Gaji Kecil: Hemat Pengeluaran atau Tambah Penghasilan?
Setiap orang sepertinya punya keinginan untuk bekerja dengan gaji tinggi. Realistis saja kan? Hanya saja, tak semua orang memang bisa langsung mendapatkannya. Bahkan, sebagian besar—yakin banget—harus menapaki jenjang karier terbawah dulu dengan gaji kecil baru kemudian sedikit demi sedikit melangkah lebih jauh.
Pada faktanya, gaji kecil memang hanya sebuah permulaan. Kecuali kita punya privilege tertentu, setiap orang pasti harus melewatinya lebih dulu.
Lalu, gimana kalau gaji kecil tapi nggak sebanding dengan kebutuhan yang banyak? Gimana bisa hidup?
Well, faktanya (lagi), hal seperti ini juga jadi masalah kita semua kok, nggak hanya pada kamu yang punya gaji kecil. Bahkan, masalah gaji yang dirasa kurang ini sudah jadi masalah umum pada para karyawan. Ketika gaji bertambah, perasaan ini juga sering muncul.
Terus, gimana caranya survive dong? Apakah ini artinya kita kurang bersyukur? Bisa jadi. Bersyukur memang sangat penting, tapi akan lebih baik lagi jika kita juga berusaha mengelola pendapatan kita yang dirasa kecil itu agar bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari. Gimana caranya biar cukup sekarang, sembari kita berusaha agar gaji bisa naik seiring waktu.
Ada 2 alternatif utama yang bisa kamu pilih untuk survive dengan gaji kecil, yaitu hemat pengeluaran atau tambah penghasilan. Mari kita bahas satu per satu.
Survive dengan Gaji Kecil: Hemat Pengeluaran
1. Buat anggaran
Anggaran adalah koentji. Kamu pengin mengelola gaji kecil dengan baik, agar cukup dipakai untuk memenuhi kebutuhan dengan berhemat, maka anggaran bisa menjadi titik berangkatmu untuk rencana keuangan yang lebih baik.
Pertama yang harus dilakukan tentu saja mengecek rasio pemasukan dan pengeluaran. Prinsip terbesarnya adalah jaga supaya cash flow tetap positif. Ini artinya, jaga supaya pengeluaran kamu tidak lebih besar daripada pemasukan.
Terapkan skala prioritas, kurangi pos-pos kurang penting atau bisa ditunda. Mau belanja untuk kebutuhan sehari-hari, jaga supaya nggak lapar mata. Buat daftar belanja, and stick to it.
2. Kendalikan utang
Utang juga biasanya merupakan masalah sejuta karyawan. Bukannya dilarang atau diharamkan sih, karena pada faktanya, utang juga merupakan leveraging untuk keuangan kita.
Namun, jika kita masih memiliki gaji kecil—atau dirasa kecil—utang bisa jadi beban tambahan. Apalagi jika utang konsumtif.
Sekali lagi, bukannya dilarang, tetapi ada baiknya dikelola dengan sangat bijak.
3. Disiplin
Yes, stick to your plan menjadi kunci disiplin. Kamu sudah buat anggaran, sudah juga menyesuaikan apa yang penting dan kurang penting. Setelah itu, harus disiplin.
Biasanya memang yang bikin boncos adalah ketika kita nggak bisa menahan godaan. Lapar mata, FOMO, tidak bisa memilah mana keinginan dan kebutuhan merupakan beberapa penyebab kita jadi tak disiplin terhadap rencana keuangan yang sudah kita buat sendiri.
Yuk, bisa yuk! Berhemat dengan disiplin, sambil membuat tujuan jangka panjang yang harus diperjuangkan kemudian dengan menjalani pekerjaan utamamu.
Survive dengan Gaji Kecil: Tambah Penghasilan
1. Dagang
Hal pertama yang bisa kamu lakukan untuk tambah penghasilan gaji kecil adalah dengan berdagang.
Dagang apa?
Dagang apa saja; dagang barang-barang yang dibutuhkan oleh orang-orang di sekitarmu. Mengapa harus menyesuaikan dengan kebutuhan orang-orang di sekitar kita? Karena hukum supply vs demand; dengan menyediakan (supply) kebutuhan (demand) orang, maka kegiatan dagang kita akan berjalan dengan sendirinya nanti.
Mengapa harus orang-orang di sekitar kita? Karena mereka pasar terdekat dan lebih mudah dijangkau. Siapa saja orang-orang di sekitar kita? Keluarga, teman-teman, hingga rekan kerja di kantor. Baru setelah itu, kamu bisa mempertimbangkan untuk mulai juga merambah ke bisnis online.
2. Kerja lepas
Tak hanya berdagang barang, kamu juga bisa menjual jasa dan keterampilanmu.
Menjadi freelancer untuk berbagai pekerjaan, misalnya jadi admin medsos, admin marketplace, virtual assistant, dan sebagainya, yang bisa bekerja di luar jam kerja utama.
Carilah informasi sebanyak-banyaknya mengenai berbagai lowongan kerja lepas ini. Atau, kamu bisa bergabung ke berbagai situs marketplace freelancer untuk dapat menemukan pekerjaan yang cocok untukmu.
3. Investasi
Hal kedua yang bisa kamu lakukan untuk mengelola gaji kecil kamu adalah dengan mendapatkan penghasilan tambahan dari investasi.
Ada beberapa instrumen yang bisa bermodal kecil yang bisa kamu pilih, mulai dari reksa dana atau saham. Tapi ingat, penghasilan investasi bukanlah jenis penghasilan yang bisa kamu terima dengan cepat seperti halnya berdagang, kecuali jika kamu memutuskan untuk trading—yang konsepnya berbeda dengan investasi. Meski demikian, investasi akan dapat membantumu untuk mewujudkan berbagai tujuan jangka panjang.
So, kamu harus membuat perencanaan keuangan yang baik, agar investasimu bisa optimal.
Last but not least.
Apalah artinya mendapatkan tambahan penghasilan atas gaji kecil yang kamu terima, jika nggak dikelola dengan baik juga. Betul? Jadi, kelolalah penghasilan tambahan ini dengan baik. Buat anggaran pemakaiannya, dan balik lagi ke poin-poin hemat pengeluaran di atas deh.
Apakah kantor atau komunitasmu mengalami masalah keuangan yang sama? Ataukah, punya kebutuhan training finansial yang lain? Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialmu. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Cara Atur Keuangan Ala Perempuan Pekerja yang Mandiri Secara Digital
Wah, sebentar lagi Hari Kartini nih! Waktunya kita ngomongin soal perempuan dong ya, pastinya dari sisi finansial. Apalagi kalau bukan soal atur keuangan.
Di zaman serbadigital seperti sekarang, teknologi sudah berkembang sedemikian rupa, seharusnya memang apa-apa bisa dibuat serbapraktis juga. Secara … sibuk, gitu! Ini juga berlaku para perempuan zaman now yang juga sibuk berkarya menjadi pekerja yang produktif. Pastinya, punya cita-cita untuk bisa mandiri dan akhirnya bebas finansial. Betul?
Karenanya, keterampilan atur keuangan pribadi menjadi sangat penting, either kamu, perempuan, yang masih lajang maupun yang sudah menikah. Well, yeah, apalagi yang sudah menikah. Karena selain harus bisa atur penghasilan sendiri, para istri ini kadang juga harus atur keuangan keluarga. Dan, di zaman sekarang, ya akan sangat lebih baik lagi kalau bisa dengan memanfaatkan teknologi.
Ini dia beberapa cara atur keuangan ala perempuan pekerja secara digital agar hidupmu lebih praktis dan mudah, tujuan keuangan pun bisa tercapai lebih cepat.
5 Cara Atur Keuangan Perempuan Pekerja Zaman Now
1. Catat pakai aplikasi
Kalau dulu, mungkin nenek atau ibu kita mencatat pengeluaran dengan buku tulis. Nah, kalau sekarang, dengan kemudahannya, ada banyak aplikasi keuangan yang bisa kita manfaatkan.
Mau aplikasi yang kayak apa, sepertinya sudah bebas tersedia untuk diunduh secara gratis di smartphone masing-masing, dari mulai yang paling simpel—sekadar catat-catat—nge-remind untuk menabung dan investasi, sampai yang berfitur sinkronisasi dengan rekening kamu di bank.
Tentu saja, sebagai perempuan kekinian, hal ini memudahkanmu banget untuk bisa atur keuangan; untuk mencatat arus kas, mengingatkanmu untuk menabung dan investasi di awal, membayar cicilan-cicilan, sampai bisa mencatat pengeluaran yang kamu gunakan untuk lifestyle.
2. Manfaatkan ibanking
Jangan lupa untuk menginstal ibank juga di smartphone agar memudahkanmu atur keuangan sehari-hari. Dengan begini, kamu akan lebih mudah untuk transfer ke sana kemari untuk berbagai keperluan. Buat ngecek transferan gaji juga lebih mudah, kan?
Beberapa fitur unggulan yang biasanya dimiliki ibanking sebuah bank antara lain:
- Limit transfer biasanya lebih besar daripada limit transfer melalui ATM
- Bisa langsung beli pulsa/kuota kalau pas kehabisan
- Blokir user ID dan PIN, kalau sampai terjadi sesuatu
- Bisa buat membayar tagihan-tagihan dengan lebih mudah, mulai dari tagihan pajak sampai iuran BPJS.
- Juga bisa investasi langsung, jika pihak bank punya produknya
Tentu saja, fitur bisa berbeda antara satu bank dengan yang lainnya ya. Intinya, buat kamu perempuan pekerja yang sehari-harinya sudah sibuk, wajib banget nih mengaktifkan ibank kamu.
3. Manfaatkan digital wallet
Digital wallet juga bisa kamu manfaatkan untuk memudahkanmu atur keuangan sehari-hari. Misalnya saja, kamu alokasikan sejumlah nominal tertentu di digital wallet sekadar untuk ngopi-ngopi atau kebutuhan lifestyle lainnya.
Sudah pasti, hal ini akan lebih praktis. Kamu enggak perlu membawa uang cash ke sana kemari, tinggal scan QR code atau mainkan jempol, kamu sudah bisa bertransaksi dengan mudah dan cepat.
Dengan begini, kamu juga bisa membuat bujet tersendiri untuk pos lifestyle. Jika saldo di digital wallet sudah habis, maka kamu harus menunggu sampai waktunya di-topup lagi setelah menerima gaji.
Kamu juga bisa memanfaatkan digital wallet untuk kebutuhan yang lain, tak hanya untuk pos lifestyle doang. Sesuaikan saja dengan kebutuhanmu. The point is, digital wallet ini sangat bermanfaat untuk mempermudah hidupmu sehari-hari, so manfaatkan seoptimal mungkin dan pastinya harus dengan bijak.
4. Investasi dan asuransi secara online
Investasi di zaman sekarang pun semakin mudah. Kita tak perlu lagi harus datang ke kantor perusahaan sekuritas atau manajer investasi untuk bisa ikut berinvestasi. Tinggal download saja aplikasinya, dan kita sudah bisa langsung membeli instrumen investasi yang kita butuhkan. Mulai dari reksa dana, saham, bahkan menabung emas pun bisa dilakukan secara online loh!
Tak hanya itu, asuransi pun sekarang juga bisa dibeli via online. Pembayaran premi secara online, pun klaimnya juga bisa dilakukan secara online.
Kurang praktis gimana lagi? Pastinya hal ini akan memudahkanmu dalam atur keuangan sehari-hari, bukan?
5. Tambah penghasilan, juga secara online
Buat kamu yang pengin menambah penghasilan, atau yang lebih keren disebut dengan side hustle, zaman sekarang juga sangat mungkin untuk dilakukan secara online.
Ada banyak cara untuk bisa tambah penghasilan secara online, misalnya:
- Jadi freelancer, untuk pekerjaan apa pun. Mulai dari desain—jika kamu memang punya skill di sini—atau jadi penulis, sampai menjadi seorang virtual assistant. Kamu bisa bergabung ke beberapa marketplace dalam maupun luar negeri untuk bisa mendapatkan klien. Tapi ingat, kamu harus siap berkompetisi dengan jutaan freelancer lain ya.
- Jualan online. Kayaknya sih sekarang hampir setiap orang punya toko online sendiri ya? Ada yang bikin di marketplace, ada juga yang jualan di media sosial atau landing page.
Yang mana pun, semua bisa dilakukan asal kamu siap bekerja keras agar sukses. Jangan lupa, untuk mengatur waktumu agar tak sampai mengganggu pekerjaan utama.
Gimana? Semakin praktis kan, untuk atur keuangan di zaman sekarang kalau kamu perempuan?
Seperti kata lead trainer QM Financial, Ligwina Hananto, bahwa setiap perempuan apa pun profesinya, harus memiliki kemampuan mengelola keuangan. Nah, di zaman sekarang semua lebih mudah. Manfaatkan teknologi yang ada, kamu yang sibuk pun bisa atur keuangan dengan detail dan rapi.
Apakah kantor atau komunitasmu mengalami masalah keuangan? Ataukah, punya kebutuhan training finansial tertentu? Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialmu. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Punya Penghasilan Sampingan Selain Pekerjaan Utama, Mengapa Penting?
Banyak dari kita yang sudah merasa puas dengan memiliki satu pintu penghasilan, apalagi jika ternyata gaji yang kita terima sudah sangat cukup untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari. Bahkan sampai “tumpah-tumpah”. Di sini kita lantas lupa, bahwa penting juga bagi kita untuk punya penghasilan kedua, alias penghasilan sampingan.
Tapi mengapa ini penting?
Mengapa Kita Harus Punya Penghasilan Kedua atau Penghasilan Sampingan?
1. Tidak ada yang 100% dijamin aman
Dalam hidup, kita harus menghadapi banyak kemungkinan. Ada kemungkinan yang baik, tapi kemungkinan yang buruk juga kadang lebih banyak. Begitu juga ketika kita sedang membicarakan mengenai penghasilan.
Mari belajar dari pandemi yang menyerang kita di sepanjang tahun 2020 ini. Tidak ada yang pernah menduga kan, kalau dunia bakalan sempat lumpuh selama beberapa waktu akibat COVID-19?
Hal ini tak pelak memengaruhi perekonomian global, hingga akhirnya banyak negara terjerumus ke jurang resesi. Tak ketinggalan pula Indonesia.
Bisnis gulung tikar, perusahaan ditutup. Karyawan dirumahkan, sampai sudah diputus PHK. Ini adalah bukti bahwa sestabil apa pun penghasilan kita saat normal tetap tak akan bisa lepas dari risiko jika kondisinya seperti ini.
2. Lebih cepat mencapai tujuan keuangan
Pernahkah kamu menghitung, dengan satu penghasilan sekarang dan sudah dibantu dengan investasi, masih berapa lama lagi kamu bisa mencapai tujuan keuanganmu?
Mungkin kamu memang sudah menentukan horizon waktunya ya? Ya, itu sudah bener sih. Tapi, kalau bisa lebih cepat mencapai tujuan dengan bantuan penghasilan sampingan atau tambahan, pastinya akan lebih baik kan?
Misalnya, tujuan keuanganmu setahun ke depan adalah bebas semua utang konsumtif. Nah, akan ada baiknya, tujuan keuangan seperti ini dipercepat, supaya kamu bisa segera merasakan bebas dari beban utang. Hal ini bisa kamu capai dengan menambah penghasilan.
3. Memperluas networking
Dengan memiliki penghasilan sampingan–baik itu berupa bisnis ataupun pekerjaan lain–yang berbeda dengan pekerjaan utama akan membuka peluang networking yang lebih luas untukmu.
Berinteraksi dengan orang baru itu semacam suntikan semangat baru juga loh. Kamu pun bisa mencoba untuk keluar dari zona nyaman, dan upgrade diri sendiri agar lebih baik.
Nantinya, hal ini juga akan menjadi keuntungan tersendiri untuk karier–dan pasti akan berpengaruh juga pada penghasilanmu secara keseluruhan.
4. Menambah semangat kerja
Konon katanya, punya penghasilan sampingan di luar pekerjaan utama itu melelahkan. Bahkan bisa menambah stres.
Nah, kalau begini, ya kembali ke pertanyaan: penghasilan sampingannya berupa apa?
Untuk menghindari stres tambahan, carilah penghasilan sampingan dari sesuatu yang kamu sukai, what you’re passionate about. Mengerjakan hal yang kita sukai di sela-sela rutinitas pekerjaan utama pastinya akan menyenangkan kan ya? Bahkan bisa jadi, capek pun hilang.
Pada akhirnya, hal ini akan memengaruhi tingkat kebahagiaan kita, dan akhirnya berpengaruh juga pada semangat kerja di pekerjaan utama. Kalau semangatnya bagus, produktivitas akan mengikuti. Betul?
5. Mengembangkan minat
Kadang kita bekerja di sektor yang memang kurang kita minati. Tetapi, karena sudah jadi rezeki, ya harus ditekuni.
Tetapi bukan berarti lantas kita harus melupakan minat kita loh. Sebisa mungkin harus tetap diasah. Sayang banget kan, sudah dikasih bakat, talenta, atau minat, tapi disia-siakan.
Dengan mempunyai pekerjaan sampingan di luar pekerjaan utama yang sesuai dengan minat, bakat, dan talenta, maka kita pun bisa mengembangkan keahlian, wawasan, dan pengetahuan kita di sektor tersebut dengan lebih baik.
Banyak sekali memang alasan mengapa penting buat kita untuk punya penghasilan tambahan di luar pekerjaan utama. Kamu barangkali punya opini lain selain yang sudah disebutkan di atas? Yuk, share di kolom komen!
Secure your income dengan memiliki penghasilan tambahan yuk! Dengan demikian, kamu sudah mengamankan kondisi keuangan pribadi dengan lebih baik lagi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
7 Cara Mengelola Utang di Tengah Masa Sulit
Mengelola utang di masa normal pun kadang terasa sulit, apalagi di masa-masa penuh ketidakpastian seperti kala pandemi COVID-19 seperti sekarang ini.
Kesiapan dan kemampuan untuk beradaptasi akan menentukan bagaimana kita harus meneruskan hidup ke depan. Tak sedikit dari kita yang enggak siap, sehingga harus merasakan dampak penurunan ekonomi secara signifikan. Dana darurat misalnya, karena banyak yang enggak punya, akhirnya harus berutang demi menutup kebutuhan hidup di tengah pandemi lantaran penghasilan juga tersendat.
Bisa dibayangkan situasinya; penghasilan enggak ada, dana darurat enggak punya, masih terlibat utang. Duh.
Jadi, apa yang harus dilakukan jika kamu berada di situasi seperti ini? Berdoa? Iya, betul, kita memang harus terus berdoa agar dimudahkan, tapi juga harus berusaha. Usaha apa yang bisa dilakukan untuk mengelola utang agar enggak jadi masalah yang semakin besar?
Mengelola Utang di Tengah Pandemi
1. Cek posisi utang
Sebelum mencari solusi untuk mengelola utang dengan lebih baik di masa pandemi ini, kamu harus memastikan dulu posisi utang sampai dengan hari ini.
Coba cek ya:
- Kapan jatuh tempo masing-masing utangmu?
- Berapa lama lagi utang-utang tersebut menjadi tanggunganmu
- Berapa cicilannya masing-masing?
- Berapa kekurangannya sampai lunas
- Berapa total cicilannya?
- Berapa rasionya dibandingkan dengan pemasukanmu yang sekarang?
- Bagaimanakah sistem pembayaran cicilannya, apakah autodebet atau kamu harus menyetor secara manual?
- Adakah konsekuensi yang harus ditanggung jika kamu menunggak atau malah melunasinya?
Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, maka kamu akan mendapat gambaran umum mengenai kondisi utang yang sebenar-benarnya. Hal ini penting agar kemudian kamu bisa mencari solusi yang paling tepat untuk dapat mengelola utang dengan baik.
Karena kondisi keuangan dan kehidupan orang berbeda satu sama lain, sehingga tak pernah ada satu solusi yang paling tepat untuk semua jenis masalah. Harus disesuaikan.
Tapi, yang pasti, kamu lantas bisa melanjutkan ke langkah kedua berikut.
2. Setop utang baru
Jangan buat lagi utang baru untuk sementara. Jauhkan kartu kreditmu. Jangan utang lagi. Prioritaskan waktu dan pikiran untuk mengelola utang yang sedang berjalan sekarang, dan fokuslah untuk membereskan apa yang ada dulu sebelum punya utang baru.
Jika misalnya kamu punya kebutuhan, dan belum ada uang untuk memenuhinya, cobalah untuk menunda selama mungkin. Atau mungkin ada barang substitusi yang lain, yang mungkin bisa kamu dapatkan tanpa harus berutang.
3. Cek aset lancar
Cek aset lancar, siapa tahu bisa kamu manfaatkan untuk mempercepat pembayaran dan pelunasan utang yang sudah ada.
Aset lancar di sini termasuk uang tunai, tabungan, deposito jangka pendek, reksa dana pasar uang, kepemilikan barang yang bernilai jual tinggi seperti logam mulia, kendaraan, atau smartphone juga bisa.
Barang-barang itu bisa kamu beli lagi kan, nanti kalau kondisi keuangan sudah sehat?
4. Minta keringanan
Pemerintah punya program relaksasi kredit untuk membantu kita yang terdampak pandemi COVID-19 hingga setidaknya setahun ke depan. Kamu juga bisa mencoba untuk mendapatkan keringanan ini.
Keringanan kredit ini bukan lantas kamu bebas tidak harus membayar cicilan ya, tetapi bentuknya bisa jadi keringanan bunga, pengurangan cicilan bunga, hanya harus membayar utang pokok saja, perpanjangan tenor, dan sebagainya.
Cicilan tetap ada, tetapi tentunya lebih ringan. Begini saja, pasti sudah lumayan. Ketika kamu sudah mendapat keringanan, maka selanjutnya, kamu harus memikirkan bagaimana caranya supaya tetap bisa berkomitmen untuk mengelola utang.
5. Amankan asuransi kesehatan
Mayoritas utang yang terjadi di masa pandemi adalah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, atau untuk membayar biaya sakit di rumah sakit. Sungguh, kesadaran kita untuk memiliki asuransi–minimal asuransi kesehatan–memang masih minim sekali, bukan?
Sering terdengar kasus, awalnya sih sudah mendaftar BPJS Kesehatan untuk bantuan biaya sakit. Ketika sembuh, (sengaja) lupa membayar iuran. Lalu, kepesertaan jadi hilang. Saat sakit lagi, bingung deh.
BPJS Kesehatan merupakan asuransi kesehatan yang paling terjangkau untuk saat ini loh. Asuransi lain tidak ada yang selengkap BPJS Kesehatan dengan premi yang sebegitu terjangkau, meski sekarang sudah dinaikkan kecuali untuk kelas III.
Jadi, yuk, pastikan asuransi kesehatan kita aman. Yang akan memetik manfaatnya juga kita sendiri, sehingga menghindarkan utang untuk biaya rumah sakit.
6. Tambah penghasilan
Punyai penghasilan baru, demi bisa menurunkan rasio utang yang membesar akibat berkurangnya pendapatan selama pandemi COVID-19.
Coba cari peluang; berdagang barang-barang yang dibutuhkan oleh orang-orang di sekutarmu, atau jadi freelancer juga bisa, sesuai keahlianmu. Jangan sungkan mempromosikan dagangan ataupun diri sendiri ya.
Semangat!
7. Miliki mindset baru
Pandemi COVID-19 memang memberi kita banyak pelajaran. So, jangan sampai melakukan kesalahan yang sama.
Beberapa hal yang harus dicatat:
- Harus punya dana darurat, meski kondisi kita baik-baik saja.
- Jangan berutang, jika tak yakin bisa membayar hingga lunas.
- Mengelola utang adalah koentji, baik di saat kondisi baik ataupun buruk.
- Miliki gaya hidup sesuai kemampuan.
- Amankan asuransi kesehatan (dan jiwa jika perlu).
Ayo, ubah mindset dan perilaku kita, mulai dengan belajar mengelola keuangan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Resolusi Tahun Baru 2020 untuk Kondisi Keuangan yang Lebih Sehat
Selamat tahun baru 2020! Semoga tahun ini menjadi tahun yang lebih baik dibandingkan tahun 2019 kemarin! Sudahkah kamu mereview bagaimana kondisi keuanganmu di 2019? Adakah yang ingin kamu perbaiki di tahun 2020 ini? Bisa jadi resolusi tahun baru yang oke tuh, kalau kamu punya rencana keuangan yang baik untuk dijalankan tahun ini.
Kalau kondisi keuangan kamu di tahun 2019 kemarin masih belum sehat, maka sekaranglah waktu yang tepat untuk menyusun resolusi tahun baru, agar kondisinya menjadi lebih baik. Enggak perlu muluk-muluk atau terlalu jauh kok.
Coba kamu simak saja 7 resolusi tahun baru, yang sudah dirumuskan oleh QM Financial berikut ini. Mungkin bisa memberimu ide, atau bisa saja langsung dimasukkan sebagai salah satu daftar resolusi tahun baru kamu.
7 Resolusi Tahun Baru untuk Kondisi Keuangan yang Lebih Sehat di Tahun 2020
1. Mencatat
Buat yang di tahun-tahun sebelumnya–enggak cuma di tahun 2019–malas mencatat kondisi keuangan, yuk, sekarang mulai ubah kebiasaannya.
Mulailah dari mencatat pengeluaranmu setiap hari, baik yang dengan uang cash maupun cashless. Punyai satu buku agenda khusus untuk mencatat, atau kamu juga bisa memanfaatkan aplikasi di smartphone kamu. Mana saja yang nyaman, boleh.
2. Punyai tujuan keuangan yang riil
Kalau kamu belum punya tujuan keuangan di tahun 2019, maka di tahun 2020 ini kamu seharusnya sudah mulai punya.
Apa sih yang pengin kamu capai? Tetapkan tujuan jangka pendek (< 5 tahun), menengah (5 – 10 tahun), hingga jangka panjang (> 10 tahun) versi kamu. Wujudkan mimpi-mimpimu, dan perhitungkan apakah kamu perlu biaya untuk mewujudkan semua keinginanmu itu.
Jadikan ini sebagai tujuan keuanganmu yang riil. Setelah kamu mempunyai tujuan, tentunya akan mudah untukmu membuat rencana untuk benar-benar mewujudkannya kan?
3. Punyai gaya hidup yang lebih baik
Barangkali kamu punya kebiasaan atau gaya hidup yang kurang sehat di tahun 2019?
Nah, ini waktu yang baik juga untuk mengubahnya. Termasuk jika kamu punya kebiasaan kurang sehat dalam hal keuangan.
Mungkin kamu mulai rajin lagi ke gym, supaya iuran membership-mu enggak sia-sia? Atau, misalnya saja, iya kamu sudah bisa menabung atau berinvestasi Rp500.000 per bulan di tahun 2019. Tapi kamu juga menghabiskan uang rata-rata Rp1.300.000 buat ngopi dan nongkrong setiap bulan.
Well, gimana kalau untuk tahun 2020 ini, kamu ubah kondisinya? Kamu menabung Rp1.300.000 setiap bulan, dan buat nongkrong, cukuplah dengan Rp500.000 saja?
Tentunya kamu bisa menyesuaikannya dengan kondisimu secara riilnya ya. Yang pasti, buat dirimu sendiri lebih sehat tahun ini. Dengan begini, kamu juga akan lebih cepat mencapai tujuan keuanganmu yang sudah kamu tetapkan seperti di poin kedua di atas.
4. Bebas utang konsumtif
Lalu bagaimana dengan kondisi utang di tahun 2019? Apakah masih banyak utang konsumtif yang enggak perlu?
Yuk, perbaiki sebagai resolusi tahun baru di tahun 2020! Coba buka lagi review keuanganmu untuk 2019 yang lalu. Apa saja sih yang kamu beli dengan cara utang atau mencicil? Apakah barang tersebut memang kamu butuhkan, sedangkan harganya cukup mahal sehingga kamu perlu untuk berutang?
Atau kamu hanya pengin saja belanja? Karena ada promo cashback? Bisa belanja bonus planner?
Ubah kebiasaan belanja impulsif–apalagi dengan berutang–di tahun 2020 yuk!
5. Mulai/tambah aset investasi
Buat yang sudah mulai investasi di tahun 2019 kemarin, bravo! So, tahun ini, kamu harus bisa melanjutkan rencana investasimu. Bahkan, sebagai resolusi tahun baru, kamu bisa menambah aset investasi lagi.
Kalau kemarin sudah mulai dengan reksa dana, bagaimana jika tahun ini kamu mulai investasi saham?
Kalau seumpama, tahun kemarin kamu belum mulai investasi karena berbagai alasan, maka tahun ini juga tahun yang baik untuk mulai lo!
6. Belajar keuangan lebih banyak
Agar kondisi keuanganmu lebih baik di tahun 2020, maka ada baiknya juga kamu belajar lebih banyak lagi mengenai literasi keuangan.
Mungkin kamu bisa mengusulkan ke pihak HR di kantor tempat kamu bekerja untuk mengadakan pelatihan karyawan khusus untuk keuangan? Enggak cuma kamu sendiri kan yang bisa belajar. Belajar ramai-ramai itu seru banget lo!
QM Financial bisa banget menolong perusahaanmu untuk mengadakan training keuangan, agar karyawan semakin terampil mengelola keuangan pribadi masing-masing.
7. Tambah penghasilan
Nah, ini juga bisa menjadi salah satu resolusi tahun baru yang oke nih, demi kesehatan keuangan di tahun 2020.
So, kamu punya hobi apa? Kamu bisa mulai dari hobi kamu itu lo, untuk menambah penghasilan. Kelola waktu luangmu, biar enggak cuma nongkrong-nongkrong unfaedah doang. Siapa tahu, bisa buat nambah tabungan kan?
Nah, sudah ada 7 resolusi tahun baru untuk kondisi keuangan yang lebih sehat di tahun 2020. Kamu punya resolusi yang lain? Mau share dengan QM Financial? Boleh lo, langsung ditulis saja di kolom komen ya!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.