Menjaga Kesehatan Keuangan Generasi Z
Menjaga kesehatan keuangan menjadi aspek krusial bagi generasi Z yang mulai memasuki dunia kerja dan kehidupan mandiri saat ini.
Kesehatan keuangan ini enggak hanya soal punya cukup uang untuk kebutuhan sehari-hari saja lo. Namun, juga tentang bagaimana mengelola pengeluaran, menabung, dan merencanakan masa depan dengan bijak.
Apalagi nih, tantangan finansial di era digital semakin kompleks dengan adanya berbagai pilihan investasi, peluang penghasilan tambahan, dan godaan konsumsi yang terus meningkat.
Table of Contents
Pentingnya Menjaga Kesehatan Keuangan bagi Gen Z
Generasi Z dikenal sebagai generasi yang melek teknologi dan memiliki akses mudah ke beragam informasi. Dengan banyaknya tantangan yang ada, tak banyak gen Z yang bisa menjaga kesehatan keuangannya dengan baik. Padahal, hal ini penting banget.
Berikut adalah alasan mengapa menjaga keuangan yang sehat itu sangat penting bagi gen Z.
1. Kemampuan Menghadapi Ketidakpastian
Kesehatan keuangan memungkinkan generasi Z untuk lebih siap menghadapi situasi tak terduga. Karena situasi seperti ini bisa terjadi pada setiap orang. Misalnya saja seperti kehilangan pekerjaan, krisis ekonomi, atau keadaan darurat kesehatan tanpa harus terjerat utang.
2. Mandiri Secara Finansial
Dengan mengelola keuangan dengan baik, generasi Z dapat mencapai kemandirian finansial lebih cepat. Bisa segera enggak bergantung pada orang tua atau pihak lain.
Baca juga: 61% Orang Tua Masih Support Finansial pada Anak Dewasa, Apa Kabar Kemandirian Finansial?
3. Masa Depan yang Lebih Baik
Kesehatan keuangan yang baik membuka jalan untuk investasi di masa depan, seperti membeli rumah, memulai bisnis, atau menyiapkan dana pendidikan bagi anak-anak.
4. Kesehatan Mental
Nah, ini nih. Memang cocok buat gen Z yang sedikit-sedikit bahas soal kesehatan mental. Tahukah kamu, bahwa masalah keuangan sering kali menjadi sumber stres. So, kalau kalau kamu pengin punya kesehatan mental yang baik, maka mulailah dengan membangun keuangan yang sehat.
Dijamin deh, langkah menyehatkan mental berikutnya akan lebih mudah.
5. Mencapai Tujuan Keuangan
Dengan keuangan yang sehat, gen Z di mana pun, dengan profesi apa pun, penghasilan berapa pun, akan dimungkinkan untuk lebih mudah mencapai tujuan finansial masing-masing. Mulai dari tujuan finansial jangka pendek, menengah, hingga panjang. Bahkan FIRE.
6. Pembentukan Kebiasaan Baik
Dengan mulai menjaga kesehatan keuangan sejak dini, generasi Z dapat membentuk kebiasaan finansial yang baik yang akan bermanfaat dalam jangka panjang. Bahkan sepanjang hidup.
7. Menghindari Jeratan Utang
Pengelolaan keuangan yang baik membantu generasi Z untuk menghindari utang berlebihan dan masalah kredit yang dapat membatasi peluang finansial di masa depan. Enggak ada lagi ditolak kerja karena BI Checking skornya tinggi.
Menjaga kesehatan keuangan adalah investasi jangka panjang yang akan memberikan banyak manfaat, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang, bagi Generasi Z.
Syarat Keuangan Sehat bagi Gen Z
Nah, terus kalau memang keuangan yang sehat itu penting, lantas apa saja syaratnya? Kondisi seperti apa yang bisa disebut sebagai keuangan yang sehat untuk gen Z?
Berikut adalah beberapa syarat yang harus dipenuhi jika ingin memiliki kesehatan keuangan yang baik untuk gen Z:
- Pendapatan Stabil: Memiliki sumber pendapatan yang tetap dan memadai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari serta mencapai tujuan finansial jangka panjang.
- Anggaran yang Terencana: Menyusun dan mematuhi anggaran bulanan yang mencakup semua pengeluaran dan pendapatan. Hal ini akan dapat membantu mengontrol pengeluaran dan mengidentifikasi area di mana penghematan bisa dilakukan.
- Tabungan yang Cukup: Menyisihkan sebagian pendapatan secara rutin untuk ditabung. Idealnya, memiliki dana darurat yang setara dengan 3-6 bulan pengeluaran bulanan.
- Manajemen Utang yang Baik: Mengelola utang dengan bijak. Ini berarti membayar utang tepat waktu, menghindari utang konsumtif yang tidak perlu, dan memastikan total utang tidak melebihi kemampuan untuk membayar.
- Investasi yang Tepat: Menginvestasikan sebagian dari pendapatan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Ini bisa berupa investasi di pasar saham, reksa dana, properti, atau instrumen investasi lainnya yang sesuai dengan profil risiko.
- Asuransi yang Memadai: Memiliki asuransi yang sesuai untuk melindungi dari risiko finansial yang tidak terduga, seperti asuransi kesehatan, asuransi jiwa, dan asuransi lainnya yang relevan.
- Pensiun yang Terencana: Menyiapkan dana pensiun sejak dini untuk memastikan kenyamanan finansial di masa tua. Ini bisa melalui program pensiun perusahaan, tabungan pensiun, atau investasi lainnya yang ditujukan untuk masa pensiun.
- Pengelolaan Pengeluaran yang Bijak: Membuat keputusan pengeluaran yang bijak dengan membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Menghindari pembelian impulsif dan memastikan pengeluaran sejalan dengan anggaran.
- Catatan Keuangan yang Rapi: Memiliki catatan keuangan yang rapi dan teratur untuk memantau arus kas, pengeluaran, utang, dan investasi. Ini membantu dalam membuat keputusan finansial yang lebih baik.
- Kebiasaan Menabung dan Berinvestasi: Membentuk kebiasaan menabung dan berinvestasi sejak dini untuk mencapai tujuan keuangan jangka pendek maupun jangka panjang.
Baca juga: Cara Perencanaan Keuangan untuk Gen Z yang Pengin Mencapai Stabilitas Finansial
Dengan memenuhi syarat-syarat di atas, sebagai gen Z, kamu pasti bisa mencapai dan mempertahankan kesehatan keuangan dengan baik. Selain itu, kamu juga akan siap menghadapi berbagai tantangan finansial ke depannya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Usaha Sampingan untuk Karyawan dengan Waktu Terbatas
Menjalankan usaha sampingan untuk karyawan dengan waktu terbatas bisa menjadi tantangan tersendiri. Namun, ada banyak pilihan usaha yang dapat dilakukan tanpa mengganggu pekerjaan utama.
Dengan memilih usaha yang tepat, karyawan bisa mendapatkan penghasilan tambahan dan memanfaatkan waktu luang dengan produktif.
Table of Contents
Pentingnya Punya Usaha Sampingan untuk Karyawan
Tapi, kenapa sih punya usaha sampingan untuk karyawan itu penting? Padahal, hanya punya waktu yang terbatas. Beberapa hal berikut ini menjadi alasan utamanya.
1. Pendapatan Tambahan
Usaha sampingan bisa memberikan tambahan pendapatan yang berguna untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, menabung, atau investasi. Hal ini juga sangat membantu terutama jika gaji utama dirasa kurang mencukupi.
2. Keamanan Finansial
Memiliki lebih dari satu sumber pendapatan bisa memberikan keamanan finansial yang lebih baik. Artinya, di sini kamu sedang mendiversifikasi penghasilanmu, sehingga risiko keuangan menjadi lebih ringan. Hal ini akan kerasa banget terutama dalam situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan atau ada pengeluaran mendadak.
3. Pengembangan Keterampilan
Usaha sampingan untuk karyawan itu bisa membantu mengembangkan keterampilan baru yang mungkin enggak didapatkan di pekerjaan utama. So, hal ini ya bisa saja menjadi nilai tambah buat karier masing-masing.
4. Kreativitas dan Kepuasan Pribadi
Ya kadang kita memang bekerja di bidang atau industri yang bukan passion. Adanya usaha sampingan untuk karyawan ini bisa menjadi media penyaluran kreativitas atau passion yang tertunda. Hasilnya enggak melulu materi lo, tetapi lebih ke kepuasan pribadi dan mengurangi stres.
5. Jaringan dan Peluang
Usaha sampingan untuk karyawan bisa membuka peluang untuk membangun jaringan profesional baru. Hal ini bisa bermanfaat untuk karier di masa depan atau membuka jalan untuk peluang bisnis lainnya.
6. Persiapan Pensiun
Memulai usaha sampingan bisa menjadi langkah awal untuk mempersiapkan masa pensiun. Ketika sudah enggak bekerja lagi, usaha sampingan ini bisa menjadi dana pensiun, bahkan sumber pendapatan utama.
Dengan manajemen waktu yang baik dan memilih usaha yang sesuai dengan minat serta kemampuan, karyawan bisa menjalankan usaha sampingan tanpa mengorbankan pekerjaan utamanya.
Baca juga: Karyawan Mempunyai Penghasilan Tambahan? Inilah 5 Alasan Mengapa Sebaiknya Diperbolehkan
7 Usaha Sampingan untuk Karyawan
Berikut adalah tujuh usaha sampingan untuk karyawan yang bisa dikerjakan, meski dengan waktu terbatas.
1. Jasa Penulisan atau Penerjemahan
Menawarkan jasa penulisan artikel, blog, atau konten lainnya secara freelance bisa menjadi pilihan usaha sampingan untuk karyawan yang fleksibel dan menguntungkan. Kegiatan ini bisa kamu lakukan dari rumah dan disesuaikan dengan waktu luang yang dimiliki.
Selain itu, kalau kamu punya kemampuan dalam bahasa asing, menyediakan layanan penerjemahan juga bisa menjadi alternatif yang menjanjikan. Keduanya bisa dikerjakan sesuai dengan waktu yang tersedia, tanpa mengganggu pekerjaan utama. Keterampilan menulis dan bahasa asing yang baik bisa menjadi modal utama dalam menjalankan usaha ini.
2. Dropshipping
Dropshipping adalah model bisnis yang memungkinkan penjualan produk tanpa perlu menyimpan stok barang. Dalam bisnis ini, kamu hanya perlu memasarkan produk dari supplier kepada calon pembeli. Ketika ada pesanan yang masuk, supplier yang akan langsung mengirimkan produk tersebut ke pelanggan. Dengan demikian, kamu enggak perlu khawatir tentang penyimpanan atau pengelolaan inventaris.
Bisnis dropshipping dapat dijalankan sepenuhnya secara online, sehingga sangat fleksibel dari sisi jam kerja. Usaha ini ideal bagi kamu yang memiliki waktu terbatas tetapi ingin menjalankan usaha sampingan yang efisien dan minim risiko. Platform e-commerce dan media sosial bisa dimanfaatkan untuk mempromosikan produk kepada target pasar yang lebih luas.
3. Jasa Desain Grafis
Jasa desain grafis bisa menjadi usaha sampingan untuk karyawan yang menjanjikan. Menawarkan jasa pembuatan logo, brosur, atau desain media sosial bisa menarik banyak klien dari berbagai sektor bisnis.
Memanfaatkan platform freelance seperti Upwork, Fiverr, atau 99designs dapat membantu dalam mencari klien potensial. Selain itu, kamu juga bisa menggunakan media sosial dan portofolio online untuk memamerkan karya dan menarik lebih banyak pelanggan.
Setiap proyek desain bisa dikerjakan sesuai dengan jadwal yang dimiliki. Selain itu, terus mengasah keterampilan desain dan mengikuti tren terbaru dalam desain grafis bisa meningkatkan daya tarik dan nilai jasa yang ditawarkan.
4. Menjadi YouTuber atau Podcaster
Menjadi YouTuber atau Podcaster bisa menjadi usaha sampingan untuk karyawan yang menguntungkan. Buat konten video atau audio sesuai minat dan keahlian di waktu luang.
Penghasilan dapat diperoleh dari iklan atau sponsor. Kunci sukses adalah konsistensi, interaksi dengan audiens, dan peningkatan kualitas konten. Dengan internet yang semakin mudah diakses, usaha bisa menjadi pilihan fleksibel dan kreatif.
Baca juga: Kalkulasi Gaji YouTuber Pemula: Memulai Karier di YouTube dengan Benar
5. Affiliate Marketing
Affiliate marketing adalah model bisnis yang memungkinkanmu untuk memperoleh komisi dari setiap penjualan produk yang berhasil direferensikan. Program afiliasi ini memungkinkan promosi produk melalui berbagai platform seperti blog, media sosial, atau kanal YouTube. Saat seseorang membeli produk melalui link afiliasi yang dibagikan, komisi akan diterima dari penjualan tersebut.
Affiliate marketing ini memang lagi ngehits sekarang. Kebanyakan jualan dari ecommerce yang memang sudah besar.
Waktunya fleksibel dan bisa dilakukan kapan saja, membuatnya cocok sebagai usaha sampingan. Enggak perlu modal besar juga, hanya keterampilan dalam membuat konten yang menarik dan kemampuan memasarkan produk dengan baik. Dengan strategi yang tepat, affiliate marketing bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang signifikan.
6. Jualan Online di Marketplace
Jualan online di marketplace seperti Tokopedia, Shopee, dan sejenisnya adalah cara yang efektif untuk memulai usaha sampingan untuk karyawan. Menjual produk tertentu, baik yang dibuat sendiri atau didapatkan dari supplier, juga bisa menjadi pilihan.
Proses jual beli di marketplace sangat fleksibel, memungkinkan transaksi dilakukan kapan saja sesuai dengan waktu luang. Platform ini menyediakan berbagai fitur yang memudahkan pengelolaan toko online, mulai dari upload produk, pengaturan harga, hingga manajemen pesanan. Selain itu, dukungan logistik yang sudah terintegrasi mempermudah pengiriman barang kepada pembeli.
7. Jasa Fotografi
Jasa fotografi juga bisa jadi pilihan. Menawarkan jasa pemotretan untuk berbagai acara seperti prewedding, ulang tahun, atau foto produk bisa menjadi sumber penghasilan tambahan yang menjanjikan. Selain itu, kamu juga bisa menjual foto-foto hasil hunting di berbagai penyedia foto dengan royalti. Sebut saja seperti di Shutterstock, iStockphoto, dan sejenisnya.
Keterampilan fotografi yang baik dan peralatan yang memadai memungkinkan menghasilkan foto berkualitas tinggi yang diminati banyak orang.
Nah, cukup banyak ide usaha sampingan untuk karyawan yang bisa dilakukan. Semoga ide-ide ini dapat membantu kamu menemukan usaha sampingan yang sesuai dengan kebutuhan dan waktu yang kamu miliki ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Langkah Pertama dalam Belajar Finansial untuk Pemula
Belajar finansial untuk pemula itu bisa jadi tampak “mengerikan”. Ya gimana enggak ngeri? Pas proses belajar itu, kita jadi tahu semua dosa keuangan kita. Semua borok jadi kelihatan, semua penyakit ketahuan.
Tapi ya, itu memang salah satu prosesnya sih. Kalau memang niat dan mau lanjut, belajar finansial untuk pemula itu sangat mengasyikkan. Apalagi kalau akhirnya kita berhasil membuat keuangan kita sehat, terus akhirnya bisa mewujudkan mimpi, memenuhi cita-cita … wah, rasanya semua kerja keras terbayar.
Betul?
So, meski ngeri-ngeri sedap, ayo, mulai belajar finansial sekarang juga. Enggak usah nunggu duit ada dulu baru mau belajar finansial. Karena siapa tahu, duitnya enggak ada karena kamu enggak mau mulai belajar juga. Mindsetnya coba deh dibenerin.
Table of Contents
Tahap Belajar Finansial untuk Pemula
Belajar tentang keuangan pribadi bisa sangat berguna, terutama untuk pemula yang ingin mengatur keuangan dengan lebih baik.
Berikut adalah beberapa panduan dasar belajar finansial untuk pemula yang bisa kamu ikuti.
1. Financial Check Up
Garis start belajar finansial untuk pemula terbaik adalah dengan mengetahui terlebih dulu kondisi keuanganmu saat ini. So, mulailah mencatat semua pendapatan dan pengeluaranmu setiap bulan. Setelah itu, telusuri apa saja dan bagian mana saja yang sekiranya belum optimal, mungkin terlalu boros atau terlalu sedikit alokasinya. Misalnya, kamu terlalu boros untuk jajan, sementara nabung cuma bisa seratus ribu saja per bulan—itu juga masih disabotase sendiri.
Di QM Financial, kami menyebutnya sebagai financial check up. Seperti halnya medical check up, kamu akan bisa tahu di sebelah mana penyakit dan dosa-dosa keuanganmu dengan financial check up ini.
Baca juga: Financial Check Up dan 5 Alasan Mengapa Penting untuk Dilakukan
2. Belajar tentang Utang
Langkah kedua, karena ini cukup krusial dan sebelum melangkah ke hal-hal lain, kamu perlu belajar dulu tentang konsep utang. Pasalnya, banyak orang punya persepsi yang kurang tepat tentang utang. Ada yang anti banget dengan utang (tapi ngeluh gini-gini aja terus), sementara yang lain hobi banget utang sampai berefek ke semua aspek hidup—sampai susah buat ini itu.
Utang tidak dilarang. Utang juga bukan hal jahat. Utang hanya perlu dikelola dengan baik sehingga memberikan manfaat yang baik juga buat kita.
Supaya kamu bisa memanfaatkannya dengan baik, belajar apa saja syarat utang sehat dan cara membuat rencana keuangan yang baik agar utang bisa terkelola dengan baik.
3. Belajar tentang Dana Darurat
Dana darurat adalah salah satu pos terpenting dalam rencana keuangan. Sebelum ke mana-mana, pemahaman tentang dana darurat sebaiknya sudah kamu miliki dulu. Apa fungsi dan manfaatnya, berapa jumlah idealnya, hingga pengelolaannya.
Dana ini akan sangat berguna dalam situasi tak terduga seperti kehilangan pekerjaan, masalah kesehatan, hingga kalau ada bagian-bagian rumah yang rusak.
4. Belajar Investasi
Investasi adalah hal berikutnya yang bisa kamu pelajari dalam proses belajar finansial untuk pemula. Jangan lagi investasi secara ugal-ugalan, hanya berbekal kata orang. Investasi harus dilakukan dengan pemahaman yang cukup; mulai dari mengerti risikonya sampai tahu karakter instrumennya. Dengan demikian, kamu bisa memanfaatkannya seoptimal mungkin untuk mencapai tujuan finansial.
5. Belajar Asuransi
Selain dana darurat, ada alokasi lain yang juga sama pentingnya dan punya fungsi perlindungan. Yes, asuransi.
Faktanya, banyak orang yang maunya belajar finansial untuk pemula, tapi lupa belajar asuransi. Banyak pula yang beranggapan, asuransi itu penipuan.
Padahal, yang bersangkutan hanya belum paham cara kerja asuransi. Sayang banget, anti terhadap asuransi tetapi hanya karena kurang pengetahuan, terus jadi enggak terlindungi. Tanpa asuransi, orang bisa terjebak kesulitan keuangan, lebih fatal lagi terjerat utang.
6. Perencanaan Pensiun
Sudah belajar investasi, meskipun mungkin masih jauh, memikirkan tentang pensiun itu penting. Pertimbangkan untuk berinvestasi dalam produk pensiun atau memanfaatkan program pensiun yang ditawarkan oleh pekerjaanmu.
7. Financial Diet
Cobalah untuk mengikuti diet keuangan selama satu bulan. Misalnya, batasi pengeluaran untuk kategori tertentu seperti makanan, hiburan, atau belanja, dan catat hasilnya.
Hal ini membantu memahami kebiasaan pengeluaran pribadi dan memotivasi untuk membuat anggaran yang lebih efektif. Apalagi kalau kamu memang menemukan “penyakit” atau “dosa” saat financial check up. Di financial diet inilah, kamu bisa memperbaikinya.
Baca juga: Diet Finansial, Ini Dia 4 Persamaannya dengan Diet Kesehatand
8. Membuat Catatan Keuangan
Buat catatan keuangan harian atau mingguan. Catat semua transaksi yang kamu lakukan, termasuk keputusan investasi atau tabungan. Review catatan ini secara berkala untuk melihat pola dan area yang mungkin memerlukan perbaikan.
9. Ikut Kelas Finansial
Untuk membantu memperlancar proses belajar finansial untuk pemula, akan lebih lengkap kalau kamu ikutan kelas finansial. Ada banyak penyedia kelas finansial, baik offline maupun online. Tapi, yang paling tepercaya pastinya QM Financial.
Di FCOS QM Financial, ada beragam kelas finansial yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhanmu. Kurikulumnya berjenjang, sehingga kamu bisa ikut sesuai dengan tingkat literasi keuanganmu. Yang pertama wajib diambil adalah Blueprint of Your Money.
Dari yang paling basic, kamu bisa belajar seiring dengan perkembangan belajar finansialmu, hingga akhirnya mencapai Advanced. Untuk bisa update kamu bisa mengunjungi website kelas finansial QM Financial atau follow akun media sosial kami.
Belajar finansial untuk pemula enggak harus selalu serius, tegang, dan membosankan. Belajar finansial bisa kok dibikin santai, fun, dan menyenangkan. Itu kalau kamu belajar bareng QM Financial.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Stop Mental Miskin: Ini Cara Kamu Berdaya dan Berhenti Merendahkan Diri Sendiri
Kamu tahu, mental miskin? Mental ini umumnya termanifestasi misalnya dalam bentuk minder, skeptis, iri, negative thinking, suka membandingkan diri dengan orang lain, mencari pembenaran, dan sebagainya.
Misalnya, ketika ada teman posting acara jalan-jalannya, kamu akan berpikir, “Wah, dia mah enak. Gajinya dua digit. Gue mah boro-boro. Gaji masuk tanggal 1, tanggal 4 udah koma. Dahlah.”
Atau, ketika ada orang yang sukses berbisnis, kamu langsung juga berpikir, “Lah, dia punya privilege, keluarganya kaya. Gue modal apaan?”
Atau bisa juga, “Ngatur duit? Apaan yang diatur? Duitnya aja gak ada.”
Atau ada yang lain, “Kayaknya gue gak akan ke mana-mana sih. Gini aja terooos.”
Table of Contents
Apa Maksud Mental Miskin?
Nah, apa kamu termasuk dari mereka yang suka berpikir kayak di atas? Kalau iya, bisa jadi kamu adalah salah satu yang punya mental miskin.
Istilah mental miskin dalam konteks ini mengacu pada pola pikir atau mindset yang membatasi seseorang dalam mencapai potensi penuhnya, terutama dalam hal keuangan dan pengembangan diri.
Enggak cuma tentang kurangnya uang sih, tetapi lebih kepada cara seseorang memandang dirinya sendiri dan peluang di sekitarnya. Beberapa ciri khas dari mental miskin misalnya:
- Sering kali merasa takut berlebihan untuk mencoba hal-hal baru atau mengambil risiko karena takut gagal.
- Sering merasa enggak layak atau tidak mampu untuk mencapai kesuksesan, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi.
- Cenderung memfokuskan pikiran pada apa yang enggak dimiliki, daripada mencari cara untuk memanfaatkan sumber daya yang ada.
- Sering kali melihat hambatan dan batasan daripada peluang untuk pertumbuhan dan kemajuan.
- Sering membandingkan diri dengan orang lain dalam cara yang merugikan diri sendiri, merasa orang lain lebih layak atau beruntung.
Kok kayaknya negatif semua? Ya, iya, makanya pola pikir ini bisa sangat merugikan karena dapat menghambat motivasi, pertumbuhan pribadi, termasuk juga menghambat kesuksesan keuangan.
Bisa jadi beneran miskin, karena punya mental miskin.
Mengubah pola pikir dari mental miskin ke mental yang lebih berdaya adalah tentang mengubah cara kamu memandang diri sendiri dan dunia, mengembangkan rasa percaya diri, dan mengambil tindakan untuk mencapai tujuan yang lebih besar.
Baca juga: 7 Cara Cepat Kaya ala Buku “Rich Dad, Poor Dad”
Cara Mengubah Pola Pikir Mental Miskin
Stop mental miskin!
Kamu enggak akan berkembang, kalau saat ini masih memilikinya. Gimana mau bisa mencapai tujuan finansialmu yang banyak itu, kalau sebenarnya kamu masih meragukan diri sendiri? Masih sibuk iri dengan pencapaian orang lain?
So, berikut ini adalah beberapa tip yang dapat membantu kamu untuk menghentikan pola pikir “mental miskin” dan mulai memberdayakan diri sendiri.
1. Ubah Cara Pandangmu tentang Uang
Mulailah melihat uang sebagai alat untuk mencapai kebebasan dan kemungkinan, bukan sebagai sumber kecemasan atau ketakutan. Edukasi dirimu sendiri tentang pengelolaan keuangan dasar, investasi, dan cara-cara untuk menghasilkan pendapatan pasif.
2. Setiap Kesuksesan Dimulai dari Pikiran
Perkuat pikiran positif dan keyakinan bahwa kamu mampu mencapai lebih dari yang sekarang kamu miliki. Hindari pemikiran yang merendahkan kemampuan sendiri atau merasa enggak cukup baik.
Ingat, you get what you think.
3. Buat Tujuan yang Realistis dan Strategis
Tentukan apa yang ingin kamu capai secara finansial dalam jangka pendek dan jangka panjang. Buat rencana yang jelas dan mulai mengambil langkah konkret untuk mencapai tujuan finansial tersebut.
4. Jangan Bandingkan Diri dengan Orang Lain
Fokus pada kemajuan pribadi kamu, bukan pada apa yang telah dicapai oleh orang lain. Membandingkan diri dengan orang lain bisa mengurangi kepercayaan diri dan memperburuk mental miskin.
5. Kembangkan Keterampilan dan Pengetahuan
Investasikan waktu dan energi untuk belajar keterampilan baru dan memperluas pengetahuanmu. Semakin kompeten kamu, semakin besar kepercayaan dirimu dalam menghadapi tantangan.
6. Jaga Kesehatan Mental
Luangkan waktu untuk melakukan self care. Jika perlu, cari dukungan profesional untuk mengatasi masalah kecemasan, depresi, atau masalah kesehatan mental lainnya yang mungkin memengaruhi pandanganmu tentang diri sendiri dan dunia.
Baca juga: Hedonic Treadmill: Mengapa Masih Selalu Merasa Kurang Padahal Sudah Banyak Uang?
7. Bersyukur dan Menikmati Proses
Fokus pada apa yang telah kamu capai dan bersyukur atas kemajuan yang telah dibuat, enggak usah peduli seberapa kecil. Dengan begitu bisa mengurangi perasaan enggak puas yang sering datang dengan mental miskin.
8. Kelilingi Diri dengan Orang yang Mendukung
Bergaullah dengan orang-orang yang menginspirasi, mendukung, dan memotivasi kamu. Lingkungan yang positif dapat meningkatkan motivasi dan membantu kamu merasa lebih baik tentang diri sendiri dan tujuanmu.
So, untuk mengatasi mental miskin, langkah pertama adalah mengenali dan mengubah cara berpikir yang membatasi.
Perubahan ini pastinya enggak akan terjadi dalam semalam. Namun dengan kesadaran dan usaha yang konsisten, pola pikir pasti bisa berkembang.
Mulailah dengan menetapkan tujuan yang realistis, mengelola keuangan secara bijak, dan terus belajar dari setiap pengalaman. Dengan mempraktikkan rasa syukur dan mengelilingi diri dengan dukungan positif, transformasi menuju pemikiran yang lebih berdaya dan optimis bukan hanya mungkin, tetapi dapat menjadi kenyataan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
7 Instrumen Investasi yang Cocok untuk Content Creator
Di zaman sekarang, profesi content creator memainkan peran penting dalam menghibur dan memberi informasi kepada publik. Namun, pendapatan yang enggak tetap membuat para pembuat konten ini perlu memikirkan strategi investasi yang solid untuk mengamankan masa depan finansial masing-masing.
Menentukan instrumen investasi yang tepat bisa menjadi tantangan, terutama tanpa bantuan yang tepat.
Investasi enggak sekadar menyimpan uang, tetapi juga tentang bagaimana mengembangkannya. So, pemilihan instrumen yang tepat ini krusial. Dengan memilih yang tepat, stabilitas finansial bisa dicapai—meskipun penghasilan tidak tetap—dan bahkan mungkin memberi kesempatan untuk mengembangkan proyek-proyek kreatif baru.
Siapa Itu Content Creator?
Content creator adalah seseorang yang menciptakan dan membagikan konten, biasanya di platform digital, untuk menghibur, mendidik, atau memberi informasi kepada audiens.
Nah, outputnya di sini bisa beragam. Misalnya:
- Video, misalnya seperti yang diunggah ke YouTube, TikTok, atau Instagram. Video ini bisa berupa tutorial, ulasan produk, cerita perjalanan, vlog, dan lain-lain.
- Artikel dan blog, yang membahas segala sesuatu yang informatif atau menghibur, mulai dari teknologi, mode, perjalanan, kuliner, dan banyak lagi.
- Fotografi, biasanya diunggah di platform seperti Instagram atau situs web portofolio profesional, kayak sekarang yang lagi ramai jualan foto di Shutterstock. Konon, hasilnya lumayan.
- Podcast, ini prinsipnya sama kayak video atau tulisan artikel, tetapi ini sifatnya audio; bahas berbagai topik atau yang menampilkan wawancara dengan tamu-tamu menarik.
- Grafis dan desain, kayak ilustrasi, atau materi visual lainnya yang bisa digunakan dalam kampanye pemasaran, konten media sosial, atau sebagai karya seni digital.
- Musik, efek suara, atau karya audio lainnya. Umumnya diunggah secara independen atau digunakan dalam produksi multimedia.
Nah, jadi intinya sih, para content creator ini adalah mereka menggunakan keterampilan kreatif dan teknis untuk mengembangkan konten yang menarik, yang bisa menjadi sumber pendapatan utama atau sampingan.
Dengan perkembangan teknologi digital dan media sosial, profesi ini kini semakin populer dan dianggap penting dalam pemasaran digital dan industri hiburan.
Baca juga: Mengungkap Potensi Penghasilan Sebagai Content Creator di Indonesia
Mengapa Content Creator Juga Penting untuk Berinvestasi?
So, pertanyaan selanjutnya adalah seberapa jauh kamu sudah mengelola keuangan dengan baik? Karena, penghasilan gede tak akan ada artinya, kalau kamu enggak tahu caranya mengelola keuangan. Yang ada ya teteup aja, selalu merasa kurang.
Termasuk di dalam pengeloaan keuangan ini adalah perencanaan masa depan. Ya kan, kamu hidup enggak cuma buat masa sekarang kan?
Nah, makanya investasi itu penting buat para pekerja kreatif gini. Berikut alasan selengkapnya.
1. Pendapatan yang Enggak Stabil
Pendapatan orang yang bergerak di industri kreatif kayak gini umumnya fluktuatif dan enggak teratur. Tergantung banget sama ada enggaknya proyek, produktivitas, algoritma platform yang digunakan, bahkan sampai viral enggaknya konten yang dibuat.
Nah, investasi dapat membantu menghasilkan aliran pendapatan pasif yang memberi stabilitas finansial.
2. Pengelolaan Risiko
Dengan berinvestasi, risiko finansial dapat dikurangi. Investasi yang bijak bisa menjadi benteng saat pendapatan utama mereka terganggu atau saat terjadi perubahan pasar yang tidak terduga.
3. Pensiun
Enggak seperti pekerjaan tradisional, para pekerja kreatif ini enggak akan punya yang namanya skema pensiun kalau enggak bikin sendiri. Investasi adalah cara terbaik untuk mempersiapkan masa pensiun, memastikan diri untuk memiliki cukup uang untuk hidup nyaman di kemudian hari.
4. Kapitalisasi Proyek Baru
Untuk content creator yang ingin memperluas cakupan mereka atau memulai proyek baru, memiliki dana investasi dapat memungkinkan mereka untuk mencapainya tanpa perlu bergantung sepenuhnya pada pendapatan langsung dari konten mereka. Bisa buat modal lagi, gitu deh istilahnya.
5. Pertumbuhan Aset
Investasi memberikan kesempatan untuk membiarkan uang yang sudah dihasilkan untuk bekerja lagi. Dengan demikian, potensi pertumbuhan modal yang dapat mendukung kebutuhan pribadi atau bisnis di masa depan bisa didapatkan.
6. Kebebasan dan Kemandirian Finansial
Investasi yang sukses dapat meningkatkan kebebasan finansial siapa saja. Termasuk para pekerja kreatif. Dengan demikian, bisa memberi keleluasaan untuk memilih proyek yang benar-benar diminati tanpa tekanan finansial.
Nah, melihat uraian di atas, sekarang jelas kan, mengapa penting untuk memikirkan dan mengimplementasikan strategi investasi yang cerdas? Bahkan bagi seorang content creator.
Instrumen Investasi yang Penting Dimiliki oleh Content Creator
Untuk content creator, memiliki instrumen investasi yang beragam dapat sangat membantu dalam mengelola risiko finansial dan membangun kekayaan jangka panjang. Berikut adalah beberapa instrumen investasi yang penting untuk dipertimbangkan.
Baca juga: Kalkulasi Gaji YouTuber Pemula: Memulai Karier di YouTube dengan Benar
1. Saham
Investasi di pasar saham bisa memberikan apresiasi modal yang signifikan. Saham perusahaan teknologi dan media bisa sangat relevan karena terkait langsung dengan industrinya. Ibaratnya ya sudah paham cara mainnya, dan tahu bagian mana yang paling menguntungkan.
2. Reksa Dana
Reksa dana, terutama yang dikelola secara aktif, bisa menjadi pilihan baik bagi yang enggak memiliki waktu atau keahlian untuk mengelola investasi saham secara individual. Tinggal pilih saja mau jangka pendek, menengah, atau panjang, semua ada di reksa dana.
3. Obligasi
Sebagai instrumen yang lebih stabil dan kurang berisiko dibandingkan saham, obligasi dapat memberikan aliran pendapatan tetap yang cukup bisa diandalkan. Selain itu, juga bisa membantu dalam diversifikasi portofolio.
4. Properti
Investasi properti bisa menjadi sumber pendapatan pasif yang stabil melalui sewa, serta apresiasi nilai jangka panjang. Memang butuh modal lebih gede sih dibandingkan instrumen yang lain, tetapi kalau memang berniat ya tetap bisa direncanakan kok.
5. ETF (Exchange Traded Funds)
ETF memungkinkan diversifikasi yang luas dan memiliki biaya yang lebih rendah dibandingkan reksa dana tradisional. Instrumen ini cocok untuk content creator yang mencari eksposur pasar yang luas dengan biaya minimal.
6. Emas dan Logam Mulia
Investasi dalam emas atau logam mulia lainnya bisa menjadi lindung nilai terhadap inflasi dan ketidakstabilan ekonomi.
7. Bisnis
Ada banyak content creator yang kemudian merintis bisnis dengan modal konten-konten yang dibuatnya. Misalnya, tadinya adalah food vlogger yang kontennya adalah video-video resep masakan, kemudian memperluas area bisnisnya dengan jualan alat-alat memasak atau bahan-bahan memasak. Nah, yang kayak gini juga bisa dikembangkan hingga bisa memberikan penghasilan pasif juga nantinya.
Memilih kombinasi instrumen yang sesuai dengan profil risiko, tujuan keuangan, dan jangka waktu investasi mereka adalah kunci untuk membantu content creator dalam mengamankan masa depan finansial mereka.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Menjaga Prestasi Anak di Sekolah Tanpa Biaya Tambahan
Mendukung dan mendorong prestasi anak di sekolah menjadi salah satu prioritas utama bagi banyak orang tua. Tantangan muncul ketika harus menyeimbangkan antara keinginan untuk memberikan yang terbaik bagi anak dengan keterbatasan dana yang tersedia.
Kalau kamu menghadapi permasalahan seperti ini, well, kamu enggak sendirian. Faktanya, banyak keluarga menghadapi dilema ini, mencari cara efektif untuk mendukung pendidikan tetapi dengan biaya yang efisien.
Nah, untuk mengatasi permasalahan ini, sudah pasti kita harus kebutuhannya terlebih dulu. Bagaimana bisa kita memutuskan bahwa kita tidak mampu mendukung anak sekolah, kalau kebutuhannya saja kita ngeblank? Betul?
Menelusuri kebutuhan ini akan menjadi garis start rencana keuangan kita, dan kemudian trik untuk bisa mengoptimalkan keuangan tersebut.
Table of Contents
Biaya Keuangan yang Dikeluarkan untuk Dukung Prestasi Anak
Biaya keuangan yang biasanya dikeluarkan oleh orang tua untuk mendukung dan mendorong prestasi anak di sekolah dapat bervariasi tergantung pada kebutuhan dan tujuan yang ingin dicapai. Berikut adalah beberapa jenis biaya yang sering terlibat:
- Biaya Sekolah: Termasuk uang sekolah, biaya pendaftaran, dan biaya lain yang dibutuhkan untuk mengikuti program pendidikan di sekolah.
- Seragam dan Perlengkapan Sekolah: Membeli seragam sekolah, sepatu, tas, buku tulis, alat tulis, dan perlengkapan lain yang diperlukan untuk kegiatan sehari-hari di sekolah.
- Buku Pelajaran dan Bahan Ajar: Pembelian buku teks dan bahan ajar lain yang mungkin tidak disediakan oleh sekolah.
- Les Tambahan dan Bimbingan Belajar: Biaya untuk les privat, bimbingan belajar kelompok, atau kelas tambahan yang membantu meningkatkan pemahaman atau keterampilan akademik tertentu.
- Transportasi: Biaya transportasi harian ke dan dari sekolah, terutama jika sekolah tidak menyediakan layanan bus sekolah atau jika sekolah berada jauh dari rumah.
- Kegiatan Ekstrakurikuler: Biaya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti olahraga, musik, seni, atau klub sains yang seringkali memerlukan biaya pendaftaran, perlengkapan, atau seragam khusus.
- Teknologi dan Perangkat Elektronik: Biaya untuk komputer, tablet, atau perangkat elektronik lain yang mungkin diperlukan untuk tugas sekolah atau pembelajaran online.
- Makanan dan Gizi: Biaya untuk makan siang sekolah atau snack yang memastikan anak mendapatkan nutrisi yang cukup selama berada di sekolah.
- Kesehatan dan Kebugaran: Biaya untuk menjaga kesehatan fisik dan mental anak, seperti biaya dokter, obat-obatan, atau kegiatan yang mendukung kesehatan mental dan fisik.
Duh, banyaknya!
Kalau dihitung, bisa jutaan bahkan sampai belasan dan puluhan juta setiap bulannya, tergantung lokasi dan kebutuhan.
Mengelola biaya-biaya ini membutuhkan perencanaan keuangan yang baik dan juga akan memerlukan prioritas dan pilihan yang bijaksana untuk memastikan bahwa semua kebutuhan pendidikan dan pengembangan anak dapat terpenuhi.
Mau ngirit? Ya, bisa saja. Coba kita lihat yuk, trik keuangan apa saja yang bisa kita lakukan untuk mengoptimalkan biaya ini, sementara tidak mengorbankan support terhadap prestasi anak.
Baca juga: Mengelola Keuangan Keluarga Tanpa Mengorbankan Kualitas Pendidikan Anak
Trik Keuangan untuk Tetap Support Prestasi Anak, tetapi dengan Keuangan yang Mandali
Mengelola biaya pendidikan anak agar tetap mandali—aman terkendali—memang bisa jadi cukup menantang. Namun, dengan perencanaan keuangan yang matang, orang tua bisa lebih efektif dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Berikut beberapa trik keuangan yang bisa diikuti.
1. Buat Anggaran Bulanan
Buatlah anggaran yang rinci mengenai pengeluaran bulanan, termasuk biaya sekolah, kursus, dan kegiatan ekstrakurikuler. Ini akan membantu kamu melacak ke mana saja uang mengalir dan memastikan bahwa pengeluaran enggak melebihi pendapatan.
2. Tabungan Pendidikan
Mulailah menabung untuk pendidikan anak sedini mungkin. Bisa dengan membuka rekening tabungan khusus pendidikan atau berinvestasi di instrumen yang aman seperti deposito atau reksa dana pendidikan.
3. Cari Sumber Pendanaan Alternatif
Manfaatkan beasiswa atau program bantuan pendidikan yang mungkin ditawarkan oleh sekolah, pemerintah, atau organisasi lainnya. Hal ini bisa banget dimanfaatkan demi mengurangi beban biaya pendidikan.
4. Manfaatkan Diskon, Promosi, atau Gratisan
Carilah toko buku atau supplier perlengkapan sekolah yang menawarkan diskon untuk pembelian dalam jumlah banyak atau saat periode tertentu, seperti awal tahun ajaran.
Ada juga beberapa sekolah yang tidak mewajibkan siswanya untuk membeli buku, tetapi menyediakannya di perpustakaan sekolah. Kalau ada fasilitas seperti ini di sekolah anak-anak, atau sejenisnya, jangan ragu-ragu untuk memanfaatkannya.
Baca juga: Sebelum Merencanakan Dana Pendidikan, Jawab Dulu 5 Pertanyaan Ini!
5. Gunakan Perlengkapan Bekas yang Masih Layak
Enggak selalu harus membeli buku, perlengkapan sekolah, atau seragam baru. Bisa jadi kamu bisa mendapatkan buku bekas dari senior atau seragam yang masih layak pakai. Kalau ada buku tulis atau buku catatan yang masih tersisa banyak, sarankan pada anak untuk melanjutkan sesuai mata pelajarannya. Jadi, enggak perlu selalu punya buku tulis baru.
6. Batasi Kegiatan Ekstrakurikuler
Memilih satu atau dua kegiatan ekstrakurikuler yang benar-benar bermanfaat bisa mengurangi pengeluaran dibandingkan jika anak terdaftar di banyak kegiatan yang biayanya bisa menumpuk. Manfaatkan ekskul yang sudah termasuk dalam biaya awal masuk sekolah, sehingga tak perlu menambah biaya lagi setelahnya.
Dengan berbagai strategi yang telah dibahas, memungkinkan untuk mendukung prestasi anak tanpa harus mengandalkan biaya tambahan. Hal ini menunjukkan bahwa kreativitas dan sumber daya yang ada di sekitar dapat dimaksimalkan untuk memberikan pendidikan yang berkualitas. Setiap langkah yang diambil untuk memanfaatkan peluang-peluang ini tidak hanya mengurangi beban finansial tetapi juga mengajarkan kepada anak pentingnya sumber daya dan cara menggunakannya dengan bijak.
Jadi, mempertahankan prestasi anak di sekolah bisa tercapai dengan pendekatan yang praktis dan ekonomis.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengapa Melek Finansial adalah Jawaban untuk Masa Depan Keuanganmu
Di zaman sekarang, melek finansial itu penting. Pasalnya, setiap pilihan finansial bisa berdampak besar pada kehidupan, dari sehari-hari sampai masa pensiun. Tanpa pengetahuan yang cukup, banyak orang bisa terjebak dalam masalah keuangan.
Belajar tentang finansial adalah langkah awal menuju kondisi yang akan membuatmu nyaman. Memang siapa sih, yang mau terus-terusan stres karena masalah keuangan? Nah, salah satu jalan supaya bisa bebas stres karena kesulitan keuangan adalah dengan cara melek finansial.
Dengan mengerti cara mengatur uang, pada akhirnya semua orang bisa lebih mudah mencapai keamanan finansial.
Table of Contents
Apa Maksud Melek Finansial?
Melek finansial berarti memiliki pemahaman yang baik tentang cara mengelola keuangan pribadi dan memahami konsep-konsep dasarnya. Misalnya, paham tentang tabungan, investasi, asuransi, dan pengelolaan utang.
Seseorang yang melek finansial biasanya bisa membuat keputusan keuangan yang cerdas. Ke depannya hal ini akan menciptakan stabilitas dan pertumbuhan keuangan dalam jangka panjang.
Konsep ini enggak hanya melibatkan pengetahuan loh. Namun, juga keterampilan praktis dalam menerapkan pengetahuan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Literasi Keuangan: Pengertian, Manfaat, dan 3 Cara Meningkatkannya
Mengapa Penting untuk Melek Finansial?
Kenapa penting, ya seperti yang sudah disinggung sedikit di atas: supaya kita bisa mengambil keputusan keuangan yang bijak dan tepat.
Supaya lebih mudah dipahami, coba kita lihat lebih jauh mengapa melek finansial ini sangat penting.
1. Pengambilan Keputusan yang Lebih Baik
Dengan pemahaman yang kuat tentang keuangan, kamu dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana dan tepat sasaran, tentang bagaimana mengelola uangmu. Dalam hal ini juga mencakup tetek bengek dari pengelolaan pengeluaran sehari-hari hingga investasi untuk masa depan.
2. Keamanan Finansial
Melek finansial membantumu dalam membangun keamanan finansial. Karena kamu paham, maka kamu tahu pentingnya membangun dana darurat dan mengasuransikan aset, termasuk diri sendiri kalau kamu adalah pencari nafkah keluarga. Hal-hal seperti ini enggak akan terpikirkan, kalau kamu enggak melek keuangan. Tanpa dana darurat dan asuransi, kamu bisa kesulitan menghadapi situasi tak terduga. Jika kamu kesulitan, bisa jadi peluang untuk berutang akan terbuka lebar.
3. Menghindari Utang Berlebih
Dengan pemahaman yang baik tentang kredit dan utang, kamu bisa menghindari perangkap utang berlebih yang dapat memengaruhi kebebasan finansialmu di masa depan. Karena kamu paham cara kerja utang, maka kamu pasti akan berusaha memenuhi tiga syarat utang sehat jika memang diperlukan. Tanpa melek finansial, rasanya mustahil untuk tahu bahwa berutang itu bukan solusi kekurangan uang.
4. Perencanaan Pensiun
Pemahaman tentang bagaimana uang bekerja dan bagaimana berinvestasi secara efektif sangat penting untuk perencanaan pensiun. Melek finansial memungkinkanmu untuk merencanakan masa depanmu sehingga kamu dapat menjamin diri sendiri untuk bisa memiliki kehidupan yang nyaman setelah pensiun.
5. Meningkatkan Kualitas Hidup
Melek finansial dapat membantu meningkatkan kualitas hidupmu secara keseluruhan dengan memberimu kontrol lebih besar atas keuanganmu. Hal ini akan dapat mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan.
6. Pendidikan bagi Generasi Berikutnya
Dengan melek finansial, kamu dapat mengajarkan nilai-nilai dan keterampilan keuangan yang baik kepada anak-anakmu. Hal ini dapat membantu mempersiapkan mereka untuk sukses keuangan di masa depan.
Secara keseluruhan, melek finansial merupakan fondasi penting untuk mencapai kemandirian finansial dan menghadapi tantangan ekonomi dengan percaya diri.
Baca juga: Jika Literasi Keuangan Indonesia Tetap Rendah, maka 5 Hal Inilah yang Akan Terjadi
Tips agar Melek Finansial
So, sudah tahu pentingnya kan? Sekarang, coba kita lihat beberapa tips praktis dan mudah diaplikasikan untuk meningkatkan kecerdasan finansialmu.
1. Pahami Konsep Keuangan Dasar
Mulai dengan mempelajari konsep-konsep dasar seperti penghasilan, pengeluaran, tabungan, investasi, kredit, dan asuransi.
Ada banyak sumber daya gratis online yang bisa membantu kamu memahami istilah-istilah ini dengan jelas. Salah satunya di website QM Financial ini. Ada update artikel setiap hari yang wajib kamu baca, agar kamu semakin melek finansial.
2. Ikuti Kelas Keuangan
Kamu juga bisa mendaftar di kursus keuangan yang sering ditawarkan oleh bank, universitas, atau lembaga keuangan lainnya. Dengan begitu, kamu bisa terbantu untuk memahami prinsip keuangan dengan lebih mendalam.
QM Financial juga punya seri kelas online yang dikenal dengan Financial Clinic Online Series. Ada banyak topik yang bisa kamu pelajari, mulai dari basic sampai advanced. Kamu bisa cek langsung ke webnya ya.
3. Baca Buku tentang Keuangan
Banyak buku yang juga bisa kamu baca, yang bisa menjelaskan tentang pengelolaan keuangan pribadi. Kamu tinggal pilih topik yang ingin kamu pelajari.
Mengapa buku juga masuk ke dalam list ini? Karena sudah lama kita mengenal buku sebagai sumber ilmu. Apa yang dijelaskan dalam buku akan berbeda dengan apa yang bisa kamu temukan di artikel-artikel online. Pastinya, di buku pembahasan akan lebih dalam dan memuaskan.
Tak hanya buku fisik, sekarang juga sudah banyak tersedia buku digital yang lebih praktis. QM Financial juga punya ebook lo. Sudah baca belum? Judulnya Buku Saku Sehat Finansial. Biar simpel, tapi isinya lengkap lo.
4. Gunakan Alat Bantu Keuangan Online
Ada banyak kalkulator online dan aplikasi yang bisa membantu kamu memahami dampak dari keputusan keuangan. Misalnya tentang investasi. Ada beberapa platform yang menawarkan simulasi investasi saham, yang bisa kamu manfaatkan sebelum benar-benar membeli saham di pasar modal. Dengan adanya alat simulasi ini, kamu akan kebayang seperti apa investasi saham itu.
Ada juga kalkulator asuransi, yang bisa bantu kamu menghitung kebutuhan asuransi untuk beragam aset. Juga ada simulator untuk kredit, seperti KPR misalnya.
Manfaatkan semua tools yang ada, agar kamu bisa mengambil keputusan yang tepat sesuai kebutuhan dan kemampuan. Terutama hal ini bisa membuatmu semakin melek finansial.
5. Tingkatkan Kesadaran tentang Kesehatan Keuanganmu
Secara berkala, review dan analisis kondisi keuanganmu. Proses ini meliputi cek cash flow, cek kredit, menilai portofolio investasi, hingga mengevaluasi efisiensi pengeluaran. Cermati bagian mana yang mesti disesuaikan agar keuanganmu semakin sehat dan efisien.
6. Praktik Pengambilan Keputusan Keuangan
Belajar teori itu penting, tetapi kalau enggak dipraktikkan ya pasti manfaatnya enggak maksimal. So, terapkan apa yang kamu pelajari dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Mulai dari yang kecil, seperti memutuskan tidak menggunakan kartu kredit untuk pembelian impulsif, hingga yang besar seperti merencanakan investasi jangka panjang.
Melek finansial adalah langkah penting untuk masa depan yang lebih baik. Dengan memahami cara mengelola uang dengan baik, setiap orang bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi masa depan yang tidak pasti. Belajar tentang keuangan adalah investasi yang berharga untuk kehidupan yang lebih aman dan mandiri. Memulai sekarang akan membuat perbedaan besar nantinya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengungkap Potensi Penghasilan Sebagai Content Creator di Indonesia
Dunia digital telah membuka lebar pintu peluang bagi banyak orang untuk berkarier sebagai content creator. Dengan semakin banyaknya platform yang tersedia, pertanyaan tentang gaji content creator sering muncul dalam diskusi tentang karier digital.
Seberapa jauh sebenarnya potensi penghasilan dari berbagai jenis kegiatan kreatif online?
Table of Contents
Macam-Macam Sumber Gaji Content Creator
Perkembangan teknologi dan media sosial telah menciptakan pasar yang luas bagi para content creator untuk mengekspresikan kreativitas serta menghasilkan pendapatan. Namun, berapa sebenarnya penghasilan yang bisa diharapkan dari pekerjaan ini?
Pertimbangan ini penting, mengingat variabilitas pendapatan bergantung pada jenis konten, platform yang digunakan, dan seberapa luas jangkauan audiens. Yuk, kita bahas soal gaji content creator ini, dan dari mana saja sumbernya.
1. Adsense
Gaji content creator dari Adsense bisa datang dari blog atau video YouTube. Besarnya mulai dari $100 sampai tidak ada batasnya. Kenapa $100? Karena, gajimu baru bisa dicairkan kalau sudah mencapai $100 tersebut. Biasanya, pembayaran dilakukan antara tanggal 21 sampai 26 setiap bulan.
Buat yang sudah pengalaman, gaji dari Adsense bisa mencapai Rp10 miliar per bulan. Lumayan banget kan? Tapi, khusus buat YouTuber, kamu belum bisa pasang iklan dan menghasilkan uang dari YouTube, kalau belum punya minimal 1.000 subscriber dan 4.000 jam tayangan dalam setahun. So, harus siap kerja keras dulu ya. Ya, ibaratnya ini memang modal, sama kayak jenis bisnis yang lain yang juga perlu modal.
Jangan lupa juga, setiap jenis konten itu punya potensi pendapatan yang berbeda, tergantung pada Cost per Click atau CPC. Jadi, memilih topik yang tepat itu penting banget untuk meningkatkan pendapatan dari AdSense.
Baca juga: Kalkulasi Gaji YouTuber Pemula: Memulai Karier di YouTube dengan Benar
2. Streaming
Ada juga gaji content creator yang bersumber dari donasi kalau lagi streaming. Berbagai platform seperti Twitch, Facebook, TikTok, atau YouTube bisa dipakai sebagai sumber penghasilan jenis ini.
Pendapatan dari live streaming bisa sangat bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah. Catheez, seorang game streamer, adalah salah satu contoh content creator yang sukses menghasilkan pendapatan yang signifikan dari aktivitas live streamingnya.
Selanjutnya, pendapatan dari live streaming bisa meningkat signifikan jika terlibat dalam promosi merek. Sebagai ilustrasi, Miawaug, saat melakukan live streaming game Hot Wheels Unleashed 2, berpotensi mendapatkan penghasilan yang lebih besar karena keterlibatan dalam promosi produk tersebut.
3. Endorsement
Menjadi influencer dan menerima endorsement mememungkinkan pendapatan content creator dihitung berdasarkan jumlah postingan. Pendapatan ini cenderung lebih menguntungkan, terlepas dari status sebagai nano influencer, makro influencer, atau Key Opinion Leader (KOL).
Besarannya bisa sangat fluktuatif dan tergantung pasar banget. Yang pasti, kalau follower banyak, maka kompensasi juga bisa menyesuaikan. Angkanya juga masih bisa bertambah jika ada kesepakatan eksklusif dengan brand tertentu.
Lebih lanjut, pendapatan sebagai selebgram bisa mencapai angka yang sangat signifikan. Contohnya adalah Rachel Vennya yang pernah viral dengan tarif Rp25,5 juta untuk satu postingan di Instagram.
4. Jualan Produk
Gaji content creator dari penjualan produk bisa saja melampaui apa yang dihasilkan dari iklan atau endorsement. Produk yang dijual bisa beragam, mulai dari barang digital hingga barang fisik seperti merchandise, makanan, atau barang lainnya.
Masih ingat kan, Dr. Richard Lee, yang berhasil mengumpulkan pendapatan sebesar Rp41 miliar hanya dalam waktu 24 jam? Beliau jualan produk kecantikan melalui TikTok Shop Live.
Meskipun TikTok Shop sudah ditutup layanannya, masih banyak yang live di marketplace. Yang warna oranye, salah satunya.
5. Afiliasi
Enggak punya produk sendiri? Enggak masalah! Ada yang namanya afiliasi. Melalui sistem ini, gaji content creator bisa berkisar dari puluhan hingga ratusan juta rupiah, bergantung pada kesepakatan dan jumlah penjualan yang dihasilkan.
Seorang content creator dari Sulawesi berhasil mengumpulkan Rp800 juta melalui program afiliasi di Instagram dan TikTok. Dalam sistem afiliasi, tugas utama adalah mempromosikan produk. Setiap transaksi yang terjadi melalui promosi tersebut akan menghasilkan komisi.
Selain itu, jumlah platform yang menawarkan program afiliasi terus bertambah. Misalnya, marketplace besar seperti Tokopedia yang menawarkan komisi hingga 20%. Ini membuka peluang lebih luas bagi content creator untuk meningkatkan pendapatan melalui afiliasi.
Baca juga: Tip Atur Uang buat Freelancer Pemula
6. Brand Ambassador
Menjadi brand ambassador membuka peluang besar bagi content creator untuk meningkatkan pendapatan mereka. Bayaran untuk peran ini bisa bervariasi, dengan kisaran antara Rp10 juta hingga Rp150 juta per brand.
Misalnya, Fuji yang punya followers 16 juta, konon menerima Rp150 juta hanya untuk satu kali posting tentang suatu brand. Fenomena serupa juga terjadi pada TanBoy Kun yang punya kontrak dengan Mie Gaga dan Arief Muhammad dengan Bank Jago.
Yash, gaji content creator sebagai brand ambassador memang menjanjikan. Mau juga? Ya, bisa saja. Namun, untuk mencapai posisi sebagai brand ambassador, diperlukan perjalanan yang panjang.
Mulai dari tahap sebagai content creator pemula, perlu konsistensi dalam mengembangkan jumlah pengikut dan meningkatkan kualitas konten yang dibuat. Kesuksesan dalam hal ini membuka lebih banyak pintu untuk kolaborasi dengan berbagai brand besar.
Memahami potensi penghasilan sebagai content creator membutuhkan lebih dari sekadar mengetahui angka. Faktor-faktor seperti komitmen, kreativitas, dan kemampuan untuk terus menerus menyesuaikan diri dengan tren terkini sangat memengaruhi gaji content creator yang bisa diterima.
Dengan bertumbuhnya industri digital di Indonesia, peluang untuk mengembangkan karier sebagai content creator semakin terbuka lebar. Oleh karena itu, penting bagi para content creator untuk terus mengasah keterampilan dan memperluas jaringan agar dapat memaksimalkan potensi penghasilan mereka.
Jadi, gimana? Tertarik untuk menekuni profesi content creator ini?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Keuangan Adalah Maut kalau Kamu Melakukan 7 Hal Ini!
Ipar yang tidak bisa jaga sikap, bisa jadi ipar adalah maut. Nah, ternyata hal yang sama juga terjadi pada keuangan. Kalau keuangan enggak dikelola dengan benar, bisa jadi keuangan adalah maut juga. Apalagi kalau melibatkan kebiasaan-kebiasaan buruk—yang sebenarnya kamu tahu kalau itu enggak bagus buat kesehatan keuangan—tetapi ya tetep saja dilakukan.
Kayak apa saja tuh?
Table of Contents
Keuangan Adalah Maut, kalau 7 Hal Ini Kamu Lakukan Terus!
1. Hobi Utang tanpa Berhitung
Enggak bosan-bosannya nih mengingatkan kamu, bahwa utang tidak dilarang, tetapi harus diatur supaya enggak membebani keuangan.
Kadang utang memang diperlukan, apalagi kalau utangnya dipakai sebagai “alat pengungkit”. Artinya, kamu harus yakin bahwa di balik utang, ada aset yang bisa diandalkan. Artinya (lagi) utang bukan untuk konsumtif, tetapi untuk tujuan produktif. Dengan berutang, kamu bisa menambah aset.
Selain harus memastikan produktif, kamu juga harus berhitung. Hitung apa? Hitung gimana bayarnya dong. Namanya utang ya harus dibayar, enggak ada cara lain lagi. Jadi, ketika baru mau niat berutang, kamu sudah harus berhitung, mau bayar pakai apa.
Dengan begitu, terhindar dari keuangan adalah maut.
Baca juga: Butuh Dana Cepat, Begini Cara Mengumpulkannya Tanpa Berutang
2. Hobi Belanja di Luar Anggaran
Belanja itu ya penting. Belanja buat kebutuhan dapur dan kebutuhan hidup lainnya. Yang harus dilakukan adalah belanja dengan bijak. Salah satunya adalah dengan membuat anggarannya lebih dulu. Kenapa? Supaya terkontrol dan semua kebutuhan bisa dipenuhi dengan baik.
Keuangan adalah maut kalau sampai terlalu banyak dan sering belanja di luar anggaran. Lapar mata dan impulsif. Belanja sesuai kebutuhan tidak akan mubazir, karena hasil belanja pasti akan terpakai untuk kebutuhan. Tapi, belanja impulsif bisa jadi mubazir, karena semua cuma keinginan belaka. Pasti ada banyak barang yang akhirnya enggak terpakai, karena memang tidak dibutuhkan.
Kalau keseringan, wah, keuangan pasti ambyar.
3. Punya Gaya Hidup Sultan, padahal Gaji UMR
Punya gaji UMR biasanya orang mengeluh karena tidak cukup untuk dipakai memenuhi kebutuhan. Namun, enggak jarang “enggak cukupnya” gaji UMR itu karena gaya hidupnya yang kayak sultan.
Enggak mau menghakimi, tapi seharusnya memang kudu berhitung. Apa yang masuk seharusnya seimbang dengan apa yang keluar. Manusia itu memang banyak mau, tetapi enggak semua bisa dipenuhi. Karena itu ada prioritas. Supaya enggak kejadian keuangan adalah maut, ya harus diseimbangkan.
4. Enggak Punya Dana Darurat
Ada banyak orang yang masih belum punya dana darurat. Bahkan, konon lebih dari 60% anak muda di Indonesia enggak punya dana darurat. Kok bisa? Ya, banyak penyebabnya. Salah satunya terlalu terpapar media sosial, katanya.
Wah, apa jadinya kalau seseorang enggak punya dana darurat? Salah satu akibatnya yang cukup fatal ya terjerat pada utang. Lebih parah lagi, utangnya ke rentenir atau pinjol ilegal. Sudah pasti keuangan adalah maut kalau seperti ini.
So, punyailah dana darurat. Kalau perlu, jadikan sebagai tujuan keuangan. Idealnya mulai dari tiga kali pengeluaran bulanan. Tentu harus lebih besar kalau punya banyak tanggungan. Dengan adanya dana darurat, kamu bisa tenang menjalani hidup kalaupun ada kendala ini dan itu.
5. Enggak Punya Asuransi
Banyak orang meremehkan asuransi, karena katanya, enggak ada gunanya. Iuran terus, tapi enggak terpakai, dan uang enggak bisa kembali.
Padahal ya mindsetnya yang keliru. Asuransi tidak terpakai artinya semua berjalan dengan baik. Seharusnya hal ini bikin kita bersyukur, bukan malah menyalahkan asuransi. Nanti, kalau ada apa-apa, klaim ditolak juga asuransi yang disalahkan. Padahal memang si pemegang polis yang enggak paham.
Fungsi asuransi kurang lebih sama dengan dana darurat; membuat jaring pengaman keuangan untuk hidup kita. Hidup itu selalu dipenuhi risiko. Tinggal bagaimana kita mengelola risiko tersebut, supaya kalaupun jatuh ya enggak sakit-sakit banget.
Jadi, supaya enggak kejadian keuangan adalah maut—enggak punya asuransi jadi kudu bayar biaya perawatan rumah sakit yang besar, misalnya—milikilah asuransi. Minimal yang paling dasar: asuransi kesehatan dan asuransi jiwa untuk si pencari nafkah keluarga.
6. Investasi FOMO
Dulu zamannya pandemi, investasi menjadi bahan perbincangan di mana-mana. Semua orang pengin dapat cuan dari investasi, karena terdorong oleh kesulitan ekonomi yang dialami saat harus menjaga jarak. Saat itu, banyak orang FOMO. Namun, akhirnya harus gigit jari karena banyak investasi bodong.
Investasi memang bukan sesuatu yang seharusnya diviralkan. Investasi seharusnya diedukasikan, karena seseorang tidak akan bisa sukses berinvestasi tanpa pemahaman yang baik. Investasi FOMO bisa jadi salah satu bentuk keuangan adalah maut. Pasalnya, bukan mendapatkan hasil yang baik, malah jadi kerugian yang didapat.
7. Main Judol
Judi online seperti halnya judi pada umumnya, akan membuat keuangan adalah maut. Sepertinya sih ini enggak perlu dijelaskan lagi kan?
Baca juga: Judi Online: Mengapa Orang Masih Saja Terjebak?
Nah, gimana nih? Apakah ada di antara kebiasaan di atas yang masih kamu lakukan? Semoga enggak ada ya, supaya enggak ada keuangan adalah maut di kehidupan kamu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengukur Dampak Pelatihan Keuangan Berkelanjutan pada Kinerja Karyawan dan Perusahaan
Pelatihan keuangan seharusnya memang enggak hanya berfokus pada satu jenjang karier, tetapi mengikuti karyawan sepanjang perjalanan profesional masing-masing. Dari tahap awal hingga mendekati pensiun.
Program seperti ini dirancang untuk memastikan bahwa setiap karyawan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan keuangan yang relevan dengan setiap fase kehidupan kerjanya. Ini membantu karyawan dalam membuat keputusan keuangan yang informasi dan bijaksana.
Pada akhirnya, hal ini enggak hanya meningkatkan kesejahteraan pribadi mereka tetapi juga berkontribusi pada stabilitas finansial perusahaan.
Table of Contents
Apa Sih Pelatihan Keuangan Berkelanjutan Itu?
Pelatihan keuangan berkelanjutan untuk karyawan, dalam konteks keuangan pribadi karyawan, adalah program pendidikan yang terus-menerus dan terstruktur. Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan keuangan karyawan di semua tingkat karier, dari posisi entry-level hingga menjelang pensiun.
Tujuan dari pelatihan ini adalah untuk memberikan karyawan alat dan pemahaman yang diperlukan untuk mengelola keuangan pribadi karyawan secara efektif sepanjang berbagai fase kehidupan dan karier mereka.
Pelatihan ini mencakup berbagai topik, seperti:
- Manajemen Anggaran: Mengajar karyawan cara merencanakan dan mengelola pengeluaran sehari-hari serta pengeluaran jangka panjang.
- Investasi dan Tabungan: Memberikan informasi tentang berbagai pilihan investasi, termasuk saham, obligasi, dan dana pensiun, serta strategi untuk menyisihkan tabungan untuk tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
- Perencanaan Pensiun: Menginformasikan karyawan tentang cara merencanakan masa pensiun, termasuk memahami manfaat dari dana pensiun.
- Manajemen Utang: Mengedukasi karyawan tentang cara mengelola utang pribadi, termasuk pinjaman pelajar, kartu kredit, hingga KPR.
- Perencanaan Keuangan untuk Kondisi Darurat: Mengajar karyawan pentingnya membangun dana darurat dan cara mempersiapkannya untuk situasi tak terduga.
Pelatihan ini diintegrasikan ke dalam pengembangan profesional karyawan. Tak hanya berhenti satu kali saja, pelatiihan keuangan seperti ini sebaiknya dijadwalkan secara berkala sepanjang karier untuk memastikan bahwa karyawan dapat menerima edukasi keuangan yang relevan. Pasalnya, kebutuhan dan tantangan karyawan juga berkembang seiring perubahan tahap kehidupan dan karier, bukan?
Dengan cara ini, pelatihan keuangan berkelanjutan bertujuan untuk mendukung kesejahteraan finansial jangka panjang karyawan.
Baca juga: Pentingnya Financial Training di 3 Jenjang Karier Karyawan Perusahaan
Tahapan Pengukuran Dampak Pelatihan Keuangan untuk Karyawan
Lalu, jika pelatihan keuangan untuk karyawan sudah diadakan, pastinya perusahaan juga sebaiknya mengukur dampak yang bisa terjadi setelahnya.
Hal ini penting, agar perusahaan tahu, apakah pelatihan tersebut cukup efektif untuk membantu karyawan. Dengan demikian, ke depannya akan mudah untuk membuat rencana atau strategi yang mendukung.
Lantas, tahapan seperti apa saja yang harus dilakukan untuk mengukur dampak pelatihan keuangan ini? Berikut beberapa yang bisa dicoba.
1. Evaluasi Pre dan Post Training
Evaluasi Pre dan Post Training merupakan metode yang efektif untuk mengukur dampak pelatihan keuangan berkelanjutan pada karyawan.
Lakukan evaluasi sebelum pelatihan untuk menetapkan baseline atau tingkat pemahaman awal karyawan mengenai keuangan berkelanjutan. Setelah pelatihan, lakukan evaluasi serupa untuk melihat peningkatan pengetahuan atau perubahan sikap terhadap keuangan berkelanjutan.
Evaluasi pre dan post-training ini tidak hanya mengukur efektivitas pelatihan tetapi juga memperkuat komitmen karyawan terhadap praktik keuangan berkelanjutan, yang pada akhirnya meningkatkan kinerja dan keberlanjutan perusahaan.
2. Menentukan KPI, atau Key Performance Indicators
Tentukan indikator kinerja kunci yang relevan dengan tujuan pelatihan keuangan berkelanjutan. Misalnya, peningkatan efisiensi penggunaan sumber daya, penurunan biaya operasional melalui praktik keuangan yang lebih berkelanjutan, atau peningkatan dalam reporting keuangan berkelanjutan.
KPIs ini harus diukur secara berkala dan dibandingkan dengan baseline sebelum pelatihan untuk secara efektif menilai dampak pelatihan keuangan berkelanjutan terhadap perusahaan.
3. Survei dan Feedback
Gunakan survei atau wawancara untuk mendapatkan feedback dari karyawan tentang bagaimana pelatihan tersebut mempengaruhi pekerjaan mereka sehari-hari.
Buat kuesioner yang menanyakan tentang penerapan konsep keuangan berkelanjutan di tempat kerja, perubahan dalam praktik sehari-hari, dan pendapat karyawan tentang relevansi dan efektivitas pelatihan.
Adakan sesi wawancara dengan sejumlah karyawan yang beragam untuk mendapatkan insight yang lebih detail tentang pengalaman mereka setelah pelatihan dan bagaimana pelatihan itu berpengaruh terhadap pengambilan keputusan mereka dalam konteks bisnis.
Kumpulkan dan analisis data dari survei dan wawancara untuk menilai seberapa baik konsep-konsep keuangan berkelanjutan telah diintegrasikan ke dalam rutinitas kerja dan pengaruhnya terhadap performa bisnis.
Dengan menggunakan metode ini, perusahaan dapat memperoleh pemahaman yang lebih baik tentang efektivitas pelatihan dan area yang mungkin memerlukan peningkatan lebih lanjut.
4. Evaluasi Jangka Panjang
Untuk melakukan evaluasi jangka panjang terhadap efek dari pelatihan keuangan berkelanjutan yang difokuskan pada keuangan pribadi karyawan, beberapa langkah strategis bisa diikuti.
Pemantauan Berkelanjutan
Jadwalkan evaluasi berkala, seperti triwulan atau tahunan, untuk menilai pengaruh pelatihan terhadap pengelolaan keuangan pribadi karyawan. Indikator kinerja bisa meliputi perubahan dalam perilaku pengelolaan utang, efisiensi dalam menabung dan investasi, serta kecakapan dalam mengelola keuangan untuk kebutuhan pensiun.
Analisis Perubahan Perilaku
Amati perubahan dalam perilaku keuangan karyawan yang mungkin dipengaruhi oleh pelatihan, termasuk kebiasaan menabung, keputusan investasi, dan pilihan strategi pengelolaan utang. Pemahaman ini membantu menilai bagaimana pelatihan memengaruhi keputusan finansial sehari-hari.
Evaluasi Dampak Finansial Pribadi
Cermati bagaimana pelatihan memengaruhi kesehatan keuangan pribadi karyawan, seperti peningkatan tabungan, pengurangan hutang, dan kesiapan untuk pensiun. Pemantauan ini memberikan gambaran langsung mengenai manfaat finansial dari pelatihan keuangan berkelanjutan.
Feedback dan Perbaikan
Melakukan survei dan wawancara secara periodik dengan karyawan akan membantu menangkap feedback tentang bagaimana pelatihan memengaruhi kehidupan keuangan mereka. Informasi ini penting untuk menyempurnakan dan memperbaharui materi pelatihan, sehingga tetap relevan dengan kebutuhan karyawan di berbagai tahap karier.
Baca juga: Ini 5 Keunggulan Training Keuangan Karyawan bersama QM Financial
Dengan langkah-langkah ini, perusahaan mendukung kesejahteraan finansial karyawan. Selain itu, juga berinvestasi dalam stabilitas dan produktivitas jangka panjang perusahaan itu sendiri melalui pengelolaan keuangan pribadi yang lebih baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!