Krisis ekonomi bisa terjadi pada siapa saja, bahkan pada kita yang sudah menempati posisi nyaman di sebuah perusahaan. Kalau perusahaan tidak bisa bertahan, maka kita bisa saja terancam PHK, atau pemutusan hubungan kerja. Berapa lama kita bekerja, bagaimana kinerja kita sebelumnya, hingga prestasi kerja apa pun yang telah kita buat, tak akan menjamin kita selamat dari ancaman PHK ini.
Hanya yang dianggap mampu menyelamatkan perusahaan sajalah yang akan dipertahankan.
Lalu, tak mungkin dong, kita diam saja? Tapi, apa yang harus dan bisa kita lakukan?
5 Hal yang Bisa Kita Lakukan Saat Terancam PHK
1. Pertahankan good attitude
Pasti pernah melihat–atau mungkin mendengar cerita–bahwa seseorang yang secara kualitas kinerjanya di atas rata-rata, namun mesti tersingkir karena punya attitude yang kurang baik. Kejadian ini bisa terjadi pada siapa pun.
Attitude memang memiliki pengaruh besar pada karier, karena attitude mau tidak mau akan berujung pada reputasi. Semakin baik reputasi kita di depan semua orang di kantor–bawahan, rekan, atasan, dan juga klien–maka nama kita pun akan populer di lingkungan kerja.
Dengan kepopuleran ini, kita akan dapat memiliki networking yang bagus, yang bisa saja tak hanya berhenti di lingkungan kantor kita sendiri, tapi meluas karena klien-klien kita juga menyukai attitude yang kita punya.
Networking yang bagus yang dibangun berdasarkan pada good attitude and good reputation akan membawa hal baik bagi perusahaan. Dengan demikian, besar peluang kita untuk bertahan.
2. Selesaikan semua tugas dengan baik
Ketika perusahaan tempat kita bekerja sedang bermasalah, terkadang ada kecenderungan bagi karyawan untuk mulai tak bersemangat bekerja, mulai pasrah, bahkan mulai malas menyelesaikan tugas sesuai job desc masing-masing. Mereka yang begini biasanya beranggapan, percuma saja bekerja keras, toh statusnya mulai tak jelas.
Anggapan seperti ini sebenarnya kurang tepat lo. Selama perusahaan masih bisa menggaji kita, sebaiknya kita tetap menampilkan kinerja yang berbobot sama pula. Hindarilah kesan malas karena hal ini akan semakin tak baik efeknya jika kita terancam PHK.
Cek kembali semua tugas dan pekerjaan yang sudah kita lakukan, siapa tahu masih ada proyek yang belum selesai atau bahkan belum tersentuh. Kalau perlu, buatlah to do list, pekerjaan apa saja yang harus kita selesaikan dengan segera. Setidaknya, kita bisa memikirkan kepuasan klien atau pelanggan kita sebagai motivasi untuk menyelesaikannya.
Tunjukkan bahwa kita masih peduli pada perusahaan, dan memiliki semangat untuk bertahan.
3. Terima setiap kesempatan yang mungkin ditawarkan
Ada kalanya jika perusahaan sedang dalam kondisi tak baik dan karyawan terancam PHK, perusahaan juga akan mulai melakukan mutasi karyawan dari satu divisi ke divisi lain, selain usaha menguranginya.
Janganlah ragu untuk menerima semua kesempatan yang mungkin ditawarkan oleh perusahaan pada kita, meskipun mungkin posisi yang ditawarkan merupakan posisi yang akan memberikan pengalaman baru dan menuntut kita untuk belajar lagi dari awal.
Tak masalah kan? Terbuka saja pada setiap tanggung jawab baru. Bukankah dalam setiap posisi akan selalu ada hal baru untuk dipelajari? Yang penting lakukan seluruh tanggung jawab baru ini dengan penuh kesungguhan.
Siapa tahu, hal ini akan menjadi kesempatan baru juga buat kita untuk lebih berkembang.
4. Berkomitmen
Cobalah sampaikan komitmen dan niat baik kita pada perusahaan, jika kita memang ingin bertahan padahal sedang terancam PHK.
Ungkapkan bahwa kita bersedia membantu membangun kembali perusahaan, dan tidak keberatan menerima segala risikonya. Dengan demikian, perusahaan pasti akan mempertimbangkan kita untuk tetap menjadi bagian dari keluarga besarnya.
5. Tetap siapkan diri untuk segala kemungkinan terburuk
Keempat hal di atas kita lakukan demi bisa menyelamatkan posisi kita yang terancam PHK. Tapi juga jangan lupa, di sisi lain, kita pun harus mempersiapkan diri sendiri untuk menghadapi krisis yang bisa diprediksi akan datang jika kita sampai di-PHK.
Dana darurat akan menjadi penyelamat saat kita harus hidup sementara tanpa penghasilan. So, yang harus mulai kita perhatikan adalah segera siapkan dana darurat–meski saat ini kita belum sampai terancam PHK. Toh, dana darurat ini bisa dipakai untuk banyak hal kok, namun terutama memang sebagai penyelamat saat kepepet.
Dalam artikel Sekali Lagi tentang Dana Darurat, besaran dana darurat disesuaikan dengan status kita saat ini, yaitu:
- Lajang, dana darurat yang harus disiapkan: 4 kali pengeluaran bulanan
- Menikah, dana darurat yang harus disiapkan: 6 kali pengeluaran bulanan
- Menikah dengan 1 anak, dana darurat yang harus disiapkan: 9 kali pengeluaran bulanan
- Menikah dengan 2 anak, dana darurat yang harus disiapkan: 12 kali pengeluaran bulanan
Terkesan banyak ya? Tenang, sejumlah dana darurat itu bisa kok kita siapkan secara bertahap. Pastikan saja, kita bisa menabung sebesar 10% dari penghasilan setiap bulannya sejak kita mulai bekerja, lalu sisihkan juga sebagian untuk dana darurat.
Jika ada bonus tahunan, THR, atau insentif, jangan langsung habiskan. Alokasikan dulu untuk menambah dana darurat ini. Selanjutnya, kita bisa menentukan instrumen untuk menyimpannya agar lebih aman dan siapa tahu bisa mendapatkan return lagi.
Lebih jelasnya mengenai dana darurat, yuk, simak video berikut ini.
Siapa Saja Bisa Terancam PHK
Karena hidup serba tak pasti, maka sebaiknya kita selalu bersiap dari awal. Perusahaan tempat kita bekerja pastilah tak pernah punya rencana untuk mem-PHK karyawan, namun kondisi yang memaksa mereka untuk melakukannya.
Di sisi lain, sebagai karyawan, kita memang harus bersiap jika sampai terancam PHK. Segera cek ulang rencana keuangan, lalu bersiap untuk berjuang lagi.
Yah, semoga kita semua tak harus menghadapi kondisi yang tak mengenakkan ini ya.
Tertarik untuk mengundang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan di perusahaan Anda? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
QM Financial
Related Posts
2 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Apa mimpi terburuk seorang karyawan? Salah satunya adalah ketika perusahaan akan bangkrut dan dibayangi PHK. […]
[…] karyawan yang barangkali terkena PHK, atau sebab apa pun sehingga tidak bekerja lagi, kita juga bisa mengajukan permohonan menonaktifkan […]