Menyiapkan Perjalanan Mudik Lebaran Bujet Hemat Selamat
Siapa nih yang udah nggak sabar pengin mudik Leabran? Sabar, ya. Mending siap-siap saja dulu yuk.
Mudik Lebaran memang menjadi momen yang ditunggu-tunggu untuk berkumpul kembali bersama keluarga. Nah, dalam banyak kasus, mudik itu merupakan salah satu pengeluaran di bulan puasa yang paling besar.
Karena itu, untuk mudik, kita butuh membuat perencanaan matang agar bisa berjalan lancar tanpa menguras dompet. Persiapannya mulai kapan? Mulai sekarang.
Table of Contents
Membuat Rencana Mudik Lebaran
Menyambut Lebaran dengan perjalanan mudik enggak harus menguras dompet jika dilakukan dengan perencanaan yang tepat. Membekali diri dengan strategi hemat namun aman untuk mudik bisa menjadi kunci untuk merasakan kehangatan berkumpul bersama keluarga tanpa kekhawatiran finansial.
Untuk itu, kamu bisa mulai dari sini.
1. Menetapkan Anggaran
Mulailah dengan mengevaluasi keuanganmu secara keseluruhan. Dengan begitu, kamu bisa menentukan berapa banyak yang dapat dialokasikan untuk mudik tanpa mengganggu cash flow dan keuangan jangka panjang.
Buatlah daftar semua biaya potensial yang akan dikeluarkan, termasuk transportasi, akomodasi, makanan, dan hiburan. Jangan lupa untuk memasukkan biaya kecil yang sering terlupakan, seperti segala macam tip, biaya tol, hingga biaya parkir.
Setelah ketemu berapa kebutuhannya, jangan lupa untuk menambahkan dana cadangan sebagai biaya tak terduga. Besarnya bisa disesuaikan kondisi, tetapi sekitar 10-20% sudah cukup.
2. Memilih Waktu dan Moda Transportasi
Hari-hari gini sudah ada bocoran perkiraan kapan puncak mudik akan terjadi. Kamu bisa pantau agar bisa merencanakan untuk berangkat beberapa hari sebelum atau setelahnya. Pertimbangkan juga jadwal liburan sekolah dan cuti bersama ya.
Jika memang belum memutuskan, ada baiknya membuat pertimbangan plus minus mudik Lebaran dengan berbagai moda transportasi, seperti bus, kereta, pesawat, mobil pribadi. Terutama dari sisi keamanan dan kenyamanan. Ingat, opsi termurah mungkin enggak selalu yang teraman atau paling nyaman. Gunakan review dan rating online untuk menilai keandalan dan keamanan penyedia layanan transportasi yang akan dipilih.
3. Pemesanan Tiket Dini
Kalau sudah ada keputusan mau mudik Lebaran naik apa, segeralah pesan tiket jauh-jauh hari jika memang sudah memungkinkan. Selain mengamankan kursi, tiket biasanya lebih murah jika kita memesan jauh-jauh hari sebelum tanggal keberangkatan.
Gunakan situs agregator tiket seperti Skyscanner, Kayak, tiket.com atau Traveloka untuk membandingkan harga tiket dari berbagai maskapai atau penyedia jasa transportasi lainnya.
Dengan merencanakan dengan cermat dan memanfaatkan sumber daya yang tersedia, kamu bisa mengurangi stres dan biaya yang terkait dengan mudik, memastikan perjalanan yang lancar dan menyenangkan untuk kamu dan juga keluarga.
Persiapan Mudik
Setelah rencana perjalanan mudik Lebaran sudah siap, selanjutnya kamu bisa mulai menyiapkan printilan untuk berangkat nanti.
1. Bikin Daftar Bawaan
Bikin daftar bawaan mulai sekarang, sehingga nantinya enggak ada yang ketinggalan dan kamu harus membelinya di perjalanan.
Memilih pakaian serbaguna untuk perjalanan membantu mengurangi jumlah bawaan. Bawa pakaian yang dapat dipadupadankan untuk berbagai situasi. Dengan begini, bagasi bisa diirit.
Perlengkapan mandi ukuran traveling atau produk isi ulang dalam botol kecil juga efektif menghemat ruang dan biaya. Jangan lupa juga untuk membawa obat-obatan dasar seperti obat sakit kepala, antidiare, dan plester.
Cari cara untuk bisa menekan biaya ini dan itu. Misalnya saja, untuk minuman selama perjalanan, akan lebih hemat jika kamu membawa satu galon air mineral dan beberapa tumbler untuk masing-masing anggota keluarga. Dengan demikian, selain bisa mengurangi pembelian air kemasan, kamu juga bisa mengurangi sampah plastik.
2. Pelajari Cara Packing yang Hemat Ruang
Cara packing yang hemat ruang ini sebaiknya jangan disepelekan. Kalau misalnya kita mau mudik Lebaran menggunakan pesawat, ini bisa menentukan apakah kita perlu membayar ekstra untuk bagasi atau tidak. Begitu juga kalau mau mudik dengan bus. Jika bisa menghemat ruang dalam tas bawaan, perjalanan akan lebih nyaman.
Ada banyak cara packing hemat ruang yang bisa dipelajari. Salah satunya adalah menggulung pakaian alih-alih melipat. Kalau membawa sepatu, ruang di dalam sepatu juga bisa difungsikan. Di media sosial, sering banget orang sharing bagaimana cara packing hemat ruang. Kamu bisa menemukannya dengan mudah.
3. Kesehatan dan Keselamatan
Kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan adalah yang paling utama harus diprioritaskan jika kita melakukan perjalanan, termasuk perjalanan mudik lebaran.
So, pastikan kesehatan dalam kondisi prima ketika hendak berangkat nanti. Kalau perlu, lakukan check-up kesehatan. Kalau punya kondisi khusus, konsultasikan dengan dokter.
Lalu, siapkan beberapa barang demi keamanan, kesehatan, dan kenyamanan ini:
- Kit P3K: Selalu bawa kit P3K dasar yang berisi antiseptik, plester, obat luka, dan barang-barang esensial lainnya.
- Hand Sanitizer dan Masker: Mengingat situasi saat ini, membawa hand sanitizer dan masker masih disarankan, demi menjaga higiene dan mencegah penyebaran kuman.
- Senter atau Lampu Kepala: Barang ini bisa sangat berguna dalam situasi darurat, terutama jika berada di area yang kurang penerangan.
Mempersiapkan barang bawaan dengan cerdas dan mengutamakan kesehatan serta keselamatan tidak hanya akan membuat perjalanan lebih nyaman tetapi juga dapat menghemat biaya dan menghindarkan dari banyak kesulitan selama perjalanan.
Mudik Lebaran dengan bujet hemat dan tetap selamat memungkinkan berkumpul bersama keluarga tanpa kekh
awatiran finansial. Persiapan yang matang dan strategi yang tepat menjadi kunci sukses perjalanan yang berkesan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Bersedekah Selama Bulan Ramadan: Cara Membantu Orang Lain dengan Bijak
Salah satu hal yang disarankan untuk dilakukan selama bulan Ramadan adalah bersedekah. Dengan begitu, seiring ibadah puasa yang kita lakukan, pahala pun semakin banyak bisa kita dapatkan.
Di samping memperbanyak pahala untuk diri sendiri, tentu saja bersedekah selama bulan Ramadan menjadi salah satu cara yang bijak untuk membantu orang lain yang membutuhkan.
Alasan lainnya? Tentu saja ada, dan banyak!
Misalnya seperti untuk menunjukkan solidaritas dan kepedulian kita terhadap sesama. Pun, kata ustaz *benerin kerudung*, dengan bersedekah selama bulan Ramadan, maka kita akan dijauhkan dari berbagai sifat negatif. Dengan memberikan sebagian dari harta kita untuk orang yang membutuhkan, kita dapat memupuk sifat dermawan dan membantu meningkatkan keimanan kita.
Tapi oh tapi … hal tersebut tentu saja kembali ke diri masing-masing ya. Apalagi kalau ada hubungannya dengan kemampuan finansial. Yang pasti QM Financial selalu mendukung segala bentuk aktivitas berbagi, kapan pun, dengan siapa pun, dengan cara apa pun. Yang penting satu nih yang perlu diingat. Bersedekah boleh, membantu orang lain boleh, tetapi tentu saja, diri sendiri harus cukup dulu. Cash flow tetap aman. Dengan kata lain, tetap dengan bijak ya bersedekahnya.
Bersedekah di Bulan Ramadan dengan Bijak
Nah, agar bisa bersedekah dengan bijak, ada baiknya kita memperhatikan beberapa hal ya. Apa saja? Yuk, simak yang berikut ini.
1. Tentukan jenis sedekahnya
Sebelum berdonasi atau sedekah di bulan Ramadan, tentukan terlebih dahulu jenis donasi atau sedekah yang ingin diberikan. Ada beberapa macam sedekah yang kita kenal, di antaranya sedekah uang, sedekah makanan, sedekah barang atau benda, sedekah ilmu, sedekah tenaga, hingga sedekah senyum.
Nah, tentukan dulu kamu mau sedekah seperti apa. Paling bagus memang kalau disesuaikan dengan kemampuan ya. Ya, kalau mampu secara finansial, bersedekah uang itu bagus. Tapi kalau enggak mampu, masih ada sedekah bentuk lain.
2. Cari tahu reputasi tempat atau lembaga yang akan diberikan donasi
Sebelum memberikan donasi atau sedekah di bulan Ramadan, pastikan untuk mencari tahu tentang reputasi tempat atau lembaga yang akan disantuni. Pastikan bahwa lembaga tersebut benar-benar tepercaya dan memiliki track record yang baik dalam penggunaan donasi atau dalam penyaluran sedekah ini.
Bagaimanapun, kita harus ingat dan waspada, bahwa banyak juga orang yang memanfaatkan situasi di masa-masa seperti ini. Realistis nih, betul kan?
3. Jangan memberikan sedekah secara sembarangan
Hindari memberi sedekah secara sembarangan tanpa memperhatikan kebutuhan dan kondisi orang yang membutuhkan. Sebisa mungkin, sesuaikan dengan kebutuhan. Pasalnya, kalau bentuk sedekahnya tidak sesuai dengan kebutuhan mereka, akhirnya kan jadi mubazir. Jadinya ya enggak bermanfaat kan? Sia-sia deh.
4. Nggak harus selalu dalam bentuk uang
Nah, ini nih yang sempat kita singgung di atas ya. Bahwa bersedekah di bulan Ramadan itu enggak melulu dalam bentuk uang kok. Selain uang, terkadang orang yang membutuhkan juga membutuhkan makanan atau barang lain yang lebih spesifik.
Nah, jadi, coba cari tahu apa kebutuhannya. Kamu bisa melakukan survei dulu ke lokasi yang hendak disantuni. Misalnya kalau mau berdonasi ke panti asuhan, coba hubungi pengelola panti dan tanyakan, apa yang menjadi kebutuhan panti. Bisa saja enggak dalam bentuk uang loh.
5. Lanjutkan secara rutin
Berdonasi atau bersedekah selama bulan Ramadan bukan hanya tentang memberikan satu kali saja. Cobalah untuk berdonasi secara rutin dan teratur, jika memungkinkan.
Tinggal diatur saja keuangannya. Pastikan kamu sudah mengalokasikan sesuai kondisi. Misalnya saja, kamu alokasikan 2.5% setiap bulan dari penghasilan untuk disedekahkan atau didonasikan. Persentase ini tentu saja bukan angka mutlak, kamu bisa menentukannya sendiri sesuai kemampuan dan kondisi. Pilih lembaga yang bisa menerima donasi, sumbangan, atau sedekah secara teratur, dan salurkan pada mereka.
Nah, dengan memperhatikan beberapa tip bersedekah selama bulan Ramadan seperti di atas, kita pun dapat membantu orang lain dengan bijak selama bulan Ramadan. Donasi kita akan lebih bermanfaat dan memberikan dampak yang positif bagi orang yang membutuhkan.
Kelola Keuangan supaya Bisa Bersedekah dengan Bijak
Nah, jadi setuju kan ya, bahwa untuk bersedekah itu enggak terbatas di bulan Ramadan? So, ini nih beberapa tip keuangan yang bisa kamu lakukan agar kamu bisa terus berbagi dengan sesamamu, tak terbatas di bulan Ramadan saja, tanpa mengganggu kebutuhan sendiri.
1. Buatlah anggaran bulanan
Buatlah rencana keuangan dulu yang terdiri atas anggaran bulanan yang jelas dan terperinci, termasuk pendapatan dan pengeluaran uang. Dengan cara ini, kamu dapat melihat dengan jelas seberapa banyak uang yang bisa disisihkan untuk berdonasi. Di QM Financial, biasanya anggaran untuk sosial dialokasikan 2.5%. Namun, kamu bisa menyesuaikannya dengan kemampuan dan kondisi masing-masing.
2. Prioritaskan kebutuhan dasar
Pastikan untuk memprioritaskan kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat tinggal, dan kebutuhan medis. Jangan sampai kebutuhan dasar terabaikan hanya untuk bisa berdonasi atau bersedekah.
3. Pisahkan uang untuk donasi
Setiap bulan, sisihkan sejumlah uang untuk berdonasi. Pastikan bahwa jumlah yang disisihkan tidak akan mengganggu kebutuhan dasar kamu. Kalau perlu, kamu juga bisa buat rekening khusus, seperti halnya rekening rutin, rekening belanja, dan lain sebagainya. Manfaatkan berbagai aplikasi atau fitur yang sekarang sudah banyak tersedia, misalnya dengan e-Wallet atau rekening bank digital yang lebih praktis.
Nah, itu dia beberapa hal yang sebaiknya diperhatikan agar kamu bisa terus berbagi dengan sesama, baik melalui sedekah di bulan Ramadan, atau mau kamu lanjutkan ke bulan-bulan berikutnya.
Dengan mengelola uang dengan baik, kamu bisa bersedekah atau melakukan donasi tanpa mengganggu kebutuhan dasarmu sendiri. Selain itu, dengan mencari tahu tentang lembaga amal yang terpercaya, donasi yang kamu berikan juga bisa lebih bermanfaat dan memberikan dampak yang positif bagi orang yang membutuhkan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Saham Selama Bulan Puasa Ramadan: Peluang dan Risiko
Bulan puasa Ramadan merupakan bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Islam menjalani puasa dari fajar hingga maghrib. Nah, ternyata ya, gaes, bulan puasa Ramadan itu juga dapat memengaruhi pasar saham secara langsung maupun tidak langsung karena perubahan perilaku konsumen dan investor lo!
Seperti apa misalnya?
Yes, mumpung sudah semakin mendekati bulan suci, yuk, kita bahas ya. Siapa tahu, selain mempertebal iman, kamu juga pengin memanfaatkan momen demi mempertebal aset. Ya kan? Enggak ada salahnya kok, karena faktanya, memang ada momen-momen tertentu yang kalau kita jeli, bisa membawa berkah juga buat kita.
Pengaruh Bulan Puasa Ramadan terhadap Pasar Saham dan Peluangnya
Berikut adalah beberapa pengaruh bulan puasa Ramadan terhadap pasar saham yang menarik untuk dicermati.
Fenomena Ramadan Rally
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasar saham di negara-negara mayoritas Muslim cenderung mengalami kenaikan selama bulan puasa. Hal ini dikenal sebagai “Ramadan Rally.”
Alasannya sih sebenarnya masih belum pasti, tetapi beberapa analis berpendapat bahwa faktor-faktor seperti suasana positif, rasa optimisme, dan nilai-nilai religius dapat memengaruhi perilaku investor dan meningkatkan kepercayaan pasar.
So, sebagai investor, kamu dapat memanfaatkan fenomena ini dengan membeli saham pada awal bulan puasa dan menjualnya ketika harganya meningkat.
Penurunan volatilitas pasar
Selama bulan puasa Ramadan, aktivitas perdagangan di pasar saham mungkin menurun. Hal ini karena jam kerja yang lebih pendek dan penurunan energi fisik dan mental para pelaku pasar.
Nah, penurunan volatilitas ini dapat mengurangi risiko investasi jangka pendek dan memberi kesempatan kepada investor untuk mengambil keputusan yang lebih matang.
Peningkatan konsumsi jelang Lebaran
Menjelang akhir bulan puasa Ramadan, konsumsi masyarakat umumnya meningkat karena persiapan hari raya Idulfitri atau Lebaran. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi, seperti ritel, makanan, dan minuman, serta perbankan dan keuangan.
Nah, di sini artinya, kamu bisa mempertimbangkan investasi pada perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi, seperti ritel, makanan, dan minuman, yang berpotensi mendapatkan keuntungan dari peningkatan konsumsi tersebut.
Pengaruh terhadap sektor tertentu
Beberapa sektor mungkin lebih terpengaruh oleh bulan puasa daripada sektor lain. Contohnya, sektor perbankan dan keuangan mungkin melihat peningkatan aktivitas karena pinjaman konsumen dan perusahaan untuk kebutuhan jelang Lebaran.
So, sebagai investor, kamu juga bisa melirik perusahaan-perusahaan dalam sektor perbankan dan keuangan yang berpotensi memperoleh keuntungan dari peningkatan permintaan pinjaman tersebut.
Sementara itu, sektor pariwisata dan transportasi mungkin mengalami penurunan aktivitas karena jumlah perjalanan yang berkurang selama bulan puasa. Cuma, nanti saat menjelang libur Lebaran, bisa jadi naik lagi juga.
So, pengaruh bulan puasa terhadap pasar saham memang bervariasi, dan dapat berbeda antar daerah dan sektor. Namun, investor yang memahami tren dan perubahan perilaku selama bulan puasa dapat memanfaatkannya untuk mengambil keputusan investasi yang lebih bijaksana.
Serta, yang terpenting, tetap aware dengan risiko yang sudah “sepaket” dengan keuntungan investasi saham. Apa saja risikonya?
Risiko Investasi di Bulan Puasa Ramadan
Berinvestasi selama bulan puasa juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai agar potensi kerugian bisa diminimalkan. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diperhatikan.
Fluktuasi pasar saham yang tak terduga
Meski dari data-data historis, pasar saham akan lebih lowkey, tapi seperti investasi pada waktu lain, fluktuasi pasar saham selama bulan puasa tetap saja bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya seperti kejadian ekonomi global, kebijakan pemerintah, dan perubahan suku bunga.
Oleh karena itu, penting untuk memonitor berita dan perkembangan ekonomi secara berkala.
Faktor risiko berbasis perusahaan
Kinerja keuangan perusahaan, reputasi, dan tata kelola perusahaan dapat memengaruhi nilai saham. Pastikan untuk melakukan analisis fundamental perusahaan sebelum berinvestasi untuk mengurangi risiko terkait faktor ini.
Risiko sektor
Beberapa sektor mungkin lebih terpengaruh oleh bulan puasa daripada sektor lain. Sebagai contoh, sektor pariwisata dan transportasi mungkin mengalami penurunan aktivitas selama bulan puasa Ramadan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dinamika sektor yang kamu investasikan dan mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul.
Faktor risiko psikologis
Emosi dan perilaku kamu sebagai investor dapat memengaruhi keputusan investasi. FOMO (Fear of Missing Out) dan kurangnya disiplin dalam berinvestasi bisa mengakibatkan keputusan yang buruk.
So, penting untuk tetap objektif dan tidak terbawa emosi saat berinvestasi.
Tip Investasi Saham di Bulan Puasa Ramadan
Nah, jadi, selama bulan puasa, terdapat beberapa contoh investasi yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai keuntungan ya. Agar bisa mengoptimalkan keuntungan, coba lakukan beberapa hal berikut.
#TujuanLoApa
Yes, selalu ingat yang satu ini dulu ya, untuk mau mulai berinvestasi apa saja, kapan saja, di mana saja.
Selalu tentukan tujuan investasi, sehingga kamu pun bisa membuat rencana keuangan untuk bisa berinvestasi yang lebih optimal.
Diversifikasi portofolio
Diversifikasi portofolio investasi kamu dengan menginvestasikan dana pada berbagai sektor dan instrumen investasi. Hal ini membantumu mengurangi risiko dan memanfaatkan peluang yang ada di berbagai sektor selama bulan puasa.
Analisis fundamental perusahaan
Sebelum mengambil keputusan investasi, lakukan analisis fundamental perusahaan yang kamu minati. Pertimbangkan kinerja keuangan, prospek pertumbuhan, dan tata kelola perusahaan.
Dengan menganalisis perusahaan secara mendalam, kamu dapat menemukan peluang investasi yang lebih menguntungkan.
Investasi jangka panjang
Fokus pada investasi jangka panjang dengan memilih perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik dan fundamental yang kuat.
Investasi jangka panjang cenderung lebih menguntungkan dan mengurangi risiko yang dihadapi selama periode fluktuasi pasar, seperti yang mungkin terjadi selama bulan puasa.
Manfaatkan reksa dana atau ETF
Jika kamu enggak ingin mengelola investasi secara aktif, pertimbangkan untuk berinvestasi melalui reksa dana atau exchange-traded funds (ETF) yang mencakup berbagai sektor yang berpotensi tumbuh selama bulan puasa.
Hal ini memudahkan kamu dalam mengakses berbagai peluang investasi dengan risiko yang lebih terkendali.
Kesimpulan
Bulan puasa Ramadan memberikan peluang unik bagi investor untuk memanfaatkan tren pasar yang khas selama periode ini. Namun, penting untuk memahami dan mengantisipasi risiko yang mungkin dihadapi agar investasi tetap aman dan menguntungkan.
Dengan melakukan analisis fundamental perusahaan, diversifikasi portofolio, dan fokus pada investasi jangka panjang, kamu dapat mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan. Selalu ingat untuk memonitor perkembangan pasar dan perusahaan yang kamu investasikan agar kamu dapat menyesuaikan strategi jika diperlukan. Tetap objektif dan disiplin dalam pengambilan keputusan investasi.
Semoga peluang untuk berinvestasi di pasar saham di bulan puasa Ramadan ini bisa membantumu mencapai tujuan investasi jangka panjang lebih cepat ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Persiapan Ibadah Puasa di Tengah Pandemi COVID-19
Nggak terasa ya, kurang lebih satu minggu lagi kita akan memasuki bulan Ramadan. Lalu apa saja persiapan ibadah puasa yang harus kita lakukan di tengah pandemi ini? Pastinya sih, ibadah puasa kali harus lebih banyak kamu jalani #dirumahaja.
Ya, pasti juga akan berbeda dari bulan-bulan Ramadan sebelumnya ya? Semoga kamu enggak bersedih ya, tapi justru menganggap momen Ramadan kali ini sebagai momen untuk benar-benar serius beribadah. Semoga dengan puasa kamu, semua kesulitan diangkat dan diringankan. Amin?
So, meski berbeda dengan Ramadan yang sudah-sudah, kita tetap harus melakukan beberapa persiapan nih. Salah satunya, yang terpenting adalah persiapan secara finansial. Karena kondisi berubah, arus kas berubah, maka harus ada penyesuaian juga saat kita menjalani ibadah puasa di tengah pandemi COVID-19 seperti ini.
Apa saja yang bisa kita lakukan untuk persiapan ibadah puasa di tengah pandemi ini?
1. Anggarkan
Persiapan ibadah puasa secara finansial yang pertama pastinya adalah membuat anggaran.
Sekali lagi, kita akan menjalani Ramadan yang berbeda tahun ini. So, mungkin sekarang sudah enggak ada badai bukber lagi ya? Undangan-undangan buka bersama akan sangat berkurang, atau malah enggak ada sama sekali.
Jadi, kalau tahun kemarin kita harus memiliki anggaran khusus untuk bukber lantaran cukup bikin dompet kewalahan, tahun ini anggaran ini mungkin bisa dialihkan untuk menyusun menu sahur dan buka sendiri di rumah.
Berarti tabungan aman dari bocor dong? Belum tentu. Kita kan baru sekali ini menjalani ibadah puasa di tengah bencana wabah penyakit seperti ini? So, tetap waspada dengan pengeluaran-pengeluaran yang nggak perlu ya. Minimalkan dengan membuat anggaran. Catat setiap pengeluaran yang ada, dan evaluasi secara berkala.
Cek juga penghasilanmu, karena mungkin berubah juga. Jadi sesuaikan antara penghasilan dan pengeluaran.
2. Susun menu dan masak sendiri
Paling aman untuk tabungan adalah ketika kita bisa memasak sendiri untuk hidangan sahur dan buka puasa. So, selama masa persiapan ibadah puasa ini, kita bisa manfaatkan untuk menyusun menu.
Pastikan menu-menunya bergizi ya, karena kita benar-benar membutuhkan asupan baik belakangan ini. Kamu bisa menyusun menu secara mingguan atau sekaligus untuk sebulan.
Ya, enggak apa sih kalau mau sesekali juga pesan makanan online lewat aplikasi. Anggap saja sebagai selingan dan rekreasi. Atau, kamu juga bisa beli makanan atau bahannya dari bisnis teman-temanmu. Di WAG RT dan RW aja sekarang nggak ubahnya marketplace. Tiap hari ada promo ini itu, jualan anu apa saja. Ramai bener, dan menyenangkan.
Tapi ada baiknya, tetap kamu perhitungkan dan sesuaikan dengan kondisimu ya.
3. Stok seperlunya
Kalau sudah menyusun menu, maka selanjutnya kamu pasti butuh stok bahan makanan.
Satu saja rule-nya: jangan kebanyakan. Stok seperlunya, disesuaikan dengan menu yang sudah disusun dan juga banyaknya anggota keluarga di rumah. Selalu ingat, bahwa banyak yang lain yang juga memiliki kebutuhan yang sama, jadi berbagi ya.
Lagi pula, kulkasnya juga mungkin nggak muat kan?
4. Fokus pada sesama yang butuh bantuan
Ibadah puasa kali ini sepertinya akan sangat baik kalau kita lebih fokus lagi pada sesama dengan lebih banyak perhatian pada mereka dan berbagi.
Anggaran untuk buka bersama yang tahun ini berkurang juga bisa dialihkan nih ke pos sosial ini.
Yuk, kita bantu lebih banyak orang lagi yang terdampak COVID-19. Bisa mulai dari orang-orang di sekitar kita; tukang angkut sampah, pasukan penyapu jalan, tukang becak, dan lainnya. Kita juga bisa mendonasikan sebagian untuk mendukung para tenaga medis yang berada di garis depan. Karena mereka akan selalu butuh bantuan untuk mendapatkan APD.
5. Pindah online
Karena kita harus menghindari atau meminimalkan aktivitas di luar rumah, maka kita bisa memfokuskan diri lebih banyak untuk ibadah di rumah.
Kalau biasanya, kita bisa ngabuburit sambil lapar mata, sekarang ngabuburitnya ya di rumah saja. Siapkan saja rencana untuk melakukan beberapa aktivitas seru saat ngabuburit di rumah. Sepertinya, bakal banyak hal yang bisa dikerjakan sih. Mungkin juga akan banyak acara atau event online yang bisa diikuti untuk melewatkan ngabuburit dengan lebih berfaedah, semacam webinar, atau IG Live talkshow, atau kajian-kajian online.
Jadi, siapkan kuota yang cukup. Jangan lupa masukkan ke dalam anggaran ya.
Itu dia beberapa persiapan ibadah puasa yang bisa kita lakukan, untuk menikmati bulan Ramadan di tengah masa pandemi COVID-19 seperti sekarang. Percaya deh, kualitas ibadahmu tidak akan berkurang kok dengan hanya mengurangi aktivitas di luar rumah.
Tetap semangat menjalaninya ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Bulan Ramadan, Begini 4 Langkah Membuat Anggaran yang Bijak
Tidak terasa, sebentar lagi kita memasuki bulan Ramadan. Dan di bulan yang suci inilah umat muslim di seluruh dunia bersama-sama menjalankan ibadah puasa.
Dari sisi rohani, pastilah kita sudah mempersiapkan diri dengan baik. Nah, dari sisi keuangan, ternyata juga butuh persiapan yang baik.
Sebenarnya anggaran yang perlu kita siapkan untuk menjalani bulan Ramadan ini tidaklah terlalu rumit. Tapi yang pasti, supaya keuangan tetap sehat, ada beberapa pengeluaran yang harus dijaga.
Yang pertama adalah biaya untuk makan. Kebiasaan yang kita lakukan di bulan Ramadan adalah, walaupun makan hanya tinggal dua kali saja dalam sehari, kita tetap membeli banyak makanan untuk persiapan berbuka. puasa. Bahkan kalau terlalu lapar mata, kita akhirnya membeli porsi dan variasi makanan yang jauh lebih banyak dari yang bisa kita makan saat berbuka.
Kebiasaan berikutnya yang sering dilakukan di bulan Ramadan adalah berbuka dengan teman-teman di luar. Hal ini tentu saja bisa membuat pengeluaran kita membengkak jika kita makan malam atau berbuka di luar lebih sering dari biasanya. Makanan-makanan sederhana yang bisa jadi hidangan berbuka mendadak harus digantikan dengan makanan ala-ala resto yang harganya berkali-kali lipat. Bisa masak sendiri di rumah, akhirnya harus ikutan antre dimasakin sama chef.
Hmmm, pantas saja kan, pengeluaran di bulan Ramadan bisa beberapa kali lipat dari pengeluaran biasanya.
Lalu gimana nih? Supaya pengeluaran makan tidak membengkak pada bulan Ramadan, mari dianggarkan pengeluaran makan per minggu, atau lebih baik lagi per hari. Dengan membuat anggaran ini, maka kita punya ‘rem’ ketika mau berbelanja.
Bagaimana caranya? Ikuti beberapa langkah berikut.
4 langkah membuat anggaran selama bulan Ramadan
1. Membuat catatan
Yang pertama bisa dilakukan adalah mencatat kebutuhan mingguan atau sebulan penuh untuk pos pengeluaran makanan dan minuman.
Misal, yang biasanya makan tiga kali sehari sebesar Rp100.000 (untuk sekali makan), maka selama puasa di bulan Ramadan, anggaran makan kita menjadi dua kali sehari masing-masing sebesar Rp100.000. Sehingga selama seminggu, pengeluaran makan dan minum seharusnya “hanya” sebesar Rp200.000 x 7 hari = Rp1.400.000.
Nah, sudah dibuat anggaran bulan Ramadan, maka selanjutnya yang harus kita lakukan adalah disiplin. Sebisa mungkin, kalau makan jangan melebihi yang sudah dianggarkan.
2. Buat rencana menu
Kalau bisa masak sendiri sih, seharusnya hal ini akan lebih mudah. Buat rencana menu yang cukup dengan anggaran kebutuhan makanan dan minuman yang sudah dicatat selama bulan Ramadan. Menu makanan dan minuman haruslah disesuaikan dengan dana anggaran poin di atas.
Kalau memang mesti beli, ya kita bisa kok beli makanan yang sewajarnya saja. Nggak usah dilebih-lebihkan. Juga nggak perlu selalu ke resto mahal kan? ;) Ke warung sebelah juga sudah cukup.
3. Mengelola sisa
Menu berbuka puasa masih tersisa? Tersisa tanpa terencana, berbeda dengan beli makanan banyak berlebihan, hingga masih tersisa ya.
Nah, agar lebih hemat di bulan Ramadan, gunakan menu berbuka sebagai bahan makanan saat sahur. Kita bisa olah kembali, jadi menu baru. Misalnya saja, menu berbuka puasanya adalah ayam bakar. Kalau masih ada sisa dapat dipergunakan sebagai pelengkap nasi goreng untuk sahur. Tinggal disuwir-suwir saja, misalnya.
4. Bijak mengelola pos pengeluaran
Terus, gimana dong, kalau ajakan buka bersama di bulan Ramadan juga membanjir? Masa ditolak terus? Kan nggak enak juga lama-lama. Karena buka bersama juga jadi ajang silaturahmi kan?
Bener banget. Kita nggak harus selalu menolak ajakan buka bersama kok. Hanya saja, coba dipilih dan diprioritaskan. Nggak harus semua diiyakan juga kan? So, kita harus bijak dalam hal ini.
Begitu juga dengan kebutuhan hari raya. Padahal salah satu trik belanja hemat kan juga dengan memanfaatkan banyaknya penawaran diskon dari pusat perbelanjaan? Di bulan Ramadan, pasti banyak sale–apalagi menjelang Idulfitri nanti. Semua gerai dan toko pasti menawarkan harga diskon.
Nah, agar anggaran di bulan Ramadan yang sudah kita tetapkan tadi tidak terganggu, maka untuk pengeluaran yang satu ini kita bisa ambil dari alokasi pengeluaran pribadi yang besarnya maksimal 20% dari penghasilan bulanan. Jadi, aman kan?
Nah, bagaimana? Mudah bukan untuk membuat anggaran saat bulan Ramadan? Ikutan kelas finansial online yuk, supaya kamu lebih terampil mengatur keuangan pribadimu. Cek kelas-kelas yang tersedia, dan jangan lupa untuk follow akun Instagram QM Financial juga ya!