Produk investasi apa ya yang bagus?
Mungkin pertanyaan itulah yang ada di pikiran kamu, manakala kamu hendak memulai investasimu.
Ya, berinvestasi merupakan salah satu cara untuk mewujudkan tujuan keuangan yang bisa dibilang paling strategis, di samping menghasilkan uang dengan bekerja. Ditambah lagi, perkembangan zaman juga akhirnya melahirkan berbagai bentuk dan produk investasi untuk menjadi opsi.
Bikin bingung, ya kan? Apalagi jika kamu memang baru menjadi investor pemula.
Pertanyaan tersebut juga kerap mampir kepada para trainer QM Financial, setiap kali berkesempatan untuk berbagi ilmu di berbagai acara. Bahkan Mbak Ligwina Hananto sendiri juga selalu mendapatkan pertanyaan yang sama setiap waktu. Tapi, sungguh, kami tidak pernah bosan juga menjawabnya.
Memang ada banyak hal yang perlu diperhatikan ketika kita hendak memilik jenis dan produk ataupun instrumen investasi. Mayoritasnya sih selalu mencari “produk investasi yang aman tetapi imbalnya tinggi.”
Nah, yang perlu dipahami, sekali lagi, bahwa tidak pernah ada produk investasi yang 100% aman, apalagi 100% aman dan imbal tinggi. High risk, high return; imbal tinggi akan membawa serta risiko tinggi. Itulah yang berlaku di dunia investasi.
Kebingungan ini wajar dialami, karena setiap orang punya kebutuhan yang berbeda, belum lagi karakter masing-masing yang juga akan menentukan produk seperti apa yang sesuai.
Yuk, ikuti beberapa langkah berikut agar kamu bisa memilih produk investasi yang bisa melayani tujuan finansialmu.
1. Tentukan tujuan keuangan
Mana mungkin kita bisa memilih produk investasi yang dapat melayani tujuan finansial dengan pas ketika tujuan finansialnya belum ada?
Instrumen investasi bisa diibaratkan sebagai kendaraan. Kita bisa naik kendaraan tersebut dan pergi, jika kita sudah menentukan ke mana kita akan pergi alias ke mana tujuannya. Kalau tanpa tujuan, ya akhirnya cuma kota-kota, enggak ke mana-mana, dan akhirnya hanya ngehabisin bensin saja.
Untuk menentukan tujuan keuangan yang hendak dicapai dengan “kendaraan” produk investasi, kamu bisa mulai dari menentukan:
- Judul. Misalnya untuk mengumpulkan dana pendidikan anak, atau buat dana liburan ke Eropa
- Nilai. Misalnya: dana pendidikan anak Rp2 M, atau dana liburan Rp50 juta
- Jangka waktu. Misalnya: dana pendidikan anak untuk 15 tahun, juga dana liburan yang akan dipakai 3 tahun lagi.
Nah, dengan demikian, kamu punya tujuan yang realistis sehingga akan lebih mudah untukmu membuat rencana yang juga komprehensif.
2. Pastikan kondisi keuangan sudah sehat
Sebelum memilih produk investasi yang pas dengan kebutuhan, terlebih dahulu kamu harus memastikan bahwa kondisi keuangan kamu sudah sehat.
Cek:
- Apakah cash flow sudah positif?
- Apakah sudah punya dana darurat yang aman? Apalagi jika kemudian kamu memilih instrumen investasi dengan risiko tinggi. Dana darurat harus aman pakai banget.
- Apakah proteksi juga sudah lengkap? Ingat akan prinsip Blueprint of Your Money ya. Rumah yang dibangun tidak akan aman, jika tidak punya atap.
Jika untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja, cash flow masih minus, maka tentunya memaksakan diri untuk berinvestasi menjadi keputusan yang kurang rasional. Ingat, selalu ada risiko di setiap investasi. Jangan sampai kejadian, kamu butuh uang untuk beli beras, sedangkan uang belanja sehari-hari masih nyangkut di obligasi. Enggak lucu kan?
Jadi, sebelum investasi, pastikan kebutuhan sehari-hari sudah aman ya.
3. Kenali diri sendiri
Ada 3 karakter investor yang bisa ditemukan, yaitu mereka yang konservatif, mereka yang moderat (ini nantinya juga akan terbagi, akan cenderung ke konservatif atau ke agresif), dan mereka yang agresif.
Kamu perlu mengenali dirimu sendiri. Ini ada kaitannya dengan kemampuan, dan juga seberapa besar toleransimu menghadapi risiko investasi yang bisa terjadi.
Ada baiknya, kamu tidak memaksakan diri.
4. Kenali produk
Memang ada banyak sekali produk investasi yang bisa dipilih. Baik yang memang sudah familier dan populer, ataupun yang jarang terdengar. Saran terbaik: hanya manfaatkan produk investasi yang memang benar-benar kamu pahami cara kerjanya.
Dengan demikian, kamu paham, risiko apa yang harus diminimalkan, bagaimana cara mengelolanya, dan tahu bagaimana memanfaatkannya secara optimal.
Kalau memang kamu baru paham tentang deposito sebagai produk investasi yang paling minim risiko, ya enggak masalah. Sembari belajar lagi, kamu bisa berkenalan dengan instrumen yang lain. Bisa jadi, di tengah jalan nanti, kamu juga bisa menambah seiring waktu.
Kalau kamu mau belajar lebih banyak, QM Financial menyediakan kelas-kelas untuk menentukan tujuan keuangan sekaligus bagaimana memilih produk investasi yang paling pas dengan kebutuhanmu loh! Cek jadwal kelas-kelas finansial online QM Financial yang ada ya, dan segera daftarkan dirimu!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.