foto selfie sembari memegang kartu identitas.
Jika foto-foto yang diminta sudah dikirimkan, maka kamu tinggal tunggu saja semuanya diproses oleh pihak perusahaan sekuritas. Jika rekeningmu sudah aktif, maka kamu akan menerima pemberitahuan atau notifikasi.
6. Setor deposit
Untuk bisa membeli saham saat investasi saham pemula, maka kamu perlu modal. Hal ini bisa dilakukan ketika rekeningmu sudah siap. Kamu bisa menyetor sesuai ketentuan dan kebijakan sekuritas tempat kamu membuka rekening. Ada sekuritas yang menerapkan minimal deposit, ada juga yang tidak. Kamu bisa menyetor melalui ATM, mobile banking, e-wallet, internet banking, teller, dan sebagainya, ke RDI atau RDN yang sudah kamu miliki.
![Investasi Saham Pemula, Ini 7 Langkah Step by Step Melakukannya Investasi Saham Pemula, Ini 7 Langkah Step by Step Melakukannya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/06/investasi-saham-pemula-step-960x640.jpg)
7. Mulai membeli saham
Setelah kamu memiliki cukup modal dana di RDI/RDN, kamu sudah bisa mulai membeli saham. Minimal pembelian adalah 1 lot, yang terdiri atas 100 lembar saham. Akan ada fee jual dan beli saham yang mungkin diberlakukan, sesuai kebijakan sekuritas masing-masing.
Setiap saham yang melantai dan diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia memiliki harganya sendiri. So, lakukan analisis fundamental untuk memilih saham mana yang terbaik dan bisa melayani tujuan keuanganmu.
Demikian 7 langkah step by step melakukan investasi saham pemula melalui aplikasi sekuritas online. Cukup sederhana, ya kan? Gimana? Mau mulai investasimu hari ini? Jangan lupa untuk mempelajari dulu berbagai hal terkait karakteristik saham sebagai instrumen investasi ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Reksa Dana dan 5 Tujuan Finansial yang Bisa Dicapai
Investasi reksa dana memang bisa untuk memenuhi tujuan finansial ya? Jawabannya, sangat bisa! Sayangnya masih ada aja orang yang skeptis karena takut malah rugi atau bingung cara melakukannya.
Sebentar, sebelum masuk ke ranah investasi, kamu sudah punya tujuan finansial belum? Selamat untuk kamu yang sudah punya target. Nah, bagi yang belum, yuk segera buat, apa sih target finansial yang mau kamu capai? Apalagi buat tahun ini, ya kan? Tahun yang bikin harap-harap cemas banget deh.
Tujuan finansial ini punya peran yang penting supaya kondisi keuangan kamu lebih aman di masa mendatang. Dengan tujuan finansial, kamu juga bisa menggapai angan-angan yang sering kamu impikan.
Misalnya, liburan ke Cappadocia, Turki? Nah, siapa tahu ketemu Lydia sama Mas Aris kan di sana? Rencana ini bisa kamu capai dengan mulai menabung dengan menyisihkan sedikit demi sedikit dari pendapatan kamu. Nah, biar tabungan kamu lebih terasa ‘bergerak’, kamu bisa melakukan investasi reksa dana.
![Investasi Reksa Dana dan 5 Tujuan Finansial yang Bisa Dicapai 7 Kesalahan Memilih Reksa Dana yang Berujung Tujuan Finansial Tak Tercapai](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/02/memilih-reksa-dana.jpg)
Kenapa Harus Investasi Reksa Dana?
Investasi reksa dana adalah sebuah wadah yang mengelola dana atau modal yang dikumpulkan dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan ke portofolio efek oleh manajer investasi.
Nantinya, modal investasi akan dikonversikan ke berbagai jenis seperti pasar uang, obligasi, maupun saham. Nah, investasi reksa dana ini sangat dianjurkan dan cocok untuk investor pemula, kenapa? Berikut alasannya.
Investasi yang mudah
Sudah banyak aplikasi investasi reksa dana yang terpercaya dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan. Kamu bisa dengan mudah mengunduhnya, melakukan registrasi, kemudian melakukan transaksi modal awal.
Tenang, kini beberapa aplikasi dilengkapi dengan fitur robo advisor yang bisa membantu kamu memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan profil risiko kamu.
Diatur dengan baik
Semua jenis reksa dana diatur oleh Manajer Investasi (MI) yang merupakan pihak profesional dan mengikuti aturan BEI. Dengan begitu, modal investor lebih aman dan terlindungi.
Diversifikasi
Keuntungan paling menonjol dari investasi reksa dana adalah diversifikasi aset. Pasalnya, di sini, modal disebar ke aset yang berbeda sehingga dapat memisahkan hambatan di beberapa sektor.
Bersifat likuid
Kamu bisa mencairkan dana atau menjual reksa dana dengan mudah setelah mencapai target dan kebutuhan finansial kamu. Setelah likuidasi, dana akan tersimpan otomatis ke rekening bank dalam jangka waktu yang ditentukan.
Selain empat keunggulan tersebut, masih ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan setelah memulai melakukan investasi reksa dana. Lebih cepat kamu memulai, lebih cepat kamu mencapai tujuan finansial kamu.
![Investasi Reksa Dana dan 5 Tujuan Finansial yang Bisa Dicapai 3 Tujuan Keuangan Terbesar yang Harus Segera Dimiliki oleh First Jobbers](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/09/tujuan-keuangan-first-jobber.jpg)
5 Tujuan Finansial yang Dapat Diraih dengan Reksa Dana
Kalau kamu sudah punya tujuan finansial sekaligus perencanaannya, kamu bisa menjadikan investasi reksa dana ini sebagai jalan alternatif untuk meraihnya. Tunggu apa lagi, yuk simak beberapa tujuan yang bisa kamu raih dengan reksa dana!
Dana Darurat
Sebenarnya, apa sih fungsi dana darurat? Masih banyak yang menyepelekan alokasi dana untuk hal ini. Padahal ini sangat penting untuk mengurangi kerugian di situasi darurat.
Tak semua rencana bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Namanya juga hidup, kadang di atas kadang di bawah. Misalnya waktu awal pandemi masuk ke Indonesia. Hampir semua sektor kelimpungan dan nggak sedikit orang kena PHK.
Di situlah peran dana darurat bekerja, ketika kamu mendapat musibah setidaknya kamu masih memiliki pegangan untuk kebutuhan hidup beberapa bulan ke depan.
Dana darurat juga bisa kamu gunakan untuk biaya ketika kamu atau keluarga jatuh sakit dan tidak memiliki asuransi maupun BPJS atau perbaikan laptop yang tiba-tiba rusak padahal kamu butuh untuk bekerja.
Terus, berapa jumlah ideal yang harus disiapkan untuk dana darurat? Sebetulnya soal jumlah balik lagi ke pengeluaran harian selama kurang lebih 3-6 bulan.
Kamu bisa memenuhi target jumlah dana darurat dengan berinvestasi pada reksa dana pasar uang. Hasil keuntungan bisa mencapai 6-8% per tahun. Terlebih reksa dana pasar uang ini relatif lebih stabil dan rendah risiko. Untuk pencairan dana pun hanya perlu waktu 1-2 hari saja.
Dana Pensiun
Setiap orang pastinya ingin memiliki masa pensiun yang tenang dan sudah mencapai kebebasan finansial. Kalau begitu, untuk mengumpulkan dana pensiun, investasi adalah pilihan yang tepat.
Umumnya, untuk bisa hidup nyaman, setidaknya ketika pensiun kamu punya pegangan 70% dari pendapatan terakhir sebelum pensiun. Contoh gaji terakhir kamu Rp7 juta, nah, setidaknya kamu perlu menyiapkan Rp 4,5-5 juta untuk kebutuhan hidup bulanan di masa pensiun nanti. Itu kalau kamu mau hidup sejahtera.
Kamu bisa mengalikan jumlah tersebut dengan target berapa tahun lagi kamu akan pensiun. Setelah mendapat totalnya, kamu bisa mulai investasi reksa dana campuran atau reksa dana saham yang hasil keuntungannya bisa lebih besar untuk jangka waktu panjang.
![Investasi Reksa Dana dan 5 Tujuan Finansial yang Bisa Dicapai Investasi Reksa Dana dan 5 Tujuan Finansial yang Bisa Dicapai](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2022/01/investasi-reksa-dana-960x640.jpg)
DP Rumah Pertama
Rumah biasanya jadi salah satu tujuan finansial yang banyak diincar. KPR bisa jadi jalan aman untuk kamu meraih impian punya rumah secara mandiri. Namun, tidak sedikit DP untuk KPR yang harus kita siapkan.
Standar DP-nya berada di kisaran minimal 15-20%. Tapi, ada juga beberapa bank yang kini menawarkan DP 0%. Kamu bisa memilih sesuai kemampuan, tetapi ingat, bahwa jika kamu memilih DP 0%, maka perhitungan cicilan juga akan lebih besar. Carilah yang sekiranya paling aman untuk keuanganmu.
Nah, dengan jumlah yang nggak sedikit, mau tidak mau, maka rencanamu perlu dibantu dengan investasi reksa dana saham, yang imbal hasilnya sepadan.
Biaya Pendidikan Anak
Biaya untuk pendidikan bisa jadi tanggung jawab besar bagi para orang tua. Terlebih melihat inflasi untuk sekolah dasar hingga menengah yang terus mengalami kenaikan hingga 12% per tahun. Sedangkan, kuliah kenaikannya mencapai 10%. Ada yang sampai 20%? Ada juga.
Selain itu, tak hanya uang pangkal dan biaya pendidikan per semester atau per bulan yang harus diperhitungkan, tetapi juga ada biaya lainnya loh. Misalnya, anak harus kos, sudah pasti akan ada biaya hidup selama waktu tersebut. Belum lagi seperti buku-buku, les, dan keperluan penunjang sekolah yang lain.
Karena itu, penting bagi orang tua mana pun mempersiapkan dana pendidikan untuk semua jenjang hingga meraih sarjana. Semakin awal kamu berinvestasi, semakin banyak keuntungan yang bisa diraih. Sesuaikan dengan target nominal dan juga jangka waktunya, kamu bisa memilih reksa dana campuran ataupun reksa dana saham, yang menawarkan keuntungan relatif lebih tinggi tetapi juga dengan risiko yang lebih tinggi pula. Pahami risiko yang bisa terjadi, sehingga kamu pun bisa mengantisipasinya dengan baik.
Anggaran Liburan
Siapa yang tidak ingin menggunakan sebagian hasil kerja kerasnya untuk berlibur? Setelah bekerja beberapa tahun, setiap orang pantas untuk mendapat waktu liburan yang layak.
Atau kamu punya mimpi lain yang ingin dituju? Apa pun itu, buat rencana keuangan secara spesifik. Detailkan tujuan, jumlah dana yang dibutuhkan, dan kapan kamu akan merealisasikannya. Setelah membuat rencana, lakukan survei agar target lebih tepat.
Untuk mencapainya, kamu bisa menggunakan reksa dana pasar uang dengan perhitungan yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana kamu. Yang pasti kamu perlu merencanakan sedetail mungkin agar tujuan finansial kamu bisa tercapai.
Nah, sekarang kamu tak perlu khawatir lagi untuk menggunakan investasi reksa dana sebagai jalan alternatif mewujudkan tujuan finansial kamu. Yuk mulai tetapkan target dan rajin menabung dengan reksa dana. Selamat mencoba!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Apakah Sekarang Waktu yang Tepat untuk Mulai Investasi Saham? 3 Situasi untuk Dipahami
Yes, saham lagi diskon sekarang. Bagi sebagian investor, ini berarti waktu yang sangat ideal untuk meningkatkan portofolio. Namun bagi sebagian yang lain, hal ini bisa jadi waktunya buat mengerem. Lalu bagaimana dengan kamu yang baru mau mulai investasi?
Termasuk yang manakah kamu; mereka yang mau ngegas atau mengerem?
Kita, saat ini, memang sedang menghadapi situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Pandemi global yang disebabkan oleh virus corona dan dimulai pada bulan Maret 2020, dalam hitungan minggu, telah mengubah seluruh aktivitas hidup.
Sebagian besar perusahaan “dipaksa” untuk mengubah strategi; karyawan diharuskan bekerja dari rumah kecuali mereka yang memang harus tetap bekerja karena pekerjaannya berkaitan dengan hajat hidup orang banyak. Yah, bisa dibilang, yang tetap bekerja ini termasuk cukup beruntung. Yang lain bahkan terpaksa harus kehilangan pekerjaan.
Luar biasa memang ya.
Guncangan terhadap sistem ekonomi bergitu terasa. Angka pengangguran melonjak ke rekor tertinggi, dan dengan demikian, semakin banyak pula orang yang mengalami masalah keuangan.
Dan pasti sudah pada paham, bahwa situasi di pasar saham itu sedikit banyak merupakan “mirroring” dari kondisi ekonomi negara kita. Nggak hanya ekonomi sih, karena pada dasarnya pasar saham akan selalu bereaksi terhadap semua update yang terjadi dari sektor mana pun. Apalagi kalau ada berita-berita suram dan ketidakpastian yang berkelanjutan. Investor jadi bak naik roller-coaster dan mengakhiri Q1 dengan angka pertumbuhan ekonomi sebesar 2.97% saja.
Jadi, apakah ini waktu yang tepat untuk mulai investasi saham?
![Apakah Sekarang Waktu yang Tepat untuk Mulai Investasi Saham? 3 Situasi untuk Dipahami Apakah Sekarang Waktu yang Tepat untuk Mulai Investasi Saham?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/07/waktu-tepat-mulai-investasi.jpg)
Memang kalau melihat grafik harga saham IHSG, kita akan melihat hal-hal yang bisa membuat kita ter-demotivasi. Ditambah dengan berbagai isu dan prediksi perlambatan pertumbuhan ekonomi di segala bidang, plus ketidakpastian kapan semua ini bisa diatasi dengan baik, membuat kamu yang sekarang sedang ancang-ancang untuk mulai investasi jadi galau.
Dengan segala situasi yang terjadi belakangan, para investor pemula pastilah jadi kembali ragu untuk mulai investasi karena ketidakpastian ini. Padahal yang namanya tujuan keuangan tak mungkin ditunda lagi.
Namun, jika kamu adalah seorang investor jangka panjang–dan sudah dapat mengelola emosi dan risiko dengan baik–maka ini bisa jadi waktu yang paling tepat untuk mulai investasi lagi.
Kamu bisa mempertimbangkan, apakah akan terus berkontribusi pada instrumen investasi kamu sekarang, atau bahkan memperbanyak diversifikasi investasimu. Intinya adalah average down.
Apa itu average down?
Average down adalah strategi investasi saham, ketika investor membeli saham yang sama dengan harga rendah, sehingga ketika dirata-rata, harga saham dalam portofolio tidak seanjlok sebelumnya.
Kapan-kapan kita bisa membahas mengenai strategi ini secara khusus.
Tapi, tidak setiap orang memiliki kondisi yang memungkinkan mereka untuk average down dan terus berinvestasi. Tapi bagaimana dengan kamu, para investor pemula yang baru mulai investasi?
Kamu sebaiknya mempertimbangkan niat untuk mulai investasi jika situasi ini terjadi padamu
![Apakah Sekarang Waktu yang Tepat untuk Mulai Investasi Saham? 3 Situasi untuk Dipahami Haruskah Mengubah Tujuan Keuangan Jangka Panjang di Tengah Pandemi COVID-19?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/06/tujuan-keuangan-jangka-panjang-pandemi.jpg)
1. Horizon waktu singkat
Jika dana investasi tersebut akan segera digunakan, maka tidak disarankan untuk menginvestasikannya di instrumen dengan risiko tinggi seperti saham, di situasi yang seperti sekarang ini.
Investasi saham adalah instrumen yang cocok untuk tujuan keuangan jangka panjang, karena dengan demikian kamu “memberikan” waktu yang lebih longgar pada investasimu untuk ikut berfluktuasi sesuai dengan kondisi pasar, tetapi pada akhirnya dapat bertumbuh dengan baik.
Tetapi, untuk tujuan keuangan jangka pendek, pilihlah instrumen investasi dengan risiko yang paling minim. Misalnya deposito. Memang imbalnya tidak sebesar saham, tetapi kita akan lebih butuh “rasa aman” jika ini terkait dengan horizon waktu yang pendek.
Kita tahu tren pasar naik dari waktu ke waktu, tetapi “waktu” adalah kata kunci di sini. Itu bisa berarti 20 hingga 30 tahun ke depan. Jika kamu bakalan membutuhkan danamu ini tahun depan dan tetap kamu investasikan di instrumen agresif, maka akan ada terlalu banyak risiko kehilangan yang harus ditanggung. Saran terbaik adalah carilah “kendaraan” lain yang lebih aman untuk menyelamatkan dana demi tujuan keuangan yang ingin dicapai.
2. Penghasilanmu masih belum stabil
![Apakah Sekarang Waktu yang Tepat untuk Mulai Investasi Saham? 3 Situasi untuk Dipahami Apa Beda Gaji Ke-13, THR, dan Bonus Tahunan?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/03/gaji-ke-13.jpg)
Bahkan jika kamu memiliki uang tunai “dingin”–yaitu uang yang tidak akan kamu gunakan selama bertahun-tahun ke depan, mungkin sekarang juga bukan waktu yang tepat untuk mulai investasi jika kondisimu belum stabil secara penghasilan.
Misalnya, kamu yang saat ini masih dirumahkan. Kantor belum memberikan sinyal, kapan bisa bekerja seperti biasa lagi, seperti sebelumnya.
Akan lebih baik untukmu, jika kamu fokus pada dana daruratmu lebih dulu. Apakah saat ini jumlah dana daruratmu sudah ideal? Bisa dipakai untuk memperpanjang napas sampai kapan? Bisakah kamu bertahan dengan dana darurat itu setidaknya sampai tahun depan dengan zero income?
Ingat, di situasi darurat, cash is king! Jadi, penuhi dulu kebutuhan primermu, kuatkan dana darurat, baru deh mempertimbangkan untuk mulai investasi.
3. Tidak sesuai dengan profil risikomu
![Apakah Sekarang Waktu yang Tepat untuk Mulai Investasi Saham? 3 Situasi untuk Dipahami Seputar Pasar Modal: 5 Pertanyaan Paling Sering Diajukan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/06/pasar-modal.jpg)
Jika kamu adalah investor konservatif yang suka senam jantung melihat pergerakan pasar yang menurun seperti ini, maka sudah pasti, sekarang belum saatnya kamu mulai investasi saham.
Jika kamu belum mempunyai toleransi yang cukup lebar untuk risiko, kamu mungkin enggak akan menyukai apa yang bakalan terjadi pada pasar saham dalam beberapa bulan ke depan. Bahkan masih banyak pihak yang memprediksikan situasi setidaknya akan bertahan hingga 2 tahun ke depan. Nggak ada yang memastikan, bahwa pasar sudah mencapai titik terendah, yang berarti apakah bisa bounce back dengan segera.
Enggak ada yang tahu pasti, apa yang akan terjadi besok. So, yeah, jika kamu belum bisa menoleransi hal-hal seperti ini, sebaiknya kamu cari kondisi nyaman dengan berinvestasi di instrumen yang tidak se-volatile pasar saham.
Nah, terus gimana dong? Pusing kan? Padahal investasi dibutuhkan untuk kita bisa mencapai tujuan finansial. Jadi mesti gimana dong?
Gabung sajalah yuk, di kelas-kelas finansial online QM Financial, dan pilih sesuai kebutuhanmu! Banyak yang bisa kamu pelajari dan akhirnya bisa membantumu memutuskan apa yang terjadi dengan rencana keuanganmu di masa tidak pasti ini. Segera daftar ya! Tempat terbatas loh!
Stay tuned juga di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Seputar Pasar Modal: 5 Pertanyaan Paling Sering Diajukan
Tahukah kamu, bahwa setiap tanggal 3 Juni, kita memperingati Hari Pasar Modal Indonesia?
Sejarahnya, pada tanggal 3 Juni 1952, Bursa Efek Jakarta–atau yang sekarang dikenal dengan nama Bursa Efek Indonesia–dibuka kembali di era pemerintahan Ir. Sukarno, pasca kemerdekaan Indonesia. So, enggak terasa, genap 68 tahun Bursa Efek Indonesia berdiri.
Well, kita enggak akan bahas sejarah Bursa Efek Indonesia sebagai satu-satunya pasar modal di Indonesia sih di artikel ini. Alih-alih, kita akan membahas beberapa pertanyaan yang paling sering diajukan seputar pasar modal, terutama oleh kamu yang masih cukup asing dengan topik ini tapi tertarik dan pengin belajar lebih jauh.
Siapa tahu, setelah kenal dengan beberapa hal yang dasar banget berikut ini, next kamu lantas ingin ikut berpartisipasi investasi di pasar modal Indonesia–ikut menyumbang untuk perekonomian Indonesia. Ya kan?
So, mulai saja yuk!
5 Pertanyaan yang Paling Sering Diajukan Seputar Pasar Modal
![Seputar Pasar Modal: 5 Pertanyaan Paling Sering Diajukan Seputar Pasar Modal: 5 Pertanyaan Paling Sering Diajukan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/06/pasar-modal.jpg)
1. Apa itu pasar modal?
Pasar modal adalah tempat terjadinya transaksi atau jual beli instrumen keuangan antara para penerbit surat berharga dengan para investor. Sering juga disebut dengan pasar saham, ataupun bursa efek.
Pasar ini memberi alternatif investasi lain pada para investor selain cara menabung dan investasi lainnya melalui perbankan; seperti tabungan, deposito, giro, dan lain sebagainya.
Kegiatan transaksi di pasar ini sebenarnya sudah berlangsung sejak abad ke-19 lo, tepatnya di tahun 1892. Dan yes, kamu pasti sudah bisa menebak, bahwa pasar modal pertama di Indonesia dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda. Hanya saja, waktu itu pencatatan transaksinya belum selengkap dan secanggih (tentu saja!) sekarang.
Sekarang, di Indonesia, hanya ada satu bursa efek sebagai transaksi antara penerbit surat berharga dan investor ini, yaitu Bursa Efek Indonesia.
2. Siapa pelaku pasar modal di Indonesia?
Ada beberapa pihak yang saling berinteraksi dalam aktivitas di pasar saham ini, yaitu:
- Menteri keuangan, sebagai regulator segala aktivitas yang terjadi di pasar modal.
- Badan pengawas pasar modal, dalam hal ini OJK
- Si bursa efek itu sendiri, sebagai fasilitator dan pengontrol aktivitas perdagangan
- Investor, yaitu pihak yang menanamkan modalnya dengan membeli berbagai bentuk surat berharga yang diperdagangkan.
- Emiten, yaitu pihak yang memperjualbelikan surat berharga atau melakukan emisi di bursa saham.
- Lembaga penunjang, yang terdiri atas kustodian, biro administrasi efek, dan wali amanat.
- Lembaga kliring dan penjaminan, yaitu KPEI atau Kliring Penjaminan Efek Indonesia.
- Lembaga penyimpanan dan penyelesaian, yaitu KSEI atau Kustodian Sentral Efek Indonesia.
- Perusahaan efek, yang terdiri atas penjamin (underwriter), broker, dan para manajer investasi.
- Profesi lain, seperti akuntan, pengacara, notaris, dan sebagainya.
Wah, banyak ya? Iya, karena pasar modal sendiri mewadahi aktivitas yang sangat besar dan penting artinya bagi negara.
![Seputar Pasar Modal: 5 Pertanyaan Paling Sering Diajukan 5 Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan Selama Pandemi](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/05/mencari-penghasilan-tambahan.jpg)
3. Instrumen investasi apa saja yang bisa kita beli di pasar modal?
Setidaknya ada 4 instrumen investasi yang umum diperjualbelikan di bursa efek, yaitu:
- Saham. Nah, instrumen yang satu ini pasti enggak asing ya? Di web QM Financial ini juga sudah beberapa kali dibahas beberapa hal mendasar mengenai saham. Bisa dilihat lagi: 13 Istilah Investasi Saham Paling Dasar yang Harus Dipahami Lebih Dahulu dan 5 Hal Tentang Investasi Saham yang Harus Diketahui oleh Pemula. Lanjutkan dengan artikel-artikel lain yang setopik, agar kenal lebih jauh tentang saham.
- Obligasi, boleh baca lagi juga: 4 Hal Tentang Investasi Obligasi yang Harus Investor Pemula Ketahui.
- Reksa dana, yang ada 4 jenis yaitu Reksa Dana Pasar Uang, Reksa Dana Pendapatan Tetap, Reksa Dana Saham, dan Reksa Dana Campuran.
- Derivatif, yaitu surat berharga turunan dari saham dan obligasi.
Nah, mana nih yang kamu sudah punya? Saham, obligasi, reksa dana, atau keempatnya sudah punya semua?
4. Apa saja risiko berinvestasi di pasar modal?
Nah, ini yang harus dipahami betul sebelum kamu benar-benar berpartisipasi di perdagangan efek. Kamu pasti sudah tahu kan, bahwa setiap bentuk investasi selalu memiliki risiko, baik tinggi maupun rendah. Untuk berinvestasi di pasar modal, risikonya cukup besar apalagi jika kamu langsung terjun di dalamnya, tanpa melalui manajer investasi yang biasanya sudah sarat dengan pengalaman.
Apa saja risikonya?
- Risiko capital loss, yaitu kerugian yang harus kita tanggung akibat adanya selisih harga jual saham yang lebih rendah daripada harga belinya.
- Risiko likuidasi, yaitu risiko yang terjadi jika emiten yang sahamnya kita miliki dinyatakan pailit dan dilikuidasi. Investor akan menjadi prioritas terakhir untuk dikembalikan dananya.
Sekali lagi, risiko ini harus benar-benar dipahami sebelum mulai berinvestasi, agar kita kemudian bisa mengelolanya dengan baik juga ya. Rata-rata investor yang gagal disebabkan oleh kurang baiknya mengelola emosi ketika terjadi fluktuasi pasar. Padahal pergerakan harga yang sangat cepat adalah hal yang wajar terhadi di pasar modal.
![Seputar Pasar Modal: 5 Pertanyaan Paling Sering Diajukan Krisis Datang, Saatnya Dana Darurat Berperan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/03/dana-darurat.jpg)
5. Bagaimana cara investasi di pasar modal?
Mudah kok. Kamu hanya tinggal menemukan perusahaan sekuritas yang menurutmu paling cocok. Bagaimana cara menemukannya? Pastinya kamu harus melakukan riset dan bisa melihat dari track record-nya. Apakah pernah terlibat masalah yang cukup serius?
Zaman sekarang, banyak perusahaan sekuritas yang memiliki aplikasi yang dengan mudah diunduh di smartphone. Selanjutnya, kamu tinggal daftar, ikuti prosedurnya, dan enggak lama kemudian kamu pun bisa mulai bertransaksi langsung untuk membeli ataupun menjual saham.
Mau belajar lebih jauh soal investasi saham?
Yuk, cek jadwal kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Kamu juga bisa stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Nah, itulah beberapa hal seputar pasar modal yang harus kamu pahami sebelum mulai berinvestasi di dalamnya. Enggak terlalu rumit kan?
Investasi Properti: 3 Hal untuk Diketahui Sebelum Memulainya
Salah satu bentuk aset aktif yang sering dimanfaatkan untuk mendapatkan passive income–atau pendapatan pasif–adalah investasi properti.
Jenis investasi ini sepertinya juga menjadi favorit cukup banyak orang, lantaran beberapa keuntungannya dibandingkan instrumen investasi yang lain. Nilainya yang cukup besar memungkinkan kita mendapatkan keuntungan yang juga besar, dengan risiko yang relatif kecil.
Nah, mungkin ada di antara kamu yang sekarang juga sedang mempertimbangkan untuk mulai membangun aset aktif berupa properti ini demi tujuan finansialmu? Yuk, ikuti artikel ini sampai selesai ya, sebelum kamu memulainya.
Apa Saja yang Termasuk dalam Aset Aktif Properti?
![Investasi Properti: 3 Hal untuk Diketahui Sebelum Memulainya Investasi Properti: 3 Hal untuk Diketahui Sebelum Memulainya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/investasi-properti.jpg)
Pada dasarnya, yang aset aktif berupa properti ini adalah semuanya yang berhubungan dengan bangunan, yang kemudian bisa disewakan untuk mendapatkan uang kembali.
Aset aktif ini bisa digolongkan dalam 2 tipe:
- Residential: yaitu menyewakan properti untuk keperluan hunian. Misalnya rumah kontrakan, kamar kontrakan alias kos-kosan, ataupun apartemen.
- Commercial: yaitu menyewakan properti untuk kemudian dijadikan tempat usaha. Misalnya seperti ruko, rukan, restoran, warung kopi, dan sebagainya.
Kamu lebih cenderung memilih tipe yang mana, pastinya tergantung pada tujuan finansial, dan berbagai faktor lainnya–kita akan bahas lebih lanjut pada poin-poin berikutnya.
Keuntungan Investasi Properti
![Investasi Properti: 3 Hal untuk Diketahui Sebelum Memulainya 3 Jenis Aset Aktif yang Bisa Menjadi Andalan Finansial](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/jenis-aset-aktif.jpg)
Ada beberapa hal menguntungkan yang dimiliki properti sebagai aset aktif dibandingkan instrumen investasi yang lain. Di antaranya:
1. Nilainya cenderung lebih stabil
Dibandingkan instrumen investasi yang lain–misalnya, saham–properti cenderung stabil nilainya dari waktu ke waktu. Bahkan cenderung naik dari tahun ke tahun.
Memang sih, mungkin ada beberapa faktor eksternal yang mungkin bisa memengaruhi harga properti, tetapi tidak sesensitif naik turunnya pasar modal dan pasar uang.
2. Prospek baik sepanjang tahun
Kecenderungan harga properti yang selalu naik dari tahun ke tahun juga juga dipengaruhi oleh semakin berkurangnya lahan yang tersedia, namun populasi manusia semakin meningkat. Apalagi di kota-kota besar.
Lokasi kepemilikan aset aktif properti ini juga sangat menentukan sih. Misalnya, kalau lokasinya dekat dengan fasilitas umum maka tentunya nilainya akan lebih tinggi ketimbang properti yang jauh dari fasilitas-fasilitas seperti rumah sakit, sekolah, mal, dan sebagainya.
3. Bisa dijadikan agunan
Punya investasi properti juga bisa dimanfaatkan sebagai agunan, jika seumpama kita hendak mengambil kredit.
Kecenderungannya, kalau kita mengajukan kredit dengan agunan maka sifat kreditnya akan lebih lunak ketimbang kredit tanpa agunan; bunga lebih manusiawi dengan jatuh tempo yang juga lebih masuk akal.
4. Relatif rendah risiko
Dibandingkan saham terutama, investasi properti relatif lebih rendah risikonya. Hal ini terlebih karena harga properti yang tidak sefluktuatif harga saham.
5. Bisa dijadikan sebagai sumber pendapatan tetap
Dan, tidak seperti instrumen investasi lain yang belum pasti memberikan pendapatan tetap setiap bulannya–bahkan mungkin harus merugi–investasi properti akan memberimu penghasilan yang relatif tetap. Misalnya, kos-kosan yang dibayar per bulan.
Jika kita menyewakan rumah atau apartemen untuk dikontrak, meski bukan bulanan, tapi kita akan menerima uang untuk kontrak jangka waktu 2 tahun, misalnya.
Berbeda dengan emas, yang enggak bisa diapa-apain selain dijual. Atau saham, kalau enggak ada dividen, ya berarti hanya mendapatkan penghasilan saat menjual sahamnya saja.
Risiko Properti sebagai Aset Aktif
![Investasi Properti: 3 Hal untuk Diketahui Sebelum Memulainya 5 Hal untuk Memastikan Seluruh Anggota Keluarga Tercover Asuransi Kesehatan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/asuransi-kesehatan-keluarga.jpg)
Ingat kan ya, bahwa selalu ada risiko pada setiap langkah investasi yang kita lakukan? Begitu juga kalau kita memilih investasi properti ini.
1. Biaya perawatan tinggi
Rumah, apartemen, bangunan apa pun yang kita sewakan butuh perawatan, dan biayanya tidaklah kecil.
2. Butuh modal banyak
Ini dia yang menjadi faktor mundurnya banyak orang untuk memulai investasi properti. Kita akan butuh modal banyak.
Seenggaknya, kamu akan butuh sekian ratus juta untuk DP dan kemudian dilanjut KPR selama sekian belas atau puluh tahun hingga lunas. Ya, kecuali kamu punya privilege untuk bisa beli rumah secara cash.
Berbeda dengan reksa dana, misalnya, yang hanya butuh Rp100.000 saja untuk mulai. Bahkan ada lo, reksa dana yang bisa dimulai dari Rp10.000 dan bayar pakai Gopay.
3. Pajak relatif tinggi
Meski konon ada wacana bahwa Pajak Bumi dan Bangunan akan dihapuskan, tapi sementara ini kan belum. Jadi, ya harus siap-siap juga dengan pajak kalau mau berinvestasi di properti sekarang ini.
Lumayan juga, pajaknya lo! Beda dengan reksa dana, yang bebas pajak.
4. Risiko bencana alam
Kamu juga harus bersiap menghadapi bencana alam yang akhir-akhir ini makin sering terjadi. Terutama, jika lokasi propertimu memang berada dalam lokasi yang rawan bencana.
Well, kalau di Indonesia sih ya, bencana yang sering terjadi dan sewaktu-waktu harus siap dihadapi adalah gempa bumi, banjir, dan angin ribut.
5. Likuiditas rendah
Jika sewaktu-waktu kamu butuh uang, properti juga tidak bisa dengan cepat terjual. Pun saat disewakan. Enggak bisa langsung mendapatkan pembeli ataupun penyewa.
Kadang kamu juga harus menunggu beberapa bulan untuk mendapatkan orang yang mau menyewa propertimu. Padahal, sementara properti kosong, kamu tetap harus mengeluarkan biaya perawatan kan?
Nah, semakin tertarik untuk mulai investasi properti?
Yuk, ikutan kelas finansial online QM Financial, agar kamu lebih paham dan mengerti mengenai seluk beluk investasi–terutama untuk mengelola aset aktif yang sudah kamu punya. Cek jadwalnya, dan pilih kelas sesuai kebutuhanmu ya!
Reksa Dana Campuran: 5 Hal yang Harus Diketahui Lebih Dulu
Selain Reksa Dana Pasar Uang dan Reksa Dana Pendapatan Tetap, ada satu lagi jenis reksa dana yang juga bisa menjadi alternatif investasi, hanya saja produk satu ini memang kurang populer di Indonesia. Yaitu Reksa Dana Campuran.
Apa Itu Reksa Dana Campuran
![Reksa Dana Campuran: 5 Hal yang Harus Diketahui Lebih Dulu 5 Hal Tentang Investasi Saham yang Harus Diketahui oleh Pemula](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/investasi-saham-pemula.jpg)
Seperti halnya es campur yang terdiri atas berbagai macam buah, Reksa Dana Campuran juga terdiri atas berbagai jenis instrumen investasi, yaitu saham, obligasi, dan instrumen pasar uang seperti sertifikat deposito ataupun surat utang yang berjangka waktu pendek.
Kalau mau diproporsikan, masing-masing instrumen investasi porsinya enggak boleh lebih dari 79%. Namun, untuk pencampurannya, manajer investasi punya kebebasan untuk mengalokasikan.
Mengapa harus 79%? Karena kalau 80% obligasi, berarti ini termasuk Reksa Dana Pendapatan Tetap. Kalau 80% saham? Juga tidak bisa, karena kalau porsinya demikian, berarti masuk ke Reksa Dana Saham.
Beberapa Jenis Reksa Dana Campuran
![Reksa Dana Campuran: 5 Hal yang Harus Diketahui Lebih Dulu Reksa Dana Campuran: 5 Hal yang Harus Diketahui Lebih Dulu](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/reksa-dana-campuran.jpg)
- Reksa Dana Campuran Defensif, yaitu Reksa Dana Campuran dengan profil risiko yang paling rendah. Sebagian besar porsinya ada di instrumen investasi obligasi dan pasar uang, dengan jangka waktu yang pendek, yang menempati porsi 70 – 79%-nya. Sisanya saham.
- Reksa Dana Campuran Berimbang, yaitu Reksa Dana Campuran yang menempatkan investasinya secara seimbang pada produk obligasi, pasar uang, dan saham. Biasanya sih diambil perbandingan produk obligasi dan pasar uang terhadap saham adalah 50 – 50. Dibandingkan Reksa Dana Campuran Defensif, Reksa Dana Campuran Berimbang lebih tinggi profil risikonya, tetapi punya potensi imbal yang juga lebih besar.
- Reksa Dana Campuran Agresif, yaitu reksa dana yang menempatkan 70 – 79% investasinya pada produk saham, sisanya baru obligasi dan pasar uang. Sudah pasti bisa diduga, reksa dana ini memiliki profil risiko yang lebih tinggi ketimbang dua jenis Reksa Dana Campuran sebelumnya, tetapi juga menawarkan imbal yang lebih tinggi pula.
- Reksa Dana Campuran Dinamis, yaitu reksa dana yang memungkinkan manajer investasi secara cepat mengalokasikan dana pada produk-produk obligasi, pasar uang, dan saham, secepat fluktuasi yang terjadi di pasar modal dan pasar uang. Jadi, bisa jadi hari ini manajer investasi menempatkan 79%-nya di obligasi karena dianggap lebih berpotensi, dan besok sudah dipindahkan ke saham karena tiba-tiba pasar saham mengalami koreksi yang signifikan. Tujuan dari jenis reksa dana ini adalah untuk mengejar keuntungan semaksimal mungkin, sehingga profil risikonya adalah yang paling tinggi di antara yang lain.
Keuntungan Reksa Dana Campuran
![Reksa Dana Campuran: 5 Hal yang Harus Diketahui Lebih Dulu Reksa Dana Pendapatan Tetap: Investor Pemula Harus Tahu 5 Hal Ini!](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/reksa-dana-pendapatan-tetap.jpg)
Imbal besar
Seperti yang sudah disebutkan di atas, imbal yang bisa diperoleh oleh investor yang menanamkan dananya di Reksa Dana Campuran bisa jadi lebih besar ketimbang Reksa Dana Pasar Uang dan Reksa Dana Pendapatan Tetap.
Menurut pengamatan beberapa manajer investasi saat ini, rata-rata masing-masing produk reksa dana jenis ini menawarkan imbal antara 8 – 15% per tahunnya.
Mudah pembeliannya
Seperti juga jenis reksa dana yang lain, kamu juga mudah membelinya. Hanya perlu registrasi saja di aplikasi fintech yang sekarang banyak bermunculan, lengkapi data diri, dan setelah ada verifikasi, kamu pun bisa mulai membeli reksa dana jenis ini.
Hanya dengan Rp100.000, kamu sudah bisa mendapatkan portofolio investasimu sendiri.
Risiko Reksa Dana Campuran
![Reksa Dana Campuran: 5 Hal yang Harus Diketahui Lebih Dulu Ketika Semangat Kerja Karyawan Menurun, Mungkin 5 Hal Inilah Penyebabnya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/03/semangat-kerja-menurun.jpeg)
Namun, seperti juga prinsip high return, high risk–maka risiko yang bisa terjadi pada jenis reksa dana ini juga lebih tinggi jika dibandingkan dengan Reksa Dana Pasar Uang dan Reksa Dana Pendapatan Tetap.
Risiko yang mungkin terjadi adalah risiko gagal bayar pada investasi obligasi, dan risiko ikut terseret turun nilainya akibat nilai saham yang juga merosot di pasar modal.
Mengapa Reksa Dana Campuran?
![Reksa Dana Campuran: 5 Hal yang Harus Diketahui Lebih Dulu Reksa Dana Campuran: 5 Hal yang Harus Diketahui Lebih Dulu](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2017/12/money-2724235_1920-960x532.jpg)
Saat berinvestasi, adalah penting bagi kita untuk menyesuaikannya dengan profil risiko dan tujuan finansial kita. Tapi, kadang kita memang mengalami kesulitan untuk mengontrol emosi, terutama jika ini adalah pertama kalinya kita investasi. Suka panik tiba-tiba kalau melihat harga-harga saham dan reksa dana anjlok, dan suka girang dengan lebaynya kalau angka-angka itu naik secara drastis.
Panik dan over-excited seperti ini tentunya akan membawa efek yang kurang baik dalam berinvestasi. Disiplin dan dewasa dalam berpikir sangat diperlukan jika kamu ingin berinvestasi demi mencapai tujuan finansial.
Nah, ini bisa dicapai salah satunya adalah dengan memilih Reksa Dana Campuran sebagai investasimu. Dengan alokasinya yang beragam, kamu sudah melakukan diversifikasi terhadap produk investasi yang kamu miliki. Hal ini akan mempertipis risiko yang mungkin terjadi, dan juga mencegahmu kalap, sehingga keputusanmu jadi kurang bijak.
Nah, bagaimana? Tertarik untuk berinvestasi di jenis reksa dana ini? Meski kurang populer di Indonesia, tentunya hal ini tidak akan menyurutkan niatmu untuk berinvestasi dong ya, asalkan sesuai dengan profil risiko dan tujuan finansial yang kamu punya.
Yuk, ikutan kelas finansial online QM Financial, agar kamu lebih paham dan mengerti mengenai kinerja reksa dana sebelum kamu mulai berinvestasi. Cek jadwalnya, dan pilih kelas sesuai kebutuhanmu ya!
4 Hal Tentang Investasi Obligasi yang Harus Investor Pemula Ketahui
Investasi obligasi barangkali tidak sepopuler emas, properti, ataupun saham. Namun, semakin ke sini, tampaknya juga semakin cerah saja harapannya, lantaran pemerintah sendiri juga cukup gencar memperkenalkan jenis investasi ini pada masyarakat.
Bagaimana denganmu? Sudah kenal dengan produk investasi satu ini belum? Kalau belum, coba baca artikel ini sampai selesai, siapa tahu bisa membuatmu semakin yakin untuk mencoba berinvestasi di instrumen satu ini.
Apa Itu Investasi Obligasi?
Obligasi merupakan salah satu produk pasar modal yang berupa surat pernyataan utang, yang diterbitkan oleh pihak tertentu dengan janji akan dikembalikan sejumlah utang pokok plus bunga dalam jangka waktu tertentu.
Penerbit obligasi bisa perseorangan, korporasi atau perusahaan, bisa juga pemerintah.
Khusus obligasi pemerintah, bulan lalu baru saja pemerintah meluncurkan ORI 016. Mungkin kamu sempat juga membaca beritanya, atau malah sudah ikut berpartisipasi memberikan pinjaman untuk negara.
Investasi obligasi ini cocok jika dimanfaatkan untuk tujuan finansial jangka menengah hingga panjang, lantaran jatuh temponya biasanya antara 1 hingga 10 tahun.
Biasanya obligasi diterbitkan dengan tujuan untuk mendapatkan dana segar tambahan modal bagi perusahaan. Bagi pemerintah, obligasi menjadi salah satu cara untuk mendapatkan pinjaman demi mengatasi defisit APBN, dan untuk mengajak kita agar lebih berperan aktif mendukung program-program pembangunan negara. Ketimbang utang pada asing kan, mending utang pada warga negara sendiri?
Nah, lalu apa kelebihan dan kekurangan investasi obligasi? Karena setiap produk investasi itu selalu ada plus minusnya, imbal dan risikonya. Begitu juga dengan obligasi.
Lanjut baca ya.
Kelebihan Investasi Obligasi
Di antara produk investasi, obligasi mempunyai beberapa kelebihan atau keunggulan, yaitu:
- Dengan berinvestasi di obligasi, kita sebagai investor berhak untuk mendapatkan bunga atau kupon. Kalau obligasi pemerintah, kupon ini akan diberikan secara berkala. Jadi, kita seperti dapat pendapatan tetap gitu deh. Nah, makanya ada reksa dana pendapatan tetap–yang nanti akan kita bahas secara khusus juga.
- Ada 2 jenis kupon atau bunga yang biasanya menyertai penawaran obligasi, yaitu bunga tetap (flat)–yaitu bunga yang besarannya tetap dan diberikan secara berkala–dan bunga mengambang (floating)–yaitu bunga yang besarannya berubah-ubah, mengikuti kebijakan dan pasar. Masing-masing jenis bunga juga ada plus minusnya–yang kapan-kapan akan kita bahas juga lebih lanjut untuk mengenal perbedaan di antara keduanya. Adanya pilihan ini, kita bisa menimbang sesuai kebutuhan, obligasi mana yang lebih cocok untuk kita berinvestasi.
- Besaran kupon atau bunga ini akan lebih besar daripada bunga deposito rata-rata yang ditawarkan oleh bank
- Investasi obligasi relatif aman, terutama jika kita memberikan pinjaman dana kepada negara karena ada undang-undang yang melindungi.
- Bagi investor yang sudah berpengalaman, obligasi ini bisa dijual kembali di pasar sekunder sehingga bisa mendapatkan keuntungan berupa capital gain dari selisih harga beli dan harga jual.
- Obligasi negara juga bisa diajukan sebagai agunan demi mendapatkan dana lainnya lagi.
Kekurangan Investasi Obligasi
Meski relatif aman, tetap ada risiko yang menyertai investasi obligasi. Apa saja?
- Risiko gagal bayar, yaitu ketika pihak peminjam dana tidak bisa membayar bunga, bahkan kadang juga kejadian, pokok utang juga enggak kembali
- Obligasi sangat tergantung pada perubahan-perubahan yang terjadi di luar, misalnya seperti kondisi ekonomi atau politik suatu negara, sehingga memengaruhi kondisi pasar modal.
Beberapa Jenis Investasi Obligasi yang Harus Dikenali oleh Investor Pemula
Sebenarnya ada banyak sekali jenis investasi obligasi yang bisa ditemui, masing-masing berdasarkan penerbitnya, besaran bunganya, jangka waktu jatuh temponya, dan seterusnya. Kalau mau dijelaskan semua sepertinya kurang memungkinkan, lagi pula malah membingungkan. Bener nggak? :)
So, sebagai investor pemula, kamu hanya perlu mengenali 3 jenis investasi obligasi ini dulu.
1. Obligasi perusahaan
Obligasi ini adalah surat utang yang diterbitkan oleh sebuah perusahaan yang ingin meminjam dana dari pihak lain. Perusahaan di sini bisa saja BUMN (perusahaan milih pemerintah) ataupun swasta.
Term and condition biasanya enggak jauh berbeda sih dengan obligasi pemerintah. Namun, lebih personal karena bisa besaran bunga dan jatuh tempo bisa disepakati bersama antara pihak peminjam dan investor.
2. Obligasi pemerintah
Yaitu surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah suatu negara, sebagai bukti peminjaman dana kepada warga negaranya.
Indonesia mulai mengeluarkan obligasi pada masyarakat tahun 2006, dan sejak itu secara rutin selalu ada obligasi yang diterbitkan setiap tahun. Bahkan pernah sampai dua kali setahun. Kalau kamu ingin ikut berpartisipasi dalam program peminjaman dana oleh negara ini, update saja terus di akun media sosial atau website Kementrian Keuangan. Supaya enggak ketinggalan berita.
3. Obligasi municipal
Surat utang ini juga sama-sama dikeluarkan oleh pemerintah sih, tetapi bukan oleh pemerintah pusat seperti halnya ORI atau SUKUK, melainkan oleh pemerintah daerah.
Biasanya obligasi ini diterbitkan oleh pemerintah daerah demi bisa mengurangi beban APBD dan mengurangi ketergantungan dana pada pemerintah pusat.
Nah, gimana? Sampai di sini, semoga sudah sedikit tercerahkan mengenai investasi obligasi ini ya. Sebenarnya masih banyak yang bisa digali lagi dari surat utang ini, dan semakin menarik lo! Tapi kamu bisa mulai dari beberapa pengetahuan dasar seperti di atas.
Yuk, gabung di kelas finansial online QM Financial, agar kamu tahu lebih banyak mengenai produk investasi dan juga bisa lebih banyak mengulik tujuan finansialmu. Cek jadwalnya, dan segera daftar ya!