Mulai Tahun Baru 2023, dengan 5 Hal Keuangan yang Harus Lebih Baik Ini
Apa kabar tahun baru? 2023 sudah menginjak minggu kedua, saat artikel ini ditulis. Sudah punya resolusi keuangan belum? Sudah moveon dari liburan akhir tahun kemarin kan? Sudah siap untuk menjadikan tahun 2023 lebih baik daripada yang sebelumnya?
Yes, pergantian tahun umumnya dimanfaatkan untuk membangun semangat baru. Apalagi soal keuangan nih, harus banget baru semangatnya. Banyak hal yang kurang oke sebaiknya biar ikut ditinggalkan saja bareng tahun 2022. Di tahun baru 2023, keuangan harus lebih baik—yang dimulai dengan memiliki kebiasaan yang baik juga.
Hal keuangan apa saja yang harus lebih baik di tahun baru 2023? Ini dia beberapa di antaranya.
Hal Keuangan yang Harus Lebih Baik di Tahun Baru 2023
1. Catatan keuangan yang lebih rapi
Tahun sudah berganti, ya masa keuangannya masih berantakan. Coba yuk, dicek, barangkali keuanganmu masih berantakan karena catatan keuanganmu belum rapi—masih banyak bolongnya, masih sering enggak tahu uang ke mana, dan sebagainya. Jadi, ya pantas saja cash flow masih berantakan kan?
Yuk, dirapikan! Awal tahun adalah garis start yang pas untuk memulai kebiasaan baru. Buat catatan keuangan lebih rapi, agar kamu tahu pola dan kondisi keuangan dengan lebih pasti sehingga kamu bisa membuat perencanaan keuangan yang lebih komprehensif juga.
2. Siap untuk tujuan keuangan berikutnya
Seiring tahun yang berganti, tujuan keuangan bisa jadi lebih dekat. So, coba cek dan cermati, tujuan keuangan apa saja yang harus dipenuhi tahun ini. Misalnya, harus bayar uang pangkal sekolah anak. Atau harus lunasi DP tahun ini, dan sebagainya.
Segera tentukan langkah yang perlu diambil terkait tujuan keuangan yang semakin dekat. Mungkin perlu mencairkan asetnya bulan ini, atau bulan depan? Jangan lupa, sebagian aset butuh waktu untuk bisa dicairkan ya. Jangan sampai kelupaan, dan berakhir pas uang dibutuhkan, aset belum juga bisa menjadi cash. Jadi harus mencari alternatif solusi lain kan?
Sementara itu, mungkin juga tahun ini kamu perlu melangkah ke fase berikutnya setelah sebelumnya berhasil mencapai titik tertentu. Misalnya saja, dana darurat sudah bisa dipenuhi secara ideal tahun 2022 kemarin. Nah, berikutnya, kamu perlu punya asuransi jiwa. So, ada baiknya mulai direncanakan juga, terutama soal menghitung uang pertanggungan yang sesuai besarnya.
Yuk, fokus pada tujuan dan berbagai langkah realistis untuk bisa semakin dekat dalam pencapaiannya di tahun baru 2023 ini.
3. Lebih baik dalam menentukan prioritas
Kita itu banyak maunya. Ya, itu wajar. Selama kita masih hidup, kita pasti akan banyak maunya. Namun tentu saja harus disesuaikan dengan kemampuan. Nah, antara “mau” dan “kemampuan” ada yang namanya prioritas. Prioritas yang akan menentukan, kebutuhan mana dulu yang bisa direalisasikan. Pasalnya kemauan yang banyak kadang memang tidak disertai kemampuan yang seimbang. Kalau enggak imbang, kita bisa jadi halu. Dan halu sudah pasti akan berbahaya bagi hidup (baca: keuangan) kita.
Di tahun baru 2023, yuk, lebih baik lagi dalam menentukan prioritas. Memang dalam setiap hal yang ingin kita capai, akan ada pengorbanan yang perlu dilakukan. Tapi, demi kondisi yang lebih baik, ya mengapa tidak kan? Di sinilah prioritas berperan.
Apalagi masih banyak lo, yang suka sabotase rencana keuangan sendiri gara-gara masih sulit membedakan keinginan dan kebutuhan. Nah, coba diingat-ingat lagi. Apakah kamu—dalam 2 minggu pertama ini—masih melakukan hal yang sama? Jika iya, yuk, ini waktu yang tepat untuk kembali mengatur dan memilah, mana kebutuhan dan mana keinginan semata. Bukannya tidak boleh menuruti keinginan, tetapi kembali lagi ke soal prioritas. Pasalnya, sumber daya kita juga terbatas kan? Ingat, kita masih akan banyak kebutuhan yang sangat penting sampai jauh ke depan lo!
4. Portofolio investasi yang lebih baik dan produktif
Tahun baru 2023 juga seharusnya bisa jadi garis awal baru untuk memastikan portofolio investasimu berkembang dengan lebih baik.
Sudah enggak zamannya lagi FOMO-an, atau asal investasi terhadap berbagai instrumen tanpa kamu analisis secara mendalam terlebih dahulu. Justru, sekarang waktu yang tepat untuk bisa melihat dan mereview, apakah portofoliomu sudah cukup produktif dan apakah sudah sesuai dengan tujuan keuangan yang ingin kamu capai.
5. Lebih produktif
Buat yang di tahun 2022 masih hanya memiliki satu stream income saja, yuk, coba buat rencana untuk mendiversifikasikan sumber penghasilan yang bisa kamu dapatkan.
Ada banyak sumber pemasukan yang bisa dimanfaatkan lo. Misalnya seperti kerja lepas atau paruh waktu, bisnis, hingga royalti. Kamu sesuaikan dengan kondisi serta kemampuan, dan tambahlah penghasilan di tahun baru 2023.
Nah, itu dia sederet hal keuangan yang seharusnya lebih baik di tahun baru 2023. Gimana? Ada yang memang sudah masuk ke dalam daftar resolusimu? Jika iya, selamat dan nikmati prosesnya. Ingat, hasil tak akan mengingkari usaha.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Liburan Akhir Tahun 2022, Mau ke Mana dan Bagaimana Atur Bujetnya?
Sebentar lagi, kita akan mengakhiri tahun 2022 nih. Apa kabar liburan akhir tahun? Apakah kamu sudah bersiap?
Pemerintah sendiri menegaskan bahwa tidak ada cuti bersama untuk liburan Nataru tahun ini. Tapi, jika memang diperlukan, kamu bisa tetap mengajukan cuti agar bisa menikmati liburan akhir tahun.
Prediksi Pemerintah mengenai Liburan Akhir Tahun 2022
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan sendiri memprediksi, ada kurang lebih 44 juta orang yang akan melakukan perjalanan di penghujung tahun, untuk menikmati liburan akhir tahun. Itu artinya setara dengan kurang lebih 16% dari total penduduk Indonesia.
Dan, Yogyakarta menjadi salah satu tujuan liburan akhir tahun terbanyak untuk Nataru kali ini, dengan pelaku perjalanan terbanyak berasal dari Jabodetabek. Transportasi yang dipergunakan paling banyak adalah mobil pribadi sebesar 28.26%, dan sepeda motor sebanyak 16.47%. Sementara 13.42% di antaranya memilih menggunakan kereta, dan sejumlah 11.9% ingin melakukan perjalanan dengan naik bus umum.
Keuangan saat Liburan Akhir Tahun
Memang akhir tahun biasanya menjadi momen untuk bisa mengambil jeda dari rutinitas sehari-hari bagi sebagian besar orang, di samping liburan Idulfitri. Bisa dibilang, liburan akhir tahun biasanya memang menjadi agenda tetap bagi sebagian orang. Mereka bahkan sudah punya rencana untuk liburan dari jauh-jauh hari.
Lalu, bagaimana dengan tahun ini? Bukankah kita masih dalam suasana prihatin? Meski sudah dikatakan terbebas dari resesi 2023, tetapi masih banyak masalah yang terjadi di sekitar kita.
Yah, yang namanya perubahan ekonomi toh akan selalu terjadi. Dampak pasti ada, tetapi sebagian besar memang tak bisa kita kendalikan atau hindari. Jadi, mau liburan akhir tahun di tengah ketidakpastian? Ya, enggak apa, asalkan kamu siap. Setidaknya, saat selesai liburan nanti, kamu tidak lantas terlibat masalah keuangan, terutama utang. Selanjutnya, kamu bisa menyusun rencana lagi.
So, buat kamu yang pengin memanfaatkan momen untuk cuti dan liburan akhir tahun, yuk, ceki-ceki dulu kondisi keuanganmu, dan kemudian membuat rencana liburan dengan bujet yang sesuai kemampuan. Dengan demikian, nantinya, kesehatan keuangan tetap terjaga setelah liburan, pun tak terjadi masalah yang terlalu serius.
Ikuti beberapa tip berikut ini ya.
1. Gunakan dana yang memang sudah dialokasikan
Seperti yang sudah sempat disinggung di atas, bahwa liburan akhir tahun merupakan salah satu agenda tetap bagi sebagian orang, selain liburan Idulfitri. Jika memang demikian, anggarannya bisa kamu masukkan sebagai anggaran pengeluaran tahunan.
Untuk pengeluaran tahunan, maka kamu bisa mengalokasikan dari penghasilan tahunan juga. Misalnya dari THR atau bonus akhir tahun.
Selain itu, karena menjadi pengeluaran rutin tahunan, kamu pun bisa menabung lebih dulu. Mulailah dengan menghitung biaya dan kebutuhan untuk liburan, dan kemudian kamu perhitungkan dengan jangka waktu—misalnya 1 tahun. Simpanlah tabunganmu pada rekening terpisah dengan tingkat risiko yang rendah. Misalnya di tabungan biasa, atau di reksa dana pasar uang.
Ketika sudah mendekati waktunya untuk liburan, tabungan bisa dicairkan dan bisa kamu pergunakan sebagai ongkos. Dengan begitu, kamu tidak perlu mengganggu pos keuangan yang lain, sehingga saat liburan selesai kamu juga bisa tetap memenuhi kebutuhan yang lain seperti biasanya.
2. Sesuai kemampuan
Sepanjang tahun 2022, tercatat ada banyak pencarian terkait objek atau destinasi wisata yang asyik untuk dikunjungi dan dikumpulkan datanya oleh Google. Beberapa di antaranya yang cukup ngehits di Indonesia adalah Tanah Lot di Bali dan Heha Ocean View di Yogyakarta. Tempat lainnya yang masuk juga dalam data Google ini adalah Sky View yang ada di London, Inggris, juga Setas de Sevilla, Seville, Spanyol. Masih banyak lainnya yang masuk dalam Google Trend ini.
So, kamu hendak menghabiskan liburan akhir tahun ke mana? Jika menurut data Kemenhub, Yogyakarta memang menjadi tujuan wisata terbanyak. Namun, barangkali terlalu jauh untukmu, sehingga anggaran pun tak mencukupi. Jika seperti ini keadaannya, maka lebih baik kamu mengganti rencana dan memilih tempat lain untuk liburan akhir tahun ini.
Tak perlu ragu untuk membuat ulang rencana liburan, karena kemampuan finansial memang menjadi salah satu faktor pertimbangan utama yang harus dipikirkan dengan baik dan bijaksana. Kamu tak perlu gengsi, bahkan, jika mampunya ber-staycation di hotel di dalam kota. Enggak ada buruk dan ruginya kok! Bahkan, kamu juga bisa mendapatkan banyak pengalaman jika kamu bisa memilih hotel yang asyik. Siapa tahu juga ada promo. Ya kan?
Yang penting, seusai liburan, enggak ada utang yang jadi tanggungan.
3. Jangan habiskan anggaran
Berhematlah selama liburan. Memang kamu sudah punya alokasi dana yang sudah ditetapkan dan dianggarkan, dan semua tampaknya aman. Namun, enggak ada salahnya banget kalau kamu juga berhemat nanti pada praktiknya.
Syukur-syukur ada sisa dana liburan, kamu bisa manfaatkan misalnya untuk dana darurat, atau untuk menambah portofolio, dan hal-hal lain yang produktif—yang akan memberikan manfaat untukmu di kemudian hari.
Nah, bagaimana? Kayaknya sih sudah benar-benar siap untuk liburan akhir tahun ya? Semoga menyenangkan liburannya ya?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Dapat Bonus Akhir Tahun 2022, Bisa Buat Apa?
Enggak terasa ya, sudah mau habis saja nih tahun 2022. Bonus akhir tahun, apa kabar? Eciyeee … Kayaknya ada yang lampaui target nih tahun ini, jadi bisa dapat insentif yang lumayan.
Selamat ya, bestie! Tapi memang tak semua perusahaan memberikan benefit berupa bonus akhir tahun sih. Ada beberapa yang tidak memberikan tambahan gaji ini, mungkin tahun ini atau mungkin juga memang tidak ada fasilitas untuk itu. Memang adanya bonus akhir tahun ini menjadi wewenang dan kebijakan masing-masing perusahaan sih, karena tidak ada aturan resminya pada pemerintah. Tidak seperti THR, misalnya. Jadi, kalau memang kamu tidak mendapatkannya tahun ini, jangan patah semangat ya.
Terus, yang dapat bonus akhir tahun, mau dipakai buat apa nih, uang hasil kerja kerasnya?
Kelola Uang Bonus Akhir Tahun supaya Ada Manfaatnya
Bonus akhir tahun bisa jadi termasuk dalam penghasilan tahunan, kalau memang diberikan secara teratur, sesuai kesepakatan kerja. Tetapi, bisa juga dianggap sebagai rezeki, kalau ternyata hal ini tak selalu diberikan oleh perusahaan.
Baik sebagai penghasilan tahunan ataupun sebagai sekadar rezeki, dua-duanya harus dikelola dengan baik, supaya uangnya bisa bermanfaat untuk kebutuhanmu. Jangan sampai dihamburkan, hingga tak bersisa dan tak ada faedahnya. Sayang banget kan?
Jadi, apa saja yang bisa kamu lakukan untuk mengelolanya?
1. Pakai untuk kebutuhan tahunan
Ada penghasilan tahunan, ada juga pengeluaran atau kebutuhan tahunan. Seperti apa contohnya? Misalnya saja pajak, seperti PBB, pajak kendaraan, dan sebagainya. Bisa juga premi asuransi jiwa yang dibayar tahunan. Atau kamu juga bisa sisihkan bonus akhir tahun untuk Idulfitri atau kurban tahun depan.
Ya, adanya penghasilan tahunan memungkinkan kita untuk memenuhi kebutuhan tahunan juga. Tinggal diatur saja, kebutuhannya berapa. Semoga bisa tercukupkan semua ya.
2. Bayar utang
Alokasi kedua yang bisa kamu lakukan dengan uang bonus akhir tahun adalah untuk membayar utang. Setelah dihitung-hitung, ternyata bisa langsung dilunasi, ya kenapa enggak? Ya kan?
Apalagi kalau cicilanmu sudah mendekati atau malah melebihi dari batas 30% penghasilan rutin setiap bulan. Itu artinya sudah mulai enggak sehat. So, manfaatkan kesempatan mendapatkan tambahan dana ini untuk bisa mengurangi beban cicilanmu. Mungkin tidak bisa kamu lunasi seluruhnya juga tak apa. Paling tidak, bisa menekan cicilan bulan depan menjadi kurang dari 30%, itu sudah bagus!
3. Tambah dana darurat
Buat kamu yang masih belum bisa memenuhi nominal ideal dana darurat, adanya bonus tahunan ini juga bisa dimanfaatkan buat mengejar target lo. Apalagi di tahun 2023 nanti—meskipun banyak yang mengatakan bahwa Indonesia bebas dari ancaman resesi—kondisinya masih belum pasti. Dunia masih akan diwarnai krisis, terutama yang menyangkut energi dan pangan.
So, ada bagusnya kalau kamu punya niat untuk kejar target nominal ideal dana darurat. Untuk lajang, dana darurat ideal adalah 4 x pengeluaran rutin bulanan, menikah 6 x pengeluaran rutin bulanan, menikah dengan 1 anak 9 x pengeluaran rutin bulanan, dan menikah dengan 2 anak 12 x pengeluaran rutin setiap bulannya.
Dengan adanya dana darurat, kamu akan lebih nyaman menjalani hidup, pun bisa menekan risiko terlilit utang jika sewaktu-waktu membutuhkan dana karena muncul situasi darurat.
Harapannya sih sebenarnya satu, di penghujung tahun 2022 ini: Semoga badai PHK segera berlalu.
4. Investasi
Nah, setelah memenuhi 3 kebutuhan yang cukup penting di atas dan ternyata bonus akhir tahun yang kamu terima masih ada sisa—syukur-syukur masih banyak—maka kamu boleh saja menambah portofolio investasi yang kamu miliki. Dengan begini, kamu bisa mencapai tujuan finansial dengan lebih cepat kan?
Lalu, portofolio investasi mana dulu nih yang harus dipenuhi? Tergantung kondisi dan kebutuhanmu. Boleh saja kalau kamu mau menambah dulu investasi jangka pendekmu. Misalnya, pertengahan tahun depan kamu harus membayar uang pendaftaran ulang sekolah anak. Nah, kamu bisa nih alokasikan dari bonus akhir tahun yang kamu dapatkan.
Atau, jika sedang tidak ada tujuan jangka pendek, atau investasi jangka pendek sudah aman, kamu bisa mengalokasikannya untuk investasi jangka panjangmu. Untuk dana pensiun, misalnya.
5. Self reward
Yang terakhir tentu saja, kamu bisa gunakan bonus akhir tahun yang kamu terima untuk memberi self reward pada diri sendiri.
Memangnya boleh? Ya, boleh dong. Memangnya ada yang bilang enggak boleh?
Boleh banget kalau kamu hendak mempergunakan tambahan gaji ini untuk memberikan dirimu sendiri hadiah yang pantas banget kamu dapatkan setelah bekerja keras selama setahun. Misalnya, kamu pengin healing dan staycation, boleh. Mau beli tas branded yang sudah setahun mandek di keranjang online shop-mu, juga boleh. Mau nonton konser, boleh juga.
Yang penting, pastikan kamu mempergunakan uang tersebut setelah kebutuhan yang lebih penting sudah aman ya. Jangan sampai kamu pakai uang bonusmu untuk memberi self reward, sementara kamu masih terlilit utang dalam jumlah besar dan bunga tinggi, misalnya. Dengan begitu, masalah hidup akan tidak berkurang.
Nah, sekarang sudah memutuskan mau dipakai untuk apa uang bonus akhir tahun yang kamu dapatkan? Semoga bisa bermanfaat maksimal untukmu ya.
Mau belajar bareng cara mengelola bonus tahunan dengan lebih baik? Yuk, undang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Hal yang Harus Dicek saat Review Rencana Keuangan Akhir Tahun
Nggak kerasa ya, sudah mulai melipir ke penghujung tahun 2021. Apa kabar 2021-mu? Apakah baik-baik saja sampai di sini? Ada tujuan keuangan yang sudah tercapai? Atau justru mundur sedikit, untuk akhirnya melangkah maju lagi di tahun 2022 nanti? Sudah siap melakukan review rencana keuangan akhir tahun?
Apakah harus melakukan review rencana keuangan akhir tahun?
Well, sebenarnya juga tak ada yang mewajibkan sih. Tetapi, kalau kita melakukannya, kita dapat memanfaatkan hasil review tersebut untuk membuat perencanaan keuangan tahun depan dengan lebih baik. Kita juga akan tahu, sudah seberapa dekat kita dengan tujuan keuangan kita.
Yah, meski tahun 2022 juga belum ada kepastian akan seperti apa ekonomi kita, tapi bukankah kita harus siap dengan hal terburuk sekaligus berharap untuk yang terbaik? Setidaknya, kita pasti pengin dong, tahun 2022 jadi tahun yang lebih baik.
So, apa saja yang perlu kita cek dalam review rencana keuangan akhir tahun? Ini dia.
Cek 5 Hal Ini Saat Review Rencana Keuangan Akhir Tahun
1. Penghasilan vs Pengeluaran
Yang pertama harus dicek di akhir tahun 2021 ini adalah kondisi penghasilan versus pengeluaranmu selama satu tahun.
- Apakah cash flow kamu lancar?
- Apakah kamu masih living paycheck to paycheck? Alias gaji masih cuma numpang lewat di ATM?
- Punya berapa sumber penghasilan?
- Berapa rasio utang kamu?
- Berapa rasio menabungmu?
- Berapa rasio likuiditasmu
Periksa catatan keuangan, dan cermati, bagian mana yang kamu merasa “kecolongan”? Jika kamu sudah berkeluarga, ajak pasangan untuk mencermati bersama. Kalau memang ada yang belum sesuai dengan harapan, carilah solusi terbaik agar kondisi bisa diperbaiki di tahun depan.
Terutama soal penghasilan. Jika di tahun 2021 ini, kamu masih bergantung pada satu jenis pintu income, cobalah untuk mencari peluang tambahan lain. Ada banyak alternatif bisa dicoba, yang sekiranya tidak mengganggu pekerjaan utama. Misalnya freelancing atau jualan produk.
2. Kinerja investasi
Review rencana keuangan akhir tahun juga meliputi pengecekan terhadap kinerja investasi. So, coba cermati, bagaimana kondisinya saat ini?
- Sudah berinvestasi pada instrumen apa saja?
- Bagaimana pertumbuhannya? Apakah sudah positif, atau masih relatif negatif jika dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi?
- Instrumen mana yang kurang bagus kinerjanya? Apakah mungkin dioptimalkan lagi, ataukah mesti direview secara khusus dan lebih mendalam lagi, karena sudah tak tertolong?
- Apakah masih dalam jangka waktu yang diharapkan? Ataukah, ada tujuan keuangan yang sebentar lagi sudah harus dicapai? Misalnya, untuk dana pendidikan anak yang akan dibayarkan tahun depan, apakah instrumennya sudah aman? Atau perlu dipindahkan?
Perhitungkan kembali semuanya, cocokkan dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya. Kalau perlu, pertimbangkan apakah perlu melakukan rebalancing, agar komposisinya lebih seimbang di tahun depan.
3. Aset vs Liabilitas
Perbandingan aset terhadap liabilitas, atau kewajiban, akan menentukan seberapa besar net worth, atau kekayaan bersih, yang kita miliki. Jika sudah didapat perbandingannya, kita bisa mengomparasikannya juga dengan kondisi tahun lalu; apakah berkembang, atau malahan menyusut?
Jika berkembang, maka kamu bisa melanjutkan apa yang sudah kamu lakukan, dengan penyesuaian dengan kondisi saat ini. Jika menyusut, kamu perlu mencari tahu, apa penyebabnya dan kemudian mencari solusinya.
Cek rasio utang saat ini. Semoga saja tetap sehat ya, yaitu di bawah 30% dari penghasilan rutinmu.
4. Proteksi
Hal berikutnya yang harus kamu cek dalam review rencana keuangan akhir tahun adalah kebutuhan proteksi. Cek:
- Apakah asuransi yang kamu miliki sudah sesuai dengan kebutuhanmu?
- Apakah sudah ada klaim yang kamu ajukan, dan bagaimana prosesnya?
- Apakah uang pertanggungan asuransi jiwa kamu sudah sesuai dengan kebutuhan?
- Apakah perlu ditambah?
- Apakah ada asuransi yang jatuh tempo? Apakah perlu diperpanjang kembali?
5. Tujuan keuangan
So, sudah sampai di sini, kamu perlu juga cek kembali pencapaian tujuan keuangan kamu dalam review rencana keuangan akhir tahun 2021 ini.
Tujuan keuangan apa saja yang kamu punya, dan bagaimana posisinya sekarang? Misalnya, kamu punya tujuan keuangan DP rumah, yang di tahun 2021 ini seharusnya sudah terpenuhi sebesar 70%. So, gimana? Apakah sudah 70%, atau belum? Jika belum, maka kamu perlu mencari masalahnya di mana, dan kemudian membuat rencana baru untuk mengatasi masalah yang ada.
Nah, itu dia beberapa hal yang perlu kamu cek dan cermati dalam proses review rencana keuangan akhir tahun 2021. Well, semoga semua baik-baik saja ya. Hasil review kamu ini nantinya bisa kamu manfaatkan untuk membuat rencana keuangan dan menentukan prioritas pencapaian di tahun 2022. Pastinya, kamu pengin kondisimu lebih baik di tahun 2022 mendatang kan? Iya dong, pasti!
Kalau memang kamu merasa perlu untuk belajar mengatur keuangan lagi, kamu bisa bergabung kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!