Saat ini, semakin banyak orang yang menyadari bahwa konsep perencanaan keuangan adalah hal yang penting untuk diterapkan untuk bisa mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik.
Nggak memungkiri sih. Pasalnya, pengertian dari perencanaan keuangan adalah metode yang digunakan dalam merancang dan mengelola keuangan secara terperinci dan terencana, yang sangat penting untuk dilakukan secara rutin dan terus menerus selama kita hidup demi mencapai beberapa tujuan.
Mengapa kita harus punya tujuan? Ya, bisa dibilang, ketika kita akhirnya mencapai tujuan tersebut, kita akan merasa nyaman, dan aman. Di situlah titik nyaman, alias financial comfort zone, kita.
Lantas, tujuan apa sih yang bila diraih lantas bisa menghadirkan wilayah aman ini? Cukup banyak. Contohnya, bisa beli rumah, beli mobil, bisa menyekolahkan anak sampai setinggi-tingginya, bisa pensiun dengan sejahtera, dan masih banyak lagi. Kamu bisa menambahkan sendiri, dan semua itu bisa didapatkan dari perencanaan keuangan yang benar. Pasalnya, inti dari perencanaan keuangan adalah membangun rasa aman dan nyaman untukmu menjalani hidup.
Sampai di sini sahih kan?
Nah, kalau dilihat-lihat lagi, perasaan nyaman kita untuk hidup itu meliputi 4 hal, yang kemudian menjadi inti dari perencanaan keuangan yang kita lakukan.
4 Kenyamanan yang Menjadi Inti Perencanaan Keuangan
1. Nyaman di Akhir Bulan
Kondisi yang nyaman di akhir bulan maksudnya adalah kamu tidak merasa khawatir saat tanggal gajian masih jauh, karena uang masih cukup leluasa untuk digunakan sehari-hari.
Simpel kan? Tapi jangan salah, banyak orang yang kesulitan loh untuk mendapatkan kenyamanan yang pertama ini.
Hal ini bisa dipengaruhi oleh 2 faktor. Pertama, total pendapatan yang kamu miliki memang lebih besar daripada pengeluaran bulanan. Kedua, kamu sudah punya pengelolaan keuangan yang baik.
Memang, di sinilah inti dari perencanaan keuangan secara keseluruuhan, karena itu di sini juga perlu mulai didapatkan kemampuan mengatur dan mengelola keuangan yang mumpuni.
2. Nyaman dalam Musibah
Membaca kalimat ini kok terasa ambigu, ya? Musibah, kok nyaman? Tenang, maksudnya begini.
Ambil contoh saat ternyata secara mendadak kamu sakit dan dikenai biaya berobat dengan nominal yang besar. Jika kamu sudah berada dalam “titik nyaman”, maka hal ini tidak akan banyak mengganggumu. Kamu siap menjalaninya, karena ada dana darurat, juga ada asuransi kesehatan yang memadai.
Begitu juga untuk berbagai risiko kehidupan lain yang mungkin terjadi. Sakit, kan hanya salah satu risiko. Misalnya ada musibah lain terjadi, iya sih, kamu akan terdampak, tetapi dampaknya tidak akan separah kalau kamu tidak siap.
3. Nyaman Bertumbuh
Bekerja keras memang penting. Namun, bayangkan, bagaimana bila cukup uangmu saja yang bekerja keras untukmu sedangkan kamu bisa santai menjalani hidup bersama orang-orang tercinta?
Hal ini erat kaitannya dengan kesadaran akan pentingnya berinvestasi, soal menumbuhkan aset. Dengan memperhitungkan kebutuhan, kemampuan, tujuan, dan profil risiko, kamu bisa memilih instrumennya dengan baik, sehingga juga bisa kamu manfaatkan sebaik-baiknya untuk pemenuhan kebutuhan hidupmu dan orang-orang yang kamu cintai.
Bahkan di satu titik, kamu bisa pensiun sejahtera, tanpa harus membuat anakmu menjadi sandwich generation.
4. Nyaman pada Nantinya
Nyaman nanti maksudnya adalah untuk di masa yang akan datang.
Karena pada dasarnya, suatu hari kita akan sampai pada titik ketika merasa tidak mampu lagi bekerja. So, kalau perencanaan keuangan kamu sudah baik, maka kamu bisa menikmati masa pensiun dengan nyaman tanpa perlu memikirkan kondisi keuangan lagi. Bahkan, tanpa perlu merasa bingung bagaimana caranya mendapatkan uang lagi.
Kenyamanan ini bisa didapat jika sejak awal kamu mampu konsisten untuk membuat rencana keuangan, dan juga merealisasikannya.
Punya dana pensiun yang sudah terencana dengan baik adalah keuntungan yang sangat besar. Dengan begitu, jika saat pensiun sudah tiba, gaya hidup kamu masih bisa seperti selayaknya saja tanpa perlu ada yang diubah terlalu drastis.
Perencanaan Keuangan Adalah Soal Keamanan dan Kenyamanan
Selain 4 hal di atas, manfaat lain dari perencanaan keuangan adalah juga untuk melindungi keluarga kamu dari berbagai kejadian yang bisa saja terjadi secara tiba-tiba, agar tidak perlu merasa cemas dan khawatir lagi.
Perencanaan keuangan yang baik juga akan meminimalkan peluang berutang. Bukannya dilarang, tapi kalau bisa ditekan peluangnya, bukankah akan lebih baik?
Lalu, bagaimana caranya membuat perencanaan keuangan yang baik? Hal pertama yang harus diingat, bahwa perencanaan keuangan adalah hal yang sifatnya tidak statis antara orang yang satu dengan yang lain. Perencanaan keuangan yang baik bagi orang lain belum tentu cocok untuk kamu, pun sebaliknya. Jadi, yang paling baik saat kamu membuat perencanaan keuangan adalah selalu berpijak dari kebutuhanmu sendiri.
Pencatatan yang rinci dan detail dalam perencanaan keuangan adalah kuncinya. Sebisa mungkin selalu catat berapa pendapatan yang kamu terima. Catat juga pengeluaran apa saja yang kamu lakukan, baik dalam jumlah besar atau kecil. Dari catatan tersebut, akan terlihat mana pengeluaran yang memang penting dan mana yang kurang atau bahkan tidak penting. Kamu bisa mulai mengatur perencanaan keuangan dari poin tersebut, yaitu mengurangi pengeluaran yang kurang penting dan mengalokasikan dananya ke hal lain seperti tabungan atau investasi.
Financial comfort zone tidak datang secara instan, ada proses yang perlu kamu lalui untuk mencapai titik tersebut, dan perencanaan keuangan adalah kuncinya. Jadi, jangan pernah ragu untuk segera memulainya. Bila dalam hal perkembangan pribadi, pasti sering kamu dengar kalimat yang menyatakan bahwa kamu harus berani keluar dari comfort zone, maka yang terjadi dalam hal ini adalah sebaliknya.
Kamu harus bisa menciptakan financial comfort zone sendiri bagi hidup kamu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!