Mengenal dan Menghitung Hak Pesangon Karyawan Tetap dengan Mudah
Dalam dunia kerja, pengertian tentang pesangon karyawan tetap sering kali menjadi topik yang penting dan perlu dipahami dengan baik oleh semua pihak di dalam sebuah perusahaan.
Pesangon merupakan kompensasi yang diberikan kepada karyawan yang hubungan kerjanya berakhir. Biasanya pesangon muncul akibat pemutusan hubungan kerja (PHK) yang tidak terkait dengan pelanggaran atau kesalahan karyawan. Hak ini dianggap sebagai bentuk jaminan sosial yang bertujuan untuk membantu karyawan dalam masa transisi mencari pekerjaan baru.
Memahami hak pesangon ini sangat penting, tidak hanya bagi karyawan yang menghadapi PHK, tetapi juga bagi perusahaan yang perlu menyediakan dana untuk memenuhi kewajiban ini.
Table of Contents
Apa Itu Hak Pesangon?
Hak pesangon adalah kompensasi yang diberikan kepada karyawan yang dipecat atau dirumahkan. Alasannya bisa beragam, tetapi yang pasti bukan karena kesalahan si karyawan.
Kompensasi ini bertujuan untuk memberikan dukungan finansial sementara kepada karyawan tersebut sambil mencari pekerjaan baru. Besarnya pesangon biasanya dihitung berdasarkan lama kerja karyawan tersebut di perusahaan.
Berapa Hak Pesangon sesuai Hukum yang Berlaku?
Dalam hal terjadi pemutusan hubungan kerja, perusahaan wajib membayar uang pesangon, dan/atau uang penghargaan masa kerja, dan/atau uang penggantian hak yang seharusnya diterima karyawan. Uang Pesangon (UP) bagi karyawan yang mengalami PHK berdasarkan masa kerja masing-masing karyawan sesuai ketentuan Pasal 156 UU 6/2023.
- Masa kerja kurang dari 1 tahun: akan mendapatkan 1 bulan upah
- Masa kerja 1 tahun atau lebih tetapi kurang dari 2 tahun: akan mendapatkan 2 bulan upah
- Masa kerja 2 tahun atau lebih tetapi kurang dari 3 tahun: akan mendapatkan 3 bulan upah
- Masa kerja 3 tahun atau lebih tetapi kurang dari 4 tahun: akan mendapatkan 4 bulan upah
- Masa kerja 4 tahun atau lebih tetapi kurang dari 5 tahun: akan mendapatkan 5 bulan upah
- Masa kerja 5 tahun atau lebih tetapi kurang dari 6 tahun: akan mendapatkan 6 bulan upah
- Masa kerja 6 tahun atau lebih tetapi kurang dari 7 tahun: akan mendapatkan 7 bulan upah
- Masa kerja 7 tahun atau lebih tetapi kurang dari 8 tahun: akan mendapatkan 8 bulan upah
- Masa kerja 8 tahun atau lebih: akan mendapatkan 9 bulan upah
Baca juga: Siap PHK Karyawan, 3 Bekal yang Akan Bermanfaat untuk Mereka Selain Pesangon
Cara Menghitung Hak Pesangon Karyawan Tetap
Nah, sekarang sih enggak perlu susah-susah menghitung manual. Kementerian Ketenagakerjaan punya pesangon.kemnaker.go.id. Website ini bisa membantu pekerja untuk menghitung besaran pesangon secara online, tanpa memerlukan alat bantu seperti kalkulator atau Microsoft Excel.
Kalau memang pengin tahu, berikut langkah-langkah untuk menggunakan simulasi penentuan nominal pesangon:
- Buka laman https://pesangon.kemnaker.go.id.
- Isi kolom informasi pegawai yang muncul di halaman.
- Pilih status hubungan kerja, antara PKWT (kontrak) atau PKWTT (pekerja tetap).
- Masukkan nama pegawai.
- Pilih provinsi dan kabupaten/kota tempat perusahaan berada.
- Isi informasi mengenai masa mulai dan akhir kerja sesuai kontrak.
- Tentukan apakah waktu kerja efektif adalah 5 hari atau 6 hari kerja per minggu.
- Pilih jenis upah yang akan dihitung, antara upah tanpa tunjangan atau upah pokok dan tunjangan.
- Masukkan jumlah upah bulanan.
- Tentukan lokasi penerimaan dan penempatan kerja.
- Isi jumlah sisa cuti tahunan yang belum diambil.
- Pilih alasan PHK, misalnya efisiensi, resign, perusahaan pailit, dan lain-lain.
- Klik tombol ‘Hitung’ untuk mendapatkan hasil perhitungan pesangon.
Gampang kan?
Berikut simulasi yang sudah sempat dilakukan sama QMin. Angka-angka dan kondisinya random.
Lalu, hasilnya seperti ini.
Baca juga: Menerima Uang Pesangon PHK, Segera Lakukan 5 Hal Berikut
Faktor-Faktor yang Bisa Memengaruhi Perhitungan Pesangon Karyawan Tetap
Nah, perhitungan pesangon karyawan tetap ini bisa berbeda satu dengan yang lainnya.
Perhitungan uang pesangon saat terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) bisa bertambah karena beberapa faktor. Salah satunya adalah uang penggantian hak yang belum diberikan kepada karyawan.
Menurut Pasal 43 ayat (4), uang penggantian ini meliputi hak cuti tahunan yang belum diambil, biaya transportasi pulang untuk karyawan dan keluarganya ke tempat asal, serta kompensasi lain yang telah disepakati dalam kontrak kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
Namun, ada kondisi-kondisi tertentu yang juga memungkinkan perusahaan untuk mengurangi jumlah uang pesangon yang harus dibayarkan. Jika perusahaan mengalami kebangkrutan, harus menutup karena keadaan yang tidak terduga seperti bencana alam, atau perlu melakukan efisiensi karena terus merugi, mereka diizinkan untuk membayar hanya setengah dari uang pesangon yang seharusnya diberikan.
Situasi lain yang memperbolehkan pengurangan adalah jika perusahaan sudah merugi terus-menerus selama dua tahun atau harus menunda pembayaran utang karena kerugian finansial.
Di sisi lain, karyawan yang di-PHK juga berhak atas uang penghargaan masa kerja atau UPMK. Besaran UPMK yang diberikan adalah setara dengan satu kali jumlah uang pesangon yang seharusnya diterima. Ini menjadi tambahan finansial yang dapat membantu karyawan selama transisi mencari pekerjaan baru.
Dengan pemahaman yang mendalam tentang hak pesangon karyawan tetap, baik perusahaan maupun karyawan dapat memahami proses pemutusan hubungan kerja dengan lebih baik. Hak ini tidak hanya memberikan jaminan keuangan bagi karyawan yang terkena PHK, tetapi juga menunjukkan komitmen perusahaan dalam menghargai kontribusi karyawan selama masa kerjanya.
Oleh karena itu, sangat penting untuk memastikan bahwa proses dan perhitungan pesangon karyawan tetap dilakukan secara adil dan transparan, sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Langkah-Langkah Perencanaan Keuangan di Usia 20-an untuk Masa Depan yang Aman
Memasuki usia 20-an sering kali disertai dengan tantangan dan peluang baru, baik dalam karier maupun kehidupan pribadi. Langkah-langkah perencanaan keuangan yang baik di usia ini adalah kunci untuk menjamin masa depan yang aman dan mandiri secara finansial.
Kenapa harus bikin rencana keuangan di usia 20? Karena dengan begitu, bukan hanya kamu bisa memperkuat kestabilan finansial, tetapi kamu juga lebih leluasa dalam mengambil keputusan hidup yang lebih besar.
Table of Contents
Langkah-Langkah Perencanaan Keuangan untuk Usia 20-an
Di tengah kesibukan dan berbagai godaan pengeluaran yang sering muncul di masa muda, penting untuk menyadari bahwa setiap pilihan finansial yang diambil dapat berdampak jangka panjang.
So, memulai dengan langkah-langkah perencanaan keuangan yang tepat akan membantu dan mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan yang akan datang. Ya masa sih, enggak mau punya mimpi, enggak mau punya cita-cita? Pengin liburan terus ke luar negeri, pengin lanjutkan pendidikan, pengin punya rumah, semua kan butuh modal.
Masa enggak mau bisa melakukan itu semua tanpa pusing mikirin duit?
Dengan membangun dasar yang kuat sejak dini, jalan menuju kebebasan finansial menjadi lebih terbuka dan terjangkau.
So, berikut adalah langkah-langkah perencanaan keuangan untuk kamu, si Usia 20-an yang kini sedang memulai hidup yang sebenarnya.
1. Membuat Anggaran
Bagi kamu yang berusia 20-an—dan mungkin belum berkeluarga—pembuatan anggaran bisa disesuaikan dengan prioritas dan gaya hidup yang kamu jalani. Misalnya saja, kamu bisa membagi pos sebagai berikut:
- Kebutuhan dasar: kos, makanan dan minuman, transportasi, dan utilitas
- Asuransi dan kesehatan
- Tabungan dan investasi, termasuk di dalamnya dana darurat
- Cicilan utang
- Gaya hidup, termasuk di dalamnya dana liburan, hobi, juga subscription kalau ada
- Pendidikan dan pengembangan diri, misalnya ikut kursus-kursus atau beli buku
Kalau sudah dibikin anggarannya, selanjutnya ya kudu disiplin dipatuhi ya. Karena ini tuh kunci langkah-langkah perencanaan keuangan secara efektif di usia muda. Kamu bisa pakai aplikasi keuangan supaya kebantu dalam melacak pengeluaran dan menjaga agar pengeluaran enggak melebihi pendapatan.
2. Sisihkan untuk Dana Darurat
Menyisihkan dana darurat adalah salah satu hal penting dalam langkah-langkah perencanaan keuangan, terutama untuk kamu yang masih berada di usia 20-an. Dana darurat berfungsi sebagai jaring pengaman finansial yang dapat membantu kamu menghadapi situasi tak terduga tanpa harus mengganggu tabungan atau investasi jangka panjang.
Idealnya, dana darurat harus mencakup biaya hidup 3-6 bulan. Bukan angka yang saklek, kamu bisa menyesuaikannya dengan kestabilan pekerjaan dan tanggungan yang kamu miliki. Tapi, kalau kamu bekerja di sektor yang fluktuatif atau sebagai freelancer, akan lebih bijak menyisihkan dana lebih besar.
Simpan dana darurat di tempat yang aman tetapi mudah diakses. Misalnya di rekening tabungan atau reksa dana pasar uang. Hindari menginvestasikan dana ini di instrumen dengan risiko tinggi atau akses yang sulit.
Mulai dengan menyisihkan sejumlah kecil dari setiap pendapatanmu sampai dana darurat mencapai jumlah yang ditargetkan. Anggap saja ini sebagai kebutuhan utama, bukan pilihan, sehingga kamu bisa konsisten nabungnya.
3. Mengelola Utang
Mengelola utang secara efektif adalah aspek kunci dalam langkah-langkah perencanaan keuangan. Pada tahap ini, mengelola utang dengan bijak dapat membantu menghindari akumulasi beban keuangan di kemudian hari.
Kalau memang perlu berutang, maka pembayaran cicilannya harus masuk ke dalam perencanaan keuangan sehari-hari. Membayar cicilan bukan dengan uang “sisa” kebutuhan, tetapi harus dialokasikan secara khusus. Maksimal sebesar 30% dari penghasilan total dalam sebulan.
Secara berkala evaluasi kemajuan kamu dalam mengelola utang dan sesuaikan strategi jika diperlukan. Termasuk di dalamnya, menyesuaikan jumlah yang dialokasikan untuk pembayaran utang jika pendapatan kamu berubah.
4. Punya Tujuan Jangka Panjang
Memiliki rencana jangka panjang seperti membeli rumah atau menyiapkan dana pensiun sangat penting, terutama bagi kamu yang masih berada di usia 20-an. Di usia ini, sering kali perencanaan jangka panjang terabaikan karena fokus pada kebutuhan dan keinginan sehari-hari.
Namun, kamu kan enggak hidup hari ini saja. Kamu juga pengin hidup nyaman sampai tua nanti kan? Karena itu, menetapkan tujuan jangka panjang dapat memberikan arah yang jelas dan motivasi untuk mengelola keuangan dengan lebih bijak.
Jadi, miliki beberapa tujuan jangka panjang. Pisahkan rencana keuangan untuk tiap tujuan jangka panjangmu itu. Misalnya, buat rekening tabungan atau investasi terpisah untuk dana pensiun dan pembelian rumah. Dengan begitu, kamu bisa memonitor kemajuannya. Kalau ada apa-apa, kamu juga bisa langsung aware.
Kamu mau soft saving? Soft saving atau menabung tanpa struktur yang ketat boleh saja, tetapi pastikan kamu tetap punya tujuan dan target jangka panjang. Sesuaikan jumlah tabungan setiap bulan berdasarkan kemampuan dan kebutuhan sehari-hari tanpa mengorbankan alokasi untuk masa depan.
Baca juga: Soft Saving ala Gen Z: Plus dan Minusnya
5. Investasi
Jika kamu sudah menetapkan tujuan jangka panjang, langkah-langkah perencanaan keuangan selanjutnya yang sangat penting adalah membuat rencana investasi.
Alasan utama mengapa investasi sangat direkomendasikan, terutama bagi kamu yang memiliki tujuan jangka panjang, adalah adanya keuntungan dari compound interest atau bunga berbunga. Hal ini yang enggak bisa kamu dapatkan dari tabungan biasa.
Compound interest adalah bunga yang dihitung dari jumlah pokok ditambah bunga yang telah diakumulasi sebelumnya. Dalam kata lain, ini adalah “bunga atas bunga” yang kamu peroleh dari investasi. Bunga ini adalah pengembalian yang kamu dapatkan, yang tumbuh secara eksponensial seiring waktu.
Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan jangka panjang dan profil risiko kamu. Misalnya, saham atau reksa dana saham bisa cocok untuk tujuan jangka panjang seperti pensiun, yang masih jauh, karena potensi pertumbuhan yang tinggi tetapi dengan risiko yang lebih besar. Obligasi atau reksa dana pendapatan tetap bisa lebih cocok untuk tujuan yang lebih dekat dan memerlukan stabilitas.
Baca juga: Gen Z Merapat! Ini Cara Belajar Keuangan Kekinian yang Paling Cocok buat Kamu!
Memulai langkah-langkah perencanaan keuangan di usia 20-an dengan tepat adalah investasi yang penting untuk masa depan. Dengan disiplin, kesabaran, dan konsistensi dalam menerapkan prinsip-prinsip keuangan yang telah dijelaskan, jalan menuju keamanan dan kemandirian finansial akan semakin terbuka lebar.
Melalui perencanaan yang matang, masa depan finansial yang stabil bukan hanya mimpi, tetapi bisa menjadi kenyataan. Gen Z bisa berdaya, enggak hanya jadi beban hidup orang tua.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Bagaimana Mengembangkan Karier dan Keuangan, Mulai dari Gaji Kecil
Kayaknya enggak ada orang yang mau punya gaji kecil. Tapi, sebagai pendatang baru di dunia kerja, punya gaji kecil di awal itu sebenarnya jamak saja. Nantinya, setiap orang juga berkesempatan untuk mengembangkan karier, sehingga gaji pun menyesuaikan.
Table of Contents
Seberapa Kecil sih Gaji Kecil?
Pengertian gaji yang kecil bisa berbeda-beda tergantung pada konteks geografis dan sektor ekonomi. Biasanya, gaji yang dianggap kecil adalah gaji yang berada di bawah rata-rata gaji regional atau minimal yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. Di Indonesia, misalnya, gaji kecil mungkin diukur berdasarkan Upah Minimum Regional (UMR) yang berbeda di setiap provinsi.
Faktor lain yang bisa memengaruhi persepsi tentang gaji yang kecil adalah tingkat kebutuhan hidup di suatu area, biaya hidup, dan jumlah tanggungan yang harus ditopang oleh penghasilan tersebut. Secara umum, jika gaji tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti tempat tinggal, makanan, dan transportasi, maka bisa dianggap kecil.
Baca juga: Mengapa Gaji UMR Jakarta Sering Dianggap Tak Cukup untuk Memenuhi Kebutuhan?
Mengembangkan Karier dengan Permulaan Gaji Kecil
Memulai karier dengan gaji kecil sering kali dianggap enggak ideal, terutama oleh anak-anak muda zaman sekarang. Namun ada beberapa aspek positif yang bisa diambil sebagai pelajaran berharga dalam mengembangkan karier, terutama bagi anak muda yang baru memulai. Apa saja?
1. Pembelajaran dan Pengalaman
Memulai dengan gaji yang lebih rendah sering kali berarti bekerja di perusahaan kecil atau startup. Di sini, kamu biasanya mendapat kesempatan untuk mengisi berbagai peran penting. Hal ini dapat mempercepat proses belajarmu dan memberikan pengalaman yang luas.
2. Kemampuan Adaptasi
Memulai karier dari posisi bawah memberi kesempatan untuk mengasah kemampuan adaptasi dan ketahanan menghadapi tantangan. Keterampilan ini sangat berharga dan bisa diterapkan di berbagai tingkat karier serta lintas industri.
3. Jaringan Profesional
Bekerja di posisi dengan gaji rendah sering kali berarti bekerja lebih dekat dengan manajemen dan tim inti. Hal ini bisa membantu membangun jaringan profesional yang kuat dan mentorship yang efektif.
4. Kesempatan untuk Membuktikan Diri
Di posisi dengan gaji rendah, kamu bisa sering mendapat kesempatan untuk mengambil inisiatif dan menunjukkan keterampilanmu. Kalau ini di-notice oleh atasan, maka pintu promosi dan kenaikan gaji akan terbuka lebih lebar.
5. Memahami Nilai Kerja
Memulai karier dengan gaji yang lebih rendah bisa membantumu menghargai nilai uang dan kerja keras dengan lebih baik. Kamu pun dapat mengembangkan pengelolaan keuangan pribadi yang baik yang akan bermanfaat sepanjang karier.
6. Kesempatan Mengejar Passion
Terkadang, posisi dengan gaji rendah terkait dengan pekerjaan di bidang yang kamu sangat minati. Ini memberikan kesempatan untuk mengejar passion sekaligus membangun karier, sesuatu yang mungkin lebih sulit diakses melalui posisi yang lebih tinggi gajinya tetapi kurang sesuai minat.
Mengawali karier dengan gaji kecil memang bukan jalur yang mudah. Namun, dengan strategi yang tepat, ke depannya hal ini bisa menjadi modal dan investasi untuk mengembangkan karier dan kepribadianmu.
Step by Step Mengembangkan Karier, dari Gaji Kecil hingga Gaji yang Diharapkan
Mengembangkan karier dari gaji yang kecil hingga mencapai gaji yang diharapkan membutuhkan strategi yang jelas dan kesabaran. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat kamu ikuti untuk mencapai tujuan tersebut.
1. Tentukan Tujuan Karier
Tentukan apa yang kamu inginkan dari karier kamu dalam jangka panjang, termasuk jenis pekerjaan dan tingkat gaji yang diinginkan. Tetapkan milestone atau tahapan yang harus dicapai untuk mencapai tujuan tersebut.
2. Peroleh Keterampilan dan Pengetahuan
Ikuti kursus atau pelatihan untuk meningkatkan kualifikasi kamu dalam bidang yang kamu geluti sekarang. Jadilah seorang yang ahli dan fokus dengan spesialisasi tertentu, sehingga banyak orang yang bisa mengandalkanmu.
Enggak selalu ambil pendidikan formal juga kok. Kamu bisa memanfaatkan sumber daya online gratis atau berbayar untuk mempelajari keterampilan baru yang relevan dengan industri kamu.
3. Buktikan Kinerja Kamu
Tunjukkan dedikasi dan hasil kerja yang luar biasa untuk membuat diri kamu tidak tergantikan. Jangan takut untuk mengambil proyek tambahan atau tugas yang dapat menunjukkan kemampuan leadership dan inovasi kamu.
4. Bangun Jaringan Profesional
Bangun hubungan baik dengan kolega, atasan, dan profesional lain di industri kamu. Jika ada peluang, ikuti kegiatan-kegiatan di luar kantor tetapi di dalam industri yang ada. Kamu bisa mengikuti seminar, workshop, dan acara networking lainnya untuk memperluas jaringan dan belajar dari orang lain.
5. Minta Umpan Balik dan Evaluasi
Secara berkala minta umpan balik dari atasan atau mentor tentang kinerja kamu dan area yang bisa diperbaiki. Evaluasi kemajuan kamu secara teratur untuk memastikan bahwa kamu tetap berada di jalur yang benar menuju tujuan karier kamu.
6. Negosiasi atau Cari Peluang Baru
Jika kamu telah menunjukkan kinerja yang bagus dan merasa sudah mengembangkan karier dengan baik, kamu bisa mempertimbangkan untuk negosiasi gaji atau manfaat lain dengan atasan kamu.
Jika pertumbuhan di perusahaan saat ini tampak terbatas, pertimbangkan untuk mencari peluang baru yang mungkin menawarkan kamu kesempatan untuk mengembangkan karier dan gaji yang lebih baik.
7. Siapkan Rencana Keuangan
Yang tak kalah penting dari semuanya, kelola keuangan kamu dengan bijak, dan simpan untuk masa depan. Pertimbangkan untuk menginvestasikan waktu dan uang kamu dalam pelatihan atau pendidikan yang dapat mempercepat kemajuan karier kamu. Investasi leher ke atas, itulah dia.
Baca juga: Investasi Leher ke Atas: Apa Maksudnya, dan Bagaimana Caranya?
Mengikuti langkah-langkah ini secara sistematis akan membantu kamu secara bertahap meningkatkan gaji dan mengembangkan karier sesuai dengan yang telah kamu targetkan. Ingat, kemajuan karier sering kali memerlukan kombinasi dari kinerja yang kuat, peluang yang tepat, dan timing yang baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
5 Jenis Investasi yang Tidak Biasa tetapi Punya Potensi Tinggi (dan Risiko Juga Tinggi)
Di dunia keuangan, variasi dalam pilihan investasi menawarkan kesempatan untuk mencari keuntungan di luar batas pasar tradisional. Beberapa jenis investasi, meski kurang umum, menjanjikan potensi keuntungan yang signifikan, tetapi tak luput dari risiko yang tinggi.
Investor yang ingin meningkatkan diversifikasi portofolio mereka perlu mempertimbangkan opsi-opsi ini sebagai pelengkap strategi keuangan yang lebih luas.
Table of Contents
Jenis Investasi yang Tidak Biasa tetapi Tak Salah jika Dicoba
Untuk memahami investasi-investasi ini lebih jauh, perlu dipertimbangkan berbagai aspek yang memengaruhi nilai dan potensi keberhasilan masing-masing. Dari teknologi baru hingga barang koleksi, pilihan jenis investasi yang tak biasa ini menawarkan sudut pandang baru dalam mengelola aset dan kekayaan.
Selain memberi kesempatan keuntungan, setiap opsi juga membawa tantangan dan risiko yang harus diantisipasi sebelum membuat keputusan investasi.
1. Tas Branded
investasi dalam tas branded bisa termasuk dalam kategori investasi yang tidak biasa dengan potensi tinggi. Beberapa merek tas mewah, seperti Chanel, Louis Vuitton, dan Hermès, mengalami apresiasi nilai seiring waktu, terutama untuk model yang langka atau terbatas.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan nilai investasi tas branded antara lain:
- Kelangkaan: Tas yang diproduksi dalam jumlah terbatas atau merupakan edisi khusus biasanya lebih dicari oleh kolektor dan pencinta mode.
- Kondisi: Tas yang terjaga kondisinya dengan baik, idealnya belum pernah digunakan, akan mempertahankan nilai lebih baik.
- Popularitas Merek: Merek yang memiliki sejarah panjang dan stabil dalam memproduksi barang-barang mewah cenderung memiliki nilai jual kembali yang lebih tinggi.
- Tren Pasar: Perubahan tren mode dapat mempengaruhi nilai jual kembali tas tertentu.
Meskipun potensinya tinggi, investasi ini juga memiliki risiko, seperti perubahan tren mode dan pasar yang mungkin tidak selalu stabil. Menjaga kondisi tas dan memilih waktu yang tepat untuk menjual adalah kunci untuk memaksimalkan keuntungan dari jenis investasi ini.
Baca juga: Tas Branded sebagai Instrumen Investasi: Yay or Nay?
2. Lukisan
Investasi dalam lukisan bisa menjadi pilihan yang sangat menarik karena seringkali menggabungkan nilai seni dan nilai finansial yang bisa meningkat seiring waktu.
Lukisan oleh seniman terkenal atau karya yang memiliki signifikansi historis cenderung mengapresiasi nilainya. Faktor-faktor seperti keunikan karya, era pembuatan, dan cerita di balik lukisan juga mempengaruhi nilainya. Penting untuk memverifikasi keaslian dan kondisi lukisan sebelum membeli. Investasi dalam pemeriksaan profesional dan restorasi bila diperlukan dapat membantu menjaga nilai lukisan.
Investasi dalam lukisan tidak hanya berpotensi menghasilkan keuntungan finansial tetapi juga memberikan kepuasan pribadi melalui kepemilikan karya seni. Namun, seperti bentuk investasi non-tradisional lainnya, memerlukan riset dan pemahaman yang mendalam tentang pasar serta risiko yang terkait. Lukisan biasanya kurang likuid dibandingkan dengan investasi tradisional seperti saham atau obligasi. Dapat memakan waktu untuk menemukan pembeli yang tepat yang bersedia membayar harga yang diinginkan.
3. Cryptocurrency dan Teknologi Blockchain
Investasi dalam cryptocurrency dan teknologi blockchain masih menawarkan potensi keuntungan yang signifikan, meskipun pasar ini dikenal dengan volatilitasnya yang tinggi. Semakin banyak negara dan perusahaan yang mengakui dan mengadopsi cryptocurrency sebagai bagian dari sistem keuangan mereka, yang bisa meningkatkan stabilitas dan harga. Namun, regulasi yang berubah-ubah bisa mempengaruhi pasar secara signifikan.
Di pertengahan tahun 2024, pasar cryptocurrency tetap mengalami gejolak. Meskipun kondisi pasar yang tidak stabil, terdapat indikasi pemulihan yang menjanjikan. Periode sebelumnya, yaitu tahun 2022 dan 2023, dikenang sebagai masa sulit untuk aset kripto. Namun, tahun ini sering dianggap sebagai waktu peralihan, dengan harapan bahwa cryptocurrency akan menuju adopsi yang lebih luas.
Beberapa mata uang alternatif (altcoin) telah memperlihatkan perkembangan yang menggembirakan. Mata uang seperti Ethereum (ETH), Solana (SOL), dan Polygon (MATIC) mencatatkan kenaikan yang mencolok dalam beberapa bulan terakhir. Pertumbuhan ini menandakan potensi pulihnya kepercayaan investor dan mungkin memberi gambaran awal dari kebangkitan pasar.
Baca juga: Ini Loh 5 Penyebab Harga Mata Uang Kripto Anjlok Gila-Gilaan Belakangan
4. NFT
Pasca mencapai titik tertinggi dalam popularitas pada tahun 2021, bisnis NFT mengalami penurunan yang cukup drastis. Analisis terkini oleh para pakar di Uni Emirat Arab memaparkan bahwa meskipun pasar NFT pernah bersinar, kini hanya sebagian kecil yang masih memikat hati kolektor serta investor. Fakta ini menunjukkan bahwa banyak NFT kini tidak lagi memberikan keuntungan yang pernah dinikmati pada masa kejayaannya.
Walau begitu, tidak semua NFT kehilangan kilaunya. Beberapa masih memperlihatkan potensi dan penerimaan baik dari kalangan bisnis maupun konsumen. Pada tahun 2023, beberapa merek besar seperti Premier League, Louis Vuitton, dan McDonald’s juga masih meluncurkan NFT, dan berhasil mendulang keuntungan signifikan.
Namun, situasi ini menegaskan bahwa meskipun masih terdapat peluang keuntungan, pasar NFT sangat bergantung pada dinamika permintaan dan popularitas masing-masing aset. Oleh karena itu, kalau memang ingin menjajal jenis investasi ini, investor diimbau untuk bertindak lebih hati-hati dalam memutuskan investasinya.
5. Properti di Tempat Wisata
Investasi properti di lokasi wisata menawarkan potensi yang sangat besar karena daya tariknya terhadap wisatawan dan pengunjung. Potensi ini bergantung pada beberapa faktor, seperti lokasi, jenis wisata, dan stabilitas pasar pariwisata lokal.
Namun, penting untuk mempertimbangkan risiko yang terkait dengan investasi properti di lokasi wisata. Misalnya, kondisi ekonomi global dan lokal, perubahan iklim, atau bencana alam yang dapat memengaruhi pariwisata. Juga, lokasi yang terlalu bergantung pada pariwisata bisa mengalami penurunan drastis selama periode off-season.
Oleh karena itu, melakukan riset pasar yang cermat, memilih lokasi yang strategis, dan memahami dinamika lokal adalah kunci untuk berhasil dalam investasi di lokasi wisata. Selain itu, mengembangkan properti dengan mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan pengunjung modern juga dapat meningkatkan daya tarik dan rentabilitas jangka panjang.
Dalam mencari peluang keuntungan yang maksimal, mempertimbangkan jenis investasi yang tidak biasa dapat menjadi strategi yang menarik. Meski menghadirkan potensi keuntungan yang tinggi, penting untuk diingat bahwa risiko yang terlibat juga tidak kalah besarnya.
Sebelum memutuskan untuk terjun ke salah satu dari jenis investasi ini, melakukan riset yang mendalam dapat membantu mengidentifikasi pilihan yang paling sesuai dengan profil risiko dan tujuan keuangan. Dengan pendekatan yang tepat dan pemahaman yang kuat tentang dinamika pasar yang unik ini, investasi-investasi tidak biasa ini bisa membuka jalan untuk return yang signifikan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Soft Saving ala Gen Z: Plus dan Minusnya
Generasi Z telah memopulerkan berbagai tren, dan salah satu yang paling menarik adalah soft saving.
Metode ini menawarkan cara menabung yang lebih santai, yang mencerminkan nilai dan aspirasi generasi muda saat ini. Dengan fokus pada kualitas hidup dan kepuasan saat ini, soft saving menjadi gaya pengelolaan keuangan yang semakin banyak diadopsi di kalangan muda.
Namun, seperti semua strategi, pendekatan ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang berdampak pada stabilitas finansial jangka panjang.
So, apakah kamu juga penganut aliran ini? Coba kita telaah lagi yuk, termasuk membahas plus dan minusnya.
Table of Contents
Pengertian Soft Saving
Soft saving merupakan cara menabung yang enggak terlalu membebanimu. Fokus utamanya bukan pada pengumpulan kekayaan jangka panjang, melainkan pada peningkatan kualitas hidup saat ini.
Hal ini mencakup investasi pada pengembangan pribadi dan kesehatan. Prinsipnya bisa dibilang berkebalikan dari metode menabung yang lebih tradisional—yang sering diadopsi oleh generasi sebelumnya—yang lebih banyak menekankan pentingnya keamanan finansial di masa mendatang.
Karakteristik Soft Saving
Dalam praktik soft saving, proporsi untuk menabung biasanya lebih kecil dibandingkan dengan cara menabung yang konvensional. Sebaliknya, sebagian besar penghasilan diarahkan untuk mendukung gaya hidup yang diinginkan saat ini.
Hal ini mencerminkan keinginanmu untuk hidup dengan lebih nyaman hari ini daripada menunda kesenangan demi keuntungan di masa depan. Istilahnya, kalau bisa sekarang, kenapa kudu besok?
Penyebaran dan Pengaruh Global
Konsep soft saving telah menyebar secara global dan bukan hanya fenomena lokal, alias cuma terjadi di Indonesia saja. Gen Z seluruh dunia tahu akan metode ini, dan sebagian besar memang melakukannya.
Populernya pendekatan ini didorong oleh konsep soft life, yang sering dipromosikan oleh influencer di berbagai platform media sosial. Soft life adalah pendekatan hidup yang mengedepankan ketenangan dan kesehatan mental, mengurangi tekanan untuk selalu berprestasi atau memenuhi standar sosial yang tinggi.
Prioritas dalam Soft Life dan Soft Saving
Pendekatan soft life menekankan pada pentingnya menjalani kehidupan yang lebih santai dan mengutamakan kesehatan mental. Untuk memenuhinya, banyak gen Z yang melakukan aktivitas seperti berolahraga secara teratur, mengikuti pola makan yang sehat, dan memilih pekerjaan yang menyenangkan, dibandingkan dengan mengejar kemewahan seperti mobil mahal atau karier yang prestisius. Pun dana pensiun yang mencukupi.
Pengikut soft life dan soft saving lebih memilih untuk memanfaatkan dana yang tersedia untuk kepuasan pribadi dan kesejahteraan mental, daripada pengorbanan jangka panjang.
Baca juga: Cara Belajar Manajemen Keuangan pada Generasi X, Millenial, dan Gen Z
Dampak Positif dari Soft Saving
Well, akan selalu ada dua sisi untuk semua hal, betul? Bagi generasi-generasi sebelumnya, gaya hidup soft saving bisa dibilang akan punya dampak buruk. Namun, di sisi lain, metode hidup ini ada juga bagusnya.
1. Keseimbangan Hidup yang Lebih Baik
Soft saving memungkinkan seseorang untuk mengalokasikan lebih banyak sumber daya dan waktu untuk kegiatan yang meningkatkan kualitas hidup saat ini. Misalnya seperti hobi, olahraga, atau belajar keterampilan baru. Intinya, melakukan hal-hal yang mengarah pada keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik.
2. Kesehatan Mental yang Lebih Baik
Soft saving mengurangi stres yang sering kali muncul dari tekanan keuangan jangka panjang. Dengan metode ini, kecemasan tentang masa depan berkurang, memungkinkan fokus lebih besar pada kesejahteraan dan kebahagiaan saat ini.
3. Fleksibilitas Finansial
Pendekatan ini lebih fleksibel dalam pengelolaan keuangan, memungkinkanmu untuk lebih cepat menyesuaikan anggaran sesuai dengan perubahan situasi atau prioritas hidup.
Dampak Negatif dari Soft Saving
Seperti yang sudah disebutkan di atas, pendekatan ini juga memiliki sisi lain yang perlu dipertimbangkan. Sebelum memutuskan untuk mengadopsi metode ini, penting untuk memahami beberapa dampak buruk yang mungkin timbul. Apa saja?
1. Ketidakamanan Finansial Jangka Panjang
Fokus pada kepuasan jangka pendek dan pengeluaran untuk gaya hidup saat ini bisa mengurangi kemampuan untuk menangani kebutuhan atau krisis finansial di masa depan. Termasuk di dalamnya adalah kekurangan dana untuk pensiun, perawatan kesehatan, atau situasi darurat lainnya.
2. Ketergantungan pada Pendapatan Tetap
Soft saving bisa jadi enggak ideal jika pendapatan kamu tidak stabil. Pengeluaran yang lebih tinggi untuk gaya hidup saat ini dapat berisiko jika tiba-tiba saja penghasilanmu menurun.
3. Potensi Kurangnya Investasi
Investasi dalam aset yang akan menjadi sumber penghasilan pasif di masa mendatang, misalnya seperti properti atau saham, bisa berkurang. Artinya, kamu bisa saja kehilangan peluang pertumbuhan kekayaan jangka panjang yang bisa lebih menguntungkan dibandingkan menikmati pengeluaran saat ini.
Baca juga: Loud Budgeting: Tren Keuangan yang Lagi Viral di Kalangan Gen Z
Apakah Metode Soft Saving Cocok untuk Semua Orang?
Soft saving bisa jadi enggak cocok untuk semua orang karena beberapa alasan. Efektivitasnya sangat bergantung pada situasi keuangan, tujuan finansial jangka panjang, dan kebutuhan masing-masing.
Berikut beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan apakah soft saving cocok untuk diadopsi.
1. Stabilitas Pendapatan
Orang dengan pendapatan yang stabil dan dapat diprediksi mungkin lebih mampu menerapkan soft saving tanpa risiko keuangan besar. Contohnya, orang-orang yang sudah berstatus karyawan tetap atau sudah sampai ke jenjang manajerial.
Bagi mereka yang memiliki pendapatan yang fluktuatif atau tidak pasti, metode hidup seperti ini bisa menimbulkan risiko keuangan.
2. Tanggung Jawab Finansial
Kamu yang sudah memiliki tanggung jawab finansial yang lebih besar, seperti para sandwich generation, sudah berkeluarga, atau punya utang besar, rasanya pasti akan sulit dijalankan. Kamu membutuhkan strategi tabungan yang lebih konservatif untuk memastikan keamanan keuangan jangka panjang.
3. Tujuan Keuangan Jangka Panjang
Kamu yang memiliki tujuan jangka panjang seperti pengin punya rumah, pengin anaknya sekolah di sekolah terbaik, atau yang pengin menjalani FIRE, juga akan sulit menjalani gaya hidup seperti ini.
Kamu memerlukan strategi penghematan dan investasi yang lebih tradisional daripada soft saving.
4. Toleransi Risiko
Soft saving mengurangi penekanan pada pengumpulan aset dan tabungan. Hal ini enggak akan cocok bagi kamu yang lebih konservatif dalam hal keamanan finansial atau bagi yang ingin membangun kekayaan jangka panjang.
5. Kebutuhan Pribadi dan Prioritas
Gaya hidup, prioritas, dan nilai-nilai pribadi juga memengaruhi kecocokan soft saving. Bagi yang menghargai kebebasan dan kualitas hidup saat ini lebih tinggi daripada keamanan finansial di masa depan, pendekatan ini bisa jadi memang lebih menarik. Tetapi, enggak sebaliknya.
So, memang kembali pada pilihan hidup masing-masing.
Dalam mengambil keputusan apakah soft saving adalah pilihan yang tepat, penting untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap situasi keuangan pribadi dan berdiskusi dengan penasihat keuangan untuk memastikan semua aspek keuangan tercakup dan seimbang.
Jadi, kesimpulannya, soft saving bisa saja sangat bermanfaat untuk kesehatan mental dan kualitas hidup saat ini, tetapi penting juga bagi kamu untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang dari keputusan finansial ini. Seimbangkan antara menikmati hidup saat ini dengan mempersiapkan keamanan di masa yang akan datang.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Apa Pentingnya Paham Standar Gaji Karyawan dan Bagaimana Cara Mencari Informasinya?
Memahami standar gaji karyawan adalah langkah penting dalam merencanakan karier dan keuangan. Dengan mengetahui standar ini, kamu dapat menilai apakah penghasilan yang diterima sesuai dengan industri dan lokasi tempat kamu bekerja.
Hal ini juga membantu dalam negosiasi gaji, sehingga bisa mengoptimalkan potensi penghasilan sesuai dengan keahlian dan pengalaman.
Table of Contents
Apa yang Dimaksud dengan Standar Gaji Karyawan?
Standar gaji karyawan merujuk pada tingkat upah atau penghasilan yang ditetapkan oleh sebuah perusahaan atau industri untuk berbagai posisi atau jabatan yang ada di dalamnya. Standar ini bisa berbeda-beda tergantung pada faktor-faktor seperti lokasi, jenis industri, tingkat pengalaman, dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk pekerjaan tersebut.
Standar gaji ini penting dan harus ada. Kenapa? Berikut beberapa alasannya:
- Memastikan bahwa semua karyawan yang melakukan pekerjaan dengan tingkat tanggung jawab yang serupa menerima kompensasi yang adil dan setara.
- Membantu karyawan memahami bagaimana gaji mereka ditentukan dan apa yang dapat mereka harapkan dalam hal pertumbuhan gaji.
- Menarik kandidat yang berkualitas dengan menawarkan paket kompensasi yang kompetitif.
- Mempertahankan karyawan yang berkompeten dengan memberikan gaji yang kompetitif yang mencerminkan kontribusi mereka terhadap perusahaan.
Standar gaji sering kali juga mempertimbangkan regulasi pemerintah seperti upah minimum, yang bertujuan untuk melindungi hak-hak karyawan.
Baca juga: 3 Tujuan Keuangan Terbesar yang Harus Segera Dimiliki oleh First Jobbers
Mengapa First Jobber Penting untuk Tahu Standar Gaji Karyawan?
Nah, sebagai first jobber, sebelum kamu mulai benar-benar terjun ke dunia kerja, ada baiknya kamu melakukan riset dulu mengenai standar gaji ini. Memahami standar gaji karyawan penting bagi first jobber karena beberapa alasan berikut.
1. Negosiasi Gaji
Mengetahui standar gaji untuk posisi atau industri tertentu memberikan dasar yang kuat untuk negosiasi gaji. Hal ini memungkinkan kamu, dan karyawan atau calon karyawan lain, untuk meminta kompensasi yang adil dan kompetitif berdasarkan data yang objektif.
2. Kepuasan Kerja
Memahami standar gaji akan membantumu merasa bahwa kamu sudah mendapatkan bayaran yang adil sebanding dengan kontribusi yang kamu berikan. Hal ini juga akan membawa manfaat baik untuk perusahaan, yakni meningkatkan kepuasan kerja dan bisa menurunkan tingkat turnover karyawan.
3. Perencanaan Keuangan
Dengan mengetahui kisaran gaji yang dapat diharapkan, kamu pun bisa lebih baik dalam mengelola keuangan pribadi, merencanakan masa depan, dan menetapkan tujuan finansial yang realistis.
4. Transparansi dan Keadilan
Perusahaan yang mengikuti standar gaji menunjukkan komitmen terhadap keadilan dan transparansi dalam perekrutan dan retensi. Hal ini meningkatkan citra perusahaan dan dapat menarik karyawan yang berkualitas.
5. Menghindari Diskriminasi
Standar gaji yang jelas dan terbuka membantu mengurangi risiko diskriminasi dalam pembayaran, memastikan semua karyawan dibayar berdasarkan kualifikasi dan pengalaman mereka. Bukan karena faktor non-prestasi seperti jenis kelamin, ras, atau usia.
Oleh karena itu, memahami standar gaji sangat penting baik bagi karyawan maupun pengusaha dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif, adil, dan memuaskan.
5 Tempat untuk Mencari Informasi Standar Gaji Karyawan
Untuk mencari informasi tentang standar gaji, berbagai sumber bisa diakses untuk mendapatkan data yang akurat dan terkini. Termasuk di dalamnya adalah situs web khusus pekerjaan, survei industri, dan laporan dari konsultan sumber daya manusia.
Informasi tersebut bukan hanya berguna bagi yang sedang mencari pekerjaan baru, tetapi juga bagi yang ingin memastikan bahwa kompensasi mereka masih relevan dengan dinamika pasar saat ini.
Untuk mencari informasi tentang standar gaji karyawan, kamu bisa memanfaatkan sumber-sumber seperti berikut ini.
1. Survei Gaji
Lihat survei gaji yang disediakan oleh lembaga riset gaji atau konsultan SDM. Survei ini biasanya mencakup data terperinci mengenai gaji rata-rata untuk berbagai posisi dan industri di lokasi tertentu.
Kadang informasi diposting di media sosial. Cuma memang kita kudu tahu akun-akunnya terlebih dulu. Tak jarang, juga dimuat di media-media online. Kamu memang kudu secara berkala memonitor jika membutuhkan informasinya.
2. Situs Pekerjaan Online
Platform seperti Glassdoor, Payscale, LinkedIn, Indeed, atau Glints juga menyediakan informasi tentang gaji yang diumumkan oleh karyawan aktual dan pengguna lain. Situs-situs ini sering memiliki alat pencarian gaji yang memungkinkan kamu memasukkan judul pekerjaan dan lokasi untuk melihat rentang gaji rata-rata.
3. Biro Statistik Tenaga Kerja atau Lembaga Pemerintah yang Setara
Lembaga pemerintah seperti Badan Pusat Statistik juga menyediakan data tentang gaji dan kompensasi berdasarkan industri dan wilayah geografis. Data ini dapat memberikan gambaran umum tentang gaji dan tren di pasar kerja.
4. Jaringan Profesional dan Koneksi Industri
Berbicara dengan kolega dan profesional lain dalam jaringanmu juga bisa memberikan wawasan tentang standar gaji karyawan. Mereka mungkin bersedia berbagi informasi tentang apa yang merupakan kompensasi yang wajar untuk posisi serupa.
5. Perusahaan Perekrutan dan Headhunter
Profesional HR atau perusahaan perekrutan khusus dapat memberikan informasi tentang standar gaji untuk berbagai peran, terutama untuk posisi khusus atau tingkat eksekutif.
Selama proses perekrutan, kamu bisa mendapatkan informasi gaji dari tawaran pekerjaan yang kamu terima. Selain itu, melalui negosiasi, kamu dapat memperoleh wawasan lebih lanjut mengenai berapa range gaji yang umum untuk posisi tersebut.
Baca juga: Kesalahan yang Harus Dihindari Saat Negosiasi Gaji
Nah, dengan menggunakan kombinasi sumber-sumber ini, kamu bisa mendapatkan gambaran yang akurat dan terkini tentang standar gaji karyawan untuk posisi yang kamu minati atau industri yang kamu ikuti.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
Memulai Bisnis Sampingan: Peluang dan Tantangan untuk Bapak Muda
Bapak muda punya banyak tantangan. Salah satunya dalam hal finansial. Punya keluarga baru yang masih dalam proses, kadang bikin keuangan jadi kurang stabil. Nah, solusinya sih ada beberapa. Salah satu yang bisa dipertimbangkan adalah punya bisnis sampingan.
Memulai bisnis sampingan sering kali dipandang sebagai langkah cerdas untuk menambah penghasilan. Banyak bapak muda melirik peluang ini untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama. Dengan perkembangan teknologi dan akses informasi yang mudah, peluang untuk berbisnis semakin terbuka lebar.
Namun, setiap peluang pasti membawa tantangan tersendiri. Mengatur waktu antara pekerjaan tetap, keluarga, dan bisnis baru bukanlah hal yang mudah. Ditambah lagi, memahami aspek legal dan keuangan bisnis membutuhkan komitmen untuk belajar dan beradaptasi dengan cepat.
Table of Contents
Peluang Bisnis Sampingan untuk Bapak Muda
Dalam mencari peluang bisnis sampingan, penting bagi bapak muda untuk menemukan ide yang enggak hanya menguntungkan tetapi juga fleksibel. Pemilihan bisnis yang tepat dapat membantu menjaga keseimbangan antara pekerjaan tetap dan waktu bersama keluarga.
Berbagai sektor menawarkan peluang yang bisa disesuaikan dengan minat, keahlian, dan kondisi yang ada. Berikut ini akan dibahas beberapa peluang bisnis sampingan yang bisa menjadi pilihan untuk bapak muda yang ingin mengembangkan sumber pendapatan tambahan.
Baca juga: Punya Penghasilan Sampingan Selain Pekerjaan Utama, Mengapa Penting?
1. E-commerce
Memulai bisnis e-commerce menjadi pilihan yang menarik bagi banyak bapak muda. Dengan menggunakan platform seperti Shopee atau Tokopedia, atau bahkan melalui media sosial, menjual produk secara online sekarang mudah saja dilakukan.
Keuntungan utama dari bisnis ini adalah fleksibilitas waktu yang ditawarkan, alias bisa dilakukan dari rumah. Pastinya, hal ini ideal untuk mereka yang perlu mengatur waktu antara pekerjaan tetap dan tanggung jawab keluarga. Selain itu, e-commerce memungkinkan pemasaran produk ke pelanggan yang lebih luas tanpa batasan ruang.
2. Freelancing
Freelancing juga bisa menjadi pilihan bagus, terutama jika memang punya keahlian spesifik. Misalnya desain grafis, penulisan, fotografi, atau pemrograman.
Jadi freelancer artinya bisa memilih proyek yang sesuai dengan minat dan waktu yang tersedia. Platform seperti Sribu, Projects.co.id, atau Upwork menyediakan akses ke berbagai tawaran pekerjaan dari seluruh dunia. Dengan begitu, akan lebih menguntungkan sekaligus fleksibel. Jadwal kerja bisa diatur dengan lebih leluasa, cocok banget untuk mereka yang perlu mengimbangi antara pekerjaan tetap dan kehidupan keluarga.
3. Jasa Konsultasi
Menyediakan jasa konsultasi dalam bidang keahlian tertentu, seperti keuangan, pemasaran, atau teknologi, menjadi jalur bisnis sampingan yang menjanjikan. Bisnis ini memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman profesional untuk membantu orang lain memecahkan masalah atau meningkatkan operasional mereka.
Dengan fokus pada area spesifik, peluang untuk menarik klien yang membutuhkan panduan spesialis meningkat. Jasa konsultasi bisa dilakukan secara remote, sehingga lebih fleksibel. Ideal banget kan?
4. Dropshipping
Dropshipping adalah model bisnis sebagai perantara dalam penjualan produk tanpa perlu menyimpan stok barang. Dengan model ini, penjual hanya perlu fokus pada pemasaran dan pelayanan pelanggan, sementara proses pengadaan dan pengiriman barang ditangani oleh supplier.
Keuntungan utama dari dropshipping adalah pengurangan risiko finansial dan kebutuhan modal yang lebih rendah, karena enggak perlu investasi untuk inventaris awal. Model bisnis ini sangat cocok untuk mereka yang ingin memulai usaha dengan sumber daya terbatas dan ingin menguji pasar sebelum membuat investasi besar.
5. Pengembangan Aplikasi atau Website
Pengembangan aplikasi atau website menawarkan peluang besar bagi yang punya kemampuan dalam bidang teknologi. Dengan meningkatnya kebutuhan bisnis kecil untuk hadir secara digital, layanan pembuatan aplikasi dan website menjadi sangat dicari.
Dengan menggarap niche ini, peluang untuk menarik klien yang memerlukan dukungan teknis dan solusi digital custom bisa terbuka lebar. Selain itu, fleksibilitas dalam mengatur waktu kerja juga menjadi keuntungan tambahan.
6. Rental atau Jasa Properti
Menyewakan properti atau ruang yang enggak digunakan bisa menjadi sumber pendapatan pasif yang efektif juga loh. Bisnis ini memanfaatkan aset yang sudah ada, seperti ruangan kosong atau properti tambahan, untuk menghasilkan uang tanpa harus melakukan banyak pekerjaan harian.
Selain itu, menyediakan jasa manajemen properti untuk properti sewaan lain juga bisa menambah aliran pendapatan. Jasa ini meliputi pengelolaan penyewa, pemeliharaan bangunan, dan koordinasi dengan vendor untuk perbaikan. Model bisnis ini cocok untuk mereka yang memiliki kemampuan organisasi yang baik dan ingin memanfaatkan real estate sebagai aset investasi.
Tantangan yang Akan Dihadapi
Setelah mengeksplorasi berbagai peluang bisnis sampingan, penting juga untuk memahami tantangan yang mungkin dihadapi.
Memulai bisnis sampingan membutuhkan lebih dari sekadar ide. Bapak muda juga harus siap menghadapi hambatan yang bisa muncul dari berbagai aspek. Mulai dari pengaturan waktu yang efektif, pemenuhan kebutuhan modal, hingga pengelolaan yang sesuai dengan regulasi yang berlaku. Semua memerlukan strategi dan perencanaan yang matang.
Berikut akan dibahas lebih lanjut mengenai tantangan-tantangan tersebut dan bagaimana mengatasinya agar bisnis sampingan dapat berjalan dengan lancar.
Baca juga: Usaha Sampingan Karyawan yang Tidak Akan Mengganggu Pekerjaan Utama
1. Keterbatasan Waktu
Mengelola waktu antara pekerjaan utama, keluarga, dan bisnis sampingan bisa jadi sulit. Prioritas harus jelas agar tidak mengganggu tanggung jawab utama dan waktu keluarga.
2. Modal dan Keuangan
Mendapatkan modal untuk memulai bisnis bisa jadi cukup sulit. Pengetahuan akan pengelolaan keuangan yang baik aka sangat penting, agar keuangan pribadi dan bisnis enggak tercampur.
3. Pengetahuan Bisnis
Bapak muda mungkin bisa jadi belum punya cukup pengalaman atau pengetahuan tentang pengelolaan bisnis. Edukasi diri melalui kursus atau mentor bisa membantu.
4. Keseimbangan Kehidupan Kerja
Menjaga keseimbangan antara pekerjaan, bisnis, dan kehidupan pribadi penting untuk menghindari kelelahan. Jadi, coba atur jadwal ya.
5. Risiko Gagal
Risiko bisnis gagal selalu ada dan perlu dipersiapkan secara mental dan finansial. Belajar dari mereka yang sudah pengalaman, mungkin bisa membantu untuk mendapatkan beragam insight mengenai manajemen risiko.
6. Regulasi dan Legalitas
Memastikan semua aspek legal dan regulasi terkait bisnis dipenuhi penting untuk menghindari masalah hukum di kemudian hari.
Memulai bisnis sampingan membuka pintu untuk berbagai peluang sekaligus tantangan, terutama bagi bapak muda yang ingin meningkatkan pendapatan keluarga.
Kunci untuk berhasil dalam usaha ini terletak pada pemilihan ide yang pas, perencanaan yang matang, dan kemampuan untuk tetap fleksibel di tengah tuntutan pekerjaan dan keluarga. Apalagi ditambah pusing juga sama pekerjaan utama.
Namun, dengan semangat yang kuat dan strategi yang tepat, bisnis sampingan enggak mustahil bisa sukses dijalankan. Nantinya, enggak hanya memberikan keuntungan finansial, tetapi bisnis sampingan bisa juga menambah pengalaman bagi pertumbuhan pribadi dan profesional di masa depan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
32 Istilah Bursa Saham yang Harus Diketahui Setiap Investor Pemula
Investasi di bursa saham bisa menjadi langkah yang menarik untuk mengembangkan kekayaan. Namun, memahami istilah-istilah yang digunakan di dalamnya sangat penting untuk menghindari kebingungan dan membuat keputusan investasi yang cerdas.
Ada banyak istilah yang sering muncul ketika berbicara tentang saham, mulai dari istilah dasar hingga konsep yang lebih kompleks. Menguasai istilah-istilah ini bisa membantu mengenali peluang dan risiko yang ada, serta meningkatkan kepercayaan diri dalam berinvestasi.
Table of Contents
Istilah Bursa Saham yang Penting untuk Dipahami
Memahami dunia saham bukan hanya soal membeli dan menjual. Ada berbagai konsep dan strategi yang perlu dipahami agar investasi berjalan sesuai harapan.
Bagi pemula, mengetahui dan memahami istilah-istilah dasar bisa menjadi fondasi penting untuk memulai perjalanan di dunia saham. Dengan pemahaman yang baik, investasi di pasar saham bisa menjadi lebih terarah dan menguntungkan.
Baca juga: Mengenal Rapat Umum Pemegang Saham untuk Investor Pemula
Berikut adalah daftar beberapa istilah dalam bursa saham yang sebaiknya dipahami oleh investor pemula. Tentu saja, belum semua istilah ada di daftar ini. Kamu bisa mempelajarinya sambil belajar investasi saham itu sendiri. Namun, sebagai permulaan, daftar ini bisa kamu simak terlebih dulu.
- Saham: Kepemilikan dalam suatu perusahaan. Pemegang saham berhak mendapatkan dividen dan berpotensi mendapatkan keuntungan dari kenaikan harga saham.
- Dividen: Pembagian keuntungan perusahaan kepada pemegang saham.
- Capital Gain: Keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga beli dan harga jual saham.
- Capital Loss: Kerugian yang terjadi ketika harga jual saham lebih rendah dari harga belinya.
- IPO (Initial Public Offering): Penawaran saham perdana, yaitu proses perusahaan menjual sahamnya untuk pertama kali kepada publik.
- Bear Market: Kondisi pasar saham yang menurun atau lesu, di mana harga-harga saham cenderung turun.
- Bull Market: Kondisi pasar saham yang naik atau sedang dalam tren positif, di mana harga-harga saham cenderung naik.
- Portofolio: Kumpulan aset investasi, termasuk saham, obligasi, reksa dana, dan lainnya yang dimiliki oleh seorang investor.
- Diversifikasi: Strategi investasi dengan membeli berbagai jenis aset untuk mengurangi risiko.
- Lot: Satuan perdagangan saham di bursa. Di Bursa Efek Indonesia, 1 lot = 100 lembar saham.
- Bid: Harga tertinggi yang bersedia dibayar oleh pembeli untuk membeli saham.
- Ask: Harga terendah yang ditawarkan oleh penjual untuk menjual saham.
- Spread: Selisih antara harga bid dan ask.
- Order: Instruksi untuk membeli atau menjual saham dengan harga tertentu atau pada kondisi tertentu.
- Market Order: Instruksi untuk membeli atau menjual saham pada harga pasar saat ini.
- Limit Order: Instruksi untuk membeli atau menjual saham pada harga tertentu atau lebih baik.
- Stop-Loss Order: Instruksi untuk menjual saham jika harga turun ke level tertentu untuk membatasi kerugian.
- Support: Level harga di mana permintaan saham cukup kuat untuk mencegah harga turun lebih lanjut.
- Resistance: Level harga di mana penawaran saham cukup kuat untuk mencegah harga naik lebih lanjut.
- Volume: Jumlah saham yang diperdagangkan dalam periode waktu tertentu.
- Volatilitas: Tingkat perubahan harga saham dalam jangka waktu tertentu. Semakin tinggi volatilitas, semakin tinggi risiko dan potensi keuntungan.
- Index: Indikator yang mengukur kinerja sekelompok saham tertentu di bursa saham, seperti IDX Composite atau LQ45.
- Blue Chip: Saham dari perusahaan besar, mapan, dan memiliki reputasi baik, biasanya stabil dan dianggap lebih aman untuk investasi.
- P/E Ratio (Price-to-Earnings Ratio): Rasio harga saham terhadap laba per saham. Digunakan untuk menilai apakah saham dinilai terlalu tinggi atau rendah.
- Market Capitalization: Nilai total pasar dari seluruh saham yang beredar dari suatu perusahaan. Dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham beredar.
- Liquidity: Kemampuan untuk membeli atau menjual saham dengan cepat tanpa menyebabkan perubahan harga yang signifikan.
- Margin: Meminjam uang dari broker untuk membeli saham. Investor hanya perlu membayar sebagian dari total nilai saham.
- Short Selling: Strategi menjual saham yang tidak dimiliki dengan harapan dapat membelinya kembali dengan harga lebih rendah untuk mendapatkan keuntungan.
- Yield: Persentase pengembalian investasi berdasarkan dividen tahunan atau pembayaran bunga dibandingkan dengan harga saham atau obligasi.
- Fundamental Analysis: Metode analisis yang berfokus pada data keuangan perusahaan seperti pendapatan, laba, dan pertumbuhan untuk menentukan nilai intrinsik saham.
- Technical Analysis: Metode analisis yang menggunakan grafik dan data historis harga saham serta volume perdagangan untuk memprediksi pergerakan harga saham di masa depan.
- Broker: Perantara yang membantu transaksi jual beli saham antara investor dengan bursa saham.
Baca juga: Pasar Saham: Pengertian, Instrumen, dan Manfaatnya
Mulai berinvestasi di bursa saham bukan hanya tentang beli saham terus jual lagi doang. Namun, juga termasuk memahami setiap istilah yang berkaitan dengan pergerakan pasar dan strategi yang digunakan.
Mengetahui istilah-istilah penting ini dapat memberikan kamu dasar yang kuat untuk menghadapi berbagai situasi yang mungkin terjadi di pasar saat berinvestasi nanti. Dengan pengetahuan yang cukup, peluang untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dari investasi di pasar saham bisa lebih terbuka.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Investasi Sama dengan Judi? Ini 5 Perbedaan Besar Keduanya
Banyak yang bertanya-tanya, apakah investasi sama dengan judi? Pertanyaan ini sering muncul ketika melihat risiko dan ketidakpastian yang ada pada keduanya.
Memang, pada pandangan pertama, investasi dan judi tampak memiliki beberapa kesamaan, khususnya dalam hal potensi keuntungan cepat—untuk metode investasi tertentu—dan adanya risiko kehilangan modal.
Namun, ketika ditelusuri lebih dalam, terdapat perbedaan fundamental yang jelas antara keduanya. So, kali ini kita akan membahas beberapa perbedaan utama antara investasi dan judi, membantu memahami kedua konsep tersebut dengan lebih jelas dan mengapa keduanya tidak seharusnya dianggap sama.
Table of Contents
Apa Itu Investasi?
Investasi adalah penggunaan uang atau modal dalam sebuah usaha atau proyek dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa depan.
Dalam konteks finansial, investasi artinya kamu melakukan pembelian aset atau barang yang diharapkan akan menghasilkan pendapatan. Atau, yang bisa meningkat nilainya sehingga bisa dijual dengan harga lebih tinggi. Tujuan utama investasi adalah untuk memperoleh pengembalian yang stabil dan berkelanjutan.
Apa Itu Judi?
Judi adalah kegiatan bertaruh uang atau sesuatu yang berharga pada hasil dari suatu permainan, kontes, atau kejadian yang tidak pasti. Hasilnya sangat bergantung pada unsur kebetulan atau keberuntungan. Kegiatan ini umumnya memiliki risiko tinggi karena hasilnya sulit diprediksi dan enggak berdasar pada analisis atau pengetahuan mendalam.
Judi cenderung menawarkan hasil yang cepat dan tidak terjamin. Dalam judi, peluang untuk kehilangan uang acap kali sama besar atau bahkan lebih besar daripada peluang untuk mendapatkan uang. Hal inilah yang menjadikannya aktivitas yang berisiko tinggi tanpa jaminan pengembalian.
Baca juga: Judi Online: Mengapa Orang Masih Saja Terjebak?
Perbedaan Investasi dan Judi
So, dari definisinya di atas saja sebenarnya sudah terlihat, apakah investasi sama dengan judi.
Perbedaan antara investasi dan judi cukup signifikan, terutama dari segi pendekatan, tujuan, dan risiko. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utamanya.
1. Dasar Keputusan
Keputusan berinvestasi didasarkan pada analisis yang cermat. Investor akan melakukan penelitian pasar dan evaluasi kinerja masa lalu. Investor akan menggunakan data dan model untuk mendapatkan gambaran potensi hasil di masa depan.
Sementara judi, keputusannya didasarkan pada keberuntungan dan kebetulan. Enggak ada analisis yang dapat secara akurat memprediksi hasilnya, karena hasilnya acak dan tak tergantung pada keterampilan atau pengetahuan.
2. Tujuan
Tujuan investasi adalah untuk memperoleh pengembalian modal atau pendapatan secara berkelanjutan dalam jangka panjang, melalui pertumbuhan nilai atau dividen.
Sementara judi, tujuannya sama-sama untuk mendapatkan uang sih, tetapi jangka pendek melalui satu transaksi atau permainan. Enggak ada nilai tambah atau pengembalian yang diharapkan selain dari kemenangan itu sendiri.
3. Risiko
Risiko yang ada dalam investasi bisa dikelola dan dapat diminimalkan melalui beberapa cara, seperti diversifikasi, analisis, dan strategi jangka panjang. Sementara risiko judi bersifat inheren, dan peluang untuk kehilangan uang bisa sangat tinggi.
4. Periode Waktu
Investasi merupakan instrumen keuangan jangka panjang. Berbeda dengan aktivitas trading, investor akan menyimpan aset investasinya dalam waktu yang lama, sesuai tujuan keuangannya. Dalam prosesnya, diperlukan review dan evaluasi agar pertumbuhannya sesuai dengan harapan.
Judi enggak ada periode waktu. Saat itu main, ya bisa jadi saat itu juga menang atau kalah.
5. Pengaruh Eksternal
Pengaruh eksternal seperti kondisi ekonomi, kebijakan pemerintah, dan faktor industri bisa berdampak pada hasil investasi, tetapi tetap dalam konteks yang dapat dianalisis. Sementara, hasil judi enggak dipengaruhi oleh faktor eksternal yang bisa dianalisis; semua bergantung pada keberuntungan atau kebetulan yang terjadi di saat yang sama.
Saat Investasi Bisa Dibilang Judi
Memahami apakah investasi sama dengan judi bisa membantu dalam membuat keputusan tentang di mana menempatkan uang untuk tujuan jangka panjang versus kepuasan instan dengan risiko tinggi.
Nah, menariknya, dalam beberapa konteks, orang mungkin menganggap investasi sebagai bentuk judi. Kok bisa? Iya, hal ini sering terjadi dalam situasi berikut:
- Beberapa jenis investasi, seperti saham-saham tertentu, mata uang kripto, atau komoditas, dapat memiliki fluktuasi harga yang sangat cepat dan tidak terduga, mirip dengan sifat judi.
- Ketika individu atau entitas membeli aset dengan harapan harga akan naik dengan cepat, berdasarkan ekspektasi pasar daripada fundamental perusahaan, hal ini bisa dianggap sebagai spekulasi. Spekulasi sering kali dipandang mirip dengan judi karena bertaruh pada perubahan harga jangka pendek.
- Menggunakan leverage, atau hasil utang untuk memperbesar potensi keuntungan, juga meningkatkan risiko. Hal ini bisa membuat investasi lebih mendekati judi, hasilnya bisa sangat menguntungkan atau sebaliknya, menyebabkan kerugian besar.
- Investasi tanpa diserta riset yang memadai atau hanya berdasarkan tip dan rumor, hampir sama dengan bertaruh pada keberuntungan.
So, gimana? Pastinya enggak mau kan, kalau kamu melakukan investasi sama dengan judi, seperti kondisi-kondisi di atas?
Baca juga: 7 Sikap Contoh Less Literate secara Finansial yang Bisa Merugikan
Tip agar Investasimu Enggak Jadi Judi
Untuk memastikan bahwa investasi kamu lebih terstruktur dan tidak bersifat spekulatif sehingga investasi sama dengan judi, berikut adalah beberapa tip yang bisa diikuti.
1. Do Your Research
Selalu lakukan riset dan analisis dengan cermat sebelum berinvestasi. Pelajari karakteristik instrumen, fundamental perusahaan, kondisi industri, dan faktor ekonomi makro yang bisa memengaruhi investasi kamu.
2. Diversifikasi Portofolio
Hindari menempatkan semua dana yang kamu punya ke dalam satu investasi atau satu jenis aset. Diversifikasi portofolio bisa membantu mengurangi risiko dan memperlancar fluktuasi nilai investasi kamu.
3. Investasi Jangka Panjang
Berfokuslah pada investasi jangka panjang daripada mencari keuntungan cepat. Investasi yang dipegang untuk jangka waktu yang lama cenderung lebih stabil dan menghasilkan pengembalian yang lebih dapat diprediksi.
4. Pantau dan Fleksibel
Selalu update informasi tentang kondisi pasar dan siap untuk menyesuaikan strategi jika lingkungan dan kondisi berubah. Fleksibilitas bisa membantu mengurangi potensi kerugian.
5. Belajar Terus
Industri finansial akan berkembang secara dinamis. Akan sangat besar potensi untuk muncul beragam jenis instrumen baru atau hal-hal lain ke depannya. Agar kamu bisa memanfaatkannya dengan baik, belajar terus tanpa henti adalah hal yang sangat disarankan. Dengan belajar terus, kamu bisa keep up dengan perubahan, juga bisa menekan potensi risiko hal-hal yang tak diinginkan. Misalnya saja, kamu jadi tahu beragam modus penipuan yang juga semakin canggih.
Meskipun sering kali timbul pertanyaan apakah investasi sama dengan judi, perbedaan mendasar antara keduanya sudah jelas berdasarkan analisis dan uraian di atas.
Mengetahui hal ini, semoga pemahaman yang lebih dalam dan kejelasan tentang apa itu investasi dan bagaimana investasi berbeda dari judi dapat menginspirasi untuk membuat keputusan keuangan yang lebih bijaksana.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Contoh Rencana Investasi Pribadi untuk Tujuan Finansial Dana Pendidikan Anak
Merencanakan masa depan finansial, terutama untuk dana pendidikan anak, membutuhkan strategi yang matang dan sesuai dengan kebutuhan. Contoh rencana investasi pribadi bisa menjadi panduan untuk mencapai tujuan ini dengan efektif.
Dengan berbagai pilihan instrumen investasi, seperti reksa dana, obligasi, dan deposito, langkah awal untuk mempersiapkan dana pendidikan bisa dilakukan dengan lebih terencana.
Penting untuk memahami bahwa setiap rencana investasi harus disesuaikan dengan profil risiko dan jangka waktu yang diinginkan. Dengan memilih instrumen yang tepat dan mengalokasikan dana secara bijaksana, tujuan finansial dapat tercapai tanpa perlu menghadapi risiko yang terlalu tinggi.
Table of Contents
Langkah-Langkah Membuat Rencana Investasi Pribadi
Berikut adalah langkah-langkah untuk membuat rencana investasi guna mencapai tujuan dana pendidikan anak.
1. Menentukan Tujuan Finansial dengan Jelas
Tentukan jumlah dana yang dibutuhkan untuk pendidikan anak. Misalnya, biaya kuliah di universitas yang diinginkan. Tentukan juga jangka waktu untuk mencapai tujuan ini, seperti 15 tahun ke depan.
2. Menghitung Dana yang Perlu Diinvestasikan
Hitung jumlah dana yang perlu diinvestasikan secara rutin berdasarkan target dana pendidikan dan jangka waktu yang telah ditentukan. Gunakan rumus Future Value (FV) untuk menghitung berapa besar investasi bulanan yang diperlukan untuk mencapai target dana dengan asumsi tingkat pengembalian tertentu.
3. Menilai Profil Risiko
Tentukan profil risiko yang sesuai dengan kondisi keuangan dan toleransi terhadap risiko. Profil risiko akan memengaruhi pemilihan jenis instrumen investasi. Untuk tujuan pendidikan yang biasanya berjangka menengah hingga panjang, investasi dengan risiko moderat seperti reksa dana campuran dan obligasi bisa dipertimbangkan.
4. Memilih Instrumen Investasi yang Tepat
Pilih instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan dan profil risiko. Misalnya, kombinasi reksa dana campuran, obligasi pemerintah, dan deposito. Diversifikasi ini bertujuan untuk mengurangi risiko sekaligus memaksimalkan potensi pertumbuhan dana.
5. Membuat Alokasi Dana yang Diversifikasi
Tetapkan alokasi dana untuk setiap instrumen investasi. Misalnya, 40% untuk reksa dana campuran, 30% untuk obligasi, dan 30% untuk deposito. Alokasi ini bisa disesuaikan sesuai dengan perubahan kondisi keuangan atau pasar.
6. Menyisihkan Dana Secara Berkala
Lakukan investasi secara konsisten, misalnya setiap bulan, untuk memastikan pertumbuhan dana yang stabil. Otomatiskan setoran ke dalam instrumen investasi yang telah dipilih untuk menjaga disiplin finansial.
7. Menyiapkan Dana Darurat
Sebelum mulai berinvestasi, pastikan sudah memiliki dana darurat yang setara dengan 3-6 bulan biaya hidup. Dana darurat ini penting untuk melindungi keuangan dari kejadian tak terduga dan tidak memengaruhi rencana investasi.
8. Memantau dan Mengevaluasi Investasi Secara Berkala
Lakukan evaluasi terhadap kinerja investasi secara berkala, misalnya setiap 6 bulan atau setahun sekali. Jika ada instrumen yang tidak memberikan hasil sesuai harapan, pertimbangkan untuk melakukan rebalancing portofolio.
9. Menyesuaikan Rencana Investasi Sesuai Perubahan Kondisi
Sesuaikan rencana investasi jika ada perubahan dalam kondisi finansial, tujuan, atau profil risiko. Misalnya, ketika mendekati waktu kuliah, bisa mengalihkan sebagian dana dari instrumen berisiko tinggi ke instrumen yang lebih aman seperti deposito atau obligasi.
10. Menghindari Pengeluaran Dana Investasi Kecuali untuk Tujuan yang Ditetapkan
Jaga agar dana yang diinvestasikan tetap berada dalam portofolio hingga mencapai tujuan. Hindari penggunaan dana investasi untuk kebutuhan lain agar rencana keuangan tetap berjalan sesuai target.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, tujuan dana pendidikan anak dapat tercapai secara lebih terencana dan terukur.
Contoh Rencana Investasi Pribadi untuk Dana Pendidikan Anak
Berikut adalah contoh rencana investasi pribadi untuk tujuan dana pendidikan anak sebesar Rp200 juta yang harus tercapai dalam 15 tahun ke depan. Rencana ini menggunakan berbagai instrumen investasi dengan tingkat risiko moderat.
Target: Rp200 juta dalam 15 tahun
Strategi Investasi:
1. Reksa Dana Campuran (40% dari total investasi bulanan)
- Alokasi: 40% dari dana investasi bulanan dialokasikan ke reksa dana campuran. Instrumen ini cocok untuk investor dengan profil risiko moderat karena menggabungkan saham dan obligasi.
- Estimasi Imbal Hasil: Rata-rata imbal hasil tahunan sekitar 8-10%.
- Keuntungan: Diversifikasi antara saham dan obligasi memberikan potensi pertumbuhan yang lebih baik daripada hanya obligasi saja, sambil tetap mengurangi risiko dibandingkan investasi saham murni.
2. Obligasi Pemerintah (30% dari total investasi bulanan)
- Alokasi: 30% dari dana investasi bulanan ditempatkan di obligasi pemerintah, seperti Obligasi Negara Ritel (ORI) atau Sukuk Ritel.
- Estimasi Imbal Hasil: Rata-rata imbal hasil tahunan sekitar 6-7%.
- Keuntungan: Risiko yang relatif rendah dengan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan deposito. Obligasi pemerintah juga aman dan memberikan pendapatan tetap.
3. Deposito Berjangka (20% dari total investasi bulanan)
- Alokasi: 20% dari dana investasi bulanan dimasukkan ke dalam deposito berjangka di bank.
- Estimasi Imbal Hasil: Rata-rata imbal hasil tahunan sekitar 4-5%.
- Keuntungan: Risiko sangat rendah dengan imbal hasil yang stabil. Cocok untuk menjaga likuiditas dana dan memberikan kepastian pengembalian.
4. Reksa Dana Pasar Uang (10% dari total investasi bulanan)
- Alokasi: 10% dari dana investasi bulanan ditempatkan di reksa dana pasar uang.
- Estimasi Imbal Hasil: Rata-rata imbal hasil tahunan sekitar 4-5%.
- Keuntungan: Risiko sangat rendah dengan likuiditas tinggi. Cocok untuk dana darurat atau kebutuhan jangka pendek.
Contoh Perhitungan Investasi Bulanan
Untuk mencapai target Rp200 juta dalam 15 tahun dengan asumsi imbal hasil rata-rata 7% per tahun dari keseluruhan portofolio:
Total Investasi Bulanan yang Dibutuhkan:
Dengan menggunakan rumus FV (Future Value), total investasi bulanan yang dibutuhkan kira-kira sekitar Rp600.000 – Rp700.000 per bulan, tergantung pada fluktuasi pasar dan kinerja masing-masing instrumen investasi.
Pro tips
- Evaluasi secara Berkala: Setiap 6 bulan atau setahun sekali, evaluasi portofolio untuk memastikan kinerja investasi sesuai dengan target yang ditetapkan.
- Penyesuaian: Jika ada perubahan signifikan dalam kondisi pasar atau keuangan, pertimbangkan untuk menyesuaikan alokasi investasi.
- Pertimbangkan Inflasi: Imbal hasil dan target dana pendidikan harus mempertimbangkan inflasi yang bisa mempengaruhi biaya pendidikan di masa depan.
Dengan strategi diversifikasi ini, tujuan dana pendidikan anak sebesar Rp200 juta dalam 15 tahun diharapkan dapat tercapai dengan risiko yang moderat dan pengelolaan yang lebih aman.
Of course, yang di atas adalah contoh rencana investasi pribadi, yang dilakukan sebagai studi kasus saja. Kamu bisa mengganti angka, instrumen, dan detail lainnya sesuai kondisi dan kemampuan kamu. Diharapkan juga kamu selalu ingat, bahwa asumsi selalu salah.
Bagaimana, tertarik untuk mempelajari cara membuat rencana keuangan seperti ini lebih lanjut? Tak hanya berhenti di contoh rencana investasi pribadi untuk dana pendidikan, tetapi juga untuk dana pensiun, dana rumah pertama, dan lain sebagainya?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!