Pengantin Baru, Lakukan 5 Langkah Mengatur Keuangan Ini!
Selamat menempuh hidup baru! Begitu akad ataupun janji perkawinan telah diucapkan, maka saat itu pula, sepasang laki-laki dan perempuan menjadi keluarga baru, menjadi pengantin baru. Bahagia, pastinya. Bayangan “live happily ever after” semakin jelas di pelupuk mata.
Begitulah yang sering terjadi. Apalagi dengan persiapan yang menguras energi dan akhirnya bisa menyelenggarakan pesta pernikahan yang meriah, kadang bikin sang pasangan pengantin baru ini lupa bahwa ada banyak hal lain yang lebih penting untuk segera dipikirkan setelah pesta.
Yah, memang. Kadang hidup setelah menikah itu malah dilupakan, padahal justru di situlah awal hidup yang sebenarnya. Banyak PR yang harus segera dipikirkan agar ke depannya hidup kita jadi terjamin.
Sudah bagus kalau pesta pernikahannya enggak pakai utang. So, tinggal menata saja mau gimana hidup ke depannya. Lah, kalau masih menyisakan utang? Ya berarti harus segera dibereskan! Jadikan sebagai top priority, begitu hidup berpasangan sudah mulai.
So, yuk, segera moveon dari pesta-pesta dan juga honeymoon-nya. Segera bersiap untuk menghadapi tantangan baru sebagai pasangan pengantin baru–sepasang suami istri yang sama-sama belajar dari nol lagi.
5 Langkah Mengatur Keuangan Pengantin Baru
1. Bangun komunikasi
Segera luangkan waktu untuk ngobrol berdua soal kondisi keuangan masing-masing. Malahan ya, ngobrol berdua ini sebenarnya sih sudah harus dilakukan sebelum menjadi pengantin baru sih.
Tapi, kalau memang baru sekarang bisa dilakukan, ya enggak masalah. Enggak pernah terlambat untuk tujuan baik kan?
So, segera ajak pasangan kamu untuk mulai ngobrolin uang. Mulailah dari saling terbuka dengan penghasilan masing-masing, apakah ada utang di antara kalian, sudah punya aset apa saja, punya mimpi dan cita-cita apa ke depannya, pengin hidup seperti apa, dan seterusnya.
Jangan khawatir, meski bahasannya serius, tapi sebagai pengantin baru, kalian pasti masih bisa membawa romansa romantis dalam obrolan kalian. Percaya deh. Jadikan sesi ngobrol keuangan ini menjadi salah satu agenda wajib yang rutin dilakukan. Bisa kalian agendakan sambil dinner berdua, atau sambil jalan-jalan, rekreasi, dan sebagainya. Atau mau di rumah saja pas weekend juga bisa kan?
2. Rumuskan tujuan keuangan bersama
Nah, langkah kedua ini lantas menjadi follow up dari ngobrolin soal cita-cita. Bisa jadi, kalian sebagai pengantin baru punya cita-cita dan visi yang berbeda, dan baru ketahuan sekarang.
Enggak masalah, balik lagi ke poin satu di atas: komunikasikan dan kompromikan.
Yes, it’s all about compromizing kok. Nggak ada yang nggak bisa dibicarakan kan? Apalagi kalau ngobrolnya sambil ngadem. Duh.
Jadi, apa yang kalian cita-citakan? Berapa lama lagi target kalian untuk mencapainya? Sudah punya cita-cita dan jangka waktu target, lalu rumuskan jalan menuju ke cita-cita.
Saran sih, sebagai langkah awal pengantin baru, buatlah dulu dana darurat keluarga. Ini adalah hal yang paling penting, dan yang paling mudah untuk dicapai lebih dulu. Baru setelah itu, apakah kalian pengin punya rumah pertama atau mau segera membuat dana pendidikan anak, tergantung pada hasil obrolan kalian.
3. Segera tentukan peran
Sebagai pengantin baru, nantinya kalian harus berbagi peran dalam rumah tangga. Jadi, segera putuskan, siapa membayar apa, siapa berkewajiban apa.
Sebagai pasangan suami istri, kamu dan pasanganmu adalah partner hidup. Sudah seharusnya kalian saling membahu agar bisa segera mewujudkan mimpi dan cita-cita yang sudah dibuat.
4. Buat anggaran
Mumpung masih pengantin baru, segeralah buat catatan pengeluaran keluarga. Kalian bisa membuatnya dengan excel di PC, atau dengan aplikasi smartphone yang sekarang semakin mudah diunduh dan digunakan. Atau mau pakai cara old school: dicatat di buku tulis.
Enggak masalah caranya mau gimana, yang penting kalian mesti punya catatan pengeluaran dan kemudian membuat anggaran untuk belanja sampai tiba waktunya ada penghasilan masuk lagi.
Jangan tunggu sampai minus, baru mencatat ya.
5. Evaluasi dan perbaiki terus
Evaluasi catatan keuangan itu penting, untuk mengetahui apakah ada yang perlu diperbaiki. Jika memang sudah dibagi tugas, siapa yang bertugas ini-itu, dan kamulah yang bertugas membuat catatan keuangan, maka partnermu pun harus tahu bagaimana kondisi keuangan kalian.
So, kebiasaan untuk mengobrol keuangan seperti yang disebutkan di poin pertama memang harus diteruskan, iya kan? Seenggaknya, kamu bisa mengajak pasanganmu untuk menganalisis, sisi sebelah mana yang harus kalian perbaiki dalam catatan keuangan tersebut.
Nah, gimana? Semoga dengan 5 langkah awal mengatur keuangan pasangan pengantin baru di atas, kamu dan pasanganmu bisa mendapatkan gambaran dari mana harus mulai ya? Kalau sudah mulai, maka seterusnya tentu akan lebih lancar.
Selamat menempuh hidup baru, sekali lagi! Semoga kamu bisa segera moveon dari ingar bingar pesta, dan segera bisa merencanakan hidup yang lebih baik lagi bersama pasanganmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Penyebab Stres di Tempat Kerja yang Harus Diwaspadai
Kadang kita memang belum bisa mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan passion. Dream job, begitu istilahnya, yaitu pekerjaan yang bisa kita lakukan dengan hati senang. Sebenarnya hal ini enggak masalah. Banyak kok karyawan yang harus melakukannya, tapi toh mereka sukses dan mampu meraih jenjang karier yang tinggi. Tapi, yang merasa gagal dan akhirnya merasakan stres di tempat kerja tak kurang banyaknya.
Kadang kita memang tidak bisa memilih pekerjaan, bukan? Setiap orang mungkin akan memilih pekerjaan dengan tingkat stres kecil tapi digaji mahal, kalau memang boleh memilih. Tapi enggak semua punya privilege itu. Bagaimanapun, yang sering terjadi adalah demi KPR yang harus lunas lebih cepat, maka kita pun harus beqerja bagai quda, apa pun deh asal halal.
Nah, kalau kamu adalah kebetulan karyawan yang tak punya privilege untuk bisa bekerja sesuai passion, maka waspadai situasi ini karena rentan akan terjadi stres di tempat kerja. Tentu saja, hal ini kemudian membawa efek kurang baik untuk semuanya; untuk perusahaan dan untuk kita sendiri sebagai karyawan.
Agar kamu bisa terbebas dari stres di tempat kerja, maka yuk kita lihat beberapa penyebab stres yang mungkin terjadi, agar kemudian bisa diambil langkah antisipasinya.
5 Penyebab Stres di Tempat Kerja
1. Beban kerja
Setiap karyawan–dengan jabatan dan wewenang masing-masing–pasti punya beban kerja sendiri-sendiri pula, disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan, pun sudah diatur dalam perjanjian kerja. Namun, terkadang dalam praktiknya, sering terjadi beban kerja menjadi berlebih atau bertambah dari yang disepakati di awal.
Salah satu penyebab beban kerja bertambah adalah kurangnya sumber daya manusia yang dipunyai oleh perusahaan, akibatnya ada beberapa karyawan yang harus merangkap-rangkap tugasnya. Bisa dibilang, satu orang karyawan harus mengerjakan pekerjaan dua tiga orang sekaligus.
Kalau sudah begini, hampir bisa dipastikan, stres di tempat kerja akan mulai membayangi. Kapasitas setiap manusia itu terbatas. Karena itu, hal ini harus disadari oleh HR atas setiap karyawan yang bekerja di perusahaan tersebut. Dengan demikian, jika memang kekurangan SDM, HR bisa memetakan kebutuhan dan mempertimbangkan apakah perlu merekrut karyawan baru agar kinerja dan produktivitas bisa diperbaiki.
2. Konflik dengan rekan kerja
Dalam suatu perusahaan, kita akan bekerja secara tim. Artinya, kita akan bekerja bersama orang lain yang ditunjuk oleh perusahaan, yang pekerjaan dan tugasnya akan berhubungan dengan kita, baik langsung maupun tak langsung.
However, namanya juga orang, kadang ada enggak cocoknya. Ada saja yang bisa membuat konflik. Bisa berhubungan dengan sikap profesionalitas, hingga masalah pribadi. Maunya sih tetap profesional, tapi kalau sulit bekerja sama dan ini terjadi secara terus menerus ya susah juga kan?
Hal ini juga rentan mengakibatkan stres di tempat kerja. Ya gimana enggak, setiap kali harus bersinggungan dengan rekan kerja yang sulit diajak kerja sama, kita pasti sudah terbebani oleh konflik yang terjadi. Padahal sudah ada beban kerja yang harus ditanggung. Stres berlipat-lipat kan?
3. Merasa diri kurang berkembang
Ada kalanya karyawan mengalami stres di tempat kerja karena merasa dirinya kurang dihargai, kurang diapresiasi, hingga kurang bisa mengembangkan dirinya sendiri.
Biasanya sih yang terjadi adalah usulan-usulan yang tak pernah bisa diterima, kurang bisa memberikan pendapat sebebas-bebasnya, dan berbagai hambatan lainnya.
Memang kasus seperti ini biasa terjadi saat kita menjadi ikan kecil di kolam besar. Akan tetapi, kalau hal ini terus-terusan terjadi, akibatnya karyawan pasti merasa kurang bisa mengembangkan diri dan berujung stres di tempat kerja.
4. Kurang komunikasi
Kurangnya komunikasi juga bisa menjadi salah penyebab terbesar munculnya stres di tempat kerja. Misalnya saja, antara atasan dan bawahan. Instruksi-instruksi yang kurang jelas yang disampaikan oleh atasan pada bawahan bisa berefek pada terjadinya stres di tempat kerja ini.
Tak hanya dari atasan kepada bawahan, komunikasi yang kurang antara rekan kerja juga bisa menjadi masalah besar yang akhirnya membuat kinerja keseluruhan terganggu.
5. Masalah keuangan pribadi
Nah, penyebab stres di tempat kerja yang kelima ini juga sangat umum terjadi, yaitu karyawan mengalami masalah keuangan pribadi yang membuatnya jadi enggak fokus dan akhirnya produktivitas berkurang.
Salah satunya adalah ketika yang bersangkutan terlilit utang pada rentenir. Nggak hanya si karyawan yang bersangkutan saja sih yang bakalan stres, kalau sudah mulai meneror kantor maka pasti akan berdampak juga bagi yang lain.
Untuk masalah kelima ini, segeralah cari bantuan untuk mengatasinya. Langkah terpenting yang harus dilakukan untuk mengatasi stres di tempat kerja yang diakibatkan oleh masalah keuangan pribadi ini adalah dengan segera mengadakan training keuangan bagi para karyawan.
So, yuk, undang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan untuk membantu karyawan terbebas dari masalah keuangan pribadi, agar bisa menunjukkan kinerja positif selama di kantor. Sila WA ke 0811 1500 688. Follow Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Nah, itu dia 5 penyebab stres di tempat kerja yang umumnya terjadi. Ada banyak penyebab stres lain yang mungkin juga bisa menyebabkan karyawan menjadi menurun kinerjanya. Pihak HR-lah yang harus melakukan investigasi menyeluruh, dan kemudian bisa merumuskan tindakan apa saja yang perlu diambil untuk mengatasi stres di tempat kerja ini.