Yang namanya manusia itu memang seharusnya punya banyak mau dan mimpi. Tapi sayangnya, kekuatan kita terbatas. Termasuk urusan keuangan. Karena keterbatasan itulah, kadang kita perlu untuk mengambil utang. Tapi, sayangnya, banyak orang yang berutang tanpa punya rencana untuk melunasi utang hingga tuntas.
Inilah yang kemudian menjadi masalah besar. Padahal jelas, berani berutang, ya harus berani bayar–mengembalikan pinjaman uangnya. Namanya juga pinjam, ya harus dikembalikan. Lepas dari apa pun tujuan kita berutang.
Kadang, baru kerasa kalau utang bertumpuk, hingga membuahkan bunga berbunga. Makin lama, makin menjerat, seakan kita enggak pernah terlepas seumur hidup.
Well, turut berduka cita deh. Tapi, sebenarnya, dengan (sedikit) usaha yang serius, siapa pun bisa kok melunasi utang hingga akhirnya terbebas sama sekali. Hidup tanpa utang itu ringan banget rasanya, gaes!
7 Langkah Melunasi Utang Secara Efektif
1. Susun daftar utang dan tentukan prioritas pembayaran
Lakukan financial check up, prioritaskan pada membuat daftar utang yang sekarang harus ditanggung. Tulis semuanya ya, agar kita tahu posisinya seperti apa sebenar-benarnya. Tulis juga berapa bunga yang harus dibayarkan, sekaligus tanggal jatuh temponya.
Dari daftar ini, kita lantas bisa menentukan prioritas untuk melunasi utang. Kamu bisa mulai membereskan mulai dari utang dengan bunga yang paling besar, atau bisa juga mulai dari membereskan utang dari nominal yang paling kecil.
Atau, mungkin kamu punya pertimbangan lain? Enggak masalah, tentukan prioritasmu dan jadikan ini sebagai deadline.
2. Cek tabungan
Kamu punya dana darurat dalam bentuk apa? Tabungan? Reksa dana pasar uang? Atau aset lainnya?
Apakah kamu punya saldo di beberapa e-wallet? Atau mungkin, kamu sudah booking tiket untuk liburan ke luar negeri untuk bulan depan, atau 3 bulan lagi?
Kumpulkan semua uang yang masih kamu punya. Mungkin enggak kalau semua dicairkan dulu, untuk melunasi utang? Tabungan dan reksa dana pastinya enggak masalah untuk dicairkan. Uang di e-wallet juga boleh dipakai dulu.
Untuk booking tiket, kamu bisa lo membatalkannya dan meminta refund. Meski kamu akan rugi beberapa rupiah, tapi uangnya juga bisa kamu pakai untuk melunasi utang. Liburan bisa di-reschedule kan?
3. Jual aset
Selain tabungan dan “tabungan” seperti di atas, coba cek juga, kamu punya aset apa?
Punya kamar kosong di rumah? Coba deh disewakan. Ada mobil dan kebanyakan nganggur? Coba juga disewakan.
Atau, kamu punya beberapa perhiasan emas? Bisa digadai, atau dijual, untuk bisa mendapatkan fresh cash. Bahkan kamu, para penimbun buku, kamu juga bisa jual koleksi bukumu yang enggak dibaca lagi, demi mendapatkan uang tambahan.
Pertimbangkan peluang ini terhadap segala sesuatu yang kita punya saat ini. Enggak apa nggak punya barang-barang dulu, yang penting utang lunas. Barang bisa didapatkan lagi, nanti setelah keuanganmu sehat.
4. Cari penghasilan tambahan
Selain pekerjaan utamamu sekarang, apakah kamu punya keahlian lain atau mungkin punya minat ataupun hobi yang mungkin bisa di-“karya”-kan?
Misalnya saja, jadi guru les privat anak-anak sekolah, atau guru les musik jika kamu punya hobi memainkan alat musik tertentu. Kamu juga bisa menjual craft-craft hasil karyamu sendiri melalui marketplace atau media sosial.
Pokoknya, cari sesuatu yang bisa kamu kerjakan dan menghasilkan uang tambahan demi melunasi utang lebih cepat.
5. Negosiasi dengan pihak peminjam
Jika utangmu adalah utang kartu kredit, kamu bisa lo mengajukan permohonan kepada pihak bank penerbit kartu kreditmu untuk menghentikan perhitungan pertambahan bunga. Tentunya, kamu harus punya argumen yang tepat ya.
Kamu juga bisa, misalnya, memindahkan kredit ke pihak lain yang menawarkan bunga lebih rendah.
Intinya, bernegosiasilah dengan pihak peminjam untuk melunasi utang. Pastikan kamu mempersiapkan argumen yang kuat.
6. Sesuaikan gaya hidup, ubah mindset
Ini terutama harus kamu lakukan jika utangmu adalah utang konsumtif–utang untuk mendapatkan barang-barang yang tak akan memberimu nilai tambah, barang-barang yang akan mengalami penurunan nilai nominal. Seperti misalnya, gadget atau laptop, jam tangan bermerek, dan sebagainya.
Sesuaikan gaya hidupmu, agar tak melebihi batas wajar. Ingat, pengeluaranmu untuk lifestyle “hanya” 20% dari penghasilan. Jangan sampai lebih, apalagi pakai utang.
Ubah mindset, bahwa mendapatkan pinjaman uang tidak sama dengan mendapatkan pemasukan. Pinjaman uang harus dikembalikan, entah kamu sanggup melunasi utang atau enggak.
7. Hindari gali lubang tutup lubang
Apa pun iming-imingnya, jangan langsung tergoda untuk berutang–apalagi jika utangnya konsumtif. Juga jangan sampai terpikirkan untuk menggali lubang demi menutup lubang yang lain.
Percayalah, sekali menggali lubang untuk menutup lubang, lubang yang kita buat justru semakin besar.
Nah, semoga dengan 7 langkah melunasi utang di atas bisa membantumu untuk terbebas dari jeratan utang ya.
Semangat, kamu pasti bisa!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
QM Financial
Related Posts
4 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Kalau masih lebih banyak konsumtifnya, nah, ini berarti keuangan keluarga tidak sehat. Ada baiknya dievaluasi lagi deh. Lalu, cari jalan untuk segera dilunasi. […]
[…] cek artikel Cara Efektif Melunasi Utang ini untuk detailnya […]
[…] Ketika utang sudah lunas, itu berarti dua hal: ada pos pengeluaran yang berkurang, dan salah satu (atau beberapa) tujuan keuangan kita sudah tercapai. Karena itu, bebas dari utang terasa begitu mevvah dan memuaskan, sehingga menjadi salah satu tanda mandiri secara finansial. […]
[…] Ketika utang sudah lunas, itu berarti dua hal: ada pos pengeluaran yang berkurang, dan salah satu (atau beberapa) tujuan keuangan kita sudah tercapai. Karena itu, bebas dari utang terasa begitu mevvah dan memuaskan, sehingga menjadi salah satu tanda merdeka finansial. […]