5 Contoh Penghasilan Tahunan yang Bisa Didapatkan Karyawan, Finansial dan Nonfinansial
Memahami berbagai contoh penghasilan tahunan yang bisa didapatkan oleh karyawan adalah penting untuk menilai potensi finansial dari suatu pekerjaan. Penghasilan yang diterima oleh karyawan ini enggak hanya terbatas pada gaji bulanan yang diterima lo, tetapi juga berbagai bentuk kompensasi lain yang bisa sangat beragam tergantung pada kebijakan perusahaan dan jenis pekerjaannya.
Penghasilan yang didapatkan oleh karyawan bisa berarti penghasilan finansial dan nonfinansial. Penghasilan finansial umumnya mudah diukur dan langsung berdampak pada kondisi ekonomi karyawan. Sementara itu, penghasilan nonfinansial mungkin tidak langsung berupa uang, tetapi dapat meningkatkan kualitas hidup dan kepuasan kerja, yang tidak kalah pentingnya.
Table of Contents
5 Contoh Penghasilan Tahunan yang Diterima Karyawan
Dalam dunia kerja modern, setiap perusahaan berusaha untuk menawarkan paket kompensasi yang menarik dan komprehensif untuk menarik serta mempertahankan talenta terbaik.
Nah, coba yuk, kita menggali lebih dalam tentang apa saja contoh penghasilan tahunan yang bisa diterima oleh karyawan. Juga tentang bagaimana kompensasi ini bisa beragam, tergantung pada industri, peran, dan kebijakan perusahaan masing-masing.
1. Tunjangan
Tunjangan karyawan adalah berbagai bentuk kompensasi finansial atau fasilitas yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan di luar gaji pokok mereka. Tujuan dari tunjangan ini umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan, menarik dan mempertahankan talenta, serta memberikan motivasi bagi karyawan untuk meningkatkan kinerjanya.
Tunjangan bisa diberikan secara bulanan bersama gaji, tetapi ada juga tunjangan yang bisa menjadi contoh penghasilan tahunan. Misalnya:
- Bonus Tahunan: Tunjangan yang diberikan oleh perusahaan sebagai bonus. Biasanya dihitung secara persentase dari gaji pokok atau berdasarkan formula tertentu yang terkait dengan kinerja perusahaan dan karyawan.
- Tunjangan Hari Raya (THR): Di Indonesia, tunjangan ini wajib diberikan kepada karyawan menjelang hari raya keagamaan besar, umumnya Idulfitri, sesuai dengan ketentuan pemerintah.
- Bonus Kinerja: Tunjangan ini umumnya diberikan berdasarkan pencapaian target masing-masing karyawan atau tim selama tahun tersebut.
- Tunjangan Pendidikan: Ada perusahaan yang memberikan tunjangan tahunan untuk pendidikan anak karyawan, yang dibayarkan per tahun ajaran.
- Uang Cuti: Di beberapa perusahaan, karyawan mendapat pembayaran uang cuti jika mereka tidak mengambil seluruh jatah cuti tahunannya.
- Tunjangan Kendaraan atau Transportasi: Meskipun biasanya diberikan per bulan, beberapa perusahaan menawarkan tunjangan ini dalam jumlah besar di awal atau akhir tahun untuk pemeliharaan kendaraan.
Penghasilan ini dapat bervariasi tergantung pada industri, lokasi, dan kebijakan spesifik dari perusahaan tempat seseorang bekerja.
Baca juga: Strategi Meningkatkan Loyalitas Karyawan Melalui Perbaikan Keuangan Pribadi
2. Profit Sharing
Profit sharing atau bagi hasil adalah skema yang dijalankan oleh beberapa perusahaan untuk memberi penghargaan kepada karyawan. Skema ini mengizinkan karyawan mendapatkan sebagian dari keuntungan tahunan perusahaan.
Biasanya, contoh penghasilan tahunan ini berlaku di perusahaan yang kinerjanya dapat diukur secara jelas atau yang hasilnya secara langsung berpengaruh terhadap keuntungan perusahaan. Skema seperti ini bertujuan untuk mendorong karyawan agar bekerja lebih efektif dan efisien, karena keberhasilan perusahaan secara langsung mempengaruhi pendapatan mereka.
3. Tunjangan Kesehatan
Umumnya perusahaan memberikan tunjangan kesehatan bersamaan dengan gaji setiap bulan. Namun, ada juga yang menyediakan manfaat tambahan secara tahunan, termasuk cek kesehatan gratis setiap tahun. Ini termasuk contoh penghasilan tahunan nonfinansial.
Dengan adanya fasilitas ini, karyawan pun dapat menjalani pemeriksaan kesehatan secara rutin tanpa biaya tambahan, membantu mereka memantau dan menjaga kesehatan dengan lebih baik. Fasilitas ini juga mengurangi kekhawatiran karyawan tentang biaya kesehatan dan menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan.
4. Pelatihan atau Sertifikasi
Ada perusahaan yang memiliki kebijakan untuk memberikan kursus pelatihan atau meraih sertifikasi tertentu. Kebijakan ini bertujuan untuk mendorong karyawan dalam pengembangan keahlian dan peningkatan kualifikasi profesional. Ini juga termasuk contoh penghasilan tahunan nonfinansial, jika perusahaan memberikannya secara rutin setiap tahunnya.
Dengan demikian, karyawan merasa dihargai atas upaya mereka untuk berkembang, sementara perusahaan mendapat manfaat dari peningkatan kompetensi dan efektivitas kerja tim mereka.
Bonusnya, kadang ada insentif atau bentuk penghargaan lain yang meningkatkan motivasi karyawan untuk terus belajar dan berkembang.
5. Saham dan Opsi Saham
Beberapa perusahaan memasukkan saham atau opsi saham dalam paket kompensasi mereka. Hal ini memberi karyawan kesempatan untuk memiliki sebagian dari perusahaan tempat mereka bekerja. Jika saham ini juga memberikan dividen setiap tahun, maka ini bisa dimasukkan ke dalam contoh penghasilan tahunan yang diterima oleh karyawan.
Opsi saham ini bisa dianggap sebagai insentif yang berharga karena memberikan potensi keuntungan finansial jika nilai perusahaan meningkat.
Dengan adanya saham, karyawan pun mendapatkan status tambahan sebagai “pemilik” perusahaan. Karyawan yang memegang saham menjadi lebih terlibat dan memiliki kepentingan langsung dalam kesuksesan perusahaan, yang dapat memotivasi kinerja dan dedikasi yang lebih tinggi.
Baca juga: 9 Hak Finansial yang Diberikan Berdasarkan Kontrak Kerja Karyawan
Kesimpulan
Melalui pembahasan mengenai berbagai contoh penghasilan tahunan di atas, kita dapat melihat bahwa ada banyak peluang bagi karyawan untuk meningkatkan pendapatan, baik dari sisi finansial maupun nonfinansial. Dari gaji pokok, bonus, dan insentif, hingga tunjangan kesehatan dan opsi saham, setiap elemen memiliki potensi untuk memperkaya pengalaman kerja serta meningkatkan kestabilan finansial karyawan.
Untuk benar-benar memanfaatkan berbagai sumber penghasilan ini, penting bagi karyawan untuk mengelola dengan baik keuangan masing-masing. Mempelajari dasar-dasar keuangan dan memahami cara terbaik untuk menginvestasikan dan menghemat uang adalah langkah penting dalam merasakan manfaat penuh dari kompensasi yang diterima.
Dengan mengambil kendali atas keuangan pribadi, karyawan dapat memastikan bahwa setiap bentuk penghasilan yang diperoleh memberikan dampak maksimal terhadap kualitas hidup dan masa depan masing-masing.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Contoh Kebijakan Perusahaan yang Dapat Meningkatkan Loyalitas Karyawan
Pada prinsipnya, perusahaan dan karyawan itu adalah dua pihak yang saling membutuhkan. Karena itu, seyogyanyalah dari dua belah pihak bisa saling memberikan benefit, sehingga memberikan hubungan yang timbal balik. Karyawan memberikan loyalitas, sementara ada beberapa contoh kebijakan perusahaan yang juga mendukung kinerja karyawan.
Tapi, apa itu loyalitas karyawan? Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), loyalitas berarti kepatuhan; kesetiaan. So, loyalitas karyawan dapat diartikan sebagai kesediaan karyawan untuk melaksanakan tugas perusahaan dengan penuh tanggung jawab, sehingga tujuan perusahaan dapat dicapai dengan maksimal.
Memiliki karyawan dengan loyalitas tinggi terhadap perusahaan adalah impian banyak pimpinan. Pasalnya, memperkerjakan karyawan dengan loyalitas tinggi akan sangat menguntungkan bagi perusahaan. Namun, terkadang beberapa contoh kebijakan perusahaan tidak sesuai dengan ekspektasi karyawan. Sehingga loyalitas karyawan terhadap perusahaan pun menjadi menipis.
Kalau sudah begini, pantas saja bisnis perusahaan tidak bertumbuh, bahkan lebih fatal: bisa kolaps.
Lantas, bagaimana cara menumbuhkan atau meningkatkan loyalitas karyawan? Apa contoh kebijakan perusahaan yang tepat?
Contoh Kebijakan Perusahaan untuk Meningkatkan Loyalitas Karyawan
Terdapat berbagai alasan yang membuat karyawan kurang loyal terhadap perusahaan. Beberapa alasan tersebut misalnya, kebijakan pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan, beban kerja yang banyak sehingga karyawan merasa dieksploitasi, gaji yang tidak sesuai dengan kinerja, serta lingkungan kerja yang kurang memadai.
Berikut beberapa contoh kebijakan perusahaan untuk meningkatkan loyalitas karyawan:
1. Berikan berbagai tunjangan
Perusahaan yang ingin karyawannya memiliki loyalitas tinggi perlu memperhatikan poin ini. Mendapatkan tunjangan merupakan hak karyawan yang menjadi salah satu motif dan benefit agar karyawan loyal terhadap perusahaan.
Salah satu contoh kebijakan perusahaan yang bisa diberikan misalnya adalah dengan memberikan tunjangan kesehatan dengan plafon tertentu di luar asuransi. Dengan demikian, karyawan akan merasa terjamin kesehatannya dan tidak ragu lagi untuk bekerja dengan maksimal.
Selain itu juga ada berbagai jenis tunjangan lain, seperti tunjangan makan, transportasi, kehadiran, komunikasi, keluarga, hingga yang berupa car ownership program.
2. Membuat Lingkungan Kerja yang Nyaman
Perusahaan perlu membuat lingkungan kerja yang nyaman agar karyawan betah. Konon, suasana kerja yang kondusif dipercaya dapat meningkatkan produktivitas karyawan, lho. Selain, melengkapi fasilitas kantor dengan AC, komputer yang canggih, dan internet yang kencang, perusahaan juga perlu membangun hubungan baik antar karyawan.
Selain membangun lingkungan dan suasana kerja yang nyaman, perusahaan juga dapat membuat kebijakan terkait fleksibilitas work from anywhere. Work from anywhere ini merupakan kebijakan perusahaan yang memperbolehkan karyawan bekerja secara fleksibel dalam rangka mendorong produktivitas karyawan untuk bekerja secara otonom dari mana saja, dengan tetap terhubung dan selaras dengan budaya dan goals perusahaan.
Dengan contoh kebijakan perusahaan ini, karyawan dapat bebas memilih ruang ternyamannya untuk bekerja dengan harapan efisiensi dan produktivitas meningkat. Menarik bukan?
3. Mengadakan Outing Rutin
Outing kantor merupakan sebuah perjalanan yang umumnya dilakukan selama satu sampai tiga hari untuk kesenangan karyawan. Perusahaan dapat membuat agenda outing rutin sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap kesejahteraan karyawan.
Outing kantor memiliki sejumlah manfaat, seperti sebagai wadah team building untuk karyawan, sebagai sarana karyawan untuk refreshing agar fisik, pikiran, dan emosi tetap sehat, serta sebagai bukti bahwa perusahaan peduli dengan karyawan mereka.
Nah, apakah perusahaanmu sering mengadakan outing kantor?
4. Memberikan Ruang bagi Karyawan untuk Tumbuh
Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang memberikan ruang bagi karyawan untuk tumbuh dan berkembang dalam kariernya.
Tumbuh di sini bukan hanya berarti kenaikan pangkat, ya. Perusahaan dapat memaksimalkan potensi karyawannya. Pimpinan dapat mengeksplorasi hal baru dari karyawan dengan mengembangkan kemampuan dan tanggung jawab. So, adalah penting bagi seorang pemimpin untuk mengenali potensi karyawannya. Hal ini untuk menghindari delegasi pekerjaan di luar bidang yang diminati karyawan tersebut.
5. Kejelasan Jenjang Karier
Perusahaan yang memberikan kejelasan jenjang karier ini memiliki nilai plus di mata karyawan. Siapa sih yang tidak ingin mendapatkan seperti apa nanti jika ia bekerja lama dan berkontribusi penuh terhadap perusahaan?
Setiap karyawan pasti membutuhkan jenjang karier dan gambaran masa depan di perusahaan tempat ia bekerja. Itulah yang membuat perusahaan juga perlu memperhatikan jenjang karier para karyawannya.
6. Program Dana Pensiun
Salah satu contoh kebijakan perusahaan yang juga dapat meningkatkan loyalitas karyawan adalah pengadaan program dana pensiun.
Dengan adanya program ini, maka karyawan akan merasakan bahwa masa depan mereka—saat nanti sudah masuk purnabakti—dijamin kesejahteraannya oleh perusahaan. Ada beberapa pilihan opsi program dana pensiun yang bisa dilakukan oleh perusahaan. Misalnya seperti pembuatan program dana pensiun mandiri seperti DPPK, atau mungkin bisa memanfaatkan DPLK yang juga sudah banyak ditawarkan oleh lembaga keuangan jika memang dirasa tidak mampu mengelola sendiri. Namun, yang paling minimal adalah memastikan bahwa setiap karyawan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan, dan memastikan iurannya lancar.
7. Reward
Adanya reward bagi karyawan yang telah menjalankan tugas dengan baik juga bisa menjadi salah satu contoh kebijakan perusahaan yang dapat meningkatkan loyalitas karyawan. Pasalnya, reward dan bonus ini bisa dijadikan tools memotivasi karyawan untuk memberikan kontribusi terbaik saat bekerja.
Reward ini misalnya dalam bentuk tahunan, THR, insentif, dan sebagainya. Contoh kebijakan perusahaan lainnya bisa dalam bentuk memberikan jatah cuti berbayar, bantuan atau subsidi biaya pendidikan untuk putra-putri karyawan, dan lain sebagainya. Termasuk memberikan fasilitas peminjaman dana dengan bunga yang lunak.
Nah, itu dia beberapa contoh kebijakan perusahaan yang bisa diterapkan oleh perusahaan agar loyalitas karyawan meningkat. Dengan meningkatnya loyalitas karyawan, maka bisnis perusahaan juga akan terpengaruh yang pada akhirnya kesejahteraan karyawan juga akan baik.
Yuk, undang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng! Kamu bisa ajak trainers QM Financial untuk berdiskusi tentang bagaimana memberikan reward terbaik untuk karyawan, pun membantu belajar membangun program dana pensiun, misalnya. Langsung saja menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ada Tawaran Pindah Kerja, Apa yang Harus Dipertimbangkan?
Kondisi lagi tidak pasti, kok ya ndilalah, dapat tawaran pindah kerja. Enaknya terima atau tolak ya?
Mungkin ada di antara kamu yang sedang mengalami hal ini. Bisa jadi ini momen yang pas buat kamu untuk mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, karier yang lebih jelas, gaji yang lebih tinggi, atau masuk ke kantor yang sudah diincar sejak lama. Kalau ditawari pindah kerja seperti ini rasanya memang beda dari mencari sendiri, ya kan?
Biasanya perekrut juga memberikan penawaran yang menarik, sehingga kamu pun sulit untuk menolaknya. Tak hanya gaji lebih tinggi, biasanya yang juga sering jadi andalan itu adalah kompensasi nonfinansialnya.
Well, sebelum benar-benar tergoda dan memutuskan untuk pindah kerja, ada baiknya kamu pertimbangkan dulu beberapa hal berikut ini saat ingin resign.
Pertimbangan Pindah Kerja
Gaji
Gaji memang merupakan pertimbangan terbesar mana kala kamu ingin menerjuni pekerjaan tertentu atau menapaki karier tertentu. Faktanya, alasan gaji ini sangat sering menjadi penyebab terbesar mengapa orang pindah kerja. Banyak yang punya mindset, ya ngapain pindah kerja kalau gajinya sama saja?
Pemikiran seperti itu bukannya keliru. Malahan, itu adalah pertimbangan yang sangat tepat. Apalagi, misalnya, kantor baru juga lebih jauh, atau punya aturan tertentu yang lebih demanding. Ya, harus diimbangi dengan gaji. Kalau enggak, ya tekor di kita. Karena itu, harus diperhitungkan dengan saksama, agar ketika gaji bertambah, ongkos yang meningkat juga ter-cover.
Namun, kamu juga perlu menyadari, bahwa tanggung jawab pekerjaan itu berbanding lurus dengan gaji. Kalau kamu mau pindah kerja dengan gaji yang lebih tinggi, maka kamu harus siap dengan tanggung jawab yang lebih besar pula.
Tunjangan dan fasilitas lain, terutama kesehatan
Setiap perusahaan punya kebijakan yang berbeda, termasuk soal benefit. Ada kantor yang menyediakan makan siang dalam bentuk katering, ada yang memberi uang makan. Ada yang memberikan tunjangan transportasi, ada juga yang menyediakan kendaraan shuttle. Ada yang menjanjikan insentif berupa uang dengan ketentuan tertentu, ada yang lebih suka mengajak karyawannya untuk liburan bareng sering-sering.
Masing-masing jika dikonversikan ya akan menjadi benefit yang punya nilai tertentu. So, kamu juga harus mempertimbangkan hal ini, dan sesuaikan dengan kebutuhanmu.
Biasanya yang penting untuk kamu pertimbangkan dengan baik terutama adalah fasilitas kesehatan. Pasalnya, percuma gaji lebih besar tetapi tidak ada perlindungan kesehatan. Minimal banget BPJS Kesehatan yang sudah kamu miliki dari kantor sebelumnya bisa diteruskan.
Lalu apakah ada fasilitas lain yang berbeda? Misalnya seperti pinjaman. Apakah ada fasilitas pinjaman dari kantor untuk karyawan yang membutuhkan? Jika ada, skemanya seperti apa?
Pun benefit nonfinansial lain juga harus kamu cek, misalnya ada membership gym? Atau kebijakan cuti, seperti cuti tahunan, cuti melahirkan, cuti anak sakit, dan sebagainya.
Taat aturan
Setiap perusahaan yang ada di Indonesia harus taat peraturan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Seperti mengikutsertakan karyawannya dalam BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Keduanya ini wajib banget diikuti. Kalau perusahaan yang baru melanggar kewajiban ini, besar kemungkinan aturan lain juga tak akan dipedulikan.
Juga soal jam kerja. Gaji bertambah, tanggung jawab lebih besar, biasanya juga akan berhubungan dengan jam kerja. Coba pertimbangkan, berapakah jumlah jam kerja dalam seminggu yang diminta oleh perusahaan baru? Apakah kamu harus (dan akan sering) bekerja lembur atau di akhir pekan? Apakah ada uang lembur untuk tambahan jam kerja tersebut?
Standar dari pemerintah, jam kerja paling banyak adalah 40 jam per minggu. Apakah nanti jam kerjamu sesuai peraturan ini, ataukah lebih banyak? Jangan sampai terjebak ya, gaji lebih besar tetapi jam kerja jauh lebih panjang.
Budaya kantor
Working culture ini juga harus dipertimbangkan dengan baik. Setiap kantor punya budayanya sendiri-sendiri. Jangan sampai kamu shock karena perbedaan yang mencolok antara perusahaan satu dengan yang lainnya setelah kamu pindah kerja.
Misalnya, sebelumnya kamu bekerja di sebuah perusahaan yang membebaskan karyawannya untuk tampil sesuai style masing-masing, tak peduli kalau kamu mengenakan kaus sekalipun karena memang fokusnya bukan pada penampilan. Kemudian kamu pindah kerja ke bank, yang menuntutmu untuk selalu rapi, dan berpakaian seragam sesuai yang ditentukan. Hal-hal seperti ini bisa “menganggu” kamu, kalau kamu tak siap.
Belum lagi soal cara kerja. Yang biasanya sat set sat set, terus ketemu kantor yang prosedural banget, pasti akan shock juga.
Cari tahu budaya kerja yang ada di tempat baru, supaya kamu bisa bersiap untuk beradaptasi.
Jenjang karier dan peluang mengembangkan diri
Meski kamu ditawari untuk pindah kerja dengan jenjang yang lebih tinggi daripada perusahaan lama, kamu wajib tetap mencari informasi apakah ke depannya masih terbuka kesempatan untuk jenjang karier yang lebih baik.
Pastinya kamu pengin menjadi yang lebih baik kan? Karena di sini tak hanya sekadar gaji yang lebih tinggi, tetapi juga soal status dan prestise.
Jangan lupa juga soal kesempatan untuk pengembangan diri. Misalnya seperti apakah di kantor baru nantinya kamu mendapat kesempatan untuk upgrade ilmu? Apakah sering diadakan training untuk meningkatkan skill dan potensi? Apakah manajer dan HR di kantor barumu peduli dengan kondisi karyawan, apakah mereka punya antusiasme untuk ikut membantu meningkatkan kesejahteraan karyawan?
Misalnya saja, mereka secara berkala memberikan training keuangan, agar karyawannya terbebas dari berbagai masalah? Jika iya, well, sebaiknya kamu pertimbangkan ini dengan baik.
Nah, kalau memang dibutuhkan, ajak deh tim QM Financial untuk berpartner memberikan training keuangan secara berkelanjutan di kantor. Training karyawan dari QM Financial dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Untuk detail lebih lanjut, bisa menghubungi ini ya, dan mari berdiskusi mengenai kebutuhan training keuangan karyawan.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Alasan Mengapa HR Harus Menjadikan Kesejahteraan Karyawan sebagai Fokus Perhatian?
Sedari kemarin ngobrolin soal tunjangan serta berbagai fasilitas demi meningkatkan kesejahteraan karyawan terus kita ya? Tapi, lupa ngobrolin soal kenapa sih kesejahteraan karyawan itu begitu penting untuk diperhatikan? Mesti bayar tunjangan ini-itu, kasih fasilitas ina-inu, bukankah malah jadi memberatkan cash flow perusahaan?
Ya memang. Ada beban cash flow dan biaya operasional deh jadinya, kalau perusahaan harus menjamin kesejahteraan karyawan tuh. Kalau dihitung-hitung mungkin bisa hampir sebesar biaya produksi, kali ya? Belum lagi, nambah-nambahin beban tugas para staf HR ya?
Tapi memang, kesejahteraan karyawan seharusnya menjadi fokus perhatian divisi HR dalam suatu perusahaan. Selain–ya namanya juga Human Resources kan ya?–untuk membantu meningkatkan kinerja masing-masing karyawan, hal ini juga demi perputaran bisnis perusahaan itu sendiri.
Jadi, meski nggak berhubungan langsung dengan proses produksi bisnis, namun HR ini sangat penting artinya dalam struktur perusahaan.
Mari kita lihat, apa pentingnya kesejahteraan karyawan yang terjamin bagi perusahaan. Setidaknya ada 5 alasan lo!
1. Kesejahteraan yang baik akan menarik karyawan baru, dan mempertahankan karyawan lama
Sering banget kalau lagi kongko bin nongkrong bareng teman-teman dekat, kita jadi tukar pengalaman kerja di kantor masing-masing. Kadang ada aja yang mengeluh, kantornya kurang begini-begitu terhadap karyawan, hingga membuat yang curhat merasa perlu untuk coba cari peruntungan di perusahaan lain yang kesejahteraannya lebih terjamin.
Kasus lain lagi, dulu pas zaman masih lamar-lamar lowongan, berbagai fasilitas yang ditawarkan menjadi daya tarik tersendiri lo. Misalnya, wih, dapat uang transport dan pulsa, disediakan kendaraan, meski kerjaan hanya sales door to door. Lumayan juga, buat ngelatih mental.
Atau misalnya, ada lowongan staf administrasi. Fasilitasnya, dapat laptop. Wah, dijamin deh, bakalan banyak yang lamar.
Yep, kesejahteraan karyawan yang baik bisa menentukan karyawan lama akan betah tinggal, pun bisa menarik angkatan kerja baru. Nggak heran kan, kalau lagi ada job fair, booth-booth yang diisi oleh bank paling laris diserbu? Ya karena kalau kita kerja di institusi keuangan seperti bank, akan ada buanyak banget fasilitas yang diberikan. Ini sudah rahasia umum.
2. Kesejahteraan yang baik akan meningkatkan produktivitas karyawan
Karyawan yang merasa diperhatikan oleh perusahaan pasti akan “membalas” perhatian tersebut dengan memberikan performa terbaiknya.
Tentu saja ini bagi karyawan yang memang bertanggung jawab ya. Meski kadang ada beberapa oknum pekerja yang nakal, tapi biasanya inilah yang terjadi. Jaminan kesehatan serta penghidupan yang layak dapat memacu karyawan untuk memberikan hasil terbaik.
3. Kesejahteraan yang baik akan menekan persentase ketidakhadiran
Ketidakhadiran karyawan di kantor memang bisa disebabkan oleh banyak alasan; mulai dari izin karena ada acara keluarga ataupun sakit. Satu dua hari izin nggak masuk sih masih wajar. Tapi kalau dalam satu bulan efektif kerja, ketidakhadirannya sampai 50%, maka kemungkinan sih ada sesuatu yang salah.
Berbagai bentuk tunjangan dan fasilitas kesehatan yang diberikan oleh kantor bisa menekan persentase ketidakhadiran karyawan karena sakit. Tunjangan dan fasilitas ini tak melulu berupa uang penggantian pengobatan ataupun BPJS lo! Ada banyak hal lain yang bisa diberikan demi menjamin kesehatan karyawan. Misalnya, tersedianya pusat kebugaran mini di kantor, ruang kerja yang nyaman, dan lain sebagainya.
Kesehatan karyawan baik, mereka terhindar dari penyakit, ketidakhadiran pun bisa ditekan, produktivitas meningkat.
4. Kesejahteraan yang baik akan mengurangi konflik
Kesejahteraan karyawan yang tidak terjamin akan berisiko meningkatkan konflik di kantor, baik antarkaryawan, maupun dengan pihak manajemen. Apalagi jika kesejahteraan tersebut tidak diberikan secara merata. Wah, bisa-bisa hubungan antarkaryawan jadi nggak harmonis.
Ya, ini jelas akan membawa pengaruh buruk pada jalannya bisnis perusahaan. Bagaimana bisa berkembang, jika para karyawannya tidak bisa saling bekerja sama kan?
Namun, dengan kesejahteraan yang baik, perusahaan dapat menjamin bahwa konflik-konflik bisa diminimalkan, sehingga kerja sama karyawan jadi terbangun dengan apik.
5. Kesejahteraan yang baik memberikan jaminan keamanan
Siapa sih yang mau kerja di kantor yang bikin insecure? Apakah kita akan aman dan nyaman bekerja, kalau dihantui perasaan waswas, seperti munculnya pertanyaan, “Kok sekarang gajinya makin terlambat ya? Jangan-jangan perusahaan lagi sulit kondisi keuangannya nih. Bisa-bisa bulan depan gulung tikar dong!” Bayangan PHK pun mulai membayangi.
Duh, siapa yang bisa bekerja dengan baik kalau dibayangi pikiran-pikiran negatif nan insecure begitu? Sepertinya nggak ada kan?
Karena itu, kesejahteraan karyawan ini sangat penting untuk menjadi fokus utama divisi HR demi memberikan perasaan aman bagi karyawannya.
Sebegitu pentingnya jaminan kesejateraan karyawan, karena itu ada baiknya mulai direncanakan mulai sekarang, program apa saja yang bisa diberikan oleh perusahaan untuk meningkatkannya. Perusahaan bisa mulai dari memberikan training keuangan bagi karyawan, karena karyawan yang terampil mengelola keuangan pribadi juga akan berpengaruh baik pada kinerjanya di kantor.
Yuk, segera hubungi nomor WA QM Financial di 0811 1500 688 (NITA), untuk bersama merencanakan training bagi karyawan Anda. Follow Instagram QM Financial juga untuk info-info kelas finansial online terbaru untuk pengelolaan keuangan pribadi yang bisa diikuti secara online dari mana pun.
5 Program Peningkatan Kesehatan Karyawan Selain BPJS Kesehatan yang Bisa Ditawarkan oleh Perusahaan
Banyak program bisa dilakukan oleh perusahaan sebagai usaha peningkatan kesehatan karyawan. Beberapa di antaranya adalah penggantian biaya pengobatan dan juga mengikutsertakan karyawan dalam BPJS Kesehatan.
Kalau penggantian biaya obat dan BPJS Kesehatan bisa dibilang sebagai program perawatan saat karyawan sudah sakit, lalu bagaimana dengan tindakan mencegah agar karyawan jangan sampai sakit? Pastinya hal ini juga penting dong ya, seperti kata pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati?
Tentu saja, hal ini penting. Banyak perusahaan yang juga sudah menyadarinya. Microsoft, salah satunya. Perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates ini mendukung peningkatan kesehatan karyawan dengan meng-cover biaya membership di gym. Tujuannya jelas, agar karyawan bisa lebih rutin berolahraga. Lain lagi dengan 3M yang menyediakan program khusus bagi mereka yang mau berhenti merokok.
Lalu, program peningkatan kesehatan karyawan seperti apa yang bisa ditawarkan oleh perusahaan pada karyawan, selain contoh di atas? Ada beberapa nih, yang mungkin bisa dilakukan. Mari kita lihat.
5 Program Peningkatan Kesehatan Karyawan yang Bisa Ditawarkan oleh Perusahaan
1. Ruang kantor yang memenuhi syarat kebersihan dan kesehatan
Kebayang enggak, kalau kita harus bekerja di sebuah ruangan yang pengap, jarang dibersihkan, sirkulasi udara kurang, jendela minim, dan gelap?
Pasti tidak akan betah berada lama-lama di dalamnya kan? Apalagi untuk bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik, pasti akan sulit. Kondisi ruangan kerja yang tak sehat juga akan banyak menimbulkan penyakit, misalnya alergi.
Meski terlihat sepele, tapi ruang kerja haruslah menjadi hal pertama yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk peningkatan kesehatan karyawan. Pastikan sirkulasi udara lancar, meski saat jam kerja menggunakan AC, terang–akan lebih bagus jika ada waktu-waktu saat sinar matahari bisa masuk ke dalam ruangan–sehingga kita bisa bekerja dengan nyaman, dan kondisinya bersih, bebas debu.
Ini adalah jaminan pertama dalam peningkatan kesehatan karyawan. Kalau kebersihan ruang kerja saja sulit dipenuhi, maka rasa-rasanya program yang lain jadi tak ada artinya lagi.
2. Penyediaan makanan sehat
Beberapa perusahaan–Google, salah satunya–menyediakan free meals alias makanan dan camilan gratis di kantor. Tentu saja nggak sembarang makanan dan camilan, tapi pastinya yang memenuhi syarat kesehatan dan cukup gizi.
Ada lo perusahaan yang memberikan tunjangan khusus bagi karyawan agar bisa membeli healthy juice untuk dikonsumsi setiap hari, dalam usahanya dalam peningkatan kesehatan karyawan. Eventbrite, salah satunya.
Apalagi jika perusahaannya bergerak di industri yang harus beroperasi 24 jam. Pemerintah sendiri juga mewajibkan, agar pihak perusahaan menyediakan makanan cukup gizi yang memenuhi standar kalori tertentu–dan tidak boleh digantikan dengan uang–bagi karyawan yang bekerja malam hari.
3. Tunjangan ikut klub kebugaran
Bill Gates menyertakan karyawannya di gym, agar mereka bisa rutin berolahraga. Perusahaan mana pun bisa menyontek ide ini.
Pihak perusahaan bisa bekerja sama dengan pusat-pusat kebugaran tertentu, agar mendapatkan potongan harga membership bagi karyawan yang ingin memanfaatkan fasilitas di tempat tersebut. Atau, bisa juga perusahaan menyediakan ruangan khusus bagi karyawan yang mau berolahraga di kantor. Tak harus berperalatan lengkap bak gym juga sih, yang penting ada yang untuk kardio dan olahraga beban.
Atau barangkali bisa juga mengadakan zumba atau yoga bareng di hari-hari tertentu, dengan mengundang instruktur profesional. Jika ada di antara karyawan yang memang sudah terbiasa beryoga atau berzumba, bisa juga tuh diminta untuk memimpin kegiatannya. Sungguh sebuah usaha peningkatan kesehatan karyawan yang seru!
4. Jam kerja fleksibel
Zaman makin maju. Bekerja di zaman sekarang tidak selalu berarti setiap hari–from 9 to 5–berada di kantor untuk menyelesaikan pekerjaan. Banyak perusahaan zaman now memberlakukan jam kerja fleksibel–bahkan remote–untuk karyawan, karena terbukti jam dan waktu yang fleksibel bisa meningkatkan kesehatan karyawan.
Dengan jam kerja yang fleksibel, banyak karyawan malah lebih produktif dan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan target. Hal ini dikarenakan karyawan dapat menyesuaikan dengan gaya hidup masing-masing, dan dapat mengatur jam istirahat dengan lebih baik.
Selain itu, hal ini justru juga dapat meningkatkan kepercayaan antara pihak manajemen dan karyawan itu sendiri.
5. Manajemen stres
Stres di kantor menjadi salah satu penyebab tingkat sick leave–alias ketidakhadiran karena alasan sakit–menjadi tinggi. Ya enggak bisa dimungkiri sih, karena stres ini bisa dibilang menjadi penyebab segala macam penyakit.
Pihak perusahaan seharusnya juga menaruh perhatian yang lebih terhadap hal ini, jika ingin meningkatkan kesehatan karyawan.
Liburan bareng bisa menjadi salah satu solusi. Agendakan liburan bareng dengan seluruh karyawan (dan keluarganya, jika mungkin) secara periodik. Tak perlu terlalu jauh dan mahal. Coba saja survei ke beberapa lokasi wisata yang masih searea. Asal dilakukan bareng-bareng dengan fun, hasilnya akan sama saja kalau kita bepergian jauh.
Yang penting, semua happy sehingga kondisinya kembali fresh saat harus bekerja lagi.
Nah, dari 5 program peningkatan kesehatan karyawan di atas, mana nih yang belum pernah dilakukan oleh perusahaan Anda? Sudah semua? Great!
Jika tertarik untuk tahu lebih banyak mengenai seluk beluk keuangan korporasi dan juga human capital, hubungi tim QM Financial untuk mengadakan #QMTraining, yaitu program pelatihan interaktif untuk karyawan di perusahaan. Anda dapat menyusun program bersama konsultan dan pembicara dari QM Financial, sesuai dengan kebutuhan literasi finansial Anda.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Hak Pekerja Perempuan yang Seharusnya Dipenuhi oleh Perusahaan
Selamat hari Kartini bagi semua perempuan Indonesia! Sepertinya Ibu Kartini akant berbangga hati jika saja beliau masih hidup sekarang ini. Karena perjuangan beliaulah, sekarang perempuan Indonesia semakin maju dan mandiri. Bahkan Departemen Ketenagakerjaan sendiri mencatat, ada peningkatan signifikan jumlah pekerja perempuan dari tahun ke tahun.
Bekraf–atau Badan Ekonomi Kreatif–Indonesia sendiri juga mencatat, dari 998 startup yang tumbuh mulai tahun 2018 dan bergerak di industri ekonomi kreatif, 56% pekerjanya adalah pekerja perempuan. Ini berarti jumlahnya melebihi jumlah pekerja pria.
Bahkan, konon, di tahun 2016 yang lalu, jumlah bos perempuan di Indonesia terbanyak keenam di dunia. Ckckck. Luar biasa ya?
Mengapa akhir-akhir ini pekerja perempuan bisa mendominasi angkatan kerja terutama di bidang kreatif? Ada survei yang menyebutkan, bahwa banyak perusahaan lebih suka memperkerjakan perempuan lantaran sifat alami perempuan yang lebih tekun, telaten, multitasking, disiplin, dan lebih punya skill untuk negosiasi.
Kita patut bersyukur banget kan kalau sudah begini?
Terlepas dari semua kelebihan itu, dan persamaan hak untuk berkarya yang sudah dirintis oleh Kartini, perempuan tetap mempunyai beberapa hak istimewa yang tidak akan dimiliki oleh pekerja berjenis kelamin laki-laki. Hal ini tak lepas karena kondisi kesehatan dan tubuh perempuan yang memang berbeda dengan laki-laki.
Hal ini ternyata juga sudah diatur dalam perundang-undangan di Indonesia, sehingga bersifat mengikat bagi setiap perusahaan yang memperkerjakan perempuan dalam organisasinya.
Apa saja hak karyawan atau pekerja perempuan yang harus dipenuhi oleh perusahaan ini?
1. Hak cuti hamil dan melahirkan
Hamil dan melahirkan bisa jadi merupakan stage atau fase yang akan dijalani oleh sebagian besar perempuan, termasuk mereka yang bekerja di luar rumah.
Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 mengatur akan hak istimewa pekerja perempuan ini, terutama di pasal 82. Disebutkan bahwa pekerja perempuan mendapatkan hak untuk mengambil masa cuti hamil hingga melahirkan, selama 1,5 bulan sebelum dan 1,5 bulan setelah melahirkan.
Meski sudah diatur sesuai dengan proporsi yang pas, namun biasanya perusahaan memberikan kebebasan pada karyawan wanita yang menjadi calon ibu, kapan hendak mengambil hak cutinya ini. Ada yang lebih suka mengambil jatah cuti mepet dengan HPL–alias Hari Perkiraan Lahir–si calon buah hati, sehingga lebih leluasa waktunya untuk mengurus si bayi yang baru lahir kelak. Tapi ada juga yang sudah mengambil cuti melahirkan 1 bulan sebelum perkiraan lahir, dan 2 bulan setelah si bayi lahir. Tentunya, hal ini sudah dibicarakan dengan pihak HR perusahaan yang bersangkutan.
Yang pasti, pihak pekerja perempuan wajib untuk menginformasikan bahwa dirinya telah melahirkan selambat-lambatnya 7 hari setelahnya.
2. Hak untuk menyusui bayi
Pekerja perempuan yang telah menjadi ibu juga mendapatkan hak istimewa berupa jaminan untuk dapat memenuhi kebutuhan bayinya akan ASI, sesuai Pasal 83 Undang-Undang Ketenagakerjaan.
Karena itu, perusahaan-perusahaan diimbau untuk memberikan ruangan khusus bagi para ibu bekerja yang hendak menyusui bayi mereka di kantor. Atau, setidaknya kelonggaran waktu untuk memerah ASI, dan mengirimkannya kepada bayi yang ditinggalkannya di rumah atau di daycare.
American Express, salah satu perusahaan yang bergerak di sektor keuangan, bahkan memberikan fasilitas kesehatan terhadap para ibu menyusui dengan menyediakan konsultan laktasi, dan juga ada fasilitas pengiriman ASI pada bayi yang biayanya juga ditanggung oleh perusahaan.
3. Hak untuk mendapatkan tunjangan melahirkan
Selain mendapatkan cuti untuk menjalani proses kelahiran, seorang pekerja perempuan juga berhak untuk menerima bantuan atau tunjangan biaya persalinan.
Hal ini sudah di-cover dalam BPJS Kesehatan yang wajib diikuti oleh semua perusahaan di Indonesia yang memperkerjakan minimal 10 orang karyawan atau yang sudah mampu menggaji karyawan minimal Rp1 juta per bulan, sesuai Undang-Undang No. 3 tahun 1992 tentang jaminan sosial tenaga kerja.
4. Hak untuk cuti haid
Selain menerima hak cuti hamil dan melahirkan, pekerja perempuan juga berhak untuk mendapatkan cuti haid di hari pertama dan kedua, yang tidak akan memotong jatah cuti tahunannya.
Hal ini juga sudah diatur dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003 pasal 81 ayat 1.
Hak ini diberikan juga lantaran kondisi kesehatan tubuh pekerja perempuan yang berbeda saat mereka sedang melewati periode menstruasi.
5. Hak jaminan kesehatan dan perlindungan selama bekerja
Dan, karena kondisi kesehatan yang berbeda ditambah dengan rentan akan berbagai risiko yang bisa membahayakan keselamatan, maka pekerja perempuan–terutama mereka yang harus bekerja dengan sistem kerja shift–harus mendapatkan jaminan khusus. Hal ini juga sudah diatur dalam Undang-Undang No. 13 tahun 2003 pasal 76 dan Keputusan Menteri Tenaga Kerja Kep.224/Men/2003.
Hak mendapatkan perlindungan dan jaminan kesehatan selama bekerja yang diterima oleh pekerja perempuan ini antara lain:
- Bagi yang berusia kurang dari 18 tahun tidak boleh dipekerjakan antara pukul 23.00 – 07.00
- Diberikan asupan makanan dan minuman bergizi, dengan jumlah minimal 1.400 kalori, dan tak bisa diganti dengan uang.
- Jaminan keamanan dan kesusilaan selama jam kerja berlangsung di tempat kerja, dengan menyediakan petugas keamanan yang mencukupi, dan memfasilitasi ruang kerja dengan pencahayaan dan kenyamanan yang cukup.
- Mendapatkan fasilitas antar jemput, dari tempat tinggal, atau titik penjemputan sesuai kesepakatan, ke tempat kerja, dan sebaliknya.
- Jaminan tidak ada PHK dari perusahaan dengan alasan menikah, sedang hamil, ataupun melahirkan.
Nah, bagaimana dengan perusahaan Anda? Apakah sudah cukup memberikan jaminan kesehatan, keamanan, dan kenyamanan bekerja bagi para karyawan wanita?
Anda dapat mengundang tim QM Financial untuk memberikan pelatihan keuangan dan HR bagi karyawan Anda, agar target bisnis Anda bisa tercapai secara maksimal. Hubungi 0811 1500 688 (NITA/MIA), dan jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
Bekerja di Sektor Keuangan, Kita Akan Menerima Setidaknya 4 Benefit Ini
Bekerja di sektor keuangan–yang meliputi asuransi dan perbankan, dan termasuk di dalamnya adalah bagian teknologi informasi (IT) dan akuntan–tetap menjadi salah satu profesi terpopuler di masa sekarang.
Meski konon, generasi millenial zaman now cenderung lebih suka bekerja di perusahaan startup, apalagi yang sesuai dengan passion. Ada yang bilang, bekerja di sektor keuangan–terutama di bank–bikin kita melupakan mimpi dan passion.
Benarkah? Well, yang pasti, pada kenyataannya pelamar lowongan kerja di bank masih membludak di setiap job fair diadakan. Dan, biasanya selalu dipenuhi oleh para fresh graduate, alias mereka-mereka yang baru saja lulus dari kampus.
Mengapa? Pastinya bukan karena tanpa sebab.
Salah satu alasannya adalah karena perusahaan-perusahaan di sektor keuangan menjamin adanya hal-hal berikut ini pada karyawannya.
Benefit yang Didapatkan Jika Bekerja di Sektor Keuangan
1. Gaji
Seperti yang dilaporkan di Kompas.com, Kelly Services dan Persol Indonesia merilis panduan gaji beberapa posisi jabatan strategis di lingkungan asuransi dan perbankan.
Beberapa di antaranya disebutkan, untuk perusahaan asuransi, mereka yang menjabat sebagai Telemarketing Supervisor dengan ijazah pendidikan terakhir S1 dan masa kerja 3 tahun menerima gaji dalam rentang Rp 4,5 juta-Rp 6 juta.
Sedangkan di lingkungan perbankan, gaji seorang Senior Associate penyaluran kredit dengan ijazah pendidikan terakhir S1 dan masa kerja 2-4 tahun rentangnya berada di antara Rp 20 juta-Rp 25 juta per bulan.
Sedangkan untuk seorang Audit Manager, masih dengan kualifikasi pendidikan terakhir S1 dengan masa kerja 5-7 tahun, maka rata-rata gajinya diperkirakan Rp 15 juta-Rp 30 juta per bulan.
Memang, masih menurut laporan yang sama, dibandingkan dengan perusahaan di sektor lainnya, perusahaan yang bergerak di sektor keuangan menawarkan gaji yang relatif lebih tinggi pada para fresh graduate.
2. Mendapatkan Banyak Fasilitas Tunjangan
Tak hanya gaji, berbagai tunjangan pun diberikan untuk menjamin kesejahteraan karyawan. Tak hanya kesehatan yang diberikan fasilitas berupa tunjangan, bahkan ada dana pensiun yang biasanya juga terkelola dengan baik.
Selain dua jenis tunjangan utama tersebut, masih ada pula tunjangan hari raya, tunjangan cuti, hingga adanya bonus tahunan. Sehingga, bisa jadi nih, take home pay atau gaji yang dibawa pulang setiap bulannya dua kali lipat dari gaji pokok yang disepakati di awal.
3. Kesempatan luas untuk meningkatkan skill
Kesempatan untuk meningkatkan kemampuan diri sendiri juga terbuka lebar ketika kita bekerja di sektor keuangan, terutama di perbankan. Hal ini dikarenakan bank-bank cukup rajin memberikan training-training untuk membantu meningkatkan kualitas kinerja karyawannya.
Pelatihan yang diadakan sangat menyeluruh, untuk membentuk karyawan-karyawan kompenten yang siap untuk ikut menjadi bagian dari perkembangan bisnis perusahaan itu sendiri.
Kadang seorang karyawan juga ikut training yang sama sampai berulang kali, lantaran tuntutan pekerjaannya. Pastinya kesempatan ini tak selalu ada jika kita bekerja di sektor lain lo.
4. Jenjang karier yang luas
Bekerja di sektor keuangan, prestasi kerja sangat mudah ditelusuri. Jika etos kinerja kita sudah bagus dan tinggi, maka pendakian ke puncak karier pun bisa lebih cepat jika kita bekerja di sektor keuangan, terutama di perbankan ini.
Nah, bagaimana? Apakah Anda juga tertarik untuk bekerja di sektor keuangan? Atau, malahan sekarang Anda sudah bekerja di bank atau asuransi?
Tertarik untuk mengundang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan di perusahaan Anda? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
-Carolina Ratri-
Ini Dia 4 Sektor yang Memberikan Fasilitas Kesehatan Terbaik
Tak hanya soal memberikan gaji yang besar, perusahaan idaman di zaman now adalah perusahaan yang juga memberikan fasilitas–terutama fasilitas kesehatan terbaik bagi karyawannya.
Memang, stigma sudah bergeser. Kalau dahulu, karyawan merupakan “orang upahan” yang harus memberikan benefit sebesar-besarnya bagi perusahaan tempatnya bekerja. Sekarang, karyawan adalah aset perusahaan yang harus dikelola dengan baik. Karyawan sejahtera menjadi modal bagi perusahaan yang ingin bertumbuh secara sehat.
Salah satu usaha untuk membuat karyawan sejahtera adalah dengan memberikan fasilitas kesehatan yang baik. Tahu nggak sih, sektor mana saja yang memberikan fasilitas kesehatan terbaik bagi karyawannya?
4 Sektor yang Memberikan Fasilitas Kesehatan Terbaik bagi Karyawan
1. Teknologi
Yang pertama adalah sektor teknologi. Perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor teknologi merupakan perusahaan kekinian yang punya pendapat sama, yakni kesejahteraan karyawan menjadi faktor penentu berkembangnya bisnis mereka.
Google, misalnya. Perusahaan raksasa satu ini, selain menyediakan kantor yang berfasilitas lengkap dengan pusat kebugaran dan berbagai camilan yang bebas dinikmati oleh karyawan, juga menyediakan dokter yang siap di dalam kantor. Kapan pun karyawannya mengeluhkan kesehatan, mereka bisa segera berkonsultasi dengan dokter, yang pastinya dengan ongkos yang dibiayai oleh perusahaan.
Microsoft pun demikian. Perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates ini menyediakan membership gratis bagi karyawan di klub kesehatan, dan juga menyediakan pusat kesehatan dan olahraga di dalam kompleks kantornya.
Banyak pula perusahaan di sektor ini yang memberikan parental leave yang cukup panjang bagi karyawannya–tak hanya yang menjadi ibu baru, bahkan para ayah baru juga bisa menikmati fasilitas ini.
2. Retail Ecommerce
Bisnis retail–terutama yang kini berkembang menjadi ecommerce–nampaknya juga sudah yakin, bahwa kesejahteraan dan kesehatan karyawan menjadi salah satu hal penting yang harus dikelola dengan baik. Tak hanya karyawan, bahkan beberapa perusahaan juga menjamin agar keluarga karyawan pun mendapatkan fasilitas kesehatan yang baik.
Amazon, misalnya. Perusahaan milik Jeff Bezos ini memberikan 2 program jaminan kesehatan yang unik, yaitu Leave Share, yang memungkinkan pasangan karyawan juga mendapatkan gaji dari Amazon saat harus cuti dengan tanggungan, jika perusahaan tempat pasangan tersebut tidak memberikan fasilitas cuti ini. Program yang kedua adalah yang dinamakan Ramp Back, yaitu program untuk membantu para ibu baru yang hendak ngantor lagi setelah cuti melahirkan. Selain tentunya juga memberikan asuransi kesehatan penuh bagi karyawannya.
Eventbrite, sebuah perusahaan global marketplace, memberikan tunjangan tambahan sebesar $60 bagi setiap karyawan yang bebas digunakan demi memelihara kesehatan mereka. Boleh digunakan untuk membayar membership di pusat kebugaran, atau dipakai rutin untuk membeli jus yang sehat.
Ikea, perusahaan retail furniture modern yang berbasis di Swedia ini, memberikan fasilitas parental leave baik untuk ayah dan ibu baru selama 4 bulan dengan gaji penuh bagi semua karyawan. Ya, semua karyawan, baik yang bekerja di kantor pusat dan mereka yang bekerja di toko-tokonya yang tersebar di seluruh dunia.
Luar biasa ya?
3. Manufaktur
3M, pabrik besar produsen bahan-bahan kimia ini, memberikan banyak sekali fasilitas kesehatan bagi karyawannya. Mulai dari asuransi kesehatan, memberikan kelas kesehatan gratis, hingga meng-cover biaya bagi mereka yang ingin menurunkan berat badan.
Yang paling luar biasa, 3M juga punya program khusus bagi karyawan yang kecanduan rokok tapi kesulitan untuk berhenti. 3M akan menyediakan dokter khusus dan konsultan khusus untuk membantu mereka.
4. Keuangan
Banyak perusahaan yang bergerak di sektor keuangan yang juga memberikan fasilitas kesehatan terbaik bagi karyawannya.
American Express, salah satunya, memberikan tambahan cuti dengan tanggungan antara 4 – 8 minggu setelah cuti melahirkan resmi untuk pemulihan, dan memberikan akses langsung ke konsultan laktasi bagi para ibu menyusui. Dan bagi para ibu yang harus menjalani dinas luar, boleh mengirimkan ASI perah ke rumah, dengan biaya pengiriman ditanggung oleh perusahaan.
Bagaimana dengan perusahaan Anda? Apakah sudah memberikan fasilitas kesehatan yang baik untuk karyawan? Atau, masih merasa kesulitan untuk membuat rencananya?
Tertarik untuk mengundang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan di perusahaan Anda? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.
-Carolina Ratri-