Belajar Finansial Seru dalam Genggamanmu Bersama Levio x QM Financial!
Ngurusin soal keuangan itu dulu ribet! Membosankan, dan terlihat rumit. Belajar finansial? Duh, ntar deh.
Tapi, sekarang, seiring perkembangan zaman, belajar finansial enggak lagi ribet loh! Bahkan bisa seru dan menyenangkan. Ya, tinggal tergantung belajarnya pakai apa. Betul nggak?
Nah, buat kamu yang menunggu-nunggu metode belajar finansial yang beda, yang sedang dikembangkan oleh QM Financial beberapa bulan belakangan, sekarang sudah bisa kamu gunakan! Namanya Levio.
Nah, buat kamu yang penasaran dan pengin segera mencoba, simak dulu beberapa hal terkait aplikasi ini ya.
Apa Itu Levio?
Levio adalah sebuah aplikasi untuk belajar sesuai dengan metode gamifikasi. Kerennya, disebut dengan gamified microlearning.
Di sini kamu bisa belajar finansial dengan cara yang berbeda, nggak ngebosenin, bahkan kamu juga bisa ikut berinteraksi dalam aplikasinya. Cara belajar ini memang beda, karena user diajak juga untuk ikut berperan dalam sebuah studi kasus yg dikemas dalam bentuk visual naratif ala komik yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga fun dan seru!
Aplikasinya bisa kamu unduh secara gratis di PlayStore maupun AppStore. Dan, setelah kamu melakukan transaksi, kamu akan diarahkan ke aplikasi QM Financial.
Dengan kelas dalam genggamanmu, kamu bisa belajar kapan saja dan di mana saja, dengan seru!
Apa Saja yang Bisa Dipelajari di Levio?
Untuk saat ini, kamu bisa mempelajari modul Basic Financial dari QM Financial, yang meliputi:
- Blueprint of Your Money: tentang konsep dasar perencanaan keuangan yang komprehensif
- How to Manage Your Cash Flow: tentang caranya mencari tahu kondisi kesehatan keuanganmu, dan bagaimana mengatasi berbagai masalah arus keuangan pribadi.
- How to Set Your Financial Goal: tentang bagaimana menentukan prioritas tujuan finansial yang ingin kamu capai
- Get to Know Your Investment Products: mengenali berbagai pilihan instrumen investasi yang membantumu mencapai tujuan finansial
- How to Manage Your Debt: mengenali bad and good debt, dan bagaimana caranya agar bisa segera bebas dari utang
Kelima topik tersebut dapat kamu pelajari dalam satu aplikasi yang sama, dan kamu akan mendapatkan akses selama 3 bulan. Cukup banget kan, buat menyelesaikan setiap tahapannya?
Ada berbagai sesi dengan metode pembelajaran berbeda bisa kamu nikmati dan lakukan di Levio lo! Jadi, enggak hanya sebatas membaca materi saja. Apa saja metodenya? Yaitu:
- Read lesson
- Exercise lesson
- Visual Narrative lesson
- Quiz lesson
- Exam lesson
- Mini games
See? Jadi, memang cocok banget buat kamu yang suka belajar secara aktif.
Kenapa Harus Levio?
Kan sudah ada FCOS? Apa bedanya dengan kelas dengan model webinar? Kan modulnya sama?
Wah, pertanyaan yang menarik!
Aplikasi gamified microlearning QM Financial di Levio ini cocok banget untuk melengkapi proses pembelajaran finansialmu, di samping kelas-kelas online di Financial Clinic Online Series, alias FCOS, seperti yang sudah ada sekarang. Jadi, ini bisa jadi bahan tambahan buat kamu, karena di Levio ini, ada semacam latihan-latihannya juga, yang dapat menguji seberapa banyak kamu sudah menyerap materi yang diajarkan oleh trainer.
Jadi, bisa dibilang, Levio merupakan suplemen belajar kelas FCOS.
Sedangkan, jika kamu sudah pernah mengikuti FCOS, Levio ini bisa jadi aplikasi yang dapat membantumu me-refresh kembali materi-materi yang sudah kamu pelajari.
Apa keunggulan belajar dengan Levio?
- Materinya bite-sized, artinya porsinya kecil-kecil dan gurih, kayak makan popcorn. Jadi, lebih mudah dicerna dan lebih asyik. Masing-masing sesi hanya sekitar 5 menit, dan itu pun bisa kamu ulang kembali nanti. Atau, di bagian exercise-nya, nilaimu kurang? Ulangi saja, sampai semua jawaban benar.
- Variatif, seperti bisa kamu lihat di atas, karena di sini kamu enggak hanya diminta membaca materi saja, atau mendengarkan trainer menjelaskan saja, karena ada 5 metode belajar bisa kamu lakukan sekaligus di sini.
- Ada mini games juga loh! Ya, kan, jenuh juga kalau belajar terus, ya kan? Jadi, jedalah dulu.
Nah, kurang seru gimana lagi coba?
Yuk, buruan mulai keseruan belajar finansialmu di Levio! Segera daftar, dan unduh aplikasinya ya. Belajar finansial di mana pun, kapan pun, jadi asyik!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Financial Infidelity: “Perselingkuhan” yang Jadi Penyebab No. 2 Terbanyak Perceraian
Pernah dengar “infidelity” kan? Yes, artinya perselingkuhan. Kalau ini terjadi dalam sebuah pernikahan, sudah pasti bakalan terlihat dampaknya seperti apa. Nah, kalau financial infidelity, sudah pernah dengar juga?
Apa itu financial infidelity?
Kalau dilihat dari dua asal katanya seharusnya makna istilah ini sudah jelas sih.
Financial adalah keuangan, atau finansial. Dan, infidelity adalah perselingkuhan. So, financial infidelity adalah perselingkuhan keuangan. Ini adalah keadaan ketika terjadi ketidakjujuran antara pasangan suami istri tentang keuangan dalam rumah tangga mereka. Ada rahasia di antara mereka. Tsah.
Dari mana asal munculnya istilah financial infidelity ini?
Kalau mau mencari asal muasal yang paling awal sih belum ketemu. Tetapi, syahdan, ada sebuah survei yang terbit tahun 2018 di Journal of Financial Therapy yang mengungkap fakta mengejutkan. Bahwa sebanyak 27% pasangan melakukan financial infidelity terhadap pasangannya.
Lalu, apa saja bentuk financial infidelity ini?
Ternyata menurut Investopedia, ini dia bentuk-bentuknya.
Kalau diterjemahkan secara bebas, adalah sebagai berikut:
- Menyembunyikan pembelian sesuatu
- Berbohong mengenai harga barang yang sudah dibeli
- Berbelanja untuk anak-anak, tanpa memberi tahu pasangan
- Bilang kalau beli diskon, padahal enggak
- Barang baru diakui sudah lama beli
- Ambil tabungan nggak bilang-bilang pasangan
- Apply kartu kredit tanpa sepengetahuan pasangan
- Menyembunyikan tagihan kartu kredit
- Tidak jujur kalau punya utang
- Punya rekening rahasia
- Uang dipakai untuk judi, tanpa memberi tahu pasangan
- Menyembunyikan bonus atau kenaikan gaji
Ini menarik, meskipun surveinya diadakan di Amerika Serikat. Berarti, berlakunya untuk warga AS doang dong? Yah, sepertinya di Indonesia juga belum pernah ada survei dan penelitian terkait hal ini sampai dengan hari ini. Namun, ini menarik karena yakin deh, hal seperti ini juga terjadi di Indonesia.
Kok sampai bisa terjadi yang namanya financial infidelity ini ya?
Salah satu penyebabnya yang terbesar bisa jadi adalah mindset. Faktanya, sebanyak 32% responden dalam survei yang sama berpendapat, bahwa kondisi keuangan itu tetap merupakan privacy masing-masing pihak—baik suami maupun istri—meski mereka berdua telah menikah secara sah.
Penyebab lain bisa jadi adalah rasa kekhawatiran untuk tidak disetujui.
Ingat akan kasus bapak-bapak yang menyembunyikan nota pembelian printilan games dari istri? Atau, bapak-bapak yang meminta pihak olshop untuk “memalsukan” harga barang menjadi setengahnya?
Ingatkah juga dengan ungkapan, “Lebih mudah meminta maaf ketimbang meminta izin.”?
Nah, jadi sepakat kan, bahwa fenomena financial infidelity ini juga terjadi di Indonesia? Hanya angkanya saja yang belum diketahui secara pasti.
Padahal, tak perlu terjadi “perselingkuhan”, nyatanya masalah ekonomi menjadi penyebab terbesar pasangan akhirnya memutuskan untuk bercerai.
Financial infidelity adalah bagian dari masalah ekonomi yang bisa terjadi dalam rumah tangga.
Lalu, apa yang harus dilakukan?
Keuangan memang bisa menjadi bahan perdebatan besar di antara pasangan suami istri. So, adalah penting bagi setiap pasangan untuk terbuka mengenai situasi keuangan, pengeluaran, dan sikap masing-masing terhadap uang.
Salah satu hal yang harus segera dilakukan untuk mengatasi (atau mencegah) terjadinya financial infidelity adalah dengan mengecek komitmen antara suami istri terkait pengaturan keuangan keluarga.
Coba kembali pada: apa yang dulu disepakati? Apa tujuan utama dalam pernikahan? Apa saja tujuan finansial keluarga yang harus dicapai?
Setelah sudah kembali “ke jalan yang benar”, selanjutnya cari solusi yang paling tepat agar kedua belah pihak dapat menjalankan rencana keuangan dengan nyaman, tanpa harus merasa perlu untuk berahasia, berbohong, dan sebagainya. Misalnya saja, supaya suami nggak mesti harus menyembunyikan nota pembelian printilan games, beri saja jatah alokasi dana khusus untuk hobinya. Suami sendiri juga harus berkomitmen, ketika pengeluaran uang sudah mendekati limit, maka harus ada rem darurat yang harus segera diinjak. Ingat akan tujuan finansial yang lebih besar dan penting bagi keluarga.
Hmmm, kalau hal-hal seperti financial infidelity dan keuangan pasangan suami istri ini kayaknya asyik nih ya, kalau diobrolkan bersama dalam sebuah forum bersama pakar-pakar multidisiplin di bidangnya. Ya kan? Kita jadi bisa mendengar pengalaman orang lain, yang barangkali sama dengan yang kita alami juga. Bahkan bisa mendengarkan kupasan mengenai ini dari sisi psikologis.
Bagaimana menurutmu?
Apa Itu Human Capital, dan Apa Saja yang Bisa Dilakukan untuk Mengoptimalkannya?
Jika kamu berkutat—entah itu sebagai pemilik, direksi, manajemen, atau karyawan—di sebuah perusahaan, barangkali kamu akan familier dengan human resource, atau yang sering disebut dengan sumber daya manusia. Tetapi, apakah kamu pernah mendengar mengenai human capital?
Di zaman sekarang—terutama saat kita sudah mulai menjalani yang namanya industri 4.0—tenaga kerja tak lagi dipandang sebagai sekadar sumber daya saja. Tenaga kerja atau karyawan merupakan aset penting bagi operasional, kemajuan, dan masa depan bisnis perusahan. Yes, inilah yang disebut dengan human capital.
Apa Pengertian Human Capital?
Menurut Investopedia, human capital itu pengertiannya adalah sebagai berikut:
Human capital is an intangible asset or quality not listed on a company’s balance sheet. It can be classified as the economic value of a worker’s experience and skills. This includes assets like education, training, intelligence, skills, health, and other things employers value such as loyalty and punctuality.
Kalau dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia, kurang lebih artinya adalah aset tak berwujud atau yang tak ada dalam neraca keseimbangan perusahaan, namun membawa nilai ekonomis pada bisnis perusahaan. Human capital erat kaitannya dengan kualitas manusia, yang didefinisikan oleh pengalaman kerja, keterampilan, pendidikan, tingkat kecerdasan, kesehatan, dan hal lain yang dapat dinilai seperti loyalitas dan ketepatan waktu.
Mengapa Penting untuk Mengoptimalkan Human Capital?
Di Indonesia, yang sekarang sedang menuju ke industri 4.0 sepenuhnya—yang mengutamakan pemanfaatan teknologi canggih hampir di semua sektor, human capital menjadi sangat penting.
Memang jadi tantangan besar tersendiri bagi Indonesia yang merupakan negara berflower ini. Apalagi ketika kita sudah bergabung dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN, atau MEA, saat tenaga kerja Indonesia dituntut untuk menjadi lebih meningkat kualitasnya.
Logikanya sederhana saja, ketika kualitas tenaga kerja meningkat maka kesejahteraan mereka pun juga kan membaik.
Oleh karena itu, memang karyawan tak seharusnya dianggap sekadar sebagai sumber daya saja, tetapi merupakan modal yang harus dikelola dengan baik agar nilainya bisa dilipatgandakan dan produktivitasnya juga meningkat.
Karenanya investasi pada peningkatan kualitas karyawan, yang meliputi skill, kompetensi, pengetahuan, dan loyalitas, ini sudah seharusnya menjadi prioritas bagi perusahaan.
Perusahaan sudah seharusnya tak perlu mencemaskan biaya yang harus dikeluarkan, karena sekali lagi, ini adalah investasi. Manfaat yang didapatkan nantinya akan sangat besar dan bersifat jangka panjang.
Apakah Human Capital Dapat Mengalami Depresiasi?
Seperti halnya jenis modal yang lain, modal yang berupa tenaga kerja manusia ini juga nggak kebal terhadap depresiasi.
Paling jelas sih bisa diukur dalam bentuk upah atau kemampuan untuk tetap bekerja. Hal yang paling umum terjadi hingga menyebabkan terdepresiasinya human capital ini adalah pengangguran, cedera, penurunan kesehatan mental, atau ketidakmampuan untuk mengikuti inovasi.
Contohnya begini. Misalnya saja ada seseorang yang memiliki keterampilan khusus. Jika ia menganggur terlalu lama, maka bisa saja ia kehilangan spesialisasinya ini. Mungkin satu dua hal masih “nyantol”, tapi yang lain, menguap seiring waktu.
Karenanya, perlu bagi perusahaan untuk mengadakan training atau sekadar refreshing terhadap kompentensi karyawan, untuk memastikan bahwa mereka tetap ter-update dengan perkembangan terbaru. Berikan juga berbagai pengetahuan baru, agar mereka termotivasi untuk upgrade diri masing-masing.
Meningkatkan Human Capital dengan Training Keuangan
Salah satu cara untuk mengelola human capital adalah dengan memastikan bahwa para karyawan tidak mengalami masalah keuangan yang serius. Masalah keuangan akan menimbulkan beban tersendiri bagi karyawan, yang kemudian bisa berakibat pada menurunnya produktivitas hingga meningkatnya cuti izin sakit.
Tentunya, jika produktivitas menurun dan karyawan jadi sering tidak masuk kerja karena sakit, hal ini akan dapat membuat operasional perusahaan menjadi tersendat. Bahkan, bisa berimbas kerugian yang cukup banyak.
Yes, training keuangan bisa jadi merupakan salah satu pelatihan penting agar skill mengelola keuangan pribadi karyawan menjadi lebih baik. Tak hanya cukup sekali saja diberikan, training keuangan untuk meningkatkan skill pengelolaan keuangan pribadi ini sebaiknya diadakan secara simultan dan berkelanjutan, demi meminimalkan dampak yang bisa terjadi dari terdepresiasi human capital tersebut.
Yuk, berikan training keuangan, yang disesuaikan dengan masalah yang paling sering harus dihadapi, untuk meningkatkan kualitas human capital! Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialnya. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Perencanaan Dana Pensiun: Ini Dia 5 Faktor yang Bisa Memengaruhinya
Dana pensiun barangkali merupakan tujuan finansial yang meminta komitmen paling tinggi, lantaran bisa jadi horizon waktunya sangat panjang dan nominalnya yang sangat besar.
Masa pensiun itu juga merupakan kepastian; pasti datang dan tak bisa diundur.
Akan ada masalah keuangan yang cukup serius, jika kita tidak memiliki rencana dana pensiun yang kuat.
Memang untuk para karyawan, ada fasilitas Jaminan Pensiun dan Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan yang bisa jadi opsi dana pensiun. Namun, ada baiknya dicek lagi dengan kebutuhanmu. Jika hanya dengan program pensiun dari BPJS Ketenagakerjaan ini, apakah nantinya kebutuhanmu akan ter-cover dengan baik?
Ataukah, harus menyiapkan alternatif dana pensiun lainnya juga?
Ada beberapa hal yang dapat memengaruhi perencanaan dana pensiun. Yuk, kita lihat!
5 Faktor yang Dapat Memengaruhi Perencanaan Dana Pensiun
1. Utang
Begitu kamu mulai merencanakan untuk membangun dana pensiun, maka kamu juga harus sudah punya skema pelunasan utang yang realistis, dan dapat dibereskan sesegera mungkin.
Mengapa?
Karena, beban utang seharusnya sudah tak lagi harus kamu tanggung begitu kamu menjelang memasuki masa pensiun. Ya masa sudah pensiun masih memikirkan bagaimana melunasi utang KPR, misalnya? Ingat ya, bahwa kamu sudah tak lagi punya penghasilan aktif untuk menjadi sumber pendanaan cicilan utang.
Jadi, mau pensiun kapan? Pastikan utangmu sudah selesai sebelumnya.
2. Gaya hidup
Gaya hidupmu sekarang akan menentukan kebutuhan dana pensiun di masa depan.
Mengapa?
Satu, harga kebutuhan pokok, saat kamu mulai masuk ke masa pensiun, sudah pasti berbeda dengan harga kebutuhan pokok di zaman sekarang. Jadi, pastikan kamu sudah menggunakan future value untuk menghitung kebutuhanmu di masa pensiun lagi, misalnya, 15 – 25 tahun mendatang.
Dua, tentang kebiasaan belanja. Mungkin kamu harus menyesuaikan kebiasaan belanja kamu dengan yang baru pasca masa pensiun. Dan, mengubah kebiasaan belanja ini nggak mudah loh. Jika kamu memang sudah punya gaya hidup sederhana, maka biasanya sih kamu tak akan mengalami banyak kesulitan ketika sudah benar-benar memasuki masa pensiun.
Proyeksikan apa saja kebutuhanmu di masa pensiun nanti. Termasuk di dalamnya adalah keperluan makanan, utilitas rumah, transportasi, dan sebagainya.
3. Kesehatan
Sebagai pensiunan nanti, barangkali kesehatan kita juga akan mengalami penurunan, seiring meningkatnya usia. Hal itu wajar. Namun, ini berarti bahwa kamu perlu mempersiapkan dananya juga. Dana pensiun, khusus untuk dana kesehatan.
Apakah dengan BPJS Kesehatan saja cukup? Atau, kamu perlu menambah dengan asuransi kesehatan swasta yang lain? Mungkin kamu juga perlu tambahan untuk cover biaya penyakit kritis, jika memang ada?
Ingat juga, bahwa mungkin ada peluang bahwa kamu tidak bisa memanfaatkan manfaat BPJS Kesehatan. Misalnya, untuk membeli obat-obatan yang bebas di pasaran, yang karena satu dan lain sebab, kamu harus beli sendiri.
Itu semua tergantung pada kesehatanmu sendiri juga ya. Kalau sekarang kesehatanmu prima, mungkin juga kamu tak perlu menambah dana khusus. Tetapi, jika sekarang kamu sudah memiliki riwayat kesehatan yang rentan terhadap penyakit, maka hal ini juga akan memengaruhi dana pensiunmu kelak.
4. Kegiatan pengisi waktu
Biasanya sih, baru setelah memasuki masa pensiun, kita baru benar-benar mulai menyadari sepenuhnya tentang arti pentingnya pekerjaan untuk hidup kita. Terutama sih ini berlaku buat mereka yang memang career-oriented, ataupun para entrepreneur. Mengapa? Karena biasanya ada passion yang kuat ikut berperan di situ.
Bekerja barangkali tak sekadar untuk mencari nafkah. Tetapi, bisa jadi pekerjaan itu menjadi cara kita untuk eksis dan berperan nyata di tengah masyarakat. Pekerjaan memberi kita tujuan hidup.
So, di saat memasuki masa pensiun, kamu harus siap dengan rasa “kekosongan” yang mungkin mendadak muncul, yang kemudian harus diakomodasi dengan tepat. Kalau enggak? Wah, akibatnya bisa bermacam-macam, salah satunya adalah munculnya post power syndrome.
Karenanya, rencanakanlah kegiatan yang dapat kamu lakukan pasca pensiun. Dan, pastinya harus dicek juga, apakah kegiatan ini membutuhkan dana khusus tambahan di samping biaya hidup.
5. Tempat tinggal
Rencana akan tinggal di mana juga memengaruhi dalam perencanaan dana pensiun. Ini pastinya masuk akal, kalau mau tetap tinggal di Jakarta ya harus siap dengan biaya hidup di Jakarta. Sedangkan, kalau mau melipir ke daerah—ke Yogyakarta, misalnya—tentu biaya hidup juga akan berbeda.
So, hal ini juga harus menjadi pertimbangan. Misalnya, sekarang bekerja di Jakarta dan sudah ada rumah, kalau nanti mau menghabiskan masa pensiun di Yogyakarta, maka kamu tentu harus menyiapkan rumahnya dulu.
Masa pensiun memang seharusnya adalah masa ketika kita merasakan kebebasan finansial sejati. Sudah tak ada tanggungan—utang sudah lunas, tanggungan anak juga sudah berkurang, penghasilan juga seharusnya sudah bersumber dari aset aktif.
Jadi, gimana? Pengin mempersiapkan masa pensiun yang bebas finansial? Download saja modulnya di Udemy!
Di Udemy, QM Financial menyediakan berbagai modul yang bisa kamu pilih sesuai kebutuhanmu. Dengan sekali pembayaran, kamu bisa memperoleh akses ke materi seumur hidup, dengan berbagai fasilitasnya.
Salah satu modul andalan QM Financial di Udemy adalah Journey to Financial Freedom, buat kamu yang pengin merencanakan dana pensiun yang memungkinkanmu untuk meraih kebebasan finansial.
Enaknya belajar di Udemy, kamu enggak terikat oleh waktu. Kamu bisa mempelajari semua materi kapan pun, karena aksesnya lifetime untuk sekali pembayaran saja.
Asyik kan?
Yuk, belajar bareng di Udemy. Tim QM Financial tunggu di sana ya!
Ikut Investasi Obligasi di ORI019 Yuk! Begini Caranya!
Pemerintah kembali menawarkan salah satu seri surat utang negara, berseri ORI019, kepada masyarakat yang ingin investasi obligasi dengan relatif aman.
Sekilas Mengenai Obligasi Negara
Obligasi negara merupakan salah satu bentuk instrumen surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah. Kalau dalam bahasa Inggris, dikenal dengan nama government bond.
ORI, atau Obligasi Ritel Indonesia, pertama kali diterbitkan pada 9 Agustus 2006. Saat itu, ORI001 menawarkan tingkat bunga yang cukup tinggi loh—bahkan tertinggi sepanjang sejarah—yaitu sebesar 12.05%.
ORI yang memberikan tingkat bunga tertinggi kedua adalah ORI005, yaitu sebesar 11.45%.
ORI019 yang akan terbit 24 Februari 2021 mendatang, dan ditawarkan mulai 26 Januari 2021 ini, merupakan seri obligasi negara ke-19, yang bisa dibeli secara online atau berbentuk e-SBN.
Investasi Obligasi di ORI019, untuk Bantu Pemulihan Ekonomi
Sejatinya, saat sedang ada surat obligasi ditawarkan oleh pemerintah, maka saat itu pemerintah juga sedang memberi kita kesempatan untuk secara langsung berperan serta dalam program pembangunan negara.
Pada umumnya, surat utang negara seperti ORI ini ditawarkan untuk menutup defisit APBN, dan secara khusus lagi dananya akan dialirkan ke sektor tertentu. Beberapa kali pendanaan melalui ORI dialokasikan untuk pengembangan sektor infrastruktur. Nah, untuk kali ini, ORI019 ditawarkan dan hasil pengumpulan dananya akan dipergunakan untuk percepatan pemulihan ekonomi dan juga penanganan pandemi COVID-19 yang tak kunjung menunjukkan penurunan.
Beberapa keuntungan investasi obligasi negara antara lain:
- Relatif aman, karena risikonya sangat minimal. Surat utang negara dijamin oleh Undang-Undang, sehingga meskipun tetap ada, tetapi risiko seperti gagal bayar bisa sangat diminimalkan. Kamu nggak perlu khawatir pemerintah enggak bisa mengembalikan danamu. Aset negara ada banyak kok!
- ORI019 menawarkan kupon tetap, atau fixed rate, sebesar 5.57% p.a, yang akan dibayarkan di setiap tanggal 15. Tingkat suku bunga ini memang lebih rendah daripada kupon yang ditawarkan di ORI018, tetapi tetap lebih tinggi daripada deposito yang saat ini paling tinggi “hanya” sekitar 4%.
- Kupon pertama akan dibayarkan 15 April 2021. Dengan demikian—sesuai nilai investasi masing-masing—kamu bisa mengandalkan untuk dapat “gaji” dari investasi obligasi negara ini selama tenor 3 tahun, dan akan jatuh tempo pada 15 Februari 2024. Luar biasa kan?
- ORI019 bisa mulai dipesan dari nominal Rp1 juta, dan selanjutnya kelipatan Rp1 juta, hingga maksimal Rp3 miliar.
- ORI019 merupakan obligasi tanpa warkat, dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder setelah melewati Minimum Holding Period (MHP) 1 kali periode pemberian kupon. So, buat kamu, misalnya pengin mendapatkan capital gain dari selisih harga obligasi ataupun ternyata uangnya mau dipakai, kamu bisa menjualnya melalui mitra distribusi tempat kamu pertama membeli obligasi ini.
Nah, gimana? Sudah semakin tertarik untuk ikut investasi obligasi ORI019?
Kalau iya, berikut step by step yang bisa kamu lakukan untuk mulai investasi obligasi bersama ORI019.
Cara Memesan ORI019
- Lakukan registrasi pada Mitra Distribusi yang bisa dipilih langsung di laman website Kemenkeu ini. Ada banyak, kamu bisa pilih salah satunya. Kalau sudah punya akun di salah satu Midis tersebut sih lebih mudah, karena tinggal daftar, dan datamu diverifikasi. Setelah itu, tanpa banyak prosedur lagi, kamu bisa mulai memesan ORI019.
- Setelah pendaftaran selesai, dan datamu sudah diverifikasi, selanjutnya kamu bisa langsung memesan ORI019 sesuai kebutuhanmu. Sebelumnya, jangan lupa untuk membaca semua syarat dan ketentuannya dengan saksama ya. Jangan lupa, tentukan #TujuanLoApa dan berinvestasilah sesuai kebutuhan.
- Setelah pemesananmu diverifikasi, selanjutnya kamu akan menerima email berisi kode billing, sesuai kebijakan masing-masing Mitra Distribusi. Pembayaran bisa dilakukan melalui ATM dengan transfer seperti biasa, mobile banking, internet banking, dan cara pembayaran lainnya yang sudah ditentukan oleh Mitra Distribusi.
- Setelah melakukan pembayaran, kamu akan menerima konfirmasi serta Nomor Transaksi Penerimaan Negara, atau NTPN. Selanjutnya, kamu akan mendapatkan alokasi ORI019 pada saat tanggal setelmen. Bukti konfirmasi kepemilikan ORI019 dapat diminta pada Mitra Distribusi yang bersangkutan.
Nah, cukup mudah kan ya, cara memesan ORI019?
Yuk, segera ikutan investasi obligasi negara ini, jangan sampai ketinggalan!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Training Keuangan, Kapan Dibutuhkan Karyawan? Ini 7 Tandanya
Sudah tahu kan, pentingnya memberikan training keuangan pada karyawan? Di samping untuk memperkenalkan habit baru yang baik terhadap pengelolaan keuangan, training keuangan karyawan juga dapat meningkatkan kinerja dan produktivitas karyawan.
Lalu, kapan waktu terbaik untuk memberikan training keuangan ini? Simak ulasannya sampai selesai berikut ini yuk!
Tanda dan Kapan Perlu Memberikan Training Keuangan untuk Karyawan
Ketika karyawan baru saja mulai masuk untuk bekerja (entry level)
Adalah penting bagi karyawan yang baru mulai masuk kerja dan menerima gaji pertama untuk segera dapat mengelola keuangan dengan baik. Ini berlaku baik bagi yang memang sudah berpengalaman kerja di perusahaan lain sebelumnya, ataupun yang baru pertama kali kerja alias fresh graduates dan first jobbers.
Kesadaran dan keterampilan mengelola keuangan akan sangat lebih baik jika dimiliki sejak dini. Dengan demikian, karyawan masih punya banyak waktu untuk menyusun berbagai tujuan finansial dan kemudian membuat rencana yang komprehensif.
Ketika produktivitas karyawan mulai menurun
Salah satu penyebab produktivitas karyawan yang menurun adalah ketika mereka mengalami financial insecurities dalam hidup mereka. Financial insecurities ini bisa jadi kecemasan terhadap cash flow yang mereka khawatirkan tidak cukup, memiliki utang yang tak kunjung lunas, hingga kekhawatiran menghadapi masa depan yang tak jelas.
Ada data penelitian yang membuktikan, bahwa 1 dari 4 karyawan di kantor mengalami stres dan penurunan produktivitas karena masalah keuangan.
So, ketika produktivitas karyawan dirasa mulai menurun, bisa jadi ini adalah salah satu indikator bahwa mereka sedang ada masalah yang membuat kurang fokus. Besar kemungkinan masalah tersebut adalah masalah keuangan. Itulah waktu yang tepat untuk mengadakan training keuangan bagi mereka.
Ketika karyawan mulai terlalu sering kasbon atau memiliki terlalu banyak utang
Kadang perusahaan memang menyediakan fasilitas pemberian pinjaman dana pada karyawan dengan bunga lunak, demi membantu kesejahteraan karyawan. Pinjaman ini bisa berupa pinjaman dengan jangka tertentu, ataupun yang berupa kasbon.
Namun, kadang ada saja satu dua karyawan yang kasbon terus menerus, atau malah terlibat dengan pinjaman online ilegal yang dewasa ini marak terjadi.
Kalau sudah begini, bisa dipastikan bahwa karyawan pasti memiliki masalah keuangan yang cukup besar. Ada baiknya, perusahaan membantu dengan memberikan training keuangan agar karyawan lebih terampil mengelola keuangannya sendiri tanpa harus utang lagi.
Saat karyawan mendapatkan kenaikan gaji
Kenaikan gaji memang menjadi hal yang paling ditunggu. Tetapi, tak jarang, kenaikan gaji juga diikuti dengan kenaikan lifestyle—gaya hidup yang kalau tidak dikelola dengan baik bisa menjebak karyawan hingga hidup melebihi kemampuan.
Ini tentu saja membawa kerugian bagi diri karyawan sendiri.
So, ada baiknya, saat perusahaan berencana untuk menaikkan gaji para karyawan, saat itu juga direncanakan untuk memberikan training keuangan agar karyawan dapat mengelola gajinya dengan lebih baik lagi.
Ketika karyawan sudah bekerja cukup lama di perusahaan yang sama
Ketika karyawan sudah cukup lama bekerja di suatu perusahaan—misalnya sudah beberapa tahun—maka saat itulah ia memasuki fase retain.
Training keuangan karyawan akan sangat baik jika diberikan lagi, untuk mengingatkan karyawan agar mereview apa yang sudah dicapai sejauh ini. Selanjutnya, karyawan juga perlu diingatkan lagi untuk terus membangun aset, sehingga pada waktunya nanti dapat dikonversi menjadi aset aktif menjelang pensiun.
Ketika lifestyle karyawan terlihat melebihi kemampuan finansialnya
Memang menjadi hak karyawan mana pun untuk memanfaatkan gajinya untuk keperluan apa pun. Namun, ketika ada tanda-tanda bahwa karyawan hidup dengan lifestyle yang melebihi kemampuannya, maka saat itu pula perusahaan wajib mengingatkannya.
Salah satu caranya adalah dengan memberikan training keuangan yang sesuai dengan kondisi si karyawan.
Jangan sampai sudah terlanjur terlilit utang, baru diberi training. Bisa jadi, saat itu sudah terlambat.
Ketika karyawan perlu disadarkan tentang pentingnya dana pensiun
Sering terjadi ketika karyawan merasa belum perlu memikirkan dana pensiun, karena mereka merasa masih muda, masih punya banyak sekali waktu untuk berkarya dan menghasilkan uang.
Well, pendapat ini enggak salah, tetapi perlu untuk membuat mereka sadar, bahwa masa pensiun perlu untuk direncanakan sejak dini.
Mereka punya privilege pada jangka waktu yang masih panjang, sehingga beban untuk menabung masih akan ringan. Jangan tunggu sampai berusia 45 tahun dulu, baru kemudian berencana untuk pensiun. Khawatirnya, beban menabung akan lebih berat, dan waktunya terlalu singkat untuk membangun aset.
Nah, itulah tanda karyawan perusahaan perlu mendapatkan training keuangan.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Budgeting Adalah Koentji: 3 Cara Melakukannya dengan Mudah
Budgeting adalah salah satu langkah penting dalam pengelolaan keuangan. Tak hanya di perusahaan, budgeting juga penting ketika kita hendak mengatur keuangan pribadi.
Jika ingin sukses mengatur keuangan, maka mulailah dengan mengendalikan cash flow. Cara mengendalikan cash flow adalah dengan membuat budgeting.
Nah, singkatnya sih begitu.
Untuk memahami budgeting secara lebih detail, ikuti artikel ini sampai selesai ya.
Apa Itu Budgeting?
Budgeting adalah sebuah istilah berbahasa Inggris, berasal dari kata dasar budget. Jika dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia, bujet ini artinya adalah:
anggaran pemasukan dan pengeluaran uang; anggaran belanja
n Ek rencana anggaran terperinci sebagai pedoman untuk menjalankan operasi pada masa yang akan datang dan juga digunakan sebagai dasar untuk melakukan penilaian atas pelaksanaan.
Demikian menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia.
So, kalau disimpulkan, budgeting adalah proses pembuatan anggaran belanja, yang meliputi catatan penghasilan dan pengeluaran uang dalam satu periode tertentu.
Fungsi Budgeting
Banyak manfaat yang bisa kita rasakan jika kita dapat membuat budgeting untuk keuangan kita sendiri. Beberapa fungsi budgeting adalah sebagai berikut:
- Untuk menentukan seberapa banyak uang yang bisa kita pakai untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini penting karena—mari kita realistis saja—bahwa kebutuhan hidup kita itu selalu akan lebih banyak dari sumber daya yang kita punya. Karena itu, kalau tidak ditentukan batasannya, wah, bisa-bisa bablas dan akhirnya berpeluang memunculkan masalah keuangan di masa depan.
- Alat pembanding antara penghasilan dan pengeluaran. Dari sini kita dengan segera bisa mengetahui jika terjadi “besar pasak daripada tiang”, sehingga bisa dilakukan berbagai penyesuaian, agar keuangan bisa lebih efektif.
- Alat kontrol keuangan. Persis seperti yang diuraikann di poin pertama. Budgeting adalah alat pengendali—alat kita untuk membatasi pengeluaran. Kita bisa melihat, mana kebutuhan yang memang harus dipenuhi, mana yang bisa ditunda dulu, dan mana yang sebaiknya dicoret saja dari budgeting ini.
- Budgeting adalah alat support untuk mewujudkan rencana keuangan. Kalau cash flow nggak beres, mustahil kita bisa membuat rencana untuk mencapai tujuan keuangan—baik pendek, menengah, terutama tujuan jangka panjang.
- Menjadi alat untuk mengukur pertumbuhan aset kita.
Cara Melakukan Budgeting
Kita sudah sepakat bahwa budgeting adalah hal terpenting dalam perencanaan keuangan. Lalu, bagaimana cara menyusunnya?
Bagi dalam beberapa bagian
Pada dasarnya, kita punya kebutuhan yang memang dapat dikelompokkan dalam beberapa kategori besar, yang disebut dengan pos pengeluaran. Pos ini bisa disesuaikan dengan kondisi masing-masing sih. Tetapi, kamu bisa mencoba dengan pembagian yang terdiri atas pos belanja rutin, cicilan utang, investasi dan tabungan, sosial, dan lifestyle.
Tentukan besar masing-masing batas pengeluarannya. Di QM Financial, proporsinya adalah sebagai berikut:
- Pos cicilan utang: maksimal 30%
- Pos belanja rutin: 40 – 60%
- Pos investasi dan tabungan: minimal 10%
- Pos sosial: disesuaikan dengan peraturan, misalnya zakat berarti 2.5%
- Pos lifestyle: maksimal 10%
Pembagian di atas tak sesuai untukmu? Lakukan penyesuaian seperlunya.
Budgeting di awal
Pada dasarnya, budgeting adalah proses yang sebaiknya dilakukan dalam periode tertentu.
Jadi, tentukan periode atau jangka waktu budgeting, misalnya bulanan atau mingguan. Paling mudah sih disesuaikan dengan waktunya kamu menerima penghasilan.
Tapi, kamu pekerja lepas, yang menerima penghasilan nggak tentu. Gimana menentukan periodenya? Ya, dibikin yang paling mudah saja untukmu. Misalnya sebulan sekali. Lalu, tentukanlah berapa uang yang akan kamu pakai di awal periode budgeting. Nah, khusus untuk mereka yang mendapatkan penghasilan tidak tetap sih ada trik khusus ya, yang bisa dilihat di artikel yang sesuai. Kapan-kapan bisa juga kita bahas lagi.
Yang penting, tentukan periodenya, dan lakukan budgeting di awal.
Evaluasi
Setiap kali akhir periode tiba, lakukan evaluasi terhadap budgeting dan pengeluaran yang sudah kamu lakukan dalam periode tersebut.
Sudah dijelaskan di atas kan, bahwa budgeting adalah alat untuk membandingkan dan mengetahui, apakah pengeluaran uang kita efektif atau harus disesuaikan lagi. Karena itu, evaluasi adalah proses penting juga dalam budgeting.
Nah, mau tahu lebih detail proses budgeting dalam pengelolaan keuangan pribadi? Gabung saja yuk, di Udemy. Ada modul yang sesuai buat kamu yang pengin belajar budgeting nih, yaitu Berkenalan dengan Financial Planning. Dalam kursus online ini kamu bisa mendapatkan materi budgeting, dan beberapa yang lain. Disusun agar mudah dipahami, kursus online ini pasti cocok buat kamu yang sedang belajar untuk mengatur keuangan.
Segera ambil modulmu di Udemy ya, dan kamu pun bisa segera memulai journey kamu sekarang.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Tip Investasi Terbaik untuk Tahun 2021
Apa rekomendasi investasi paling menguntungkan di tahun 2021? Apa saja tip investasi terbaik di tahun 2021, agar bisa mendapatkan untung maksimal?
Kalau begini pertanyaannya, jawabannya mudah saja kok. Nggak pakai berpikir terlalu panjang.
Tip investasi terbaik untuk diterapkan tahun 2021 sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya. Yaitu, kembali ke tujuan masing-masing, alias #TujuanLoApa.
Investasi di tahun 2021 masih tetap akan menghadirkan beberapa instrumen investasi yang sudah kita kenal sekarang ini. Mulai dari deposito, reksa dana, obligasi, saham, hingga properti. Mana yang paling menguntungkan? Semuanya dapat memberikan keuntungan yang maksimal asalkan kamu tahu cara pengelolaannya.
Jadi, apa tip investasi yang bisa kita terapkan di tahun 2021 ini?
Meskipun masih sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya, tapi mari kita lihat lagi sekadar untuk merefresh ingatan.
Tip Investasi untuk Tahun 2021
Tujuan Lo Apa?
Mari merefresh kembali berbagai tujuan keuangan yang sudah pernah kita rumuskan, dan cek. Pasalnya, apalah arti investasi jika kamu tak tahu tujuannya untuk apa.
Untuk memudahkan, coba jawab beberapa pertanyaan berikut:
- Apa saja tujuan keuangan yang sudah dapat dicapai di tahun lalu?
- Apa saja tujuan keuangan yang masih jadi PR?
- Apa saja tujuan keuangan yang kira-kira bisa diselesaikan tahun ini?
- Dengan apa tujuan keuangan itu bisa dicapai?
- Seberapa jauh kamu dari tujuan keuangan itu? Kalau dalam konteks nominal, mesti mengumpulkan uang berapa banyak lagi?
Nah, kamu bisa menambahkan pertanyaan yang sesuai dengan kondisimu sendiri.
Jika semua sudah terjawab, maka dari situ kamu bisa membuat rencana investasi yang paling cocok untuk dilakukan di tahun 2021. Perlu ada rebalancing? Perlu menambah instrumen? Atau malah mengurangi?
Kamu sendiri yang menentukan.
Berinvestasilah secara cerdas
Beberapa waktu yang lalu, sempat viral di media sosial, tentang orang-orang yang berinvestasi saham dengan menggunakan uang arisan, uang gadai BPKB mobil, uang titipan, sampai rela berutang di pinjol untuk beli saham yang sedang naik daun.
Well, ini bisa dijadikan sebagai pelajaran. Dengan berinvestasi, kita mengharapkan keuntungan yang dapat menolong kita untuk mencapai tujuan finansial kita—apa pun itu.
Karenanya, perlu analisis yang mendalam untuk bisa menentukan instrumen investasi yang paling cocok—dapat memberikan imbal yang optimal, risiko ditekan, sekaligus jangka waktunya juga pas.
Jadi, untuk tahun 2021 nanti—meski beberapa pihak sudah memprediksikan bahwa dunia investasi akan segera bangkit lagi seiring vaksin COVID-19 yang sudah mulai diedarkan, plus beberapa kabar baik yang kita terima di awal tahun ini—namun tidak ada yang bisa memastikan kondisi akan seperti apa. So, sikap penuh perhitungan tetap diperlukan.
Berinvestasilah dengan dana yang memang sudah dialokasikan untuk investasi. Jaga rasionya, agar tetap seimbang, terutama dengan pos lainnya. Misalnya, belanja kebutuhan sehari-hari, bayar cicilan utang, bayar tagihan utilitas rumah, dan sebagainya. Hal-hal ini jangan sampai diganggu oleh pos investasi.
Konsisten
Konsistensi dan disiplin tetap menjadi senjata utama di setiap tip investasi di awal tahun. Ya, karena memang dua hal tersebutlah koentji dari kesuksesan investasi untuk tujuan keuangan apa pun.
Salah satu strategi investasi yang bisa kamu terapkan demi konsistensi dan disiplin ini adalah praktik Dollar Cost Averaging, atau DCA. Tekniknya adalah dengan strategi cicilan rutin setiap bulan, dalam jumlah yang sama, diinvestasikan ke sejumlah instrumen hingga mencapai nominal target.
Teknik ini bisa kamu lakukan mulai dari nominal Rp100 ribu. Pastinya bukan nominal yang terlalu besar dong ya, buat kamu?
Nah, itu dia 3 tip investasi untuk menghadapi 2021 yang masih belum pasti ini.
Pantau terus portofoliomu ya, jangan sampai kendor. Memang kondisi belum pasti, tetapi kondisi keuanganmu bisa kok dipastikan. Yaitu dengan mengelolanya sebaik mungkin. Tip investasi di tahun 2021 tak begitu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, memang sesederhana itulah prinsip investasi sesungguhnya. Mau tahun 2021, 2022, 2030, prinsipnya mungkin akan tetap sama.
Yang pasti, berinvestasilah dengan cerdas, dan bertolaklah dari kebutuhan, kemampuan, dan tujuan finansialmu. Perhitungkan dengan saksama, agar terhindar dari kesalahan sehingga menyebabkan tujuanmu jadi tak tercapai.
Semoga tahun 2021 ini menjadi tahun yang lebih baik untuk berinvestasi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Cara Belajar Finansial untuk Pemula yang Paling Asyik
Bagaimana cara belajar finansial untuk pemula yang paling mengasyikkan?
Ya, bisa macam-macam sih, tergantung kecenderungan masing-masing. Konon, ada beberapa tipe gaya pembelajar, yaitu visual, auditori, dan kinestetik—yang biasa disebut VAK. Kadang ada yang menambah dengan ‘T’, dari tactile. Model lain ada yang menambahkan ‘R’, dari reading/writing. Nah, katanya, hasil belajar akan lebih efektif ketika kita menyesuaikan cara belajar kita dengan gaya pembelajar yang kita miliki.
Visual cenderung lebih suka belajar dengan gambar-gambar, grafik-grafik, video, dan sejenisnya. Auditori merupakan tipe pembelajar yang lebih cepat menyerap materi ketika dia mendengarkan. Sedangkan para pembelajar kinestetik akan lebih enjoy belajar ketika dia distimulasi dengan sentuhan dan aktivitas langsung.
Cara Belajar Finansial Mana yang Paling Oke?
Yang mana yang paling baik? Ya, kembali ke individu masing-masing. Belajar yang disesuaikan dengan tipe pembelajar ini biasanya cukup efektif ketika diterapkan untuk sekolah anak-anak, dan pastinya bisa juga kita manfaatkan untuk menemukan cara belajar finansial untuk pemula yang paling oke.
Pasalnya, belajar finansial itu seharusnya memang fun! Dibikin menyenangkan, meskipun mungkin bahasannya memang serius karena menyangkut hajat hidup kita dalam jangka waktu yang panjang.
Nah, cara belajar finansial untuk pemula itu ada banyak, misalnya saja:
- Baca buku-buku keuangan yang bisa dibeli di toko-toko buku, atau kalau kamu lebih suka buku elektronik, pasti juga dapat menemukan versi digitalnya di Google Play Book atau juga di Amazon Kindle. Nggak mampu beli, kamu bisa sewa gratis melalui aplikasi iPusnas.
- Baca-baca artikel di media digital, misalnya ya seperti kamu sekarang yang sedang baca artikel ini. Jangan berhenti di artikel ini saja ya, lanjutkan dengan baca-baca artikel lain di web ini juga. Ada banyak loh!
- Baca-baca postingan di media sosial, seperti follow akun-akun yang sering sharing seputar keuangan di Twitter, Instagram, Facebook, dan sejenisnya. Kamu sudah follow Instagram dan Twitter QM Financial belum?
- Nonton video di YouTube, nggak hanya nonton video-video prank, tapi juga sesekali nonton video-video seputar tip keuangan juga oke tuh dijadikan agenda sehari-hari.
- Ikut kelas-kelas, kalau lagi pandemi seperti sekarang ya pilihlah kelas online saja, jadi bisa kamu ikuti dari jarak jauh, nggak terbatas waktu. Misalnya seperti ikutan rangkaian FCOS dari QM Financial. Termasuk juga di sini ikutan berbagai webinar, seperti Financial Dialogue.
- Ikut online course, yang memungkinkanmu bisa mengakses materinya kapan saja. Seperti belajar bareng QM Financial di Udemy.
Banyak kan?
Jangan batasi dirimu pada salah satu cara saja. Sudah disediakan berbagai macam fasilitas, ya sebaiknya manfaatkanlah seoptimal mungkin selagi ada.
Cara Belajar Finansial untuk Pemula yang Paling Baru
Tapi, kalau dilihat-lihat ya, beberapa cara belajar finansial untuk pemula di atas banyak yang lebih cocok untuk para pembelajar tipe visual dan auditori ya? Meski misalnya seperti di kelas online kadang ada worksheet yang bisa diisi oleh peserta yang ingin sekalian praktik, tetapi mostly aktivitas belajar didominasi oleh melihat, membaca, dan mendengarkan.
Lalu, bagaimana dengan para pembelajar tipe kinestetik?
Ada cara belajar finansial untuk pemula yang juga bisa dicoba, yang cocok untuk para pembelajar kinestetik, yaitu dengan metode gamification.
Cara belajar dengan gamification ini punya beberapa keunggulan. Salah satunya adalah cara belajar ini “menuntut” kamu untuk turut terlibat dalam proses pembelajarannya. Jadi, nggak hanya mendengar dan melihat saja, tetapi kamu turut berperan dalam prosesnya.
QM Financial saat ini juga sedang mengembangkan cara belajar finansial untuk pemula dengan menggunakan gamification ini, yang dapat menjadi salah satu alternatif suplemen untuk melengkapi learning process yang sudah kamu lakukan. Dengan sistem story base, kamu akan mendapatkan pengalaman “langsung” berhadapan dengan masalah-masalah keuangan, dan memikirkan bagaimana solusinya.
Tentunya, cara belajar yang “menuntut” pengguna untuk terlibat langsung seperti ini akan cocok bagi kamu, para tipe pembelajar kinestetik, yang cenderung lebih enjoy untuk belajar secara aktif.
Sounds good, eh?
Pengin segera nyobain?
Cek akun media sosial QM Financial, dan jangan lupa follow ya! Supaya nggak ketinggalan update informasi mengenai cara belajar finansial untuk pemula yang paling baru dari QM Financial ini!
Sekolah Online 2021: Biaya Tetap Sama atau Beda Ya?
Tahun 2021 sudah berlalu beberapa minggu. Ini artinya semakin dekat kita dengan tahun ajaran baru. Biaya sekolah, apa kabar di masa pandemi ini? Oh, bukan biaya sekolah biasa. Tetapi, sekolah online.
Pandemi corona memang sesuatu ya? Sekolah pun harus menyesuaikan dengan protokol kesehatan anjuran pemerintah yang berlaku: melaksanakan kegiatan belajar mengajar dari rumah. Yah, pastinya, mengubah kebiasaan itu tak akan bisa secepat memasak mi instan. Apalagi ini dari sistem sekolah konvensional—yang mengandalkan interaksi langsung dengan tatap muka antara siswa dan guru—menjadi sekolah online, yang hampir seluruh aktivitasnya mengandalkan teknologi dari jarak jauh.
Selain PR tersendiri untuk guru dan anak-anak, ini juga PR banget buat orang tua. Kenapa? Karena harus ikut jadi guru. Dan, terus terang, nggak semua orang tua berkompeten menjadi guru akademik loh.
Ok, enough dengan curcolnya.
Mari kita kembali fokus ke biaya sekolah.
Sekolah Online: Biaya Sekolah Beda?
Iya, lalu apa kabar biaya sekolah? Karena aktivitas hampir seluruhnya tidak dilakukan di sekolah, apakah ini berarti biaya sekolah bisa turun?
Ternyata enggak ya, Bun! Biaya sekolah teteup. Meski sekolah online, tapi guru-guru kan tetap harus diberi gaji. Juga karyawan sekolah lain, yang juga bekerja seperti biasa, meskipun harus menjaga jarak dan mematuhi berbagai protokol kesehatan.
Misalnya saja, uang transportasi sekarang berubah jadi uang kuota internet. Memang ada bantuan dari pemerintah sih, yang diharapkan dapat memperingan beban kita. Selain itu, juga banyak provider yang menyediakan fasilitas gratis untuk fitur Pembelajaran Jarak Jauh, atau PJJ ini. Tapi, hmmm, kalau setiap hari Zoom selama minimal 1 – 2 jam, lalu harus kirim video-video, kadang juga diminta unggah ke YouTube, itu juga sesuatu ya. Ini baru satu anak. Apa kabar yang dua anak atau lebih?
Lalu, selama sekolah online, uang saku anak sih memang bisa saja nggak diberikan. Tapi, dengan adanya anak di rumah, buibu juga harus siap sedia makanan, camilan, dan minuman yang cukup banyak juga. Akhirnya belanja bulanan juga bertambah.
Nah, yang disebutkan di atas adalah beberapa biaya sekolah dari sisi keseharian.
Lalu, bagaimana dengan biaya sekolah di tahun ajaran baru? Apakah beda, atau sama? Atau, teteup naik juga?
Biaya Sekolah Online di Tahun Ajaran Baru 2021
Salah satu tim QM Financial kebetulan tahun ini harus memasukkan anaknya ke jenjang SMP. Memang tetap berharap untuk bisa masuk negeri, biar bisa sedikit berhemat. Tapi, teteup ya, harus mencari sekolah swasta sebagai cadangan. Alasannya, kita juga belum tahu ujian sekolah tahun ini seperti apa kan? Secara, sistemnya juga baru, seiring Mendikbud-nya juga baru. Jadi, buat jaga-jaga, biar aman. Kan nggak mungkin meminta anak untuk “cuti” sekolah setahun, karena gagal masuk sekolah negeri?
Ternyata, biaya sekolah di tahun ajaran baru itu teteup.
Teteup naik, maksudnya. Besarnya 10 – 12% dari tahun lalu.
Kebetulan tinggal di sebuah kota kecil, sebenarnya biaya sekolahnya juga enggak setinggi Jakarta. Tapi setelah ditotal ya teteup ya, butuh 8 digit. Pasalnya, sekolah yang ditarget merupakan sekolah swasta yang cukup populer dan berakreditasi A. Reputasinya sangat baik, langganan juara lomba-lomba sekolah. Memang sih, 8 digit itu bisa diangsur selama beberapa bulan, dan terdiri atas uang pangkal, uang gedung, sampai uang seragam, SPP sekaligus uang kegiatan.
Sekolah tersebut melaksanakan seluruh kegiatannya secara virtual, baik kegiatan belajar mengajar maupun ekskulnya. Sekolah tetap full, dari pukul 07.00 sampai pukul 13.00 untuk KBM, lalu dilanjut ekskul dengan aplikasi Zoom juga. Sekolahnya 5 hari dalam seminggu.
Luar biasa ya?
Wah, langsung ceki-ceki dana pendidikan yang memang sudah disiapkan deh.
Siapkan Dana Pendidikan Anak Segera
So, kesimpulan, biaya sekolah online di masa pandemi tetap sama ya, para orang tua. Bahkan bisa saja tetap naik, mengikuti “jadwal” inflasi seperti biasanya—meskipun tingkat inflasi negara saja sudah diturunkan.
Jadi, siapkan dana pendidikan anak-anak dengan segera, dan buat rencana yang fixed dan realistis. Mau apa pun yang terjadi, biaya sekolah itu hampir mustahil untuk nggak naik. Apalagi turun.
Nah, sudah siapkah dana pendidikan anak-anak kita?
Kalau belum, yuk, join di kelas Dana Pendidikan! Cek jadwal kelas-kelas finansial online QM Financial, dan pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.