Dana pensiun barangkali merupakan tujuan finansial yang meminta komitmen paling tinggi, lantaran bisa jadi horizon waktunya sangat panjang dan nominalnya yang sangat besar.
Masa pensiun itu juga merupakan kepastian; pasti datang dan tak bisa diundur.
Akan ada masalah keuangan yang cukup serius, jika kita tidak memiliki rencana dana pensiun yang kuat.
Memang untuk para karyawan, ada fasilitas Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan yang bisa jadi opsi dana pensiun. Namun, ada baiknya dicek lagi dengan kebutuhanmu. Jika hanya dengan program pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan ini, apakah nantinya kebutuhanmu akan ter-cover dengan baik?
Ataukah, harus menyiapkan alternatif dana pensiun lainnya juga?
Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi perencanaan dana pensiun. Yuk, kita lihat!
5 Faktor yang Dapat Memengaruhi Perencanaan Dana Pensiun
1. Utang
Begitu kamu mulai merencanakan untuk membangun dana pensiun, maka kamu juga harus sudah punya skema pelunasan utang yang realistis, dan dapat dibereskan sesegera mungkin.
Mengapa?
Karena, beban utang seharusnya sudah tak lagi harus kamu tanggung begitu kamu menjelang memasuki masa pensiun. Ya masa sudah pensiun masih memikirkan bagaimana melunasi utang KPR, misalnya? Ingat ya, bahwa kamu sudah tak lagi punya penghasilan aktif untuk menjadi sumber pendanaan cicilan utang.
Jadi, mau pensiun kapan? Pastikan utangmu sudah selesai sebelumnya.
2. Gaya hidup
Gaya hidupmu sekarang akan menentukan kebutuhan dana pensiun di masa depan.
Mengapa?
Satu, harga kebutuhan pokok, saat kamu mulai masuk ke masa pensiun, sudah pasti berbeda dengan harga kebutuhan pokok di zaman sekarang. Jadi, pastikan kamu sudah menggunakan future value untuk menghitung kebutuhanmu di masa pensiun lagi, misalnya, 15 – 25 tahun mendatang.
Dua, tentang kebiasaan belanja. Mungkin kamu harus menyesuaikan kebiasaan belanja kamu dengan yang baru pasca masa pensiun. Dan, mengubah kebiasaan belanja ini nggak mudah loh. Jika kamu memang sudah punya gaya hidup sederhana, maka biasanya sih kamu tak akan mengalami banyak kesulitan ketika sudah benar-benar memasuki masa pensiun.
Proyeksikan apa saja kebutuhanmu di masa pensiun nanti. Termasuk di dalamnya adalah keperluan makanan, utilitas rumah, transportasi, dan sebagainya.
3. Kesehatan
Sebagai pensiunan nanti, barangkali kesehatan kita juga akan mengalami penurunan, seiring meningkatnya usia. Hal itu wajar. Namun, ini berarti bahwa kamu perlu mempersiapkan dananya juga. Dana pensiun, khusus untuk dana kesehatan.
Apakah dengan BPJS Kesehatan saja cukup? Atau, kamu perlu menambah dengan asuransi kesehatan swasta yang lain? Mungkin kamu juga perlu tambahan untuk cover biaya penyakit kritis, jika memang ada?
Ingat juga, bahwa mungkin ada peluang bahwa kamu tidak bisa memanfaatkan manfaat BPJS Kesehatan. Misalnya, untuk membeli obat-obatan yang bebas di pasaran, yang karena satu dan lain sebab, kamu harus beli sendiri.
Itu semua tergantung pada kesehatanmu sendiri juga ya. Kalau sekarang kesehatanmu prima, mungkin juga kamu tak perlu menambah dana khusus. Tetapi, jika sekarang kamu sudah memiliki riwayat kesehatan yang rentan terhadap penyakit, maka hal ini juga akan memengaruhi dana pensiunmu kelak.
4. Kegiatan pengisi waktu
Biasanya sih, baru setelah memasuki masa pensiun, kita baru benar-benar mulai menyadari sepenuhnya tentang arti pentingnya pekerjaan untuk hidup kita. Terutama sih ini berlaku buat mereka yang memang career-oriented, ataupun para entrepreneur. Mengapa? Karena biasanya ada passion yang kuat ikut berperan di situ.
Bekerja barangkali tak sekadar untuk mencari nafkah. Tetapi, bisa jadi pekerjaan itu menjadi cara kita untuk eksis dan berperan nyata di tengah masyarakat. Pekerjaan memberi kita tujuan hidup.
So, di saat memasuki masa pensiun, kamu harus siap dengan rasa “kekosongan” yang mungkin mendadak muncul, yang kemudian harus diakomodasi dengan tepat. Kalau enggak? Wah, akibatnya bisa bermacam-macam, salah satunya adalah munculnya post power syndrome.
Karenanya, rencanakanlah kegiatan yang dapat kamu lakukan pasca pensiun. Dan, pastinya harus dicek juga, apakah kegiatan ini membutuhkan dana khusus tambahan di samping biaya hidup.
5. Tempat tinggal
Rencana akan tinggal di mana juga memengaruhi dalam perencanaan dana pensiun. Ini pastinya masuk akal, kalau mau tetap tinggal di Jakarta ya harus siap dengan biaya hidup di Jakarta. Sedangkan, kalau mau melipir ke daerah—ke Yogyakarta, misalnya—tentu biaya hidup juga akan berbeda.
So, hal ini juga harus menjadi pertimbangan. Misalnya, sekarang bekerja di Jakarta dan sudah ada rumah, kalau nanti mau menghabiskan masa pensiun di Yogyakarta, maka kamu tentu harus menyiapkan rumahnya dulu.
Masa pensiun memang seharusnya adalah masa ketika kita merasakan kebebasan finansial sejati. Sudah tak ada tanggungan—utang sudah lunas, tanggungan anak juga sudah berkurang, penghasilan juga seharusnya sudah bersumber dari aset aktif.
Jadi, gimana? Pengin mempersiapkan masa pensiun yang bebas finansial? Download saja modulnya di Udemy!
Di Udemy, QM Financial menyediakan berbagai modul yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhanmu. Dengan sekali pembayaran, kamu bisa memperoleh akses ke materi seumur hidup, dengan berbagai fasilitasnya.
Salah satu modul andalan QM Financial di Udemy adalah Journey to Financial Freedom, buat kamu yang pengin merencanakan dana pensiun yang memungkinkanmu untuk meraih kebebasan finansial.
Enaknya belajar di Udemy, kamu enggak terikat oleh waktu. Kamu bisa mempelajari semua materi kapan pun, karena aksesnya lifetime untuk sekali pembayaran saja.
Asyik kan?
Yuk, belajar bareng di Udemy. Tim QM Financial tunggu di sana ya!
QM Financial
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] juga akan terjadi pada kita, eventually, jika kita abai akan dana pensiun. Tanpa bekal dana pensiun yang cukup, bisa jadi kita harus bekerja seumur hidup. Padahal, kamu tahu […]