Cara Menyusun Anggaran Liburan Tahun Baru agar Tetap Hemat
Merencanakan liburan tahun baru itu pastinya seru! Tapi, bisa bikin pusing kalau anggaran enggak siap. Bener nggak nih?
Bener dong. Momen pergantian tahun itu seharusnya penuh kebahagiaan, bukan malah jadi beban keuangan, ya kan? So, menyusun anggaran yang matang penting dilakukan sejak awal—sejak mulai ada niat untuk liburan.
Caranya gimana? Ayok, sini kumpul.
Table of Contents
Cara Bikin Anggaran Liburan Tahun Baru
Liburan hemat itu bukan berarti harus mengorbankan kesenangan. Bisa kok kita liburan tahun baru hemat, tapi tetap seru.
Kuncinya ada pada perencanaan yang tepat. Ada banyak cara untuk menikmati momen akhir tahun tanpa bikin saldo rekening menipis. Mulai dari menentukan tujuan hingga mencari promo, semuanya bisa membantu menjaga keuangan tetap aman.
Yuk, lakukan hal-hal ini sebelum mulai liburan tahun baru.
1. Tentukan Tujuan Liburan
Pilih dulu mau liburan ke mana—gunung, pantai, atau cuma staycation santai di hotel. Dari situ, kamu akan lebih gampang hitung-hitung biaya transportasi, penginapan, sama aktivitas seru yang mau dijalani.
Sesuaikan sama isi dompet ya, biar liburannya tetap bahagia tanpa drama keuangan. Enggak usah halu, yang penting seru!
Baca juga: Family Traveling: Liburan Menyenangkan dengan Anggaran Terbatas
2. Tetapkan Batas Anggaran
Tentukan dulu, maksimal mau keluar uang berapa buat liburan. Jangan lupa sisakan anggaran juga buat hal-hal tak terduga—siapa tahu ada biaya parkir ekstra atau camilan enak bisa ditemukan di jalan.
Intinya, bikin batasan biar liburan tetap fun tanpa bikin rekening nangis pas pulang.
3. Buat Rincian Biaya
Coba bikin daftar pengeluaran yang bakal kepakai, mulai dari transportasi, penginapan, makan-makan, tiket masuk tempat wisata, sampai oleh-oleh. Urutkan mana yang penting dulu—enggak usah terlalu royal kalau cuma buat hal yang enggak begitu perlu. Fokus ke yang bikin liburan lebih nyaman dan seru.
4. Cari Promo dan Diskon atau Pesan Lebih Awal
Jangan malas berburu promo deh. Iya sih memang biasanya kalau high season, tiket dan tarif pada naik. Tapi, enggak kurang juga yang malah kasih pesta diskon jelang akhir tahun. Kuncinya, kamu harus rajin berburu. Lumayan kan, sisa uangnya bisa buat tambah jatah makan enak atau beli oleh-oleh kece.
Nah, tapi kamu juga pesan lebih awal juga. Enggak usah nunggu last minute, kalau memang ada harga yang cocok dan masuk anggaran ya gas saja. Opsi ini bisa bikin kamu jadi bisa tidur nyenyak karena semua udah aman duluan.
Intinya, pintar-pintar cari celah biar liburan tetap seru tapi dompet enggak drama.
5. Siapkan Dana Cadangan
Nggak ada yang tahu liburan bakal selalu mulus, jadi kamu juga harus siap. Sisihkan dana darurat buat hal-hal tak terduga—kayak biaya kesehatan, jadwal yang tiba-tiba berubah, atau mendadak lapar mata lihat sesuatu. Lebih baik siap sedia daripada panik di tengah liburan, kan?
6. Bijak Keluarkan Uang
Bawa uang tunai secukupnya, biar enggak gampang kalap beli ini-itu. Kalau mau lebih praktis, pakai kartu debit atau kredit, tapi tetap hati-hati biar enggak lupa diri.
Intinya, pilih cara yang paling nyaman dan gampang diawasi. Ingat, kontrol pengeluaran itu kunci liburan hemat tanpa drama keuangan.
Baca juga: Contoh Perencanaan Keuangan Jangka Pendek: Liburan Sekolah
7. Rencanakan Aktivitas Gratis atau Murah
Liburan tahun baru enggak semua yang seru harus mahal, kok. Coba eksplor aktivitas lokal yang gratis atau murah meriah—kayak jalan-jalan di taman, main di pantai, atau hunting foto di tempat-tempat kece.
Kadang, acara komunitas juga ada yang gratis, tinggal cari info aja. Liburan hemat tetap bisa penuh cerita seru.
8. Kurangi Belanja Oleh-oleh
Enggak usah sebel kalau ada yang minta oleh-oleh dari liburan tahun baru. Toh, dengan kasih oleh-oleh artinya kita sedang berbagi kebahagiaan. Jadi, belikan saja oleh-oleh jika perlu dan memang ada anggarannya.
Enggak perlu kalap, pilih yang sederhana tapi tetap berkesan—misalnya camilan khas atau barang unik dari tempat liburan. Yang penting niatnya, bukan jumlahnya. Jadi, dompet aman, dan yang mau dioleh-olehin juga tetap senang.
9. Pantau Pengeluaran Secara Berkala
Jangan lupa cek pengeluaran selama liburan tahun baru, biar enggak tiba-tiba syok pas lihat saldo. Catat tiap pengeluaran, entah itu buat makan, tiket masuk, atau beli jajanan lucu. Enggak perlu ribet, cukup pakai aplikasi di ponsel atau tulis manual. Yang penting, semuanya tetap sesuai rencana, dan dompet tetap sehat sampai liburan selesai.
Liburan tahun baru bisa tetap seru tanpa harus menguras tabungan. Dengan anggaran yang terencana, setiap momen akan terasa lebih menyenangkan dan bebas dari rasa khawatir soal keuangan. Bisa kan? Bisa dong.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Tujuan Keuangan Jangka Pendek yang Realistis: Bagaimana Menentukan Target yang Terjangkau
Dalam era saat ini, merencanakan masa depan keuangan dengan bijaksana menjadi lebih penting dari sebelumnya. Tujuan keuangan jangka pendek sering dianggap sebagai batu loncatan pertama dalam perjalanan finansial kita.
Ini bukan hanya tentang memenuhi kebutuhan mendesak, tetapi juga tentang menanamkan disiplin dalam pengelolaan dana dan sumber daya. Menetapkan target yang tidak hanya bermakna tetapi juga realistis adalah langkah awal yang krusial dalam membangun fondasi keuangan yang kuat.
Sayangnya, banyak orang terjebak dalam perangkap mengejar tujuan yang terlalu ambisius atau tidak jelas, hingga akhirnya kecewa dan akhirnya trauma. Mengenali pentingnya tujuan keuangan jangka pendek yang realistis dan terjangkau bukan hanya memaksimalkan peluang kesuksesan kamu, tetapi juga memastikan bahwa kamu tetap termotivasi dan bersemangat dalam mencapai tujuan-tujuan berikutnya dalam perjalanan finansialmu.
So, kita akan membahas tentang tujuan jangka pendek nih, dalam artikel kali ini, dan bagaimana caranya agar bisa menentukan secara realistis, enggak ngadi-adi, sehingga lebih terjangkau dan lebih mudah untuk diwujudkan.
Contoh Tujuan Keuangan Jangka Pendek
Untuk yang pertama, kamu harus mengenali dulu apa tujuan keuangan jangka pendek ini. Ada banyak hal yang bisa menjadi tujuan keuangan, dan enggak semuanya harus muluk-muluk. Alih-alih, mulailah dari hal kecil, sepele, tetapi bikin kamu semangat.
Pastinya, tujuan keuangan setiap orang boleh banget untuk berbeda-beda. Semuanya kan tergantung pada kebutuhan dan kemampuan masing-masing. Berikut ini ada beberapa contoh tujuan keuangan jangka pendek yang bisa kamu pertimbangkan.
Membayar Utang
Semakin ke sini, semakin ke sana, semakin banyak orang yang dengan mudah berutang. Semoga kamu tidak termasuk orang yang mudah berutang ya. Yah, paling tidak, kamu seharusnya sudah paham, bahwa berani berutang itu artinya kamu juga berani membayar.
Melunasi sebagian atau seluruh utang kartu kredit, pinjaman pribadi, atau utang lainnya yang memiliki bunga tinggi bisa menjadi salah satu tujuan keuangan jangka pendek kamu, jika saat ini kamu sudah merasa terlalu banyak berutang.
Dana Darurat
Dana darurat juga bisa menjadi salah contoh tujuan keuangan jangka pendek yang bagus, apalagi kalau sekarang kamu masih di usia 20-an, baru saja masuk ke dunia kerja, dengan segala kondisi yang ada.
Menyisihkan dana darurat sebesar 3-6 bulan pengeluaran rutin kamu akan sangat berguna untuk menghadapi situasi darurat seperti kehilangan pekerjaan atau biaya medis mendadak.
Membeli Barang Konsumsi
Enggak semua tujuan keuangan jangka pendek berkutat di kewajiban atau menyimpan uang. Kamu juga boleh kok, membuat tujuan keuangan untuk membeli sesuatu.
Menabung untuk membeli barang seperti ponsel baru, laptop, atau perabotan rumah itu juga bisa menjadi satu tujuan keuangan jangka pendek yang bagus.
Liburan
Kaum itchy feet, mana nih suaranya? Yes, liburan juga bisa menjadi contoh tujuan keuangan jangka pendek yang menarik banget. Anak-anak gen Z demen banget nih.
So, boleh kalau kamu merencanakan pengin liburan, ke luar negeri, ke dalam negeri, just name it!
Pendidikan
Buat kamu yang pengin upgrade diri, boleh banget kalau mau menaruh pendidikan sebagai tujuan jangka pendek. Kamu bisa mengumpulkan dana untuk kursus pendek, seminar, atau pelatihan profesional untuk meningkatkan keterampilan.
Mengapa Kita Harus Realistis dalam Menentukan Tujuan Keuangan?
Nah, selain 5 tujuan keuangan jangka pendek di atas, kamu masih bisa membuat beberapa tujuan keuangan yang lain. Bahkan oke juga kalau diteruskan jadi bikin tujuan keuangan jangka panjang. Yang perlu diingat hanya satu: realistis.
Mengapa sih kita harus realistis soal menentukan tujuan keuangan? Berikut beberapa alasannya.
Menghindari Kekecewaan
Tujuan yang terlalu ambisius atau tidak realistis bisa membuat kamu merasa kecewa jika tidak tercapai. Kekecewaan ini dapat menurunkan motivasimu untuk terus berusaha dan menabung.
Manajemen Sumber Daya dengan Baik
Dengan menetapkan tujuan yang realistis, kamu dapat lebih efisien dalam mengalokasikan sumber daya keuangan yang kamu miliki, seperti waktu, uang, dan energi, tanpa membuangnya pada hal-hal yang mungkin sulit dicapai.
Menghindari Utang
Jika kamu menetapkan tujuan yang tidak realistis, kamu mungkin merasa terdorong untuk meminjam uang atau menggunakan kredit untuk mencapainya. Hal ini bisa meningkatkan risiko terlilit utang.
Membangun Kepercayaan Diri
Menetapkan dan mencapai tujuan yang realistis bisa meningkatkan rasa percaya diri kamu. Setiap tujuan yang tercapai akan memberimu rasa pencapaian dan motivasi untuk menetapkan tujuan berikutnya.
Mendorong Perencanaan yang Baik
Tujuan yang realistis memerlukan perencanaan dan analisis yang cermat. Hal ini membantumu untuk lebih memahami situasi keuangan kamu saat ini dan mencari tahu apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang sudah kamu tentukan.
Membantu Menghadapi Tantangan
Dengan menetapkan tujuan yang realistis, kamu cenderung lebih siap menghadapi hambatan dan tantangan yang muncul. Kamu akan memiliki ekspektasi yang lebih jelas tentang apa yang akan kamu hadapi dan bagaimana mengatasinya.
Meningkatkan Disiplin Keuangan
Tujuan yang realistis dan terukur mendorongmu untuk memantau kemajuan rencana keuangan secara berkala. Hal ini memaksa kamu untuk lebih disiplin dalam pengelolaan keuangan.
Membangun Kebiasaan Keuangan yang Sehat
Ketika kamu terbiasa menetapkan dan mencapai tujuan keuangan jangka pendek yang realistis, kamu akan mengembangkan kebiasaan pengelolaan uang yang baik, yang akan bermanfaat dalam jangka panjang.
Panduan untuk Tujuan Jangka Panjang
Dengan mencapai tujuan jangka pendek yang realistis, kamu sudah membangun dasar yang kuat untuk mencapai tujuan jangka panjang kamu di masa depan. Pasalnya, kamu sudah terbiasa bikin rencana untuk jangka pendek, maka jangka panjang pun akan lebih mudah kamu rencanakan.
Realisme dalam menentukan tujuan keuangan jangka pendek memungkinkan kamu untuk mencapai sukses finansial dengan cara yang sehat, berkelanjutan, dan bertanggung jawab.
Cara agar Bisa Menentukan Tujuan Keuangan Jangka Pendek yang Realistis
Menentukan tujuan yang realistis dan mudah dijangkau memerlukan pemahaman yang mendalam tentang situasi kamu saat ini, kemampuan kamu, dan sumber daya yang kamu miliki. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk menetapkan tujuan finansial yang realistis.
Penilaian Diri
Pertama-tama, kamu perlu memahami kapabilitas kamu, kekuatan dan kelemahan, serta sumber daya yang kamu miliki. Mengetahui batasanmu sendiri akan membantumu menetapkan tujuan keuangan yang sesuai dengan kemampuan kamu.
Riset dan Informasi
Sebelum menentukan tujuan, lakukan riset untuk memahami apa yang diperlukan untuk mencapainya. Misalnya, jika kamu ingin menabung untuk liburan ke Jepang, coba cari tahu dulu biaya yang diperlukan untuk pergi ke sana; mulai dari mau naik apa, berapa tiket pesawatnya, berapa tarif hotel per malam, berapa biaya sekali makan, mau berkunjung ke mana saja, ada tiket masuknya atau enggak, dan sebagainya.
Dari sini, kamu bisa menentukan, berapa besarnya dana yang kamu perlukan dan mulai membuat rencana untuk mengumpulkannya.
Menggunakan Prinsip SMART
SMART adalah:
- Specific (Spesifik): Tujuan harus jelas dan spesifik.
- Measurable (Terukur): Kamu harus bisa mengukur kemajuanmu menuju tujuan.
- Achievable (Dapat Dicapai): Tujuan harus realistis berdasarkan sumber daya dan kemampuanmu.
- Relevant (Relevan): Tujuan harus sesuai dengan kebutuhan dan keinginan kamu.
- Time-bound (Batas Waktu): Tentukan tenggat waktu untuk mencapai tujuanmu.
Pembagian Tujuan
Bagilah tujuan besar menjadi tujuan-tujuan kecil yang lebih mudah dicapai. Dengan demikian, kamu akan merasa lebih termotivasi saat mencapai setiap tahapan dan merasa lebih mudah untuk mencapai tujuan utama.
Jadi misalnya, kamu pengin mengumpulkan dana darurat sebesar 6 bulan pengeluaran satu tahun mendatang. Kamu bisa mulai dari mengumpulkan dulu sebesar 1 bulan pengeluaran bulan depan. Seiring waktu, kamu bisa menambah, hingga akhirnya bisa mencapai besaran 6 kali pengeluaran.
Revisi
Setelah menetapkan tujuan, evaluasi secara berkala. Jika kamu merasa tujuan tersebut terlalu sulit atau mudah, lakukan penyesuaian. Adaptasi adalah kunci ketika berhadapan dengan perubahan.
Pencatatan dan Monitoring
Catat tujuan kamu dan pantau kemajuanmu secara berkala. Menggunakan alat pelacak tujuan atau jurnal dapat membantu kamu tetap fokus dan termotivasi.
Memahami dan menetapkan tujuan keuangan jangka pendek yang realistis adalah kunci utama dalam pengelolaan keuangan yang efektif. Sementara mimpi dan aspirasi besar dapat menginspirasi, langkah-langkah kecil dan terukur sering kali adalah yang paling berarti dalam perjalanan finansial kita.
Dengan pendekatan yang dipikirkan dengan baik dan berfokus pada apa yang dapat dicapai dalam waktu dekat, kita dapat meletakkan dasar yang kokoh untuk kesuksesan keuangan di masa mendatang. Ingatlah selalu bahwa kesuksesan finansial bukan tentang seberapa cepat Anda mencapai tujuan, tetapi lebih pada konsistensi dan ketekunan dalam mengejar setiap target yang telah ditetapkan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
6 Contoh Tujuan Keuangan Jangka Pendek untuk Gen Z
Contoh tujuan keuangan jangka pendek sering kali menjadi topik yang dibahas ketika berbicara tentang generasi Z dan perjalanan keuangan mereka. Sebagai generasi yang lahir di era digital, mereka punya kebiasaan yang unik untuk memanfaatkan berbagai alat dan sumber daya yang tersedia untuk segala hal, termasuk dalam perencanaan keuangan.
Begitu juga dengan contoh tujuan keuangan jangka pendek. Ada banyak opsi yang dapat dipertimbangkan, dan tak jarang hal ini bikin galau. Pengin yang ini, tapi yang itu kayaknya juga menggiurkan. Akhirnya bingung. Padahal sebenarnya bingung itu wajar, cuma sayangnya, kalau dibiarkan berlama-lama bingung akhirnya tertunda dan terlupakan.
Hingga akhirnya, banyak gen Z yang mulai enggak tahu apa tujuan keuangannya sendiri.
Mengapa Gen Z Penting untuk Punya Tujuan Keuangan?
Siapa sih gen Z? Generasi Z atau generasi pascamilenial adalah kelompok manusia termuda di dunia saat ini. Mereka lahir dalam rentang 1995 hingga 2010. Di Indonesia, pada 2010 saja jumlah mereka sudah lebih dari 68 juta orang, nyaris dua kali lipat Generasi X (kelahiran 1965-1976). Dan kini ada sekitar 2,5 miliar orang Generasi Z di seluruh dunia.
Sebagai generasi Z, mempunyai tujuan finansial merupakan suatu keharusan, bukan pilihan. Mengapa penting?
Contohnya saja soal kondisi ekonomi yang berkembang belakangan ini. Harga rumah, biaya pendidikan, dan biaya hidup umumnya telah meningkat secara signifikan. Tanpa perencanaan dan tujuan keuangan yang baik, generasi Z mungkin akan mengalami kesulitan dalam menghadapi tantangan ekonomi ini.
Eh, tapi kan masih muda! Bahkan belum punya rencana serius buat nikah. Masa sudah harus mikirin biaya pendidikan?
Well, di situlah ada yang namanya tujuan keuangan jangka pendek. Ini cocok banget buat gen Z yang belum mau mikir terlalu jauh. Ini dia beberapa alasan mengapa gen Z seharusnya punya tujuan keuangan jangka pendek:
- Memiliki tujuan keuangan jangka pendek dapat membantu membentuk kedisiplinan keuangan dan mengajarkan generasi Z bagaimana merencanakan, menabung, dan berinvestasi.
- Dengan memiliki tujuan keuangan jangka pendek yang jelas, generasi Z dapat mengurangi stres finansial dan merasa lebih terkontrol atas keuangan sendiri.
- Contoh tujuan keuangan jangka pendek seringkali adalah langkah pertama menuju tujuan keuangan jangka panjang yang lebih besar. Misalnya, menabung untuk liburan atau gadget baru dapat membantu membiasakan generasi Z untuk menabung untuk tujuan yang lebih besar, seperti membeli rumah atau merencanakan pensiun.
- Tujuan keuangan jangka pendek seperti merencanakan liburan atau membeli gadget baru juga dapat meningkatkan kualitas hidup dan memberikan penghargaan dan motivasi untuk bekerja keras.
- Tujuan keuangan seperti dana darurat membantu mempersiapkan situasi tidak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau masalah kesehatan. Ini memberikan jaring pengaman dan memberikan rasa aman finansial.
Dengan alasan-alasan tersebut, sangat penting bagi generasi Z untuk memahami pentingnya menetapkan dan mencapai tujuan keuangan jangka pendek sebagai bagian dari perencanaan keuangan yang sehat dan berkelanjutan.
Contoh Tujuan Keuangan Jangka Pendek untuk Gen Z
Jadi, apakah kamu salah satud ari generasi Z yang sedang merencanakan masa depan keuangan, atau kamu hanya ingin memahami lebih baik bagaimana generasi ini memandang keuangan, yuk, kita bahas 6 contoh tujuan keuangan jangka pendek yang mungkin relevan dan bermanfaat bagi generasi Z.
1. Dana Darurat
Dana darurat adalah sejumlah uang yang disimpan secara khusus untuk mengatasi kejadian mendadak atau tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, biaya medis mendadak, atau perbaikan mobil atau rumah yang mendesak.
Gen Z perlu menjadikan dana darurat ini sebagai contoh tujuan keuangan jangka pendek pertama yang harus dicapai secepat mungkin. Pasalnya, seperti yang sudah dijelaskan di atas, bahwa dana darurat dapat memberikan rasa aman dan mengurangi stres finansial saat terjadi krisis. Tanpa dana darurat, kejadian tak terduga bisa menjadi bencana finansial.
Dana darurat juga bisa menjadi alternatif mencegah utang. Jika terjadi krisis dan tidak ada dana darurat, mungkin kamu akan terpaksa mengambil pinjaman atau menggunakan kartu kredit dengan tingkat bunga tinggi. Dana darurat dapat mencegah hal ini bisa terjadi.
Sebagai generasi Z, contoh tujuan keuangan jangka pendek yang ideal adalah menabung setidaknya 3-6 bulan pengeluaran hidup dalam dana darurat. Jumlah ini mungkin berbeda-beda tergantung pada situasi individu masing-masing, seperti status pekerjaan dan tanggung jawab finansial lainnya.
2. Lunasi Utang
Melunasi utang merupakan salah satu contoh tujuan keuangan jangka pendek yang sangat penting, terutama bagi generasi Z yang mungkin baru memulai perjalanan keuangan.
Mengapa demikian?
Utang, terutama utang dengan bunga tinggi, bisa menjadi beban yang besar. Melunasi utang dapat membantu mengurangi beban finansial dan membantu kamu memiliki lebih banyak uang untuk tabungan dan investasi di masa mendatang.
Dan, jangan salah ya. Melunasi utang merupakan langkah pertama dan paling penting jika kamu bercita-cita untuk bisa merasakan bebas finansial secepat mungkin. Tanpa utang, kamu memiliki kontrol penuh atas penghasilanmu dan memiliki fleksibilitas lebih besar dalam pengeluaran dan investasi.
3. Liburan
Liburan adalah salah satu contoh tujuan keuangan jangka pendek yang cukup populer, termasuk bagi generasi Z.
Pasalnya, merencanakan dan menabung untuk liburan bisa menjadi motivasi yang kuat untuk mengembangkan kebiasaan menabung dan merencanakan keuangan. Hal ini juga memungkinkanmu untuk bisa menikmati liburan tanpa stres finansial.
Dengan menabung terlebih dahulu untuk liburan dapat mencegahmu mengambil utang untuk biaya liburan, yang bisa menambah beban finansial di kemudian hari.
Sebagai generasi Z, mulai merencanakan dan menabung untuk liburan sejak dini adalah langkah yang baik. Mulailah dengan menentukan tujuan liburanmu, membuat anggaran, dan kemudian menetapkan rencana tabungan. Mungkin memerlukan waktu dan kedisiplinan, tetapi hasilnya – liburan yang dinikmati tanpa beban finansial – akan sangat berharga.
4. Gadget Baru
Membeli gadget baru seperti smartphone, laptop, atau konsol game adalah contoh tujuan keuangan jangka pendek yang umum, terutama bagi generasi Z yang sangat akrab dengan teknologi.
Sama seperti liburan, menyisihkan uang setiap bulan untuk gadget baru bisa membantu membentuk kebiasaan dan kedisiplinan keuangan yang baik. Ini bisa menjadi latihan yang berharga dalam merencanakan dan mengejar tujuan keuangan. Pun, membeli gadget baru bisa menjadi mahal, dan sering kali orang tergoda untuk membelinya melalui cicilan atau kartu kredit. Namun, jika kamu menabung terlebih dahulu, kamu dapat menghindari biaya tambahan dan bunga yang sering kali melekat pada opsi pembayaran tersebut.
So, enggak apa kalau kamu ganti smartphone setiap kali ada generasi baru hadir. Toh sebagai generasi Z, teknologi kan memang merupakan bagian dari hidupmu. Namun, penting juga untuk merencanakan pembelian gadget baru secara bijaksana.
5. Melanjutkan Pendidikan
Melanjutkan pendidikan, baik itu untuk gelar sarjana, master, doktoral, atau program sertifikasi profesional, adalah contoh tujuan keuangan jangka pendek hingga menengah yang sering menjadi prioritas bagi generasi Z.
Melanjutkan pendidikan adalah investasi dalam pengetahuan dan keterampilan kamu sendiri, yang dapat membuka lebih banyak peluang karier dan potensi pendapatan di masa mendatang. Sementara, biayanya juga mahal dan banyak mahasiswa berakhir tidak bisa melanjutkan pendidikan karena keterbatasan biaya. Menabung terlebih dahulu untuk pendidikan bisa membantu mengurangi beban finansial ini.
Generasi Z harus melakukan perencanaan keuangan jangka pendek secara cermat sebelum memutuskan untuk melanjutkan pendidikan. Pertimbangkan potensi pengembalian investasi dari program pendidikan yang kamu minati, serta cara-cara alternatif untuk mendanai pendidikan tersebut, seperti beasiswa, kerja paruh waktu, atau program pembayaran pelatihan oleh perusahaan.
6. Menikah
Menikah adalah suatu keputusan besar yang juga melibatkan pertimbangan finansial yang signifikan, serta salah satu contoh tujuan keuangan jangka pendek yang penting.
Dari persiapan pernikahan hingga kehidupan setelahnya, berikut beberapa poin mengenai menikah sebagai contoh tujuan keuangan jangka pendek atau menengah bagi generasi Z:
- Biaya pernikahan, bisa sangat mahal, mulai dari biaya resepsi, fotografi, gaun pengantin, hingga bulan madu. Menyisihkan uang sejak dini untuk biaya ini dapat membantu meringankan beban finansial saat waktu pernikahan tiba.
- Setelah menikah, kamu mungkin akan memulai hidup bersama pasangan, yang berarti biaya hidup baru seperti sewa atau cicilan rumah, utilitas, makanan, dan lainnya. Memahami dan merencanakan untuk biaya ini akan sangat penting.
- Menikah sering kali juga berarti membangun tujuan keuangan bersama, seperti membeli rumah, mempersiapkan pendidikan anak, atau merencanakan pensiun, yang hanya bisa dicapai jika kamu punya rencana keuangan yang komprehensif.
Nah, itu dia 6 contoh tujuan keuangan pendek yang sebaiknya dimiliki oleh generasi Z.
Beberapa contoh tujuan keuangan jangka pendek seperti membentuk dana darurat, melunasi utang, merencanakan liburan, membeli gadget baru, melanjutkan pendidikan, dan persiapan pernikahan adalah beberapa langkah penting dalam perjalanan keuangan generasi Z. Menetapkan dan merencanakan untuk mencapai tujuan-tujuan ini dapat membangun keterampilan keuangan yang akan berdampak positif sepanjang hidup.
Bagaimana memulainya? Untuk membantumu melangkah lebih jauh, kamu bisa bergabung dalam kelas keuangan online di QM Financial.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Persiapan Liburan Akhir Tahun, Ini Dia Hal Keuangan yang Harus Dilakukan
Nggak terasa sudah November! Artinya, sebentar lagi Desember, yang artinya lagi, siap-siap liburan akhir tahun!
Jadi gimana, kapan kita ke mana?
Liburan itu dibilang penting ya penting, dibilang nggak penting … siapa itu yang berani bilang nggak penting? Liburan itu healing, setidaknya kita bisa menikmati jeda di tengah-tengah kesibukan yang bikin stres setiap harinya. Di situlah titik pentingnya.
Bahkan banyak yang ngeles, “Biaya psikiater lebih mahal daripada biaya liburan, bestie!”
Benar atau enggak, silakan dibuktikan sendiri-sendiri ya.
Yang pasti, boleh saja kalau kamu memprioritaskan liburan akhir tahun saat ini. Wajar kok, dan kamu pasti layak banget buat liburan setelah bekerja keras sepanjang tahun. Tapi, yuk, dipersiapkan, biar enggak kejadian, pulang dari liburan, tabungan terkuras bahkan sampai terlilit utang. Habis liburan bukannya fresh, malah makin stres!
So, kan masih ada waktu 1 bulan nih, hingga menjelang akhir tahun. Jadi cocok banget nih, kalau mau mulai siap-siap liburan akhir tahun sekarang.
Langkah Mempersiapkan Keuangan untuk Liburan Akhir Tahun
Tentukan anggaran
Anggaran dan cash flow adalah koentji, agar setelah liburan nanti kita tak sampai kehabisan tabungan sampai terlilit utang.
Buat rencana perjalanan, atau itinerary, sedetail mungkin. Dari itinerary ini, kamu kemudian bisa membuat anggaran yang dibutuhkan untuk liburan akhir tahun. So, semakin detail itinerary-nya, maka semakin mudah pula kamu menyusun anggaran. Semakin detail anggarannya, semakin mantap pula kamu mempersiapkannya.
Anggaran ini terdiri dari estimasi biaya penginapan, transportasi, makan, minum, camilan, oleh-oleh, tiket-tiket wahana, dan sebagainya. Lakukan survei untuk mendapatkan estimasi serealistis mungkin.
Jangan lupa dana cadangan
Dalam anggaran, jangan lupa anggarkan juga dana cadangan, alias dana darurat.
Dana ini penting, karena sudah biasa banget dalam liburan, pengeluaran akan membengkak. Berapa besar dana cadangannya? Ya, kamu bisa memperkirakannya dengan situasi dan kondisimu. Bisa jadi 10% dari anggaran total sudah cukup.
Simpan di rekening terpisah
Jika sudah punya anggaran dan juga sudah punya dananya, maka segera pisahkan ke akun atau rekening terpisah, agar tak terpakai untuk kebutuhan yang lainnya.
Produk keuangan zaman sekarang banyak sekali, dan dilengkapi fitur yang oke banget buat bantu kamu menyiapkan dana liburan akhir tahun. Misalnya seperti aplikasi bank digital, yang menyediakan fitur kantong-kantong terpisah untuk berbagai kebutuhan. Nah, ini bisa kamu manfaatkan untuk memisahkan dana khusus liburan yang sesuai anggaran.
Atau, kamu bisa juga membuka reksa dana pasar uang, karena tujuan keuanganmu kan tinggal sebulan lagi. Jadi, pastikan kamu menggunakan produk yang risikonya paling minimal.
Jika kamu bermaksud untuk menabung lagi, sisihkanlah dana setiap bulan ke rekening khusus liburan ini sesuai dengan rencana anggaran.
Bagaimana jika kurang?
Ulik pengeluaran yang kurang penting
Untuk sekarang, prioritas jangka pendekmu adalah liburan akhir tahun. Karena itu, bolehlah kamu taruh sebagai prioritas paling atas. Mungkin kamu sebelumnya suka jajan-jajan cantik, nongkrong-nongkrong ganteng di coffee shop, nah, sekarang bisa kamu kurangi dulu demi terkumpulnya dana liburan sesuai anggaran.
Berhemat receh-receh bisa menambah jumlah yang signifikan juga lo! Jadi, jangan ragu untuk berhemat di sana-sini ya.
Cari program promo
Sebenarnya, jika perjalanan kamu direncanakan dari jauh-jauh hari, maka bisa saja kamu mendapatkan tiket yang lebih murah. Tetapi kalau memang baru sempat dipersiapkan sekarang, kamu masih bisa kok mencari berbagai program promo.
Beberapa pihak memang sering menawarkan program promosi yang bertepatan dengan liburan. Misalnya seperti aplikasi atau platform traveling, maskapai, hingga hotel. So, coba deh mulai berburu sedari sekarang. Siapa tahu, kamu bisa mendapatkan tiket, hotel, atau paket wisata murah.
Jangan Lupa Catat Pengeluaran Selama Liburan!
Nah, yang paling penting juga nih, sepenting mempersiapkan keuangan untuk liburan akhir tahun: catat pengeluaran yang dilakukan selama liburan.
Dengan demikian, setelah pulang dari liburan, kamu bisa melakukan evaluasi terhadap realisasi anggaran kamu: apakah sudah sesuai dengan rencana ataukah boncos alias tak terkendali? Jika ternyata yang terakhir yang terjadi, pada kesempatan berikutnya kamu bisa perbaiki lagi.
Yang pasti, dengan mencatat setiap pengeluaran, sebenarnya kamu sudah melakukan pengendalian. Karena kalau melihat pengeluaran terlalu kenceng, kamu pun bisa langsung mengerem dengan melakukan penyesuaian sana-sini.
So, gimana? Sudah enggak sabar kan, bersiap untuk berlibur lagi? Jangan lupa jaga kesehatan juga ya, supaya kamu bisa jalan-jalan dalam kondisi fit!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Reksa Dana dan 5 Tujuan Finansial yang Bisa Dicapai
Investasi reksa dana memang bisa untuk memenuhi tujuan finansial ya? Jawabannya, sangat bisa! Sayangnya masih ada aja orang yang skeptis karena takut malah rugi atau bingung cara melakukannya.
Sebentar, sebelum masuk ke ranah investasi, kamu sudah punya tujuan finansial belum? Selamat untuk kamu yang sudah punya target. Nah, bagi yang belum, yuk segera buat, apa sih target finansial yang mau kamu capai? Apalagi buat tahun ini, ya kan? Tahun yang bikin harap-harap cemas banget deh.
Tujuan finansial ini punya peran yang penting supaya kondisi keuangan kamu lebih aman di masa mendatang. Dengan tujuan finansial, kamu juga bisa menggapai angan-angan yang sering kamu impikan.
Misalnya, liburan ke Cappadocia, Turki? Nah, siapa tahu ketemu Lydia sama Mas Aris kan di sana? Rencana ini bisa kamu capai dengan mulai menabung dengan menyisihkan sedikit demi sedikit dari pendapatan kamu. Nah, biar tabungan kamu lebih terasa ‘bergerak’, kamu bisa melakukan investasi reksa dana.
Kenapa Harus Investasi Reksa Dana?
Investasi reksa dana adalah sebuah wadah yang mengelola dana atau modal yang dikumpulkan dari masyarakat pemodal untuk diinvestasikan ke portofolio efek oleh manajer investasi.
Nantinya, modal investasi akan dikonversikan ke berbagai jenis seperti pasar uang, obligasi, maupun saham. Nah, investasi reksa dana ini sangat dianjurkan dan cocok untuk investor pemula, kenapa? Berikut alasannya.
Investasi yang mudah
Sudah banyak aplikasi investasi reksa dana yang terpercaya dan diawasi Otoritas Jasa Keuangan. Kamu bisa dengan mudah mengunduhnya, melakukan registrasi, kemudian melakukan transaksi modal awal.
Tenang, kini beberapa aplikasi dilengkapi dengan fitur robo advisor yang bisa membantu kamu memilih jenis reksa dana yang sesuai dengan profil risiko kamu.
Diatur dengan baik
Semua jenis reksa dana diatur oleh Manajer Investasi (MI) yang merupakan pihak profesional dan mengikuti aturan BEI. Dengan begitu, modal investor lebih aman dan terlindungi.
Diversifikasi
Keuntungan paling menonjol dari investasi reksa dana adalah diversifikasi aset. Pasalnya, di sini, modal disebar ke aset yang berbeda sehingga dapat memisahkan hambatan di beberapa sektor.
Bersifat likuid
Kamu bisa mencairkan dana atau menjual reksa dana dengan mudah setelah mencapai target dan kebutuhan finansial kamu. Setelah likuidasi, dana akan tersimpan otomatis ke rekening bank dalam jangka waktu yang ditentukan.
Selain empat keunggulan tersebut, masih ada beberapa manfaat yang bisa kamu dapatkan setelah memulai melakukan investasi reksa dana. Lebih cepat kamu memulai, lebih cepat kamu mencapai tujuan finansial kamu.
5 Tujuan Finansial yang Dapat Diraih dengan Reksa Dana
Kalau kamu sudah punya tujuan finansial sekaligus perencanaannya, kamu bisa menjadikan investasi reksa dana ini sebagai jalan alternatif untuk meraihnya. Tunggu apa lagi, yuk simak beberapa tujuan yang bisa kamu raih dengan reksa dana!
Dana Darurat
Sebenarnya, apa sih fungsi dana darurat? Masih banyak yang menyepelekan alokasi dana untuk hal ini. Padahal ini sangat penting untuk mengurangi kerugian di situasi darurat.
Tak semua rencana bisa berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan. Namanya juga hidup, kadang di atas kadang di bawah. Misalnya waktu awal pandemi masuk ke Indonesia. Hampir semua sektor kelimpungan dan nggak sedikit orang kena PHK.
Di situlah peran dana darurat bekerja, ketika kamu mendapat musibah setidaknya kamu masih memiliki pegangan untuk kebutuhan hidup beberapa bulan ke depan.
Dana darurat juga bisa kamu gunakan untuk biaya ketika kamu atau keluarga jatuh sakit dan tidak memiliki asuransi maupun BPJS atau perbaikan laptop yang tiba-tiba rusak padahal kamu butuh untuk bekerja.
Terus, berapa jumlah ideal yang harus disiapkan untuk dana darurat? Sebetulnya soal jumlah balik lagi ke pengeluaran harian selama kurang lebih 3-6 bulan.
Kamu bisa memenuhi target jumlah dana darurat dengan berinvestasi pada reksa dana pasar uang. Hasil keuntungan bisa mencapai 6-8% per tahun. Terlebih reksa dana pasar uang ini relatif lebih stabil dan rendah risiko. Untuk pencairan dana pun hanya perlu waktu 1-2 hari saja.
Dana Pensiun
Setiap orang pastinya ingin memiliki masa pensiun yang tenang dan sudah mencapai kebebasan finansial. Kalau begitu, untuk mengumpulkan dana pensiun, investasi adalah pilihan yang tepat.
Umumnya, untuk bisa hidup nyaman, setidaknya ketika pensiun kamu punya pegangan 70% dari pendapatan terakhir sebelum pensiun. Contoh gaji terakhir kamu Rp7 juta, nah, setidaknya kamu perlu menyiapkan Rp 4,5-5 juta untuk kebutuhan hidup bulanan di masa pensiun nanti. Itu kalau kamu mau hidup sejahtera.
Kamu bisa mengalikan jumlah tersebut dengan target berapa tahun lagi kamu akan pensiun. Setelah mendapat totalnya, kamu bisa mulai investasi reksa dana campuran atau reksa dana saham yang hasil keuntungannya bisa lebih besar untuk jangka waktu panjang.
DP Rumah Pertama
Rumah biasanya jadi salah satu tujuan finansial yang banyak diincar. KPR bisa jadi jalan aman untuk kamu meraih impian punya rumah secara mandiri. Namun, tidak sedikit DP untuk KPR yang harus kita siapkan.
Standar DP-nya berada di kisaran minimal 15-20%. Tapi, ada juga beberapa bank yang kini menawarkan DP 0%. Kamu bisa memilih sesuai kemampuan, tetapi ingat, bahwa jika kamu memilih DP 0%, maka perhitungan cicilan juga akan lebih besar. Carilah yang sekiranya paling aman untuk keuanganmu.
Nah, dengan jumlah yang nggak sedikit, mau tidak mau, maka rencanamu perlu dibantu dengan investasi reksa dana saham, yang imbal hasilnya sepadan.
Biaya Pendidikan Anak
Biaya untuk pendidikan bisa jadi tanggung jawab besar bagi para orang tua. Terlebih melihat inflasi untuk sekolah dasar hingga menengah yang terus mengalami kenaikan hingga 12% per tahun. Sedangkan, kuliah kenaikannya mencapai 10%. Ada yang sampai 20%? Ada juga.
Selain itu, tak hanya uang pangkal dan biaya pendidikan per semester atau per bulan yang harus diperhitungkan, tetapi juga ada biaya lainnya loh. Misalnya, anak harus kos, sudah pasti akan ada biaya hidup selama waktu tersebut. Belum lagi seperti buku-buku, les, dan keperluan penunjang sekolah yang lain.
Karena itu, penting bagi orang tua mana pun mempersiapkan dana pendidikan untuk semua jenjang hingga meraih sarjana. Semakin awal kamu berinvestasi, semakin banyak keuntungan yang bisa diraih. Sesuaikan dengan target nominal dan juga jangka waktunya, kamu bisa memilih reksa dana campuran ataupun reksa dana saham, yang menawarkan keuntungan relatif lebih tinggi tetapi juga dengan risiko yang lebih tinggi pula. Pahami risiko yang bisa terjadi, sehingga kamu pun bisa mengantisipasinya dengan baik.
Anggaran Liburan
Siapa yang tidak ingin menggunakan sebagian hasil kerja kerasnya untuk berlibur? Setelah bekerja beberapa tahun, setiap orang pantas untuk mendapat waktu liburan yang layak.
Atau kamu punya mimpi lain yang ingin dituju? Apa pun itu, buat rencana keuangan secara spesifik. Detailkan tujuan, jumlah dana yang dibutuhkan, dan kapan kamu akan merealisasikannya. Setelah membuat rencana, lakukan survei agar target lebih tepat.
Untuk mencapainya, kamu bisa menggunakan reksa dana pasar uang dengan perhitungan yang telah ditetapkan sesuai dengan rencana kamu. Yang pasti kamu perlu merencanakan sedetail mungkin agar tujuan finansial kamu bisa tercapai.
Nah, sekarang kamu tak perlu khawatir lagi untuk menggunakan investasi reksa dana sebagai jalan alternatif mewujudkan tujuan finansial kamu. Yuk mulai tetapkan target dan rajin menabung dengan reksa dana. Selamat mencoba!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mau Tetap Liburan Akhir Tahun 2021 dengan Aman? Ini Tipnya untuk Menghindari Omicron dan Boncos Juga
Gimana, apa kabar yang sudah dari kemarin-kemarin merencanakan liburan akhir tahun 2021, tapi kemudian tercenung karena Omicron dan juga rencana pemberlakuan PPKM level 3 di seluruh Indonesia?
Sini, gandengan! Gandengan juga sama trainers QM Financial yang rata-rata hobi jalan!
Kurva laju penyebaran virus corona memang sudah melandai beberapa bulan terakhir, setelah Indonesia cukup babak belur dihantam varian Delta di awal dan pertengahan tahun 2021 kemarin. Korban sudah begitu banyak, so, wajarlah kalau kita kemudian mengalami sedikit euforia dan lalu membuat rencana liburan.
Tapi, apa daya. Ternyata, di luar sana, dunia mulai gonjang-ganjing lagi karena varian virus baru muncul. Pemerintah pun mengumumkan hendak memberlakukan PPKM level 3 dimulai 22 Desember 2021, untuk mencegah peningkatan mobilitas masyarakat. Pemerintah enggak mau kecolongan lagi seperti pascalibur Lebaran tahun ini.
Pastinya, kita juga enggak mau mengalami peningkatan kasus positif lagi kan? Ya, sudah cukup.
Terus gimana dong?
Tetap Liburan Akhir Tahun 2021, dan Tip Amannya
Biasanya, kita memang memanfaatkan liburan akhir tahun dengan keluar kota atau mudik, terutama yang memang ingin merayakan Natal bersama keluarga di kampung. Mobilitas pun meningkat, persis ketika Lebaran tiba.
Memang pemerintah telah menghapus kebijakan cuti bersama Natal dan Tahun Baru, tetapi, banyak yang tetap ingin memanfaatkan cuti untuk liburan setelah setengah tahun bekerja keras (setelah libur Lebaran). Maka, enggak heran sih, meski cuti bersama dihapus, tapi banyak yang tetap mengajukan cuti pribadi, sesuai jatah masing-masing.
Terus gimana dong? Bisa kok, tetap liburan akhir tahun 2021 tipis-tipis, yang tidak perlu keluar kota. Berikut tipnya.
1. Tetap utamakan kesehatan
Sekarang memang sudah berbeda. Dulu kalau hanya bersin-bersin sedikit saja, ya nggak masalah. Tetap bisa berangkat ke mana saja. Sekarang, pilek sedikit harus di rumah saja, sampai benar-benar hilang itu bersin-bersinnya.
COVID-19 mengajarkan kita untuk menempatkan kesehatan pada prioritas tertinggi. So, kalau mau liburan akhir tahun, cek kondisi kesehatan diri sendiri lebih dulu, meskipun hanya mau jalan-jalan di taman kota, atau staycation aja di hotel kampung sebelah. Kalau memang kurang enak badan, lebih baik tunda sebentar lagi, sampai badan benar-benar fit dan sehat.
Dan, kalau memang benar mau jalan untuk liburan akhir tahun, please ya, jangan lupa prokes ketat: pakai masker yang dianjutkan dengan benar, sering-sering membersihkan tangan, jaga jarak, dan jauhi kerumunan.
2. Cari objek dalam kota
Pemerintah memang mengaku dan berencana untuk tidak melakukan penyekatan. Namun, syarat perjalanan keluar kota tetap saja dipersulit. Memang itu dia tujuannya, untuk menghambat mobilitas, karena tak mungkinlah pemerintah melarang masyarakat untuk bepergian. Bisanya ya cuma mengimbau, yang—pastinya—akan lebih mudah dilanggar.
So, mari kita atur diri kita masing-masing. Wajib punya kesadaran sendiri yang besar memang, untuk bisa ikut berpartisipasi dalam upaya pemerintah untuk mengendalikan laju penyebaran virus ini. Nggak harus keluar kota, kamu tetap bisa liburan akhir tahun di dalam kota kamu masing-masing.
Coba eksplor lebih dalam lagi. Pasti banyak spot dan tempat yang belum pernah kamu kunjungi. Mungkin kamu sudah belasan atau puluhan tahun tinggal di kota kamu sekarang, tapi pasti tetap ada tempat yang belum sempat kamu datangi.
Tapi perhatikan juga, bahwa ada kemungkinan beberapa tempat wisata akan ditutup karena pembatasan pergerakan. Karena itu, lakukan riset dulu, mana saja yang memungkinkan untuk dikunjungi. Istilahnya, bikin itinerary, tetapi untuk mengeksplorasi kota sendiri.
Staycation di hotel yang berlokasi di bagian lain dari kotamu juga sangat memungkinkan untuk dilakukan loh. Ingat ya, tetap patuhi prokes, terutama pilihlah hotel yang karyawannya sudah divaksin semua.
3. Cobain liburan virtual
Zaman teknologi maju, semua bisa dilakukan secara virtual. Sekarang saja, sudah ada metaverse yang lagi ngehype banget, yang memungkinkanmu untuk punya second life virtually. Kebayang banget nanti kalau metaverse ini sudah cukup diakrabi. Bakalan kayak film The Matrix deh.
Di liburan akhir tahun ini, juga sudah ada beberapa pihak yang menawarkan alternatif liburan virtual. Ada Indonesia.travel yang punya Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Ada juga iHeritage, yang mengajakmu jalan-jalan virtual menelusuri sejarah Indonesia.
Yakin deh, ke depan, bakalan lebih banyak lagi yang menawarkan jasa jalan-jalan virtual ini. Bahkan, kabarnya, sekarang beberapa platform traveling sudah mengembangkan aplikasinya.
4. Bujet khusus liburan
Meski hanya liburan akhir tahun tipis-tipis, yang namanya bujet tetap harus disiapkan.
Mungkin agendamu hanya mengeksplorasi kota sendiri, tapi pastinya kamu akan butuh transportasi dan pastinya, makanan dalam jumlah ekstra. Ya nama pun liburan, betul? Untuk jalan-jalan virtual, kamu pasti juga akan butuh camilan buat teman perjalanan.
Tanpa membuat bujet, ya seperti ini tetap bisa bikin boncos loh. Bisa-bisa kamu mesti mengambil tabungan, atau bahkan dana darurat, kalau kamu tak membuat alokasi khusus. Bisa-bisa juga mesti pakai kartu kredit. Aduh, sebaiknya dihindari saja dulu.
Ingat, setelah ini, kamu masih harus moveon ke tahun yang baru, yang bisa saja lebih berat tetapi tetap harus penuh harapan. Tsah.
5. Alokasikan untuk liburan mendatang
Nah, jangan khawatir atau berkecil hati. Pada akhirnya, di suatu titik, kita harus percaya bahwa kehidupan kita akan normal kembali. Manusia itu kan makhluk survival, cerdas, dan pasti bisa beradaptasi dengan baik. Buktinya, kita mampu bertahan sampai sekarang, sementara dinosaurus sudah punah.
Jadi, enggak bisa liburan sekarang, kamu bisa membuat rencana untuk liburan 2 atau 3 tahun lagi. Ada kesempatan panjang untuk menabung, ya kan? Simpanlah di instrumen yang sesuai dengan tujuan dan profil risikomu. Biarkan danamu berkembang dengan baik, sehingga nanti pada waktunya, bisa kamu ‘panen’ dan kamu bisa liburan sepuasnya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Liburan Sekolah di Rumah Saja: 10 Aktivitas Asyik dan 5 Tip Supaya Makin Seru untuk Inspirasi Orang Tua
Liburan sekolah tahun ajaran baru sudah tiba! Yeay! Tapi oh tapi, kali ini harus dilewati secara berbeda. Secara gitu ya, si virus corona masih berkeliaran di luar sana. Bahkan beberapa hari terakhir kasus positifnya menembus 1.000 per hari.
Oh no. Sepertinya liburan sekolah kali ini dengan terpaksa harus dihabiskan di rumah. But, no worries. Sebenarnya liburan di mana pun itu, sama saja kok. Yang penting kan, terasa santai, menyenangkan, dan paling penting, dilewatkan bersama orang-orang tercinta. Betul enggak?
So, enggak masalah mau liburan sekolah di rumah saja. Tugas kita hanya mencari aktivitas mengasyikkan untuk dilakukan selama liburan di rumah, sekaligus membuat suasana menjadi menyenangkan.
Ini Dia 10 Aktivitas Asyik untuk Dilakukan Selama Liburan Sekolah di Rumah Saja
1. Binge watching
Sudah berlangganan aplikasi streaming film dong? Kalau belum, bisa deh coba langganan. Ada yang paling murah, Rp50.000 per bulan. Hanya saja, enggak bisa ditonton di laptop, tapi bisanya hanya di smartphone. Enggak apa, itu juga sudah lumayan. Tetapkan saja giliran, biar seisi rumah bisa kebagian nonton film favorit.
Plus, pastikan kuota cukup ya.
2. Tekuni hobi lama, dan ajak anak-anak ikut berpartisipasi
Misalnya, saya pribadi punya hobi mewarnai buku-buku coloring for adult. Nah, kemarin-kemarin, koleksi buku-buku mewarnai saya ini hanya saya simpan saja di rak buku. Sekarang, waktunya dikeluarin.
Kalau sudah punya pensil warna, ya berarti sudah cukup. Saya sendiri kemarin akhirnya membeli satu set pensil warna dengan jumlah warna yang paling banyak. Terus, mewarnai bareng sama anak-anak deh. Ternyata seru banget.
3. Coba resep-resep baru
Yang selama karantina mandiri kemarin mendadak jadi chef, sekarang bisa semakin leluasa berburu dan mempraktikkan resep-resep makanan baru.
Sudah coba resep-resep yang viral belum? Seperti dalgona coffee, susu goreng, risol mayo dari roti tawar, mi carbonara, atau banoffee. Enak banget loh!
Bisa juga ajak anak-anak untuk ikut berkutat di dapur, dan memberi mereka tugas yang mudah-mudah. Seperti menakar bahan-bahan makanannya, mengaduk adonan, atau seperti yang paling suka dilakukan anak-anak saya: icip-icip.
4. Tata ulang interior rumah dan bersih-bersih
Liburan sekolah berarti membebaskan anak-anak dari tugas-tugas sekolah dari rumah yang malah lebih banyak dari biasanya itu. Jadi, sementara menganggur, ajak saja untuk mengatur ulang perkakas dan furnitur.
Suasana baru bisa bikin makin betah di rumah deh. Sekalian bebersih ya. Semprot disinfektan bagian-bagian yang sering disentuh, bersihkan debu dari tempat-tempat yang jarang dipakai. Kalau perlu, bikin jadwal. Senin, bebersih ruang tamu. Selasa, bebersih ruang keluarga. Rabu, bebersih kamar mandi, dan seterusnya.
5. Crafting
Kalau punya hobi crafting, ini bisa juga dilakukan bareng anak-anak di rumah. Mulai dari knitting, scrapbooking, meronce manik-manik menjadi kalung, gelang, dan sebagainya, atau makrame.
6. Berkemah
Siapa bilang berkemah mesti di pegunungan atau pantai? Berkemah di rumah juga bisa loh!
Kalau misalnya di rumah ada halaman yang cukup luas, bisa dipakai kan? Dirikan tenda di halaman rumah, dan lewatkan malam di luar. Tentu saja, kalau enggak hujan ya.
Atau, bisa juga mendirikan tenda kecil di ruang keluarga. Saat malam, matikan semua lampu, dan hanya andalkan lampu emergency. Seru loh!
7. Urban framing
Sekarang sudah zamannya bercocok tanam sendiri, dan petik hasilnya sendiri juga. So, bisa banget deh ajak anak-anak berkebun dan menanam tanaman yang menghasilkan buah atau sayur, yang bisa dikonsumsi sendiri.
Beberapa tanaman yang mudah perawatannya seperti tomat, mentimun, cabai, jeruk, sirsak, dan sebagainya.
8. Main board games
Kapan terakhir kali main board games ramai-ramai? Kayaknya sudah lama ya? Sekarang anak-anak lebih suka main Mobile Legend, Gacha Life, dan sejenisnya.
Yuk, ajak mereka mengenal board games yang seru-seru, seperti monopoli, ular tangga, halma, dan sebagainya.
9. Eksperimen sains
Cari videonya di Youtube, lalu praktikkan ramai-ramai. Pasti seru. Pilih yang bahan eksperimennya mudah ditemukan di rumah, jadi enggak perlu ke mana-mana buat beli dan mencari.
Catat proses dan hasil eksperimennya dalam buku khusus. Bisa ditunjukkan ke guru nanti kalau sudah kembali ke sekolah kan?
10. Karaoke
Menyanyi bisa menekan stres. So, ajak anak-anak nyanyi bareng seakan berada di kamar karaoke. Pilih lagu-lagu kesukaan, dan putar musiknya. Jangan lupa divideo, terus diunggah ke Tiktok atau Instagram. Biar viral.
Seru kan, aktivitas liburan sekolah kali ini? Pasti deh bisa mencari aktivitas lain lagi yang tak kalah serunya. However, meski liburan sekolah sekarang harus di rumah saja, tapi tetap perlu persiapan loh! Terutama soal keuangan.
Tip melewatkan liburan sekolah di rumah saja
1. Siapkan kuota
Yes, bakalan banyak butuh kuota internet nih, buat nonton video Youtube, buat nyari tutorial crafting atau urban framing, juga buat binge watching. Anggarkan, kalau gitu. Butuh berapa giga untuk beberapa minggu liburan sekolah? Kalau tadinya sudah punya pos dana liburan buat pergi keluar kota bisa dimanfaatkan juga.
2. Siapkan camilan dan menu makanan yang enak
Ini juga bakalan “menyedot” pengeluaran cukup banyak lo. Apalagi sekarang kondisinya menuntut kita untuk makan makanan yang nutrisinya baik. So, anggarkan juga deh, untuk camilan dan makanan yang enak. Enggak harus selalu pesan online kan? Sekalian aja buat acara coba-coba resep baru.
3. Jadwalkan olahraga bareng
Jangan mager! Ini penting. Kalau biasanya punya kegiatan yang aktif, sekalinya di rumah, badan jadi kaku kayak kanebo kering.
So, jangan lupa jadwalkan olahraga. Olahraganya juga bareng orang serumah, sambil nonton videonya di Youtube. Kurang seru apa coba? Jangan lupa poin 1 di atas: siapkan kuota.
Nah, liburan sekolah di rumah enggak bosen deh kalau punya segudang aktivitas seru kayak gini. Kalau perlu, agendakan saja setiap hari. Dan, jangan lupa: tetep siapkan dana ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Pentingnya Liburan Sekeluarga yang Diagendakan Rutin
Liburan sekeluarga itu membuat kita lebih bisa menerima perbedaan, lebih toleran, dan dilatih untuk konsisten terhadap apa yang kita tuju. Percaya enggak nih?
Yash, liburan sekeluarga itu bukan hanya soal gaya hidup atau mengikuti kekinian doang. Tapi liburan atau traveling memiliki pengaruh yang sangat besar pada diri seseorang, apalagi jika dilakukan sekeluarga. Rasanya beda banget dengan solo traveling.
Jadi jangan ragu-ragu untuk menjadwalkan liburan sekeluarga di sela waktu yang dimiliki. Liburan akan membuat kita menjadi pembelajar di dunia nyata. Iya, pembelajar yang tidak mentok di ruang kelas atau di buku pelajaran.
Liburan sekeluarga itu membantu kita membuka cara pandang dan wawasan akan budaya, tradisi dan juga pengalaman, juga merupakan cara terbaik untuk memperluas cakrawala dan prespektif kita, biar nggak terbatas cuma seputar dapur, tetangga, atau lingkungan kantor.
Liburan juga menghubungkan kita dengan dunia. Kita bisa melihat kehidupan orang-orang di sudut belahan bumi lain, dan mendapatkan inspirasi dan terberkahi karenanya.
Liburan dan perjalanan ke mana saja juga membuat kita lebih bisa menerima perbedaan dan lebih toleran. Pada tahap tertentu, berjalan menyisiri sisi lain dari hidup akan membuat kita bisa mensyukuri nilai yang kita anut atau bahkan mengevaluasinya.
But, wait, “menyusuri belahan bumi lain” ini jangan diartikan bahwa untuk liburan kita harus keluar negeri lo! Ke kabupaten sebelah, kota sebelah, provinsi sebelah, juga sudah merupakan “belahan bumi lain”.
Lalu, apa lagi yang bisa kita pelajari dari pengalaman melakukan traveling dan liburan sekeluarga ini?
1. Tinggalkan zona nyaman
Traveling dan liburan sekeluarga ke tempat lain itu artinya kita siap meninggalkan sejenak area nyaman dan familiar di lingkungan rumah untuk melakukan lompatan keyakinan atau kepercayaan.
Kita berkemas dan meninggalkan lingkungan yang sudah familier untuk menemui hal yang sama sekali baru.
Ini banget penting untuk memperluas wawasan kita lo! Sekali saja mencobanya dan menemukan satu tempat baru, kita akan merasakan hal yang sangat menyenangkan.
Berada di lingkungan yang tidak familier itu luar biasa! Kita bisa mendapatkan “timeless story” dari sana. Dan akan semakin priceless, ketika kita mengalaminya bersama orang-orang terdekat. Iya nggak sih?
2. Menghargai budaya lain
Saat liburan sekeluarga, kita bisa merasakan hidup dalam budaya yang berbeda dan mengalami tradisi mereka. Ini adalah pengalaman terbaik yang bisa didapatkan secara nyata, enggak hanya dengan membaca buku saja.
Melihat sendiri dan menjadi bagian dari suatu budaya yang berbeda membuat kita memahami esensi sesungguhnya dari budaya tersebut. Hal ini tentu akan membantu kita memahaminya, dan bahkan jika beruntung kita bisa belajar bahasa baru, ragam busana yang baru, kuliner yang baru. Seru kan?
Kita hanya akan menghargai sesuatu ketika kita bisa melihat dan merasakannya langsung.
Makanya, sebelum melakukan liburan sekeluarga ke suatu tempat, alangkah baiknya kita membuat dulu itinerary-nya, rencana perjalanan, juga membaca-baca dulu berbagai tip perjalanan, sehingga kita bisa tahu hal apa saja yang harus dan akan dijumpai di lokasi liburan.
Singkat kata, jangan sampai melewatkan tempat-tempat yang wajib dikunjungi di sana.
3. Belajar tentang kehidupan dari suatu peristiwa
Ketika kita melihat keajaiban dunia seperti Piramida di Mesir, Great Wall di Tiongkok, atau Borobudur di Jawa Tengah, kita akan menikmati suatu peristiwa atau momen. Kita akan bisa menyelami, peristiwa besar dan bersejarah apa yang direpresentasikan melalui tempat-tempat liburan tersebut.
Ya, nggak usah jauh-jauh juga kok. Saat kita melakukan perjalanan ke Gunung Merapi di Yogyakarta, dan melakukan napak tilas Lava Tour, misalnya. Kita pasti akan merasa bersyukur bahwa kita masih diberi hidup sampai sekarang.
Atau jika sempat mengunjungi berbagai jejak tsunami di Aceh, kita pun akan bahagia akan hidup kita ini dan selanjutnya. Semangat seperti ini akan dengan mudah ditanamkan pada masing-masing anggota keluarga, dengan mengajak mereka mengunjungi langsung juga.
Melalui liburan sekeluarga, kita akan bisa memaknai suatu peristiwa penting untuk menjalani hidup yang bahagia dan berisi. Kita sekeluarga akan bisa belajar untuk menikmati setiap menit, setiap peristiwa dalam hidup.
Yes, traveling–apalagi bersama keluarga–jadi mengajarkan kita untuk menangkap momen dan membuatnya menjadi bagian penting dalam hidup kita. Sekecil apa pun itu.
4. Hidup dengan sederhana
Bertahan dalam kondisi minim sangat mungkin dilakukan saat liburan, dan traveling mengajarkan kita sekeluarga tentang hal ini.
Kita nggak bisa bergerak dengan nyaman karena ada tas yang berat di punggung. Atau, mesti memutar otak agar si kecil nggak rewel dan tetap merasa nyaman selama di jalan. Harus bisa fleksibel dengan kondisi dan situasi yang kadang mendadak berubah. Kita harus berpergian dengan ringkas dan ringan.
Apalagi soal bekal uang. Wah, mesti kreatif terus sepanjang perjalanan, supaya bekalnya bisa cukup sampai pulang nanti. Padahal banyak hal terjadi di luar dugaan, dan bisa jadi bikin anggaran jebol enggak keruan.
Rasa petualangannya lengkap dan nano-nano banget deh. Begitu pulang, rasanya jadi makin pinter aja ngatur ini-itu. Nggak percaya? Cobain deh.
Liburan sekeluarga itu enggak harus berarti kemewahan dan kenyamanan. Ini tentang pengalaman menikmati segala hal yang ditawarkan oleh dunia.
Percaya deh setelah melakukan liburan ini, kita akan sangat bersyukur dan menghargai “kemewahan” di rumah dan di kehidupan kita sekarang ini.
5. Menilai pengalaman lebih dari hal-hal yang bersifat materi semata
Sekali mengecap kenikmatan liburan, kita akan memahami bahwa pelajaran yang didapat dari perjalanan lebih berharga dan mahal dari materi apa pun yang sudah dimiliki.
Pengalaman bisa melihat puncak Eiffel Tower, atau melihat kecantikan Komodo di pulau tempat habitat mereka, merupakan pengalaman berharga dan tidak lebih bernilai dari barang apa pun. Apalagi dinikmati bersama sekeluarga, orang-orang kesayangan.
Jadi kita liburan ke mana nih? Yuk, siap-siap!
Selain beberapa manfaat di atas, dengan merutinkan agenda liburan sekeluarga, kita juga jadi lebih mudah merencanakannya. Kita jadi bisa menabung atau berinvestasi dulu. Jelas tujuannya apa, jelas pula waktunya kapan. Betul nggak?
Buatlah rekening khusus dana liburan sekeluarga, agar liburan semakin nyaman. Liburan sekeluarga wajib setahun sekali atau dua kali? Ayo aja! Rencana matang, anggaran untuk kebutuhan sehari-hari dan tujuan finansial yang lain juga aman.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Liburan Panjang Segera Tiba, Segera Bereskan Pekerjaan dalam 5 Langkah
Minggu depan sebagian kantor sudah ada yang mulai liburan panjang. Jadi gimana? Dana liburan sudah ada? THR sudah di tangan? Sudah menyiapkan bekal buat mudik?
Semoga semua persiapan untuk menikmati liburan panjang sudah matang. Eits, tapi, jangan sampai nih, sibuk mempersiapkan liburan, eh kerjaan dilupain. Padahal mau ditinggal satu minggu lebih lo!
So, mumpung masih ada waktu beberapa hari, ayo segera selesaikan tugas dan persiapkan diri, biar nanti liburan panjang nggak kepikiran.
5 Langkah Segera Bereskan Pekerjaan Sebelum Liburan Panjang
1. Bikin to do list
Duh, belum-belum udah berasa malesnya karena pekerjaan terasa jadi lebih banyak kalau menjelang liburan panjang begini. Tapi, rasa malas itu nggak akan bikin pekerjaan kelar. Jadi, ayo, jangan piara rasa malesnya, segera ambil kertas, agenda, atau smartphone untuk membuat to do list.
Catat apa saja pekerjaan yang tersisa hingga saat hari terakhir sebelum liburan panjang tiba. Tulis sampai tugas yang paling kecil. Terlihat banyak? Tak mengapa, justru itulah tujuannya agar semua bisa kita ketahui dengan pasti.
Kalau sudah tercatat semua, maka selanjutnya kita ke langkah kedua berikut ini.
2. Bikin skala prioritas
Hmmm, setelah dicatat kok banyak ya? Yah, itu biasa. Namanya juga kerjaan. Kalau sedikit, itu namanya remahan #ehgimana
Nggak perlu pusing, coba diteliti lagi. Apa yang harus dikerjakan ASAP, mana yang bisa ditunda hingga hari terakhir, dan apa saja yang bisa menunggu dan dikerjakan ketika sudah masuk kantor lagi setelah liburan panjang.
Ini dia skala prioritas kita. Dengan punya skala prioritas, kita pun bisa menyelesaikan pekerjaan satu per satu. Sesuaikan dengan tenaga dan energi juga ya. Jangan sampai karena kejar prioritas, akhirnya semua juga jadi prioritas. Percuma bikin to do list dong.
Pastikan saja, kita bisa mengerjakan semuanya tepat waktu dengan tenaga yang ada.
3. Koordinasi dengan atasan dan coworkers lain
Pasti ada satu dua pekerjaan yang kita harus berkoordinasi dengan divisi lain, atasan, atau rekan kerja lainnya. Segera lakukan koordinasinya.
Kadang sih, yang perlu koordinasi dengan orang lain ini yang justru agak susah diselesaikan, karena kadang skala prioritas orang bisa berbeda-beda. Terus gimana dong? Yah, yang perlu kita lakukan adalah menyadari betul hal ini dan berusaha maklum kalau banyak yang masih menunda pekerjaannya.
Intinya: sabar, tapi tagih terus. Hihihi.
4. Kirim notes untuk klien / customer
Jangan lupa untuk mengirimkan pemberitahuan pada klien, customer, supplier, ataupun stakeholder yang lain kalau liburan panjang segera tiba dan kita akan meninggalkan pekerjaan selama beberapa hari. Terutama sih bagi pekerja yang berada di divisi marketing, sales, ataupun divisi-divisi lain yang berhubungan langsung dengan pihak di luar perusahaan.
Penting lo, pemberitahuan ini. Tak hanya sebagai pengumuman libur, tapi lebih pada percepatan penyelesaian tugas sebelum mulai liburan panjang–atau juga berarti notifikasi penundaan pekerjaan hingga liburan selesai.
5. Bersihkan meja kerja
Ingat, liburan panjang–apalagi libur Lebaran–adalah waktu para pekerja untuk kembali ke rumah dalam arti yang sebenarnya. So, jangan bawa pulang pekerjaan ya, apalagi bawa pekerjaan ikut liburan. Duh.
Sebelum mulai liburan, ingat juga untuk membersihkan dulu meja kerja yang biasa dipakai. Rapikan paper files, jangan hanya ditumpuk berantakan begitu saja di atas meja. Ingat, para OB pun juga libur. Jadi tidak akan ada orang yang bisa membersihkan kantor seperti biasanya. Rapikan juga alat tulis, jika ada. Masukkan ke tempatnya, atau laci.
Memang ini sepintas sepele ya. Hal kecil. Tapi ini nanti akan kerasa saat sudah balik kerja setelah liburan panjang lo. Bayangkan, habis liburan, having fun, belum move on, tahu-tahu pas balik kantor, lihat meja kerja berantakan. Eww! Semangat pasti susah bangkit lagi. Yang ada rasa malas buat mulai kerja, dan berkhayal seandainya liburannya masih diperpanjang.
Padahal target kerja nggak mau peduli, klien udah berbaris minta diurusin. Si bos udah minta ini itu. Oh tidak!
Makanya, sebelum mulai liburan, jangan lupa ya, bereskan meja kerja dulu. Dan, juga jangan lupa tuh cabutin kabel-kabel listriknya juga ya. Demi keamanan.
Nah, kalau sudah begini, sudah siap untuk menyambut liburan panjang nih. Tapi, meski liburan, tetap pantau akun Instagram QM Financial ya, supaya nggak ketinggalan info-info seputar tip keuangan–baik keuangan pribadi, korporasi, maupun UKM. Ikuti juga info kelas-kelas finansial online terbarunya ya.
Selamat berlibur!
5 Tip Merencanakan Outing Kantor So Everyone Is Happy!
So, setelah membaca manfaat dan beberapa ide outing kantor di artikel-artikel sebelumnya, sekarang jadi kepikiran untuk ajak karyawan-karyawan di perusahaan Anda untuk liburan juga?
Kalau iya, coba ikuti beberapa tip mempersiapkan outing kantor berikut ini, agar tepat sasaran, bermanfaat, and make sure everyone is happy.
5 Tip Mempersiapkan Outing Kantor yang Seru Abis!
1. Ketahui kebutuhan karyawan
Yang pertama harus diketahui adalah apa sih yang dibutuhkan oleh karyawan? Mau outing kantor sekadar jalan-jalan aja untuk refreshing? Atau jalan-jalan sembari memperkuat bonding satu sama lain? Atau mau jalan-jalan untuk mencari inspirasi dan referensi?
Untuk itu, mungkin pihak perusahaan bisa mengadakan dialog dengan para karyawan untuk mendapatkan masukan dan mendengarkan pendapat mereka. Bisa langsung saja ajak diskusi, atau bagi angket, polling, atau kuesioner. Prinsipnya, gali informasi.
Memang akan sulit sih untuk bisa memenuhi keinginan setiap karyawan. Pasti deh beda-beda. Ini nggak masalah sih sebenarnya. Pihak perusahaan bisa mengambil saja opini paling populer atau opsi yang paling banyak dipilih.
2. Tentukan agenda
Selanjutnya, tentukan agenda; mau berangkat kapan–bisa disesuaikan dengan workload di kantor–naik apa, dan kalau menginap, siapkan juga akomodasi dengan saksama.
Makanannya jangan lupa untuk juga diperhatikan. Karena perut kenyang itu jaminan kebahagiaan semua orang. Kalaupun diajak senang-senang, tapi makanannya tak memuaskan, pasti ada yang terasa kurang. #heyitrhymes!
Jika ada karyawan yang mau mengajukan diri menjadi relawan untuk mengoordinasi acara outing kantor ini, tentunya akan sangat baik. Kalaupun enggak, perusahaan bisa memanfaatkan jasa mereka yang profesional dan biasa mengelola event-event outing kantor. Banyak kok, di luar sana.
Kalau tujuan outing-nya adalah lebih ke learning new things, have new experiences, atau untuk mempererat bonding, barangkali pihak perusahaan juga akan perlu untuk menyiapkan acara apa saja yang akan diadakan selama outing kantor tersebut. Apakah perlu ada games yang seru, workshop dan training, atau mungkin perlu ada acara kompetisi olahraga kecil-kecilan?
Buat rencana matang–termasuk itinerary–selama outing kantor berlangsung sedetail mungkin.
3. Set your budget
And of course, set your budget! Sudah punya rencana matang, sudah pula membayangkan acara yang seru saat outing kantor, tapi ternyata bujet tak memungkinkan, pastinya nggak lucu deh.
Beberapa perusahaan sudah mempunyai anggaran khusus untuk bisa mengajak karyawannya untuk outing kantor. Beberapa ada yang mengambil dari laba bersih bisnis yang dijalankan. Semuanya tentu kembali ke kebijakan masing-masing.
Asalkan ingat, jangan sampai mengganggu cashflow utama ya. Bahaya kalau sampai ini terjadi.
4. Siapkan kejutan
Everyone loves surprises! Kejutan akan terasa semakin menyenangkan jika diberikan di saat-saat yang juga membahagiakan.
Beberapa perusahaan tidak mengumumkan adanya outing kantor ke seluruh karyawan. Hanya beberapa saja yang berkepentingan yang tahu. Sehingga agenda outing pun menjadi agenda yang ditunggu-tunggu dengan penasaran. Bakalan ke mana ya tahun ini? Atau acaranya apa ya outing besok?
Di perusahaan lain, mungkin sudah menyiapkan acara outing kantor dengan gegap gempita. Karyawan sudah pada tahu juga mau diajak ke mana. Tapi akan lebih seru jika menyisipkan kejutan untuk karyawan di sana-sini juga. Misalnya, pada kesempatan outing tersebut, umumkan juga siapa karyawan dengan performa terbaik, atau rookie worker of the year. Tentu saja, harus ada hadiahnya.
Atau yang simpel aja deh, adakan doorprize. Pasti acaranya tambah seru!
5. Have fun!
Yang terakhir, jangan lupa untuk have fun! Karena ya, inti dari semua agenda outing kantor adalah bersenang-senang, apalagi kalau diadakan di luar kantor. Kesempatan banget untuk refreshing, lebih saling mengenal satu sama lain, dan tentu saja, untuk menstimulasi kreativitas dan mencari inspirasi baru.
Semuanya harus dilakukan dengan fun!
So, ajak karyawan untuk having fun. Misalnya, kasih peraturan nggak boleh ngomongin kerjaan selama outing kantor berlangsung. Ha! Pasti menyenangkan. Atau, hanya boleh pegang hape satu jam saja dalam sehari. Selebihnya harus benar-benar hadir dalam acara.
Buatlah acara outing kantor ini menjadi tak terlupakan. Apalagi kalau ada training-training juga dalam agendanya. Kemas acaranya secara fun, agar lebih tepat sasaran. Sehingga saat para karyawan kembali ke kantor, mereka tak hanya merasa refreshed tapi juga punya value yang baru dalam diri mereka.
Anda tertarik untuk menyelenggarakan training keuangan pada karyawan sebagai salah satu agenda outing kantor? Sila WA ke 0811 1500 688 (NITA/MIA). Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas terbaru.