Mengenal 4 Jenis Dana Pensiun dan Karakteristiknya
Jenis dana pensiun yang tersedia bagi perorangan dan karyawan saat ini beragam, masing-masing dengan karakteristik unik yang memenuhi kebutuhan pensiun yang berbeda.
Dari dana pensiun manfaat pasti yang menawarkan keamanan melalui manfaat tetap, hingga dana pensiun iuran pasti yang memberikan fleksibilitas dalam kontribusi, pilihan ini mencerminkan berbagai strategi keuangan dan perencanaan pensiun.
Table of Contents
Apa Itu Dana Pensiun

Dana pensiun adalah sebuah program keuangan yang dirancang untuk menyediakan pendapatan kepada seseorang setelah mereka pensiun. Ini merupakan bentuk dari persiapan keuangan jangka panjang yang memungkinkan seseorang atau karyawan untuk mengumpulkan dan menabung sejumlah uang selama masa kerja mereka, yang kemudian dapat digunakan setelah mereka tidak lagi aktif bekerja.
Konsep dana pensiun berfokus pada akumulasi dan pengelolaan dana selama periode waktu tertentu. Uang tersebut biasanya diinvestasikan dalam berbagai instrumen keuangan untuk menghasilkan pertumbuhan nilai atas waktu.
Saat seseorang memasuki masa pensiun, mereka dapat mulai menerima pembayaran secara berkala dari dana yang telah terkumpul ini, untuk memberikan dukungan keuangan selama masa pensiun mereka.
Secara umum, dana pensiun adalah salah satu komponen penting dalam perencanaan keuangan jangka panjang, memberikan jaminan pendapatan setelah seseorang selesai dengan masa kerjanya.
Ada beberapa jenis dana pensiun yang dikenal di Indonesia.
Jenis Dana Pensiun Berdasarkan Program

Dana Pensiun Manfaat Pasti
Dana pensiun manfaat pasti adalah jenis dana pensiun di mana manfaatnya diterima oleh peserta setelah pensiun sudah ditentukan atau pasti.
Beberapa karakteristik dana pensiun manfaat pasti di antaranya:
- Biasanya, manfaat yang diterima dihitung berdasarkan rumus yang telah ditetapkan, yang biasanya tergantung pada beberapa kriteria, seperti gaji terakhir dan jumlah tahun bekerja.
- Pengelolaan dana dalam skema ini dilakukan oleh pemberi kerja atau entitas yang ditunjuk. Mereka bertanggung jawab untuk memastikan bahwa dana yang cukup tersedia untuk membayar manfaat pensiun yang dijanjikan.
- Risiko terkait dengan kinerja investasi dana pensiun biasanya ditanggung oleh pemberi kerja atau pengelola dana. Artinya, jika investasi dana tidak berkinerja baik, pemberi kerja akan perlu menyuntikkan dana tambahan untuk memenuhi kewajiban pensiun.
- Karena manfaatnya yang pasti, jenis dana pensiun ini sering dianggap memberikan keamanan finansial yang lebih baik bagi peserta. Namun, buat pemberi kerja, bisa jadi lebih mahal dan berisiko, terutama dalam kondisi pasar yang tidak stabil.
Dana Pensiun Iuran Pasti
Dana pensiun iuran pasti adalah jenis dana pensiun dengan jumlah iuran yang dibayarkan oleh peserta atau pemberi kerja telah ditetapkan secara pasti.
Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari dana pensiun iuran pasti:
- Jumlah iuran yang dibayarkan ke dalam dana pensiun ditetapkan terlebih dahulu. Iuran ini bisa berupa persentase tetap dari gaji peserta, atau jumlah nominal yang tetap.
- Manfaat yang diterima oleh peserta saat pensiun tergantung pada akumulasi iuran yang telah dibayarkan dan hasil dari investasi dana tersebut. Tak ada jaminan tentang berapa banyak uang yang akan diterima saat pensiun.
- Dana dari iuran tersebut diinvestasikan, dan hasil investasi akan menentukan nilai akhir dana pensiun. Peserta atau pemberi kerja memiliki pilihan dalam hal cara investasi dana tersebut dikelola.
- Risiko kinerja investasi umumnya ditanggung oleh peserta. Jika investasi dana tidak berkinerja baik, nilai pensiun yang akan diterima peserta bisa lebih rendah.
- Skema ini memberikan lebih banyak fleksibilitas kepada peserta dalam hal pilihan investasi dan tingkat iuran.
Jenis Dana Pensiun Berdasarkan Penyelenggara

Dana Pensiun Pemberi Kerja
Dana pensiun pemberi kerja adalah program pensiun yang disediakan dan dikelola oleh pemberi kerja untuk karyawannya.
Tujuan utama dari dana pensiun ini adalah untuk membantu karyawan mengumpulkan tabungan untuk masa pensiun mereka. Berikut adalah beberapa aspek penting dari dana pensiun pemberi kerja:
- Program ini disusun oleh pemberi kerja yang memberikan kontribusi ke dalam dana pensiun atas nama karyawan mereka, selain karyawan juga diminta untuk berkontribusi juga dari sebagian gaji yang diterima.
- Dana pensiun pemberi kerja bisa berupa skema manfaat pasti atau iuran pasti.
- Jenis dana pensiun ini memberikan pendapatan pasca-pensiun kepada karyawan, yang dapat membantu mereka menjaga standar hidup mereka setelah berhenti bekerja.
- Dana pensiun ini diatur oleh undang-undang pemerintah untuk memastikan keamanan dan keadilan dalam pengelolaan dan pembayaran manfaat.
- Ada insentif pajak yang terkait dengan kontribusi dan akumulasi dana dalam rencana pensiun ini.
- Dana tersebut biasanya diinvestasikan oleh pemberi kerja atau oleh manajer dana yang ditunjuk, dengan tujuan untuk menghasilkan pertumbuhan nilai atas waktu.
Dana Pensiun Pemberi Kerja merupakan bagian penting dari paket kompensasi karyawan dan merupakan alat yang efektif untuk retensi karyawan serta merupakan cara bagi pemberi kerja untuk menunjukkan komitmen mereka terhadap kesejahteraan jangka panjang karyawan mereka.
Dana Pensiun Lembaga Keuangan
Dana pensiun lembaga keuangan adalah sebuah skema pensiun yang dikelola oleh lembaga keuangan, seperti bank atau perusahaan asuransi, untuk menyediakan manfaat pensiun bagi karyawan suatu perusahaan atau perseorangan.
Jenis dana pensiun ini merupakan salah satu bentuk penyediaan dana pensiun di luar skema pensiun pemberi kerja langsung. Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari DPLK:
- DPLK dikelola oleh lembaga keuangan yang memiliki lisensi dan pengalaman dalam mengelola dana investasi. Mereka bertanggung jawab atas pengumpulan, pengelolaan, dan penyaluran dana pensiun.
- Kontribusi ke DPLK dapat berasal dari pemberi kerja, karyawan, atau keduanya. Besaran dan frekuensi kontribusi bisa disesuaikan menurut kesepakatan atau kebijakan yang berlaku.
- DPLK biasanya mengoperasikan skema pensiun berbasis iuran pasti, di mana manfaat pensiun yang diterima oleh peserta bergantung pada total iuran yang dibayarkan dan hasil investasi dari dana tersebut.
- Peserta diberikan pilihan dalam hal bagaimana dana mereka diinvestasikan, dengan opsi yang bervariasi dalam tingkat risiko dan potensi pengembalian.
- DPLK memberikan keuntungan dalam bentuk portabilitas, artinya jika seorang karyawan berpindah dari satu perusahaan ke perusahaan lain, mereka bisa melanjutkan kontribusi ke dana pensiun yang sama tanpa kehilangan manfaat yang telah terakumulasi.
- Seperti produk keuangan lainnya, DPLK diatur oleh otoritas keuangan untuk memastikan bahwa mereka beroperasi dengan cara yang adil dan transparan.
- Ketika peserta mencapai usia pensiun, mereka dapat menarik dana tersebut sebagai pendapatan pensiun, baik sebagai pembayaran lumpsum atau sebagai anuitas berkala.
DPLK menawarkan fleksibilitas dan pilihan bagi individu dan perusahaan dalam merencanakan dan menyediakan untuk kebutuhan pensiun, dengan manfaat tambahan dari keahlian dan pengelolaan profesional oleh lembaga keuangan.
Memilih Dana Pensiun yang Paling Sesuai
Jenis dana pensiun yang dipilih memegang peranan penting dalam menentukan keamanan dan kenyamanan finansial saat pensiun.
Memahami karakteristik dari empat jenis utama, termasuk dana pensiun manfaat pasti, dana pensiun iuran pasti, dana pensiun pemberi kerja, dan dana pensiun lembaga keuangan, membantu dalam membuat keputusan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan keuangan masing-masing.
Untuk mendapatkan wawasan lebih mendalam dan panduan dalam memilih skema pensiun yang tepat, yuk, ikuti kelas online yang diselenggarakan oleh QM Financial! Di kelas ini, ada trainer berpengalaman siap memberikan bimbingan, mulai dari menghitung kebutuhan pensiun hingga memilih produk keuangan yang cocok.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Persiapan Keuangan dan Mental saat Usia Pensiun Karyawan Swasta Tiba
Kondisi finansial perlu direncanakan saat usia pensiun karyawan swasta akan dicapai. Agar bisa mendapatkan masa pensiun yang aman, nyaman, dan menyenangkan, penting sekali untuk membangun fondasi finansial yang matang.
Seperti halnya tujuan hidup, kita semua memiliki tujuan finansial masing-masing. #TujuanLoApa, gitu kan ya? Hal ini bisa disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, mulai dari buat liburan, buat beli gadget baru, sampai yang jangka panjang seperti beli rumah, pendidikan anak, dan sebagainya. Salah satu tujuan yang paling utama adalah menabung untuk masa pensiun.
Jika dana pensiun pegawai pemerintah umumnya sudah terjamin sebagai pendapatan pascapensiun, lain halnya dengan karyawan swasta. Memang sih, perusahaan pada umumnya sudah mengikutsertakan karyawannya dalam BPJS Ketenagakerjaan, tetapi masih banyak juga yang belum memadai.
Lalu, bagaimana cara merencanakan keuangan yang bijak, persiapan mental untuk transisi ke masa pensiun, dan merencanakan masa pensiun yang sukses secara emosional, saat usia pensiun karyawan swasta sudah tercapai? Temukan jawabannya di artikel ini.
Persiapan Keuangan dan Mental saat Usia Pensiun Karyawan Swasta Dicapai
Berikut adalah langkah-langkah merencanakan keuangan dengan bijak saat usia pensiun karyawan swasta sudah di depan mata.
1. Menentukan Aset Aktif
Langkah pertama yang dilakukan oleh karyawan swasta dalam perencanaan pensiun adalah menghitung aset aktif kamu. Aset aktif itu sendiri merupakan instrumen investasi yang perlu dimiliki pada usia pensiun untuk menghasilkan pendapatan tetap.
Penghasilan dari aset aktif ini akan digunakan untuk menutupi biaya rumah tangga, pengobatan, perjalanan, gaya hidup, dan lain-lain. Biaya-biaya tersebut perlu disesuaikan dengan inflasi, pajak, dan harus mampu memenuhi harapan hidup kamu dan pasangan.
2. Pengeluaran Tak Terduga
Perencanaan pengeluaran tak terduga adalah hal yang tidak bisa diabaikan. Misalnya, seperti kondisi darurat medis yang mungkin akan lebih sering dialami saat memasuki usia pensiun.
Pengeluaran tak terduga lainnya yang patut dipersiapkan mencakup biaya untuk kondangan, melayat, hingga menjenguk orang melahirkan. Yah, katakanlah, biaya untuk bersosialisasi. Tampaknya memang sepele, tetapi pengeluaran kecil seperti ini juga akan menjadi besar ketika diakumulasikan. Jika tanpa adanya rencana, bisa jadi bocor halus deh.
Hal ini tentunya bergantung pada berbagai faktor situasional yang perlu disesuaikan dengan pendapatan tahunan dan usia saat berencana untuk pensiun.
3. Pahami Ritme Waktu Berinvestasi
Usia kamu saat ini dan usia pensiun yang ditargetkan adalah landasan yang perlu dipahami untuk menetapkan strategi pensiun yang efektif. Semakin lama waktu dari hari ini sampai masa pensiun, maka semakin tinggi tingkat risiko yang bisa ditahan oleh portofolio kamu.
Jika masih muda atau berusia lebih dari 30 tahun, tidak ada salahnya untuk berinvestasi pada aset yang lebih agresif, misalnya seperti saham. Tentu saja akan ada volatilitas, tetapi secara historis, saham cukup unggul dibandingkan sekuritas lain.
Persiapan Transisi ke Masa Pensiun untuk Mental yang Bahagia dan Finansial Sejahtera
Usia pensiun karyawan swasta adalah transisi kehidupan yang tidak hanya menuntut kesiapan finansial, tetapi juga kesiapan mental dan emosional. Oleh karena itu, penting sekali untuk berhati-hati dalam menentukan tingkat return yang diharapkan atas investasi yang selama ini dilakukan.
Beberapa aspek penting lainnya yang perlu dipersiapkan saat mengalami transisi ke masa pensiun di antaranya sebagai berikut.
1. Mengalkulasi Dampak Inflasi
Pastikan untuk mengalkulasi dampak inflasi terhadap pengeluaran selama masa pensiun. Hal ini penting, karena harga barang dan jasa akan naik seiring berjalannya waktu, sehingga berpotensi memengaruhi daya beli kamu di masa depan.
2. Mempertimbangkan Harapan Hidup
Mempertimbangkan harapan hidup selama masa pensiun juga penting, karena masa hidup yang lebih panjang membutuhkan dana investasi di masa pensiun yang lebih besar untuk menopang kebutuhan finansial. Hal ini berlaku untuk merancang anggaran pascapensiun yang lebih akurat, seperti perawatan kesehatan, menekuni hobi, dan aktivitas rekreasi.
3. Melakukan Perjalanan
Banyak orang memimpikan untuk melakukan perjalanan ketika pensiun karena dianggap menjadi petualangan seru dan mengasyikkan. Namun, yang perlu diingat adalah perjalanan panjang akan menguras tabungan pensiun dengan lebih cepat. Lagi pula ingat, kondisi tubuh saat pensiun bisa jadi berbeda loh! Kira-kira bakalan kuat enggak nih, kalau melakukan perjalanan yang terlalu jauh dan panjang?
Di satu sisi, opsi untuk pindah ke tempat yang memiliki biaya hidup lebih rendah juga menarik. Hal ini akan memungkinkan kamu untuk menghemat tabungan sembari menikmati standar hidup yang tinggi. Kamu bisa mempertimbangan opsi ini dengan matang.
4. Komunikasi dengan Partner Hidup
Komunikasi yang lancar adalah kunci kebahagiaan dalam berumah tangga. Ketika sudah pensiun, maka akan ada lebih banyak waktu untuk dihabiskan bersama partner hidup alias pasangan.
Oleh karena itu, libatkan ia dalam setiap diskusi untuk membahas rencana keuangan. Hal ini mencakup cara mencapai kondisi finansial yang mapan, cara menghabiskan waktu baru, tabungan pendidikan anak, dan lain sebagainya.
5. Menjelajahi Minat
Adakah mimpi-mimpi yang belum kamu wujudkan semasa hidup? Tidak ada salahnya mengidentifikasi sesuatu yang membuat kamu lebih bahagia dalam menjalani hari-hari. Hal ini memungkinkan kamu untuk mengetahui cara menginvestasikan waktu selama masa pensiun.
Perlu diingat bahwa usia pensiun karyawan swasta bukan sekadar waktu luang, tetapi transisi yang menuntut adanya kesiapan finansial, kesadaran menjaga kesehatan, dan pengembangan tujuan baru. Selain itu, kemampuan beradaptasi juga penting karena ada kalanya kehidupan dapat menyimpang dari rencana, sehingga membutuhkan penyesuaian dengan pikiran terbuka.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Jaminan Hari Tua: Pengertian, Manfaat, dan Tip Pengelolaannya
Jaminan Hari Tua (JHT) adalah salah satu bentuk perlindungan sosial yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia. Jaminan Hari Tua dapat dipergunakan apabila karyawan telah berusia 56 tahun atau lebih, yakni pada saat mereka memasuki masa pensiun.
Program ini pada dasarnya bertindak sebagai ‘tabungan paksa’ yang memastikan bahwa tenaga kerja memiliki dana yang cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka setelah pensiun. Pasalnya, memang, program ini dirancang dengan tujuan memberikan rasa aman dan perlindungan kepada tenaga kerja yang telah mengabdikan sebagian besar waktunya untuk bekerja. Tidak hanya pada saat pensiun, Jaminan Hari Tua juga dapat digunakan dalam situasi tertentu lainnya, seperti saat karyawan meninggal dunia atau mengalami cacat total tetap.
Namun, banyak pekerja tidak sepenuhnya memahami apa itu Jaminan Hari Tua, manfaat apa yang dapat diperoleh, dan tip pengelolaannya. Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut mengenai pengertian dan manfaat Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan, serta tip pengelolaan tabungan pensiun.
Apa Itu Jaminan Hari Tua?

BPJS Ketenagakerjaan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan) adalah lembaga pemerintah di Indonesia yang menyediakan program perlindungan sosial bagi tenaga kerja. Salah satu programnya adalah Jaminan Hari Tua (JHT).
Program Jaminan Hari Tua (JHT) dirancang untuk memberikan perlindungan kepada peserta dalam memenuhi kebutuhan hidup atau penghidupan yang layak pada saat pensiun. Ini pada dasarnya adalah program tabungan yang mana peserta dan/atau pemberi kerja membayar premi yang kemudian akan diterima kembali oleh peserta ketika mencapai usia pensiun, meninggal dunia, atau dalam kondisi tertentu lainnya.
Manfaat Jaminan Hari Tua diberikan sekaligus atau secara bertahap kepada peserta yang:
- Mencapai usia 56 tahun (usia pensiun).
- Meninggal dunia (manfaat diberikan kepada ahli waris).
- Mengalami cacat total tetap.
- Pindah ke luar negeri secara permanen.
Jumlah manfaat yang diterima oleh peserta ditentukan berdasarkan total iuran yang telah dibayarkan, termasuk hasil pengembangan dari iuran tersebut.
Apa Bedanya dengan Jaminan Pensiun?
Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun adalah dua program berbeda yang disediakan oleh BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia. Keduanya memberikan perlindungan finansial di masa pensiun, namun cara pemberian dan struktur iurannya berbeda.
Jaminan Hari Tua (JHT)
Program ini adalah program tabungan yang mewajibkan peserta dan/atau pemberi kerja membayar iuran setiap bulannya selama periode kerja peserta. Manfaat ini diberikan sekaligus atau bisa juga secara bertahap ketika peserta mencapai usia 56 tahun (usia pensiun), meninggal, cacat total, atau pindah ke luar negeri secara permanen. Manfaat yang diterima adalah total akumulasi dari iuran yang dibayarkan ditambah hasil pengembangan dari iuran tersebut.
Jaminan Pensiun
Jaminan Pensiun adalah program asuransi yang memberikan manfaat berupa uang pensiun bulanan kepada peserta yang telah mencapai usia 58 tahun. Manfaat ini diberikan setiap bulan sampai peserta meninggal dunia.
Jika peserta meninggal, manfaat pensiun akan diteruskan kepada ahli waris (pasangan sah dan/atau anak) sampai mereka mencapai usia tertentu. Jumlah uang pensiun yang diterima ditentukan berdasarkan jumlah iuran yang telah dibayarkan dan masa kerja peserta.
Dengan kata lain, JHT lebih seperti tabungan untuk hari tua yang manfaatnya diberikan sekaligus atau secara bertahap, sementara Jaminan Pensiun adalah program asuransi yang memberikan manfaat berupa uang pensiun bulanan selama sisa hidup peserta.
Manfaat Jaminan Hari Tua

Program Jaminan Hari Tua (JHT) dari BPJS Ketenagakerjaan memberikan sejumlah manfaat kepada pesertanya, antara lain:
Pensiun
Peserta yang telah mencapai usia 56 tahun berhak menerima manfaat JHT. Manfaat ini diberikan sekaligus atau dapat juga diberikan secara bertahap, tergantung kebijakan yang berlaku.
Kematian
Jika peserta meninggal dunia, manfaat JHT akan diberikan kepada ahli waris.
Cacat Total Tetap
Jika peserta mengalami cacat total tetap sehingga tidak mampu bekerja, peserta berhak mendapatkan manfaat JHT.
Pindah Ke Luar Negeri
Jika peserta memutuskan untuk pindah ke luar negeri secara permanen, peserta berhak menerima manfaat JHT.
Manfaat yang diberikan adalah berdasarkan akumulasi iuran yang telah dibayarkan oleh peserta (dan/atau pemberi kerja) ditambah dengan hasil pengembangan dari iuran tersebut. Dengan program JHT ini, peserta memiliki jaminan finansial untuk masa pensiun atau dalam keadaan tertentu lainnya, yang dapat membantu memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Tip Mengelola Tabungan Pensiun
Mengelola tabungan pensiun dengan baik adalah kunci untuk memastikan masa pensiun yang nyaman dan bebas finansial. Dengan adanya Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan, berikut beberapa tip mengelola tabungan atau dana pensiun yang bisa dipertimbangkan.

1. Pahami Program Pensiun
Pertama-tama, penting untuk memahami cara kerja JHT dan Jaminan Pensiun. Berapa iuran yang harus dibayar, kapan dan berapa banyak manfaat yang bisa diterima, apa saja syarat dan ketentuan yang berlaku, dan seterusnya. Dengan memahami program ini, kamu dapat merencanakan keuangan dengan lebih baik dan memanfaatkannya dengan maksimal.
2. Bayar Iuran Tepat Waktu
Pastikan untuk membayar iuran JHT dan Jaminan Pensiun tepat waktu setiap bulannya. Keterlambatan pembayaran bisa berpengaruh terhadap jumlah manfaat yang diterima nantinya.
3. Diversifikasi Dana Pensiun
JHT dan Jaminan Pensiun hanyalah dua dari banyak cara untuk mempersiapkan pensiun. Kamu juga bisa menambahkan investasi lain seperti deposito, reksa dana, saham, properti, dan lainnya ke dalam portofolio pensiun ini. Diversifikasi akan membantu mengurangi risiko dan meningkatkan potensi penghasilan.
4. Membuat Rencana Pengeluaran Pensiun
Buatlah rencana bagaimana akan menggunakan uang pensiun ini nantinya. Apakah akan digunakan sekaligus untuk memenuhi kebutuhan besar (misalnya membeli rumah) atau disimpan dan digunakan secara bertahap untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
5. Memulai Dini
Semakin awal kamu memulai menabung dan berinvestasi untuk pensiun, semakin baik. Dengan begini, waktu akan lebih banyak dimiliki untuk mengakumulasi uang dan memanfaatkan bunga majemuk.
6. Mempertimbangkan Inflasi
Pastikan untuk mempertimbangkan inflasi ketika merencanakan pensiun. Uang yang cukup untuk hidup hari ini mungkin tidak cukup 20 atau 30 tahun ke depan.
Dalam perjalanan hidup yang tak bisa diprediksi, memiliki jaminan finansial di masa pensiun adalah hal yang sangat penting. Program Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan dapat menjadi pilihan tepat untuk mempersiapkan hari tua dengan baik.
Selain memberikan rasa aman dan nyaman, program ini juga membantu pekerja menjaga kualitas hidup mereka meski sudah tidak lagi produktif dalam bekerja. Meski begitu, pilihan finansial yang baik juga berarti memahami sepenuhnya apa yang kita pilih, termasuk mengenali setiap detail dan aturan dalam program tersebut.
Dengan demikian, kita bisa memastikan bahwa setiap langkah yang diambil telah dihitung dengan baik dan akan membawa ke manfaat yang maksimal di masa mendatang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu. Juga ada kelas khusus untuk membahas dana pensiun, dan bagaimana memilih instrumen yang tepat untuk keperluan tersebut. Kelas ini pasti akan sangat bermanfaat untukmu yang ingin mempersiapkan masa pensiun dengan lebih baik dan lebih dini.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Berapa Banyak Uang yang Harus Disimpan untuk Membiayai Pensiun dengan Semakin Tingginya Life Expectancy at Birth?
Life expectancy at birth atau angka harapan hidup saat kelahiran adalah salah satu faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam perencanaan keuangan pensiun. Semakin tinggi life expectancy at birth, semakin lama seseorang diharapkan hidup dan semakin besar kemungkinan mereka akan hidup lebih lama setelah pensiun.
Lamanya kita hidup dalam masa pensiun akan menentukan besarnya dana pensiun yang harus kita bangun saat berada di masa produktif. So, akan perlu perencanaan keuangan yang matang untuk memastikan kecukupan dana pensiun saat memasuki masa pensiun.
Dalam artikel ini, kita akan membahas cara menghitung kebutuhan dana pensiun berdasarkan life expectancy at birth dan faktor-faktor penting lainnya yang perlu dipertimbangkan dalam rencana keuangan pensiun.
Apa Itu Life Expectancy at Birth?

Life expectancy at birth adalah perkiraan rata-rata berapa lama seseorang diharapkan hidup pada saat kelahirannya, dalam suatu populasi atau negara tertentu. Ya, dalam hal ini Indonesia.
Angka ini dihitung dengan mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat kematian di berbagai kelompok usia, kesehatan, dan faktor-faktor lingkungan lainnya.
Life expectancy at birth adalah salah satu indikator yang paling umum digunakan untuk mengukur kualitas hidup dan kesehatan suatu populasi. Semakin tinggi life expectancy at birth, semakin tinggi juga angka harapan hidup dan kualitas hidupnya.
Lalu, apa hubungannya dengan dana pensiun?
Hubungan Life Expectancy at Birth dengan Perencanaan Dana Pensiun

Terdapat hubungan antara life expectancy at birth dan perencanaan dana pensiun.
Seperti yang sudah sedikit disinggung di atas, bahwa semakin tinggi life expectancy at birth, semakin lama seseorang diharapkan hidup, dan semakin besar kemungkinan mereka akan hidup lebih lama setelah pensiun. Oleh karena itu, perencanaan dana pensiun perlu mempertimbangkan angka harapan hidup, sehingga seseorang dapat menentukan berapa banyak uang yang harus disimpan untuk membiayai kebutuhan hidup mereka selama pensiun.
Dalam perencanaan pensiun, kita biasanya menghitung berapa banyak uang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan hidup setelah pensiun dengan menghitung pengeluaran rutin. Misalnya seperti biaya makanan, perawatan kesehatan, dan biaya tempat tinggal, dan memperkirakan berapa lama mereka akan hidup setelah pensiun.
Jika life expectancy at birth semakin meningkat, maka seseorang perlu menghitung berapa lama mereka kemungkinan akan hidup setelah pensiun dan memperhitungkan jumlah uang yang cukup untuk mengatasi biaya hidup tersebut.
Dengan demikian, life expectancy at birth menjadi faktor penting dalam perencanaan dana pensiun, dan memperhatikan perkiraan harapan hidup di masa depan menjadi penting untuk memastikan kecukupan dana pensiun pada saat kita memasuki masa pensiun kita nanti.
Menghitung Kebutuhan Pensiun

Untuk menghitung kebutuhan pensiun berdasarkan life expectancy at birth, kamu perlu melakukan beberapa langkah berikut ini.
Hitung angka harapan hidup berdasarkan life expectancy at birth
Kamu dapat menggunakan data angka harapan hidup yang tersedia di situs web resmi Badan Pusat Statistik (BPS). Untuk data terbaru, yakni tahun 2021, angka harapan hidup tertinggi ada di masyarakat Provinsi DI Yogyakarta, berjenis kelamin perempuan, yaitu 76.89 tahun. Kamu juga bisa mengecek life expectancy at birth ini di banyak situs resmi perusahaan asuransi terkemuka.
Hitung berapa lama kita berencana untuk hidup setelah pensiun
Jika kamu pensiun pada usia 60 tahun dan berencana untuk hidup hingga usia 80 tahun, maka artinya kamu harus menyiapkan dana pensiun untuk membiayai kebutuhan hidup selama 20 tahun.
Hitung berapa biaya hidup kamu selama pensiun
Hal ini termasuk biaya makanan, perawatan kesehatan, biaya transportasi, dan kebutuhan hidup lainnya. Kamu dapat menggunakan anggaran yang sudah kamu buat atau menghitung biaya hidup rata-rata di daerah tempat tinggal kamu.
Hitung inflasi
Inflasi berarti naiknya harga barang dan jasa dari waktu ke waktu. Jika inflasi diperkirakan sebesar 3% per tahun, maka dana pensiun kamu harus cukup untuk menutupi inflasi selama 20 tahun masa pensiun tadi.
Untuk mendapatkan data inflasi, kamu bisa mengeceknya di situs resmi Bank Indonesia atau bisa juga di situs resmi BPS.
Gunakan kalkulator pensiun untuk menghitung kebutuhan dana pensiun
Kamu dapat menggunakan kalkulator pensiun online yang tersedia di berbagai situs web. Atau kamu bisa bergabung dengan kelas Dana Pensiun dari QM Financial yang lengkap membahas dana pensiun from A – Z, sampai dengan mengenal berbagai instrumen investasi yang bisa dimanfaatkan.
Dalam perhitungan ini, kamu perlu mempertimbangkan angka harapan hidup, biaya hidup, inflasi, dan jangka waktu pensiun.
Dalam menghitung kebutuhan pensiun berdasarkan life expectancy at birth, penting untuk memperhatikan faktor-faktor yang dapat memengaruhi kebutuhan dana pensiun kamu, seperti gaya hidup, kondisi kesehatan, dan perubahan situasi keuangan di masa depan.
Dengan melakukan perencanaan keuangan yang baik, kamu dapat memastikan kecukupan dana pensiunmu sehingga nantinya dapat hidup dengan tenang dan nyaman setelah memasuki masa pensiun.
Life expectancy at birth memainkan peran penting dalam perencanaan keuangan pensiun, dan perlu dipertimbangkan dengan matang untuk memastikan kecukupan dana pensiun saat memasuki masa pensiun. Dengan memahami angka harapan hidupmu dan melakukan perencanaan keuangan yang baik, kamu dapat memastikan kecukupan dana pensiun dan mempersiapkan masa pensiun yang mandiri dan sejahtera.
Namun, perlu diingat juga bahwa situasi keuangan dan kesehatan dapat berubah seiring waktu, sehingga perlu melakukan evaluasi berkala dan penyesuaian jika diperlukan. Dengan perencanaan keuangan yang baik, kamu dapat menikmati masa pensiun dengan tenang dan memenuhi kebutuhan hidup selama bertahun-tahun yang akan datang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Dia Contoh Aset Aktif yang Bisa Dibangun Selagi Muda
Memiliki penghasilan tidak melulu tentang gaji, ada aset aktif yang bisa memberikan kamu penghasilan dan menopang kehidupan kamu di kemudian hari. Barangkali kamu akan bertanya, apa saja contoh aset aktif?
Sekarang ini kamu bekerja dan mempunyai gaji, itu disebut pemasukan aktif. Tapi, apakah gaji ini bisa mencukupi kebutuhan kamu di masa yang akan datang? Apakah kamu akan terus-terusan bekerja dari pukul 8 pagi hingga 5 sore? Yakin enggak pengin menikmati hidup di masa pensiun tanpa memikirkan harus bekerja aktif?
Nah, di sinilah peran penting aset aktif. Selagi kamu masih kuat bekerja, kondisi fisik masih bugar, bangunlah aset aktif demi mendapatkan pendapatan pasif sebagai persiapan untuk masa pensiun nanti.
Aset aktif adalah aset yang dimiliki seseorang di mana bisa mendatangkan penghasilan tambahan tanpa perlu bekerja secara aktif. Ringkasnya nih, aset aktif ini akan memberikan kamu uang walaupun kamu sedang tidur.

3 Alasan Mengapa Aset Aktif Perlu Dimiliki Selagi Muda
Memberikan waktu
Pernah mendengar kalimat, waktu tidak bisa dibeli dengan uang?
Yup, kalimat ini memang benar adanya. Waktu adalah aset bagi semua orang dan jauh lebih berharga daripada uang. Uang bisa kamu habiskan dalam satu waktu dan bisa dicari dengan berbagai cara, namun waktu hanya bisa habis tapi sekali saja. Ketika waktu berlalu, maka kita tidak bisa kembali lagi.
Itulah mengapa membangun aset aktif selagi muda itu penting. Lantaran ini bisa memberikan kamu kebebasan waktu.
Akan ada satu titik, kamu tidak perlu lagi terburu-buru ke kantor, kamu memiliki kebebasan waktu melakukan hal yang ingin dilakukan sejak lama seperti traveling bersama pasangan. Dan semuanya bisa terwujud dengan memiliki contoh aset aktif.
Mengurangi kecemasan tentang masa depan
Kecemasan akan gaji yang tidak bisa mencukupi kebutuhan di masa yang akan datang itu nyata terjadi. Apakah uang kita bisa mencukupi biaya kuliah anak-anak? Apakah kebutuhan primer keluarga bisa tercukupi? Apa bisa menikmati masa senja dengan nyaman? Ini hanyalah sekelumit kecil pertanyaan tentang keuangan yang berujung kecemasan dalam diri.
Itulah mengapa kita perlu memiliki passive income dari aset aktif untuk bisa menambah nominal di tabungan dan bisa meredakan kecemasan. Jadikan kecemasan tersebut sebagai bentuk motivasi dalam membangun aset aktif.
Bisa bekerja here, there and everywhere
Ada sebagian besar orang yang bekerja di perusahaan maupun instansi tidak bisa melakukan traveling atau mengunjungi satu kota karena alasan pekerjaan. Ya, pekerjaannya tidak bisa ditinggal dalam waktu yang lama karena berpengaruh terhadap gaji. Makin banyak izin, maka makin banyak pula potongan gajinya.
Berbeda dengan orang-orang yang bisa melakukan pekerjaan di mana saja. Maka mereka memiliki waktu yang fleksibel untuk melakukan berbagai hal.
Pengin bisa seperti golongan orang bekerja di mana saja? Maka bagunlah salah satu contoh aset aktif yang akan memberikanmu pekerjaan yang tidak terbatas waktu dan tempat.
Salah satu contoh aset aktif yang lagi tren beberapa tahun belakangan ini adalah menjadi vloger. Selain menjadi vloger, apa saja contoh aset aktif yang bisa kamu mulai selagi muda? Berikut ulasannya.

4 Contoh Aset Aktif untuk Dibangun Sejak Muda
Ada banyak jalan menuju Roma, begitu pula dalam membangun aset aktif. Ada beberapa contoh aset aktif yang bisa kamu jadikan rujukan untuk memperoleh pendapatan pasif.
Surat Berharga
Contoh aset aktif pertama adalah investasi surat berharga.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa investasi bisa menghasilkan pendapatan pasif. Kamu bisa memilih berbagai instrumen investasi surat berharga, mulai dari saham, surat utang negara, reksa dana, deposito dan lain sebagainya.
Tapi, perlu diingat gunakan uang dingin ya untuk memulai investasi dan pastikan memilih instrumennya disesuaikan dengan profil risiko bukan bermodalkan ikut-ikutan. Jangan lupa, tentukan dulu #TujuanLoApa, agar kamu bisa berinvestasi secara fokus karena adanya tujuan.
Bisnis
Sejak pandemi, banyak yang banting setir ke bisnis dengan memanfaatkan media sosial dan berbagai e-commerce untuk jualan. Memang sih kalau dibilang bisnis sebagai contoh aset aktif, cakupannya sangat luas. Kamu bisa kurasi bisnis apa saja sesuai dengan modal yang kamu miliki. Nah, kuncinya, kamu harus menyesuaikan jenisnya dengan tujuanmu untuk mendapatkan aset aktif. Karena tidak semua bisnis berpeluang menjadi aset aktif.
Salah satu contoh bisnis yang bisa menjadi aset aktif adalah bisnis waralaba atau franchise. Ada banyak pilihan untuk bisnis waralaba seperti produk ayam crispy, kopi kekinian, jasa pengiriman, kedai kopi, es krim, crepes dan lain sebagainya.
Tentukan model bisnis yang sustainable, artinya bisa berkelanjutan, hingga nantinya kamu tak perlu terlibat terlalu banyak lagi tetapi bisa mendapatkan dividen. Dengan begini, nantinya kamu bisa mendapatkan penghasilan pasif dari bisnis tersebut.

Properti
Penjualan properti sejak pandemi mengalami kelesuan. Banyak yang menjual properti tapi sedikit peminatnya. Apabila kamu memiliki properti daripada dijual sebaiknya disewakan atau membuat bisnis kos-kosan.
Tidak bisa dimungkiri bisnis kos-kosan ini contoh aset aktif yang everlasting lantaran dicari banyak orang dan memberikan kamu pendapatan pasif rutin setiap bulannya.
Jenis properti lain yang bisa dijadikan sebagai sumber penghasilan pasif adalah menyewakan rumah atau bangunan untuk difungsikan sebagai ruko, rukan, hingga disewakan untuk hunian. Jika kamu punya apartemen, kamu juga bisa menyewakannya sebagai hunian ataupun bergabung di jaringan penginapan seperti Air BnB.
Kekayaan Intelektual
Selain 3 contoh aset aktif di atas, ada satu lagi jenis yang sekarang juga menjanjikan penghasilan pasif yang cukup menarik. Yaitu kekayaan intelektual.
Misalnya saja, kamu bisa menulis buku, menulis lagu, mengomposisi musik, membuat desain web, hingga fotografi. Penghasilan dari kekayaan intelektual bisa didapatkan dari royalti.
Misalnya, kamu unggah foto-fotomu di situs penyedia image CC0, seperti ShutterStock, maka saat ada orang yang mengunduh fotomu, kamu akan mendapatkan royalti. Begitu juga dengan lagu, atau berbagai karya intelektual lainnya.
Nah, itu dia contoh aset aktif yang bisa dibangun sejak masih muda.
Dari 4 contoh aset aktif di atas, yang mana nih mau kamu lakukan sekarang ini? Selamat memulai, semangat!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Langkah Mengelola Gaji ala Bunda Corla
Siapa yang belum kenal Bunda Corla? Ah, pasti sudah tahu betul nih ya. Atau mungkin selalu menonton Instagram Live-nya?
Buat yang sudah mengikuti, pasti tahu kan, bahwa Bunda Corla bekerja di sebuah waralaba resto cepat saji yang sudah mendunia di Jerman. Dan, beberapa waktu yang lalu, ia menceritakan seluk beluk pekerjaannya di restoran tersebut. Bahkan, sampai mau menyebutkan berapa gaji yang diterimanya.
Nah, ini menarik. Karena dari cerita Bunda Corla tentang gajinya ini, kita bisa belajar banyak darinya untuk mengelola keuangan dengan baik.

Bunda Corla dan Gaji sebagai Karyawan Restoran
Karyawan restoran bukan merupakan profesi yang terlalu wah. Beda dengan pengacara, dokter, arsitek, pekerja tambang minyak lepas pantai, CEO, dan sejenisnya yang identik dengan gaji yang besar. Baik di Jerman maupun di Indonesia, karyawan restoran waralaba seperti ini kurang lebih berada di “level” yang sama.
So, kita bisa anggap bahwa Bunda Corla bisa mewakili selapisan masyarakat umum yang ada di Indonesia juga.
Secara angka, memang gaji Bunda Corla terlihat besar. Menurut pengakuannya, ia menerima gaji kotor sebesar EUR 2.000. Jika diperhitungkan dengan kurs rupiah saat artikel ini ditulis, EUR 1 = Rp15.600. Itu artinya gaji kotor yang diterima adalah Rp31.200.000. Gaji tersebut dipotong untuk pajak, dana pensiun, dan jaminan kesehatan, sehingga gaji yang diterima bersih adalah sebesar EUR 1.600. Ini artinya 80% dari gaji kotor.
Dari EUR 1.600, EUR 400 dipakai untuk membayar rumah, sementara untuk keperluan lain-lain anggarannya EUR 600. Dengan demikian, masih ada sisa dana yang cukup banyak yang dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Bahkan, Bunda Corla juga bisa mengirimkan sejumlah uang untuk keluarganya di Indonesia.
Dengan dana yang tersisa, Bunda Corla mengaku sangat cukup. Bisa makan enak setiap hari.

Pelajaran Mengelola Keuangan dari Bunda Corla
Jadi, apa nih yang kita pelajari?
1. Bagi sesuai kebutuhan dan kondisi masing-masing
Kalau mau direkap, maka pengelolaan Bunda Corla membagi anggarannya yang terdiri atas rumah : keperluan lain-lain : kebutuhan hidup dengan proporsi 25% : 37.5% : 37.5%.
Nah, kamu bisa membaginya pos pengeluaran dengan menyesuaikan kondisi kamu juga. Rekomendasi dari QM Financial adalah 4-3-2-1, yaitu 40% untuk kebutuhan sehari-hari, 30% untuk cicilan utang, 20% investasi, dan 10% lifestyle.
Angka ini tidak mutlak, kamu sangat bisa menyesuaikan sendiri dengan kondisimu. Misalnya kamu tak punya cicilan utang, dan memilih mengalihkan 30% ke pos investasi juga boleh. Atau mau kamu pakai senang-senang di pos lifestyle juga boleh banget.
2. Pentingnya dana pensiun
Untuk dana pensiun, hak Bunda Corla sudah dipenuhi oleh perusahaan tempatnya bekerja. Sudah ada pemotongan sekian persen dari gajinya setiap bulan. Hal ini juga berlaku di Indonesia bagi sebagian besar karyawan perusahaan.
Namun, sebagian profesi lain tidak mendapatkan hal ini karena satu dan lain hal. Misalnya saja untuk kamu yang berprofesi sebagai pekerja lepas, part timer, dan sejenisnya. So, kamu perlu membangun dana pensiunmu sendiri.
Baik kamu yang sudah difasilitasi oleh perusahaan ataupun yang harus membangun sendiri, sebaiknya hitung kebutuhan pensiun dengan cermat, agar nantinya kamu juga bisa mempersiapkannya dengan baik. Banyak orang gagal pensiun sejahtera karena ternyata mereka salah perhitungan; dikira sudah cukup, ternyata enggak. Akibatnya, ada yang harus kembali bekerja di masa pensiunnya, ada yang kemudian menjadi beban anak-anak mereka, dan sebagainya.
Kamu pastinya tak mau hal ini terjadi kan?

3. Pentingnya jaminan kesehatan
Untuk kesehatan, Bunda Corla juga sudah difasilitasi oleh kantor tempatnya bekerja. Hal ini pun berlaku di Indonesia, ketika perusahaan-perusahaan wajib mengikutsertakan karyawannya pada BPJS Kesehatan. Skema iurannya juga sama, yaitu dengan pemotongan gaji, yang nominalnya juga masih cukup terjangkau.
Cakupan perlindungan dari BPJS Kesehatan ini sudah sangat memadai, sebenarnya. Mulai dari ada jaminan melahirkan sampai beberapa penyakit kronis juga tercover. Namun, jika sekiranya masih belum memadai, bisa juga jika kamu menambah dengan asuransi kesehatan swasta lainnya.
Pastikan setiap orang yang biaya hidupnya kamu tanggung juga memiliki BPJS Kesehatan ya.
4. It’s ok untuk membantu kebutuhan keluarga
Seorang Bunda Corla saja dengan rela membantu keluarga, dengan mengirimkan sejumlah uang. Masa kamu mengeluh ketika keluarga perlu dibantu?
Sebagai orang yang murah rezekinya, sudah sepantasnya kan, kita membantu sesama? Apalagi ini keluarga. So, it’s ok banget jika kita membantu keluarga, termasuk dalam hal finansial.
Masukkan “bantuan” ini dalam anggaran, agar terkontrol dan tetap enggak berlebihan setiap bulannya. Dengan demikian, kebutuhan hidup kamu yang lain—yang juga tak kalah penting—bisa tercukupi dengan baik.
5. Bukan angkanya, tapi “cukup”
Bunda Corla sempat bilang, “Jangan lihat angkanya dulu.” –tapi Bunda menekankan bahwa dengan penghasilan sebesar itu, ia merasa cukup banget untuk memenuhi kebutuhan.
Memang kalau dilihat angka, cukup besar ya. Setara Rp31 juta lo, gaji kotornya. Tetapi ingat, bahwa taraf hidup di Jerman pastinya berbeda dengan Indonesia. Untuk membayar rumah saja, Bunda Corla harus menganggarkan EUR 400 sendiri, itu artinya Rp6 juta setiap bulannya. Kalau di Indonesia, Rp6 juta mungkin bisa dipakai untuk kontrak rumah per tahun atau per 6 bulan.
So, belajar yuk, untuk bisa merasa “cukup” dengan mengelola gaji atau penghasilan dengan baik. Itu salah satu bentuk kita mensyukuri rezeki yang sudah diberikan lo.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Pensiun Sejahtera? Bisa kok, Tapi Ada Syaratnya!
Siapa yang enggak pengin pas pensiun bisa tercukupi kebutuhannya, syukur-syukur malah bisa bantu-bantu anak cucu, traktir mereka sesekali, kasih cucu angpau di hari Lebaran, dan sebagainya? Ya, seperti itulah gambaran dari pensiun sejahtera.
Mandiri dan sejahtera. Duh, impian banget deh.
Namun, menurut survei Future of Retirement yang dilakukan oleh HSBC tahun 2019 menyatakan dengan jelas bahwa 9 dari 10 orang Indonesia ternyata tidak siap pensiun sejahtera.

Dari sumber yang sama, juga terungkap fakta bahwa 68% responden berharap untuk bisa menjalani pensiun dengan nyaman, tetapi baru 30% yang sudah mulai mempersiapkannya sejak masih produktif. Padahal, rata-rata dari responden—sebesar 83%–mengaku khawatir akan kenaikan biaya perawatan kesehatan di masa depan, dengan 77% khawatir bakal kehabisan dana saat pensiun.
Tapi kenyataannya, buat anak muda, memikirkan dana pensiun itu sangatlah tidak asyik. Tidak seasyik kalau membuat rencana liburan, beli mobil, beli gadget terbaru, dan sebagainya.
Padahal, sebenarnya, jika persiapan untuk pensiun ini dilakukan sejak dini, bahkan kalau bisa ketika kita mulai bisa memiliki penghasilan sendiri, kita tak perlu lagi khawatir lo. Bebannya akan semakin ringan, seiring waktunya yang juga lebih panjang. Jaminan tercapainya juga lebih besar, karena memang waktulah yang menjadi teman kita dalam hal mempersiapkan dana pensiun yang memadai.
Pasalnya simpel. Secara logika saja, untuk menabung tiap bulan hingga mencapai Rp1 miliar akan lebih ringan bebannya kalau kamu mengumpulkannya dalam waktu 30 tahun, ketimbang harus mengumpulkan dalam waktu 10 tahun kan? Apalagi kalau usia sekarang lagi di puncak produktivitas. Ibaratnya, banyak peluang bisa dimanfaatkan untuk semakin gaspol membangun dana pensiun.
Kalau kondisinya seperti ini sekarang, jadi pesimis nggak sih buat bisa merasakan pensiun sejahtera? Apalagi dengan kebutuhan di saat ini yang juga tak boleh diabaikan. Mana inflasi tinggi, lagi! Duh!
Tenang, tenang. Nggak usah panik.
Sebenarnya mencapai pensiun sejahtera itu bisa kok kita wujudkan. Asal …

Syarat yang Harus Dipenuhi agar Bisa Pensiun Sejahtera
Memiliki kebiasaan keuangan yang baik
Yuk, coba dicek lagi yang sekarang dilakukan. Sudah benar belum? Apakah kamu sudah membagi penghasilanmu ke dalam pos-pos sesuai kebutuhan dan prioritas? Sudahkah kamu mengalokasikan investasi untuk bangun dana pensiun seperti halnya alokasi pengeluaran penting lain? Sudah investasi di awal atau masih pakai sisa uang belanja?
Kebiasaan mengeluarkan uang sehari-hari juga akan menentukan bisa tidaknya mimpi pensiun sejahtera dicapai. Kalau sekarang saja sudah sulit berhemat, di masa pensiun besar kemungkinan akan menemui kesulitan juga. Yuk, mumpung masih lama, coba jalani gaya hidup secukupnya. Pasalnya, yang mahal memang gaya hidup, biaya hidup mah bisa diatur.
Kebiasaan keuangan yang kita lakukan saat ini akan menentukan hasil yang akan kita dapatkan nantinya.
Disiplin melunasi utang
Utang merupakan salah satu hal keuangan terbesar yang harus dibereskan sebelum kamu memasuki usia pensiun.
Memangnya kalau tidak, kenapa? Ya, bayangkan saja kalau kamu masih harus membayar utang, sementara sudah pensiun—yang artinya sudah tidak produktif dan tidak ada sumber dana aktif.
Utang adalah satu beban yang harus segera dikurangi menjelang masa pensiun. So, hitung lagi posisinya sekarang, jika kamu baru mau bangun dana pensiun. Semoga sih, dengan disiplin membayar cicilan, menjelang pensiun nanti semua utang sudah lunas ya.
Memiliki proteksi yang memadai
Nah, kembali lagi ke hasil survei HSBC di atas, bahwa 83% responden mengaku khawatir akan kenaikan biaya perawatan kesehatan di masa depan. Karena itu, adalah penting bagi kamu untuk memastikan bahwa asuransi kesehatanmu terus aktif hingga masuk usia pensiun nanti. Jangan sampai terputus ya, iurannya.
Cek juga apakah kamu perlu memiliki tambahan asuransi kesehatan swasta, jika sudah punya BPJS Kesehatan. Siapa tahu, ada perlindungan tambahan yang kamu perlukan seiring waktu kan?
Namun, pastikan juga agar tetap sesuai dengan kemampuan finansialmu. Jangan sampai terbebani membayar premi, tetapi kebutuhan lain malah tak terpenuhi.

Yuk, Siapkan Jalan Menuju Pensiun Sejahtera!
Siapa pun bisa kok mewujudkan pensiun sejahtera, asalkan ketiga syarat di atas dipenuhi, siapkan selagi muda, dan buat rencana pensiun yang komprehensif dan realistis untuk mewujudkannya.
Tak hanya dari sisi karyawan, sudah sewajarnya juga bagi perusahaan untuk ikut andil dalam menyiapkan karyawan untuk siap pensiun sejahtera sejak dini. Pasalnya, ada banyak keuntungan yang bisa didapatkan, seperti bisa menghindarkan perusahaan dari beban arus kas yang berlebihann di masa depan, bisa meningkatkan nilai tambah pada perusahaan itu sendiri, dan sebagainya.

Yuk, isi survei persiapan masa pensiun sejahtera ini, dan dapatkan learning kit melalui email! Tinggal klik saja tautannya, dan isi formnya. Learning kit SIAP PENSIUN SEJAHTERA akan dikirimkan setelah survei di-submit.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Produk Asuransi yang Harus Dimiliki untuk Setiap Stage of Life
Mengelola risiko itu adalah bagian dari perencanaan keuangan lo! Kok bisa? Iya, karena rata-rata risiko yang bisa terjadi dalam hidup selalu ada kaitannya dengan keuangan. Karena itu, ada baiknya kita mengenal berbagai produk asuransi yang sesuai.
Nggak percaya?
Coba kita lihat. Misalnya sakit, maka akan muncul risiko keuangan di situ. Kita harus membayar biaya perawatan dan obat, belum lagi kalau ternyata harus opname. Jelas bakalan ada biaya rawat inap. Misalnya kena bencana alam, juga akan muncul risiko keuangan ketika rumah atau isinya ada yang rusak. Apa lagi ya? Banyak kan?
Terus, siapa yang mau mengalami kerugian besar karena munculnya risiko-risiko tersebut? Pastinya kita nggak mau kan ya, tabungan terkuras, aset habis, bahkan terjerat utang karena dipakai untuk mengatasi dampak risiko-risiko itu?
Nah, salah satu cara untuk meminimalkan efek terjadinya risiko adalah dengan memiliki produk asuransi yang sesuai dan memadai.
Namun, kita enggak harus punya semua produk asuransi kok untuk bisa meminimalkan dampak risiko yang terjadi. Faktanya, kita bisa punya asuransi sesuai tahapan hidup kita, karena saat kita menginjak stage of life yang berbeda, maka risikonya juga akan berbeda. Contoh yang paling jelas, risiko yang bisa terjadi pada lajang akan berbeda dengan dengan yang bisa terjadi pada yang sudah menikah. So, kebutuhan akan perlindungannya juga akan berbeda.
Untuk lebih jelasnya, ikuti penjabaran berikut ini.

Kebutuhan Asuransi di Setiap Tahapan Hidup
Baru bekerja dan masih lajang
Si lajang biasanya baru saja menyelesaikan pendidikan dan siap untuk bekerja untuk mendapatkan penghasilan pertama. Biasanya masih entry level, dan baru saja lepas dari tanggungan orang tua, baru first step untuk menjadi mandiri. Kisaran penghasilan mungkin masih sekitar UMR.
So, perlindungan pertama yang dibutuhkan oleh si lajang adalah produk asuransi kesehatan. Ini penting supaya kalau sakit, kita enggak harus mengambil tabungan atau mencairkan investasi hanya untuk membayar pengobatan dan perawatan.
Preminya biasanya masih cukup rendah, karena usia yang masih muda dan fisik yang masih fit membuat tertanggung ini menjadi lebih rendah risiko. Umumnya, kalau si lajang bekerja di sebuah perusahaan, maka secara otomatis akan diikutkan dalam BPJS Kesehatan. Sebenarnya ini sudah sangat cukup, mengingat coverage BPJS Kesehatan cukup luas. Namun, jika memang ada kondisi tertentu, boleh saja menambah asuransi kesehatan swasta.

Sudah berkeluarga
Kalau sudah menikah, maka kebutuhan perlindungannya bisa jadi berubah. Pastinya, harus memilih produk asuransi yang manfaatnya lebih luas.
Pertama, tentu saja, masih akan butuh asuransi kesehatan. Tapi, enggak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk seluruh keluarga: pasangan dan anak. Pastikan cakupan perlindungannya memadai. Paling basic memang punya BPJS Kesehatan. Tapi, jika ada kondisi lainnya, boleh saja menambah asuransi kesehatan swasta. Yang pasti, harus disesuaikan dengan kebutuhan.
Produk asuransi kedua yang harus dimiliki adalah asuransi jiwa, terutama bagi si pencari nafkah. Fungsinya, jika suatu kali si pencari nafkah tidak dapat mencari penghasilan lagi, maka asuransi akan dapat memberikan uang pertanggungan pada keluarga yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Karena itu, di sini fokusnya bukan lagi sekadar premi murah, tetapi apakah uang pertanggungannya memadai. Namun, tentu saja tetap harus memperhatikan kemampuan finansial kita sendiri.
Selain dua produk tersebut, ada baiknya melengkapi dengan beberapa asuransi yang berfungsi melindungi aset lain, sesuai kepemilikan. Misalnya asuransi mobil, asuransi rumah jika memang rumahnya ada di lokasi yang tinggi risiko, atau mungkin butuh juga asuransi perjalanan, jika memang sangat sering harus bepergian.

Masa pensiun
Sesudah pensiun apakah itu berarti kita bisa bebas dari risiko hidup? Enggak, justru ada risiko kesehatan yang semakin meningkat. Karena itu, penting bagi para pensiunan untuk tetap melanjutkan asuransi kesehatan yang sudah dimiliki sejak masih muda.
Jangan sampai terputus iurannya ya. Ada kemungkinan harga premi akan naik, tetapi pasti tidak akan sebanyak kalau kita baru punya asuransi saat usia sudah menjelang senja.
Nah, itu dia berbagai produk asuransi yang sebaiknya kita miliki seiring kita menapaki tahapan hidup, dari mulai masih lajang dan baru bekerja, sudah menikah dan punya anak, hingga nanti saatnya pensiun.
Bagaimana? Kamu sudah masuk ke tahapan hidup yang mana? Apakah kamu sudah punya produk asuransi yang sesuai, yang bisa memberimu perlindungan yang dibutuhkan? Jika belum, masih ada waktu untuk mulai mempertimbangkannya lo. Tak pernah ada kata terlambat untuk memproteksi diri kita sendiri dari segala macam risiko hidup yang bisa terjadi.
Yang pasti, punya asuransi itu harus sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, dan kondisi. Jangan lupa untuk mempelajari polis asuransi dengan cermat, agar kamu tahu semua hak dan kewajibanmu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Pensiun Dini? Simak Dulu Syarat, Cara, dan Strateginya
Banyak karyawan yang bercita-cita untuk pensiun dini. Mengapa? Macam-macam sih alasannya. Salah satunya pengin agar bisa menikmati hidup selagi fisik masih prima.
Selain inisiatif pribadi, ada juga lo, pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan, seperti fenomena yang terjadi pada awal pandemi untuk mengurangi beban perusahaan. Sedih sih ya, dengernya. Tapi, ya, kadang itu memang enggak bisa dihindari.
Ya, kalau bisa sih, setelah pensiun—terlepas dari inisiatif sendiri, ataupun karena menerima penawaran pensiun dari perusahaan—yang diharapkan adalah kerja lebih ringan tapi penghasilan sama atau bahkan lebih besar. Syukur-syukur cukup mengandalkan passive income dan hidup bersenang-senang.
Terlalu utopis? Ah, enggak juga sih. Pada dasarnya, semua kembali ke … persiapan. Betul, seberapa siap kamu dengan rencana pensiun?

Pensiun Dini Itu Apa?
Pensiun dini adalah permohonan pemberhentian atas permintaan sendiri sebelum memasuki masa pensiun. Umumnya, masa pensiun karyawan itu kurang lebih di usia 55 – 58 tahun. Nah, kalau mau, ya sebelum masa usia pensiun normal itu, kita berhenti bekerja.
Faktanya, pensiun dini bisa kok kita lakukan di usia yang sangat muda. Asal siap. Siap apa? Ya, siap dengan biaya hidup yang terus ada, tetapi tidak ada penghasilan aktif.
Perusahaan juga dapat memberikan penawaran pensiun dini. Tahu nggak siih, penawaran oleh perusahaan yang banyak dilakukan selama pandemi ini banyak juga lo yang disambut oleh karyawan karena iming-iming pesangon yang menggiurkan.
Yes, memanfaatkan kesempatan seperti itu enggak ada salahnya kok, tapi lebih baik jika dipersiapkan jauh sebelumnya. Pesangon yang besar tersebut bisa habis dalam sekejap jika belum memiliki gambaran apa yang akan dilakukan setelah pensiun.
Alasan seseorang mengajukan pensiun dini beragam, antara lain ingin punya usaha sendiri, alasan kesehatan, keluarga, bahkan ingin berpetualang keliling dunia. So, harus dipikirkan alasan kuatnya, karena di balik uang pesangon, ada hari-hari kosong tanpa rutinitas bekerja di kantor.
Dengan persiapan yang baik, masa transisi antara bekerja di kantor dan kegiatan setelah pensiun dikabulkan, diharapkan berjalan lancar.

Syarat Pensiun Dini
Sebenarnya, karyawan bisa merencanakan pensiun kapan pun diinginkan.
Belakangan banyak ajakan untuk pensiun sedini mungkin agar orang lebih bisa menikmati hidup atau memiliki kendali penuh terhadap hidupnya. Kamu mungkin bisa menemukan banyak tip yang beredar tentang pensiun dini sebelum usia 40 tahun. Semuanya tampak begitu mudah, tetapi nyatanya ya … nggak juga.
Syarat Pensiun Dini PNS
Ini ada aturannya lo, yaitu dalam UU ASN pasal 91. Namun, mungkin ada sedikit perbedaan mengikuti aturan masing-masing instansi. PNS bisa mengajukan pensiun dini berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014.
Jika pensiun atas permintaan sendiri, maka usia minimal pemohon adalah 45 tahun dengan masa kerja minimal 20 tahun. Jika alasannya perampingan organisasi, maka usia minimal pemohon adalah 50 tahun dengan masa kerja minimal 10 tahun. Pesangon diperoleh melalui program Jaminan Sosial Nasional (JSN).
Syarat Pensiun Dini Karyawan Swasta
Syarat pengajuan pensiun dini karyawan swasta berbeda-beda di setiap perusahaan, namun harus tetap sejalan dengan UU Cipta Kerja Pasal 81 Angka 56.
Ada 3 jenis pesangon yang ditetapkan, yaitu Uang Pesangon (UP), Uang Penghargaan Masa Kerja (UPMK) dan Uang Penggantian Hak (UPH). Karena berbeda-beda itulah, pemohon harus lebih teliti mempelajari perjanjian kerjanya dengan perusahaan sebelum mengajukan pensiun.

Cara Mengajukan Pensiun Dini
Pengajuan pensiun dini PNS sudah diatur dalam UU ASN. Meski terlihat lebih panjang, tapi alurnya kurang lebih sama untuk semua instansi, yaitu mengajukan berkas melalui biro kepegawaian untuk diteliti dan dimintakan penerbitan Keputusan PPK (Pejabat Pembina Kepegawaian). Keputusan PPK tersebut akan diteruskan ke BKN pusat dan regional untuk mendapatkan persetujuan teknis penerbitan SK Pensiun oleh PPK.
Untuk karyawan swasta, alur pengajuan pensiun dini mungkin lebih pendek dan penyelesaiannya lebih cepat. Namun, terbuka banyak peluang untuk negosiasi dengan tetap berpatokan pada peraturan masing-masing perusahaan dan UU Cipta Kerja.
Strategi Sukses Pensiun Dini
Kamu bisa sukses menikmati hidup dan pensiun sejahtera kapan saja, asal memiliki perencanaan yang matang. Faktanya, kesempatan langka seperti penawaran pensiun dengan pesangon besar dari perusahaan tak selamanya berakhir bahagia.
Ada beberapa strategi yang harus diperhitungkan sebelumnya.
1. Menghitung biaya hidup
Biaya hidup ini tidak hanya untuk keluarga sendiri tapi juga semua pihak yang selama ini berkaitan.
Misalnya termasuk dalam sandwich generation, maka kamu juga mesti menghitung biaya hidup orang tua juga. Setelah pensiun dini, mereka harus memastikan diri sendiri untuk memiliki pemasukan. Pemasukan tersebut bisa berasal dari usaha sendiri, usaha kerja sama atau hasil investasi.
Jika bermaksud menggunakan pesangon untuk modal usaha, maka kamu mesti cermat memperhitungkannya. Ingat, usaha yang baru dimulai setelah pensiun dini berisiko ketidakstabilan pemasukan di awal usaha. Ini bisa jadi masalah kalau kamu enggak siap. Karena itu, dana darurat harus ada untuk menutup biaya hidup sampai pemasukan baru tersebut stabil.
2. Mempersiapkan dana pensiun
Dana pensiun bisa didapat dari perusahaan, Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), BPJS Ketenagakerjaan, dan/atau dipersiapkan secara mandiri.
Dana pensiun dari perusahaan, DPLK, atau BPJS Ketenagakerjaan ini diambil dari gaji karyawan sehingga merupakan hak karyawan. Selain dari gaji karyawan, ada perusahaan yang memberi tambahan.
Jika sudah punya target usia pensiun dini, kemungkinan jumlah dana pensiun yang akan didapat bisa dihitung. Jika ingin mempercepat atau ingin keuangan lebih terjamin setelah pensiun, bisa menambah dengan berbagai instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan.
3. Menghitung utang, piutang, dan aset
Jika sudah memiliki rencana pensiun, mulailah membangun aset aktif dan mengurangi utang.
Masa transisi akan lebih baik jika tidak dibebani dengan rutinitas mencicil utang di saat gaji tak lagi rutin. Aset aktif sebanyak-banyaknya dapat digunakan untuk investasi yang hasilnya menggantikan pemasukan rutin dan modal usaha.
Pisahkan pula sebagian untuk dana darurat. Sedangkan piutang bisa ditambahkan sebagai cadangan karena menagih utang ke pihak lain itu tak selalu mudah. Pasalnya, kadang kita memang kalah galak ketimbang yang berutang. Sad.
4. Menghitung target jangka panjang keluarga
Yang termasuk target jangka panjang keluarga adalah pendidikan anak, kepemilikan tempat tinggal, pengembangan usaha, dan sebagainya.
Dengan adanya target tersebut, maka perencanaan pensiun dini harus memasukkan pula perencanaan pendapatan di luar untuk biaya hidup agar ada yang bisa ditabung atau diinvestasikan jangka panjang.
5. Membuat daftar kegiatan
Tubuh dan pikiran perlu rutinitas agar otot-otot sehat dan tidak mudah pikun. Rutinitas harus dipertahankan meski bentuknya berbeda agar tidak bermalasan ketika memiliki usaha sendiri.
Meski berhasil hidup dari passive income sekalipun, memiliki hobi atau bergabung dengan komunitas akan membuat tubuh bugar karena terus bergerak. Memiliki aktivitas sosial juga membuat pikiran positif dan menjaga empati.
Pensiun dini memang tidak mudah. Tapi dengan perencanaan yang detail, masa transisi akan bisa dilalui dengan baik. Gimana, jadi mau pensiun sekarang?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Rencana Pensiun: 5 Langkah Menyiapkannya Agar Bisa Optimal
Penyusunan rencana pensiun merupakan proses multistep yang bisa disusun dalam waktu sekali duduk. Di dalamnya, akan ada banyak hal yang harus dipertimbangkan dan diperhitungkan, apalagi kalau memang kamu menginginkan untuk dapat pensiun dengan nyaman, aman, dan sejahtera. Prosesnya mungkin bahkan bisa dibilang menjemukan, nggak seseksi kalau kita lagi bikin rencana liburan. Tapi, bagaimanapun, ya teteup harus dibuat.
Perencanaan dana pensiun dimulai dengan proses menentukan tujuan keuangan secara realistis, dan berapa lama jangka waktunya hingga saat itu tiba. Kemudian, setelah itu, kamu juga harus menentukan instrumen seperti apa yang paling cocok untuk mengembangkan sekaligus sebagai tempat penyimpanan dana pensiun tersebut.
So, adakah di antara kamu yang masih ragu-ragu untuk membuat rencana pensiun? Masih saja bingung, program pensiun seperti apa yang cocok untukmu? Belum tahu mesti gimana hidupmu di masa pensiun nanti? Masih mau, “Diatur ntar ajalah, kalau sudah deket.”?
Wah, tahu nggak sih kamu, kalau kamu masih tarsok-tarsok—bentar besok bentar besok—alias menunda-nunda membuat rencana pensiun, bisa jadi kamu terancam gagal pensiun loh di hari tua nanti. Artinya, bisa jadi kamu berpeluang untuk terus bekerja sampai tua, bahkan menciptakan sandwich generation baru pada anak-anakmu di masa depan.
Duh, masa tega sih, menjadi beban hidup anak?
Yuk, makanya buat rencana pensiun! Sebenarnya cukup sederhana kok, hanya saja memang akan lebih baik jika mulai dari sekarang.

Langkah Membuat Rencana Pensiun
1. Tentukan jangka waktu
Membuat rencana pensiun adalah soal menentukan pengin hidup seperti apa kelak.
Usia kamu sekarang dan usia saat kamu mulai pengin pensiun akan menentukan banget dalam membuat rencana pensiun yang efektif. Semakin panjang waktunya, maka semakin tinggi tingkat risiko portofolio investasi yang bisa kamu lakukan. Artinya, nilai akhir investasi juga berpeluang besar semakin tinggi.
Kalau kamu saat ini masih di usia 20-an, maka itu artinya kemungkinan kamu akan pensiun dalam waktu 30 tahun lagi, lebih bahkan. Dengan demikian, instrumen berisiko tinggi akan lebih cocok, misalnya saham. Memang akan ada risiko volatilitas, tetapi dengan strategi analisis yang tepat, kamu bisa menemukan saham-saham yang akan bertumbuh dengan baik dalam jangka waktu panjang.
2. Perhitungkan inflasi
Inflasi adalah musuh utama kita dalam perencanaan keuangan. Kamu perlu imbal yang lebih besar daripada inflasi jika ingin mempertahankan daya beli kamu saat sudah masuk usia pensiun.
Para pakar keuangan sering menyebut inflasi sebagai anti-growth compound, karena dapat menggerogoti nilai uang kita. Tingkat inflasi yang kecil, misalnya 3%, dapat menggerus nilai tabungan sebesar 50% dalam waktu 24 tahun.
See? Memang hanya berkurang 3% sih setiap tahun. Tapi dikali 24 tahun, uangmu akan berkurang nilainya sebesar 50% loh!
Jadi, jangan pernah abaikan tingkat inflasi saat mulai membuat rencana pensiun.

3. Tentukan kebutuhan
Memproyeksikan kebutuhan hidup secara realistis akan membantu kamu menentukan seberapa besar portofolio yang harus disiapkan. Dari banyak sumber disebutkan, bahwa untuk pensiun sejahtera, seseorang setidaknya harus memiliki dana 70 – 80% dari penghasilan terakhirnya sebelum mulai masuk masa pensiun. So, apakah ini realistis?
Bisa iya, bisa tidak. Praktiknya, banyak hal yang bisa terjadi. Banyak pensiunan yang justru berbelanja melebihi kebutuhannya di awal-awal masa pensiun. Mengapa? Karena masih banyak yang sulit untuk meninggalkan kebiasaan lama. Dan, karena menganggur, mereka pun jadi merasa kebutuhannya bertambah. Belum lagi anggaran kesehatan yang bisa juga membengkak seiring usia.
4. Kenali berbagai karakteristik produk
Secara umum, semakin mendekati usia pensiun, maka portofolio sebaiknya semakin fokus pada aset yang mampu mendatangkan penghasilan secara pasif dan pelestarian modal. So, ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Fokus pada instrumen obligasi yang memang tak setinggi saham return-nya, tetapi menjanjikan kupon yang relatif lebih teratur dan tidak terlalu fluktuatif.
- Jika ingin terus memanfaatkan saham, maka fokus pada pilihan saham-saham dividend aristocrate, yaitu saham-saham yang secara historis memberikan dividen secara teratur dan bertumbuh dari tahun ke tahun.
- Jika modal memang sudah memadai, diversifikasikan instrumen ke properti. Dari usaha penyewaannya, kamu akan bisa mendapatkan tambahan penghasilan lagi.
Dengan demikian, kamu perlu memiliki target yang jelas mengenai berbagai instrumen yang akan dapat diandalkan sebagai sumber pemasukan saat sudah tak produktif lagi. Jadi, yang sekarang harus kamu lakukan adalah mengenali berbagai macam produk beserta karakteristiknya, agar nantinya kamu tak salah dalam mengambil keputusan investasi.
Jika kamu merasa tak mampu untuk membangun dana pensiun secara mandiri, ada berbagai program yang menawarkan manfaat pensiun yang menguntungkan, seperti Dana Pensiun Lembaga Keuangan. Silakan dicari dan dipelajari lebih dalam cara kerjanya ya. Siapa tahu bisa cocok.

5. Perkuat jaring pengaman
As you know, di masa pensiun, bisa jadi pengeluaran kesehatan akan menjadi salah satu pos pengeluaran yang paling prioritas. Karena itu, siapkanlah asuransi kesehatan sejak sekarang. Minimal, kamu wajib punya BPJS Kesehatan dan upayakan agar selalu aktif. Buat anggaran untuk iurannya ya, bahkan hingga kamu tak lagi bekerja nanti. Jika masih mampu, kamu juga bisa menambah asuransi penyakit kritis jika dibutuhkan.
Selain itu, selalu prioritaskan untuk punya dana darurat sesuai nominal ideal. Bangunlah dana daruratmu mulai sekarang, atau kembalikan dana darurat yang sempat kamu pakai.
Asuransi dan dana darurat merupakan fondasi penting dalam rencana keuangan, termasuk juga rencana pensiun.
Nah, itu dia 5 langkah mempersiapkan rencana pensiun yang bisa kamu lakukan sejak sekarang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!