Mengelola Keuangan untuk Generasi TikTok: Dari FOMO ke JOMO (Joy of Missing Out)
Di era digital saat ini, media sosial telah menjadi bagian yang enggak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Apalagi sekarang, saat muncul generasi TikTok.
Siapa nih yang sempat kecanduan buat belanja TikTok live? Sudah pernah menghitung belum, habis berapa sampai dengan fitur ini menghilang? Apakah barang yang dibeli (atau diborong) kemarin, sekarang masih digunakan? Masih bermanfaat penuh? Atau sudah dianggurin?
Ya, memang. TikTok, sebagai salah satu platform media sosial yang paling cepat berkembang, telah mengubah cara kita berkomunikasi, berbagi informasi, dan bahkan memengaruhi perilaku konsumsi kita.
Dengan kontennya yang menarik dan mudah diakses, TikTok menjadi sarana hiburan yang tak hanya menghibur tapi juga sering kali memicu perbandingan sosial di antara generasi TikTok itu sendiri.
Table of Contents
Apa Itu FOMO dan JOMO pada Generasi TikTok?

FOMO, itu dia. Hal yang kemudian menjadi masalah generasi zaman sekarang, termasuk generasi TikTok.
FOMO, atau Fear of Missing Out, merujuk pada perasaan cemas atau takut ketinggalan tren. Baik itu experience, acara, aktivitas, atau tren apa pun deh yang (terlihat) seru dinikmati oleh orang lain.
Dalam konteks keuangan, FOMO terutama dapat memicu keputusan pembelian impulsif yang akhirnya harus dialami oleh generasi TikTok. Artinya, kita melakukannya hanya agar bisa merasa “termasuk” atau update, alias enggak ketinggalan tren terkini.
Ya, akibatnya daripada manfaat dan keuntungannya, justru lebih banyak buntungnya. Banyak generasi TikTok mengalami tekanan keuangan karena berusaha memenuhi standar gaya hidup yang ditetapkan oleh lingkaran sosial atau influencer di media sosial—tanpa sadar sama kondisi diri sendiri.
Nah, terlalu banyak yang FOMO, muncul JOMO. Sebagai reaksi terhadap FOMO, Joy of Missing Out atau JOMO ini bisa digambarkan sebagai perasaan puas atau bahagia karena sudah memutuskan untuk enggak mengikuti tren.
Dengan semangat JOMO, kita akhirnya jadi bisa lebih fokus pada apa yang benar-benar memberi kepuasan dan kebahagiaan. Nah, dalam konteks keuangan, JOMO bisa jadi “alat” yang membuat generasi TikTok menjadi lebih bijaksana dan berpikir panjang. Terutama sih terhadap pengeluaran.
Efek terdekatnya, keputusan pembelian bisa dilakukan atas dasar value yang sebenarnya. Bukan cuma biar kelihatan edgy doang. Pastinya, hal ini akan lebih bagus efeknya untuk jangka panjang, karena membantu generasi TikTok membangun kebiasaan keuangan yang sehat.
Mengadopsi JOMO dalam mengelola keuangan bukan berarti menghindari pengeluaran sepenuhnya, melainkan membuat pilihan yang lebih “sadar”. Kita bisa membuat prioritas pada pengeluaran yang memang penting sesuai kebutuhan dan tujuan jangka panjang.
So, intinya memang pada menemukan keseimbangan antara menikmati kehidupan saat ini sambil juga menyiapkan diri untuk masa depan.
Dengan begitu, kita perlu tahu nih, bagaimana generasi TikTok dapat mengatasi tekanan FOMO dan merangkul JOMO sebagai cara untuk mengelola keuangan secara lebih efektif dan memperoleh kepuasan hidup yang lebih dalam.
Strategi Anti-FOMO, Menuju JOMO

Jadi, apa yang kudu dilakukan pertama, biar generasi TikTok ini bisa switching dari FOMO ke JOMO?
Ya pastinya kita harus mengatasi dulu rasa takut untuk ketinggalan tren. Kalau sudah enggak takut ketinggalan tren, rasanya FOMO bisa segera disingkirkan. Iya nggak sih?
1. Mengenali Value Diri Sendiri
Luangkan waktu untuk benar-benar memikirkan apa sih value kita sebenarnya? Apa yang membuat kita bahagia dan puas?
Dengan tahu apa value kita sebenarnya, kita bisa mendapatkan gambaran, apakah antara value dan kebutuhan dengan pengeluaran itu sudah selaras?
Gampangannya gini. Kalau dari meluangkan waktu di atas, ternyata kita sadar bahwa kita menganggap kesehatan mental dan fisik itu penting, misalnya. Maka, mungkin kita lebih butuh untuk membangun rutinitas olahraga, mengubah pola makan, atau belajar meditasi. Bukan belanja pakaian baru.
2. Membuat Anggaran
Nah, kalau sudah tahu sebenarnya maunya kita apa, maka selanjutnya, ya sudah pasti harus membuat anggarannya.
Misalnya, kalau mau pakai contoh yang sama dengan di atas, berarti mungkin kita lebih baik meluangkan waktu untuk mencari solusi tentang bagaimana supaya bisa rutin olahraga. Nah, di sini perlu hati-hati juga sih, teteup. Jangan sampai, kita merasa solusi terbaiknya adalah langganan gym, tapi ternyata ke depan membership itu dianggurin saja (lagi). Ya, itu sih namanya belum ketemu solusinya.
So, coba deh, diluangkan waktu, cari solusi yang bener-bener sesuai dengan masalahmu dan buat anggarannya. Kalau memang perlu membership gym ya enggak apa. Pastikan, beneran dipakai. Lalu, masukkan anggaran membership ini di anggaran rutin.
3. Penggunaan Media Sosial secara Sadar

Menggunakan media sosial dengan cara yang lebih sadar bisa membantu kita mengurangi perasaan harus selalu ikut serta dalam tren atau melakukan pembelian impulsif. Berikut adalah beberapa langkah konkret untuk menggunakannya dengan lebih bijak:
- Batasi Waktu Media Sosial: Tentukan batasan waktu harian untuk menggunakan media sosial. Misalnya, batasi diri hanya 30 menit atau 1 jam setiap hari.
- Evaluasi dan Kurangi Akun yang Diikuti: Lihat daftar akun yang diikuti. Tanyakan pada diri sendiri, apakah akun-akun ini membuat kita merasa positif? Apakah akun-akun itu mendorong kita untuk menghabiskan uang tanpa perlu? Jika iya, mungkin saatnya untuk berhenti mengikuti atau membatasi interaksi dengan akun-akun tersebut.
- Ikuti Akun Positif: Cari dan mulai mengikuti akun yang menyebarkan energi positif atau konten yang inspiratif. Ini bisa berupa akun yang fokus pada pengembangan diri, motivasi, tabungan dan investasi. Seperti akun QM Financial, misalnya?
- Waktu Detoks Media Sosial: Tentukan satu hari dalam seminggu sebagai hari detoks dari media sosial. Gunakan waktu ini untuk melakukan aktivitas yang tidak berkaitan dengan internet, seperti membaca buku, berolahraga, atau menghabiskan waktu dengan keluarga dan teman-teman.
Yang pasti sih, kudu sadarkan diri sendiri bahwa apa yang orang post di media sosial sering kali merupakan hal-hal yang bagus-bagus doang. Realitanya, bisa saja enggak sebagus itu. So, enggak perlu banget membandingkan hidup kita dengan snapshot momen terbaik orang lain.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, generasi TikTok bisa mengurangi dampak negatif media sosial terhadap keuangan dan kesejahteraan mental. Pada akhirnya, kita pun bisa lebih menikmati kehidupan nyata dan membuat pilihan yang lebih sehat dan lebih bijaksana.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Renovasi Rumah Hemat untuk Keluarga Muda: Dari Perencanaan hingga Eksekusi
Bisa melakukan renovasi rumah sering kali menjadi mimpi bagi banyak keluarga muda. Namun, tantangan biaya sering membuat langkah ini terasa berat.
Dengan pendapatan yang terbatas, mengubah rumah menjadi tempat yang lebih nyaman dan fungsional membutuhkan perencanaan yang matang. Oleh karena itu, menemukan cara untuk merenovasi rumah secara hemat tidak hanya menghemat uang tetapi juga menghindarkan dari stress finansial.
Nah, kali ini kita bahas yuk, mulai dari perencanaan hingga eksekusi renovasi rumah, yang diatur agar cocok dengan anggaran yang ketat. Dengan strategi yang tepat, memperbaharui ruang hidup menjadi lebih mudah dan terjangkau.
Table of Contents
Langkah-Langkah Menyusun Rencana Renovasi Rumah

1. Membuat Perencanaan
Memulai renovasi rumah dengan anggaran terbatas memerlukan pemikiran yang cermat tentang apa yang benar-benar penting. Jadi, yang pertama harus dilakukan adalah membedakan antara apa yang dibutuhkan dan apa yang diinginkan.
Dengan bujet terbatas, akan lebih baik untuk fokus pada perubahan yang meningkatkan kenyamanan dan kegunaan rumah, bukan sekadar penambahan estetika.
Selanjutnya, tetapkan anggaran yang realistis. Jadi, hitung biayanya secara detail dan sisihkan dana untuk beberapa hal yang tak direncanakan dan bisa muncul selama proses renovasi.
Desain yang efisien tidak harus mahal. Dengan kreativitas, ruang dapat diubah menjadi lebih fungsional tanpa menguras kantong. Misalnya, mengatur ulang tata letak furnitur atau memilih warna cat yang cerah dapat membuat perbedaan besar dengan biaya minimal. Pemilihan material juga memainkan peran penting. Cari tahu bahan yang tahan lama tetapi terjangkau, dan jangan ragu untuk membandingkan harga antara berbagai penyedia.
Terakhir, temukan kontraktor atau tukang yang tepat. Lakukan riset dan mintalah rekomendasi dari teman atau keluarga. Pastikan untuk berdiskusi terlebih dahulu tentang anggaran dan ekspektasi proyek. Dengan perencanaan yang teliti dan keputusan yang bijaksana, renovasi rumah bisa dilakukan tanpa harus mengorbankan kualitas atau merusak keuangan.

2. Hematlah yang Bisa Dihemat
Merencanakan renovasi rumah tidak selalu membutuhkan pengeluaran besar jika tahu caranya. Salah satu cara cerdas adalah dengan mengerjakan beberapa hal sendiri.
Banyak tutorial online yang bisa membantu dalam melaksanakan tugas-tugas sederhana seperti pengecatan atau pemasangan wallpaper. Selain itu, memanfaatkan kembali material atau perabot yang masih layak pakai bisa mengurangi biaya. Kreativitas dalam mendaur ulang bisa memberikan hasil yang unik dan personal.
Berburu diskon untuk material bisa menjadi strategi jitu lainnya. Mengikuti promo di toko bangunan atau online dapat membuat anggaran renovasi lebih ringan. Dengan begitu, kita bisa membeli material berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
Selain itu, memprioritaskan perbaikan yang memiliki dampak besar terhadap keamanan dan kenyamanan rumah adalah langkah bijak. Investasi pada aspek-aspek penting seperti atap bocor atau AC dapat meningkatkan nilai rumah dan menghindari pengeluaran yang lebih besar di masa depan.

3. Mulai Renovasi
Memulai proses renovasi membutuhkan perencanaan jadwal yang matang. Membuat timeline yang realistis membantu dalam mengurangi hambatan yang mungkin muncul. Dengan begitu, kamu bisa memastikan pekerjaan berjalan lancar tanpa mengganggu kehidupan sehari-hari.
Selanjutnya, memantau kemajuan pekerjaan adalah kunci untuk memastikan semuanya sesuai rencana, terutama rencana keuangan. Teknologi saat ini memungkinkan pemilik rumah untuk tetap terinformasi tentang perkembangan proyek, bahkan tanpa harus berada di tempat secara fisik.
Menjaga agar pengeluaran tak melebihi anggaran yang ditentukan adalah tantangan yang sering dihadapi. Mencatat setiap biaya dan membandingkannya dengan anggaran awal secara teratur dapat membantu dalam mengendalikan pengeluaran.
Selain itu, penting untuk tetap fleksibel dan siap menghadapi perubahan. Ingat, bahwa enggak semua rencana akan berjalan sesuai harapan. Kadang, perubahan tidak terduga terjadi, dan kamu harus siap.
Siap menyesuaikan rencana kapan saja ketika diperlukan tanpa mengorbankan kualitas atau keamanan adalah bagian penting dari proses renovasi.
Renovasi rumah memang perjalanan yang penuh dengan keputusan penting. Namun dengan perencanaan dan eksekusi yang cermat, bisa menjadi investasi yang sama besarnya dan pentingnya dengan membeli rumah baru.
Mengatur keuangan dengan bijak selama proses ini enggak hanya dapat menghindarkanmu dari beban utang, tetapi juga menambah nilai pada rumah.
Dengan pendekatan yang terencana, setiap langkah dari merencanakan hingga menyelesaikan renovasi bisa meningkatkan kenyamanan tanpa merusak dompet. Ini menunjukkan bahwa dengan strategi yang tepat, merenovasi rumah bisa menjadi proyek yang memuaskan dan menguntungkan.
Gimana? Ingin segera merencanakan renovasi rumah? Yuk, hitung-hitung dulu kebutuhannya! Ikutan kelas keuangan QM Financial, supaya kamu bisa merumuskan tujuan keuangan ini dengan cermat.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Langkah Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji 3 Juta
Cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 3 juta memang bukan hal mudah. Namun, dengan perencanaan dan strategi yang tepat, hal ini bisa dicapai.
Buktinya, banyak kok keluarga berpendapatan terbatas berhasil mengelola keuangannya dengan baik. Mereka enggak hanya bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari tapi bahkan juga bisa menabung.
Rahasia mereka terletak pada penerapan langkah-langkah pengelolaan keuangan yang cerdas dan disiplin.
Dalam dunia yang penuh ketidakpastian ini, memiliki kemampuan mengatur keuangan adalah keterampilan yang sangat berharga. Terlebih lagi, untuk keluarga dengan penghasilan 3 juta per bulan, setiap rupiah yang masuk dan keluar harus dihitung dengan cermat.
Kunci dari kesuksesan pengelolaan keuangan terletak pada pemahaman akan prioritas dan penggunaan sumber daya yang ada dengan efektif. Langkah-langkah yang akan diuraikan dalam artikel ini bertujuan untuk memberikan panduan dalam mencapai stabilitas finansial dengan gaji yang ada.
Table of Contents
Cara Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Gaji 3 Juta

1. Kenali Pengeluaran
Memahami ke mana uang beredar setiap bulan adalah langkah awal yang penting dalam cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 3 juta. Kategorikan pengeluaran menjadi setidaknya 4 kategori besar: kebutuhan rutin, cicilan utang, investasi, dan lifestyle.
Kebutuhan rutin meliputi pengeluaran-pengeluaran untuk kebutuhan pokok, misalnya seperti makan, token listrik, pulsa, ongkos transportasi, perawatan diri, dan sebagainya. Cicilan utang termasuk KPR, cicilan kartu kredit, paylater, cicilan panci, dan sejenisnya. Investasi adalah pengeluaran-pengeluaran untuk dana darurat, dana pensiun, dana pendidikan anak, dan sebagainya. Sementara lifestyle adalah pengeluaran self reward, makan-makan di luar, hobi, dan sejenisnya.
Catatlah setiap pengeluaran yang dilakukan, sesuai dengan kategorinya. Dengan cara ini, kamu dapat mengendalikan cash flow dengan lebih baik. Dengan mencatat setiap pengeluaran, jelas terlihat apa saja yang menjadi lubang kebocoran uang. Dari situ, bisa dianalisis, mana pengeluaran yang bisa dipangkas atau diatur ulang.
Salah satu aspek terpenting dalam mengatur keuangan adalah membedakan antara kebutuhan dan keinginan. Banyak orang terjebak dalam membeli barang atau jasa yang sebenarnya tidak mereka butuhkan. Memahami perbedaan ini bisa menghemat jumlah uang yang cukup signifikan setiap bulannya. Dengan demikian, uang tersebut bisa dialokasikan untuk pos pengeluaran lain yang lebih penting atau untuk tabungan.
2. Pakai Formula 4-3-2-1
Memiliki anggaran yang jelas adalah fondasi kuat dalam cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 3 juta. Salah satu cara efektif untuk mengatur anggaran adalah dengan menerapkan formula 4-3-2-1.
Dalam pendekatan ini, 40% dari total penghasilan dialokasikan untuk kebutuhan rutin seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi. Selanjutnya, 30% ditujukan untuk membayar cicilan utang, apabila ada. Sementara itu, 20% bisa digunakan untuk kegiatan yang meningkatkan kualitas hidup, seperti hobi atau jalan-jalan. Terakhir, 10% dari penghasilan sebaiknya dialokasikan untuk investasi, yang akan berperan sebagai fondasi keuangan di masa depan.
Dengan gaji 3 juta, langkah pertama adalah menentukan jumlah uang untuk masing-masing kategori sesuai formula tersebut. Kurang lebih hitungannya seperti ini:
- Rp1.200.000 untuk kebutuhan rutin
- Rp900.000 (maksimal) untuk cicilan utang
- Rp600.000 untuk kegiatan lifestyle
- Rp300.000 untuk investasi.
Dari sini, lebih mudah mengalokasikan dana spesifik untuk makanan, tempat tinggal, transportasi, dan pendidikan dalam kategori kebutuhan rutin.

3. Tentukan Prioritas dan Fleksibel
Adalah penting bagi kita untuk mengenali prioritas dan fleksibel sebagai cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 3 juta. Artinya, kita harus bisa mengubah prioritas—meski sudah kita tentukan anggarannya—secepat kondisi yang berubah.
Misalnya saja, jika cicilan utang sudah lunas, bagian anggaran tersebut bisa dialihkan untuk menambah dana investasi atau tabungan. Demikian pula, jika terdapat kenaikan gaji, perlu mempertimbangkan untuk menyesuaikan alokasi anggaran agar sesuai dengan kebutuhan atau tujuan keuangan baru. Atau misalnya lagi butuh dana banyak karena ada pengeluaran ekstra yang penting, anggaran untuk lifestyle bisa dialihkan dulu.
Perlu bijak untuk memutuskan dan menentukan prioritas, juga fleksibel dengan kondisi. Namun, sekaligus disiplin juga terhadap anggaran yang sudah ditentukan.
4. Punyai Strategi Hemat di Semua Pos
Karena cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 3 juta itu cukup terbatas, kamu perlu punya banyak strategi jitu untuk penghematan. Hal-hal berikut ini bisa kamu lakukan untuk bisa menghemat di semua pos:
- Belanja di pasar lokal atau tradisional
- Manfaatkan beragam promo supermarket
- Hemat listrik dan air, matikan lampu dan keran saat enggak dipakai.
- Pilih moda transportasi yang lebih ekonomis, misalnya dengan transportasi umum.
- Pilih berjalan kaki atau bersepeda untuk jarak dekat.
- Liburan dengan piknik di taman lokal atau menonton film di rumah
- Daur ulang atau perbaiki barang daripada membeli baru
Dengan strategi yang tepat, mengurangi pengeluaran di semua pos bukan hanya mungkin, tapi juga dapat meningkatkan kualitas hidup.

5. Tambah Penghasilan
Mencari pendapatan tambahan merupakan langkah cerdas dalam cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 3 juta. Banyak peluang yang bisa dimanfaatkan, sesuai dengan kemampuan dan waktu yang tersedia.
Mulai dari pekerjaan sampingan seperti menulis lepas, desain grafis, atau menjual produk handmade online. Setiap kemampuan unik bisa menjadi sumber penghasilan tambahan.
Diversifikasi sumber pendapatan bukan hanya tentang menambah jumlah uang yang masuk. Lebih dari itu, ini tentang membangun kestabilan keuangan.
Dengan memiliki beberapa sumber pendapatan, risiko kehilangan pendapatan utama menjadi tidak terlalu menakutkan. Ini ibaratnya seperti membangun jaring pengaman finansial, sehingga ketika satu sumber pendapatan terganggu, masih ada sumber lain yang bisa diandalkan.
Mempraktikkan langkah-langkah dalam cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 3 juta di atas memang membutuhkan komitmen dan disiplin.
Namun, dengan pengetahuan dan strategi yang tepat, setiap keluarga dapat mencapai kestabilan finansial, dengan cara mengatur keuangan rumah tangga dengan gaji 3 juta ini. Untuk mendalami lebih jauh tentang cara mengatur keuangan dengan lebih efektif, yuk, bergabung dengan kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mewujudkan Dream Wedding dengan Anggaran Realistis
Siapa yang enggak kepingin merayakan momen terindah ini dalam sebuah dream wedding? Rasanya sih enggak ada. Meskipun kemudian ternyata diputuskan mau merayakannya dalam kesederhanaan, pasti karena ada pertimbangan lain yang masuk akal. Pertimbangan panjang yang kemudian membuat kita rela untuk mengalihkan dream wedding untuk tujuan lain.
Enggak salah kok. Bisa jadi juga, yang sederhana itu adalah impianmu juga kan?
So, yuk mari, yang berencana untuk tight the knot dalam waktu dekat, dan pengin mewujudkan dream wedding masing-masing, kita coba untuk melihat satu per satu apa saja yang perlu dipikirkan.
Table of Contents
Elemen Biaya Pernikahan

Yang pertama, kamu kudu paham apa saja yang “terlibat” dalam sebuah upacara pernikahan, alias elemen pernikahan.
Elemen-elemen biaya dalam pernikahan bisa bervariasi tergantung pada preferensi, budaya, dan lokasi. Tetapi, ada beberapa elemen utama yang umumnya diperhitungkan dalam anggaran pernikahan demi terwujudnya dream wedding.
- Venue dan Akomodasi: Biaya sewa tempat untuk upacara dan resepsi, termasuk biaya tambahan untuk dekorasi, pencahayaan, dan suara.
- Katering dan Makanan: Biaya makanan dan minuman untuk tamu, termasuk kue pernikahan, makan malam resepsi, cocktail hour, dan mungkin juga makan siang atau brunch.
- Pakaian Pengantin: Biaya gaun pengantin, pakaian pengantin pria, sepatu, aksesori, dan biaya perawatan seperti penyesuaian ukuran atau dry cleaning.
- Fotografi dan Videografi: Biaya untuk jasa fotografer dan videografer profesional untuk mendokumentasikan momen pernikahan.
- Dekorasi dan Bunga: Biaya untuk dekorasi upacara dan resepsi, termasuk bunga, centerpiece, backdrop, dan aksesori lainnya.
- Hiburan: Biaya untuk musik dan hiburan, seperti DJ, band live, penari, atau atraksi khusus lainnya.
- Undangan dan Stasioner: Biaya untuk desain dan pencetakan undangan, save-the-date cards, program upacara, menu, dan kartu ucapan terima kasih.
- Cincin Pernikahan: Biaya pembelian cincin pernikahan untuk kedua pengantin.
- Makeup dan Hair Styling: Biaya untuk makeup artist dan hair stylist untuk pengantin dan kadang untuk bridal party.
- Transportasi: Biaya transportasi untuk pengantin, keluarga, dan tamu, jika diperlukan.
- Hadiah untuk Tamu (Favors): Biaya untuk suvenir atau hadiah kecil sebagai ucapan terima kasih kepada tamu.
- Biaya Pernikahan Sipil atau Keagamaan: Biaya untuk prosesi pernikahan sipil atau upacara keagamaan, termasuk donasi untuk tempat ibadah atau biaya untuk ofisial pernikahan.
- Penginapan: Biaya penginapan untuk tamu dari luar kota atau untuk malam sebelum dan setelah pernikahan.
- Perencana Pernikahan: Jika menggunakan jasa perencana pernikahan, biaya jasanya termasuk dalam anggaran.
- Lain-lain: Biaya tambahan yang mungkin timbul, seperti tips untuk vendor, biaya keadaan darurat, dan lain-lain.
Eh, kok banyak ya? Ya, memang banyak kalau mau punya dream wedding yang lengkap. Tapi enggak semua elemen ini diperlukan untuk setiap pernikahan, dan banyak pasangan memilih untuk menghemat biaya dengan mengurangi atau menghilangkan beberapa elemen ini. Pemilihan elemen dan pengalokasian anggaran sangat tergantung pada prioritas dan preferensi pribadi setiap pasangan.
Cara Membuat Anggaran yang Realistis untuk Wujudkan Dream Wedding

Menentukan anggaran yang realistis untuk pernikahan kamu akan memerlukan pendekatan yang matang dan bijaksana. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dilakukan.
1. Evaluasi Keuangan
Cek penghasilan bulanan, tabungan yang sekarang sudah dimiliki, dan berapa banyak yang bisa disisihkan setiap bulan untuk wujudkan dream wedding ini. Sebisa mungkin, hindari mengambil utang untuk biaya pernikahan. Jika memang—darurat banget—perlu pinjaman, pastikan bahwa cicilannya tidak akan membebani keuangan kamu setelah pernikahan.
2. Diskusi bersama Pasangan
Bicarakan dengan pasangan tentang apa yang paling penting bagi kalian berdua dalam pernikahan. Misalnya, mungkin kamu lebih mengutamakan fotografi daripada dekorasi. Atau, venue mau di rumah saja, ketimbang sewa gedung mewah.
Diskusikan juga, apakah keluarga akan membantu secara finansial dan seberapa banyak bantuan yang mungkin diberikan.
3. Riset Biaya Rata-rata
Lakukan riset mengenai biaya rata-rata untuk berbagai elemen pernikahan, sesuai yang sudah dibikin list seperti di atas. Bandingkan antara vendor satu dengan yang lain. Minta penawaran dari vendor untuk membandingkan harga dan layanan mereka.
4. Tentukan Skala dan Gaya Pernikahan
Pertimbangkan apakah kamu mau mengadakan pesta besar, sedang, atau intimate. Lalu juga pertimbangkan gayanya; internasional atau sesuai adat? Kalau kamu dan pasangan datang dari dua tradisi yang berbeda, mau pakai tradisi yang mana? Gaya pernikahan ini akan banyak memengaruhi biaya.
5. Buat Persentase Alokasi
Tetapkan berapa persen dari anggaran untuk masing-masing elemen. Misalnya, untuk makanan dan minuman 30%, lokasi 20%, dan seterusnya. Tetapkan sesuai prioritas yang sudah dibicarakan antara kamu dan pasanganmu.
6. Siapkan Dana Darurat
Hal-hal darurat akan selalu muncul dadakan. Agar tak “mengganggu” rencana besarnya, sisihkan sekitar 5-10% dari anggaran total sebagai dana darurat untuk pengeluaran tak terduga ini.

7. Perbarui dan Sesuaikan Anggaran
Lakukan review terhadap anggaran yang sudah dibuat secara berkala selama proses perencanaan dream wedding ini. Kalau ada perubahan, segera lakukan penyesuaian. Dengan demikian, membuat anggaran yang fleksibel adalah koentji.
Jangan lupa untuk mencatat setiap pengeluaran untuk memastikan bahwa rencanamu tetap berjalan di “koridor”-nya.
8. Pertimbangkan Alternatif Hemat Biaya
Pikirkan tentang aspek-aspek apa yang bisa kamu lakukan sendiri atau dengan bantuan keluarga dan teman demi penghematan biaya. Manfaatkan teknologi kalau perlu.
Misalnya saja untuk undangan, kamu bisa mendesain sendiri dengan Canva, dan kemudian menaruhnya di domain sehingga bisa diakses online oleh para tamu. Kamu pun bisa menghemat biaya desain dan pencetakan undangan.
9. Hindari Pergeseran Anggaran yang Tidak Perlu
Hindari godaan untuk meningkatkan anggaran tanpa alasan yang jelas dan berdasarkan kemampuan keuangan kamu.
Menyelenggarakan dream wedding merupakan hak setiap orang. Dengan perencanaan yang baik dan matang, tak ada hal yang mustahil untuk diwujudkan.
Semoga mimpimu menjadi nyata ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Financial Check Up Awal Tahun: Apa yang Harus Dicek?
Siapa nih di sini yang punya resolusi keuangan yang lebih baik di tahun yang baru ini? Nah, kalau kamu adalah salah satunya, agar resolusi ini bisa diwujudkan dan enggak sekadar wacana, kamu bisa mengawalinya dengan melakukan financial check up.
Bukan sekadar biar edgy atau ngehits, tapi melakukan financial check up di awal tahun itu banyak banget manfaatnya buat kamu. Apa saja manfaatnya?
Di antaranya:
- Membantu menetapkan tujuan keuangan baru atau menyesuaikan tujuan lama. Kamu bisa cek lagi, apakah tujuanmu masih sama, atau harus disesuaikan lagi.
- Membantu menyesuaikan anggaran, karena kebutuhan dan prioritas keuangan bisa berubah dari tahun ke tahun. Dengan penyesuaian ini, anggaran bisa tetap relevan dan efektif.
- Menjadi dasar penyesuaian portofolio investasi juga, jika diperlukan.
- Mengidentifikasi kemajuan dalam pembayaran utang, sehingga memungkinkan strategi yang lebih efisien.
Secara keseluruhan, financial check-up di awal tahun membantumu untuk tetap di jalur dengan tujuan keuangan yang sudah ditentukan. Dengan begitu kamu akan lebih mudah untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan membuat perubahan yang diperlukan untuk memastikan kesehatan keuangan yang baik sepanjang tahun.
Table of Contents
Langkah Financial Check Up Awal Tahun
Lalu apa saja yang perlu dilakukan dalam financial check up awal tahun ini? Nah, berikut ini adalah beberapa garis besarnya, tetapi kamu bisa menyesuaikan dengan kondisi masing-masing.

1. Evaluasi Keuangan Tahun Kemarin
Mengevaluasi keuangan tahun sebelumnya merupakan langkah kunci dalam mempersiapkan tahun yang lebih baik. Jadi, apa yang dicek?
Pertama adalah pengeluaran dan pendapatan, yang akan memberimu gambaran untuk mengidentifikasi kebiasaan belanja, area pengeluaran yang tidak perlu, dan sumber pendapatan yang efektif. Selain itu, lakukan juga refleksi atas keberhasilan dan kegagalan keuangan yang sempat kamu alami di tahun lalu, catat apa yang sukses dan apa yang perlu ditingkatkan.
Contohnya, mungkin ada investasi yang bisa berkembang dengan baik dan ada yang kurang. Coba cermati, apa yang bisa ditingkatkan dari investasi yang kurang berkembang ini. Bisa saja nantinya keputusanmu adalah memindahkan danamu dari instrumen tersebut ke instrumen lain yang lebih potensial tahun ini.
Dengan memahami dan belajar dari pengalaman keuangan tahun lalu, kamu pun bisa membuat strategi keuangan yang lebih baik di tahun 2024 ini.
2. Cek Tujuan Keuangan
Financial check up awal tahun juga termasuk mengecek tujuan keuangan yang sudah ditentukan, meliputi tujuan jangka pendek, menengah, hingga jangka panjang.
Coba cek, tujuan keuangan apa saja yang seharusnya bisa dicapai atau diwujudkan tahun ini? Lalu cek juga, apakah dananya sudah sesuai harapan? Sudah cukup?
Misalnya Juni nanti, anak harus sudah masuk sekolah dan sebagai orang tua, ada uang pangkal, SPP, dan sebagainya yang harus dibayar. Apakah dananya sudah siap?
Bisa jadi juga, kamu ingin menetapkan tujuan baru. Pengin berlibur mungkin? Atau membeli gadget baru? Atau mau mulai mempersiapkan dana menikah?
Ingat, setiap tujuan harus memiliki judul yang jelas, seperti “Dana Menikah”, atau “Dana Liburan ke Jepang”, dan sebagainya. Hal ini akan dapat membantu dalam mengidentifikasi dan fokus pada tujuan tersebut.
Penting juga untuk menetapkan nominal target yang spesifik, seperti jumlah uang yang ingin dicapai, dan menentukan jangka waktu yang realistis untuk mencapainya. Dengan begitu, tujuan keuangan menjadi lebih terstruktur dan terukur, memudahkan untuk melacak kemajuan dan melakukan penyesuaian sepanjang tahun jika diperlukan.
3. Mengecek dan Merencanakan Anggaran
Dalam financial check up awal tahun, kamu bisa mulai dengan pembuatan atau penyesuaian anggaran yang sesuai dengan situasi keuangan saat ini. Dengan anggaran yang jelas, pengeluaran dapat dikontrol secara efektif, memastikan bahwa pengeluaran tidak melebihi pendapatan.
Selain itu, anggaran juga dapat membantu dalam mengalokasikan dana secara bijak antara tabungan, investasi, dan pengeluaran rutin. Misalnya, dapat ditetapkan persentase untuk alokasi kebutuhan rutin, cicilan utang, lifestyle, dan investasi.
Dengan menerapkan anggaran ini, tercipta keseimbangan antara memenuhi kebutuhan saat ini dan merencanakan keuangan untuk masa depan. Hingga akhirnya cash flow kamu akan menjadi lebih sehat.

4. Cek Portofolio Investasi
Cek portofolio investasi bertujuan untuk memeriksa apakah investasi yang kamu lakukan sudah optimal, dan saat ini sudah berkembang sesuai harapan atau belum.
Berdasarkan evaluasi ini, dilakukan penyesuaian strategi investasi agar selaras dengan tujuan keuangan saat ini serta kondisi pasar yang berubah. Misalnya, jika tujuan keuangan bergeser ke arah konservatif, mungkin perlu mengurangi saham dan meningkatkan obligasi atau instrumen investasi yang lebih aman.
Sebaliknya, jika kamu bisa melihat ada prospek positif, akan lebih tepat untuk mengambil risiko yang lebih tinggi dengan harapan mendapatkan imbal hasil yang lebih baik.
Dengan begitu, kamu bisa memastikan bahwa portofolio investasi tetap dinamis, sesuai dengan kebutuhan dan kondisi. Nantinya hal ini akan sangat penting dalam mencapai tujuan keuangan jangka panjang.
5. Memeriksa dan Mengoptimalkan Asuransi
Asuransi berperan penting dalam melindungi dari risiko keuangan yang tidak terduga, seperti biaya medis atau kerugian akibat musibah.
So, dalam financial check up ini, kamu bisa mulai dengan mengevaluasi cakupan asuransi yang sudah ada. Evaluasi ini mencakup peninjauan manfaat, batasan, dan biaya premi untuk memastikan bahwa polis tersebut masih sesuai dengan kebutuhan saat ini.
Sekali lagi, kondisi bisa berubah. Misalnya saja sekarang kamu sudah menikah, atau tambah anak, atau mungkin ada perubahan karier. Hal-hal seperti ini sering kali memerlukan penyesuaian cakupan asuransi.
Juga mungkin ada kebutuhan untuk menambah atau mengubah polis asuransi, seperti meningkatkan cakupan asuransi kesehatan, mengambil asuransi jiwa dengan nilai yang lebih tinggi, atau menambah jenis asuransi karena asetnya juga berkembang.
Dengan melakukan pengecekan seperti ini, asuransi tetap relevan dengan kondisi terkini dan memberikan perlindungan keuangan yang baik, meminimalkan risiko keuangan yang dapat mengganggu rencana keuangan jangka panjang.
6. Cek Status Utang dan Kredit
Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap total utang dan rencana pembayaran yang ada. Jadi, kamu kudu meninjau semua utang, dari kartu kredit hingga pinjaman jangka panjang, serta menilai jadwal pembayaran dan suku bunga yang berlaku.
Berdasarkan evaluasi ini, strategi dapat dikembangkan untuk mengurangi beban utang. Misalnya, karena kamu tahu mana bunga tertinggi, kamu bisa pakai strategi melunasi utang dengan bunga tertinggi itu dulu.

7. Cek Dana Darurat
Dana darurat berfungsi sebagai jaring pengaman finansial untuk menghadapi keadaan tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan, biaya berobat yang besar dan belum tercover asuransi, atau perbaikan rumah mendadak hingga mobil. Jumlah ideal dana darurat minimal adalah 3 hingga 6 bulan pengeluaran.
Nah, di financial check up awal tahun ini, coba kamu cek dana daruratmu, apakah masih 3 – 6 bulan pengeluaran? Atau malahan sekarang berkurang? Kalau berkurang, atau bahkan habis, maka kamu bisa mulai menyusun strategi untuk mengembalikannya tahun ini.
Ingat ya, simpan dana darurat di tempat yang mudah diakses tetapi terpisah dari akun sehari-hari, seperti rekening tabungan khusus. Hal ini perlu dilakukan untuk menghindari godaan menggunakannya untuk keperluan lain.
Nah, itulah dia 7 hal yang bisa kamu cek dalam financial check up awal tahun ini. Semoga tahun ini lebih berkah dan banyak rezeki buat kamu ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengoptimalkan Manfaat dari Kelas Keuangan Online
Kamu sudah pernah ikut kelas keuangan QM Financial yang mana?
Ikut belajar keuangan di kelas online seperti di QM Financial memang bisa menjadi salah satu jalan untuk meningkatkan keterampilan mengelola finansial. Nah, pertanyaannya, apa yang kemudian kamu lakukan setelah kelas selesai? Apakah sudah berhenti sampai di situ saja?
Ofkors tidak. Betul kan? Ya, seharusnya sih memang enggak berhenti hanya sampai kelas selesai. Bahkan faktanya, pembelajaran keuangan kita itu berlangsung seumur hidup loh! Jadi, jangan hanya berhenti di kelas. Lakukan beberapa hal berikut, agar manfaat kelas keuangannya lebih optimal.
Table of Contents
Mengoptimalkan Ilmu yang Didapatkan dari Kelas Keuangan

Review Materi
Setelah menyelesaikan kelas keuangan, langkah penting pertama adalah meluangkan waktu untuk secara menyeluruh untuk mereview kembali apa yang sudah didapatkan.
Enggak cuma sekadar membaca ulang catatan atau handout yang diberikan gratis, tetapi lebih kepada membenamkan diri dalam konsep dan prinsip yang telah dibahas.
So, cobalah duduk tenang, lalu buka semua materinya. Mulailah mengingat kembali topik-topik utama yang dibahas. Catatlah poin-poin penting dan konsep-konsep kunci, terutama yang paling relate dengan situasi yang sekarang kamu alami, atau yang memerlukan pemahaman lebih dalam.
Proses ini juga jadi kesempatan untuk mengidentifikasi area yang kamu mungkin belum sepenuhnya paham. Coba ditandai, agar kemudian kamu bisa mencari tahu lebih banyak dan menjawab pertanyaanmu sendiri.
Kamu juga bisa membuat ringkasan materi. Selain agar lebih mudah diingat, juga akan memudahkanmu untuk memahaminya. P
Praktik!
Apalah artinya belajar teori tanpa praktik? Bahkan, dalam hal keuangan, praktik itulah justru yang terbaik.
Setelah mempelajari berbagai konsep dan strategi di kelas keuangan, mulailah dengan mengidentifikasi aspek-aspek kehidupan finansial kamu yang paling membutuhkan perbaikan atau penyesuaian. Banyak ya?
Ya memang, tapi jangan overwhelmed dulu. Secara bertahap, aplikasikan satu konsep atau strategi pada satu waktu, sehingga kamu dapat memonitor dampaknya dengan jelas dan membuat penyesuaian bila perlu.
Sebagai contoh, jika kamu telah mempelajari tentang pentingnya anggaran, coba implementasikan dengan membuat anggaran bulanan yang detail. Buat rencana keuangan paling sederhana yang kamu bisa untuk memantau pengeluaran dan mengevaluasi efektivitasnya di akhir bulan.
Kalau mau segera fokus pada investasi, mulailah dengan investasi kecil di instrumen yang kamu pahami. Kamu bisa lanjut belajar dengan langsung praktik.

Memanfaatkan Sumber Daya Tambahan
Setelah mendapatkan ilmu di kelas keuangan, kamu juga bisa menambah lagi pengetahuanmu dari berbagai sumber daya tambahan lainnya.
Misalnya, habis ikutan kelas investasi, coba cari video QM Financial di YouTube yang menjelaskan tentang investasi. Dengan demikian, kamu akan mendapatkan pengetahuan dan wawasan lebih dalam lagi. Kamu bisa mencari juga podcast-nya di Spotify, atau baca-baca artikel di website ini.
Selain itu, kamu juga bisa bergabung dengan komunitas online, seperti forum keuangan atau grup media sosial. Dengan begitu, kamu bisa berinteraksi dengan orang-orang yang memiliki minat yang sama, berbagi pengalaman, dan mendapatkan saran praktis.
Evaluasi dan Penyesuaian Strategi Keuangan
Setelah kamu mencoba mengimplementasikan ilmu yang kamu dapatkan, maka lakukan evaluasi agar kamu tahu seberapa efektif strategi tersebut untuk kamu gunakan mencapai tujuan keuangan.
Misalnya, kamu cek catatan keuanganmu. Apakah sekarang sudah mulai tampak seimbang antara pengeluaran dan pemasukan? Ataukah masih besar pasak daripada tiang? Jika iya, kamu perlu melihat lagi bagian mana yang salah, dan coba lakukan perubahan lagi.
Demikian juga kalau investasimu belum memberikan hasil seperti yang diharapkan, pertimbangkan untuk diversifikasi portofolio atau mengubah alokasi aset. Penting juga untuk mempertimbangkan perubahan dalam kondisi keuangan terkini, seperti perubahan pendapatan, keadaan keluarga, atau kondisi pasar.

Berbagi dengan yang Lain
Setelah memperkaya diri dengan pengetahuan dari kelas keuangan, membuka pintu pengetahuan itu kepada orang lain—baik itu keluarga, teman, atau rekan kerja—bisa menjadi pengalaman yang sama berharganya.
Enggak hanya akan membantu orang lain, berbagai ilmu juga akan membuatmu semakin pintar dan terampil dalam mengelola keuangan pribadimu. Proses berbagi ini akan “memaksa” kamu untuk melihat materi dari perspektif yang berbeda, sehingga bisa saja kemudian muncul pertanyaan atau insight yang tadinya enggak kepikiran.
Selain itu, diskusi yang muncul dari berbagi pengetahuan ini dapat menginspirasi ide-ide baru dan pendekatan yang berbeda terhadap masalah keuangan yang kamu hadapi. Jadi, enggak hanya bermanfaat untuk orang lain, kamu pun bisa belajar dari pengalaman dan wawasan orang lain.
Singkatnya, dengan berbagi pengetahuan, kamu enggak hanya memberi manfaat kepada orang lain tetapi juga terus mengasah dan memperluas pemahamanmu sendiri dalam dunia keuangan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Gaji Ke-13: Asal Muasal dan Bagaimana Mengelolanya
Di bulan Juni Juli seperti ini, umumnya menjadi saat-saat ketika gaji ke-13 cair. Gaji ke-13 ini sering kali dianggap sebagai angin segar dalam kondisi finansial seseorang, terutama bagi mereka yang bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Umumnya, banyak orang beranggapan bahwa gaji ke-13 hanya digunakan untuk konsumsi atau belanja. Padahal, sebenarnya tujuan pemberian benefit ini bukan untuk itu lo, awalnya. Pun, dengan pengelolaan yang tepat, penghasilan ini bisa menjadi instrumen penting untuk mencapai tujuan keuangan.
Bagaimanapun, tahukah kamu tentang sejarah dan latar belakang pemberian gaji ke-13 ini? Diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969, benefit menjadi bentuk apresiasi pemerintah bagi abdi negara, dan sejak era Presiden Megawati, pemberian ini menjadi rutin. Namun, mendapatkan gaji tambahan ini juga menghadirkan tantangan tersendiri: bagaimana cara mengelola dan memanfaatkannya dengan baik?
Dalam artikel ini, kita akan membahas lebih dalam tentang sejarah gaji ke-13 dan bagaimana cara mengelolanya dengan baik untuk mendukung rencana keuangan secara keseluruhan. Siap untuk memanfaatkannya dengan bijak? Mari kita mulai.
Asal Muasal Gaji Ke-13

Menurut informasi yang dirilis oleh Kominfo, pemberian gaji ke-13 kepada pegawai negeri sipil (PNS) pertama kali dilakukan pada tahun 1969. Pada saat itu, pemerintah bahkan memberikan gaji ke-14 sebagai pengganti hadiah Lebaran.
Namun, pemberiannya setelah itu tidak dilakukan secara rutin. Beberapa tahun absen, gaji ke-13 diberikan kembali pada tahun 1979, sekitar satu dekade setelah pemberian pertama. Kemudian, gaji ke-13 tidak diberikan lagi antara tahun 1980 sampai 1982, dengan alasan pemerintah telah melakukan peningkatan tunjangan penghasilan PNS.
Pada tahun 1983, gaji ini kembali diberikan kembali oleh pemerintah. Akan tetapi, hal ini tidak berlanjut pada tahun 1984, mengingat pemerintah telah menaikkan gaji PNS sebanyak 15 persen.
Pada akhir masa jabatan Presiden ke-5, Megawati Soekarnoputri, pemberiannya kepada PNS menjadi rutin. Dalam pidatonya menjelang peringatan HUT RI pada tahun 2003, Megawati mengumumkan bahwa pemerintah akan memberikan gaji ke-13 kepada PNS sebagai kompensasi atas tidak naiknya gaji abdi negara.
Sebagai realisasi dari pidato tersebut, pemerintah kemudian mengalokasikan dana sebesar Rp56,7 triliun untuk belanja pegawai dalam APBN 2004. Sejak saat itu, gaji ke-13 rutin dibagikan kepada PNS, dimulai sekitar tahun 2004.
Pemberian benefit ini kepada PNS dilanjutkan di era kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan berlanjut hingga era Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat ini.
Nah, tahukah kamu, atau setidaknya harus notice, bahwa pemberian gaji ini biasanya dilakukan setiap awal tahun ajaran baru. Kenapa? Karena bertujuan membantu PNS membiayai pendidikan anak-anak mereka. Iya, jadi bukan buat belanja-belanji sampai habis ya.
Komponen dari gaji ke-13 untuk PNS bervariasi. Pasal 6 PP Nomor 15 Tahun 2023 menjelaskan bahwa gaji ke-13 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) terdiri atas gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, tunjangan jabatan atau tunjangan umum, dan 50 persen tunjangan kinerja sesuai pangkat, jabatan, peringkat jabatan, atau kelas jabatannya.
Sementara itu, komponen gaji ke-13 yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) meliputi gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, tunjangan jabatan atau tunjangan umum, serta tambahan penghasilan paling banyak 50 persen yang diterima dalam satu bulan.
Instansi pemerintah daerah yang memberikan tambahan penghasilan harus memperhatikan kapasitas fiskal daerah. Selain itu, penambahan penghasilan harus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta sesuai dengan pangkat, jabatan, peringkat jabatan, atau kelas jabatannya.
Cara Mengelola Gaji Ke-13

Nah, sekarang kan sudah tahu asal muasal ada gaji ke-13. Sudah tahu juga tujuannya, ya kan? Jadi, alangkah baiknya digunakan sesuai tujuan pemberiannya.
Namun, tentu hal ini tidak membatasi penggunaannya. Yang penting, kuncinya adalah pada pengelolaannya atau alokasinya. Ya, kalau PNS-nya sudah berkeluarga dan punya anak. Yang masih single, kan banyak juga?
So, berikut beberapa tips untuk mengelola gaji ke-13 secara efektif agar tak habis begitu saja tanpa bekas.
Perencanaan dan Anggaran
Sebelum menerima gaji ke-13, buatlah rencana penggunaan yang jelas. Sesuaikan dengan kebutuhan yang kamu miliki. Kalau memang sudah berkeluarga, ada baiknya dipertimbangkan untuk digunakan seperti seharusnya: biaya pendidikan anak. Selain itu, kamu juga bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan lain.
Bayar Utang
Jika memiliki utang atau kredit, gunakan sebagian dari gaji ke-13 untuk melunasi atau mengurangi beban tersebut. Mengurangi jumlah utang akan membantu mengurangi stres finansial dan membuka ruang untuk tabungan atau investasi di masa depan.
Tabungan dan Investasi
Jika tidak memiliki utang yang perlu dibayar, pertimbangkan untuk menyimpan atau berinvestasi. Bisa dalam bentuk deposito, reksa dana, saham, atau obligasi. Sesuaikan dengan tujuan keuangan dan juga profi risikomu ya.
Dana Darurat
Idealnya, setiap keluarga harus memiliki dana darurat yang setara dengan biaya hidup setidaknya 3-6 bulan. Jika belum mencapai jumlah ini, gunakan sebagian gaji ke-13 untuk menambah dana darurat.
Pendidikan Anak
Gaji ke-13 bisa digunakan untuk membiayai pendidikan anak, seperti membayar uang sekolah, membeli buku, atau membayar biaya les tambahan. Ya, intinya berbagai kebutuhan tahun ajaran baru deh.

Pengeluaran Tahunan
Gaji ke-13 termasuk ke dalam jenis penghasilan tahunan. Dengan demikian, bisa juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan pengeluaran tahunan. Kayak apa misalnya? Ya, seperti untuk bayar premi asuransi, untuk kurban, pajak, dan sebagainya.
Lalu, kapan senang-senangnya? Tentu saja, gaji ke-13 boleh-boleh saja kalau ingin kamu gunakan untuk memberi self reward. Setelah memenuhi semua kebutuhan dan kewajiban finansial, justru jangan lupa untuk memanjakan diri sendiri atau keluarga. Kamu telah bekerja keras sepanjang tahun dan layak untuk menikmati hasil kerjamu. Ya kan?
Pada akhirnya, bagaimana kamu mengelola gaji ke-13 tergantung pada kebutuhan dan prioritas finansial kamu sendiri juga. Yang terpenting adalah melakukan perencanaan dan anggaran secara hati-hati untuk memastikan bahwa kamu menggunakan uang tersebut sebaik-baiknya.
Gaji ke-13 bukan hanya sekedar bonus atau tambahan belanja, melainkan peluang untuk memperbaiki kondisi keuangan. Oleh karena itu, pengelolaan yang bijaksana sangat penting.
Untuk lebih memahami bagaimana cara mengelola gaji ke-13 dan pendapatan secara umum dengan lebih baik, QM Financial menyediakan pelatihan keuangan yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Jadilah bagian dari perubahan positif dalam kehidupan keuangan di kantormu dengan QM Financial dan lihat bagaimana pengetahuan keuangan yang tepat dapat membawamu ke kebebasan finansial.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Aplikasi Perencanaan Keuangan yang Bisa Bantu Kamu Atur Uang
Dalam era digital saat ini, mengelola keuangan pribadi tidak harus menjadi tugas yang membingungkan dan melelahkan. Seiring dengan berkembangnya teknologi, bermunculanlah berbagai aplikasi perencanaan keuangan yang dapat membantu kita mengatur uang dengan cerdas dan efisien. Dari pengaturan anggaran hingga pelacakan pengeluaran, aplikasi ini hadir dengan berbagai fitur yang membuat perencanaan keuangan menjadi lebih mudah dan dapat diakses langsung dari genggaman tangan kita.
Namun, dengan begitu banyak pilihan di luar sana, mungkin sulit untuk menentukan aplikasi mana yang paling sesuai dengan kebutuhan. Pasalnya, setiap aplikasi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Pun, masing-masing ada fitur yang mungkin atau tidak relevan dengan situasi keuangan kita.
So, penting untuk mengetahui apa yang ditawarkan oleh masing-masing aplikasi agar kemudian kita dapat membuat keputusan yang tepat dalam memilih alat yang akan membantu kita atur keuangan.
Dalam artikel ini, kita akan melihat 5 aplikasi perencanaan keuangan teratas yang dapat menjadi asisten virtual kamu dalam mengelola uang. Simak yuk!
Aplikasi Perencanaan Keuangan untuk Bantu Atur Keuangan
Berikut adalah beberapa aplikasi perencanaan keuangan yang populer dan telah mendapat ulasan baik hingga data tahun 2021, yang telah terbukti berguna dalam membantu pengguna mengelola keuangan pribadi mereka dengan lebih efektif.

1. Mint
Mint adalah salah satu aplikasi perencanaan keuangan yang paling populer dan telah eksis selama beberapa tahun. Dikembangkan oleh Intuit, perusahaan yang juga berada di balik QuickBooks dan TurboTax, Mint menyediakan beragam fitur yang membantu pengguna mengelola keuangan mereka dengan lebih efisien.
Salah satu keunggulan utama Mint adalah kemampuannya untuk menggabungkan berbagai akun keuangan dalam satu platform. So, di aplikasi ini kamu dapat menghubungkan akun bank, kartu kredit, pinjaman, dan investasi, sehingga kamu dapat melihat gambaran keseluruhan keuanganmu dalam satu tampilan.
Perlu dicatat bahwa Mint adalah aplikasi gratis. Pengembangnya mendapatkan penghasilan melalui rekomendasi produk keuangan. Jadi, akan ada waktu ketika kamu disodori berbagai rekomendasi produk. Tentunya, harus kamu sesuaikan dengan kebutuhan dan rencana keuanganmu.
2. You Need a Budget (YNAB)
You Need a Budget (YNAB) adalah aplikasi perencanaan keuangan yang dirancang khusus untuk membantu pengguna mengelola anggaran dengan lebih efektif. Berbeda dengan beberapa aplikasi keuangan lainnya yang lebih berfokus pada melacak pengeluaran dan investasi, YNAB ini fokus pada penganggaran. Ibaratnya, aplikasi ini mengarahkan penggunanya untuk selalu memiliki rencana bagi setiap sen uang yang dihasilkannya.
Uniknya lagi, YNAB ini dikembangkan dengan prinsip 4% rule. Ingat kan, tentang 4% rule? Boleh baca lagi artikelnya kalau lupa atau keskip ya. So, aplikasi perencanaan keuangan ini akan memandumu untuk bisa membangun net worth sesuai 4% rule tersebut.

3. PocketGuard
PocketGuard adalah aplikasi perencanaan keuangan yang dirancang untuk membantu pengguna mengelola anggaran dan melacak pengeluaran dengan cara yang sederhana dan intuitif. Aplikasi ini sangat cocok untuk mereka yang ingin mendapatkan gambaran yang jelas tentang berapa banyak uang yang dapat mereka belanjakan setelah memenuhi semua kewajiban keuangan.
Salah satu fitur unik dari PocketGuard adalah “In My Pocket”, yang memberi tahu pengguna berapa banyak uang yang dimiliki untuk dibelanjakan setelah memperhitungkan pengeluaran tetap seperti tagihan dan tabungan. Hal ini tentunya akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi riil keuanganmu, sehingga kalau kamu butuh apa-apa kamu bisa langsung menggunakannya secara bebas tanpa mengorbankan pos rutin.
4. Goodbudget
Goodbudget adalah aplikasi perencanaan keuangan yang menggunakan prinsip amplop untuk anggaran. Ini berarti bahwa pengguna dapat mengalokasikan sejumlah uang untuk kategori pengeluaran tertentu, mirip dengan menempatkan uang dalam amplop fisik untuk keperluan tertentu. Goodbudget adalah solusi bagi mereka yang ingin mengadopsi pendekatan disiplin dan terencana dalam pengelolaan keuangan.
Goodbudget memungkinkan pengguna untuk membuat “amplop” virtual untuk berbagai kategori pengeluaran, seperti bahan makanan, hiburan, atau tabungan. Ini membantu dalam memastikan kalau kamu enggak menghabiskan lebih dari yang kamu rencanakan untuk kategori tertentu dan mendorong kebiasaan anggaran yang bertanggung jawab.
Goodbudget adalah pilihan yang solid untuk individu atau keluarga yang mencari pendekatan yang terstruktur untuk anggaran berbasis amplop dan ingin lebih terlibat secara aktif dalam pengelolaan keuangan mereka.

5. Toshl Finance
Toshl Finance adalah aplikasi perencanaan keuangan yang dirancang untuk membuat pengelolaan uangmu menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur yang membantu pengguna melacak pengeluaran, mengatur anggaran, dan mendapatkan gambaran umum tentang keuangan mereka.
Kamu dapat mengekspor data keuanganmu dalam berbagai format, yang berguna jika kamu ingin menganalisisnya lebih lanjut atau menyimpannya untuk catatan. Aplikasi ini juga sinkronisasi di berbagai perangkat, sehingga kamu dapat mengakses data keuanganmu di mana saja.
Dalam perjalanan menuju kesejahteraan finansial, memilih alat yang tepat untuk mendampingimu adalah langkah krusial. Mohon kebijakannya, ulasan tersebut di atas sekadar untuk berbagi wawasan dan pengetahuan, dan bukan merupakan rekomendasi. Silakan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing, dan bertanggung jawab atas pilihan masing-masing juga ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Tahun Ajaran Baru, Ada 5 Kebutuhan Ini yang Harus Disiapkan
Tahun ajaran baru sering kali dianggap sebagai momen yang penuh semangat dan harapan buat orang tua dan anak-anak. Dengan berbagai resolusi pendidikan yang telah ditetapkan, kini saatnya untuk memulai perjalanan akademis yang lebih baik.
Namun, sebelum menapaki jalan ini, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan agar anak-anak dapat menjalani proses belajar dengan lancar. Kesiapan ini tidak hanya berkaitan dengan mental, tetapi juga meliputi aspek logistik yang penting.
Dalam rangka menyambut kegembiraan dan tantangan yang akan dihadapi di tahun ajaran baru ini, penting bagi orang tua untuk menyusun daftar kebutuhan yang harus disiapkan. Mulai dari peralatan sekolah, pakaian, hingga kebutuhan ekstra lainnya sesuai kebutuhan. Semua hal tersebut memiliki peran penting dalam mendukung keberhasilan pendidikan anak.
So, kali ini, kita akan membahas lima kebutuhan utama yang harus diantisipasi dan disiapkan oleh setiap orang tua seiring dimulainya tahun ajaran baru.
5 Kebutuhan Tahun Ajaran Baru yang Mesti Disiapkan

Daftar Ulang
Saat anak-anak naik ke tingkat kelas yang lebih tinggi, maka ada sekolah yang memiliki kebijakan bagi siswa untuk melakukan daftar ulang.
Nah, biasanya di sini juga ada iuran tahunan. Ya, tergantung kebijakan sekolah masing-masing sih. Seperti di sekolah negeri, besar kemungkinan iuran awal tahun ajaran baru seperti ini tidak ada. Namun, di beberapa sekolah swasta, terdapat kebijakan yang mengharuskan pembayaran kontribusi sekolah di awal tahun ajaran baru seperti sekarang ini. Oleh karena itu, disarankan untuk memastikan apakah sekolah tempat anak belajar memiliki kebijakan semacam ini.
Sejatinya, berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh pemerintah, sekolah telah diberi arahan untuk tidak membebankan biaya tambahan kepada orang tua sebagai sarana pendidikan bagi anak-anak mereka. Namun, implementasi kebijakan ini mungkin lebih menantang bagi sekolah swasta.
Beberapa di antaranya masih membutuhkan kontribusi sekolah di luar SPP bulanan, dikarenakan kebutuhan mereka akan dana tambahan untuk pengembangan fasilitas dan operasional. Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang diberikan oleh pemerintah biasanya hanya mencakup kebutuhan operasional dasar dalam pendidikan. Sementara itu, sekolah tersebut juga memiliki beragam kebutuhan lain yang harus dipenuhi.
SPP 2 Bulan
Sering kali, aspek ini luput dari perhitungan. Umumnya, anak-anak kembali bersekolah setelah liburan dan kenaikan kelas di pertengahan bulan Juli, yang diikuti oleh pergantian bulan ke Agustus hanya dalam waktu sekitar 2 minggu berikutnya.
Akibatnya, pembayaran SPP terasa seakan-akan dilakukan untuk dua bulan secara bersamaan; yaitu membayar untuk bulan Juli dan Agustus, karena jarak waktunya sangat singkat. Dengan demikian, dampak finansialnya cukup signifikan.
Adalah bijaksana untuk mempertimbangkan hal ini sejak dini, supaya enggak shock duluan akibat setelah membayar SPP, kok tiba-tiba tagihan berikutnya sudah datang lagi.

Buku-Buku dan Alat Tulis
Saat ini, pemerintah telah mengambil langkah positif dengan menyediakan bantuan berupa buku ajar yang telah disinkronisasi dengan kurikulum. Buku paket ini biasanya dipinjamkan pada siswa melalui perpustakaan sekolah masing-masing, dan boleh digunakan selama satu tahun penuh.
Beberapa orang tua merasa puas dengan membiarkan anak mereka menggunakan buku-buku yang telah disediakan oleh pemerintah. Namun, ada juga yang memilih untuk membeli paket buku secara mandiri bagi anak mereka. Tentu saja, ini merupakan keputusan pribadi. Alasan utama biasanya adalah untuk kenyamanan dalam belajar, karena buku yang dipinjamkan pastinya kan enggak boleh dicorat-coret. Padahal kadang, ada anak yang suka mencatat langsung di buku ajar yang dipakainya.
Jika kita melihat di salah satu platform jual beli online, satu set buku tematik dijual dengan harga kisaran Rp70.000 – Rp90.000, yang sudah mencakup tema 1 hingga 8 kalau di sekolah dasar. Sementara, ada juga buku-buku pendukung yang juga diperlukan. Masih berdasarkan observasi di platform jual beli online, harga buku pendukung ini berkisar antara Rp80.000 – Rp130.000 per buku untuk sekolah dasar, tergantung pada ketebalannya dan penerbit.
Nah, pastinya, kalau hal ini enggak dianggarkan, ya jadinya cukup berat juga di keuangan kan?
Salah satu opsi untuk menghemat adalah dengan berburu diskon dan promo, yang sering dilakukan oleh toko-toko buku, baik secara offline maupun online. Alternatif lain adalah mencari buku bekas. Kalau sempat berburu, bisa saja menemukan yang kondisinya lumayan, sementara harganya bisa jadi setengah dari harga buku baru.
Selain itu, mungkin juga akan butuh buku dan alat tulis. Ini masih sama, bisa menghemat dengan berburu diskon dan promo yang biasanya selalu ada di awal tahun ajaran baru, atau membeli secara grosiran.
Pakaian Seragam
Di awal tahun ajaran baru, orang tua mungkin perlu membeli beberapa pakaian seragam sekaligus untuk anak yang baru naik kelas. Bisa jadi karena pakaian seragam yang lama sudah enggak muat, terutama rok yang mungkin sudah terlalu pendek atau celana yang sudah terlalu tinggi.
Anak-anak zaman sekarang pertumbuhannya luar biasa kan ya? Terutama yang masih duduk di sekolah dasar, pertumbuhan fisik mereka cukup signifikan, terutama ketika mereka baru memasuki kelas satu dan sekarang mungkin sudah di kelas tiga atau empat. Tentu saja, kasihan jika anak-anak dipaksa mengenakan seragam yang sudah kekecilan. Oleh karena itu, hal ini harus dipertimbangkan dalam perencanaan keuangan di tahun ajaran baru.

Sepatu, Tas, dan Lainnya
Ada orang tua yang memiliki kebiasaan membeli sepatu baru setiap tahun untuk anak-anak mereka. Kadang terjadi, meskipun telah membeli sepatu bermerk berkualitas dengan harapan akan lebih tahan lama, tetapi ternyata di akhir tahun ajaran sepatu tersebut sering kali sudah tidak layak pakai lagi. Entah jahitannya yang terlepas, solnya lepas, dan lain sebagainya. Atau ya yang klasik: kekecilan.
Selain sepatu, mungkin juga ada item tambahan lainnya yang harus diperiksa dan disiapkan, yang mungkin bervariasi berdasarkan kebutuhan spesifik dari setiap individu. Karena itu, jangan sampai lupa untuk menambahkannya di anggaran.
So, kalau dilihat-lihat lagi, keperluan di tahun ajaran baru ini memang cukup banyak, dan sifatnya printilan. Kebanyakan orang tua selalu hanya fokus pada dana pendidikan yang akan digunakan untuk membayar uang pangkal atau iuran yang memang jumlahnya besar, sehingga yang printilan ini sering ke-skip. Padahal kalau misalnya dijumlah secara total, nominalnya juga banyak lo!
Jadi, penting untuk diingat bahwa persiapan yang matang terhadap kebutuhan anak-anak menjelang tahun ajaran baru adalah investasi dalam pendidikan mereka. Dengan memastikan bahwa mereka memiliki semua yang dibutuhkan, kita membantu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif yang dapat meningkatkan fokus dan motivasi mereka.
Selain itu, keterlibatan aktif dan dukungan orang tua juga sangat berperan dalam menumbuhkan rasa percaya diri dan kegigihan anak dalam menghadapi tantangan akademis. Mari kita dedikasikan waktu dan sumber daya kita untuk mempersiapkan anak-anak kita dengan sebaik-baiknya, karena investasi dalam pendidikan adalah investasi untuk masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
4 Pelajaran Keuangan di Hari Buruh Internasional
Hari Buruh Internasional, juga dikenal sebagai Hari Buruh atau May Day, dirayakan setiap tahun pada tanggal 1 Mei. Apakah kamu sudah tahu bagaimana sejarah hingga harus ada peringatan Hari Buruh ini?
Sejarah perayaan ini bermula dari gerakan buruh di akhir abad ke-19, terutama di Amerika Serikat dan Eropa. Pada masa itu, buruh di berbagai negara menuntut hak-hak mereka, seperti upah yang lebih baik, jam kerja yang lebih pendek, dan kondisi kerja yang lebih aman.
Pada tahun 1886, ribuan buruh di Amerika Serikat melakukan aksi mogok massal pada tanggal 1 Mei untuk menuntut hari kerja 8 jam. Salah satu insiden yang paling terkenal dan berdampak luas adalah insiden Haymarket yang terjadi pada tanggal 4 Mei 1886 di Chicago, yang menelan banyak korban.
Sebagai respons terhadap insiden Haymarket, pada tahun 1889, Kongres Internasional Kedua yang diadakan oleh Internasional Sosialis memutuskan untuk menjadikan tanggal 1 Mei sebagai hari solidaritas buruh internasional. Sejak itu, Hari Buruh Internasional telah dirayakan di seluruh dunia sebagai peringatan perjuangan buruh dan pencapaian hak-hak mereka.
Pelajaran Keuangan Hari Buruh Internasional

Hari Buruh Internasional, yang dirayakan setiap tanggal 1 Mei, merupakan peringatan penting bagi pekerja di seluruh dunia untuk menghargai kontribusi mereka terhadap ekonomi dan kemajuan sosial. Pada hari ini, karyawan bisa memanfaatkan kesempatan untuk meningkatkan pemahaman mereka tentang keuangan pribadi dan hak keuangan yang seharusnya mereka terima dari perusahaan tempat mereka bekerja.
Berikut beberapa pelajaran keuangan yang berkaitan dengan Hari Buruh:
1. Memahami hak-hak keuangan
Memahami hak-hak keuangan karyawan merupakan langkah penting dalam mengelola keuangan pribadi dan memastikan kesejahteraan finansial jangka panjang yang patut mulai dipelajari di momen Hari Buruh Internasional ini. Berikut adalah beberapa aspek penting dari hak keuangan karyawan yang perlu dipahami secara lebih detail:
- Gaji atau upah: Pastikan sebagai karyawan, kamu tahu gaji atau upah yang diterima sesuai dengan perjanjian. Periksa struktur gaji yang diterima termasuk komponen dasar, tunjangan, dan potongan.
- Tunjangan: Pelajari berbagai jenis tunjangan yang mungkin diterima, seperti tunjangan makan, transportasi, perumahan, atau kesehatan. Periksa apakah tunjangan tersebut diwajibkan oleh hukum atau merupakan kebijakan perusahaan.
- Cuti dan hari libur: Pahami hak terkait cuti tahunan, cuti sakit, cuti melahirkan, dan hari libur. Pastikan kamu mengetahui proses pengajuan cuti dan batasan yang mungkin ada.
- Bonus dan insentif: Cari tahu apakah kamu berhak atas bonus atau insentif berdasarkan kinerja, keuntungan perusahaan, atau pencapaian target. Ketahui juga kapan dan bagaimana bonus atau insentif tersebut dibayarkan.
- Jaminan sosial: Pahami tentang program jaminan sosial yang berlaku, seperti pensiun, asuransi dan program kesehatan, dan jaminan kecelakaan kerja. Pastikan kamu terdaftar dalam program ini dan mengetahui manfaat yang ditawarkan.
- Pesangon: Jika terjadi pemutusan hubungan kerja, pastikan kamu paham betul hak-hak sebagai pekerja untuk menerima pesangon sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam hukum atau perjanjian kerja.
- Overtime atau lembur: Pahami hak kamu terkait kompensasi untuk jam kerja lembur, termasuk tingkat upah lembur yang ditetapkan atau disepakati dan prosedur pengajuan klaim lembur.
- Kesempatan pelatihan dan pengembangan: Cari tahu tentang kesempatan pelatihan dan pengembangan yang ditawarkan oleh perusahaan, serta apakah ada dana atau subsidi yang tersedia untuk meningkatkan keterampilan dan karier kamu. Termasuk, apakah ada pelatihan keuangan atau financial training di kantormu?
Memahami hak-hak keuangan di Hari Buruh Internasional akan membantumu memastikan bahwa kamu menerima kompensasi yang adil dan layak serta memungkinkanmu untuk mengelola keuangan pribadi dengan lebih baik. Jangan ragu untuk mengajukan pertanyaan atau mencari bantuan dari HRD perusahaan, rekan kerja, atau ahli hukum ketenagakerjaan jika kamu merasa hak-hak keuangan tersebut tidak terpenuhi.

2. Penyusunan anggaran berdasarkan gaji
Setelah paham dengan hak-hak keuangan yang seharusnya diterima dari perusahaan, enggak seharusnya berhenti di situ saja. Di momen Hari Buruh Internasional ini, sebagai karyawan, belajar menyusun anggaran pribadi berdasarkan gaji dan tunjangan yang diterima, untuk mencapai tujuan keuangan.
Tahapannya meliputi mengenali kebutuhan dan pengeluaran, membuat anggaran, membuat prioritas, hingga membangun dana darurat.
3. Perencanaan pensiun
Karyawan harus mulai merencanakan pensiun sejak dini, setidaknya bisa menghitung kebutuhan pensiun seperti apa dan kemudian membuat rencana agar kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan baik.
Hal ini juga termasuk memahami opsi dana pensiun yang ditawarkan oleh perusahaan atau pemerintah. Dengan memahami kebutuhan, karyawan juga akan bisa memperkirakan dana pensiun apakah cukup dengan opsi dari perusahaan, ataukah harus menambah instrumen secara mandiri.
4. Pengelolaan utang
Sudah bukan rahasia lagi, bahwa karyawan sering kali terlibat masalah utang. Lebih parah lagi, terlibat utang pada rentenir yang mencekik.
Utang memang tak dilarang. Bahkan jika dikelola dengan baik, utang dapat menjadi leverage untuk karyawan bisa meningkatkan kesejahteraan hidup. Karena itu, adalah penting di momen Hari Buruh Internasional ini untuk menjadi garis start bagi karyawan untuk sadar pentingnya pengelolaan utang yang baik, dan memahami manfaat sebenarnya dari utang.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa hubungan antara Hari Buruh Internasional dan pelajaran keuangan bagi karyawan terletak pada kesadaran akan pentingnya keuangan pribadi dan hak-hak keuangan dalam meningkatkan kualitas hidup dan keberlanjutan karier mereka. Dengan memahami dan mengelola keuangan mereka dengan baik, karyawan akan lebih siap menghadapi masa depan yang lebih baik secara finansial.
Yuk, sejahtera bersama!
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!