Tip Investasi Terbaik untuk Tahun 2021
Apa rekomendasi investasi paling menguntungkan di tahun 2021? Apa saja tip investasi terbaik di tahun 2021, agar bisa mendapatkan untung maksimal?
Kalau begini pertanyaannya, jawabannya mudah saja kok. Nggak pakai berpikir terlalu panjang.
Tip investasi terbaik untuk diterapkan tahun 2021 sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya. Yaitu, kembali ke tujuan masing-masing, alias #TujuanLoApa.
Investasi di tahun 2021 masih tetap akan menghadirkan beberapa instrumen investasi yang sudah kita kenal sekarang ini. Mulai dari deposito, reksa dana, obligasi, saham, hingga properti. Mana yang paling menguntungkan? Semuanya dapat memberikan keuntungan yang maksimal asalkan kamu tahu cara pengelolaannya.
Jadi, apa tip investasi yang bisa kita terapkan di tahun 2021 ini?
Meskipun masih sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya, tapi mari kita lihat lagi sekadar untuk merefresh ingatan.
Tip Investasi untuk Tahun 2021
![Tip Investasi Terbaik untuk Tahun 2021 Mulai Investasi, Berikut 5 Hal yang Harus Selalu Menjadi Pertimbangan Sebelumnya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/08/sebelum-mulai-investasi.jpg)
Tujuan Lo Apa?
Mari merefresh kembali berbagai tujuan keuangan yang sudah pernah kita rumuskan, dan cek. Pasalnya, apalah arti investasi jika kamu tak tahu tujuannya untuk apa.
Untuk memudahkan, coba jawab beberapa pertanyaan berikut:
- Apa saja tujuan keuangan yang sudah dapat dicapai di tahun lalu?
- Apa saja tujuan keuangan yang masih jadi PR?
- Apa saja tujuan keuangan yang kira-kira bisa diselesaikan tahun ini?
- Dengan apa tujuan keuangan itu bisa dicapai?
- Seberapa jauh kamu dari tujuan keuangan itu? Kalau dalam konteks nominal, mesti mengumpulkan uang berapa banyak lagi?
Nah, kamu bisa menambahkan pertanyaan yang sesuai dengan kondisimu sendiri.
Jika semua sudah terjawab, maka dari situ kamu bisa membuat rencana investasi yang paling cocok untuk dilakukan di tahun 2021. Perlu ada rebalancing? Perlu menambah instrumen? Atau malah mengurangi?
Kamu sendiri yang menentukan.
Berinvestasilah secara cerdas
![Tip Investasi Terbaik untuk Tahun 2021 6 Instrumen Investasi yang Harus Diketahui oleh Investor Pemula Sebelum Mulai Menanam Dana](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/instrumen-investasi.jpg)
Beberapa waktu yang lalu, sempat viral di media sosial, tentang orang-orang yang berinvestasi saham dengan menggunakan uang arisan, uang gadai BPKB mobil, uang titipan, sampai rela berutang di pinjol untuk beli saham yang sedang naik daun.
Well, ini bisa dijadikan sebagai pelajaran. Dengan berinvestasi, kita mengharapkan keuntungan yang dapat menolong kita untuk mencapai tujuan finansial kita—apa pun itu.
Karenanya, perlu analisis yang mendalam untuk bisa menentukan instrumen investasi yang paling cocok—dapat memberikan imbal yang optimal, risiko ditekan, sekaligus jangka waktunya juga pas.
Jadi, untuk tahun 2021 nanti—meski beberapa pihak sudah memprediksikan bahwa dunia investasi akan segera bangkit lagi seiring vaksin COVID-19 yang sudah mulai diedarkan, plus beberapa kabar baik yang kita terima di awal tahun ini—namun tidak ada yang bisa memastikan kondisi akan seperti apa. So, sikap penuh perhitungan tetap diperlukan.
Berinvestasilah dengan dana yang memang sudah dialokasikan untuk investasi. Jaga rasionya, agar tetap seimbang, terutama dengan pos lainnya. Misalnya, belanja kebutuhan sehari-hari, bayar cicilan utang, bayar tagihan utilitas rumah, dan sebagainya. Hal-hal ini jangan sampai diganggu oleh pos investasi.
Konsisten
![Tip Investasi Terbaik untuk Tahun 2021 Tip Investasi Terbaik untuk Tahun 2021](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2021/01/tip-investasi-2021.jpg)
Konsistensi dan disiplin tetap menjadi senjata utama di setiap tip investasi di awal tahun. Ya, karena memang dua hal tersebutlah koentji dari kesuksesan investasi untuk tujuan keuangan apa pun.
Salah satu strategi investasi yang bisa kamu terapkan demi konsistensi dan disiplin ini adalah praktik Dollar Cost Averaging, atau DCA. Tekniknya adalah dengan strategi cicilan rutin setiap bulan, dalam jumlah yang sama, diinvestasikan ke sejumlah instrumen hingga mencapai nominal target.
Teknik ini bisa kamu lakukan mulai dari nominal Rp100 ribu. Pastinya bukan nominal yang terlalu besar dong ya, buat kamu?
Nah, itu dia 3 tip investasi untuk menghadapi 2021 yang masih belum pasti ini.
Pantau terus portofoliomu ya, jangan sampai kendor. Memang kondisi belum pasti, tetapi kondisi keuanganmu bisa kok dipastikan. Yaitu dengan mengelolanya sebaik mungkin. Tip investasi di tahun 2021 tak begitu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, memang sesederhana itulah prinsip investasi sesungguhnya. Mau tahun 2021, 2022, 2030, prinsipnya mungkin akan tetap sama.
Yang pasti, berinvestasilah dengan cerdas, dan bertolaklah dari kebutuhan, kemampuan, dan tujuan finansialmu. Perhitungkan dengan saksama, agar terhindar dari kesalahan sehingga menyebabkan tujuanmu jadi tak tercapai.
Semoga tahun 2021 ini menjadi tahun yang lebih baik untuk berinvestasi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Kebebasan Finansial? Harus! Yuk, Rencanakan Sekarang!
Banyak orang lebih memilih untuk merasakan kebebasan finansial ketimbang sekadar “kaya”. Loh, memangnya beda ya?
Well, jika diartikan secara harfiah, keduanya sama-sama menunjukkan status keuangan seseorang. Namun, kebebasan finansial lebih merujuk ke perasaan aman secara keuangan seumur hidup. Sedangkan, “kaya” kadang belum tentu aman secara finansial.
Bagaimana menurutmu? Kalau kamu ditanya, mending bebas finansial atau kaya?
Kondisi bebas finansial sering diartikan sebagai kondisi saat kita sudah memiliki bekal keuangan yang memadai, termasuk di dalamnya ada aset, bebas dari utang, punya gaya hidup yang bisa kita jalani dengan tenang–tanpa khawatir kehabisan uang. Bahkan, meski di saat krisis pun, kita juga aman menjalaninya.
Cara Mencapai Kebebasan Finansial
![Kebebasan Finansial? Harus! Yuk, Rencanakan Sekarang! 5 Tujuan Keuangan yang Seharusnya Dimiliki Demi Kualitas Hidup yang Lebih Baik](http://www.qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/08/tujuan-keuangan.jpg)
1. Tentukan tujuan
Tak punya tujuan membuat kita tak akan sampai ke mana-mana. Ya, nggak jelas aja gitu.
Begitu juga dengan hidup dan keuanganmu. Saat kamu punya tujuan dalam hidup, maka kamu akan termotivasi mencapainya dengan segala cara.
Kamu pengin bebas finansial? Bagus! Tapi, itu tujuan keuangan yang sangat besar. Supaya enggak overwhelmed, bagilah dalam beberapa objektif yang nantinya akan menggambarkan seperti apa bebas finansial itu buatmu.
Misalnya, punya dana pensiun yang cukup untuk hidup sejahtera, bebas utang, bisa menyekolahkan anak sampai strata 3 di luar negeri, dan seterusnya.
Buatlah “kriteria” kebebasan finansial versimu sendiri, lalu breakdown menjadi beberapa tujuan yang lebih spesifik, dan kemudian susun rencana realistis sesuai tujuan spesifik tersebut.
2. Kelola utang
Utang yang terlalu banyak melebihi batas rasio yang sehat–apalagi utang konsumtif–akan membuatmu terhambat untuk mencapai kebebasan finansial lebih cepat.
Jadi, gimana dong? Ya, lunasi utang secepatnya kamu bisa.
Hidup tanpa utang itu melegakan banget, dan di situlah art bebas yang sesungguhnya.
So, coba deh, sekarang dicek. Apakah rasio utangmu masih di bawah 30%? Punya utang apa saja? Bagaimana posisinya sekarang? Bisa dilunasi lebih cepat atau enggak?
Yuk, simak video berikut untuk tip-tip bebas utang!
Jika rasio utangmu di atas 30%, berarti akan lebih baik jika kamu menargetkan untuk menguranginya lebih dulu. Kenali mana utang yang dengan bunga paling besar, dan sebisa mungkin lunasilah dulu. Atau, kamu juga bisa mulai melunasi dari cicilan yang jatuh temponya paling dekat.
Intinya, kurangi dulu bebanmu.
![Kebebasan Finansial? Harus! Yuk, Rencanakan Sekarang! Kebebasan Finansial? Harus! Yuk, Rencanakan Sekarang!](http://www.qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/12/mencapai-kebebasan-finansial.jpg)
3. Miliki proteksi
Punya rencana keuangan yang detail bisa kacau semua ketika kamu tidak melengkapinya dengan proteksi yang memadai.
Salah satu risiko terbesar dalam usaha kita untuk mencapai tujuan keuangan–termasuk mencapai kebebasan finansial–adalah ketika kita harus sakit atau tiba-tiba jatuh ke dalam kondisi di mana kita tak bisa berpenghasilan lagi.
Tak hanya pendapatan terhambat, bahkan kita harus mengeluarkan uang ekstra untuk berobat, misalnya. Tanpa proteksi, rencana keuangan akan buyar karena dananya kita pakai dulu untuk membayar perawatan rumah sakit.
Karenanya, proteksi ini penting. Kenali kebutuhan proteksimu, dan segera lengkapi ya.
4. Investasi untuk lawan inflasi
Salah satu hal lain yang juga menjadi “musuh” saat kita sedang berusaha mewujudkan tujuan keuangan adalah inflasi.
Target 100 juta sekarang tidak akan sama nilainya dengan 100 juta di 20 tahun mendatang. Kalau hanya dengan menabung, niscaya, tujuan keuangan akan lebih besar peluangnya untuk enggak tercapai.Karenanya, untuk mewujudkan tujuan keuangan dan mencapai kebebasan finansial, rencana keuanganmu harus dilengkapi juga dengan investasi. Temukan produk atau instrumen yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risikomu ya.
![Kebebasan Finansial? Harus! Yuk, Rencanakan Sekarang! 5 Kesalahan Pengelolaan Keuangan si Lajang yang Paling Umum Dilakukan](http://www.qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/12/kesalahan-pengelolaan-keuangan-lajang.jpg)
5. Gaya hidup sesuai kemampuan
Kadang biaya hidup itu tak seberapa, tetapi gaya hidup yang membuat keuangan kita jadi kacau. Ini terjadi kalau kita menjalani gaya hidup yang sebenarnya tak sesuai dengan kemampuan finansial kita.
Alhasil, jangankan investasi, memiliki proteksi, dan membayar utang, untuk membeli kebutuhan hidup saja hanya bisa living paycheck to paycheck.
Kapan dong bisa merasakan kebebasan finansial kalau gini caranya?
Buat kamu yang pengin belajar cara yang paling efisien untuk mencapai kebebasan finansial, stay tune akan kursus online-nya di Udemy ya. Saat ini, materinya sedang disiapkan, dan segera akan diluncurkan.
Mengapa Udemy? Karena kalau belajar di Udemy, kamu enggak terikat akan waktu dan ruang. Ketika kamu sudah mendaftar kursusnya, semua materi bisa kamu download dengan leluasa serta semua video bisa kamu tonton sepuasnya tanpa batasan waktu. Berlaku lifetime!
Asyik kan?
5 Kesalahan Investasi yang Sering Terjadi Hingga Tujuan Keuangan Pun Sulit Tercapai
Kita sudah tahu, bahwa investasi merupakan kendaraan yang akan mengantar kita untuk mencapai tujuan finansial. Ya, kurang lebih seperti mobil yang kita miliki, atau si babang ojek online yang kalau dipanggil selalu bertanya balik, sudah sesuai aplikasi ya? Namun, ibarat salah memilih kendaraan–mau pergi Jakarta-Bali, malah manggilnya babang ojek alih-alih pesan tiket pesawat–maka kesalahan investasi membuat kita sulit untuk bisa mencapai tujuan keuangan.
Memang, investasi akan sulit dilakukan jika tanpa bekal pengetahuan dan wawasan yang cukup. Karena itu, tak bosan-bosannya QM Financial mengajak kamu untuk belajar dulu sebelum mulai benar-benar berinvestasi. Kamu bisa belajar dari artikel-artikel yang ada di situs ini, atau bisa juga dari YouTube.
Salah satunya dengan menonton video berikut ini nih.
Yes, berinvestasi memang enggak bisa dipisahkan dari analisis terlebih dahulu. Salah mengambil keputusan bisa memicu terjadinya kesalahan investasi sehingga hasilnya kurang optimal. Akibatnya, tujuan keuangan tidak tercapai. Lebih nyesek lagi, kalau dananya juga entah ke mana, nggak ketahuan rimbanya. Duh!
Berikut ini beberapa kesalahan investasi yang sering dilakukan sehingga mengakibatkan tidak tercapainya tujuan keuangan kita.
![5 Kesalahan Investasi yang Sering Terjadi Hingga Tujuan Keuangan Pun Sulit Tercapai 5 Kesalahan Investasi yang Sering Terjadi Hingga Tujuan Keuangan Pun Sulit Tercapai](http://www.qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/11/kesalahan-investasi.jpg)
1. Hanya ikut-ikutan
Akhir-akhir ini, saat artikel ini ditulis (apalagi sesaat sebelum pandemi corona terjadi beberapa bulan yang lalu), memang semakin banyak orang yang sharing mengenai betapa investasi dapat “menyelamatkan” hidup mereka. Akhirnya banyak yang tergiur untuk ikut menceburkan diri ke kolam investasi, tetapi sayangnya mereka tidak berbekal pelampung dan ilmu berenang yang cukup.
Si itu bisa pensiun dini dengan sejahtera dengan hasil investasinya, maka banyak orang mengikuti cara si itu berinvestasi. Sayangnya, mereka abai, bahwa sebenarnya personal finance is very personal. Apa yang dilakukan orang lain bisa saja tidak sesuai ketika kita terapkan pada kondisi kita sendiri.
Akibatnya, kita melakukan kesalahan investasi yang cukup fatal. Kita kelelep di kolam investasi, karena sudah memilih instrumen yang kurang tepat hanya karena orang lain punya instrumen yang sama.
2. Lupa atau meleset ketika memperhitungkan jangka waktu
Waktu adalah teman terbaik ketika kita mau berinvestasi demi tujuan finansial tertentu. Kealpaan kita memperhitungkan jangka waktu investasi akan menjadi kesalahan investasi yang cukup fatal.
Kesalahan memperhitungkan jangka waktu ini bisa dalam bentuk salah proyeksi, atau malah menyepelekan sehingga menunda-nunda investasi. Keduanya akan membuat tujuan finansial sulit untuk dicapai.
Selalulah mulai sejak dini, meskipun juga tak pernah ada kata terlambat. Ini lebih baik daripada tidak berinvestasi untuk tujuan keuangan ke depannya.
![5 Kesalahan Investasi yang Sering Terjadi Hingga Tujuan Keuangan Pun Sulit Tercapai Menjadi Pahlawan Finansial di Masa Resesi](http://www.qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/11/pahlawan-finansial-960x640.jpg)
3. Tidak didiversifikasikan
Ketika kamu sebagai investor menempatkan seluruh dana investasi pada satu instrumen saja, itu menjadi kesalahan investasi yang juga akan berakibat fatal. Beberapa akibat yang bisa terjadi: risiko yang terlalu besar ataupun target dana tidak tercapai.
Misalnya saja, untuk dana pensiun yang butuh sekian miliar, kamu hanya berinvestasi di Reksa Dana Pasar Uang, dengan risiko relatif rendah tetapi imbal yang juga terbatas. Memang mungkin dari segi risiko kerugian nominal bisa ditekan, karena risiko seperti gagal bayar atau fluktuasi harga tidak terlalu signifikan di instrumen reksa dana ini. Tetapi rendah risiko juga berarti memberikan imbal yang terbatas. Bisa jadi, ketika waktunya tiba bagi kamu untuk memperoleh hasil investasi yang sudah sekian lama, jumlahnya tidak mencukup untuk menutup biaya hidup di masa pensiun.
Lain halnya, jika kamu mendiversifikasikan portofolio, baik ke instrumen risiko minim dan juga instrumen agresif, peluang untuk sukses mencapai tujuan keuangan akan lebih besar.
Diversifikasi, selain perlu dilakukan untuk manajemen risiko, juga penting untuk memperbesar peluang untuk mendapatkan keuntungan yang lebih tinggi, dengan horizon yang sesuai target.
4. Malas melakukan review berkala
Kesalahan investasi selanjutnya yang sering terjadi adalah alpa untuk melakukan review secara berkala. Merasa sudah aman, dan bisa konsisten, lantas kita lupa melakukan review rencana keuangan yang sudah dibuat.
Padahal, misalnya saja seperti saat ini, ketika pasar modal sedang naik turun, instrumen investasi–terutama yang agresif–pasti juga mengikuti naik turunnya harga pasar. Tak hanya itu. Instrumen yang dianggap minim risiko seperti deposito pun bisa berubah, jika pemerintah, dalam hal ini melalui Bank Indonesia, memutuskan untuk menyesuaikan suku bunganya.
Review rencana keuangan–terkhusus yang terkait dengan investasi–sangat penting untuk dilakukan, agar kita bisa memastikan, bahwa investasi sudah on track. Jika ada sesuatu yang harus disesuaikan, kita juga jadi lebih awal aware sehingga dapat mengambil kebijakan penyesuaian juga.
![5 Kesalahan Investasi yang Sering Terjadi Hingga Tujuan Keuangan Pun Sulit Tercapai Produk Investasi Seperti Apa yang Paling Pas untukmu?](http://www.qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/11/produk-investasi-yang-pas-960x641.jpg)
5. Tidak berinvestasi
Nah, ini kesalahan investasi terbesar sih, yang seharusnya ada di poin pertama malahan ya. Merasa menabung saja cukup, enggak perlu investasi.
Well, ingat ya, bahwa inflasi itu bukan kaleng-kaleng. Inflasi itu nyata. Setiap tahun akan ada inflasi, yang peningkatannya lebih tinggi ketimbang bunga tabungan biasa. Lama-lama jumlah uang di tabungan sudah pasti tergerus, kalau tidak kamu “lindungi” dengan memanfaatkan instrumen investasi yang imbalnya lebih tinggi daripada inflasi.
Bukan berarti kamu enggak boleh punya tabungan sih. Tetapi untuk mencapai tujuan keuangan, tabungan kurang bisa optimal melayani.
Nah, masihkah kamu melakukan beberapa kesalahan investasi di atas? Ataukah, ada hal lain yang membuat tujuan keuanganmu menjadi tidak tercapai? Cerita sama QM Financial yuk, boleh ditulis di kolom komen ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Memilih Produk Investasi yang Bisa Melayani Tujuan Finansial
Produk investasi apa ya yang bagus?
Mungkin pertanyaan itulah yang ada di pikiran kamu, manakala kamu hendak memulai investasimu.
Ya, berinvestasi merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tujuan keuangan yang bisa dibilang paling strategis, di samping menghasilkan uang dengan bekerja. Ditambah lagi, perkembangan zaman juga akhirnya melahirkan berbagai bentuk dan produk investasi untuk menjadi opsi.
Bikin bingung, ya kan? Apalagi jika kamu memang baru menjadi investor pemula.
Pertanyaan tersebut juga kerap mampir kepada para trainer QM Financial, setiap kali berkesempatan untuk berbagi ilmu di berbagai acara. Bahkan Mbak Ligwina Hananto sendiri juga selalu mendapatkan pertanyaan yang sama setiap waktu. Tapi, sungguh, kami tidak pernah bosan juga menjawabnya.
Memang ada banyak hal yang perlu diperhatikan ketika kita hendak memilik jenis dan produk ataupun instrumen investasi. Mayoritasnya sih selalu mencari “produk investasi yang aman tetapi imbalnya tinggi.”
Nah, yang perlu dipahami, sekali lagi, bahwa tidak pernah ada produk investasi yang 100% aman, apalagi 100% aman dan imbal tinggi. High risk, high return; imbal tinggi akan membawa serta risiko tinggi. Itulah yang berlaku di dunia investasi.
Kebingungan ini wajar dialami, karena setiap orang punya kebutuhan yang berbeda, belum lagi karakter masing-masing yang juga akan menentukan produk seperti apa yang sesuai.
![Memilih Produk Investasi yang Bisa Melayani Tujuan Finansial Produk Investasi Seperti Apa yang Paling Pas untukmu?](http://www.qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/11/produk-investasi-yang-pas-960x641.jpg)
Yuk, ikuti beberapa langkah berikut agar kamu bisa memilih produk investasi yang bisa melayani tujuan finansialmu.
1. Tentukan tujuan keuangan
Mana mungkin kita bisa memilih produk investasi yang dapat melayani tujuan finansial dengan pas ketika tujuan finansialnya belum ada?
Instrumen investasi bisa diibaratkan sebagai kendaraan. Kita bisa naik kendaraan tersebut dan pergi, jika kita sudah menentukan ke mana kita akan pergi alias ke mana tujuannya. Kalau tanpa tujuan, ya akhirnya cuma kota-kota, enggak ke mana-mana, dan akhirnya hanya ngehabisin bensin saja.
Untuk menentukan tujuan keuangan yang hendak dicapai dengan “kendaraan” produk investasi, kamu bisa mulai dari menentukan:
- Judul. Misalnya untuk mengumpulkan dana pendidikan anak, atau buat dana liburan ke Eropa
- Nilai. Misalnya: dana pendidikan anak Rp2 M, atau dana liburan Rp50 juta
- Jangka waktu. Misalnya: dana pendidikan anak untuk 15 tahun, juga dana liburan yang akan dipakai 3 tahun lagi.
Nah, dengan demikian, kamu punya tujuan yang realistis sehingga akan lebih mudah untukmu membuat rencana yang juga komprehensif.
2. Pastikan kondisi keuangan sudah sehat
Sebelum memilih produk investasi yang pas dengan kebutuhan, terlebih dahulu kamu harus memastikan bahwa kondisi keuangan kamu sudah sehat.
Cek:
- Apakah cash flow sudah positif?
- Apakah sudah punya dana darurat yang aman? Apalagi jika kemudian kamu memilih instrumen investasi dengan risiko tinggi. Dana darurat harus aman pakai banget.
- Apakah proteksi juga sudah lengkap? Ingat akan prinsip Blueprint of Your Money ya. Rumah yang dibangun tidak akan aman, jika tidak punya atap.
Jika untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, cash flow masih minus, maka tentunya memaksakan diri untuk berinvestasi menjadi keputusan yang kurang rasional. Ingat, selalu ada risiko di setiap investasi. Jangan sampai kejadian, kamu butuh uang untuk beli beras, sedangkan uang belanja sehari-hari masih nyangkut di obligasi. Enggak lucu kan?
Jadi, sebelum investasi, pastikan kebutuhan sehari-hari sudah aman ya.
![Memilih Produk Investasi yang Bisa Melayani Tujuan Finansial Mengapa Pegawai Negeri Sipil (PNS) Harus Dapat Mengelola Uang Sejak Dini dan Secara Komprehensif?](http://www.qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/11/pegawai-negeri-sipil-mengelola-uang.jpg)
3. Kenali diri sendiri
Ada 3 karakter investor yang bisa ditemukan, yaitu mereka yang konservatif, mereka yang moderat (ini nantinya juga akan terbagi, akan cenderung ke konservatif atau ke agresif), dan mereka yang agresif.
Kamu perlu mengenali dirimu sendiri. Ini ada kaitannya dengan kemampuan, dan juga seberapa besar toleransimu menghadapi risiko investasi yang bisa terjadi.
Ada baiknya, kamu tidak memaksakan diri.
4. Kenali produk
Memang ada banyak sekali produk investasi yang bisa dipilih. Baik yang memang sudah familier dan populer, ataupun yang jarang terdengar. Saran terbaik: hanya manfaatkan produk investasi yang memang benar-benar kamu pahami cara kerjanya.
Dengan demikian, kamu paham, risiko apa yang harus diminimalkan, bagaimana cara mengelolanya, dan tahu bagaimana memanfaatkannya secara optimal.
Kalau memang kamu baru paham tentang deposito sebagai produk investasi yang paling minim risiko, ya enggak masalah. Sembari belajar lagi, kamu bisa berkenalan dengan instrumen yang lain. Bisa jadi, di tengah jalan nanti, kamu juga bisa menambah seiring waktu.
![Memilih Produk Investasi yang Bisa Melayani Tujuan Finansial 4 Jenis Investasi Syariah yang Perlu Diketahui](http://www.qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/10/investasi-syariah.jpg)
Kalau kamu mau belajar lebih banyak, QM Financial menyediakan kelas-kelas untuk menentukan tujuan keuangan sekaligus bagaimana memilih produk investasi yang paling pas dengan kebutuhanmu loh! Cek jadwal kelas-kelas finansial online QM Financial yang ada ya, dan segera daftarkan dirimu!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Jenis Obligasi yang Perlu Diketahui Sebelum Kamu Investasi di ORI018
Obligasi atau surat utang merupakan salah satu instrumen investasi yang bisa banget menjadi opsi untukmu mencapai tujuan finansial. Mumpung ORI018 akan meluncur sebentar lagi, bagaimana kalau kita belajar tentang beberapa jenis obligasi yang memang perlu untuk dikenali.
Kenapa? Ya, klise sih, karena tak kenal maka tak sayang.
Obligasi, dengan perencanaan yang baik dan disesuaikan dengan kebutuhan serta tujuan, akan memberikan manfaat yang lebih banyak, dibandingkan deposito. Obligasi negara atau obligasi pemerintah, seperti ORI018 ini, adalah salah satu jenisnya.
Ada jenis obligasi yang lain, kalau begitu? Iya, ada. Makanya, kita bahas sekarang yuk.
Beberapa Jenis Obligasi yang Perlu Kamu Ketahui
![Jenis Obligasi yang Perlu Diketahui Sebelum Kamu Investasi di ORI018 Jenis Obligasi yang Perlu Diketahui Sebelum Kamu Investasi di ORI018](http://www.qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/09/jenis-obligasi-ORI018.jpg)
1.Berdasarkan Penerbit
- Obligasi Korporasi, adalah surat utang yang diterbitkan oleh suatu perusahaan kepada pihak lain yang bersepakat untuk menjalin kerja sama pendanaan. Perusahaan di sini bisa BUMN ataupun swasta, dengan jatuh tempo obligasi yang bervariasi tergantung kesepakatan dan kebutuhan. Biasanya jatuh temponya minimal 1 tahun. Perlu kamu pahami–jika kamu berminat untuk investasi di instrumen ini, risiko jenis obligasi ini cukup tinggi. So, akan lebih baik jika kamu melakukan riset dan analisis sebanyak yang diperlukan sebelum akhirnya memutuskan.
- Obligasi Municipal, adalah obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah daerah. Obligasi ini sudah beberapa kali pernah terbit di Indonesia, namun memang tidak banyak. Karena bukan dikeluarkan oleh pemerintah pusat, maka risikonya juga akan lebih tinggi. Dalam sejarah, pernah ada beberapa kali kasus gagal bayar terjadi oleh pemerintah daerah tapi di luar negeri.
- Obligasi Negara/Pemerintah, yaitu surat utang atau obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah pusat atas nama negara. Biasanya obligasi pemerintah diluncurkan dengan tujuan untuk menutup defisit APBN, serta untuk menghimpun dana dari investir individu dalam negeri agar dapat ikut berpartisipasi dalam proses pembangunan negara. Di Indonesia, ada beberapa jenis obligasi pemerintah yang sering ditawarkan, yaitu ORI–termasuk ORI018, SBR, Sukuk Ritel, dan Sukuk Tabungan, yang masing-masing memiliki karakter dan keuntungannya sendiri-sendiri.
2.Berdasarkan Nominal
- Obligasi Konvensional, yaitu surat utang yang nominalnya besar, kurang lebih Rp1 miliar per lot.
- Obligasi ritel, yaitu surat utang dengan nominal kecil, mulai dari Rp1 juta. Contohnya seperti seri-seri ORI yang pernah ditawarkan oleh pemerintah Indonesia.
![Jenis Obligasi yang Perlu Diketahui Sebelum Kamu Investasi di ORI018 3 Tujuan Keuangan Terbesar yang Harus Segera Dimiliki oleh First Jobbers](http://www.qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/09/tujuan-keuangan-first-jobber.jpg)
3.Berdasarkan pembayaran bunga
- Zero Coupon Bond, yaitu surat utang yang tanpa bunga atau kupon berkala. Investor akan mendapatkan keuntungan dari selisih harga jual saat surat ini diperjualbelikan.
- Obligasi Kupon, yang memberikan bunga atau kupon secara berkala pada investor sesuai kesepakatan. Ada dua jenis lagi, yaitu kupon tetap dan kupon mengambang, yang besarannya mengikuti indeks harga pasar.
4.Berdasarkan Penukaran
- Convertible Bond, yaitu obligasi yang dapat diubah atau dikonversi menjadi saham perusahaan dengan rasio penukaran sesuai kesepakatan.
- Exchangeable bond, yaitu yang dapat diubah menjadi saham tapi yang berafiliasi dengan penerbit, misalnya anak atau induk perusahaannya.
- Obligasi opsi beli, yang memungkinkan penerbit obligasi membeli kembali surat utangnya sesuai dengan harga yang disepakati bersama.
- Putable Bond, yang mengharuskan penerbit surat utang untuk membeli kembali surat utang yang sudah diberikan pada investor.
![Jenis Obligasi yang Perlu Diketahui Sebelum Kamu Investasi di ORI018 Prioritas Pengeluaran Rutin yang Harus Tetap Dilakukan Selama Pandemi COVID-19](http://www.qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/05/prioritas-pengeluaran-rutin.jpg)
5.Berdasarkan Imbal Hasil
- Obligasi konvensional, yaitu surat utang yang diterbitkan untuk pendanaan dengan berbagai tujuan, dengan memberikan kupon atau bunga dengan jangka waktu tertentu untuk investor. Yang termasuk dalam jenis obligasi ini misalnya ORI018 dan SBR seri-seri sebelumnya.
- Obligasi syariah, atau sukuk, yang cara kerjanya berlandaskan prinsip atau syariah Islam, yang tak beriba. Yang termasuk dalam jenis obligasi ini misalnya Sukuk Ritel dan Sukuk Tabungan.
Wah, ternyata banyak ya, jenis obligasi yang “beredar” di dunia keuangan Indonesia itu?
Tapi tenang, kamu nggak perlu benar-benar memahami semuanya kok. Kalau kamu tertarik untuk berinvestasi di instrumen ini, kamu bisa mulai dari instrumen yang relatif aman dulu.
Yes, ORI018 bisa jadi pilihan yang oke untuk para investor pemula, pun buat mereka yang sudah lama menjelajah dunia investasi. Dengan tingkat kupon sebesar 5,7%, tentunya lebih tinggi ketimbang deposito. Dengan membeli ORI018, berarti kita juga mendukung upaya pemerintah untuk membangun negara kita.
So, yuk. Jangan lupa ikut berinvestasi untuk negara mulai 1 Oktober. Pantengin akun Kemenkeu biar nggak ketinggalan. Dan, selalu ingat pada #TujuanLoApa ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Reksa Dana vs Saham: Mana yang Lebih Untung?
Banyak instrumen investasi yang bisa kita pilih yang disesuaikan dengan kebutuhan, kemampuan, dan tujuan finansial kita. Termasuk reksa dana dan saham. Tapi, pertanyaannya selalu sama, reksa dana vs saham, mana yang lebih untung?
Ya, itu pertanyaan sejuta umat memang.
Nah, kali ini kita bahas ya, reksa dana vs saham ini. Tetapi, sebelumnya, kamu harus paham dulu (atau diingat kembali), bahwa tidak pernah ada instrumen investasi yang 100% aman dan bisa memberikan untung besar dalam waktu cepat. Prinsip ini memang harus selalu diingat, agar kemudian kamu bisa bijak memanfaatkannya sesuai kebutuhan.
Plus Minus Reksa Dana
![Reksa Dana vs Saham: Mana yang Lebih Untung? 9 Istilah dalam Reksa Dana yang Harus Kamu Ketahui Artinya](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/istilah-reksa-dana-1.jpg)
Membandingkan reksa dana vs saham, mari kita kupas mengenai reksa dananya lebih dulu.
Berinvestasi di reksa dana, berarti danamu akan dikelola oleh manajer investasi. Dengan pengalaman mereka, manajer investasi sudah memiliki langkah-langkah antisipatif dalam mengelola dana investasi para investor. Dengan reputasi perusahaan yang sudah dibangun, mereka tentu akan berusaha mempertahankannya juga.
Karenanya, pemilihan manajer investasi menjadi salah satu faktor penting. Pastikan memercayakan dana investasi kita pada mereka yang memang sudah memiliki reputasi baik, pengalaman dengan dana kelola yang sudah besar, dan minim komplain.
Namun, di sisi lain, investor juga harus siap dengan berbagai biaya administrasi yang akan dikenakan. Lagi-lagi hal ini akan ditentukan saat kita memilih manajer investasi. Pilihlah manajer investasi yang mengenakan biaya paling minim untuk transaksi dan operasional. Ada kok yang memberlakukan Rp0 untuk biaya administrasi pembelian.
Plus Minus Saham
![Reksa Dana vs Saham: Mana yang Lebih Untung? 13 Istilah Investasi Saham Paling Dasar yang Harus Dipahami Lebih Dahulu](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/12/istilah-investasi-saham.jpg)
Dengan berinvestasi di saham, maka kamu pun harus siap mengelola dana investasimu sendiri. Kamu harus tahu, kapan saham harus dilepas, dibeli, atau di-hold. Kamu sendiri juga yang harus menganalisis laporan keuangan perusahaan yang sahamnya kamu incar.
Kita memang membeli saham melalui perusahaan sekuritas. Tetapi peran mereka ya sekadar perantara transaksi, sekadar broker atau makelar. Mereka tidak punya wewenang untuk mengelola dana investasimu; memutuskan sahammu untuk dijual atau di-hold, atau perlukah menambah pembelian, dan sebagainya.
Karena semua pengelolaan ada di tanganmu sendiri, maka kalau mendapatkan cuan ya semua menjadi milikmu sendiri. Tetapi, begitu juga kalau kamu mengalami kerugian. Karenanya, sangat disarankan untuk belajar lebih banyak dulu sebelum kamu mulai berinvestasi di saham.
Reksa Dana vs Saham: Mana yang Lebih Untung?
![Reksa Dana vs Saham: Mana yang Lebih Untung? Reksa Dana vs Saham: Mana yang Lebih Untung?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/09/reksa-dana-vs-saham.jpg)
Reksa dana vs saham, mana yang lebih mendatangkan cuan? Jawabannya kembali pada tujuan, jangka waktu, dan kemampuanmu.
Tujuan dan Jangka Waktu
Tujuan berinvestasi di reksa dana vs saham adalah hal yang paling menentukan di sini. Reksa dana–tergantung jenisnya–dapat melayani tujuan finansial jangka pendek hingga jangka panjang.
Untuk jangka pendek dan sebagai media penyimpan dana darurat, Reksa Dana Pasar Uang akan jadi instrumen yang paling sesuai. Untuk jangka pendek hingga menengah, Reksa Dana Pendapatan Tetap akan menguntungkan. Untuk jangka menengah hingga panjang, Reksa Dana Campuran dan Reksa Dana Saham-lah yang paling tepat untuk dimanfaatkan.
Dan, ingat, risiko akan selalu ada di setiap instrumen investasi, sehingga kamu juga harus aware akan hal ini sejak awal.
Saham merupakan instrumen investasi yang paling sesuai untuk tujuan finansial jangka panjang. Dengan kondisi pasar yang fluktuatif, jika kamu berinvestasi untuk jangka waktu yang pendek, maka bisa jadi imbal yang kamu dapatkan belum maksimal. Tujuan finansial jangka panjang ini misalnya untuk dana pensiun, yang akan kamu butuhkan 30 tahun lagi.
Jangka waktu yang panjang akan mengantisipasi fluktuasi harga saham yang bisa terjadi, asalkan kamu memang memilih saham perusahaan dengan fundamental yang paling baik. Harga saham akan meningkat seiring waktu, sama halnya dengan harga komoditi pada umumnya.
Kemampuan
![Reksa Dana vs Saham: Mana yang Lebih Untung? 5 Tipe Kepribadian Pengelola Keuangan Pribadi: Kamu yang Mana?](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/09/tipe-kepribadian-pengelolaan-uang.jpg)
Membandingkan reksa dana vs saham, kemampuan finansial juga harus menjadi bahan pertimbangan.
Untuk berinvestasi di reksa dana, kamu hanya butuh dana minimal Rp100.000 untuk memulainya. Bahkan ada loh, yang bisa dimulai dari RP10.000. Selanjutnya kamu bisa konsisten menyisihkan penghasilan setelah kamu menerima gaji, sesuai proporsi yang kamu tentukan sendiri.
Sedangkan, jika kamu berinvestasi di instrumen saham, kamu perlu menyediakan dana yang sesuai dengan harga saham yang tersedia. Setiap kali kita hendak membeli saham, jumlah minimal yang bisa kita beli adalah 1 lot (100 lembar) saham. Dengan demikian, misalnya harga saham yang kamu incar adalah Rp1.000, maka kamu harus menyediakan dana sebesar Rp100.000 untuk pembeliannya. Jika harga sahamnya Rp30.000, maka dana yang dibutuhkan adalah Rp3.000.000.
Saham blue chip biasanya memang cukup mahal, rata-rata di atas Rp1.000 per lembarnya. Tetapi, dengan fundamental perusahaan yang baik, ke depannya kamu bisa mengharapkan imbal yang juga lebih baik.
Nah, sekiranya sudah cukup jelas deh, perbandingan reksa dana vs saham sampai di sini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Pentingnya Karyawan Membangun Aset Sejak Dini
Setiap orang sudah seharusnya memiliki keinginan dan kebutuhan, yang kemudian bisa dicukupi dengan cara bekerja untuk mendapatkan imbalan. Konsep ini juga yang mendasari para karyawan untuk bekerja keras setiap harinya. Tetapi, sebenarnya nggak hanya kebutuhan sehari-hari saja yang harus dipenuhi oleh kamu yang berstatus karyawan. Kamu juga harus membangun aset sejak awal.
Apa itu aset?
Menurut Wikipedia, aset adalah sumber ekonomi yang diharapkan memberikan manfaat usaha di kemudian hari.
Kalau diterjemahkan secara bebas, aset merupakan hal-hal yang kita miliki sekarang, yang mempunyai nilai ekonomi dan akan memberikan manfaat kembali pada kita ke depannya. Singkatnya, aset adalah total harta yang kita miliki, baik yang dalam bentuk fisik (bisa dilihat) atau nonfisik, misalnya seperti aset keuangan–saham, misalnya.
Mengapa karyawan perlu membangun aset?
Ini dia beberapa alasan pentingnya:
![Pentingnya Karyawan Membangun Aset Sejak Dini Pentingnya Karyawan Membangun Aset Sejak Dini](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/09/karyawan-membangun-aset.jpg)
1.Aset merupakan alat untuk mencapai tujuan finansial
Di masa depan, aset akan memberikan nilai ekonomis yang besar manfaatnya untuk hidup kita. Misalnya saja, kita mempunyai aset berupa properti. Tidak hanya ditinggali, properti ini bisa disewakan, sebagai kos, rumah kontrakan untuk keluarga, bahkan juga bisa disewakan sebagai toko ataupun kantor.
Begitu juga dengan bentuk aset yang lain. Tidak semua hal yang kita miliki bisa dimasukkan ke dalam kategori aset. Hanya hal yang memberikan nilai ekonomis kembali ke kitalah yang bisa disebut dengan aset. Dengan aset bernilai ekonomis ini, kita bisa mewujudkan tujuan finansial kita.
Berinvestasi di berbagai instrumen, misalnya saham di beberapa perusahaan besar, agar nantinya bisa dipakai untuk membeli rumah. Setelah rumah terbeli, nantinya akan disewakan sebagai kamar kos. Penghasilan dari kos akan menjadi dana pensiun yang bisa kita manfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup di saat kita sudah tak produktif bekerja lagi.
That’s how assets work.
![Pentingnya Karyawan Membangun Aset Sejak Dini 5 Masalah Keuangan yang Umum Dihadapi oleh Karyawan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/05/masalah-keuangan-karyawan.jpg)
2.Menghindarkan diri sendiri dari masalah keuangan
Tak ada orang yang mau mendapatkan masalah keuangan di masa depan. Konon juga, sebanyak 92% karyawan mengaku merasa nyaman dan aman dalam bekerja jika mereka merasa secure terhadap kondisi keuangan mereka.
Hal ini bisa dicapai, salah satunya, dengan cara membangun aset sejak dini.
Di saat-saat sulit, memiliki aset bisa jadi penyelamat. Setidaknya, aset bisa jadi andalan sampai kondisi membaik lagi. Perasaan jadi lebih tenang, dan bisa berpikir, mencari cara untuk survive dengan lebih baik.
![Pentingnya Karyawan Membangun Aset Sejak Dini Pentingnya Karyawan Membangun Aset Sejak Dini](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2018/04/QM-Financial_Pensiun-Gak-Harus-Jadi-Pengusaha-960x540.jpg)
3.Bekal pensiun
Ya, ini adalah tujuan terbesar dari membangun aset sejak dini; sebagai bekal pensiun. Saat kita tak lagi produktif, kita mungkin tak akan bisa mendapatkan penghasilan sebanyak sebelumnya. Tetapi, yang namanya kebutuhan hidup akan terus ada–bahkan mungkin bertambah.
Dengan memiliki aset, kita bisa surviving di masa pensiun. Tentunya, kamu mau kan, jadi pensiunan mandiri, yang bisa menghidupi diri sendiri, enggak menjadi beban buat anak-anak kita, bahkan kalau mungkin malah bisa kasih uang saku meski seadanya buat cucu.
Hidup cukup; buat makan, cukup. Buat belanja ini itu sesuai kebutuhan juga ada, meskipun tanpa pemasukan aktif.
Nah, begitulah gambaran garis besar hidup kita jika kita bisa memiliki aset yang memadai. Lalu, bagaimana cara kita–yang berstatus karyawan ini–bisa membangun aset? Memangnya, gajinya cukup?
Bukan masalah gaji yang besar ataupun kecil. Semua kembali ke diri kita sendiri. Apakah kita sudah bisa mengelola keuangan dengan baik, sehingga di samping bisa cukup dipergunakan untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, gaji kita juga cukup digunakan untuk membangun aset demi masa depan?
Nah, yang bisa menjawab kan diri sendiri, ya kan? Sudahkah punya financial habit yang baik? Kalau memang sudah, maka pasti juga sudah bisa mengelola utang dengan baik, punya kebiasaan berinvestasi juga sesuai porsi, pun sudah memiliki proteksi. Ya kan? Dengan demikian, kita bisa membangun aset per tahap dengan rencana yang baik pula.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Mau Jadi Perencana Keuangan untuk Diri Sendiri? 7 Hal Ini Harus Dipelajari Dulu!
Seorang perencana keuangan dibutuhkan ketika kita merasa kesulitan mengatasi permasalahan keuangan yang terjadi, atau ketika kita merasa kewalahan mengelola keuangan pribadi kita. Mereka akan membantu menawarkan berbagai macam solusi, agar kemudian kita bisa sukses meraih tujuan-tujuan finansial kita.
Pernahkah kamu mempertimbangkan untuk menjadi perencana keuangan untuk dirimu sendiri?
Hmmm, sounds interesting ya? Iyaps, karena dengan menjadi perencana keuangan bagi diri sendiri (dan keluarga), kita bisa membuat berbagai keputusan keuangan sendiri. Semua bisa dipertimbangkan menurut kebutuhan dan keinginan kita sendiri. Kita juga bisa bertanggung jawab atas keputusan-keputusan itu terhadap diri sendiri. Rasanya, bebas banget mau menentukan, pengelolaan seperti apa yang kita inginkan dan bisa mengoptimalkannya sesuai kemampuan dan kebutuhan kita.
Yes banget kan? Nah, mari kita lihat beberapa hal yang perlu kamu pelajari jika kamu ingin menjadi perencana keuangan untuk dirimu sendiri.
7 Hal untuk Menjadi Perencana Keuangan Bagi Diri Sendiri
![Mau Jadi Perencana Keuangan untuk Diri Sendiri? 7 Hal Ini Harus Dipelajari Dulu! Mau Jadi Perencana Keuangan untuk Diri Sendiri? 7 Hal Ini Harus Dipelajari Dulu!](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/08/perencana-keuangan.jpg)
1. Membuat catatan atau laporan keuangan
Nah, kamu pasti sudah tahu, apa pentingnya membuat laporan arus kas keuangan pribadi ini kan?
Yes, catatan atau laporan keuangan yang detail dan rapi dapat membantumu untuk mencermati jika ada hal-hal yang perlu diperbaiki dalam keuangan, bisa mencari solusinya, dan dengan catatan pengeluaran, kamu juga bisa mengendalikan belanja sehingga kamu bisa lebih banyak menabung demi tujuan finansialmu.
2. Membuat anggaran
Anggaran belanja ini sepenting catatan pengeluaran. Buku catatan keuanganmu belumlah lengkap tanpa adanya anggaran belanja.
Untuk bisa menjadi perencana keuangan untuk diri sendiri–dan kemudian membuat rencana keuangan yang komprehensif–kamu harus bisa membuat anggaran untuk berbagai macam keperluan.
Ingat, kebutuhan akan selalu lebih banyak daripada sumber daya yang kita miliki. Tanpa anggaran, kita bisa salah prioritas, sehingga bisa jadi kita malah terlalu banyak membelanjakan uang ke hal-hal yang kurang penting.
![Mau Jadi Perencana Keuangan untuk Diri Sendiri? 7 Hal Ini Harus Dipelajari Dulu! Kenapa Membuat Laporan Arus Kas Pribadi Itu Penting? Ini 5 Alasannya!](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/08/membuat-laporan-arus-kas-pribadi.jpg)
3. Merumuskan tujuan keuangan
Tak semua orang tahu apa yang mereka inginkan. Banyak loh, yang hanya sekadar menjalani hidup, tanpa ada intensi untuk meningkatkan kualitasnya, karena menjadikan penghasilan yang pas-pasan sebagai alasan.
Padahal, dengan pengelolaan keuangan yang baik, gaji atau penghasilan seberapa besar pun tak akan menjadi masalah. Ini bisa diatasi jika kamu mau menjadi perencana keuangan untuk dirimu sendiri.
Salah satunya, kita harus memiliki tujuan keuangan yang disusun berdasarkan prioritas. Ini butuh keterampilan khusus, karena yah, sekali lagi, keinginan dan kebutuhan akan selalu lebih banyak daripada sumber daya. Jadi, kita mesti pintar-pintar mengatur sumber daya itu agar semua kebutuhan bisa terpenuhi.
4. Memilih instrumen investasi yang tepat
Untuk merealisasikan tujuan keuangan yang sudah kamu susun, kamu perlu bantuan beberapa instrumen investasi yang tepat. Hal ini harus kamu pelajari betul jika ingin menjadi perencana keuangan bagi diri sendiri.
Jangan mikir yang ribet dulu. Belajar investasi itu layaknya sekolah. Kamu enggak bisa tahu-tahu duduk di bangku SMA, tapi harus menjalani pendidikan di playgroup dulu, kemudian TK, SD, SMP, dan kemudian baru SMA dan melanjutkan ke perguruan tinggi. Yes, bertahap.
Jadi, belajar investasi itu seharusnya bisa dilakukan oleh semua orang, apalagi buat mereka yang sudah punya niat kuat untuk menjadi perencana keuangan untuk diri sendiri dan keluarga. Pasti akan terasa lebih mudah ketika kamu belajar one step at a time. Yang penting, kenalan dulu!
![Mau Jadi Perencana Keuangan untuk Diri Sendiri? 7 Hal Ini Harus Dipelajari Dulu! 7 Cara Efektif Melunasi Utang](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/01/efektif-melunasi-utang.jpg)
5. Bijak kelola utang
Utang bisa jadi penghambat besar untukmu, jika kamu tidak bisa mengelola keuangan dengan baik. Padahal, di sisi lain, utang juga dibutuhkan agar kita bisa meraih hal-hal di luar jangkauan yang dapat meningkatkan kualitas hidup kita di depan.
Karenanya, kalau mau menjadi perencana keuangan bagi diri sendiri, bisa bijak mengelola utang adalah satu skill yang mutlak untuk dimiliki.
6. Mengenal berbagai jenis proteksi
Tanpa proteksi, rencana keuangan bisa hanya tinggal rencana. Tujuan keuangan bisa gagal dicapai. Karenanya, proteksi ini mutlak dimiliki, seperti yang sudah dijelaskan dalam Blueprint of Your Money.
Ada 2 jenis proteksi yang wajib kamu miliki sebagai jaring pengaman rencana keuanganmu: asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Bagaimana cara memilih asuransi yang paling cocok, dan bagaimana perhitungannya? Kamu bisa mempelajarinya dengan mudah kok.
![Mau Jadi Perencana Keuangan untuk Diri Sendiri? 7 Hal Ini Harus Dipelajari Dulu! 5 Tanda Kamu Sudah Mandiri Secara Finansial](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/08/tanda-mandiri-secara-finansial.jpg)
7. Memotivasi diri sendiri
Menjadi perencana keuangan untuk diri sendiri pastinya bukan proses yang mudah, tetapi juga enggak sesulit yang dibayangkan. Setidaknya, kamu enggak perlu sertifikat-sertifikat tertentu untuk menjadi seorang perencana keuangan untuk diri sendiri, karena kamu “hanya” perlu bertanggung jawab pada dirimu sendiri, terhadap keputusan-keputusanmu sendiri.
Tentunya, kamu mau yang terbaik dong untuk dirimu sendiri?
Karena itu, kamu perlu belajar untuk memotivasi diri sendiri untuk terus belajar mengelola keuangan. Tanpa motivasi, rasanya mustahil untuk bisa konsisten, ya kan? Padahal konsistensi sangat diperlukan, terutama untuk mewujudkan rencana jangka panjang.
Nah, tertarik untuk menjadi perencana keuangan untuk diri sendiri dan juga untuk keluarga?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
3 Cara Belajar Saham untuk Pemula yang Paling Mudah
Investor pemula harus belajar saham terlebih dahulu jika memang ingin memanfaatkan salah satu instrumen investasi agresif ini sebagai kendaraan untuk meraih tujuan finansial mereka.
Mengapa?
Karena tak hanya menawarkan keuntungan tinggi, saham pun membawa serta risiko keuangan yang juga cukup besar. Tanpa dasar pengetahuan yang cukup, investor bisa jatuh terpuruk dalam kerugian material yang sangat besar. Sudah banyak kasus investor gagal yang akhirnya harus menelan pil pahit kerugian dana, “hanya” karena disebabkan oleh kurangnya pengetahuan mengelola risiko saat berinvestasi di instrumen saham.
Please, jangan menambah daftar panjang kasus yang sudah ada.
Jadi, mari belajar saham dulu, sebelum benar-benar nyemplung ke dunia investasi agresif ini. Tapi, mulai dari mana ya? Well, ini dia beberapa best practice ala QM Financial yang bisa kamu coba.
Cara Belajar Saham untuk Pemula yang Paling Mudah
![3 Cara Belajar Saham untuk Pemula yang Paling Mudah 13 Istilah Investasi Saham Paling Dasar yang Harus Dipahami Lebih Dahulu](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/12/istilah-investasi-saham.jpg)
1. Pelajari prinsip investasi saham
Ada banyak cara untuk belajar finansial, salah satunya termasuk belajar saham. Kamu bisa belajar dari buku, dari artikel, follow akun-akun berfaedah di media sosial, dengerin podcast, nonton YouTube, sampai ikutan kelas finansial.
Sebenarnya, mau apa dan bagaimana pun cara belajarnya, prinsip investasi itu ya sama saja kok, dan inilah yang harus kamu pahami lebih dulu.
- Prinsip high return high risk. Bahwa setiap instrumen investasi yang menjanjikan imbal tinggi akan selalu disertai dengan risiko yang berbanding lurus. Tidak pernah ada yang namanya “untung besar tanpa risiko”. Jika ada yang mengiming-imingimu dengan janji menggiurkan ini, waspadalah, karena bisa jadi itu investasi bodong belaka.
- Hanya berinvestasi di instrumen yang benar-benar kamu pahami cara kerjanya. Kalau pahamnya deposito, ya investasikanlah danamu di deposito. Kalau kamu sudah belajar dan paham cara kerja reksa dana, maka kamu boleh menyimpan danamu di sana. Begitu juga dengan belajar saham. Mau investasi di saham, pahamilah dulu cara kerja saham, mulai dari kenapa perusahaan menjual saham, bagaimana cara kerja saham dijual di bursa efek, hingga bagaimana cara kerja dividen dan lain sebagainya.
- Berinvestasilah dengan uang yang memang dialokasikan untuk investasi, jangan pakai uang belanja harian, uang SPP anak, dan uang keperluan lain yang sudah ada jatahnya.
Intinya, kumpulkan informasi dan tip-tip terbaiknya sebelum kamu mulai benar-benar investasi di saham.
![3 Cara Belajar Saham untuk Pemula yang Paling Mudah 3 Cara Belajar Saham untuk Pemula yang Paling Mudah](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/08/belajar-saham.jpg)
2. Mulai dari nominal kecil
Zaman sekarang, kita diuntungkan dengan makin dipermudahnya untuk investasi di berbagai instrumen, yang sesuai dengan tujuan dan kemampuan kita. Karena memang seharusnya investasi itu bisa dilakukan oleh semua orang.
So, kamu “hanya” punya modal kecil? Ya, enggak masalah. Justru jika kamu masih pemula, untuk belajar saham, kamu sangat disarankan untuk mulai dari nominal yang kecil dulu.
Saham dijual dalam satuan lot. Satu lot terdiri atas 100 lembar saham. Kita boleh membeli saham paling minimal sebanyak 1 lot. Jika disebutkan, misalnya saham WXYZ berharga Rp100 per lembarnya, maka setidaknya kamu harus menyiapkan dana sebesar Rp10.000 untuk bisa membeli jumlah paling minimal.
Jadi, sekarang tergantung modalmu, mau mulai investasi berapa banyak? Nah, mulailah dengan nominal kecil, yang tak akan mengganggu anggaran belanja rutin dan kewajiban lainnya. Istilahnya, pakai “uang dingin”.
Dengan demikian, operasional harian kamu tidak terganggu, investasi jalan terus. Idealnya, pos investasi dan tabungan adalah sebesar 10% dari penghasilan totalmu setiap bulan. Kamu bisa membagi besaran ini ke dalam beberapa pos investasi dan tabungan lagi, sesuai kebutuhanmu. Misalnya, 40% dari pos investasi (yang besarnya 10%) itu untuk topup reksa dana, 20% untuk saham, sisanya untuk beli emas, dan seterusnya.
Kamu sendiri yang tahu, dan bisa menentukan porsinya. Jika loss, maka anggaplah ini sebagai biaya belajar saham, tapi pastinya, akan lebih baik kalau biaya belajarnya tidak terlalu besar, bukan?
![3 Cara Belajar Saham untuk Pemula yang Paling Mudah 5 Hal yang Perlu Diketahui tentang Pinjaman Online - Jangan Sampai Terjebak](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/terjerat-pinjaman-online.jpg)
3. Cari aman dulu
Akan lebih baik jika kamu masih dalam taraf belajar saham, kamu mulai dengan mengulik saham-saham perusahaan besar yang sudah terpercaya di sektornya lebih dulu. Istilahnya adalah saham blue chip.
Apakah ini berarti, investasi saham di saham blue chip sudah pasti aman? Tentu enggak, kamu harus lihat lagi poin pertama di atas: bahwa semua instrumen investasi akan selalu membawa risiko. Saham blue chip juga menyimpan risiko tinggi. Kapan-kapan boleh juga kita bahas, supaya artikel ini tidak terlalu panjang.
Prinsipnya, untuk belajar saham, kamu harus “kenalan” dulu dengan risiko yang paling minim. Dan ini bisa kamu dapatkan dari saham perusahaan yang memiliki fundamental baik, sudah terpercaya, banyak dikenal orang, memiliki produk yang baik, dan dari tahun ke tahun bertumbuh bisnisnya. Kamu bisa mulai dengan belajar teknik analisis fundamental.
Nah, dari semua tip belajar saham yang sudah disebutkan, ada satu hal yang sangat penting untuk diingat, bahwa kamu harus memastikan dulu kondisi keuanganmu sehat sebelum akhirnya memutuskan untuk investasi, terutama investasi di instrumen yang agresif seperti saham.
Jadi, lakukan dulu financial check up, buat tujuan keuanganmu, dan baru buat rencana keuangan yang menyeluruh. Kamu bisa mulai dengan mencermati Blueprint of Your Money, dan cek arus kas.
Keduanya adalah hal terpenting yang bisa menjadi dasar pemahaman pengelolaan investasi yang lebih baik.
Yuk, belajar dasar-dasar keuangan dengan mengikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Ada banyak topik yang dibahas, mulai dari yang paling basic hingga nanti juga membahas mengenai investasi.
Segera daftar and save your seat!
5 Kelas Online Keuangan yang Bisa Kamu Ikuti di Masa New Normal
Hi, Planners! Saat masa pandemi COVID-19 mulai merebak di bulan Maret, QM Financial enggak bosan-bosannya mengajak kamu untuk mengecek kembali kondisi keuangan–terutama arus kas–agar kamu bisa menyesuaikan dengan kebiasaan baru. Sekarang, kita sudah mulai masuk ke masa new normal, maka kamu pun perlu untuk menyesuaikannya lagi dengan ikut beberapa kelas online keuangan yang materinya khusus diolah untuk kebutuhann di masa yang baru ini.
Yup, sebagai financial planners untuk diri sendiri, kita memang enggak boleh berhenti menyesuaikan kebiasaan keuangan dengan kondisi ya. Begitu berhenti, sudah pasti deh, ada banyak hal yang akan dikorbankan atau ‘hilang’.
Jadi, mari belajar lagi untuk mengatur keuangan kita secara lebih baik lagi dengan ikutan beberapa kelas online keuangan berikut ini.
5 Jenis Kelas Online Keuangan yang Bisa Kamu Ambil di Masa New Normal dari QM Financial
![5 Kelas Online Keuangan yang Bisa Kamu Ikuti di Masa New Normal 5 Kelas Online Keuangan yang Bisa Kamu Ikuti di Masa New Normal](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/07/kelas-online-keuangan-new-normal.jpg)
1. Kelas Online Pengelolaan Keuangan Rutin
Yang rutin selalu menjadi basic untuk pengelolaan yang lebih baik nantinya. So, take your time untuk upgrade ilmu-ilmu keuangan basic mulai dari sini:
- Kelas Blueprint of Your Money: kelas yang akan memberimu ilmu untuk meletakkan fondasi keuangan yang kuat, melalui konsep Blueprint of Your Money–sebuah konsep keuangan original dari Ligwina Hananto, lead trainer QM Financial.
- Kelas How to Manage Your Cash Flow: kelas online yang akan mengajakmu menyusun rencana keuangan yang lebih komprehensif dan menyeluruh, mulai dari caranya melakukan financial check up hingga mengecek rasio kesehatan keuanganmu sendiri.
- Kelas How to Set Your Financial Goals: karena hidup tanpa tujuan akhirnya tak akan membawa kita ke mana-mana, demikian pula dengan keuanganmu. Adalah penting untuk merumuskan tujuan finansial secara realistis, tetapi butuh strategi juga agar bisa mengatur agar semua bisa terpenuhi dengan baik. Semua bisa kamu pelajari di kelas online ini.
- Kelas Get to Know Your Investment Products: kelas yang harus banget kamu ambil setelah kamu menentukan tujuan finansialmu.
2. Kelas Online buat yang Pengin Mencapai Tujuan Finansial
Orang boleh punya sebanyak mungkin tujuan finansial, dan pengin mewujudkan semuanya sekaligus. Iya, boleh banget kan?
Tapi, kan mesti diatur keuangannya, karena yang namanya kebutuhan hidup pada dasarnya akan selalu lebih banyak dari penghasilan kita. Dan, memang ada banyak jalan yang bisa ditempuh untuk mencapai tujuan finansial, dan QM Financial menawarkan beberapa di antaranya.
So, buat kamu yang tahun ini atau dalam waktu dekat pengin merencanakan punya rumah atau mulai membangun dana pendidikan anak, di bulan Juli ini ada 2 kelas online yang ditawarkan untuk kamu ikuti, yaitu Kelas Dana Pendidikan dan Kelas Dana Rumah Pertama.
Kok cuma dua?
Iya, tunggu saja lagi untuk jadwal bulan berikutnya. Siapa tahu, akan ada kelas tujuan finansial yang lain lagi. Tenang saja. Atau, kamu bisa usulkan kelas keuangan seperti apa yang kamu butuhkan dan tulis di kolom komen, and we will see what we can do!
![5 Kelas Online Keuangan yang Bisa Kamu Ikuti di Masa New Normal 5 Hal untuk Memastikan Seluruh Anggota Keluarga Tercover Asuransi Kesehatan](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2019/11/asuransi-kesehatan-keluarga.jpg)
3. Kelas Online untuk Masa Depan Lebih Terjamin
Untuk mewujudkan masa depan yang lebih terjamin, kamu butuh mendapatkan cara yang paling tepat. Untuk mewujudkan cita-cita dan tujuan finansialmu, maka kamu perlu mencari cara untuk mewujudkannya dengan segera.
Ada 2 hal yang harus kamu lakukan untuk memastikan masa depan yang lebih terjamin ini (lepas dari apa pun tujuan finansialmu), yaitu berinvestasi dan mempunyai proteksi.
Nah, buat kamu, berikut kelas online keuangan yang bisa diikuti:
- Kelas Menghitung Kebutuhan Investasi. Sekali lagi, tujuan tanpa ada rencana, maka sekadar mimpi. Rencana, tanpa tindakan nyata, maka ya tinggal rencana. Mulailah dengan menghitung kebutuhan hingga didapatkan angka secara realistis. Dengan kebutuhan yang jelas, itu berarti separuh dari rencana keuangan sudah terjalani.
- Kelas Memilih Reksa Dana: kelas online khusus bagi yang memilih reksa dana sebagai jalan ninja untuk mewujudkan tujuan finansial.
- Kelas Asuransi. Ada 2 asuransi yang akan dibahas secara mendalam, yaitu asuransi kesehatan dan asuransi jiwa–dua jenis asuransi terpenting dan terwajib yang harus kamu miliki, karena percuma saja kamu punya rencana keuangan yang terinci dan detail, jika dirimu sendiri tak terlindungi untuk bisa mewujudkannya.
4. Kelas Online buat yang Pengin Makin Pinter Keuangan
Buat kamu yang benar-benar pengin mewujudkan mimpi untuk menjadi financial planner untuk diri sendiri dan juga untuk keluarga, kamu mesti banget ambil beberapa kelas online untuk menuju level keuangan tingkat dewa ini.
Tenang, kalau kamu sudah lulus kelas basic dan intermediate, kamu pasti bisa menyerap semua ilmu di kelas ini dengan cukup mudah kok.
Di sini ada kelas online khusus untuk mereview reksa dana, kelas yang membahas aset aktif secara khusus, dan kelas yang akan menunjukkan gimana cara membuat rencana keuangan yang komplit tanpa rumit.
![5 Kelas Online Keuangan yang Bisa Kamu Ikuti di Masa New Normal 5 Hal tentang Pajak Pekerja Lepas atau Freelancer](https://qmfinancial.com/wp-content/uploads/2020/03/pajak-pekerja-lepas02.jpg)
5. Kelas Curhat
Buat kamu yang pengin curhat finansial, QM Financial juga menyiapkan “jalur khusus”. Ada kelas online private 1 on 1, yang memungkinkanmu untuk curhat finansial secara pribadi dengan trainer QM Financial yang bisa dipilih.
Atau, kamu ajak saja seluruh keluarga atau teman-temanmu untuk ikutan kelas online yang diperuntukkan kelompok kecil, yang bisa diikuti sampai 10 orang 1 kelasnya. Jadi, kamu boleh ajak tante, om, saudara sepupu, teman kantor, teman arisan, teman nongkrong, teman se-RT, dan yang lainnya untuk ikutan juga.
Topiknya bebas pilih, dengan jadwal yang kamu tentukan sendiri.
Nah, gimana? Semakin banyak pilihan kelas online keuangan yang bisa kamu ikuti kan?
Kelas-kelas ini bisa kamu ikuti melalui handphone ataupun laptop, bisa sambil rebahan atau sambil mengurus anak. Santuy abis, dengan modul yang pasti mudah diserap dan dipahami.
Segera daftarkan dirimu sendiri sekarang di sini!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.