Investasi saham pemula itu sebenarnya simpel. Cuma kadang orang sudah overthinking duluan. Belum-belum sudah kepikiran kalau rugi, atau duitnya ilang. Padahal ya tergoda banget kalau ada yang pamer keuntungan besar yang didapatkan dari investasi di pasar modal. Atau, pusing duluan lihat berbagai ticker perusahaan. Bingung harus memilih yang mana.
Dari overthinking berbuah overwhelmed. Ya begitulah stereotype saham bagi pemula. Akhirnya, kalah sebelum berperang. Tsah. Maksudnya, ya menunda lagi buat mulai investasi. Padahal semakin lama menunda, kamu bisa rugi sendiri karena tujuan keuangan akan semakin sulit untuk dicapai. Bisa jadi, kamu harus mengurangi standar tujuan keuangan. Tadinya rencana mau pensiun dengan bekal uang Rp5 miliar, jadi ya udah Rp500 juta aja deh. Ya, mungkin bisa saja sih pensiun dengan Rp500 juta, tapi enggak akan selega kalau bekalnya sampai Rp5 miliar kan?
Sekali lagi, sebenarnya investasi saham pemula itu simpel. Memang banyak yang harus dipelajari, tetapi kamu tak harus segera menguasai semua ilmu trading saham. Pelajarilah prinsip-prinsipnya terlebih dulu, agar kamu tak salah langkah. Apa saja prinsipnya? Ini dia.
Langkah Investasi Saham Pemula
Tentukan tujuan
Jangan lupa, bahwa semuanya harus dimulai dengan menentukan #TujuanLoApa. Dengan memiliki tujuan, kamu akan dapat membuat rencana yang realistis dan komprehensif. Dengan adanya tujuan, kamu juga akan termotivasi untuk terus berjuang mencapainya. Dengan adanya tujuan, kamu bisa tahan godaan sampai menyabotase keuangan sendiri.
Jadi, selalulah mulai dengan menentukan tujuan, dan kemudian menentukan kebutuhan nominalnya. Nah, dari sini, kamu mulai bisa membuat rencana dan mengeksekusinya sesuai rencana tersebut.
Mulailah dengan memilih indeks saham
Sebagai investor, sudah pasti seharusnya kamu membeli saham perusahaan yang berprospek baik. Kalau kamu bingung dengan berbagai saham yang ada, untuk investasi saham pemula, sebenarnya kamu bisa mulai dari memilih indeks saham dulu. Ada 22 jenis indeks saham tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tak perlu menelusuri semuanya, kamu hanya perlu mengenali yang berlikuiditas tinggi dulu sebagai langkah awal investasi saham pemula.
Untuk membeli saham yang baik, kamu bisa mengandalkan LQ45, yang merupakan indeks saham berisi 45 saham emiten berlikuiditas tinggi. Likuiditas tinggi artinya perusahaan tersebut mampu membayar utangnya tanpa kesulitan. Jika likuiditas sebuah perusahaan dikatakan tinggi, maka kinerja otomatis juga baik. Selain LQ45 ada juga IDX30, yaitu indeks saham 30 emiten yang juga berlikuiditas paling tinggi.
Pilih sekuritas yang legit
Investasi saham pemula akan butuh perusahaan sekuritas sebagai perantara main saham. Pastikan sekuritas yang hendak kamu manfaatkan jasanya sudah legal dan berizin. Cek berapa persentase biaya yang dibebankan pada investor untuk setiap transaksinya, dan pilih yang paling rendah. Dengan demikian, keuntungan yang bisa kamu dapatkan lebih optimal.
Belajar Investasi Saham Pemula dengan Bijak
Soal keuangan, menjadi bijak adalah kunci. Segala cara investasi tidak akan sukses kalau kita sendiri tidak atau kurang sabar. Bisa jadi, tengah jalan akan menyerah. Belum lagi kalau harus menghadapi penurunan nilai investasi, misalnya seperti di awal pandemi ketika indeks saham kebakaran. Kalau enggak bijak, bisa jadi kita akan panik.
Jadi, apa yang harus dilakukan seharusnya?
1. Belajar analisis alih-alih hanya ikut-ikutan
Masih menjalani investasi saham pemula, maka wajar jika kamu merasa belum tahu apa-apa. Nah, di sini ada kemungkinan kalau kamu akan berusaha mencari tahu saham apa yang paling baik untuk diinvestasikan. Sayangnya, kebanyakan kemudian hanya sekadar ikut-ikutan yang direkomendasikan oleh orang lain—yang tampak sudah ahli—tanpa mau repot melakukan analisis dan riset lagi.
Di sinilah banyak yang kecolongan. Alih-alih hanya ikut-ikutan, akan lebih baik kalau kamu mempelajari cara menganalisis saham yang benar. Dengan demikian, kamu bisa melakukan analisis secara mandiri, dan bisa mengoptimalkan investasi sesuai rencana dan kebutuhan yang sudah ditentukan sebelumnya.
Ingat, bahwa cara, tujuan, kemampuan, dan kebutuhan setiap orang berbeda. Rencana investasi orang lain belum tentu sesuai dengan kebutuhanmu loh.
2. Rutin alih-alih impulsif
Nah, ini kadang juga menjadi kesalahan mereka yang melakukan investasi saham pemula. Pertanyaan yang sering muncul adalah kapan waktu yang tepat untuk beli saham? Saat harga saham naik, atau saat turun?
Ini dia. Karena tidak punya tujuan dan rencana yang jelas—bahkan cenderung spekulatif—banyak yang membeli saham secara impulsif. Padahal, melakukan pembelian tanpa pertimbangan yang matang akan dapat meningkatkan risiko. Apalagi ini soal investasi.
Akan lebih optimal jika kamu bisa berinvestasi secara konsisten dan rutin, dengan menyisihkan minimal 10% penghasilan setiap bulan ke instrumen investasi yang sudah kamu pilih.
3. Alokasikan alih-alih utang
Investasi saham pemula jangan sampai menggunakan utang. Berutang untuk investasi bukan merupakan pilihan yang bijak. Investasi saham seharusnya dilakukan untuk meningkatkan kekayaan. Di samping itu, pertumbuhan investasi tidak dapat dijamin meningkat secara tetap, sedangkan bunga utang adalah kepastian.
Alokasikan dana sesuai kemampuan untuk berinvestasi, bukan dengan utang. Idealnya memang minimal 10%, tapi kalau bisa lebih, kenapa enggak?
4. Saat harga turun, beli alih-alih jual
Kadang kita memang harus dihadapkan pada pilihan investasi saham pemula, ketika nilai saham sedang turun: jual sebelum keburu rugi lebih jauh, atau beli lagi mumpung lagi murah?
Semua keputusan tentu ada di tanganmu. Namun, jika kamu sudah melakukan cara investasi saham pemula dengan benar, yaitu dengan analisis, kamu akan tahu pilihan mana yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuanmu. Jika kondisi perusahaan baik, tak ada perubahan kebijakan yang terlalu ekstrim hingga “mengancam” bisnis, kondisi nilai saham yang buruk bisa jadi disebabkan oleh faktor eksternal yang tak mungkin dihindari. Biasanya sih, penurunan ini juga terjadi pada saham-saham yang lain.
Jika kamu yakin dengan fundamental perusahaan yang sahamnya kamu pegang, maka inilah kesempatan untuk membeli lagi lebih banyak saham mumpung sedang diskon. Saat krisis berlalu, saham perusahaan yang baik akan kembali ke harga awalnya bahkan bisa jadi akan lebih tinggi nantinya.
Nah, itu dia beberapa hal terkait investasi saham pemula yang harus kamu ingat agar kamu tak salah langkah sebagai investor yang baru saja mulai berinvestasi. Bagaimana? Simpel saja kan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
QM Financial
Related Posts
2 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] kamu tertarik untuk belajar saham pemula untuk mendapatkan berbagai keuntungannya? Boleh saja. Kamu bisa mengikuti beberapa langkah […]
[…] Cara untuk mulai investasi saham pemula: […]