Bangun Loyalitas Karyawan dengan 5 Hal Berikut
Karyawan merupakan salah satu aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, maka loyalitas karyawan akan rendah dan tingkat turnover karyawan bisa tinggi.
Loyalitas karyawan yang rendah akan membawa dampak kurang baik bagi perusahaan, baik itu secara materi ataupun bukan.
Jika sebuah perusahaan ingin agar karyawan betah, sehingga tak harus kehilangan karyawan yang sudah berpengalaman dan menghabiskan banyak waktu untuk rekrutmen, maka perusahaan tersebut perlu membangun loyalitas karyawan.
Lalu, bagaimana cara membangun loyalitas karyawan yang paling efisien?
Berikut ini adalah beberapa cara untuk membangun loyalitas karyawan
Memberikan Kesempatan Kepada Karyawan untuk Terlibat
Karyawan adalah aset terbesar karena mereka dapat menjadi keunggulan kompetitif perusahaan. So, membuat karyawan merasa bahwa mereka merupakan bagian dari perusahaan adalah penting.
So, libatkan mereka dalam misi atau proyek besar perusahaan. Jika perusahaan memiliki proyek, sebaiknya berikanlah mereka tugas yang tepat.
Tugas yang tepat adalah tugas yang sesuai dengan kemampuan mereka. Karyawan akan merasa dihargai jika mendapat kepercayaan untuk menyelesaikan suatu proyek. Jika karyawan merasa dihargai maka karyawan akan semakin loyal terhadap perusahaan.
Apresiasi
Nah, yang kedua ini ada kaitannya dengan poin pertama di atas.
TinyPulse telah melakukan survei dengan subjek karyawan. Hasil survei tersebut cukup menarik, karena hanya 12,4 % karyawan semakin loyal setelah mereka sukses melakukan pekerjaan besar dan diberi pengakuan dan apresiasi dari perusahaan
Ya memang sih. Salah satu kebutuhan emosional manusia adalah merasa dihargai.
Mungkin hal ini sepele, namun memberikan apresiasi kepada karyawan akan memberikan dampak yang cukup signifikan lho. Jika selama ini perusahaan belum terbiasa memberikan apresiasi, maka mulailah untuk memberikan apresiasi dari hal-hal kecil dulu. Seperti sapaan dan pujian. Berikutnya, bonus.
Apresiasi seperti ini dapat membuat karyawan merasa apa yang telah dia lakukan kepada perusahaan terlihat sehingga akan meningkatkan loyalitas karyawan.
Gaji yang Seimbang
Hal pertama yang dapat digunakan untuk membangun loyalitas karyawan adalah memberikan gaji sesuai peraturan dan kesepakatan.
Tak dapat dimungkiri kan, bahwa salah satu alasan mengapa karyawan mau bertahan di sebuah perusahaan adalah upahnya. Bagaimanapun, karyawan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Uang adalah elemen penting yang dapat digunakan sebagai kontrol yang signifikan untuk kehidupan.
Belum lagi, untuk karyawan yang sudah berkeluarga. Mereka tentunya berusaha memberikan apa yang terbaik bagi keluarganya—anak-anaknya. Mereka juga akan melakukan apa pun untuk memastikan bahwa anak-anaknya memiliki masa depan yang cemerlang.
Karena itu, mereka akan mengukur layak tidaknya sebuah perusahaan diberikan loyalitas dari gaji yang diberikan.
Pengembangan Karyawan
Namun, kadang, meski gaji yang diberikan sudah sesuai kesepakatan dan aturan resmi, rasanya gaji masih kurang terus juga.
Nah, perlu diketahui, bahwa salah satu alasan yang juga dapat menyebabkan rendahnya loyalitas karyawan terhadap perusahaan adalah karyawan merasa kurang dipahami kebutuhannya oleh perusahaan. Seperti misalnya, dalam hal gaji yang kurang memuaskan ini.
Namun, kalau memang sudah sesuai dengan kesepakatan dan aturan, menaikkan gaji lagi bukanlah solusi yang pas. Lalu, bagaimana cara membantu mereka?
Untuk memenuhi “kebutuhan” karyawan yang satu ini, sekaligus memberikan pembimbingan terhadap pengelolaan gaji, maka training pengelolaan keuangan pribadi bisa jadi solusi yang baik.
Pelatihan atau training keuangan dapat membantu karyawan untuk belajar mengelola keuangan dengan baik. Jika karyawan terbebas dari masalah keuangan, dan merasa puas dengan gajinya, maka mereka pun akan bisa bekerja dengan lebih fokus dan produktif. Tak hanya gaji yang harus dikelola dengan baik lo, tetapi juga bonus-bonus.
Semakin produktif karyawan, semakin mereka merasa ikut andil dalam kesuksesan bisnis perusahaan, loyalitas karyawan pun semakin tinggi.
Jenjang Karier
Hidup ini seperti berjalan di antara anak tangga. Seseorang harus bergerak ke atas untuk mencapai tujuan. Bekerja di perusahaan yang memiliki jenjang karier yang jelas bagi karyawannya akan membangun loyalitas karyawan dengan cepat.
Sebaiknya setiap perusahaan memiliki rencana bagi setiap karyawannya di masa yang akan datang. Jenjang karier bagi karyawan ini bisa disesuaikan dengan kemampuannya dan berapa lama dia bekerja. Lama waktu bekerja tentunya akan memengaruhi pengalaman kerja seseorang. Oleh sebab itu seseorang yang telah lama bekerja di perusahaan akan berharap lebih pada perusahaan yaitu peningkatan karier.
Jika dari awal jenjang karier ini sudah jelas, karyawan akan lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaannya dengan baik, dan berpotensi tidak tergiur untuk pindah ke perusahaan lain.
Itulah hal-hal yang dapat membangun loyalitas karyawan.
Ingin memberikan training keuangan untuk membangun loyalitas karyawan? Ataukah, punya kebutuhan training finansial yang lain? Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialmu. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Menghadapi Kenormalan Baru: 5 Hal Keuangan yang Harus Didorong dari Karyawan
Menghadapi kenormalan baru atau the new normal, mau enggak mau kita pun harus melakukan beberapa hal agar bisa beradaptasi dengan baik. Demikian juga, hal ini sebaiknya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan demi membantu karyawannya untuk siap.
Mengapa? Karena memang ada banyak hal yang berubah saat ini. Misalnya saja, bisnis perusahaan harus punya strategi baru, sehingga mau enggak mau juga memengaruhi operasional internal. Padahal perubahan tidak selalu mudah dijalani.
Setidaknya, karyawan harus pula dibantu untuk meningkatkan kualitas hidupnya masing-masing, sehingga mereka dapat mencapai keamanan finansial. Sudah tahu kan, bahwa ada survei yang menyatakan, bahwa 92% karyawan akan dapat bekerja dengan optimal dan happy ketika mereka mendapatkan rasa aman secara finansial?
Lalu, apa yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk membantu karyawannya siap menghadapi kenormalan baru–yang tentunya–dari sisi finansial?
5 Hal yang Bisa Dibekalkan oleh Perusahaan pada Karyawan untuk Menghadapi Kenormalan Baru
1. Pengelolaan gaji
Banyak hal yang harus diubah ketika kita menghadapi kenormalan baru. Perusahaan pun harus berbenah, jika masih ingin terus survive hingga krisis berakhir. Mau tidak mau, hal ini juga akan memengaruhi karyawan.
Beberapa karyawan mungkin harus mengalami pengurangan gaji, karena belum bisa lembur seperti sebelumnya, belum akan ada perjalanan dinas ke luar kota, dan sebagainya; yang akhirnya mengurangi peluang karyawan untuk mendapatkan insentif, bonus, dan lain sebagainya.
Mau tak mau karyawan harus bisa hidup dari gaji pokok. Dengan keterampilan pengelolaan gaji yang baik, hal seperti ini seharusnya tidak menjadi masalah. Karena gaji besar atau kecil, mendapatkan bonus atau tidak, semua kunci soal keuangan karyawan ada pada pengelolaan gaji.
So, perusahaan dapat memberikan dorongan bagi karyawan untuk bisa mengelola gaji dengan lebih baik lagi untuk menghadapi kenormalan baru.
2. Bangun dana darurat
Selain pengelolaan gaji, perusahaan juga bisa mendorong karyawan untuk mulai membangun dana darurat.
Masa pandemi membuat kita belajar, bahwa kita harus memiliki dana cadangan ketika sewaktu-waktu pemasukan berkurang. Dengan adanya jaring pengaman finansial pertama ini, kita bisa memperpanjang napas setidaknya sampai penghasilan stabil lagi, atau sampai menemukan sumber pemasukan lainnya.
Untuk menghadapi kenormalan baru, dan agar tidak mengulangi kesalahan sebelumnya, perusahaan bisa membuatkan tabungan kolektif khusus bagi karyawan, untuk membantu mereka membangun dana darurat. Diskusikanlah dengan karyawan, jika memang memungkinkan.
3. Edukasi pentingnya asuransi
Setiap perusahaan pasti sudah menyertakan karyawannya di program BPJS Kesehatan. Mungkin ini memang sudah cukup. Tetapi, ada baiknya, pihak perusahaan mendorong karyawan untuk mengecek, perlukah menambah dengan asuransi kesehatan swasta ataukah bentuk benefit yang lain.
Adalah sangat penting bagi setiap orang untuk memiliki asuransi kesehatan di saat wabah penyakit menyebar seperti ini. Termasuk ketika kita sudah menghadapi kenormalan baru.
Satu hal lagi, yang harus dijadikan reminder untuk para karyawan, apakah mereka semua sudah memiliki asuransi jiwa? Ada loh, survei yang menyatakan, bahwa dari 10 orang produktif di Indonesia, hanya 2 orang saja yang memiliki asuransi jiwa. Wah ….
4. Bangun aset
Adalah penting bagi karyawan untuk dapat membangun aset aktif selagi masih produktif. Untuk apa? Tentu saja, untuk “bekal” di masa depan ketika sudah tidak produktif lagi.
Perusahaan bisa melakukan sedikit survei, berapa persen dari karyawannya yang saat ini sudah siap memiliki aset aktif? Bisa jadi, belum banyak.
Karenanya, selain tentang dana darurat dan asuransi, membangun aset juga menjadi hal keuangan yang harus menjadi concern karyawan dan mesti didukung oleh perusahaan.
Membangun aset tentu saja bukan hal yang mudah bagi karyawan. Tetapi, dengan ikut terlibatnya perusahaan dalam membekalkan hal ini pada mereka, pastinya mereka akan lebih siap untuk memulainya di masa kenormalan baru ini.
5. Kelola utang
Utang menjadi salah satu lilitan masalah yang kerap terjadi pada karyawan. Yah, kalau memang utang dilakukan demi tujuan keuangan yang besar dan bisa membuat kualitas hidup lebih baik–misalnya kredit kepemilikan rumah–tentunya hal ini bisa diatur. Karena ini adalah utang produktif.
Yang menjadi masalah adalah jika utangnya adalah utang konsumtif, dan sumber pinjaman uangnya dari rentenir. Wah, bisa jadi disaster. Betul?
Karenanya, penting bagi perusahaan untuk membuat karyawan menyadari pentingnya mengelola utang, mulai dari mengenali jenis utang sampai membuat rencana pembayaran cicilan yang komprehensif.
Melihat kelima hal di atas, ternyata tugas berat juga ya, untuk perusahaan demi bisa menyiapkan karyawannya untuk menghadapi kenormalan baru?
Tenang, ada QM Financial di sini!
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Keamanan Finansial Membuat 92% Karyawan Bisa Bekerja dengan Bahagia
Ada survei yang pernah dilakukan oleh Net Impact yang menyebutkan bahwa 92% karyawan akan dapat bekerja dengan bahagia (dan produktif) ketika mereka telah mencapai keamanan finansial.
Ini menarik, karena di grafik yang sama ada menyebutkan “wealth” yang berarti kekayaan. Ternyata wealth dan financial security ini dua hal yang berbeda.
Jadi, apa itu financial security, alias keamanan finansial ini?
Menurut Yahoo Finance sih seperti ini.
Financial security means having enough money to fund your lifestyle, as well as work toward your financial goals.
Kalau diterjemahkan dengan bebas, keamanan finansial adalah memiliki cukup uang untuk membiayai lifestyle kita, sekaligus juga untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan kita. Intinya adalah pada kata “cukup”. Berbeda pastinya dengan “wealth” alias kekayaan, yang memiliki konotasi “berlebih”.
Dari sini sebenarnya kita bisa simpulkan, bahwa banyak karyawan sebenarnya sudah lumayan puas dengan “cukup”. Mau belanja kebutuhan sehari-hari, cukup. Mau jajan-jajan kopi, cukup. Mau beli sepeda, cukup. Mau beli rumah, cukup. Mau jalan-jalan keluar negeri, cukup.
Gitu kan ya?
Lalu, bagaimana sih seseorang bisa mencapai keamanan finansial ini?
Masih menurut situs yang sama, karyawan dapat mencapai keamanan finansial ketika:
- Masa pensiunnya terjamin
- Tidak terlilit utang
- Penghasilan sesuai; sesuai dengan effort yang dikeluarkan, pun sesuai dengan harga barang kebutuhan di pasar.
Hmmm, sepintas lalu memang simpel sih. Tapi, itu PR besar juga, ya kan? Dari sisi karyawan, tentulah banyak yang harus diusahakan untuk bisa mendapatkan keamanan finansial ini. Di antaranya, meningkatkan skill untuk mengelola gaji.
Lalu, bagaimana dengan perusahaan? Kalau karyawan bisa bekerja dengan happy, sudah barang tentu produktivitas meningkat, bukan? Kalau produktivitas meningkat, maka sudah pasti juga akan berimbas pada bisnis perusahaan itu sendiri.
Hal ini berarti menjadi tugas perusahaan juga untuk mendorong karyawan mencapai keamanan finansial. Dengan cara apa? Mari kita lihat.
5 Cara Bantu Karyawan Mewujudkan Keamanan Finansial
1. Berikan training pengelolaan gaji
Gaji memang sudah seharusnya menjadi hak karyawan sebagai imbalan atas jasa mereka bekerja di kantor. Tetapi, tanpa pengelolaan yang baik, gaji besar sekalipun tidak akan banyak membawa perubahan dalam hidup seorang karyawan. So, dari sini sudah bisa disimpulkan, bahwa keterampilan mengelola gaji ini sangat penting.
Namun, sayangnya, enggak semua karyawan sadar akan pentingnya soft skill satu ini. Karena itu, menjadi tugas dari perusahaan untuk membawa kesadaran ini pada karyawan.
Berikan training pengelolaan gaji secara komprehensif bagi karyawan agar keamanan finansial mereka tercapai. QM Financial dapat membantu untuk memberikan program edukasi keuangan di perusahaan loh! Jika tertarik, sila langsung mengirimkan pesan WhatsApp ke 0811 1500 688. Kelasnya bisa diadakan secara online, sehingga tetap aman di masa pandemi seperti ini.
2. Ajak belajar investasi
Investasi menjadi jalan terbaik untuk menyiapkan masa pensiun yang sejahtera. Perusahaan tentunya sudah mengikutsertakan karyawan dalam program BPJS Ketenagakerjaan sebagai kewajiban. Namun, akan lebih lengkap lagi jika perusahaan juga memberikan dorongan untuk karyawan berinvestasi secara mandiri.
Karena selain untuk mengamankan dana pensiun, investasi yang dikelola dalam instrumen yang tepat, akan membantu juga untuk mewujudkan tujuan keuangan yang lain, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Butuh pengetahuan yang cukup agar investasi bisa dimanfaatkan sehingga keamanan finansial tercapai. Ketidaksesuaian investasi dengan tujuan finansial akan berbuah gagalnya rencana keuangan. Sayangnya, hal ini belum banyak yang menyadari.
QM Financial juga bisa membantu untuk memberikan edukasi investasi bagi karyawan, selain memberikan training pengelolaan gaji. Boleh hubungi nomor WhatsApp di atas jika tertarik ya.
3. Dorong untuk punya dana darurat
Dana darurat ini sangat penting, terutama di masa-masa sulit seperti saat awal pandemi yang lalu, contohnya. Apakah semua karyawan sudah memilikinya? Khawatirnya sih belum.
Masih banyak karyawan yang belum sadar pentingnya dana darurat–dana “menganggur” di tabungan yang seharusnya bisa dipakai untuk senang-senang, atau malah diputar lagi. Padahal dana darurat seharusnya memang “menganggur” saja di tabungan, dan dipakai kalau ada kebutuhan yang mendesak.
Saat tiba waktunya lagi sulit, jadi bingung kan?
Perusahaan bisa mengingatkan karyawan akan arti penting dana darurat ini, untuk memberikan keamanan finansial pada karyawan terutama di masa sulit.
4. Beri benefit untuk sektor kesehatan
Kesehatan–meski sekilas tampak tidak berkaitan dengan keamanan finansial, tetapi jadi satu hal yang penting juga loh, untuk lebih diperhatikan. Karyawan yang kurang sehat, selain akan dapat menurunkan produktivitas, juga akan bisa membuat keuangannya “kecolongan”. Apalagi jika si karyawan yang bersangkutan tidak memiliki asuransi kesehatan.
Pihak perusahaan memang sudah diwajibkan untuk mengikutsertakan setiap karyawannya dalam program BPJS Kesehatan. Perlu juga dipertimbangkan, apakah masih butuh benefit kesehatan yang lain? Misalnya, tambahan penggantian obat untuk sakit-sakit ringan yang obatnya bisa dibeli dengan bebas? Atau, tambahan multivitamin? Mungkin penyediaan buah-buahan dan katering sehat untuk makan siang?
Banyak hal bisa ditambahkan sebagai benefit, sehingga karyawan pun “tidak perlu” sampai sakit.
5. Beri kesempatan untuk punya side hustle dengan bijak
Menambah penghasilan bisa menjadi salah satu cara agar keamanan finansial tercapai. Jika memungkinkan, perusahaan juga bisa memberi peluang bagi karyawan untuk melakukan side hustles, tentu saja dengan kebijakan-kebijakan tertentu yang tidak mengganggu operasional perusahaan ya.
Nah, bagaimana? Siap untuk bersama-sama mencapai keamanan finansial yang bisa bikin kita semua hepi ini?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.