Ternyata, kalau dihitung-hitung, kerja di Jakarta itu pemborosan paling besar bisa jadi dari pos pengeluaran transportasi lo!
Belum lagi ada fakta yang menyebutkan, bahwa berangkat kerja adalah hal yang paling menyebalkan dalam aktivitas seorang karyawan. Masih mending bersih-bersih rumah, katanya. Enggak heran sih, karena berangkat dan pulang kerja berarti harus selalu berdamai dengan kemacetan!
Dan, tahu enggak, ada penelitian yang dilakukan oleh Scandinavian Journal of Economics yang menemukan, bahwa pekerja yang menghabiskan waktu sekitar 22 menit ke kantor, memiliki pengeluaran 35% lebih banyak tiap bulannya ketimbang yang tidak. Maka, enggak heran lagi, kalau begitu sampai di kantor, karyawan sudah mengalami gejala 3L–lemah, letih, lesu–duluan. Begitu juga saat harus pulang ke rumah, belum jalan sudah stres.
And we have to deal with this, everyday! Ouch!
Makanya ada cerita, ada seorang karyawan yang mendapatkan fasilitas mobil dinas dari kantor. Dengan car ownership program dari kantornya, ia berhak menggunakan mobil itu selama untuk keperluan pekerjaan sampai batas waktu tertentu, hingga mobil bisa benar-benar jadi miliknya. However, si karyawan yang tinggal di daerah Tangerang, malah lebih suka meninggalkan mobil di rumah. Apa pasal? Boros! Boros pengeluaran, dan boros energi serta emosi, katanya.
Hal ini akhirnya juga jadi masalah tersendiri antara si karyawan dengan kantor. Pihak perusahaan merasa sudah memberikan fasilitas, tapi akhirnya tidak efisien. Sedangkan karyawan merasa malah dibebani oleh fasilitas dan benefit yang diberikan oleh kantor.
Hmmm. Dari cerita ini kita bisa menarik satu kesimpulan, adalah perlu untuk dipertimbangkan juga bagi perusahaan, apakah pemberian benefit tertentu itu memang dibutuhkan oleh karyawan atau enggak? Jangan-jangan malah membebani, seperti halnya kasus si karyawan yang mendapatkan car ownership program di atas?
Jadi, bagaimana ya caranya menghemat pos pengeluaran transportasi ini supaya kita enggak stres duluan? Well, mungkin kita bisa mempertimbangkan untuk ganti moda transportasi saja. Nggak usah pakai kendaraan pribadi.
5 Moda yang bisa dipertimbangkan untuk mengganti kendaraan pribadi demi menghemat pos pengeluaran transportasi ke kantor
1. Commuter Line
Commuter line, atau kereta rel listrik komuter, bisa jadi adalah moda transportasi umum yang jadi andalan banget untuk para karyawan di Jakarta. Selain bisa mengurangi kemacetan, biaya untuk naik KRL juga relatif lebih murah banget ketimbang harus naik kendaraan pribadi.
Untuk naik KRL, kita perlu memilih mau pakai Kartu Multi Trip atau mau tiket harian aja. Kalau dihitung-hitung, pastinya dengan punya Kartu Multi Trip ya akan jauh lebih murah dan mudah buat kita-kita yang tiap hari akan memanfaatkan KRL untuk berangkat kerja. Kurang lebih dengan isi ulang saldo minimal Rp30.000, itu sudah bisa dipakai untuk beberapa kali perjalanan. Pos pengeluaran transportasi jadi bisa dipangkas banyak deh.
Coba bandingkan dengan habisnya bensin untuk naik kendaraan pribadi.
Memang saat ini KRL masih belum senyaman itu. Mari berharap pada pemerintah agar bisa meningkatkan pelayanan KRL yang kini sangat vital bagi masyarakat.
2. MRT
Dengan diresmikannya MRT pada bulan Maret 2019 yang lalu, kini moda transportasi umum ini pun menjadi primadona bagi para warga Jakarta yang ingin bepergian.
Sama seperti KRL, untuk dapat naik MRT kita akan butuh kartu bayar, yang dinamai Jelajah. Ada 2 tipe juga: single trip dan multi trip. Dan sudah seperti yang bisa diduga juga, yang multi trip jatuhnya akan lebih murah.
Dengan ongkos Rp3.000 hingga Rp14.000 sekali jalan, tergantung jauh dekat tujuan, pastinya pos pengeluaran transportasi akan lebih terselamatkan.
Mari berharap, agar MRT menjangkau lebih banyak area lagi secepatnya.
3. TransJakarta
Bus TransJakarta–sejak diresmikan–jelas menjadi moda transportasi umum yang paling laris digunakan oleh para karyawan dan pekerja di Jakarta. Dengan tarif Rp3.500, asalkan enggak keluar dari halte, kita dapat menjangkau area mana pun di Jakarta dengan lebih mudah.
Meski yah, sekarang TransJakarta juga nggak bebas-bebas macet banget sih, lantaran selalu saja ada oknum-oknum yang mengganggu busway. Hvft!
4. Ojek online
Nah, ketimbang pakai kendaraan sendiri, masih mending pakai ojek online yang kini punya tarif sekitar Rp1.600/km. Memang lebih mahal sih jatuhnya dibandingkan dengan moda transportasi umum yang lain. Tapi kita bisa kok ngulik supaya bisa menghemat pos pengeluaran transportasi. Paling enggak, pasti lebih hemat ketimbang bawa kendaraan pribadi.
Sesuaikan saja dengan jalur perjalananmu, lalu utak-atik deh. Dari mana sampai mana pakai KRL, lalu mungkin bisa dilanjut dengan TransJakarta, dan kemudian supaya sampai kantor tepat waktu, kita harus menyambung dengan ojek online. Coba bandingkan dengan saat kita menggunakan kendaraan pribadi. Bandingkan.
5. Ikut komunitas nebengers
Sudah tahu komunitas nebengers belum? Komunitas ini terdiri atas orang-orang yang suka barengan berangkat kerja.
Komunitas ini berawal di Twitter, kemudian ngehits. Kalau enggak salah, sebelumnya hanya untuk “trayek” Jakarta-Bandung dan sebaliknya saja. Tapi sekarang merambah ke kota-kota lain, meski yang paling sibuk tetaplah di Jakarta.
Mau coba sesuatu yang baru? Coba gabung di komunitas ini. Ada aplikasi mobilenya juga lo, sehingga sekarang lebih mudah lagi. Nggak cuma bisa menghemat pos pengeluaran transportasi, tapi bisa tambah kenalan dan teman. Seru kan?
Nah, itu dia beberapa trip memangkas pos pengeluaran transportasi buat kita, para karyawan yang bekerja di Jakarta.
Terus, kalau sudah begini berarti gaji sudah aman? Well, coba cek juga pos pengeluaran yang lain; pos makan sehari-hari, pos ngopi, pos boba, pos nonton bioskop …
Yuk, ikutan kelas finansial online-nya QM Financial aja yuk! Kamu bisa belajar mengenali pos-pos pengeluaran mana yang bisa dipangkas, dan mana yang bisa dipindah alokasinya ke hal-hal yang lebih bermanfaat. Cek jadwalnya di web Event QM Financial ya. Dan jangan lupa, follow Instagram QM Financial untuk mendapatkan update, info, dan trik keuangan terbaru dari QM Financial.
QM Financial
Related Posts
3 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Sebagai karyawan, kamu perlu waspada terhadap pengeluaran transportasi. Coba baca artikel mengenai tip hemat pengeluaran transportasi di web ini ya. Siapa tahu kamu bisa mendapatkan pencerahan. Besarnya pengeluaran rutin ini maksimal banget […]
[…] Biaya transportasi setiap individu tentu berbeda-beda karena tergantung dengan jenis transportasi yang dipilih beserta jarak tempuhnya. Jika mengendarai motor, kamu perlu mengeluarkan uang bensin setiap bulannya. Adapun jika naik transportasi umum, rinciannya yakni sebagai berikut. […]
[…] Baca juga: 5 Cara Menghemat Pos Pengeluaran Transportasi saat Berangkat Kerja untuk Karyawan di Jakarta […]