Meninjau Ulang Keuangan Pribadi di Tahun Baru: Panduan untuk Karyawan di 2024
Meninjau ulang keuangan pribadi menjadi langkah krusial yang tidak boleh diabaikan, apalagi kita mau masuk ke tahun baru, tahun 2024. Termasuk untuk kita yang berstatus karyawan.
Mengapa ini penting?
Table of Contents
Pentingnya Review Keuangan di Tahun Baru
Tanpa pemahaman yang jelas tentang posisi keuangan kita saat ini, kita bisa saja mengambil keputusan keuangan yang tidak optimal atau bahkan merugikan.
Yah, namanya juga karyawan yang mengandalkan gaji kan? Gaji yang didapat dari hasil kerja keras, ya sebisa mungkin bisa memberikan manfaat yang banyak. Apalagi kita banyak mau.
So, menyesuaikan anggaran dan rencana keuangan dengan kondisi terkini bukan hanya tentang bertahan dalam jangka pendek, tetapi juga tentang membangun fondasi yang kuat untuk stabilitas keuangan jangka panjang.
Bagaimana cara menyesuaikannya? Ya, mengevaluasi pengeluaran rutin, mengidentifikasi area di mana kita bisa menghemat, dan mungkin yang paling penting, menetapkan atau menyesuaikan tujuan keuangan kita sesuai dengan kondisi yang ada sekarang.
Kita semua punya tujuan keuangan, mulai dari menabung untuk dana darurat, investasi, hingga merencanakan untuk masa depan. Apa saja yang kita lakukan sekarang akan berdampak signifikan pada kesejahteraan keuangan kita di masa mendatang.
Jadi, saat kita memasuki tahun baru, mari kita ambil kesempatan ini untuk duduk, merenung, dan menyesuaikan rencana keuangan kita. Dengan demikian, kita enggak hanya mempersiapkan diri untuk menghadapi ketidakpastian yang mungkin datang, tetapi juga membuka jalan untuk mencapai tujuan keuangan yang kita impikan.
Langkah-Langkah Meninjau Keuangan Pribadi Karyawan di Tahun Baru
Meninjau keuangan pribadi adalah proses yang harus dilakukan secara teratur, terutama di awal tahun baru. Tujuannya untuk memastikan bahwa keuangan kita sejalan dengan tujuan dan kebutuhan kita. Apa saja langkah yang perlu dilakukan?
1. Cek Penghasilan dan Pengeluaran
Langkah pertama yang harus dilakukan dalam review keuangan di tahun baru adalah menyusun dan memeriksa daftar penghasilan dan pengeluaran.
Semoga sih, kamu sudah secara detail mencatat semua sumber pendapatanmu, baik itu gaji, pendapatan sampingan, atau investasi. Jika memang sudah, di tahun 2024 nanti, kamu tinggal melanjutkan usaha baikmu ini. Kalau belum, ini bisa jadi momen yang tepat untuk mulai.
Sama pentingnya adalah menelusuri setiap pengeluaran, mulai dari biaya tetap seperti sewa atau cicilan hingga pengeluaran variabel seperti makan di luar atau hiburan.
2. Review Tujuan Keuangan
Setelah kita memiliki gambaran yang jelas tentang situasi keuangan kita saat ini, langkah selanjutnya adalah mereview tujuan keuangan jangka pendek dan jangka panjang.
Contohnya, kalau kamu punya tujuan keuangan DP rumah—misalnya. Coba dicek, bagaimana posisinya di awal tahun baru nanti. Apakah sudah sesuai harapan perkembangannya? Misalnya, kamu tadinya bertarget tahun 2024 bisa Rp50 juta. Saat ini posisinya Rp35 juta. Apakah kamu sanggup mengejar Rp15 juta lagi di tahun 2024?
Jika bisa, dengan apa pun kondisi kamu, maka lanjutkan usaha baikmu. Kalau tidak, maka kamu akan perlu strategi baru.
Lakukan hal yang sama untuk tujuan keuangan lainnya, yang sebelumnya kamu sudah targetkan. Ingat, bahwa tujuan keuangan itu ada judul, nominal, dan jangka waktu.
3. Kelola Utang secara Efektif
Selanjutnya, strategi mengelola utang secara efektif.
So, memang ini juga adalah waktu terbaik untuk mengevaluasi kembali semua utang yang ada. Kartu kredit, pinjaman pribadi, hingga KPR, semua harus direview. Tinjau kembali juga rencana pelunasannya, dan car cara supaya bisa mengurangi beban utang tersebut secara efisien.
Mengurangi utang tidak hanya mengurangi beban finansial, tapi juga meningkatkan kesehatan keuangan secara keseluruhan.
4. Review Investasi
Review investasi juga menjadi bagian penting dari peninjauan keuangan karyawan.
Review investasi ini termasuk mengevaluasi portofolio investasi kita, seperti saham dan reksa dana, atau mungkin instrumen lain yang kita punya. Review ini dilakukan untuk memastikan bahwa kinerja investasi tersebut masih sejalan dengan tujuan keuangan dan toleransi risiko kita.
Dalam beberapa kasus, mungkin perlu melakukan penyesuaian untuk menyeimbangkan kembali portofolio atau untuk memanfaatkan peluang investasi baru.
5. Cek Dana Darurat
Cek dana darurat juga sangat penting untuk dilakukan di tahun baru.
Dana darurat adalah uang yang disimpan untuk keadaan darurat, seperti kehilangan pekerjaan atau pengeluaran lain yang tak terduga. Pastikan bahwa kita memiliki dana darurat yang cukup, idealnya mencukupi untuk biaya hidup selama tiga hingga enam bulan.
6. Cek Rencana Pensiun
Nah, gimana dan kapan harus memulai nih?
Enggak pernah terlalu dini untuk memulai perencanaan pensiun. Evaluasi opsi pensiun yang ada, seperti Jaminan Pensiun, DPLK, atau skema pensiun lainnya. Pastikan kita secara aktif berkontribusi ke dalamnya sesuai ketentuan.
Memikirkan masa depan adalah bagian tak terpisahkan dari manajemen keuangan yang sehat.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita sebagai karyawan dapat memastikan bahwa keuangan pribadi kita sehat dan siap untuk menghadapi tantangan dan peluang yang mungkin muncul di tahun baru, bahkan juga di tahun-tahun berikutnya.
Tinggal berharap saja, semoga tahun depan ada kenaikan gaji. Amin?
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Contoh Perencanaan Keuangan Keluarga yang Applicable di Tahun 2024
Gimana? Sudah siap menyambut tahun 2024? Mau memulai tahun 2024 dengan membuat rencana keuangan? Butuh contoh perencanaan keuangan keluarga yang applicable?
No worries, kamu sudah berada di artikel yang tepat. Ke bawah nanti akan ada contohnya, tetapi pastikan bahwa kamu mulai dari garis start yang benar dulu sebelumnya.
Table of Contents
Memahami Kondisi Keuangan Keluarga
Sebelum melihat contoh perencanaan keuangan keluarga yang applicable dan kemudian membuatnya, kamu mesti memahami kondisi keuangan keluarga dulu saat ini. Apa yang mesti dipahami?
1. Posisi Cash Flow
Jadi, mulailah dengan melakukan analisis yang teliti terhadap pendapatan dan pengeluaran keluarga. Pendekatan ini enggak hanya melibatkan pencatatan gaji bulanan, tetapi juga sumber pendapatan tambahan, seperti bonus atau pendapatan pasif. Di sisi lain, pencatatan pengeluaran harus mencakup segala sesuatu, mulai dari biaya bulanan rutin hingga pengeluaran tak terduga.
Nah, keduanya ini harus dengan pasti kamu ketahui. Dengan memiliki gambaran yang jelas tentang arus kas kita, kita dapat mengidentifikasi area di mana kita bisa menghemat dan di mana kita perlu menginvestasikan lebih banyak.
2. Posisi Aset dan Utang
Selanjutnya, kita perlu menilai aset dan utang keluarga. Aset bisa berupa tabungan, investasi, properti, atau barang berharga lainnya. Sementara itu, utang mungkin termasuk KPR, pinjaman kendaraan, atau kartu kredit.
Memahami perbandingan antara aset dan utang memberi kita gambaran yang lebih jelas tentang kekayaan bersih kita dan membantu kita dalam membuat keputusan keuangan yang bijak.
3. Cek Prioritas untuk Tahun 2024
Terakhir, penting untuk menentukan prioritas keuangan keluarga. Setiap keluarga memiliki kebutuhan dan tujuan yang unik, yang bisa berkisar dari pendidikan anak hingga persiapan pensiun.
Mengidentifikasi dan menetapkan prioritas ini memungkinkan kita untuk mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif, memastikan bahwa kebutuhan terpenting tidak hanya terpenuhi, tetapi juga secara aktif diperjuangkan.
Dengan memahami kondisi keuangan keluarga secara mendalam, kita menempatkan diri kita pada posisi yang lebih baik untuk membuat keputusan keuangan yang berinformasi dan strategis, membawa keluarga kita lebih dekat ke tujuan keuangan yang kita impikan.
Tahap Perencanaan Keuangan Keluarga Tahun 2024
Nah, untuk bisa memahami contoh perencanaan keuangan keluarga dengan mudah, kamu juga perlu memahami tahapan membuat rencananya dulu.
Penyusunan Anggaran
Membuat anggaran yang realistis adalah fondasi penting dalam contoh perencanaan keuangan keluarga. Langkah pertama adalah menentukan penghasilan dan pengeluaran bulanan. Dengan menggunakan aplikasi pengelolaan keuangan atau alat bantu sederhana seperti spreadsheet, kita dapat dengan mudah melacak dan mengelola aliran kas.
Contoh pembagian anggaran yang efektif meliputi alokasi untuk kebutuhan sehari-hari, tabungan, investasi, dan juga hiburan. Tentu saja kamu bisa membuatnya sesuai kebutuhan dan kondisi keluargamu, tidak harus persis dengan contoh perencanaan keuangan keluarga ini.
Intinya, anggaran bukan hanya alat untuk mengendalikan pengeluaran, tetapi juga untuk memastikan bahwa semua aspek kehidupan keluarga tercakup.
Strategi Menabung dan Investasi
Tentukan tujuan tabungan, baik jangka pendek maupun panjang, membantu dalam merancang strategi yang sesuai. Untuk tahun 2024, pilihan investasi bisa meliputi saham, reksa dana, atau properti, dengan masing-masing memiliki risiko dan peluangnya.
Penting untuk memahami karakteristik setiap investasi dan bagaimana instrumen tersebut bisa sejalan dengan tujuan keuangan keluarga.
Dana Darurat
Tujuan dana darurat adalah sebagai bantalan keuangan untuk biaya tak terduga tanpa mengganggu rencana keuangan lainnya. Idealnya, dana darurat harus mencakup biaya hidup minimal selama 3-6 bulan.
Menyisihkan sebagian kecil dari pendapatan bulanan secara rutin adalah cara terbaik untuk membangun dana ini.
Perencanaan Pendidikan dan Kesehatan
Biaya pendidikan dan kesehatan adalah dua aspek penting yang sering memerlukan perencanaan jangka panjang.
Mengantisipasi biaya pendidikan anak dari dini dapat meringankan beban keuangan di masa depan. Demikian pula, memiliki asuransi kesehatan keluarga adalah langkah penting untuk melindungi keluarga dari beban keuangan yang tidak terduga akibat masalah kesehatan.
Persiapan Pensiun
Merencanakan pensiun sejak dini adalah kunci untuk masa tua yang tenang dan aman secara finansial. Menyisihkan dana ke dalam program pensiun atau bentuk investasi jangka panjang lainnya dapat memastikan sumber pendapatan yang stabil di masa pensiun.
Perlindungan Aset dan Asuransi
Memilih jenis asuransi yang tepat adalah penting untuk melindungi aset dan keuangan keluarga. Asuransi kesehatan dan asuransi jiwa adalah asuransi wajib.
Jangan lupa, untuk mempelajari polis dan manfaat asuransi agar dapat memilih cakupan yang sesuai dengan kebutuhan keluarga.
Mengelola Utang dan Kredit
Strategi melunasi utang termasuk menetapkan prioritas pembayaran utang berdasarkan suku bunga dan jumlah utangnya. Membuat rencana pembayaran yang konsisten dan menghindari pengambilan utang baru yang tidak perlu membantu dalam menjaga keseimbangan keuangan keluarga.
Rencana keuangan yang baik adalah rencana yang fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan kondisi keuangan atau kehidupan keluarga. Dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang disiplin, keluarga dapat meraih tujuan keuangannya sambil menjaga keseimbangan kehidupan yang sehat dan bahagia.
Contoh Perencanaan Keuangan Keluarga 2024
Nah, sekarang kita lihat contoh perencanaan keuangan keluarga yang bisa diaplikasikan di tahun 2024.
Taruh saja, di tahun 2024, kita pengin fokus pada pembangunan dana darurat, mengumpulkan uang muka (DP) untuk rumah, dan memulai dana pensiun. Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah sebagai berikut.
- Gaji: Rp10.000.000
- Pemasukan dari side hustling: Rp2.000.000 (rata-rata)
- Pengeluaran Bulanan: Rp7.000.000 (termasuk biaya hidup, tagihan, dan pengeluaran rutin lainnya)
- Sisa Pendapatan Bulanan: Rp5.000.000 (rata-rata)
Dari data penghasilan di atas, kita buat contoh perencanaan keuangan keluarga untuk mencapai tujuan dana darurat, DP rumah, dan dana pensiun sebagai berikut.
1. Membangun Dana Darurat
Tujuan: Menyisihkan 6 kali pengeluaran bulanan sebagai dana darurat.
Target: Rp42.000.000 (Rp7.000.000 x 6 bulan).
Strategi: Menyisihkan Rp1.000.000 setiap bulan ke rekening tabungan khusus.
Durasi: 42 bulan (hingga tercapai, dimulai dari Januari 2024)
2. Mengumpulkan Uang Muka (DP) Rumah
Tujuan: Mengumpulkan DP rumah sebesar Rp100.000.000.
Target: Menabung Rp2.000.000 per bulan.
Strategi: Investasi dalam reksa dana atau produk keuangan lain dengan tingkat pengembalian rata-rata 8% per tahun.
Durasi: Sekitar 4 tahun.
3. Memulai Dana Pensiun
Tujuan: Membangun dana pensiun yang cukup untuk masa tua.
Strategi: Berinvestasi dalam skema pensiun atau produk keuangan jangka panjang.
Alokasi Dana: Minimal Rp500.000 per bulan.
Investasi Tambahan: Menambah investasi setiap kali ada kenaikan pendapatan atau bonus.
Catatan dan Strategi Umum
- Penyesuaian Anggaran: Melakukan evaluasi dan penyesuaian anggaran secara berkala untuk memastikan rencana tetap sesuai dengan situasi keuangan.
- Dana Darurat: Memastikan dana darurat mudah diakses tetapi tidak tercampur dengan tabungan atau investasi lain.
- Pengurangan Pengeluaran: Mencari cara untuk mengurangi pengeluaran, seperti mengurangi biaya yang tidak perlu, untuk meningkatkan jumlah tabungan.
- Peningkatan Pendapatan: Mencari sumber pendapatan tambahan jika memungkinkan, seperti pekerjaan sampingan atau bisnis kecil.
- Review dan Evaluasi: Melakukan review tahunan untuk mengevaluasi kemajuan dan melakukan penyesuaian jika perlu.
Rencana ini harus fleksibel dan mampu beradaptasi dengan perubahan situasi keuangan atau tujuan keluarga.
Nah, gimana? Cukup applicable kan? Kamu masih bisa membaginya lagi menjadi beberapa target kecil, sehingga kamu enggak merasa berat saat mengeksekusinya. Misalnya saja, target DP rumah, bisa kamu bagi ke dalam proyeksi tahunan. Dengan begitu, akan lebih mudah juga untuk melakukan review nantinya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengoptimalkan Manfaat dari Kelas Keuangan Online
Kamu sudah pernah ikut kelas keuangan QM Financial yang mana?
Ikut belajar keuangan di kelas online seperti di QM Financial memang bisa menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan keterampilan mengelola finansial. Nah, pertanyaannya, apa yang kemudian kamu lakukan setelah kelas selesai? Apakah sudah berhenti sampai di situ saja?
Ofkors tidak. Betul kan? Ya, seharusnya sih memang enggak berhenti hanya sampai kelas selesai. Bahkan faktanya, pembelajaran keuangan kita itu berlangsung seumur hidup loh! Jadi, jangan hanya berhenti di kelas. Lakukan beberapa hal berikut, agar manfaat kelas keuangannya lebih optimal.
Table of Contents
Mengoptimalkan Ilmu yang Didapatkan dari Kelas Keuangan
Review Materi
Setelah menyelesaikan kelas keuangan, langkah penting pertama adalah meluangkan waktu untuk secara menyeluruh untuk mereview kembali apa yang sudah didapatkan.
Enggak cuma sekadar membaca ulang catatan atau handout yang diberikan gratis, tetapi lebih kepada membenamkan diri dalam konsep dan prinsip yang telah dibahas.
So, cobalah duduk tenang, lalu buka semua materinya. Mulailah mengingat kembali topik-topik utama yang dibahas. Catatlah poin-poin penting dan konsep-konsep kunci, terutama yang paling relate dengan situasi yang sekarang kamu alami, atau yang memerlukan pemahaman lebih dalam.
Proses ini juga jadi kesempatan untuk mengidentifikasi area yang kamu mungkin belum sepenuhnya paham. Coba ditandai, agar kemudian kamu bisa mencari tahu lebih banyak dan menjawab pertanyaanmu sendiri.
Kamu juga bisa membuat ringkasan materi. Selain agar lebih mudah diingat, juga akan memudahkanmu untuk memahaminya. P
Praktik!
Apalah artinya belajar teori tanpa praktik? Bahkan, dalam hal keuangan, praktik itulah justru yang terbaik.
Setelah mempelajari berbagai konsep dan strategi di kelas keuangan, mulailah dengan mengidentifikasi aspek-aspek kehidupan finansial kamu yang paling membutuhkan perbaikan atau penyesuaian. Banyak ya?
Ya memang, tapi jangan overwhelmed dulu. Secara bertahap, aplikasikan satu konsep atau strategi pada satu waktu, sehingga kamu dapat memonitor dampaknya dengan jelas dan membuat penyesuaian bila perlu.
Sebagai contoh, jika kamu telah mempelajari tentang pentingnya anggaran, coba implementasikan dengan membuat anggaran bulanan yang detail. Buat rencana keuangan paling sederhana yang kamu bisa untuk memantau pengeluaran dan mengevaluasi efektivitasnya di akhir bulan.
Kalau mau segera fokus pada investasi, mulailah dengan investasi kecil di instrumen yang kamu pahami. Kamu bisa lanjut belajar dengan langsung praktik.
Memanfaatkan Sumber Daya Tambahan
Setelah mendapatkan ilmu di kelas keuangan, kamu juga bisa menambah lagi pengetahuanmu dari berbagai sumber daya tambahan lainnya.
Misalnya, habis ikutan kelas investasi, coba cari video QM Financial di YouTube yang menjelaskan tentang investasi. Dengan demikian, kamu akan mendapatkan pengetahuan dan wawasan lebih dalam lagi. Kamu bisa mencari juga podcast-nya di Spotify, atau baca-baca artikel di website ini.
Selain itu, kamu juga bisa bergabung dengan komunitas online, seperti forum keuangan atau grup media sosial. Dengan begitu, kamu bisa berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama, berbagi pengalaman, dan mendapatkan saran praktis.
Evaluasi dan Penyesuaian Strategi Keuangan
Setelah kamu mencoba mengimplementasikan ilmu yang kamu dapatkan, maka lakukan evaluasi agar kamu tahu seberapa efektif strategi tersebut untuk kamu gunakan mencapai tujuan keuangan.
Misalnya, kamu cek catatan keuanganmu. Apakah sekarang sudah mulai tampak seimbang antara pengeluaran dan pemasukan? Ataukah masih besar pasak daripada tiang? Jika iya, kamu perlu melihat lagi bagian mana yang salah, dan coba lakukan perubahan lagi.
Demikian juga kalau investasimu belum memberikan hasil seperti yang diharapkan, pertimbangkan untuk diversifikasi portofolio atau mengubah alokasi aset. Penting juga untuk mempertimbangkan perubahan dalam kondisi keuangan terkini, seperti perubahan pendapatan, keadaan keluarga, atau kondisi pasar.
Berbagi dengan yang Lain
Setelah memperkaya diri dengan pengetahuan dari kelas keuangan, membuka pintu pengetahuan itu kepada orang lain—baik itu keluarga, teman, atau rekan kerja—bisa menjadi pengalaman yang sama berharganya.
Enggak hanya akan membantu orang lain, berbagai ilmu juga akan membuatmu semakin pintar dan terampil dalam mengelola keuangan pribadimu. Proses berbagi ini akan “memaksa” kamu untuk melihat materi dari perspektif yang berbeda, sehingga bisa saja kemudian muncul pertanyaan atau insight yang tadinya enggak kepikiran.
Selain itu, diskusi yang muncul dari berbagi pengetahuan ini dapat menginspirasi ide-ide baru dan pendekatan yang berbeda terhadap masalah keuangan yang kamu hadapi. Jadi, enggak hanya bermanfaat untuk orang lain, kamu pun bisa belajar dari pengalaman dan wawasan orang lain.
Singkatnya, dengan berbagi pengetahuan, kamu enggak hanya memberi manfaat kepada orang lain tetapi juga terus mengasah dan memperluas pemahamanmu sendiri dalam dunia keuangan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pernikahan Mewah Peluang Cerai Tinggi: Apa yang Dapat Dipelajari Pasangan?
Ada penelitian yang mengungkapkan, bahwa pasangan yang melakukan pernikahan mewah cenderung akan berakhir pada perceraian. Ouch! Gimana nih, gaes, menurut kamu?
Adalah The Economic Times yang melaporkan mengenai temuan ini pada 7 Agustus 2023 yang lalu. Di sisi lain, masih menurut penelitian ini, pasangan yang memilih untuk merayakan pernikahannya secara sederhana justru berpeluang lebih besar untuk mempertahankan hubungan lebih lama, dengan rasio perceraian yang lebih rendah.
Penelitian yang dilakukan oleh ahli ekonomi Andrew Francis-Tan dan Hugo M Mialon ini menganalisis pengalaman pernikahan dari lebih dari 3.000 orang di Amerika Serikat.
Berdasarkan laporan CNN, para peneliti menemukan bahwa bagi pria, mengeluarkan biaya antara Rp30,8 juta hingga Rp61,7 juta untuk cincin pertunangan dikaitkan dengan risiko perceraian yang 1,3 kali lebih tinggi daripada pengeluaran antara Rp7,7 juta hingga Rp30,8 juta.
Selanjutnya, penelitian ini juga menemukan bahwa pernikahan dengan biaya di bawah Rp15,4 juta memiliki tingkat perceraian yang lebih rendah dibandingkan dengan pernikahan yang menghabiskan lebih dari Rp308 juta, yang meningkatkan risiko perceraian bagi perempuan hingga 1,6 kali lipat.
Table of Contents
Apa yang Bisa Dipelajari oleh Pasangan dari Penelitian tentang Pernikahan Mewah Ini?
Wow, apakah kamu merasa terkezoet akan berita ini? Apakah menurut kamu, memang ada hubungannya antara biaya pernikahan dengan kecenderungan perceraian, seperti yang diungkapkan oleh para peneliti?
Mungkin ada di antara kamu yang akan bilang, “Ah, gue kemarin bikin pesta pernikahan mewah. Sekarang juga masih awet-awet aja.” Atau, barangkali juga ada yang bilang, “Untung gue kemarin pesta sederhana aja.”
Apa pun boleh kamu katakan, terkait penelitian ini. Relate atau enggak dengan kondisi kamu. Namun yang pasti, ada beberapa hal yang bisa dipelajari dari hasil penelitian tentang pernikahan mewah ini.
1. Pentingnya Ngobrol dengan Pasangan
Mau pesta pernikahan mewah atau sederhana, yang mana pun sama saja asalkan sudah diobrolkan bersama antara pasangan. Mau dibiayai oleh orang tua, atau mau biaya sendiri, semua juga oke, lagi-lagi asalkan sudah ada kesepakatan antara kedua belah pihak.
Yang jadi masalah adalah ketika yang satu pengin pesta pernikahan mewah, sementara yang lain tidak menginginkannya. Atau bisa juga pengin pesta besar, tetapi ternyata untuk biaya harus berutang dengan bunga yang besar dan melilit.
Nah, ini yang harus dipikirkan. Jangan sampai, fokus hanya pada satu hari besar, sementara di belakang ada masalah yang mengintai. Jadi, ngobrol ya. Terutama penting untuk mengetahui value masing-masing, dan kemudian dikompromikan. Saat nanti sudah beberapa waktu menikah, komunikasi ini juga adalah kunci penting untuk menyelesaikan semua masalah yang timbul.
2. Jangan Terlambat Membuat Rencana Keuangan Bersama
Rencana keuangan keluarga sebaiknya memang sudah harus dimiliki begitu pasangan sudah menikah. Mau pesta pernikahan mewah atau pesta sederhana, pasangan sudah harus tahu, habis ini mau ngapain, mau ke mana.
Jadi, jangan sampai, habis pesta justru bingung, tinggal di mana nih? Mau di pondok mertua indah? Mau kos atau kontrak? Semua keputusan adalah baik ketika dibicarakan bersama.
Setelah Pernikahan (Mewah), 3 Hal Ini Harus Segera Dipikirkan
Pernikahan mewah atau sederhana, dua-duanya akan berujung masalah jika pasangan enggak kompak. So, untuk kompak ya harus ngobrol. Bikin pernikahan mewah ya oke saja, asal semua sudah ada di dalam rencana. Setelah membuat rencana pernikahan, segera bikin plan juga untuk beberapa hal berikut.
1. Tinggal di Mana?
Nah, ini yang sudah disinggung di atas. Ada banyak pasangan yang masih belum bersepakat untuk tinggal di mana ketika mereka melangsungkan pernikahan. Alhasil, alih-alih bisa langsung duduk dan merencanakan masa depan, mereka pun malah berkutat dengan masalah ini yang kadang jadi membesar.
So, ada beberapa opsi yang bisa dipilih; mau tinggal di rumah orang tua atau mertua sembari menyiapkan diri untuk membeli rumah pertama, atau mau sewa alias kontrak? Beberapa pasangan mungkin beruntung karena sudah menyiapkan rumah untuk tempat tinggal setelah menikah, tetapi ada banyak sekali yang belum siap.
Jadi, buka obrolan untuk hal ini begitu kamu dan pasangan sudah berencana untuk melangkah ke jenjang yang lebih serius.
2. Apa Tujuan Keuangan Terdekat?
Setelah menetapkan mau tinggal di mana dan bersepakat, selanjutnya ada yang harus disepakati lagi, yaitu apa tujuan keuangan bersama yang terdekat?
Tujuan ini tergantung kondisi masing-masing. Namun, ada satu yang wajib banget hukumnya untuk dicapai lebih dulu, yaitu dana darurat. Setelah itu, pasangan bebas menentukan, mau ngumpulin untuk dana DP rumah, atau dana liburan, atau mulai promil. Semua tergantung kebutuhan, dan ingat, harus bersepakat.
Buat rencana keuangan berdasarkan tujuan-tujuan yang disepakati, meliputi judul, nominal, dan target waktu. Ini penting agar ke depan, kamu dan pasangan lebih mudah dalam mengelola keuangan, dan terutama, mengatur prioritas.
3. Siapa Bekerja, Siapa Bayar Apa?
Hal ketiga yang harus segera disepakati adalah tentang peran dalam rumah tangga. Siapa yang akan bekerja dan menjadi tulang punggung keluarga? Siapa membayar apa, atau apakah akan membuat tabungan bersama, dan lain sebagainya.
Kalau kata lead trainer QM Financial, Mba Ligwina Hananto, mau papa bos atau mama bos? Enggak mungkin dua-duanya bos. Untuk memutuskannya, ya balik lagi: ngobrol.
So, pernikahan mewah memiliki kecenderungan bercerai lebih tinggi? Itu kata peneliti. Kalau kata QM Financial, semua ada di kesepakatan. Mau pesta pernikahan mewah? Oke, buat rencana. Mau bikin yang sederhana saja? Itu juga pilihan yang bijak, dan tetap buat rencana.
Ngobrol berdua tentang keuangan sejak dini enggak hanya akan mengurangi beban finansial, tetapi juga membantu pasangan untuk memulai pernikahan mereka dengan dasar yang lebih kokoh dan berorientasi pada hubungan mereka, bukan pada soal mewah atau tidaknya pesta.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Bebas Finansial Artinya Tinggal Ongkang-Ongkang? Ini yang Kamu Harus Tahu!
Banyak orang mengira, bebas finansial artinya adalah sebuah kondisi ketika seseorang bisa hidup tanpa bekerja keras lagi, menghabiskan hari-hari dengan santai, ongkang-ongkang sambil menikmati hasil jerih payah masa lalu. Namun, seberapa tepatkah pengertian ini?
Di balik anggapan populer, pada dasarnya, bebas finansial artinya jauh lebih mendalam dan kompleks. Konsep ini bukan hanya tentang memiliki uang yang cukup untuk tidak perlu bekerja, melainkan tentang memperoleh kebebasan untuk membuat keputusan hidup tanpa dibatasi oleh kekhawatiran finansial.
Hal ini mencakup kemampuan untuk memilih bagaimana seseorang ingin menghabiskan waktu, dengan siapa, dan untuk apa, menjadikan kebebasan finansial sebuah tujuan yang didambakan tetapi sering disalahpahami.
Table of Contents
Apa Itu Bebas Finansial?
Ketika kita mendengar istilah ini, sering kali yang terlintas dalam pikiran adalah bebas finansial artinya gambaran hidup tanpa kekhawatiran akan uang, ketika kita bisa melakukan apa saja sesuka hati.
Namun, sebenarnya, apa sih arti sebenarnya dari bebas finansial itu?
Secara umum, bebas finansial artinya adalah keadaan ketika seseorang memiliki cukup kekayaan atau sumber daya keuangan untuk hidup tanpa perlu bekerja secara aktif untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Artinya ya bukan berhenti bekerja sama sekali, melainkan memiliki kebebasan untuk memilih apakah ingin bekerja atau tidak, serta kapan dan bagaimana ingin melakukannya.
Namun, interpretasi dari bebas finansial ini bisa sangat beragam dan sering kali disalahpahami. Bagi sebagian orang, bebas finansial berarti memiliki kemampuan untuk membeli apa saja yang diinginkan, kapan saja. Sementara bagi yang lain, bebas finansial berarti memiliki waktu luang yang lebih banyak untuk menghabiskan waktu bersama keluarga atau untuk hobi.
Di sisi lain, ada juga kesalahpahaman bahwa begitu mencapai kebebasan finansial, seseorang dapat hidup tanpa melakukan apa pun, alias ‘ongkang-ongkang’ tanpa kegiatan produktif. Padahal, kebebasan finansial sesungguhnya lebih kepada pencapaian kemandirian ekonomi yang memungkinkan seseorang untuk membuat pilihan hidup yang lebih luas, bukan sekadar kemewahan atau kemalasan.
Jadi, meskipun konsepnya tampak sederhana, realitas bebas finansial itu jauh lebih kompleks dan memerlukan pemahaman yang mendalam tentang apa arti kebebasan tersebut bagi kehidupan kita masing-masing.
Langkah Menuju Bebas Finansial
So, untuk bisa bebas finansial artinya seseorang harus berupaya. Effortnya jangan dikira gampang—kadang bahkan butuh waktu bertahun-tahun untuk persiapannya.
1. Merencanakan Keuangan dengan Bijak
Bebas finansial artinya punya rencana keuangan yang komprehensif. So, salah satu langkah fundamental dalam perjalanan menuju kebebasan finansial adalah merencanakan keuangan dengan bijak. Enggak cuma soal menghemat uang atau memotong pengeluaran, melainkan membangun strategi keuangan yang komprehensif hingga jangka panjang.
Perencanaan keuangan yang bijak dimulai dengan memahami cash flow; dari mana uang datang, ke mana perginya, dan bagaimana dapat mengoptimalkan kedua aspek tersebut. Termasuk di dalamnya adalah membuat anggaran yang realistis dan disiplin dalam mengikutinya, sambil tetap memperhitungkan kebutuhan dan keinginan pribadi.
Selain itu, penting juga untuk membangun dana darurat, yang akan memberikan bantalan finansial di masa-masa tak terduga.
2. Investasi dan Membangun Sumber Pendapatan Pasif
Langkah penting lainnya menuju kebebasan finansial adalah melalui investasi dan pembangunan sumber pendapatan pasif.
Investasi adalah tentang menempatkan uang kita untuk bekerja, sehingga menghasilkan lebih banyak lagi. Instrumennya bisa beragam, seperti pasar saham, obligasi, properti, kekayaan intelektual, atau bahkan dalam bisnis pribadi. Kunci dari investasi yang sukses adalah diversifikasi dan pemahaman mendalam tentang risiko dan potensi keuntungan dari setiap pilihan investasi.
Adalah penting bagi kita untuk menyesuaikan pilihan instrumen sehingga tak sekadar investasi, tetapi menjadi aset aktif yang akhirnya memberikan penghasilan pasif. Penghasilan pasif ini bisa berasal dari sewa properti, dividen saham, pendapatan dari bisnis yang tidak memerlukan kehadiran konstan, atau bahkan dari hak cipta dan royalti.
Dengan adanya pendapatan pasif, kita dapat secara bertahap mengurangi ketergantungan pada pendapatan dari pekerjaan reguler dan mendekati realisasi kebebasan finansial. Namun, perlu diingat bahwa membangun sumber pendapatan pasif sering membutuhkan investasi awal, baik dalam bentuk waktu, uang, atau keduanya. Oleh karena itu, pendekatan yang bijak dan terinformasi sangat penting dalam langkah ini menuju kebebasan finansial.
3. Disiplin dan Mengelola Risiko
Pada inti dari perjalanan menuju kebebasan finansial, terletak dua prinsip penting: disiplin dan pengelolaan risiko.
Disiplin finansial bukan hanya tentang mengikuti anggaran atau rencana investasi yang telah ditetapkan, tetapi juga tentang menjaga konsistensi dalam jangka panjang. Ini berarti menahan diri dari pengeluaran impulsif, mengevaluasi ulang prioritas keuangan secara berkala, dan menyesuaikan strategi investasi sesuai dengan perubahan kondisi pasar dan keadaan pribadi.
Disiplin juga berarti memiliki kesabaran untuk menunggu hasil investasi dan tidak tergoda oleh solusi ‘cepat kaya’ yang sering kali berisiko tinggi.
Sementara itu, pengelolaan risiko adalah tentang mengenali, memahami, dan mengurangi potensi kerugian keuangan. Di dalamnya melibatkan diversifikasi portofolio investasi untuk menyebarkan risiko, serta memastikan bahwa setiap investasi sesuai dengan toleransi risiko dan tujuan keuangan individual.
Pengelolaan risiko juga berarti mempersiapkan diri untuk skenario terburuk, misalnya dengan memiliki dana darurat atau asuransi yang memadai, untuk melindungi diri dari kejadian tak terduga yang bisa memengaruhi kestabilan keuangan. Dengan menggabungkan disiplin yang konsisten dan pengelolaan risiko yang efektif, seseorang dapat secara bertahap membangun keamanan finansial dan bergerak lebih dekat menuju pencapaian kebebasan finansial.
Jadi, Bebas Finansial Artinya Apa?
Dalam esensinya, bebas finansial artinya lebih dari sekadar memiliki kekayaan untuk bersantai tanpa batas. Ini adalah tentang menciptakan keseimbangan antara kekayaan dan kualitas hidup, memungkinkan kita untuk membuat pilihan berdasarkan keinginan, bukan kebutuhan.
Bebas finansial artinya bukan cuma ongkang-ongkang kaki doang, tetapi kita akan dituntut untuk selalu memantau, meng-update, dan menyesuaikan sumber pendapatan kita sepanjang waktu. Ada kalanya, aset ada yang dijual, atau nilainya turun. Maka perlu effort lagi untuk bisa menyeimbangkannya.
So, PR-nya enggak cuma sampai mengumpulkan aset aktif, dan selesai. Di belakangnya, ada berbagai upaya lagi untuk bisa membuat kita aman secara finansial hingga akhirnya tak membutuhkannya lagi. Sebuah pekerjaan sepanjang hidup kan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
8 Manfaat Perencanaan Keuangan untuk Mengurangi Stres Finansial
Manfaat perencanaan keuangan sering kali terabaikan di antara kehebohan kehidupan sehari-hari. Namun kenyataannya, punya rencana keuangan itu adalah koentji untuk mengurangi stres finansial yang dapat menimpa siapa saja.
Di tengah ketidakpastian ekonomi dan tantangan keuangan yang terus berkembang, memiliki rencana keuangan yang solid bukan hanya tentang mengelola anggaran atau investasi, melainkan tentang menciptakan rasa tenang dan aman dalam menghadapi masa depan.
Dengan pendekatan yang terstruktur dan berpikir jauh ke depan, perencanaan keuangan membuka pintu menuju ketenangan pikiran dan stabilitas jangka panjang, memungkinkan setiap dari kita untuk mengambil kendali penuh atas keuangan kita dan, pada akhirnya, kehidupan kita sendiri secara keseluruhan.
Apa Itu Stres Finansial?
Stres finansial adalah kondisi tekanan psikologis yang terjadi akibat masalah atau kekhawatiran terkait dengan keuangan. Penyebabnya bisa beragam, di antaranya sebagai berikut.
Kekurangan Dana atau Penghasilan
Ketika penghasilan enggak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar atau pembayaran cicilan, hal ini dapat menimbulkan stres finansial yang cukup parah.
Utang yang Besar
Memiliki utang, seperti utang kartu kredit, paylater, KTA, dan sejenisnya, bisa saja tampak terkendali di atas kertas. Tapi, enggak jarang juga menyebabkan stres finansial. Apalagi utang pinjol, yang maunya diselesaikan joki pinjol, tapi malah ketipu. Waduh.
Ketidakpastian Keuangan Masa Depan
Kekhawatiran tentang pensiun, kehilangan pekerjaan, atau ketidakmampuan untuk mengumpulkan tabungan dapat menimbulkan stres.
Pengelolaan Keuangan yang Buruk
Kurangnya pengetahuan atau keterampilan dalam mengelola keuangan pribadi juga dapat menyebabkan stres, terutama jika ini mengakibatkan keputusan keuangan yang buruk.
Krisis atau Darurat Keuangan yang Tidak Terduga
Situasi seperti biaya medis mendadak, kehilangan pekerjaan, atau perbaikan rumah yang tidak terduga juga dapat menyebabkan stres finansial yang signifikan.
Stres finansial ini tidak hanya memengaruhi kesehatan mental seseorang, tetapi juga dapat berdampak pada kesehatan fisik, hubungan interpersonal, dan kinerja di tempat kerja. Penting untuk mengatasi stres finansial dengan cara-cara seperti membuat anggaran yang realistis, mengurangi utang, membangun dana darurat, dan mencari saran keuangan profesional jika diperlukan.
Manfaat Perencanaan Keuangan dalam Mengurangi Stres Finansial
Perencanaan keuangan memiliki beberapa manfaat signifikan dalam mengurangi stres finansial. Berikut adalah beberapa manfaat utamanya.
1. Kontrol Keuangan yang Lebih Baik
Perencanaan keuangan membantumu untuk bisa memahami dengan lebih baik bagaimana kamu menghabiskan uangmu. Dengan begitu, kamu pun dapat membuat keputusan yang lebih bijaksana tentang pengeluaran dan tabungan.
2. Peningkatan Kesiapan untuk Situasi Darurat
Dengan menyisihkan dana untuk keadaan darurat, kamu dapat mengurangi kekhawatiran tentang bagaimana menangani keadaan tak terduga seperti pengeluaran medis darurat atau kehilangan pekerjaan.
3. Mengurangi Beban Utang
Strategi perencanaan keuangan yang baik mencakup pembayaran utang. Mengurangi utangmu dapat mengurangi beban keuangan dan stres yang terkait juga.
4. Mencapai Tujuan Keuangan Jangka Panjang
Perencanaan keuangan membantumu untuk menetapkan dan mencapai tujuan jangka panjang, seperti membeli rumah, pendidikan anak, atau pensiun, yang dapat memberikan rasa keamanan dan pencapaian.
5. Peningkatan Tabungan dan Investasi
Dengan rencana keuangan yang efektif, kamu dapat meningkatkan tabungan dan investasi, yang enggak hanya mengamankan masa depan finansial, tetapi juga mengurangi kekhawatiran tentang keuangan.
6. Keamanan Finansial
Memiliki rencana keuangan yang solid memberikan rasa keamanan, karena kamu jadi tahu bahwa kamu telah mempersiapkan masa depan dengan baik, dan dapat menangani ketidakpastian keuangan.
7. Pengurangan Stres dalam Pengambilan Keputusan
Kalau ada rencana keuangan, kamu jadi punya panduan yang jelas tentang bagaimana mengambil keputusan keuangan, mengurangi stres, dan kebingungan dalam proses pengambilan keputusan.
8. Menjaga Kesehatan Mental dan Fisik
Mengurangi stres finansial juga dapat membantu menjaga kesehatan mental dan fisik kamu, karena stres yang berkepanjangan telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan.
Nah, dengan semua manfaat perencanaan keuangan tersebut, jadi tahu kan, bahwa perencanaan keuangan tidak hanya bermanfaat untuk kesejahteraan finansial saja, tetapi juga untuk kesehatan dan kesejahteraan kamu secara keseluruhan.
Lalu, apa saja yang dilakukan untuk bisa mendapatkan semua manfaat perencanaan keuangan di atas?
Langkah-Langkah untuk Mendapatkan Manfaat Perencanaan Keuangan
Menetapkan Tujuan Keuangan yang Jelas
Tentu saja semua selalu berawal dari, “Tujuan lo apa?”
Pisahkan tujuan keuangan menjadi tiga kategori utama: jangka pendek, menengah, dan panjang. Tujuan jangka pendek bisa saja berupa pengelolaan pengeluaran bulanan atau pembuatan dana darurat. Jangka menengah bisa fokus pada pembayaran utang atau menyisihkan untuk biaya pendidikan. Untuk tujuan jangka panjang, pensiun sering menjadi fokus utama.
Nah, setiap tujuan ini harus realistis dan terukur, sehingga memudahkan kita untuk mengevaluasi kemajuan dengan jelas dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Membuat Anggaran dan Mengikuti Anggaran
Mencatat secara detail semua sumber pendapatan dan pengeluaran akan membuatmu tahu gambaran cash flow. Hal ini akan dapat membantu mengidentifikasi di area mana penghematan bisa dilakukan.
Susun anggaran yang realistis, yang seimbang antara pendapatan dan pengeluaran, serta mempertimbangkan kebutuhan dan keinginan. Anggaran ini harus mencerminkan prioritas keuangan dan gaya hidup, sekaligus memberikan fleksibilitas untuk menyesuaikan diri dengan perubahan situasi.
Mengelola Utang
Identifikasi secara menyeluruh semua utang yang ada, dari kartu kredit, paylater, KTA, lalu pahami persyaratan pembayaran masing-masing, termasuk bunga dan jatuh tempo.
Setelah memiliki gambaran yang jelas, langkah selanjutnya adalah menyusun rencana pembayaran yang efektif. Di sini, strategi seperti metode bola salju atau metode avalanche bisa dipilih sesuai kemampuan dan kondisi. Keduanya menawarkan pendekatan terstruktur dalam mengurangi utang, memungkinkan kamu untuk merasakan kemajuan yang konstan dan memberikan dorongan moral yang signifikan sehingga bebas stres finansial.
Membangun Dana Darurat
Membangun dana darurat merupakan langkah penting agar kamu bisa mendapatkan manfaat perencanaan keuangan dalam jangka panjang.
Idealnya, dana ini sebaiknya mencakup biaya hidup untuk 3-6 bulan, memberikan cukup ruang bernapas dalam situasi tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau pengeluaran medis mendadak. Penting untuk menyimpan dana darurat ini di tempat yang mudah diakses, seperti rekening tabungan atau reksa dana pasar uang. Pastikan saja agar tetap terpisah dari rekening sehari-hari.
Meninjau dan Menyesuaikan Rencana Secara Berkala
Yah, namanya juga hidup. Kadang berubah secara tak terduga, bikin rencana jadi banyak berubah, prioritas pun bergeser.
Dengan meninjau dan menyesuaikan rencana keuangan secara berkala, bisa dipastikan bahwa setiap langkah tetap selaras dengan tujuan hidup yang berubah-ubah dan kondisi keuangan saat ini. So, sesuaikan anggaran, ubah strategi, atau menetapkan tujuan keuangan baru, itu hal yang sah-sah saja. Yang penting harus bisa beradaptasi terus dengan perubahan.
Karena, ingat, kesesuaian antara rencana keuangan dan kehidupan yang dijalani menjadi penanda bahwa keuangan bukan lagi sumber stres, melainkan alat yang mendukung pencapaian impian dan aspirasi.
Belajar Keuangan
Manfaatkan berbagai sumber daya supaya lebih banyak manfaat perencanaan keuangan bisa kamu dapatkan. Mulai dari mengikuti seminar keuangan, membaca buku yang ditulis oleh para ahli keuangan, hingga mengambil kelas keuangan online, misalnya seperti FCOS QM Financial.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Kesalahan Umum dalam Belajar Finansial dan Cara Menghindarinya
Belajar finansial merupakan tahap penting dalam meraih financial independence jangka panjang. Memiliki pengetahuan dan edukasi tentang keuangan sangat penting karena dapat mengendalikan pengeluaran dan mendukung pertumbuhan kekayaan.
Sayangnya, masih banyak orang yang melakukan kesalahan umum yang menghambat perkembangan finansial mereka. Padahal, sejatinya belajar finansial harus dilakukan oleh semua orang dari berbagai kalangan. Ketrampilan mengelola uang yang baik dan bijak harus dimiliki agar pendapatan yang diperoleh setiap bulan tidak habis begitu saja tanpa adanya perencanaan.
Oleh karena itu, mari mengulik lebih lanjut tentang beberapa kesalahan umum dalam belajar finansial yang sering terjadi dan cara menghindarinya.
Kesalahan Umum dalam Belajar Finansial
Kesalahan umum dalam belajar finansial penting untuk digali agar dapat diperbaiki untuk ke depannya. Adapun macam-macam kesalahan tersebut di antaranya sebagai berikut.
1. Tidak Menyusun Rencana Keuangan
Salah satu kesalahan paling umum dalam mempelajari finansial adalah tidak membuat rencana keuangan. Tanpa perencanaan yang jelas, sulit bagi seseorang untuk mengatur pengeluaran, tabungan, atau berinvestasi dengan efektif.
Cara menghindarinya yaitu dengan menyusun anggaran bulanan yang meliputi tabungan, pengeluaran rutin, dan investasi. Perencanaan tersebut harus realistis dan bisa disesuaikan dengan perubahan kondisi keuangan.
2. Tidak Mengasah Wawasan Finansial
Banyak orang yang mudah berpuas diri dengan wawasan finansial yang dimilikinya saat ini. Padahal, mengasah pengetahuan secara terus menerus sangat penting untuk memperoleh perspektif yang segar tentang keuangan.
Oleh karena itu, penting sekali menginvestasikan waktu untuk menggali fondasi keuangan pribadi, investasi, hingga manajemen risiko yang tepat. Kamu juga bisa mempelajari tentang rencana pensiun, pajak, dan berbagai aspek finansial lainnya.
Tentunya, tidak sulit untuk menemukan sumber pengetahuan finansial karena kamu bisa menemukannya di buku, kursus, postingan media sosial, podcast, atau video YouTube. Di QM Financial saja ada banyak!
3. Berpikir Jangka Pendek
Tidak sedikit orang memiliki kebiasaan berpikir pendek karena lebih mengutamakan kesenangan instan dibanding menyusun rencana untuk masa depan. Contohnya, seperti pengeluaran impulsif, tidak menabung, dan lain-lain.
Cara menghindari masalah umum ini yaitu dengan mengembangkan pemikiran jangka panjang dan fokus pada tujuan keuangan. Misalnya, seperti membeli rumah, menabung untuk pendidikan anak-anak, menyiapkan pensiun nyaman, dan lain-lain. Pertimbangkan pula konsekuensi jangka panjang dari keputusan finansial yang diambil saat ini.
4. Tidak Mengelola Utang dengan Bijak
Kesalahan umum lain yang sering dilakukan dalam belajar finansial adalah tidak mengelola utang dengan bijak. Alhasil, hal ini dapat menjadi beban keuangan yang sangat berat. Tidak sedikit orang yang mengajukan pinjaman tanpa mempertimbangkan keputusannya dengan matang.
Agar bisa menghindari kesalahan ini, diperlukan analisis yang cermat sebelum mengajukan utang. Kamu juga perlu memahami suku bunga, syarat-syarat pembayaran, dan rencana pelunasan utang yang efisien.
5. Tidak Menyimpan Dana Darurat
Tidak menyisihkan dana darurat termasuk kesalahan yang cukup serius dalam pengelolaan keuangan. Tanpa memiliki dana darurat, kamu akan kesulitan ketika menghadapi berbagai kendala finansial, seperti perawatan kesehatan yang mendesak, kehilangan pekerjaan, dan lain-lain.
Solusi yang bisa diterapkan adalah membuat dana darurat yang sekiranya mampu menutupi biaya hidup dalam beberapa bulan. Dana darurat perlu disimpan di rekening terpisah agar tetap terjaga jumlahnya.
6. Tidak Melakukan Diversifikasi Investasi
Kesalahan besar dalam mempelajari keuangan yang berikutnya adalah berinvestasi tanpa diversifikasi dengan baik. Menginvestasikan uang yang dimiliki pada satu instrumen saja akan meningkatkan risiko menurunnya nilai investasi.
Diversifikasi atau menyebarkan investasi ke beberapa instrumen cukup membantu dalam meminimalisir risiko portofolio. Oleh karena itu, penting sekali memahami profil risiko dan merencanakan portofolio investasi yang efektif.
7 Disimpan Sendiri
Well, masalah keuangan memang hal yang sensitif sih. Makanya enggak heran jika ada yang merasa tabu untuk membahasnya dengan orang lain. Namun, kalau merasa tabu untuk mengobrolkannya dengan pasangan sendiri, ini bisa jadi salah satu kesalahan yang akan berefek cukup fatal di kemudian hari.
Padahal, dengan terbuka dengan pasangan soal keuangan, maka kamu dan pasanganmu pun akan lebih mudah menentukan tujuan bersama dan mengatasi masalah-masalah yang mungkin timbul nantinya.
Cara menghindari masalah ini yaitu mulai membuka pikiran dan hati untuk menyadari, bahwa dalam keluarga, peran serta kedua belah pihak—baik suami maupun istri—ini sama pentingnya. Keduanya adalah partner untuk membawa keluarga mencapai tujuan bersama.
So, ayo, mulai ajak obrol pasangan soal keuangan, bahkan kalau perlu belajar finansial bareng; ikut kursus bareng, kelas bareng, seminar, dan sebagainya bareng. Biar wawasannya sama-sama terbuka. Dengan demikian, kamu dan pasanganmu bisa sama-sama membuat keputusan finansial dengan lebih cerdas.
Berbagai kesalahan umum belajar finansial yang disebutkan di atas sangat rentan dialami oleh setiap orang. Tidak mudah berpuas diri dengan kondisi keuangan yang dimiliki saat ini dan senantiasa melakukan evaluasi adalah kunci untuk belajar finansial dengan lebih bijak.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Bebas Finansial atau Mau Jadi Orang Kaya? Mending yang Mana?
Kalau ditanya, menjadi kaya itu memang lebih populer ketimbang menjadi bebas finansial. Bahkan kenal dengan seorang anak kecil yang kalau ditanya cita-citanya saat sudah besar nanti mau jadi apa, jawabannya, “Mau jadi horang kayah!”
Memang, jadi kaya itu impian semua orang, kalau boleh digeneralisasi. Memangnya ada yang enggak mau kaya?
Mungkin saja hal ini karena adanya anggapan, bahwa dengan jadi kaya, kita bebas melakukan sesuatu. Mau apa pun bisa, mau melakukan apa saja juga bisa. Kalau jadi orang kaya, bisa jadi punya banyak privilege, berbagai peluang pun terbuka dengan lebar.
Bahkan sudah jadi idiom: lu punya uang, lu punya kuasa.
Kaum mendang mending, mana nih suaranya? Kamu memilih jadi orang kaya, atau pengin bebas finansial? Apa sih yang terlintas di benakmu kalau mendengar istilah ‘bebas finansial’? Sebebas apa, memangnya?
Apa Sih Sebenarnya Definisi Kaya?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “kaya” diartikan sebagai kepemilikan harta berlimpah, termasuk uang serta barang-barang mewah atau berharga. Namun, penting untuk memahami bahwa kekayaan bersifat relatif dan dapat bervariasi tergantung pada situasi, konteks, dan lokasi seseorang.
Sebagai contoh, seseorang mungkin dianggap kaya jika memiliki serangkaian mobil mewah, properti di berbagai kota, atau bahkan jet pribadi. Ini menunjukkan bahwa penilaian kekayaan sering kali berdasarkan pada aset yang terlihat secara fisik. Namun, realitas yang tersembunyi di balik barisan mobil mewah, properti yang beragam, atau jet pribadi, itu adalah misteri dan enggak sepenuhnya diketahui.
Bagaimana dengan Bebas Finansial?
“Bebas” berarti tidak ada yang mengikat kita, dan “finansial” berhubungan dengan uang. Jadi, “bebas finansial” sederhananya berarti kita enggak terikat oleh uang.
Robert Kiyosaki, penulis Rich Dad, Poor Dad bilang, kalau kita bebas finansial, kita enggak punya masalah keuangan, dan bisa lakukan hal yang kita mau. Kita enggak takut kehabisan uang saat melakukan kegiatan karena kita sudah punya cukup uang untuk hidup sehari-hari.
Kalau kita sudah bebas finansial, kita bisa memilih untuk tidak kerja kapan saja. Mau berhenti kerja hari itu juga, silakan! Kita melakukan hal-hal bukan untuk dapat bayaran. Jadi, tidak masalah kalau kita tidak kerja satu hari, satu bulan, atau bahkan lebih lama. Uang untuk kebutuhan sehari-hari sudah ada.
Dan kalau kita ingin beli sesuatu, kita tidak perlu cemas, karena uangnya sudah ada.
Kaya versus Bebas Finansial
Jadi, gimana nih kesimpulannya?
“Kaya” dan “bebas finansial” bisa terdengar sama, tapi sebenarnya berbeda.
Ketika kita bilang seseorang itu “kaya”, biasanya kita maksudkan mereka punya banyak uang atau barang berharga. Mereka mungkin punya rumah besar, mobil mewah, dan bisa beli apa saja yang mereka inginkan. Tapi, kadang-kadang orang kaya masih merasa mereka harus terus bekerja keras untuk menjaga kekayaan mereka. Jadi, meskipun mereka punya banyak harta, mereka belum tentu merasa “bebas”.
Sementara itu, “bebas finansial” lebih ke arah bisa hidup nyaman tanpa khawatir tentang uang. Orang yang bebas finansial mungkin tidak selalu kaya, sesuai dengan standar orang banyak, tetapi mereka punya cukup uang untuk memenuhi kebutuhan mereka dan tidak stres memikirkan uang. Mereka bisa memilih tidak bekerja setiap hari, tetapi masih bisa menikmati hidup. Mungkin dengan pergi liburan atau menghabiskan waktu dengan keluarga, karena mereka sudah merencanakan keuangan dengan baik.
Jadi, intinya, “kaya” itu lebih banyak tentang berapa banyak harta yang kita punya, sedangkan “bebas finansial” itu tentang bagaimana perasaan kita terhadap uang dan hidup kita.
Seseorang bisa kaya tetapi belum tentu bebas finansial, dan sebaliknya, bisa jadi bebas finansial tanpa harus sangat kaya. Yang terpenting dalam bebas finansial adalah kita bisa hidup dengan nyaman dan melakukan hal-hal yang kita suka tanpa khawatir tentang uang.
Apakah lantas salah, kalau memilih kaya? Enggak juga. Kan, masing-masing boleh memilih sesuai kondisi dan kemampuan.
Jadi, Mau yang Mana?
Memutuskan antara ingin kaya atau bebas finansial itu penting, dan pilihannya bisa berbeda untuk setiap orang. Berikut beberapa tip sederhana untuk membantu kamu membuat keputusan.
Pahami Apa yang Kamu Inginkan
Kalau kamu ingin “kaya”, mungkin kamu berpikir tentang memiliki banyak uang, rumah mewah, mobil keren, dan liburan mahal. Ini tentang memiliki banyak barang dan status.
Kalau kamu ingin “bebas finansial”, kamu mungkin lebih suka hidup tanpa stres tentang uang. Kamu ingin cukup uang untuk hidup nyaman, bisa melakukan hal-hal yang kamu sukai, dan tidak khawatir tentang tagihan atau utang.
Tentukan yang mana yang kamu inginkan, lalu jadikanlah sebagai tujuan.
Tentukan Prioritasmu
Pikirkan apa yang paling penting buat kamu. Apakah kamu lebih senang memiliki banyak barang atau lebih senang punya waktu luang dan ketenangan pikiran?
Rencanakan dengan Baik
Baik ingin kaya atau bebas finansial, kamu harus punya rencana. Ini bisa berarti menabung, berinvestasi, dan belajar cara mengelola uangmu dengan bijak.
Ingat Keseimbangan Hidup
Kaya atau bebas finansial, ingatlah bahwa uang bukan segalanya—meskipun memang, untuk bisa segalanya, kamu akan butuh uang. Namun, ada yang perlu diingat selain uang. Hubungan, kesehatan, dan kebahagiaan juga sangat penting.
Buat Keputusan yang Sesuai dengan Nilai Hidupmu
Tidak ada yang salah dengan memilih pengin kaya ataupun bebas finansial. Pikirkan nilai-nilai apa yang paling penting bagimu dalam hidup. Apakah itu keluarga, kebebasan, kesuksesan, atau sesuatu yang lain? Biarkan nilai-nilai ini membimbing keputusanmu.
Setiap orang beda, jadi penting untuk memilih apa yang membuatmu paling bahagia dan nyaman. Tidak ada jawaban yang salah antara mau kaya atau bebas finansial, yang penting adalah kamu menemukan apa yang pas buat kamu dan kehidupanmu.
Dan yang harus selalu diingat: bahwa semua butuh proses. Mau kaya atau bebas finansial, kamu perlu untuk membuat rencana dan berproses. Karena, tidak pernah ada yang instan di dunia ini. Mi instan saja perlu diseduh, ya kan?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Pengaturan Keuangan: Mengubah Kebiasaan Sehari-hari Menjadi Kebiasaan Penghematan
Cara pengaturan keuangan adalah salah satu elemen penting dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa memiliki pengetahuan ini, kita akan kelabakan dalam membayar tagihan, melunasi utang, atau membeli rumah impian.
Pengelolaan uang sehari-hari mencakup pembuatan anggaran, tabungan, asuransi, investasi, perencanaan pensiun, dan lain-lain. Selain itu, masih banyak printilan lain yang perlu diperhatikan agar bisa menjalani hidup hemat.
Perlu diingat bahwa hidup hemat bukan upaya untuk menyiksa diri, melainkan mempersiapkan kondisi finansial agar lebih matang di masa depan. Hal ini sangat bermanfaat ketika kamu memiliki impian yang ingin dicapai, entah membeli rumah, mobil, membangun usaha sendiri, dan lain sebagainya.
Semuanya bisa dicapai dengan membangun habit alias kebiasaan sehari-hari. Oleh karena itu, kamu perlu memahami pentingnya paham cara pengaturan keuangan yang lebih selektif agar dapat mencapai tujuan keuanganmu di masa depan.
Pentingnya Paham Cara Pengaturan Keuangan yang Baik
Cara pengaturan keuangan adalah hal yang paling krusial bagi setiap orang. Hal ini karena uang mampu memberikan keamanan dan menunjang kenyamanan dalam hidup, baik untuk kebutuhan primer, sekunder, hingga tersier.
Cara pengaturan keuangan yang baik akan membantu kamu untuk memastikan bahwa kebutuhan keuangan bisa terpenuhi dengan efektif. Jika memiliki wawasan tentang perencanaan keuangan pribadi, maka kamu akan mendapatkan benefit dalam menghadapi tantangan finansial di zaman sekarang.
Segala peluang yang hadir pun bisa ditangkap sembari kamu menunaikan seluruh kewajiban finansial dengan penuh tanggung jawab.
Hal-hal yang Membuat Kita Mengeluarkan Uang Ekstra di Luar Anggaran
Meskipun sudah melakukan cara pengaturan keuangan sedemikian rupa, tidak jarang kita justru melanggar batasan finansial yang sudah dibuat tersebut. Memang terkesan sepele dan bukan jenis pengeluaran yang besar. Namun, jika dibiarkan terus menerus, bukan tidak mungkin kamu tidak akan bisa mencapai tujuan keuangan kamu nantinya.
Hal ini bukan sekadar menakut-nakuti sih. Ibaratnya, kapal yang memiliki secuil kebocoran pada akhirnya akan mampu membuat penumpangnya tenggelam karena air masuk terus menerus melalui celah tersebut. Sama halnya dengan mengelola keuangan.
Jika kita membiarkan uang boncos sedikit demi sedikit untuk keperluan yang tidak terlalu penting, maka kebutuhan yang lebih penting akan terlupakan dan menyebabkan keterpurukan finansial di kemudian hari. Beberapa hal yang sering luput dari perhatian kita hingga menyebabkan uang boncos yakni sebagai berikut.
Berlangganan Layanan
Coba dipikir-pikir lagi, apakah kamu benar-benar butuh berlanggangan gym yang hanya sempat digunakan di akhir pekan tersebut? Atau perlukah kamu berlangganan Netflix jika hanya bisa menonton film dua kali sebulan?
Jajan di Luar
Banyak orang yang tidak bisa menahan keinginannya untuk membeli jajanan, entah itu di pedagang kaki lima, cafe, atau swalayan. Meskipun tidak mahal, pengeluaran yang satu ini akan membuat kamu terhambat dalam memperbanyak uang tabungan.
Belanja di Tanggal Kembar
Siapa yang suka belanja saat tanggal kembar di marketplace? Meskipun banyak diskon besar-besaran, jangan sampai kesenangan sesaat tersebut membuat kamu menyesal karena harus merogoh uang yang sudah dianggarkan untuk belanja yang sifatnya impulsif.
Memenuhi Kebutuhan Hiburan
Setiap orang memang membutuhkan hiburan, entah dengan menonton konser, menonton film di bioskop, pergi ke taman hiburan, dan lain sebagainya.
Hanya karena takut menolak ajakan teman, jangan sampai kamu mengorban anggaran. Sesekali bersenang-senang boleh saja, tetapi harus disesuaikan dengan pemasukan dan anggaran yang sudah disusun.
Cara Pengaturan Keuangan dengan Menghemat Uang Sehari-hari
Tentu enggak salah kalau kamu mengeluarkan uang untuk berbagai keperluan seperti di atas. Toh, sebagai manusia kamu juga butuh hiburan, jajan, self reward, dan berbagai alasan lain. Yang penting hanya satu: terkendali. Jangan sampai kamu terlalu impulsif, sehingga mengorbankan hal lain yang tak kalah pentingnya.
Ada beberapa cara pengaturan keuangan yang perlu dipraktikkan agar bisa hemat hingga memungkinkanmu untuk mencapai tujuan finansial. Beberapa langkah yang bisa dilakukan di antaranya sebagai berikut.
1. Mulai Mengelola Penghasilan
Jika tidak mengelola penghasilan yang masuk, kamu akan menghabiskan lebih banyak uang untuk berbelanja barang-barang yang tidak terlalu penting alih-alih menabung atau berinvestasi.
Sebaliknya, memiliki rencana keuangan yang baik akan mendorong kamu mengelola pendapatan secara efektif. Ketika ingin membeli sesuatu, kamu akan lebih mempertimbangkan aspek kegunaannya dan lebih memprioritaskan kebutuhan yang lebih penting atau mendesak.
2. Mematuhi Anggaran yang Sudah Dibuat
Jika sudah membuat anggaran, penting sekali untuk tidak melanggarnya dengan alasan apa pun. Dalam proses tersebut, kamu harus membagi macam-macam pengeluaran, mulai dari utang, tagihan, biaya pendidikan, transportasi, logistik, tabungan, investasi, dan lain sebagainya.
Cara pengaturan keuangan seperti ini cukup efektif untuk mendorong hidup hemat dan sejahtera di masa depan.
3. Buat Rekening Khusus
Cara berhemat yang berikutnya yakni dengan membuat rekening khusus untuk belanja atau kebutuhan lifestyle apa pun. Hal ini cukup efektif untuk menekan keinginan berbelanja secara impulsif hingga mengurangi jatah tabungan. Jika rekening khusus tersebut sudah semakin menipis, hal tersebut menandakan bahwa kamu harus mulai mengurangi pengeluaran harian.
4. Terapkan Gaya Hidup Minimalis
Menjalani hidup minimalis enggak buruk-buruk amat loh! Jika kamu sudah terbiasa menyusun skala prioritas dan tahu cara pengaturan keuangan yang efektif, maka menjalani gaya hidup ini tidak akan sulit dilakukan.
Agar tidak mudah tergoda dengan berbagai macam promo atau aktivitas hedonis lainnya, kamu bisa mulai mengubah kebiasaan hidup. Caranya dimulai dengan memprioritaskan kebutuhan daripada keinginan untuk menjalani hidup yang lebih sederhana. Hal ini akan membuat kehidupan lebih tenang dan bahagia karena tidak memiliki banyak keinginan yang bersifat material.
Cara pengaturan keuangan yang tepat akan membantu meningkatkan standar hidup kamu, baik di masa kini maupun di masa depan nanti. Semakin baik manajemen keuangan yang dilakukan, maka jumlah utang bisa segera habis dan tabungan yang dimiliki akan semakin besar.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Langkah Belajar Mengelola Keuangan untuk Menjadi Perencana Keuangan Keluarga
Siapa yang mau jadi perencana keuangan? Hmmm … mungkin pikir-pikir dulu deh. Apalagi kalau merasa diri ini belum kompeten. Tapi … kalau belajar mengelola keuangan untuk menjadi perencana keuangan keluarga, gimana?
Bagi yang sudah berkeluarga ya, belajar mengelola keuangan ini jadi kewajiban sih. Karena ya, siapa lagi yang bisa merencanakan keuangan keluarga kalau bukan orang yang menjadi bagian dari keluarga itu sendiri, ya kan? Orang lain enggak akan bisa pas kalau diminta mengelola keuangan keluarga kita, karena yang tahu kondisi dan situasinya ya kita sendiri.
So, ayo, belajar mengelola keuangan untuk menjadi perencana keuangan keluarga kita sendiri. Caranya gimana?
Tahapan dalam Belajar Mengelola Keuangan untuk Menjadi Perencana Keuangan Keluarga
1. Pemahaman Dasar
Seperti halnya anak yang bersekolah, dia akan mulai dari playgroup dulu, lalu naik ke TK, ke SD, SMP, dan seterusnya. Belajar mengelola keuangan untuk menjadi perencana keuangan keluarga itu memang sebaiknya dilakukan secara berjenjang. Mulai belajar keuangan dari mulai yang paling basic, naik kelas ke level lanjutan, dan kemudian advanced.
Mengapa harus begitu? Tanpa pemahaman dasar, akan sulit bagi kamu—apalagi yang tadinya tidak mengenal pengelolaan keuangan sama sekali—untuk bisa memahami cara kerja uang. Padahal ini penting untuk dikuasai dulu, sebelum kamu mulai berkenalan dengan investasi dan hal keuangan yang lainnya.
So, kamu bisa berkenalan dulu dengan berbagai pemahaman dasar, seperti mengenali cash flow, membuat anggaran, cara menentukan tujuan keuangan, dan seterusnya. Banyak sumber daya yang bisa kamu manfaatkan, mulai dari membaca buku atau artikel, mendengarkan podcast atau menonton video, ikut kelas keuangan, dan sebagainya.
2. Praktik dari yang Termudah
Apalah arti belajar kalau tidak disertai dengan praktik. So, setelah memahami konsep dasar, mulailah menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. Mulailah dengan tugas-tugas yang mudah, seperti membuat anggaran bulanan atau menetapkan dana darurat.
Dengan memulai dari yang termudah, kamu bisa mendapatkan kepercayaan diri dan membangun keterampilan dasar yang akan membantu di tahapan selanjutnya. Seiring waktu, kamu akan terbiasa melakukan pengelolaan keuangan yang lebih kompleks.
Jadi, segera buat saja anggaran bulanan sederhana, mulailah menabung sejumlah kecil, atau buatlah rencana untuk melunasi utang kecil yang kamu miliki. Misalnya nih, mau bikin rencana keuangan untuk membayar utang, maka bikinlah serealistis mungkin, meliputi berapa utang total, berapa bunganya, cicilannya tanggal berapa saja, dan kapan akan bisa dilunasi.
3. Melakukan Kesalahan
Seperti dalam pembelajaran apa pun, dalam pengelolaan keuangan pun kamu juga bisa membuat kesalahan. Misalnya kayak berinvestasi dalam instrumen yang salah atau mengeluarkan terlalu banyak uang bulan ini.
Saat melakukan kesalahan ini, ingat, akan ada “cost”-nya. Inilah biaya pembelajaranmu. Tak perlu khawatir, kamu akan selalu bisa memperbaiki kesalahan ini ke depannya. Dengan melakukan kesalahan, kamu akan mendapatkan pelajaran berharga. Kesalahan akan memberimu kesempatan untuk belajar lebih banyak dan bertumbuh.
So, tak perlu takut. Apalagi terhadap risiko. Toh, risiko juga akan selalu ada saat nanti kamu sudah terampil mengelola keuangan sekalipun. Hidup itu selalu dipenuhi risiko, kalau enggak ada risiko, enggak hidup. Setuju nggak sih?
All you have to do is mencari penyebab terjadinya kesalahan, dan mencoba memahaminya. Selanjutnya kamu bisa mengupayakan agar tak terjadi kesalahan yang sama di masa depan.
4. Memperbaiki dan Menyesuaikan
Setelah mengidentifikasi kesalahan, tahap selanjutnya adalah membuat perubahan untuk memperbaiki dan menyesuaikan strategi kamu.
Hal ini juga merupakan bagian dari belajar mengelola keuangan untuk menjadi perencana keuangan keluarga yang tak kalah penting lo. Dunia keuangan selalu berubah, dan kebutuhan serta tujuan kamu juga bisa berubah. Kamu akan menempuh beberapa fase kehidupan, dan perubahannya pasti akan memengaruhi kondisi keuangan kamu.
Faktanya, kemampuan untuk menyesuaikan diri adalah kunci untuk kesuksesan jangka panjang. Terutama dalam hal keuangan.
So, lakukan evaluasi strategi keuangan kamu secara berkala, pelajari dari kesalahanmu, dan lakukan penyesuaian yang diperlukan.
5. Disiplin dan Berkomitmen
Konsisten dalam menerapkan apa yang telah kamu pelajari, bahkan ketika menghadapi godaan atau hambatan memang butuh usaha ekstra. Butuh niat yang besar! Namun, hal ini penting untuk kamu miliki.
Pasalnya, tanpa disiplin dan komitmen, sulit untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang kamu, apalagi kalau kamu menjadi perencana keuangan keluarga.
So, tetapkan rutinitas bulanan untuk mengevaluasi keuangan kamu, buatlah tujuan jelas, dan ingatkan diri kamu tentang mengapa tujuan tersebut penting bagi kamu dan keluargamu.
Dengan melalui setiap tahap ini dengan teliti, kamu akan dapat membangun fondasi yang kuat untuk menjadi perencana keuangan keluarga yang sukses.
Jadi, gimana? Mau mulai belajar mengelola keuangan untuk menjadi perencana keuangan keluarga kapan nih?
Kamu juga bisa belajar keuangan dengan cara-cara lain, sesuai kebutuhan dan kenyamananmu lo! Ada kelas-kelas finansial online–yang bisa kamu ikuti dari mana saja, bisa juga belajar finansial secara online course di Udemy! Cek ke sini ya. Jangan lupa juga untuk follow Instagram QM Financial supaya enggak ketinggalan update!