52% Karyawan Perusahaan Masih Perlu Meningkatkan Financial Intelligence Mereka
Di awal tahun 2021, QM Financial mengadakan survei pada sejumlah klien korporasi, yang kemudian mengemukakan data yang menarik. Bahwa sebanyak 87.5% perusahaan merasa membutuhkan program edukasi keuangan bagi karyawan, dengan 51% karyawan perusahaan merasa bahwa gajinya tidak mencukupi, dan 42% HR perusahaan ingin agar karyawannya dapat hidup yang sesuai dengan penghasilannya.
Kemudian, kemarin di hari Selasa, 4 Mei 2021, QM Financial menyelenggarakan Media Briefing dengan tajuk Dukungan Literasi Keuangan dari Perusahaan, Penting untuk Wujudkan Karyawan Berdaya Finansial, mengungkap fakta lain yang tak kalah menariknya.
Bahwa 52% karyawan perusahaan ternyata belum memiliki financial intelligence yang memadai.
Apa itu financial intelligence?
Financial Intelligence adalah kemampuan mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan keuangan dasar untuk memiliki kehidupan finansial yang sehat. Pada dasarnya, setiap orang memang sudah seharusnya memiliki tingkat financial intelligence yang baik sekarang ini, apalagi jika mereka adalah karyawan perusahaan.
Mengapa? Karena sebagai karyawan, penghasilan itu seharusnya sudah enggak jadi masalah lagi. Satu, karena sudah pasti ada. Dua, teratur diterima. Berbeda dengan mereka yang bekerja dengan sistem harian atau project based, yang kadang dalam periode tertentu, bisa saja tak mendapat penghasilan sama sekali.
Data ini didapatkan dari responden yang menjawab kuis di academy.qmfinancial.com—platform survei dari QM Financial yang dirilis bersamaan dengan diadakannya Media Briefing Selasa pagi, yang sebanyak 3.916-nya merupakan karyawan perusahaan dari berbagai sektor.
Data-data yang didapat oleh QM Financial di atas, sepertinya mendukung penuh hasil penelitian yang dirilis oleh Lockton Retirement Services, yang menyebutkan bahwa 1 dari 5 karyawan mengalami stres akibat masalah keuangan.
Wah, semakin menarique ya?
Lalu, bagaimana caranya ya, agar karyawan perusahaan dapat terdorong untuk mau meningkatkan financial intelligence mereka?
Begini Cara Mendorong Karyawan Perusahaan untuk Meningkatkan Financial Intelligence
1. Pemberian benefit kesehatan bagi karyawan perusahaan
Benefit kesehatan dari perusahaan terhadap karyawannya ini bisa dalam beberapa bentuk. Yang pertama adalah benefit kesehatan fisik. Mengapa ini penting? Karena, kita tak bisa menutup mata, bahwa kesehatan fisik juga berpengaruh besar terhadap keuangan karyawan. Karenanya, perlu bagi karyawan untuk mendapatkan jaminan kesehatan dari perusahaan tempatnya bekerja.
Employers’ wellbeing juga seharusnya menjadi perhatian bagi perusahaan. Apalagi di zaman sekarang, ketika beban hidup begitu berat, dan tuntutan semakin besar. Kesehatan mental pada akhirnya juga dapat memberikan dampak besar terhadap produktivitas karyawan.
Yang terakhir adalah dukungan terhadap kesehatan finansial karyawan, yang akan dapat memberikan efek besar terhadap produktivitas.
Apa sih artinya sehat secara finansial bagi karyawan perusahaan? Hal ini mencakup di antaranya:
- Dengan penghasilan sekarang, karyawan dapat memenuhi kebutuhan hidup sekarang dan masa depan
- Bijak menghadapi urusan utang piutang
- Siap menghadapi kondisi darurat pribadi
- Mampu pensiun nyaman sesuai keinginan
- Tangguh menghadapi krisis finansial
Tentu mewujudkan kelima hal di atas bukanlah perkara mudah. Namun, dengan dukungan dari pihak perusahaan, setiap karyawan pasti bisa mengusahakannya—termasuk tak kalah penting adalah kemauan si karyawan itu sendiri juga.
2. Berikan pelatihan secara simultan sesuai jenjang karier
Untuk mulai memberikan benefit kesehatan finansial, maka perusahaan dapat memberikan pelatihan keuangan secara simultan alias terus menerus, sesuai dengan jenjang karier karyawannya.
Pada praktiknya, karyawan perusahaan akan melewati 3 fase dalam masa kariernya, yaitu:
- Fase Recruit, ketika karyawan diterima dan bergabung dengan suatu perusahaan.
- Fase Retain, ketika karyawan sudah bekerja lebih dari 3 tahun dan mulai memasuki level karier yang mapan.
- Fase Retreat, ketika karyawan harus mulai melakukan persiapan untuk meninggalkan perusahaan dan memasuki masa pensiun.
Dalam ketiga fase tersebut, akan muncul berbagai macam kebutuhan yang akan berbeda, yang harus segera direspons dengan rencana keuangan yang komprehensif. Karena itulah, pelatihan keuangan tidak dapat hanya diberikan satu kali saja dalam masa karier seorang karyawan perusahaan, tetapi harus simultan secara terus menerus. Hal ini bertujuan agar karyawan selalu siap menghadapi perubahan di setiap fasenya.
3. Mendorong karyawan perusahaan untuk memiliki kebiasaan baik dalam keuangan sehari-hari
Apalah artinya diberikan pelatihan, jika kemudian tidak dipraktikkan atau diterapkan dalam hidup sehari-hari? Betul, kan?
Begitu juga dalam usaha meningkatkan financial intelligence karyawan perusahaan ini. Dari kebiasaan kecil bisa jadi memberikan efek yang cukup besar bak bola salju di kemudian hari. Jadi, jangan remehkan kebiasaan-kebiasaan seperti lebih suka membawa bekal makan siang dari rumah, membuat kopi sendiri di kantor, menyisihkan penghasilan di awal untuk investasi, dan berbagai kebiasaan kecil yang baik lainnya.
Perusahaan harus memberikan apresiasi dan mendorong karyawannya agar mau melakukan berbagai kebiasaan itu dalam keseharian.
Kesimpulan
Pada akhirnya, peningkatan financial intelligence ini manfaatnya akan kembali juga kepada karyawan perusahaan itu sendiri. Sedangkan bagi perusahaan, financial intelligence karyawan akan dapat memberikan pengaruh besar terhadap bisnis bahkan dalam jangka panjang.
Apakah kantor atau komunitasmu mengalami masalah keuangan yang sama? Ataukah, punya kebutuhan training finansial yang lain? Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialmu. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Kenali 5 Jenis Asuransi Kesehatan dan Manfaatnya
Salah satu asuransi penting yang harus banget kita punya adalah asuransi kesehatan. Nah, tapi di Indonesia, ternyata ada banyak jenis asuransi kesehatan. Pastinya hal ini bisa saja membuatmu bingung ya, untuk bisa memilih?
Ya, kalau dapat benefit asuransi kesehatan dari kantor sih, enggak masalah. Tinggal ngikut aja. Tapi, buat kamu yang mesti bikin asuransi kesehatan mandiri, ada baiknya juga untukmu kenalan dengan berbagai jenis asuransi kesehatan dulu (atau bahkan memahami dulu apa itu asuransi kesehatan), agar kemudian bisa memilih yang paling sesuai dengan kebutuhanmu.
No worries, simak saja artikel ini sampai selesai ya, fellas!
Apa Itu Asuransi Kesehatan
Asuransi kesehatan adalah salah satu bentuk proteksi yang bisa melindungi kita dari kerugian finansial akibat risiko-risiko kesehatan yang mungkin kita alami selama hidup.
Asuransi kesehatan akan memberikan penggantian biaya terhadap perawatan kesehatan yang harus kita jalani, dan kita sebagai tertanggung wajib membayar premi yang besarnya tergantung pada manfaat yang diberikan oleh asuransi tersebut.
Manfaat Asuransi Kesehatan
Dengan memiliki asuransi kesehatan–selain kesehatan kita sendiri jadi terjamin–kesehatan keuangan kita juga terjaga. Karena, yah … siapa pun tahu bahwa biaya berobat itu mahal banget! Sudah banyak kasus orang terlilit utang karena harus membayar biaya pengobatan. Sudahlah sakit, masih stres juga memikirkan utang.
Bisa dibayangkan enggak sih?
Tapi, dengan premi yang kita bayarkan secara teratur, asuransi kesehatan akan meng-cover semua pengeluaran kita di saat sakit, sesuai syarat dan ketentuan pastinya. Dengan premi yang ‘hanya’ ratusan ribu saja, kita bisa mendapatkan manfaat perlindungan hingga ratusan juta.
Kok bisa begitu ya?
Karena pada prinsipnya, perusahaan asuransi mengumpulkan dana dari banyak nasabah. Dana yang berjumlah besar tersebut dikelola sedemikian rupa, lalu penggunaannya disubstitusi. Sehingga memang memungkinkan kita untuk bisa mendapatkan manfaat yang besar meski premi cukup murah.
Biaya yang Di-cover
Biaya perawatan kesehatan yang ditanggung oleh asuransi kesehatan tergantung pada jenis dan manfaat masing-masing asuransi. Jadi bisa saja berbeda antara asuransi kesehatan yang satu dengan yang lainnya.
Tapi pada dasarnya, pihak perusahaan asuransi akan memberikan manfaat penggantian biaya pemeriksaan kesehatan hingga obat-obatan, biaya rawat inap (opname di rumah sakit), hingga biaya-biaya yang menyertainya seperti biaya pemeriksaan laboratorium dan sebagainya.
Pada jenis asuransi tertentu juga menawarkan manfaat penggantian biaya untuk persalinan, perawatan kesehatan gigi dan mata, hingga pemulangan jenazah di dalam dan luar negeri.
So, jika kamu saat ini sedang memilih asuransi, pastikan kamu membaca semua syarat dan ketentuan serta manfaatnya dulu ya. Bandingkan juga antara asuransi satu dengan yang lain.
Beberapa jenis Asuransi Kesehatan
Ada beberapa jenis asuransi kesehatan yang harus kamu ketahui sebelum kamu mulai memilih salah satunya.
1. Jenis Asuransi Kesehatan Berdasarkan Perawatan
Ada 2 jenis asuransi kesehatan berdasarkan perawatan kesehatan yang ditawarkan:
- Rawat inap: pihak perusahaan asuransi akan menanggung biaya jika kita harus menjalani rawat inap. Ketentuannya bisa berbeda-beda sih, ada yang ketentuannya minimal 24 jam di rumah sakit baru bisa diklaim rawat inap. Ada pula yang 16 jam. Jadi, cermati masing-masing syarat dan ketentuannya ya.
- Rawat jalan: pihak perusahaan asuransi akan menanggung biaya pengobatan kita yang berupa pelayanan medis tanpa menginap di fasilitas kesehatan. Misalnya biaya diagnosis dokter, pemeriksaan laboratorium, rehabilitasi, dan sebagainya.
2. Jenis Asuransi Kesehatan Berdasarkan Metode Pembayaran
- Cashless: jenis asuransi kesehatan yang langsung meng-cover biaya perawatan kesehatan dengan langsung ditunjukkan kartu anggota saja. Untuk itu, kita harus memastikan tempat kita memeriksakan kesehatan punya hubungan kerja sama dengan perusahaan asuransinya.
- Reimbursement: kita perlu untuk membayar dulu biaya perawatan kesehatan kita, baru kemudian melakukan klaim ke perusahaan asuransi untuk diganti.
3. Jenis Asuransi Kesehatan Berdasarkan Pengelola Dana
- Asuransi yang dikelola oleh pemerintah, dalam hal ini adalah BPJS Kesehatan. Setiap perusahaan diwajibkan untuk mengikutsertakan seluruh karyawannya menjadi peserta BPJS Kesehatan. Sedangkan yang nonkaryawan, bisa menjadi peserta mandiri BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan dikenal menawarkan premi yang cukup terjangkau, dengan cover fasilitas yang sangat memadai. Jadi, sayang banget kalau sampai enggak kita manfaatkan.
- Asuransi yang dikelola oleh perusahaan swasta. Nah, ini banyak banget ya, dan kamu perlu melakukan survei dan komparasi jika hendak mengambil salah satunya.
4. Jenis Asuransi Kesehatan Berdasarkan Biaya yang Ditanggung
- Tanggungan total: pihak penyedia asuransi akan menanggung seluruh biaya perawatan kesehatan, mulai dari deteksi dini, diagnosis dokter, pengobatan, rehabilitasi, rawat inap, dan sebagainya.
- Tanggungan tertinggi: pihak penyedia asuransi hanya menanggung biaya-biaya perawatan kesehatan yang tertinggi. Misalnya, biaya rawat inap, sedangkan biaya pemeriksaan awal atau laboratorium enggak.
5. Jenis Asuransi Kesehatan Berdasarkan Pihak Tertanggung
- Kelompok atau kolektif, yaitu asuransi kesehatan yang memberikan manfaat pada kelompok tertentu, misalnya asuransi kesehatan untuk keluarga ataupun karyawan.
- Pribadi, yaitu asuransi kesehatan yang memberikan manfaat pada satu orang saja, sesuai dengan polis asuransi yang ditawarkan.
Nah, bagaimana? Sudah semakin paham kan dengan pengertian, manfaat, serta jenis asuransi kesehatan? Enggak bingung lagi memilih ya?
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Program Peningkatan Kesehatan Karyawan Selain BPJS Kesehatan yang Bisa Ditawarkan oleh Perusahaan
Banyak program bisa dilakukan oleh perusahaan sebagai usaha peningkatan kesehatan karyawan. Beberapa di antaranya adalah penggantian biaya pengobatan dan juga mengikutsertakan karyawan dalam BPJS Kesehatan.
Kalau penggantian biaya obat dan BPJS Kesehatan bisa dibilang sebagai program perawatan saat karyawan sudah sakit, lalu bagaimana dengan tindakan mencegah agar karyawan jangan sampai sakit? Pastinya hal ini juga penting dong ya, seperti kata pepatah mencegah lebih baik daripada mengobati?
Tentu saja, hal ini penting. Banyak perusahaan yang juga sudah menyadarinya. Microsoft, salah satunya. Perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates ini mendukung peningkatan kesehatan karyawan dengan meng-cover biaya membership di gym. Tujuannya jelas, agar karyawan bisa lebih rutin berolahraga. Lain lagi dengan 3M yang menyediakan program khusus bagi mereka yang mau berhenti merokok.
Lalu, program peningkatan kesehatan karyawan seperti apa yang bisa ditawarkan oleh perusahaan pada karyawan, selain contoh di atas? Ada beberapa nih, yang mungkin bisa dilakukan. Mari kita lihat.
5 Program Peningkatan Kesehatan Karyawan yang Bisa Ditawarkan oleh Perusahaan
1. Ruang kantor yang memenuhi syarat kebersihan dan kesehatan
Kebayang enggak, kalau kita harus bekerja di sebuah ruangan yang pengap, jarang dibersihkan, sirkulasi udara kurang, jendela minim, dan gelap?
Pasti tidak akan betah berada lama-lama di dalamnya kan? Apalagi untuk bisa menyelesaikan pekerjaan dengan baik, pasti akan sulit. Kondisi ruangan kerja yang tak sehat juga akan banyak menimbulkan penyakit, misalnya alergi.
Meski terlihat sepele, tapi ruang kerja haruslah menjadi hal pertama yang harus diperhatikan oleh perusahaan untuk peningkatan kesehatan karyawan. Pastikan sirkulasi udara lancar, meski saat jam kerja menggunakan AC, terang–akan lebih bagus jika ada waktu-waktu saat sinar matahari bisa masuk ke dalam ruangan–sehingga kita bisa bekerja dengan nyaman, dan kondisinya bersih, bebas debu.
Ini adalah jaminan pertama dalam peningkatan kesehatan karyawan. Kalau kebersihan ruang kerja saja sulit dipenuhi, maka rasa-rasanya program yang lain jadi tak ada artinya lagi.
2. Penyediaan makanan sehat
Beberapa perusahaan–Google, salah satunya–menyediakan free meals alias makanan dan camilan gratis di kantor. Tentu saja nggak sembarang makanan dan camilan, tapi pastinya yang memenuhi syarat kesehatan dan cukup gizi.
Ada lo perusahaan yang memberikan tunjangan khusus bagi karyawan agar bisa membeli healthy juice untuk dikonsumsi setiap hari, dalam usahanya dalam peningkatan kesehatan karyawan. Eventbrite, salah satunya.
Apalagi jika perusahaannya bergerak di industri yang harus beroperasi 24 jam. Pemerintah sendiri juga mewajibkan, agar pihak perusahaan menyediakan makanan cukup gizi yang memenuhi standar kalori tertentu–dan tidak boleh digantikan dengan uang–bagi karyawan yang bekerja malam hari.
3. Tunjangan ikut klub kebugaran
Bill Gates menyertakan karyawannya di gym, agar mereka bisa rutin berolahraga. Perusahaan mana pun bisa menyontek ide ini.
Pihak perusahaan bisa bekerja sama dengan pusat-pusat kebugaran tertentu, agar mendapatkan potongan harga membership bagi karyawan yang ingin memanfaatkan fasilitas di tempat tersebut. Atau, bisa juga perusahaan menyediakan ruangan khusus bagi karyawan yang mau berolahraga di kantor. Tak harus berperalatan lengkap bak gym juga sih, yang penting ada yang untuk kardio dan olahraga beban.
Atau barangkali bisa juga mengadakan zumba atau yoga bareng di hari-hari tertentu, dengan mengundang instruktur profesional. Jika ada di antara karyawan yang memang sudah terbiasa beryoga atau berzumba, bisa juga tuh diminta untuk memimpin kegiatannya. Sungguh sebuah usaha peningkatan kesehatan karyawan yang seru!
4. Jam kerja fleksibel
Zaman makin maju. Bekerja di zaman sekarang tidak selalu berarti setiap hari–from 9 to 5–berada di kantor untuk menyelesaikan pekerjaan. Banyak perusahaan zaman now memberlakukan jam kerja fleksibel–bahkan remote–untuk karyawan, karena terbukti jam dan waktu yang fleksibel bisa meningkatkan kesehatan karyawan.
Dengan jam kerja yang fleksibel, banyak karyawan malah lebih produktif dan mampu menyelesaikan pekerjaan dengan baik sesuai dengan target. Hal ini dikarenakan karyawan dapat menyesuaikan dengan gaya hidup masing-masing, dan dapat mengatur jam istirahat dengan lebih baik.
Selain itu, hal ini justru juga dapat meningkatkan kepercayaan antara pihak manajemen dan karyawan itu sendiri.
5. Manajemen stres
Stres di kantor menjadi salah satu penyebab tingkat sick leave–alias ketidakhadiran karena alasan sakit–menjadi tinggi. Ya enggak bisa dimungkiri sih, karena stres ini bisa dibilang menjadi penyebab segala macam penyakit.
Pihak perusahaan seharusnya juga menaruh perhatian yang lebih terhadap hal ini, jika ingin meningkatkan kesehatan karyawan.
Liburan bareng bisa menjadi salah satu solusi. Agendakan liburan bareng dengan seluruh karyawan (dan keluarganya, jika mungkin) secara periodik. Tak perlu terlalu jauh dan mahal. Coba saja survei ke beberapa lokasi wisata yang masih searea. Asal dilakukan bareng-bareng dengan fun, hasilnya akan sama saja kalau kita bepergian jauh.
Yang penting, semua happy sehingga kondisinya kembali fresh saat harus bekerja lagi.
Nah, dari 5 program peningkatan kesehatan karyawan di atas, mana nih yang belum pernah dilakukan oleh perusahaan Anda? Sudah semua? Great!
Jika tertarik untuk tahu lebih banyak mengenai seluk beluk keuangan korporasi dan juga human capital, hubungi tim QM Financial untuk mengadakan #QMTraining, yaitu program pelatihan interaktif untuk karyawan di perusahaan. Anda dapat menyusun program bersama konsultan dan pembicara dari QM Financial, sesuai dengan kebutuhan literasi finansial Anda.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!