Buka puasa selalu jadi momen spesial saat Ramadan. Setelah seharian menahan lapar dan haus, rasanya ingin menikmati makanan yang enak dan mengenyangkan.
Tapi ada satu dilema yang sering muncul: lebih hemat berbuka di rumah atau di luar sih sebenarnya? Di satu sisi, berbuka di rumah bisa lebih murah dan nyaman. Di sisi lain, makan di luar sering jadi pilihan karena lebih praktis dan bisa sekalian kumpul bareng teman atau keluarga.
Kalau dipikir-pikir, berbuka di luar memang menggoda. Banyak restoran menawarkan menu spesial Ramadan yang terlihat menggiurkan. Suasananya juga lebih seru, apalagi kalau bareng banyak orang.
Tapi, di balik keseruannya, ada biaya tambahan yang mungkin enggak terasa di awal. Sementara itu, berbuka di rumah juga punya keunggulan sendiri, terutama dari segi pengeluaran yang lebih terkontrol. Jadi, mana yang sebenarnya lebih hemat dan efektif untuk keuangan?
Table of Contents
Tradisi Buka Puasa di Indonesia

Di Indonesia, buka puasa bukan sekadar kegiatan makan setelah seharian berpuasa, tapi juga momen sosial yang sudah menjadi tradisi. Ada beberapa faktor yang membuat berbuka di luar rumah semakin sering dilakukan, meskipun sebenarnya enggak selalu harus begitu.
Salah satunya adalah Ramadan dianggap sebagai waktu yang tepat untuk mempererat hubungan, baik dengan keluarga, teman, rekan kerja, hingga sirkel masing-masing. Undangan bukber pun berdatangan. Karena jumlahnya banyak, orang jadi sering berbuka di luar. Padahal sebenarnya, ya bisa-bisa saja bukber di rumah.
Selain itu, ada tekanan sosial yang membuat orang merasa perlu ikut serta dalam acara bukber, terutama jika teman-teman atau kolega mengajak. Enggak ingin ketinggalan atau takut dianggap ansos bikin orang akhirnya mengalokasikan dana lebih untuk berbuka di luar.
Nah, di sisi lain, bagi yang sibuk, berbuka di luar dianggap lebih praktis karena enggak perlu memasak atau repot bebersih setelah makan. Hal ini juga menjadi alasan bagi keluarga kecil atau anak kos yang enggak punya banyak waktu atau fasilitas untuk memasak di rumah.
Meskipun berbuka di luar memang menyenangkan dan punya manfaat sosial, terlalu sering melakukannya bisa berdampak pada keuangan.
Baca juga: Menyiapkan Bujet Bulan Puasa untuk Keluarga Muda
Buka Puasa di Rumah vs di Luar

Buka puasa bisa dilakukan di rumah atau di luar, dan masing-masing pilihan punya dampak berbeda pada keuangan. Namun, ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan.
1. Biaya Makanan
Berbuka di rumah lebih ramah di kantong karena bahan makanan bisa disesuaikan dengan anggaran. Memasak sendiri memungkinkan penghematan yang signifikan dibandingkan membeli makanan jadi.
Selain itu, bahan yang digunakan bisa lebih terjamin kualitasnya, serta porsinya bisa diatur sesuai kebutuhan tanpa ada makanan yang terbuang. Sebaliknya, berbuka di luar sering kali membutuhkan biaya lebih besar. Meskipun mungkin banyak promo, secara jumlah kadang yang dipesan memang banyak. Orang tak puas hanya memesan satu jenis menu, tetapi beberapa sekaligus.
2. Efisiensi Waktu
Menyiapkan makanan sendiri memang membutuhkan waktu, tetapi buka puasa di rumah lebih fleksibel. Makanan bisa disiapkan lebih awal, sehingga saat azan magrib tiba, kita pun enggak perlu tergesa-gesa. Jika sudah meal prep, proses masaknya juga bisa lebih cepat dan praktis.
Sebaliknya, buka di luar bisa terasa lebih praktis karena enggak perlu memasak atau mencuci peralatan setelah makan. Namun, ada waktu yang terbuang untuk mencari tempat makan, mengantre, serta menunggu pesanan datang. Apalagi hari gini pasti banyak tempat bukber yang penuh. Tanpa reservasi terlebih dahulu, ya kudu siap-siap effort lebih.
3. Aspek Sosial dan Kenyamanan
Buka puasa di rumah menawarkan suasana yang lebih santai dan nyaman. Momen ini bisa dimanfaatkan untuk berkumpul bersama keluarga tanpa gangguan dari keramaian. Hidangan bisa dinikmati dengan tenang tanpa perlu terburu-buru atau merasa terganggu oleh kebisingan sekitar.
Sementara itu, berbuka di luar lebih cocok untuk ajang silaturahmi bersama teman atau kolega yang jarang bertemu. Bahkan kadang ya sekalian saja reuni atau pertemuan bisnis dalam suasana yang lebih santai. Cuma, ya kudu siap kalau restoran penuh, pelayanan melambat, dan suasananya terlalu ramai buat ngobrol.

4. Dampak pada Keuangan
Dengan buka puasa di rumah, keuangan bisa lebih terkontrol karena menu bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan anggaran. Dengan perencanaan yang baik, pengeluaran tetap stabil tanpa harus mengorbankan variasi makanan.
Kalau buka di luar rumah, ya gitu, godaannya lebih banyak. Menunya banyak pilihan, jadi deh lapar mata.
Baca juga: Contoh Perencanaan Keuangan Keluarga yang Applicable
So, sebenarnya sih, mau buka puasa di rumah atau di luar punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kalau ingin lebih hemat dan terkontrol, berbuka di rumah jelas pilihan yang lebih aman. Tapi, sesekali buka puasa di luar juga enggak apa-apa loh, asalkan tetap bijak dalam mengatur pengeluaran.
Yang terpenting, Ramadan itu fokusnya adalah ibadah. Jangan sampai gagal fokus ya. Bulan suci ini harus tetap bisa dinikmati tanpa harus khawatir soal keuangan. Setuju?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
QM Financial
Related Posts
2 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Baca juga: Buka Puasa di Rumah vs di Luar: Mana yang Lebih Hemat dan Efektif untuk Keuangan? […]
[…] Baca juga: Buka Puasa di Rumah vs di Luar: Mana yang Lebih Hemat dan Efektif untuk Keuangan? […]