Penny Wise Dollar Foolish: Kesalahan Kebiasaan Keuangan Generasi Masa Kini
Pernah mendengar tentang penny wise dollar foolish? Mungkin belum ya? Tapi istilah ini sebenarnya sungguh related lo dengan kondisi banyak dari kita, terutama sih yang masih belum mengenal cara mengelola keuangan dengan baik.
Penny Wise Dollar Foolish: Apa Itu?
Penny wise dollar foolish, kadang disebut juga penny wise dollar stupid, atau penny wise pound foolish untuk orang-orang yang hidup di Inggris—mungkin kita juga bisa menyebut penny wise rupiah foolish. Ini adalah istilah untuk menyebut upaya kita untuk menghemat recehan, tetapi malah boros lebih banyak.
Nah, rings the bell kan?
Contohnya seperti apa tuh? Yuk, kita lihat. Barangkali dengan contoh, kamu akan lebih mengerti. Pasalnya, kondisi penny wise dollar foolish ini lazim banget dijumpai di mana-mana, mungkin kita juga sering melakukannya meskipun kita sudah cukup lama belajar keuangan.
Contoh Situasi Penny Wise Dollar Foolish
1. Berburu diskon atau harga yang lebih murah
Sering kali kita pengin mendapatkan barang dengan harga yang murah. Ya, ini hal yang wajar sih. Ke mana-mana barang diskon, yang lebih murah, promo, selalu diburu. Tapi, ada kalanya harga yang lebih murah enggak “murah” beneran.
Misalnya saja, kita pergi ke toko yang jauh banget, demi bisa mendapatkan diskon. Atau misalnya, datang ke suatu kafe, karena ada promo lebih murah di situ, padahal jaraknya puluhan kilometer. Iya memang, kita bisa mendapatkan barang yang lebih murah, tetapi BBM dan waktu serta energi kita jadi terbuang lebih banyak.
Atau, sering kali kita keluar masuk toko satu dan banyak toko lain hanya untuk membandingkan harga, mana yang lebih murah. Memang sih, ketika bisa mendapatkan harga yang paling miring itu, kita bahagia. Tapi, tak lama kemudian, kita masuk ke kafe atau food court, dan order makan yang berlebihan. Padahal, kalau kita tidak terlalu membuang energi keluar masuk toko, kita bisa segera mendapatkan apa yang kita mau, dan pulang. Makan siang saja di rumah.
2. Beli kemasan besar
Kadang kala memang ada penawaran barang dalam kemasan besar, yang kalau kita hitung-hitung ternyata jatuhnya lebih murah. Karena “terasa” lebih murah, makanya kita lebih memilihnya ketimbang membeli kemasan-kemasan kecil.
Tetapi, membeli kemasan besar ini tak selamanya menguntungkan. Apalagi kalau sebenarnya barang tersebut hanya kita perlukan dalam jumlah yang sedikit saja. Kalau misalnya seperti minyak atau tepung atau bahan lain yang sering kita gunakan sehari-hari, kemasan besar bisa jadi lebih ekonomis. Namun, untuk barang tertentu, bisa jadi kemasan kecil lebih efisien.
Misalnya, sering kita mendapat tawaran untuk memperbesar ukuran pesanan kopi atau paket makanan. Sebenarnya kita cukup order kopi cup kecil, atau mungkin satu dus donat isi 6. Tetapi, karena selisihnya sedikit saja untuk upsize, kita jadi order ukuran yang lebih besar. Jadi beli kopi cup besar deh—yang kemudian malah tersisa. Atau, jadi beli donat isi 12 deh, padahal 6 saja sebenarnya sudah cukup. Enam donat sisa malah jadi harus masuk kulkas atau malah terbuang, karena udah pada enek.
3. Memilih premi asuransi yang murah
Dalam memilih asuransi, banyak orang mendasarkan pertimbangannya pada premi yang murah. Padahal bisa jadi, premi yang murah cakupan perlindungannya juga minim, atau uang pertanggungannya juga kecil.
Misalnya, memilih asuransi jiwa dengan premi Rp1 juta saja per tahun. Memang murah sih, jadi ringan iurannya. Tetapi uang pertanggungannya “hanya” Rp100 juta. Cukupkah uang pertanggungan itu nanti dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan kita, jika benar-benar ada risiko keuangan terjadi?
Pertimbangan untuk memilih asuransi jiwa seharusnya berorientasi pada kebutuhan. Meskipun, memang, untuk memperhitungkan hal ini, seseorang harus mempertimbangkan kemampuan finansialnya. Premi Rp1 juta pastinya jauh lebih baik daripada tidak sama sekali. Namun bukan berarti semata-mata hanya karena premi murah saja.
4. Memilih barang murah berkualitas rendah
Atas nama berhemat, kita sering lebih memilih barang yang murah. Padahal, kualitasnya rendah. Alhasil, barang tersebut malah lebih cepat rusak, yang berarti kita harus segera membeli yang baru lagi.
Alih-alih fokus pada harganya, akan lebih baik fokus pada kualitasnya. Memang banyak orang bilang, ada harga, ada rupa. Artinya, bahwa ada harga, kualitas pun terjamin. Tapi sebenarnya enggak selalu gitu juga loh. Ada kok, barang berkualitas dengan harga yang sepadan. Yang seperti inilah yang seharusnya kita cari.
5. Nggak mau mengeluarkan uang untuk belajar, tapi berinvestasi jutaan tanpa analisis
Kondisi penny wise dollar foolish yang terakhir ini juga sering kita jumpai. Atau, jangan-jangan pernah terjadi juga pada kita? Duh, semoga enggak sih.
Ada begitu banyak kesempatan untuk belajar, tetapi sayangnya, kita sayang mengeluarkan uang. Tapi, begitu ada iming-iming investasi nggak jelas yang terlihat menggiurkan, malah tak segan mengeluarkan uang berjuta-juta. Ternyata, investasinya bodong. Duh, menangys deh.
Atau, sayang menyisihkan waktu untuk belajar dengan benar, tapi ikut-ikutan saja apa kata orang yang lagi hype. Padahal, apa yang cocok dilakukan orang, belum tentu cocok untuk diri kita. Akibatnya, alih-alih untung, malah buntung.
Yes, begitu banyak kondisi penny wise dollar foolish—atau recehan wise rupiah foolish—yang kita lakukan sampai hari ini kan? Mungkin kamu juga melakukan hal lain yang serupa juga hari ini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Gen Z Merapat! Ini Cara Belajar Keuangan Kekinian yang Paling Cocok buat Kamu!
Generasi Z, atau Gen Z, tumbuh di zaman teknologi yang semakin canggih. Ini membuat kamu dengan mudah belajar keuangan dan mulai berinvestasi sejak muda.
Apa sih Gen Z? Generasi ini dikenal menjadi sebutan untuk mereka yang lahir di rentang tahun 1996-2015, artinya di tahun 2021 ini memasuki usia 6 hingga 25 tahun. Kehadiran teknologi membuat mereka tumbuh dengan kebiasaan menggunakan media sosial. Sebagian memanfaatkannya untuk mencari keuntungan, sebagian lainnya untuk bersenang-senang.
Biasanya, Gen Z juga lebih senang untuk memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran, termasuk belajar keuangan. Gen Z tampaknya memodernisasi pendidikan keuangan pribadi dengan cara yang sesuai untuk mereka.
Generasi sebelumnya mungkin mengandalkan penasihat keuangan, bertanya pada keluarga, atau sumber lain untuk belajar mengelola uang. Namun, tetap saja meski wadah untuk belajar lebih mudah, kesadaran akan pentingnya pengelolaan keuangan adalah yang paling penting.
Masalah Keuangan di Kalangan Gen Z
Tidak semua orang mengalami masalah keuangan ini, tapi merasa khawatir dengan kondisi keuangan adalah perkara semua orang. Begitu juga dengan Gen Z. Berikut ini umumnya menjadi masalah keuangan yang sering dirasakan.
Sulit mewujudkan tujuan jangka panjang
Banyaj generasi Z yang nggak hanya berorientasi pada kesenangan saja. Tujuan keuangan jangka panjang saat ini juga menjadi fokus mereka, misalnya membeli rumah.
Faktanya, saat ini harga rumah terus mengalami kenaikan lebih dari inflasi. Kondisi ini semakin membuat tujuan membeli rumah sulit dijangkau, apalagi jika gaji yang didapat pas-pasan bagi Gen Z yang kebanyakan masih first jobber.
Sebagai solusi, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bisa jadi opsi dengan memberikan DP rumah untuk jangka sekian tahun. Nantinya, cicilan KPR dibayar setiap bulan sesuai kemampuan finansial.
Sering merasa kekurangan
Gaji yang didapat setiap bulan sering kali dirasa kurang karena ada rasa gengsi. Ini membuat Gen Z ingin tampil lebih walaupun melebihi kemampuan finansialnya. Apalagi dengan pengaruh media sosial yang semakin masif.
Sikap konsumtif dan boros tak bisa terlepas dari kehidupan, akhirnya pengeluaran jauh lebih besar dibanding pendapatan. Tak heran jika Gen Z merasa gaji selalu kurang.
Sebagai solusi, batasi kehidupan konsumtif dan mulai hidup berhemat. Pengeluaran yang tidak penting dapat dialihkan untuk menabung, investasi, atau dana darurat.
Banyak keinginan
Anak muda saat ini seperti sulit membedakan mana kebutuhan dan keinginan sehingga mereka terus mengikuti hawa nafsu untuk pengeluaran.
Hal tersebut lebih baik dialihkan dan prioritaskan untuk kebutuhan pokok. Namun, tak dapat dimungkiri memang banyak keinginan yang sering kali muncul.
Inilah pentingnya belajar keuangan agar bijak dalam mengelola uang yang dimiliki. Keinginan pun bisa dipenuhi, tanpa menggeser prioritas kebutuhan utama, dengan memberi bujet per bulan atau dengan menabung.
Kestabilan finansial sulit digapai
Seringkali Gen Z masih kesulitan dalam mengelola penghasilan. Bahkan jumlah pendapatan yang masuk pun kadang tidak diketahui setiap bulannya.
Kebanyakan orang tidak menghitung, bahkan tidak merencanakan keuangan dengan tepat. Padahal, daftar pemasukan dan pengeluaran sangat penting untuk memantau arus keuangan.
Sebaiknya dari gaji saat ini, pastikan untuk menyisihkan ke beberapa pos seperti tabungan, dana darurat, investasi, hingga asuransi. Gunanya untuk membuat kondisi finansial menjadi lebih stabil.
Mudah merasa tersaingi oleh orang lain
Soal kondisi keuangan ini memang lebih mudah membuat orang lebih kompetitif untuk mendapatkan lebih banyak. Keuangan dijadikan sebagai ukuran penampilan seseorang.
Melihat kondisi finansial orang lain, umumnya Gen Z lebih sensitif dan penasaran sumber keuangan orang lain. “Kenapa ya si A nongkrong terus, dapat uang dari mana dia?”
Padahal, sebenarnya kita perlu fokus pada pengelolaan keuangan. Tidak perlu sibuk mengurusi kehidupan finansial orang lain. Jadikan itu sebagai contoh baik untuk kamu terus maju.
Cara Belajar Keuangan Kekinian untuk Gen Z
Ikut kelas online
Belakangan ini banyak kelas online yang hadir di tengah masyarakat. Saat pandemi datang, kondisi keuangan banyak orang mengalami ketidakstabilan. So, inilah saatnya untuk memanfaatkan kelas online keuangan dengan baik.
QM Financial punya banyak tema menarik dalam seri Financial Clinic Online Series-nya. Mulai dari basic pemahaman dalam Blueprint of Your Money, sampai kelas Advanced untuk belajar membuat rencana keuangan sendiri. Ambil kelas sesuai kebutuhan, lalu lanjutkan hingga tingkat mahir.
Mendengarkan podcast
Podcast menjadi salah satu wadah yang cukup banyak digemari saat ini. Siaran non-streaming lewat audio ini serupa dengan program radio. Gen Z banyak yang lebih senang mendengarkan, maka tak heran jika podcast dijadikan sumber pengetahuan, termasuk terkait finansial.
Sekarang banyak akun podcast yang muncul, yang bisa jadi sumber belajar dan wawasan terkait pengelolaan uang dan sebagainya. Pastinya, hal ini sangat membantu dalam belajar keuangan.
Salah satunya Podcast Financial Clinic-nya QM Financial, yang selalu ada episode baru di setiap hari Rabu. Berbagai masalah finansial dibahas seru di sini, sekali waktu bersama guest star yang keren dan punya mindset keuangan inspiratif yang bisa disontek. Siapa saja pasti bisa mengambil insight dari podcast-podcast QM Financial.
Sambil main games
Gen Z saat ini masih berada di usia muda yang lebih senang dengan konsep permainan dalam belajar. Terkait keuangan memang merupakan hal yang harus dipahami dengan serius.
Namun, untuk belajar dari awal terutama ke usia muda perlu pendekatan yang lebih sederhana dan menyenangkan. Yang santai, sekaligus fun.
QM Financial juga punya loh, aplikasi gamified microlearning yang disebut Levio. Cocok banget untuk melengkapi proses pembelajaran finansialmu, di samping kelas-kelas online di Financial Clinic Online Series. Di dalamnya ada berbagai stage belajar yang harus kamu selesaikan. Layaknya main games, kamu pasti akan dengan segera tenggelam dalam pembelajaranmu.
Nah, itu dia beberapa masalah keuangan yang sering kali dihadapi Gen Z, sekaligus berbagai cara belajar keuangan yang cocok dilakukan. So, mau coba yang mana dulu nih?
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
4 Podcast Keuangan yang Wajib Kamu Dengarkan: Fun and Practical!
Literasi keuangan kita memang belum terlalu tinggi. Buktinya, masih banyak saja yang terjebak masalah-masalah keuangan yang seharusnya bisa dihindari kalau saja kita punya cukup pengetahuan tentang keuangan. Padahal cara belajar keuangan zaman sekarang juga sudah semakin maju. Salah satunya bisa dari podcast keuangan.
Yes, belakangan, podcast sudah semakin banyak dinikmati sebagai salah satu media untuk hiburan. Podcast adalah siaran nonstreaming melalui media audio. Persis seperti radio di zaman dulu, tapi enggak secara live atau langsung. Tema obrolannya bisa macem-macem banget, mulai dari yang serius sampai yang gokil. Dari yang inspiratif sampai yang memang hiburan semata. Mulai dari topik sehari-hari, sampai topik yang cukup berat seperti politik dan agama.
Selain sebagai media hiburan, podcast juga sering menjadi media belajar juga. Nah, termasuk untuk media belajar keuangan.
QM Financial sebagai partner belajar finansial kamu pastinya juga dengan senang hati menyajikan materi belajar melalui podcast keuangan, yang akan diupdate teratur.
Yes, akhirnya QM Financial punya channel podcast keuangan sendiri! Kamu bisa search di Spotify: Financial Clinic. Saat artikel ini ditulis, memang baru ada 4 episode, tapi pasti akan bertambah banyak ke depannya.
Berikut beberapa podcast keuangan yang sekarang bisa kamu nikmati di Spotify bersama QM Financial.
4 Podcast Keuangan QM Financial
Episode 1: Yakin Nggak Butuh Asuransi Jiwa?
Apakah kamu butuh asuransi jiwa? Belum tentu, karena ternyata tidak semua orang butuh asuransi jiwa. Jika kamu tidak punya tanggungan finansial atau tidak punya penghasilan, maka asuransi jiwa tidak menjadi kebutuhan utama.
Tapi, bagi sebagian orang, ada kondisi-kondisi yang membuat punya asuransi jiwa itu jadi wajib.
Nah, kapan sih kamu dikayakan wajib punya asuransi jiwa? Lalu, kalau sudah tahu wajib, apa saja yang harus diperhatikan ketika mau membeli asuransi jiwa? Bagaimana cara sederhana untuk menentukan uang pertanggungan?
Topik asuransi jiwa ini dibahas lengkap oleh trainer QM Financial, Muty Djuhari, bersama Ligwina Hananto di episode podcast keuangan ini.
Episode 2: Seberapa Panjang Napas Dana Daruratmu?
Kirain pandemi hanya akan berlangsung 3 bulan. Ternyata, sudah lebih dari 1.5 tahun masih pandemi juga.
Dana darurat kamu seberapa panjang napasnya? Kalau sebelum pandemi, dana darurat adalah salah satu tujuan dasar di rencana keuangan, sejak pandemi, dana darurat menjadi salah satu tujuan utama.
Selain untuk pertahanan pribadi jika kehilangan penghasilan atau ada pengeluaran tambahan, dana darurat juga bisa banget menjadi sarana kamu membantu sesama.
Buat yang merasa dana daruratnya aman, kira-kira apakah ada yang bisa dilakukan untuk membantu mereka yang sedang susah? Kalau dana darurat masih jauh dari ideal, mulai dari mana menyiapkannya? Apa saja sih fungsi dana darurat itu?
Topi podcast episode ini dibahas oleh trainer QM Financial, Muty Djuhari, dan Ligwina Hananto dari sudut pandang yang berbeda.
Episode 3: 5 Hal yang Kamu Perlu Tahu tentang Waris
Ngomongin waris katanya tabu, tapi kalau nggak diomongn, sering kali jadi konflik.
Tanggung jawab waris itu ada di pemilik harta. Jadi, ketika membuat rencana keuangan, pastikan ada rencana peralihan asetnya juga agar keluarga tidak pusing saat ditinggalkan.
Kapan sebaiknya rencana waris dibuat? Bagaimana cara membuatnya? Siapa saja ahli warisnya? Dan, apakah utang juga diwariskan?
Podcast episode ini seru banget loh, masih bersama Muty Djuhari dan Ligwina Hananto.
Episode 4: Cara Atur Uang buat Kamu Generasi Sandwich yang Kejepit
Generasi sandwich itu kamu yang sedang berjuang membangun hidupmu, tapi harus juga menanggung hidup generasi di atasmu.
Apa yang harus dilakukan? Selain soal finansial, apa sih yang harus diperhatikan agar dompet amann dan hati juga tenang? Gimana bahasnya dengan pasangan?
Dibahas tuntas dalam episode ini, bareng Fransisca Emi dan Ligwina Hananto.
Nah, gimana? Lengkap kan? Follow channelnya ya, supaya kamu enggak ketinggalan episode terbaru podcast keuangan Financial Clinic dari QM Financial ke depannya. Jangan lupa, share juga ke teman-temanmu atau kerabat ya, supaya kami enggak pinter sendirian tetapi kita bisa berdaya bersama.
Jangan lupa juga follow Instagram QM Financial untuk berbagai update kelas finansial online dan tip praktis lainnya.
5 Cara Belajar Keuangan Sesuai Kenyamanan bareng QM Financial
Apakah ada cara belajar keuangan yang menyenangkan? Oh, tentu saja ada! Apakah kamu belum pernah ikutan salah satu kelas atau belajar dari modul yang sudah disusun oleh QM Financial?
Belajar keuangan itu bisa tak semembosankan itu kok. Tentu saja, kamu harus memilih cara belajar yang sesuai dengan preferensi atau kenyamanan kamu sendiri. Pasalnya, setiap orang itu kan punya tingkat kenyamanan dan kebutuhan yang berbeda, sehingga wajar saja kalau satu cara belajar dianggap lebih membosankan bagi yang lain.
Karenanya, QM Financial datang dengan berbagai cara belajar keuangan yang berbeda, unik, dan bisa memberimu pengalaman yang kaya.
Memangnya, cara belajar keuangan seperti apa yang ditawarkan oleh QM Financial? Ini dia, ikuti sampai selesai ya.
Cara Belajar Keuangan yang Bisa Dilakukan Sesuai Kenyamananmu
1. Buat kamu yang bisanya belajar kalau bareng mentor atau trainer
Ada orang yang bisanya belajar kalau ditemani oleh mentor ataupun trainer. Sembari menemani belajar keuangan, trainer juga akan berbagi beragam cerita yang bakalan menambah insight ataupun ilmu secara tidak langsung.
Dijamin, cara belajar keuangan seperti ini nggak akan bikin kamu bosan. Durasi kelas yang satu jam bisa jadi malah kurang, karena semakin banyak hal digali bersama, rasa ingin tahu lebih banyak pasti terpicu.
Buat kamu yang suka belajar dengan cara ini, Financial Class Online Series (FCOS) akan jadi fasilitas yang membuatmu kenyang ilmu.
2. Buat kamu yang lebih suka belajar secara mandiri, tak terpatok waktu
Ada juga di antara kamu yang lebih suka belajar secara mandiri. Pasalnya, jadwal kelas kadang juga enggak cocok. Atau kamu memang kurang suka belajar bareng dengan yang lain, karena bisa mengganggu konsentrasimu.
Kalau memang kamu lebih suka belajar dengan cara ini, modul-modul QM Financial di Udemy bisa jadi pilihan. Ada 4 modul yang sudah bisa diikuti di Udemy, yaitu:
- Berkenalan dengan Financial Planning
- Journey to Financial Freedom
- Journey for Singles
- Journey for Married Couples
Dengan sekali transaksi saja, kamu bisa mendapatkan akses seumur hidup untuk semua materi yang ada, baik yang berupa modul tertulis, worksheet, hingga video. Belajarlah sesuai pace kamu sendiri, dan tingkatkan literasi keuanganmu secara mandiri.
3. Buat kamu yang suka belajar sambil rebahan
Ada juga cara belajar keuangan yang sangat asyik, bahkan seru buat kamu yang hobi ngegames. Ini dia Levio, sebuah aplikasi pembelajaran yang dikemas dalam metode gamified microlearning yang cocok dipakai belajar oleh kamu-kamu bahkan sambil rebahan.
Dalam aplikasi ini, kamu bisa belajar modul-modul tingkat basic. Tak hanya mendapatkan materi, kamu juga akan diajak untuk bertualang ala komik untuk memecahkan berbagai masalah keuangan lo!
Seru kan?
4. Buat kamu yang suka belajar sambil santai dan ngobrol
Buat kamu yang tertarik untuk belajar berbagai aplikasi dunia keuangan, QM Financial juga punya satu format khusus nih buat kamu.
Financial Dialogue, sebuah ruang untuk berdialog segala hal tentang finansial bersama para pakar multidisiplin. Di sini, kamu bisa nggak hanya ngomongin basic ilmu keuangan saja, tapi juga semua hal yang bisa terjadi dan jadi masalah hidup orang banyak loh!
Ramai, seru, dan pasti insightful! Financial Dialogue diadakan tidak setiap bulan. Karena itu, ceki-ceki media sosial QM Financial ya, supaya kamu sempat daftar dan ikutan jika ada jadwalnya.
5. Buat kamu yang suka belajar keuangan sambil curhat
Mau belajar keuangan, dan sekalian curhat? Duh, kalau begitu, kurang cocok kalau kamu belajar di kelas yang umum, yang pesertanya banyak. Kamu butuh ruang tersendiri, agar semua unek-unek keuanganmu bisa disampaikan ke trainer, dan kemudian mendapatkan pencerahan.
Tenang, QM Financial juga menyediakan fasilitas Private Class buat kamu loh. Tersedia beberapa pilihan, yakni:
- 1 On 1, berlaku untuk satu orang
- Team of Two, berlaku untuk dua orang
- Group Class, berlaku untuk 3 – 5 orang
- Family Class, berlaku untuk 6 – 10 orang
Kamu bisa pilih mau ikut kelas yang mana untuk disesuaikan dengan kebutuhan selama 1 jam bersama QM Financial Trainer.
Topik keuangan apa saja yang boleh dibahas? Bebas pilih! Lalu, jadwalnya gimana? Fleksibel, kamu bisa sesuaikan dengan kesibukanmu.
Nah, banyak cara belajar keuangan yang bisa kamu pilih kan? Sesuaikan dengan kenyamanan dan juga kesibukanmu.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Jangan lupa juga follow Instagram QM Financial untuk berbagai update kelas finansial online dan tip praktis lainnya.
Fast Track Program: Belajar Finansial Cepat buat Kamu yang Nggak Sempat
Salah satu cara belajar finansial di QM Financial yang dapat kamu pilih adalah belajar melalui webinar Zoom dengan metode kelas, dalam FCOS (Financial Clinic Online Series).
Dalam metode ini, kamu akan dimungkinkan untuk belajar langsung bersama trainer, dengan modul-modul yang sudah dipersiapkan sesuai dengan silabus dan kurikulum berjenjang. Yes, belajar berjenjang FCOS ini merupakan salah satu kekuatan dari kelas finansial online dari QM Financial, karena akan memungkinkanmu untuk bisa memahami secara mendalam berbagai materi yang ada secara perlahan tapi pasti.
Harapannya, sudah pasti, dengan pendalaman materi yang cukup, dipelajari secara bertahap, hasil belajarnya pun akan lebih optimal.
Tetapi, bagaimana dengan kamu yang nggak punya waktu untuk belajar step by step secara berjenjang dalam FCOS? Kamu yang terlalu sibuk untuk sekadar meluangkan waktu di malam hari, belajar selama satu jam bersama para trainer QM Financial? Kamu yang sudah urgent banget untuk segera bisa mengelola keuanganmu sendiri, menentukan tujuan keuangan, dan membuat rencana keuangan sendiri secepatnya?
Kabar Gembira! Telah Hadir Fast Track Program untukmu!
Perkenalkan, Fast Track program, sebuah program yang dirancang khusus buat kamu yang tak punya banyak waktu, tetapi butuh belajar finansial secara mendalam.
Apa keunggulan Fast Track Program dibandingkan FCOS biasa, atau juga program dan platform belajar lainnya?
1. Cocok buat kamu yang sibuk tapi pengin belajar finansial secara seru
Kebutuhan manusia itu berbeda, begitu juga kondisinya. Memang betul, untuk belajar, akan lebih baik kalau kita investasikan waktu tanpa batas, agar materi yang dipelajari bisa dicerna dan meresap dengan baik ke otak.
Tentu, ini bukan masalah besar bagi sebagian orang, yang memang punya banyak waktu tersisa dalam kesehariannya. Ketimbang dipakai untuk hal-hal yang unfaedah, pastinya akan lebih bermanfaat kalau dipakai untuk belajar—belajar apa pun itu, termasuk belajar mengelola keuangan. Banyak banget hal yang bisa diperoleh dari belajar keuangan. Kamu pasti juga setuju tentang ini kan?
Namun, kondisi bisa berbeda untuk sebagian yang lain. Kamu, yang termasuk dalam kelompok ini, sudah sadar betul pentingnya belajar mengelola keuangan, mulai dari dasar hingga lanjut ke level advanced—yang kesemuanya bisa dipelajari dalam FCOS QM Financial. Namun, waktu luang bukan merupakan privilege untukmu. Membuat waktu untuk sekadar belajar 1 jam di malam hari terasa berat untukmu, karena satu dan lain sebab.
Nah, buat kamu yang termasuk ke kelompok terakhir ini, Fast Track program adalah jawabannya.
2. Paket komplit
Fast Track program merupakan paket komplit. Komplit apanya? Mari kita lihat.
Dari sisi materi, cakupan Fast Track program ini sama dengan cakupan FCOS reguler yang biasa diadakan di malam hari dalam durasi satu jam.
Apa saja yang dipelajari di Fast Track program ini? Antara lain:
- Konsep dasar perencanaan keuangan
- Cara mengecek kondisi kesehatan keuangan pribadi
- Bagaimana cara menghitung kebutuhan proteksi
- Cara menentukan kebutuhan investasi untuk tujuan finansial utama, mulai dana rumah, dana pendidikan, sampai dana pensiun (dengan 4% rules).
- Bagaimana menyusun skenario jika jumlah dana tersedia kurang dari kebutuhan investasi
- Berkenalan dengan berbagai pilihan produk investasi mulai dari yang dasar hingga yang kekinian tanpa FOMO, mulai dari P2P Lending, Equity Crowdfunding, hingga Cryptocurrency
- Aturan kunci dalam berinvestasi
- Cara menyusun rencana keuangan sederhana
- Bagaimana melakukan review rencana keuangan pribadi
Komplit kan? Mulai dari basic, intermediate, hingga level advanced semua sudah ada dalam satu program.
Selain bisa mengikuti sesi webinar yang akan membahas topik-topik di atas, Fast Track program juga sudah termasuk akses 3 bulan Levio untuk belajar modul basic finansial, serta ada juga opsi untuk mentoring 1 on 1.
Komplit, spesial pakai telur!
3. Cukup luangkan waktu di hari Sabtu
Lalu, berapa lama untuk bisa belajar semua materi itu? Sementara FCOS saja, dengan materi berjenjang yang sama, butuh waktu satu bulan untuk diikuti?
Nah, itu dia bedanya Fast Track program dengan FCOS. Dalam Fast Track program, kamu hanya perlu meluangkan waktu dua kali hari Sabtu, yang masing-masing terdiri atas dua sesi @ 2 jam, untuk belajar kesemua materi itu.
Sekali duduk, materi yang akan kamu dapat setara dengan dua kelas FCOS!
Gimana? Cocok kan, buat kamu yang sibuk tapi urgent banget butuh belajar mengelola keuangan, sampai bisa membuat rencana keuangan sendiri?
Yuk, segera daftarkan dirimu untuk bergabung di Fast Track program! Klik link yang sudah ditautkan, dan ikuti saja petunjuknya ya.
Sampai jumpa di kelas Fast Track!
Jangan lupa, stay tuned juga di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Tutorial Cara Mendaftar Levio X QM Financial – Belajar Finansial Seru!
Sudah tahu kan, bahwa sekarang ada aplikasi Levio x QM Financial yang memungkinkanmu belajar dengan cara yang berbeda dan seru?
Levio adalah sebuah aplikasi gamified microlearning; sebuah aplikasi tempat belajar apa pun, termasuk finansial, dengan konsep gamifikasi yang asyik banget untuk dilakukan karena user dilibatkan dalam proses belajar tersebut.
Ada serangkaian modul basic keuangan yang bisa kamu pelajari dalam aplikasi ini, mulai dari Blueprint of Your Money, How to Manage Your Cash Flow, How to Set Your Financial Goal, Get to Know Your Investment Products, sampai How to Manage Your Debt. Tenang, meski judul modulnya berbahasa Inggris, tetapi bahasa pengantar dalam aplikasinya semua berbahasa Indonesia dan pasti dengan mudah dapat diikuti oleh siapa saja.
Pembelajaran dalam aplikasi ini cocok dilakukan oleh kamu yang baru pertama belajar keuangan. Biar kerasa asyiknya dulu, gitu. Karena tak hanya membaca materi, di sini kamu juga bisa menjawab teka-teki, bisa mengikuti komik, juga ada mini games yang semuanya bertemakan keuangan. Setelah kena asyiknya, kamu bisa melanjutkan dengan level belajar selanjutnya; mau ikut kelas FCOS atau bisa juga ikut online course di Udemy yang lebih fleksibel waktunya.
Aplikasi Levio x QM Financial ini juga bisa dilakukan oleh mereka yang sudah beberapa lama belajar keuangan kok. Sebagai suplemen, gitu. Tambahan supaya belajarnya semakin maknyus.
Buat kamu yang penasaran dengan aplikasi Levio x QM Financial, berikut ini tutorial cara mendaftar Levio yang bisa kamu lakukan. Jangan khawatir, gampang kok.
Tutorial Cara Mendaftar Levio x QM Financial
- Lakukan pendaftaran melalui web pendaftaran kelas, yang biasa dipakai sebagai pendaftaran FCOS. Cari bagian Levio, dan klik bagian “Daftar Sekarang”. Ada beberapa program bundling yang juga bisa dipilih, tentunya berharga lebih terjangkau.
- Lakukan pembayaran, sesuai instruksi yang diberikan.
- Setelah pembelian dilakukan, kamu akan diberikan instruksi oleh tim QM Financial. Tinggal diikuti saja instruksinya ya.
- Cek email kamu untuk menemukan invitation code dan organization name. Kalau kamu tidak menemukan emailnya, cek di bagian Spam atau Promotion ya.
- Setelah aplikasinya kamu unduh, lakukan sign in. Masukkan invitation code dan organization name yang sudah kamu miliki ke tempatnya masing-masing.
- Berikutnya, kamu akan diajak masuk ke bagian dasbor dan pilih course yang ada di dalamnya.
- Tunggu sampai proses download selesai, dan kamu pun sudah bisa mulai belajar finansial di Levio.
Untuk lebih jelasnya, kamu bisa lihat di video berikut ini ya.
Gimana, mudah kan, cara mendaftar Levio x QM Financial ini?
Buat kamu yang baru pertama kali belajar keuangan, setelah selesai belajar dengan Levio akan lebih bagus lagi jika kamu lanjutkan ke kelas FCOS, yang topiknya bisa kamu pilih sesuai kebutuhanmu. Atau bisa juga belajar via Udemy, platform online course yang dengan sekali aktivasi saja, kamu bisa mendapatkan akses seumur hidup.
Semoga aplikasi ini bisa menambah antusiasme kamu untuk belajar finansial lebih banyak lagi, dan kamu semakin terampil mengelola keuanganmu sendiri sehingga banyak dari cita-cita dan mimpi kamu yang terwujud ya.
Yuk, segera daftarkan dirimu untuk bisa mencoba pengalaman belajar finansial seru dengan metode gamified microlearning di sini!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Financial Gamification, Apa Sih Itu?
Pernah dengar istilah financial gamification?
Mungkin istilah ini memang belum familier ya? Tetapi sebenarnya ini adalah sesuatu yang seharusnya akan kita akrabi sesegera mungkin in the real near future.
You see, kita bisa belajar keuangan itu bisa dengan banyak sekali cara; dengan baca buku, follow akun-akun yang sering sharing tentang keuangan, nonton video, sampai ikut kelas yang diampu oleh mentor-mentor yang berpengalaman.
Nah, salah satu cara baru belajar keuangan yang juga bisa kamu lakukan adalah melalui metode financial gamification ini.
Apa Sih Financial Gamification?
Financial gamification, seperti dapat kamu lihat, terbentuk dari dua kata, yaitu financial dan gamification.
Financial, dalam bahasa Indonesia adalah finansial atau keuangan, adalah kata benda yang mengacu pada seluk-beluk uang, atau urusan uang. Ini menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Sedangkan gamification, dalam bahasa Indonesia dipadankan sebagai gamifikasi, adalah metode pembelajaran atau penyelesaian tugas dengan memanfaatkan games atau permainan-permainan.
Dengan demikian, financial gamification bisa dibilang adalah metode pembelajaran keuangan dengan memanfaatkan games atau permainan.
Hmmm, how does it sound? Sepertinya sih asyik ya, bisa belajar keuangan sambil main gitu. Praktik simulasi langsung, dan dihadapkan pada masalah-masalah yang (terasa) riil?
Why Gamification?
Semua berawal dari teori Cone of Learning, yang digagas oleh Edgar Dale.
Dalam teori ini, ternyata ditemukan fakta bahwa orang memiliki kecenderungan untuk belajar dan mampu menyerap 90% materi belajar jika kita aktif; melakukan presentasi, simulasi secara riil, dan melakukan praktik langsung akan materi yang kita pelajari tersebut.
Untuk lebih jelasnya, ini dia skema Cone of Learning, oleh Edgar Dale.
Metode gamifikasi ini sebenarnya sudah cukup familier dan banyak dilakukan sebagai metode belajar anak-anak sekolah. Pertamanya sih berkembang pesat di negara-negara maju, seperti Amerika Serikat. Namun, akhir-akhir ini juga banyak diadopsi oleh sistem pendidikan di Indonesia, terutama pendidikan anak usia dini. Misalnya masuknya metode Montessori.
Namun, sebenarnya, gamifikasi ini bisa diterapkan untuk belajar apa pun, oleh siapa pun. Metode dasar yang mengedepankan analisis masalah, problem solving, dan keaktifan pengguna membuatnya mudah untuk dimodifikasi untuk banyak tujuan.
Salah satunya untuk belajar keuangan.
Gimana ya, rasanya belajar keuangan dengan cara bermain seperti ini? Kebayang enggak?
Kita Sebenarnya Sudah Familier dengan Financial Gamification
Nah, nggak sadar mungkin ya, kalau sebenarnya kita sudah sering melakukan gamifikasi keuangan.
Loh?
Iya, ingatkah kamu akan permainan monopoli?
Yes, monopoli adalah salah satu bentuk gamifikasi keuangan, atau financial gamification, yang pasti sebagian besar dari kita pernah lakukan. Dalam monopoli, kita belajar mengelola keuangan, dari mulai membeli hipotek alias tanah kosong, lalu beli rumah hijau, bahkan sampai bagaimana caranya mendapatkan penghasilan pasif, dengan memiliki hotel di lokasi-lokasi strategis.
Seru kan ya, kalau sudah main monopoli? Ada yang jago main monopoli?
Bisa jadi, yang jago main monopoli itu, sekarang juga jago mengelola keuangan, dan sudah punya penghasilan pasif juga tuh.
Di era digital, finance gamification seharusnya juga dikonversi menjadi digital juga. Well, pernah lihat sih, ada aplikasi games monopoli di PlayStore, tapi sayangnya, belum pernah coba. Kalau diingat-ingat, pun ada beberapa games, yang berbasis simulasi dan time management yang selalu juga ada pelajaran keuangannya.
Misalnya saja games berbasis simulasi peternakan atau pertanian, seperti HayDay. Kamu perlu membeli bibit, untuk kemudian ditanam. Kamu perlu juga membeli fasilitas-fasilitas, agar pertanianmu bisa berjalan dengan baik.
Menelusuri beberapa sumber, ternyata juga ada games Cashflow. Ini adalah platform finance gamification yang dikembangkan oleh Robert Kiyosaki, penulis buku Rich Dad Poor Dad.
Nah, apakah kamu tahu bentuk atau platform financial gamification lainnya, yang belum disebutkan di atas? Tulis di kolom komen ya.
Lalu, bagaimana menurutmu? Jika kamu belajar keuangan melalui games seperti ini, kira-kira apakah materi pembelajaran akan lebih mudah diserap, atau malah ambyar karena terdistraksi oleh permainan itu sendiri?
Atau kamu lebih suka belajar dengan ikut kelas seperti kelas-kelas finansial online QM Financial, yang topiknya bisa kamu pilih sesuai dengan kebutuhanmu?
#FinClic Perempuan dan Uang
Kalau kalian perempuan menikah dan punya anak biasanya timbul kegalauan mulai dari mau tetap bekerja di kantor, mengundurkan diri atau mendedikasikan diri untuk keluarga.
Perempuan mau jadi apa pun, mau memiliki bisnis sendiri, menjadi filantropis atau menjadi ibu rumah tangga saja, hal terpenting yang perlu mereka lakukan adalah mengelola keuangan dengan baik dan benar.
Beberapa alasan mengapa perempuan penting untuk dapat mengelola keuangan:
Cara Seru Belajar Finansial Online
Apa yang menghalangimu untuk belajar finansial? Jarak lokasi training yang terlalu jauh, sayang membuang waktu bersama kemacetan di jalan, atau biaya yang terlalu mahal?
Kini, jarak, waktu, dan biaya tak lagi jadi penghalang. Sejak Oktober lalu, QM Financial menghadirkan pengalaman baru belajar finansial secara online melalui Financial Clinic Online Series. Memanfaatkan kemudahan teknologi, kelas finansial online ini bisa kamu akses melalui aplikasi Zoom.
Financial Clinic Online Series membuat belajar finansial jadi available, accesible, dan affordable
Available
Kamu mau belajar topik finansial apa? Ada banyak topik finansial yang available untuk kamu pilih. Mulai dari konsep perencanaan keuangan komprehensif ala Ligwina Hananto yang lebih dikenal dengan Blueprint of Your Money, cash flow, reksa dana, asuransi, hingga saham.
Ada juga kelas tematik seperti Dana Pendidikan, Dana Pensiun, bahkan Dana Liburan! Tak menemukan topik yang kamu mau? Sila DM ke Instagram @QM_Financial untuk mengusulkan topik yang sesuai dengan kebutuhanmu.
Kelas Financial Clinic Online Series dibagi dalam tiga level; basic, intermediate, dan advance. Di level basic, kamu akan belajar konsep dasarnya terlebih dahulu. Di level intermediate, akan ada form simulasi Excel The Formula yang bisa kamu gunakan untuk menghitung berbagai kebutuhan investasi dan proteksi. Sedangkan di kelas advance, saatnya melakukan review.
Accesible
Dengan kemudahan teknologi, kamu bisa belajar dari mana saja. Lebih dari 1.000 peserta di seluruh Indonesia, bahkan di luar negeri, sudah bergabung di Financial Clinic Online Series.
Mau belajar dari mana? Dari rumah, dari kantor, atau bahkan dalam perjalanan commuting? Bisa! Mau belajar sambil menidurkan anak, sambil makan malam, atau sembari jaga toko? Bebas!
Financial Clinic Online Series bisa diakses melalui handphone atau laptop.
Affordable
Materi di kelas finansial online ini dibuat per modul. Setiap modul akan membahas 5 hal penting keuangan mengenai topik yang sedang dibahas. Selama satu jam QM Trainer akan menyampaikan modul yang diikuti dengan tanya jawab. Simpel, practical, dan tentunya, fun!
Modul-modul yang dibuat ringkas ini akan memudahkanmu mencerna setiap topik finansial yang dibahas. Kamu pun tak perlu merogoh kocek dalam-dalam. Cukup dengan Rp150.000 kamu sudah bisa mengikuti kelas basic di Financial Clinic Online Series.
Jadi, tunggu apa lagi? Pilih kelas yang kamu mau di event.qmfinancial.com, dan rasakan serunya belajar finansial secara online. Ceritakan pengalamanmu dengan tagar #ketagihanfcos dan jangan lupa tag @QM_Financial ya!
-Fransisca Emi-