Cara Perencanaan Keuangan untuk Perawatan Kesehatan Rutin Keluarga
Merencanakan keuangan untuk perawatan kesehatan keluarga perlu dilakukan secara cermat. Dengan cara perencanaan keuangan yang tepat, kebutuhan kesehatan bisa terpenuhi tanpa membebani kondisi finansial.
Biaya rumah sakit itu besar. Apalagi jika terjadi situasi darurat yang memerlukan penanganan cepat. Biayanya plus plus. Persiapan finansial yang matang dapat menghindarkan keluarga dari risiko saat menghadapi kebutuhan medis mendesak.
Table of Contents
Cara Perencanaan Keuangan untuk Kesehatan Keluarga
Anggaran kesehatan itu enggak cuma biaya rumah sakit saja loh. Tetapi juga memelihara kesehatan rutin dan menjaga kualitas hidup secara keseluruhan.
Melakukan pemeriksaan rutin, cakupan nutrisi yang baik, hingga punya asuransi kesehatan sesuai kebutuhan bisa membantu mengontrol pengeluaran medis sehingga memperingan beban keuangan. Dengan cara perencanaan keuangan yang tepat, stabilitas keuangan keluarga tetap terjaga meski ada kebutuhan kesehatan yang harus dipenuhi.
So, gimana cara perencanaan keuangan untuk pemeliharaan kesehatan rutin keluarga yang bagus itu? Simak yuk.
1. Buat Anggarannya
Anggarkan biaya kesehatan dengan menyisihkan persentase tetap dari penghasilan bulanan sebagai dana khusus yang hanya digunakan untuk kebutuhan kesehatan. Dana ini mencakup biaya rutin seperti pemeriksaan kesehatan (check-up), pembelian obat-obatan, konsultasi dengan dokter, dan perawatan medis lainnya.
Iya, mulai tahun 2025 konon memang ada gratis medical checkup buat yang lagi ulang tahun dari pemerintah. Tapi, sampai dengan wacana itu direalisasikan, ada baiknya punya anggaran sendiri saja dulu ya.
Mengatur anggaran ini secara konsisten membantu mengantisipasi biaya kesehatan tanpa mengganggu pos keuangan lain, sehingga stabilitas keuangan keluarga tetap terjaga.
2. Miliki Asuransi Kesehatan
Ya, minimal BPJS Kesehatan deh, yang iurannya terjangkau. Cakupan layanan kesehatannya juga lumayan kok, mencakup rawat jalan, rawat inap, hingga tindakan medis tertentu.
Untuk perlindungan lebih optimal, pertimbangkan menambah asuransi kesehatan swasta yang dapat memberikan fasilitas lebih. Kayak akses ke rumah sakit rekanan yang lebih luas, fleksibilitas waktu, dan tambahan manfaat yang enggak selalu tercover oleh BPJS.
Pastikan seluruh anggota keluarga punya BPJS Kesehatan juga ya. Dengan begitu, biaya kesehatan pun enggak menjadi beban besar.
Baca juga: Indra Bekti Sakit, Ini Pentingnya Punya Asuransi Kesehatan yang Sesuai Kebutuhan Sejak Dini
3. Buat Dana Darurat Khusus Kesehatan
Kalau memang perlu—misalnya ada anggota keluarga yang memang kudu mendapat ekstra perawatan—bikin dana darurat kesehatan secara khusus.
Sebagai tambahan perlindungan, kalau ada dana darurat kesehatan, keluarga kan bisa jadi enggak perlu merogoh pos keuangan lain atau berutang dalam kondisi darurat, sehingga stabilitas keuangan tetap terjaga meski menghadapi risiko kesehatan yang tiba-tiba.
4. Rutin Checkup
Lakukan check-up rutin sebagai langkah pencegahan untuk menjaga kesehatan keluarga. Pemeriksaan kesehatan berkala dapat membantu mendeteksi berbagai masalah kesehatan sejak dini. Dengan begitu, penanganan dapat dilakukan lebih cepat dan efektif. Kan, biayanya juga jadi lebih ringan ketimbang sudah jadi penyakit serius yang memerlukan pengobatan mahal dan berjangka panjang.
Selain itu, check-up rutin memungkinkan dokter memantau perubahan kondisi kesehatan secara menyeluruh, memberikan saran gaya hidup, serta mengidentifikasi risiko yang mungkin timbul di masa mendatang. Dengan cara ini, biaya kesehatan dapat lebih terkontrol, dan kualitas hidup keluarga tetap terjaga.
5. Investasi pada Kesehatan
Investasikan pada kesehatan dengan mengalokasikan dana khusus untuk mendukung gaya hidup sehat. Perbanyak konsumsi makanan bergizi alih-alih jajan junk food melulu. Jangan kebanyakan subscription film atau musik saja, coba member gym-nya juga dimanfaatkan.
Nutrisi yang baik dan aktivitas fisik teratur enggak hanya meningkatkan daya tahan tubuh, tetapi juga membantu mencegah berbagai penyakit kronis, seperti diabetes, hipertensi, dan penyakit jantung. Tahu kan, perawatan penyakit-penyakit ini tuh gede banget?
Pertimbangkan juga untuk mengikuti kelas atau pelatihan yang mendukung kesehatan mental dan fisik, seperti yoga atau meditasi, yang dapat membantu mengelola stres serta meningkatkan kesejahteraan.
Investasi dalam pola hidup sehat adalah cara perencanaan keuangan yang strategis untuk mengurangi potensi pengeluaran kesehatan di masa depan sekaligus meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.
Baca juga: Biaya Kesehatan Diprediksi Naik 14%! Harus Gimana nih?
Nah, gimana? Baiknya sih, cara perencanaan keuangan untuk perawatan kesehatan rutin ini juga harus diatur bareng-bareng dengan kebutuhan keluarga yang lain. Dengan begitu, ketemu prioritasnya dan kamu bisa membagi anggaran dengan proporsional.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
6 Barang FOMO yang Sempat Populer, Tapi Sekarang Apa Kabar?
Boneka Labubu yang banyak diburu akhir-akhir ini sebenarnya bukanlah barang FOMO pertama. Pada dasarnya, kita memang selalu punya kehebohan sesaat di waktu-waktu tertentu. Ketika semua orang ngomongin, ada sebagian dari kita yang enggak rela banget kalau enggak ikutan tren.
Apakah kamu salah satunya?
FOMO, itu dia. Fear of Missing Out, ketakutan yang kita rasakan ketika orang lain pada ramai ngomongin, sementara kita enggak update apa-apa. Didukung oleh media sosial yang memang cepat banget kalau soal penularan “virus” semacam ini, jadi deh, ribut di mana-mana.
Sebenarnya FOMO ini—kalau dirasa-rasakan—adalah dorongan dari dalam diri kita agar bisa diterima oleh lingkungan sekitar. Bener enggak sih? Agar kita sama dengan teman-teman, supaya kalau ngobrol nyambung, dan seterusnya.
Table of Contents
Barang FOMO yang Dulu Menghebohkan Banget, Sekarang Masih Adakah yang Menyimpannya?
So, mungkin kamu ada yang pernah punya berbagai barang FOMO ini. Pertanyaannya, apakah kamu sekarang masih punya minat yang sama kayak dulu?
1. Spinner Fidget
Ada yang pernah suka mainin ini? Mainan ini booming di tahun 2017. Konon, bisa jadi alat penghilang stres. Enggak cuma di Indonesia, spinner fidget menjadi tren global yang dibicarakan di media sosial dan banyak dijual di toko-toko dengan berbagai desain dan warna. Bahkan, muncul versi premium berbahan logam dan edisi kolektor dengan harga tinggi, yang justru membuatnya semakin diburu.
Namun, popularitasnya enggak bertahan lama. Setelah beberapa waktu, minat terhadap spinner fidget meredup. Kini, mainan ini jarang kelihatan dan hanya sesekali ditemukan sebagai barang nostalgia atau barang koleksi bagi penggemar lama.
2. Sepeda Brompton
Nah, inget kan, dulu barang FOMO satu ini sempat menghebohkan. Di awal pandemi, sepeda ini menjadi simbol tren gaya hidup sehat dan alternatif transportasi yang praktis. Desainnya yang ringkas dan kemudahan dilipat membuat Brompton menjadi pilihan favorit banyak orang.
Harganya sempat menembus ratusan juta, karena permintaan meningkat tajam. Sudah mahal, kalau mau beli masih kudu indent pula. Sampai berbulan-bulan daftar tunggunya. Bisa dibilang, Brompton adalah simbol status sosial.
Seiring dengan kembalinya mobilitas normal dan berkurangnya minat terhadap tren sepeda, popularitas Brompton juga meredup. Sekarang, sejauh pengamatan dari marketplace-marketplace terkemuka, harganya sudah kembali ke kisaran normal, yakni Rp30 – 40 juta. Ya, tetep masih mahal sih.
Baca juga: Cara Mengelola Pengeluaran untuk Hobi Koleksi Boneka Labubu agar Keuangan Tetap Stabil
3. Funko Pop! Figures
Dulu kurang lebih barang FOMO ini kayak demam boneka Labubu sekarang. Dengan bentuk kepala besar dan mata khas, Funko Pop! menawarkan karakter-karakter dari berbagai film, serial, video game, hingga tokoh ikonik.
Edisi-edisi langka, termasuk yang dirilis dalam jumlah terbatas atau hanya tersedia di acara tertentu, menjadi incaran kolektor dan sering kali dijual kembali dengan harga tinggi. Namun, karena terus diproduksi massal dan ada figur-figur baru hampir setiap bulan, eksklusivitas dan daya tariknya mulai berkurang.
Sekarang, Funko Pop! Masih tetap populer sih di kalangan penggemar setia. Tapi enggak yang bikin demam kayak dulu. Bahkan, beberapa kali menemukan figur-figur yang dulunya dicari dan konon langka, sekarang gampang ditemukan dengan harga miring.
4. Tanaman Hias Monstera Variegata
Di masa pandemi, Monstera Variegata menjadi salah satu tanaman hias yang paling dicari, terutama oleh kalangan urban yang menghabiskan lebih banyak waktu di rumah. Daunnya yang besar dengan lubang artistik di sana sini, bikin Monstera Variegata kelihatan eksotis.
Permintaan yang tinggi dan pasokan yang terbatas menyebabkan harga tanaman ini melonjak drastis. Pernah ada yang sampai ratusan juta per pot untuk varietas tertentu. Ibarat simbol gaya hidup dan status sosial, pemiliknya sering dengan bangga memamerkan tanaman langka ini di akun media sosialnya.
Namun, seiring dengan berakhirnya tren tanaman hias yang membara di masa pandemi, minat terhadap Monstera Variegata dan tanaman hias lainnya juga mulai mereda. Harga tanaman ini kini jauh lebih terjangkau. Ada yang masih jutaan, tapi lebih banyak lagi yang ratusan ribu. Meski demikian, Monstera Variegata tetap punya penggemar setia, terutama di kalangan kolektor.
5. NFT
Di puncak tren kripto, NFT atau Non-Fungible Token sempat merevolusi dunia seni digital dan koleksi virtual. NFT memungkinkan seseorang memiliki karya seni, musik, atau objek digital lainnya secara unik, karena kepemilikannya tercatat dalam blockchain. Kesannya eksklusif banget.
Semua-mua jadi ada NFT-nya. Mulai dari karya seni digital oleh seniman terkenal, koleksi kartu digital, hingga aset virtual dalam game dan metaverse. Ingat kan, dengan NFT fenomenal foto selfie Ghozali? Salah satu versinya bahkan dilelang dengan harga mencapai triliunan rupiah saat itu.
Di fase bear market pasar kripto circa 2022-an, penjualan NFT Ghozali juga ikut meredup. Namun, kabarnya di awal tahun 2024, Ghozali kembali menawarkan seri NFT selfie terbaru. Konon, NFT selfie terbarunya ini ditawarkan dengan harga tertinggi Rp3 triliun. Akankah masa kejayaan NFT Ghozali kembali?
6. Lato-Lato
Nah, barang FOMO yang satu ini belum lama banget nih, dan trennya di kalangan anak-anak—meski kadang juga lihat orang dewasa memainkannya. Harganya juga enggak sampai mencapai jutaan atau triliunan kayak NFT. Tapi, pas lagi tren di akhir tahun 2022-awal tahun 2023, kita bisa menemukan semua anak memainkannya, bahkan sampai ke lorong-lorong sempit di kampung.
Sebenarnya permainan ini hanya terdiri atas dua bola plastik yang digantungkan pada tali. Dengan diayunkan kencang-kencang, kedua bola itu saling bertabrakan, menghasilkan suara “klak-klak” yang khas. Simpel banget maininnya, tapi butuh keahlian. Bahkan sampai banyak kompetisi lo. Lagi-lagi media sosial pun turut berperan dalam meramaikan tren ini, dengan banyaknya video tutorial dan tantangan lato-lato yang viral.
Namun, seperti banyak tren permainan lainnya, popularitas lato-lato pun meredup. Minat untuk memainkannya sudah menurun, terutama karena permainan ini dianggap repetitif dan enggak variatif. Apalagi—yang banyak dikeluhkan—berisik.
Baca juga: Tas Branded sebagai Instrumen Investasi: Yay or Nay?
Yah, begitulah. Barang FOMO datang dan pergi mengikuti tren yang cepat berubah. Meski sempat populer, banyak barang FOMO kini ditinggalkan dan hanya dikenang sebagai bagian dari euforia sesaat. Boneka Labubu bisa jadi akan berakhir sama. Pertanyaan besarnya, setelah beli barang yang hype tersebut–dan ternyata kemudian enggak ngetren lagi–apakah kamu akan menyesal? Apalagi kalau tadinya sampai beli dengan harga mahal.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Merencanakan Masa Depan dengan Gaji Pertama: Cara Bijak Mengelola Keuangan
Gimana rasanya punya gaji pertama? Seneng, pastinya!
Terus sekarang gimana? Apa yang harus dilakukan dengan gaji pertama? Beli semua yang kamu pernah pengin tapi susah karena belum berpenghasilan? Mau traktir orang-orang rumah dan teman?
Eits, sebentar. Gaji pertama memang jadi momen penting yang menandai awal kemandirian finansial. Menerima gaji pertama memberikan perasaan bangga dan kepuasan. Tapi enggak cuma itu. Punya gaji artinya kamu sekarang punya tanggung jawab baru untuk mengelolanya.
Merencanakan masa depan dengan bijak sejak gaji pertama akan memberikan manfaat jangka panjang. Dengan pengelolaan yang tepat, gaji pertama bisa menjadi fondasi kuat untuk mencapai tujuan keuangan dan stabilitas finansial di masa depan.
Table of Contents
Kelola Gaji Pertama agar Manfaatnya Didapat untuk Jangka Panjang
Yes, setuju kan, kalau mendapatkan gaji pertama membawa tanggung jawab baru? Untuk memastikan gaji pertama memberikan manfaat jangka panjang, penting untuk memiliki strategi pengelolaan keuangan yang tepat. Berikut beberapa cara bijak dalam mengelola gaji pertama agar manfaatnya dapat dirasakan dalam jangka panjang.
1. Buat Anggaran
Buat anggaran bulanan untuk mengatur keuangan dengan baik. Tentukan terlebih dahulu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi, seperti makanan, tempat tinggal, dan transportasi. Catat semua pengeluaran dan pemasukan secara rinci agar mudah memantau aliran uang.
Evaluasi pengeluaran bulanan untuk memastikan tidak ada yang terlewat. Jangan lupa untuk menyisihkan sebagian pendapatan sebagai tabungan. Dengan begitu, anggaran akan membantu mengontrol keuangan dan mencegah pengeluaran yang tidak perlu.
Rencanakan anggaran dengan realistis, sesuaikan dengan penghasilan yang diterima. Jika ada sisa uang, gunakan untuk tujuan lain seperti hiburan atau dana darurat. Tetap disiplin dalam mengikuti anggaran yang telah dibuat.
Baca juga: Bagaimana Mengembangkan Karier dan Keuangan, Mulai dari Gaji Kecil
2. Tradisi Traktir Teman
Tradisi traktir teman-teman atau orang-orang di rumah dengan gaji pertama sih boleh saja. Hal ini sering dianggap sebagai cara untuk merayakan pencapaian dan berbagi kebahagiaan. Bisa jadi momen spesial yang mempererat hubungan dengan teman-teman kamu juga kan?
Namun, penting juga untuk tetap bijak dalam mengelola keuangan. Pastikan traktiran tetap dalam batas anggaran yang telah direncanakan. Jangan sampai merayakan terlalu berlebihan hingga mengorbankan kebutuhan penting atau tabungan.
Cara sederhana bisa dipilih, seperti traktir makanan ringan atau minuman. Yang terpenting adalah momen kebersamaan dan apresiasi atas dukungan orang-orang terdekatmu ini kan? Seimbang antara merayakan dan menjaga keuangan tetap sehat adalah kunci utamanya.
3. Langsung Bagi ke Pos-Pos
Sudah punya anggaran, langsung bagi ke pos-posnya. Kamu bisa pakai old school: sistem amplop.
Bagi gaji ke dalam beberapa amplop sesuai dengan kategori pengeluaran, seperti makanan, hiburan, transportasi, dan tabungan. Ini membuat pengeluaran lebih terkontrol dan jelas. Atau kalau kamu sudah pakai aplikasi, sekarang banyak aplikasi yang menerapkan semacam kantun-kantung simpanan tersendiri.
Kamu juga bisa buat beberapa rekening bank untuk tujuan berbeda, seperti satu untuk pengeluaran harian, satu untuk tabungan, dan satu lagi untuk investasi. Ini membantu memisahkan uang sesuai dengan fungsinya.
Yes, jangan lupa sisihkan sekitar 20-30% dari gaji untuk tabungan atau investasi. Ini bisa membantu dalam membangun dana darurat atau tujuan keuangan jangka panjang.
4. Pahami Cara Kerja Utang dengan Baik
Pasti kamu akan mendapatkan banyak tip, agar menghindari atau menjauhi utang. Well, sebenarnya lebih penting buat kamu untuk paham cara kerja utang.
Utang enggak selalu merugikan, hanya kamu harus paham cara kerjanya. Utang juga memiliki manfaat, terutama untuk membeli aset yang nilainya bertumbuh seiring waktu. Memulai pengumpulan aset sejak gaji pertama bisa menjadi langkah cerdas untuk masa depan finansial.
Memahami hal ini sejak awal adalah langkah yang bijak. Yang paling penting, pastikan utang digunakan untuk tujuan produktif, bukan konsumtif. Yang harus dihindari adalah utang konsumtif yang hanya membebani keuangan tanpa memberikan nilai tambah. Ingat, berani utang juga harus berani bayar.
5. Punyai Tujuan Keuangan
Tentukan tujuan keuangan dengan jelas, baik jangka pendek maupun jangka panjang. Misalnya, tujuan jangka pendek bisa berupa liburan atau membeli gadget baru, sementara tujuan jangka panjang dapat berupa membeli rumah.
Menentukan tujuan ini membantu memberikan arahan dan motivasi dalam mengelola keuangan. Ketika memiliki tujuan yang spesifik, akan lebih mudah untuk menyisihkan uang dan mengatur pengeluaran.
6. Bijak Belanja
Belanja bijak merupakan keterampilan penting untuk menjaga kestabilan keuangan. Hindari pembelian impulsif dengan selalu membuat daftar belanja sebelum pergi ke toko atau berbelanja online.
Bandingkan harga dari berbagai penjual untuk mendapatkan penawaran terbaik. Fokus pada kebutuhan utama dan hindari godaan untuk membeli barang yang hanya berdasarkan keinginan semata.
Sisihkan sebagian kecil dari gaji untuk membeli sesuatu yang diinginkan sebagai penghargaan atas kerja keras. Tetapkan batasan anggaran yang wajar untuk pengeluaran ini agar enggak mengganggu alokasi untuk kebutuhan pokok dan tabungan.
7. Edukasi Diri
Edukasi finansial adalah kunci untuk membuat keputusan keuangan yang lebih cerdas dan aman. Terus belajar tentang manajemen keuangan melalui berbagai sumber, seperti yang QM Financial punya. Ada artikel, podcast, channel YouTube, Instagram, TikTok, dan kelas-kelas keuangan. Pilih topik yang relevan, yang kamu butuhkan dari level yang paling basic.
Pengetahuan yang baik akan membantu mengidentifikasi peluang dan menghindari risiko dalam pengelolaan keuangan. Dengan terus belajar, akan lebih mudah membuat keputusan yang bijaksana dan strategis untuk mencapai tujuan finansial jangka panjang.
Baca juga: Mengapa Gaji UMR Jakarta Sering Dianggap Tak Cukup untuk Memenuhi Kebutuhan?
Merencanakan masa depan dengan gaji pertama adalah langkah penting dalam mencapai stabilitas finansial. Dengan mengelola keuangan dengan bijak sejak awal, peluang untuk mencapai tujuan jangka panjang akan semakin besar. Gaji pertama bukan hanya pencapaian, tetapi juga fondasi kuat untuk masa depan yang lebih baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Perusahaan Bisa Membantu Karyawan yang Kecanduan Judi Online
Dikutip dari Goodstats, judi online telah menjadi fenomena yang meresahkan di Indonesia dengan jumlah transaksi yang sudah melebihi Rp200 triliun pada tahun 2023. Jumlah pemainnya akhir 2023 sudah mencapai sekitar 2,7 juta orang. Dari sekian banyak, 77% di antaranya bermain dengan modal di bawah Rp100 ribu.
Aktivitas ini tidak mengenal batas, mencakup berbagai kalangan mulai dari pelajar, mahasiswa, buruh, petani, ibu rumah tangga, dan karyawan.
Dalam menghadapi masalah jerat judol pada karyawan, perusahaan memiliki peran penting. Dukungan dari lingkungan kerja dapat menjadi langkah awal yang signifikan dalam proses pemulihan. Upaya yang komprehensif dan berkelanjutan dari perusahaan akan membantu menciptakan budaya kerja yang lebih sehat dan produktif.
Table of Contents
Bantu Karyawan yang Kecanduan Judi Online
Untuk membantu karyawan yang kecanduan judi online, diperlukan pendekatan yang komprehensif dan empati. Perusahaan dapat memainkan peran penting dengan menyediakan berbagai sumber daya dan dukungan yang dirancang untuk membantu karyawan mengatasi kecanduan ini.
Berikut beberapa langkah konkret yang bisa diambil untuk membantu karyawan mengatasi masalah judi online.
1. Seminar dan Workshop
Seminar dan workshop bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kesadaran tentang bahaya judi online. Perusahaan bisa memberikan platform bagi pakar untuk berbagi wawasan, menyediakan informasi tepercaya, dan menawarkan solusi praktis untuk mengatasi masalah ini.
Menghadirkan mantan pecandu judi atau pakar kesehatan mental sebagai pembicara juga bisa memberi dampak yang lebih besar karena pengalaman nyata mereka.
Langkah pertama, pastikan kontennya informatif dan menarik. Sertakan fakta dan statistik tentang dampak negatif judi online, serta cerita-cerita pribadi yang menginspirasi untuk mencegah orang terjebak dalam perangkap ini.
Baca juga: Judi Online: Mengapa Orang Masih Saja Terjebak?
2. Konseling
Penting untuk menyediakan dukungan emosional dan mental bagi mereka yang berjuang dengan kecanduan judi online. Layanan konseling profesional dapat menjadi solusi yang efektif. Terapis berlisensi dan konselor dapat membantu karyawan memahami penyebab kecanduan mereka, menawarkan strategi untuk mengelola dorongan judi, dan mendukung mereka dalam proses pemulihan.
Mengintegrasikan program dukungan ini di tempat kerja juga bisa sangat membantu. Lingkungan kerja yang mendukung dan peduli bisa membuat karyawan merasa lebih nyaman dan didengar. Dukungan semacam ini tak hanya bermanfaat bagi pribadi karyawan saja, tetapi juga meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan keseluruhan tim.
3. Buat Kebijakan Baru yang Suportif
Menciptakan kebijakan yang mendukung adalah langkah penting dalam membantu karyawan yang mengalami masalah kecanduan judi online. Kebijakan ini harus memastikan bahwa karyawan merasa aman untuk mencari bantuan tanpa takut dihukum atau dipecat.
Misalnya, perusahaan bisa menyediakan cuti khusus bagi karyawan yang perlu mengikuti program rehabilitasi atau konseling. Juga, pastikan ada jalur komunikasi yang jelas dan rahasia untuk melaporkan masalah tanpa takut stigma.
Hal ini akan menunjukkan bahwa perusahaan peduli pada kesejahteraan karyawan dan mendukung mereka dalam proses pemulihan. Kebijakan ini juga dapat menciptakan budaya kerja yang lebih inklusif dan suportif.
4. Bikin Program Bantuan Khusus
Program Bantuan Karyawan (Employee Assistance Program/EAP) bisa jadi salah satu untuk menyediakan dukungan bagi karyawan yang menghadapi masalah pribadi. Termasuk di dalamnya adalah kecanduan judi online. Program ini bisa menawarkan konseling individual, sesi dukungan kelompok, serta sumber daya dan rujukan untuk layanan eksternal yang lebih spesifik.
Satu aspek penting dari EAP adalah kerahasiaan, sehingga karyawan merasa aman untuk mencari bantuan tanpa takut terhadap konsekuensi negatif. Ini menciptakan lingkungan kerja yang lebih positif dan mendukung, di mana karyawan merasa diperhatikan dan didukung.
EAP juga bisa mencakup pelatihan dan pendidikan bagi manajer untuk mengenali tanda-tanda masalah pribadi di antara karyawan, dan bagaimana mendekati situasi tersebut dengan empati. Implementasi program semacam ini bisa sangat berpengaruh dalam meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional seluruh tim.
5. Bangun Lingkungan Kerja yang Kondusif
Membentuk lingkungan kerja yang positif bisa sangat efektif dalam mengurangi stres dan tekanan yang dapat memicu kecanduan judi online. Langkah-langkah yang bisa diambil meliputi:
- Fleksibilitas Kerja: Memberikan fleksibilitas dalam jadwal kerja, seperti opsi bekerja dari rumah atau jam kerja yang fleksibel, dapat membantu karyawan menemukan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
- Penghargaan dan Pengakuan: Mengakui dan menghargai pencapaian karyawan secara rutin bisa meningkatkan rasa puas dan menurunkan stres. Pengakuan tidak harus selalu berupa bonus, bisa juga dalam bentuk pujian publik atau penghargaan kecil lainnya.
- Pelatihan Manajemen Stres: Menyediakan workshop atau sesi pelatihan tentang manajemen stres bisa memberikan karyawan alat dan teknik untuk mengelola tekanan secara lebih efektif.
- Area Relaksasi: Membuat area relaksasi di tempat kerja di mana karyawan bisa beristirahat sejenak, seperti ruang istirahat dengan fasilitas yang nyaman.
Dari sana, kita bisa melihat apa yang bekerja dengan baik dan terus menyempurnakan lingkungan kerja menjadi semakin mendukung.
6. Sediakan Akses ke Beragam Sumber Daya
Memberikan akses ke sumber daya yang tepat bisa sangat membantu karyawan dalam mengatasi kecanduan judi online. Beberapa langkah konkret yang bisa diambil antara lain:
- Hotline Kecanduan: Menyediakan nomor telepon yang bisa dihubungi kapan saja oleh karyawan yang membutuhkan bantuan segera. Hotline ini harus dikelola oleh profesional yang terlatih dalam menangani masalah kecanduan. Perusahaan bisa bekerja sama dengan pihak lain yang terkait dan tepercaya.
- Aplikasi Pendukung: Memberikan rekomendasi aplikasi yang dirancang untuk membantu individu mengatasi kecanduan. Aplikasi ini bisa menawarkan fitur seperti pelacakan kemajuan, tip pengelolaan stres, dan pengingat untuk tetap di jalur yang benar.
- Grup Dukungan Online: Membuat atau merekomendasikan grup dukungan online di mana karyawan bisa berbagi pengalaman dan saling mendukung. Grup ini bisa menjadi tempat di mana mereka merasa didengar dan mendapatkan saran dari orang-orang yang menghadapi masalah serupa.
7. Lakukan Pendekatan Menyeluruh
Pendekatan holistik adalah kunci untuk menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan di lingkungan kerja. Dengan memberi perhatian pada kesehatan mental, fisik, dan finansial karyawan, perusahaan dapat membantu mencegah kecanduan sejak dini. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:
- Pendidikan Kesehatan Mental dan Fisik: Adakan program rutin seperti yoga, meditasi, dan olahraga bersama. Sertakan seminar tentang manajemen stres dan teknik relaksasi.
- Kesehatan Finansial: Berikan workshop atau kursus yang mengedukasi karyawan tentang pengelolaan keuangan. Bahas topik seperti budgeting, pengelolaan utang, investasi, dan perencanaan keuangan jangka panjang. Mengundang QM Financial ke kantor bisa menjadi langkah solusi yang paling tepat.
- Dukungan Kesejahteraan: Ciptakan akses mudah ke layanan kesehatan mental dan fisik seperti konseling, check-up kesehatan, dan program bantuan karyawan.
- Tujuan Keuangan: Bantu karyawan menetapkan tujuan keuangan yang realistis dan mendukung mereka dalam mencapainya. Dorong perencanaan keuangan personal yang dapat mengurangi stres finansial dan godaan untuk mencari solusi instan seperti berjudi.
Dengan kombinasi program-program ini, karyawan dapat memiliki alat yang mereka butuhkan untuk mengelola kehidupan mereka dengan lebih baik dan tetap fokus pada tujuan positif.
Baca juga: 5 Masalah Keuangan yang Umum Dihadapi oleh Karyawan
Menawarkan berbagai opsi ini menunjukkan perhatian dan dukungan yang nyata dari perusahaan, serta memberikan karyawan alat yang mereka butuhkan untuk menghadapi kecanduan judi online dengan lebih efektif.
Mengatasi kecanduan judi online memerlukan upaya bersama dan dukungan berkelanjutan. Salah satunya bisa dilakukan perusahaan agar bisa menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
Cara Mengelola Pengeluaran untuk Hobi Koleksi Boneka Labubu agar Keuangan Tetap Stabil
Siapa hayo yang ikut FOMO-an berburu boneka Labubu? Boneka ini memang lagi naik daun banget belakangan ini. Semua gara-gara Lisa BLACKPINK yang terlihat memeluk boneka ini dalam unggahannya di media sosial. Sontak, para penggemar pun ramai pengin punya juga.
Beberapa waktu yang lalu, bahkan ada berita terjadi kericuhan di outlet resmi Labubu di salah satu mal besar di Jakarta. Semua gara-gara boneka ini. Hal ini cukup membuat heran sih, apalagi sekarang harga boneka ini juga ikut terkatrol.
Apa sih yang bikin boneka ini mahal? Apa hanya karena Lisa punya?
Table of Contents
Mahalnya Boneka Labubu, Apa Sebabnya?
Sudah paham hukum ekonomi ketika demand meninggi dan supply terbatas, maka harga barang pun menjadi mahal kan? Nah, hal itu juga yang terjadi pada boneka Labubu.
Thanks to Lisa, banyak orang sekarang mencari Labubu. Di sisi lain, Pop Mart sebagai pemegang lisensi resmi Labubu, ternyata memproduksi boneka ini secara terbatas. Akibatnya, di banyak outletnya—bahkan di web store-nya—boneka Labubu hampir semuanya out of stock. Karena itu, harga pun naik mengikuti hukum pasar yang berlaku.
Selain itu, boneka ini juga dijual dalam blind box. Artinya, pembeli enggak tahu bisa mendapatkan boneka varian yang mana ketika mereka checkout. Kalau dapat yang seri reguler ya seneng, kalau dapat yang langka ya ibarat mendapatkan harta karun. Sungguh sebuah trik marketing setingkat S3 kan?
Baca juga: Hobi Belanja Online? 5 Hal untuk Menyelamatkan Dompet dan Tabungan
Mahalnya Boneka Labubu, Tetap Diburu—Apa Kabar Keuangan?
Kalau dicek di web store resmi Pop Mart, harga Labubu paling rendah adalah dalam kisaran $28, kalau dikurskan kurang lebih Rp450.000. Sementara yang paling mahal bisa tembus sampai $217. Ini setara dengan Rp3.3 juta lebih.
Konon, sekarang sudah lebih dari 300 lebih varian boneka Labubu diproduksi, dengan beragam warna, ekspresi muka, ukuran, dan bentuk. Misalnya saja, varian yang klasik, Tasty Macarons Vinyl Face Blind Box (V1), terdiri atas 6 figurine. Kalau ada yang ingin punya seri lengkapnya, maka harus mengeluarkan biaya minimal sebesar Rp2.700.000. Ini belum termasuk ongkos kirim, atau mungkin pengin beli juga varian yang langka.
Nah, lumayan juga ya? Bisa dapat satu tiket konser deh.
Well, hobi koleksi memang tidak bisa dibilang hobi murah sih. Karena itu, mau boneka Labubu atau mau koleksi barang yang lain, perlu cerdas dan bijak untuk mengatur keuangan supaya tetap aman terkendali semuanya. Ingat, bahwa kebutuhan lain juga tak kalah pentingnya, bahkan mungkin lebih pokok. Jadi, jangan sampai membuat kebutuhan pokok menjadi tak terpenuhi hanya karena berburu koleksi.
Berikut beberapa hal yang bisa kamu lakukan demi mengamankan dompet, sementara kamu punya hobi koleksi barang mahal, seperti halnya Labubu.
1. Tetapkan Anggaran
Pertama, buat pos khusus buat si Labubu. Akan lebih baik, kamu pisahkan di satu rekening khusus, misalnya ewallet. Lalu, tentukan jumlah maksimum yang bisa dialokasikan setiap bulan ke pos ini, misalnya 10%. Kamu hanya boleh menggunakan pos ini saja untuk membeli Labubu. Kalau habis, ya kamu harus menunggu waktunya ditopup lagi.
Dengan anggaran yang jelas, pengeluaran untuk koleksi dan cash flow bisa dikontrol dengan baik sehingga tidak mengganggu kebutuhan penting lainnya. Dengan begitu, hobi tetap terpuaskan tanpa harus mengorbankan stabilitas keuangan.
2. Pantau Harga
Pantau harganya di berbagai platform online seperti toko resmi, situs e-commerce, dan forum kolektor. Amati pergerakan harga secara berkala untuk mengetahui kisaran harga yang wajar. Jangan ragu untuk memanfaatkan waktu diskon besar-besaran atau penawaran khusus seperti Black Friday, Harbolnas, atau promo lainnya.
Dengan mengetahui waktu yang tepat untuk membeli, bisa menghemat banyak uang dan mendapatkan koleksi boneka dengan harga terbaik. Tetaplah bersabar dan jangan terburu-buru dalam melakukan pembelian, karena penawaran terbaik bisa datang kapan saja.
3. Berburu Boleh, Impulsif Jangan
Bijak belanja adalah ketika kita belanja secara mindful—secara sadar. Jadi, hindari pembelian impulsif dengan memberi diri waktu untuk mempertimbangkan setiap pembelian. Jangan terburu-buru membeli hanya karena tren atau hype.
Sebelum memutuskan untuk membeli, evaluasi apakah boneka tersebut memang diinginkan dan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan. Pertimbangkan apakah boneka tersebut memiliki nilai tambah untuk koleksi atau hanya pembelian sesaat yang mungkin disesali di kemudian hari.
Dengan tetap berpegang pada daftar prioritas dan anggaran, pengeluaran bisa tetap terkontrol dan terhindar dari pembelian yang tidak diperlukan. Dengan begitu, koleksi tetap berkembang tanpa mengorbankan stabilitas keuangan.
4. Pastikan Beli dari Sumber yang Tepercaya
Pastikan selalu membeli boneka Labubu dari sumber yang tepercaya. Bisa melalui toko resmi, distributor yang diakui, atau penjual dengan reputasi baik di komunitas kolektor.
Menghindari barang palsu penting karena boneka asli memiliki nilai yang lebih tinggi dan umumnya lebih tahan lama. Dengan memastikan keaslian barang, koleksi menjadi lebih bernilai dan tahan lama.
Baca juga: Boneka Barbie: Sejarah dan Pelajaran Keuangan yang Bisa Didapatkan
Nah, sekali lagi, selalu ingat untuk menyesuaikan hobi koleksi dengan kebutuhan dan prioritas lainnya. Sangat penting untuk memastikan bahwa pengeluaran untuk hobi enggak mengganggu anggaran yang sudah dialokasikan untuk tabungan, kebutuhan rumah tangga, atau pengeluaran sehari-hari. Pastikan untuk membuat daftar prioritas yang mencakup semua kebutuhan penting.
Dengan begitu, akan lebih mudah untuk menyesuaikan pengeluaran hobi tanpa harus mengorbankan hal-hal yang esensial. Tetapkan batasan yang jelas dan disiplin dalam mengikuti anggaran yang sudah direncanakan, sehingga keuangan tetap sehat dan stabil.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pensiun PNS, Harus Disiapkan Sejak Kapan?
Pensiun PNS harus disiapkan sejak kapan sebaiknya? Banyak orang mengira, pensiun itu cukuplah disiapkan setahun sebelum hari H mulai pensiun.
Faktanya, kalau merujuk dari Peraturan Badan Kepegawaian Negara Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2019, masa persiapan pensiun ini berlangsung maksimal satu tahun sebelum PNS diberhentikan dengan hormat. Selama periode ini, PNS dibebaskan dari jabatannya.
Ada beberapa dinas yang memutasi pegawai mendekati home base. Tujuannya ya untuk mempersiapkan masa pensiun ini. Supaya pegawai atau karyawan yang bersangkutan dapat beradaptasi dulu sebelum kemudian memasuki masa pensiunnya.
Table of Contents
Siap Pensiun PNS? Kenapa Harus?
Yah, apa yang tercantum dalam peraturan tersebut tidaklah salah. Masa persiapan pensiun diberikan setidaknya satu tahun sebelumnya.
Pertanyaannya, apakah satu tahun itu cukup?
Saat memasuki masa pensiun, rutinitas sebagai PNS berubah. Seorang PNS harus beradaptasi dengan pola hidup baru. Yang biasanya pagi sudah buru-buru pergi kerja, saat masa pensiun tiba-tiba sudah tak perlu bergegas-gegas berangkat lagi. Yang biasanya seharian sibuk, ternyata di masa pensiun banyak waktu luang.
Mau mulai bisnis, bisnis apa yang bisa langsung bisa diandalkan dalam waktu satu tahun? Kadang kalau belajar bisnis kan juga perlu ada banyak kali trial and error, kadang juga lama balik modalnya. Lalu, satu lagi: apa cukup mengandalkan pencairan Jaminan Pensiun?
Nah, loh. Pertanyaannya banyak banget kan? Karena itu, pensiunan PNS rasanya harus mulai mempersiapkan diri sedini mungkin.
Mempersiapkan pensiun PNS sejak dini sangat penting untuk memastikan kestabilan keuangan di masa depan. Dengan memulai perencanaan pensiun lebih awal, ada cukup waktu untuk menabung dan berinvestasi, sehingga akumulasi dana pensiun lebih besar.
Selain itu, persiapan yang matang memungkinkan untuk merencanakan kebutuhan kesehatan dan tempat tinggal yang nyaman, serta menyusun anggaran pengeluaran yang realistis. Dengan demikian, masa pensiun bisa dinikmati tanpa kekhawatiran finansial.
Siapkan Hal-Hal Berikut Sejak Dini untuk Pensiun PNS
Memasuki masa pensiun adalah fase penting dalam hidup, terutama bagi seorang PNS yang telah mengabdi selama bertahun-tahun. Pensiun PNS membutuhkan persiapan yang matang dan dilakukan sejak dini agar masa pensiun dapat dinikmati dengan tenang dan tanpa kekhawatiran finansial. Berikut ini adalah beberapa hal penting yang perlu dipersiapkan untuk memastikan masa pensiun PNS berjalan dengan lancar dan nyaman.
1. Dana Pensiun
Dana pensiun perlu dipersiapkan sejak dini untuk memastikan kestabilan keuangan di masa mendatang. PNS memang punya Jaminan Pensiun, tetapi konon, yang bisa kita terima maksimal adalah 70% dari gaji pokok terakhir sebelum pensiun. Nah, apakah cukup?
Langkah pertama adalah hitung kebutuhan selama menjalani hidup di masa pensiun. Kemudian, buat rencana keuangan termasuk menyisihkan dana secara rutin setiap bulan. Pertimbangkan Jaminan Pensiun yang sudah ada. Pikirkan apakah perlu tambahan berbagai jenis investasi seperti deposito, saham, atau reksa dana, untuk bantu mengembangkan dana pensiun ini.
Deposito menawarkan keamanan dengan bunga tetap, sementara saham bisa memberikan imbal hasil tinggi, namun dengan risiko yang lebih besar. Reksa dana adalah pilihan yang menarik bagi yang menginginkan diversifikasi investasi dengan risiko yang lebih terukur.
Memilih instrumen investasi yang sesuai dengan profil risiko sangat penting agar dana pensiun bisa berkembang optimal dan memberikan hasil yang diharapkan. Dengan strategi yang tepat, masa pensiun bisa dijalani dengan tenang dan nyaman.
Baca juga: Ini Dia 5 Produk Investasi yang Cocok untuk PNS
2. Tempat Tinggal
Mau tinggal di mana setelah tiba masa pensiun PNS? Ada yang memang pulang kampung, tapi ada juga yang mempertimbangkan untuk tetap tinggal di daerah dinas yang bukan kampung kelahiran. Ya mungkin karena sudah dianggap rumah.
Di mana pun enggak menjadi masalah, yang penting harus bisa memastikan memiliki tempat tinggal yang nyaman dan sudah dilunasi sebelum memasuki masa pensiun. Pelunasan rumah sebelum pensiun berarti tidak ada lagi beban cicilan yang harus dipikirkan saat pendapatan bulanan berkurang.
Selain itu, tempat tinggal yang nyaman mencakup lingkungan yang aman dan fasilitas yang memadai untuk mendukung kehidupan sehari-hari. Pastikan juga rumah dalam kondisi baik dan terawat, sehingga tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk perbaikan di masa depan. Dengan tempat tinggal yang aman dan nyaman, masa pensiun dapat dinikmati dengan tenang dan damai.
3. Kesehatan
Menjaga kesehatan sangat penting untuk menikmati masa pensiun yang berkualitas. Mulailah dengan rutin berolahraga, seperti berjalan kaki, bersepeda, atau berenang, agar tubuh tetap bugar dan energik. Pastikan juga untuk mengonsumsi nutrisi sesuai kebutuhan. Jangan berlebihan ataupun kurang.
Selain itu, lakukan pemeriksaan kesehatan berkala untuk memantau kondisi tubuh dan mendeteksi dini potensi masalah kesehatan. Penting juga untuk melanjutkan asuransi kesehatan yang sudah dimiliki. BPJS Kesehatan juga sudah cukup kok coverage-nya, kalau memang kondisi kesehatan baik. Namun, tak menutup kemungkinan mempertimbangkan tambahan asuransi kesehatan lain kalau memang membutuhkan.
Jangan lupa untuk menghitung kemampuan ya. Asuransi kesehatan memberikan ketenangan pikiran dan memastikan bahwa semua kebutuhan medis dapat dipenuhi tanpa menguras tabungan. Jadi jangan sampai juga, asuransi kesehatan malah memberatkan kondisi keuangan.
4. Kegiatan Pascapensiun
Kegiatan pascapensiun sangat penting untuk menjaga pikiran dan tubuh tetap aktif. Mulailah dengan merencanakan aktivitas yang dapat mengisi waktu luang dengan cara yang bermanfaat dan menyenangkan. Mengembangkan hobi baru atau melanjutkan yang sudah ada bisa menjadi pilihan, seperti berkebun, melukis, atau bermain musik.
Selain itu, terlibat dalam kegiatan volunteering bisa menjadi cara yang baik untuk tetap aktif secara sosial dan memberikan kontribusi kepada komunitas. Bagi yang memiliki semangat wirausaha, memulai usaha kecil bisa menjadi alternatif yang menarik. Usaha seperti membuka kedai kopi, toko online, atau usaha rumahan lainnya tidak hanya memberi aktivitas, tetapi juga bisa menambah penghasilan.
Nah, tapi untuk semua aktivitas tersebut enggak bisa sukses secara instan ya. Butuh waktu dan usaha yang cukup panjang untuk bisa mendapatkan hobi yang pas—kecuali kalau memang sebelumnya sudah punya hobi terpendam. Juga soal wirausaha, akan butuh waktu untuk membangunnya.
Baca juga: 5 Tujuan Keuangan yang Wajib Dimiliki oleh ASN/PNS
So, persiapan pensiun PNS sejak dini itu memang sepenting itu.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Menyiapkan karyawan untuk masa pensiun sejahtera?
Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
Menjadi Generasi Sandwich sekaligus Ibu Muda: Ini Tantangannya
Jadi ibu muda sekaligus generasi sandwich, bisa dibilang ‘double kill’ enggak sih? Yah, meskipun menjadi generasi sandwich itu memang berat sepanjang masa. Nanti kalau sudah menjadi ‘ibu tua’, dan masih jadi generasi sandwich, juga akan tetep berat. Hanya saja, mungkin sudah terbiasa dijalani.
Tapi, di fase menjadi ibu muda itu hidup memang mungkin lagi berat-beratnya. Baru punya anak, masih belum fasih menjalani peran sebagai ibu, pun masih tetap harus menanggung biaya hidup orang tua. Makanya, konon, jadi ibu muda itu fase “rentan” dalam hal kesehatan mental.
Jadi, mari untuk tidak menyebutnya sebagai beban, tetapi tantangan. Tantangan ibu muda yang sekaligus sandwich generation. Apa saja? Banyak.
Table of Contents
Tantangan sebagai Ibu Muda yang Juga Generasi Sandwich
1. Tanggung Jawab Ganda
Merawat anak-anak yang masih kecil dan orang tua yang lanjut usia membutuhkan energi dan perhatian yang sangat besar. Setiap hari harus dibagi antara mengurus kebutuhan anak-anak, seperti pendidikan dan kesehatan, sekaligus di saat yang sama harus memastikan orang tua mendapatkan perawatan yang layak.
“Tugas” ini kadang bikin overwhelming enggak sih? Fisik dan emosional terkuras, sehingga sulit untuk menemukan waktu untuk diri sendiri atau bahkan untuk beristirahat sejenak. Kombinasi dari tanggung jawab ini menuntut kesabaran dan keterampilan manajemen waktu yang tinggi.
Baca juga: Waspada! Ini Ciri-Ciri Kamu Akan Jadi Sandwich Generation
2. Keterbatasan Waktu
Mengatur waktu untuk pekerjaan, keluarga, dan diri sendiri bisa menjadi sangat menantang. Mayoritas waktu sering dihabiskan untuk memenuhi kebutuhan anak-anak dan orang tua. Akibatnya, sangat sedikit waktu tersisa untuk merawat diri sendiri atau mengejar hobi pribadi.
Mengelola waktu dengan bijak dan menetapkan prioritas yang jelas adalah kunci untuk menghadapi tantangan ini. It’s a relentless juggling act. Siapa setuju?
3. Stres dan Kelelahan
Berbagai tanggung jawab yang harus diemban, seperti mengurus anak-anak, merawat orang tua, dan menjalankan pekerjaan, dapat menyebabkan stres berkepanjangan dan kelelahan. Stres ini bukan hanya fisik, tetapi juga emosional, karena tekanan untuk memenuhi kebutuhan semua pihak bisa sangat berat.
Akumulasi stres ini bisa berakibat pada masalah kesehatan dan kesejahteraan jika tidak ditangani dengan baik.
4. Keuangan
Nah, ini nih. Jadi kebayang tantangannya seperti apa kan, karena sebagai generasi sandwich, ibu muda kudu mengatur keuangan dengan sebaik-baiknya. Kalau memang ada uangnya, ya disyukuri dan bisalah diatur. Masalah semakin pelik, ketika ternyata enggak cukup sumber daya untuk mengcover semua kebutuhan.
Sudahlah menjadi dampak, keuangan juga menjadi penyebab tantangan yang lain lagi.
Menyeimbangkan pengeluaran untuk anak-anak, orang tua, dan kebutuhan pribadi memang bisa menjadi tantangan besar. Pengeluaran untuk dana pendidikan, kesehatan, dan kebutuhan sehari-hari sering kali menguras dana yang ada.
Akibatnya, sulit untuk menabung atau berinvestasi untuk masa depan. Perencanaan keuangan yang hati-hati dan disiplin sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan memastikan kestabilan finansial dalam jangka panjang.
5. Kesehatan Mental
Tantangan mengurus anak-anak, merawat orang tua, dan menjalankan pekerjaan dapat berdampak negatif pada kesehatan mental. Tekanan yang terus-menerus ini bisa menimbulkan perasaan kewalahan, cemas, dan bahkan depresi. Tidak jarang ibu muda merasa sulit menemukan waktu untuk merawat diri sendiri, yang pada akhirnya memperburuk kondisi mental.
Oleh karena itu, penting untuk mencari dukungan, baik dari keluarga maupun profesional, dan menyediakan waktu untuk self-care. Balance is crucial to maintain mental well-being.
6. Karier dan Pengembangan Diri
Nah, tantangan ini juga sama beratnya. Waktu dan energi yang terbatas bisa sangat membatasi kesempatan bagi ibu muda untuk mengembangkan karier atau mengejar pendidikan lebih lanjut.
Tanggung jawab ganda dalam mengurus anak-anak dan merawat orang tua sering kali menyisakan sedikit waktu bagi diri sendiri. Akibatnya, sulit untuk menghadiri pelatihan, mengambil kursus, atau bahkan mengikuti peluang karier yang baru.
Hal ini bisa menghambat pertumbuhan profesional dan mengurangi kepuasan diri dalam jangka panjang. Prioritas yang tumpang tindih memerlukan manajemen waktu yang sangat baik agar tetap bisa berkembang secara pribadi dan profesional.
7. Dukungan Sosial
Dukungan dari teman dan keluarga sangat penting dalam mengelola tanggung jawab ganda, tetapi sayangnya hal ini enggak selalu tersedia atau memadai. Ketika dukungan sosial kurang, beban tanggung jawab terasa lebih berat dan menambah tekanan mental serta emosional.
8. Manajemen Prioritas
Memang sih, inti dari pengaturan dan pengelolaan hidup itu adalah menyusun prioritas. Namun, bagi ibu muda yang juga generasi sandwich, menentukan prioritas antara kebutuhan anak-anak, orang tua, dan diri sendiri ini juga menjadi tantangan besar.
Setiap hari, situasi yang berbeda memerlukan penyesuaian dan fleksibilitas yang tinggi. Kesulitan dalam menentukan apa yang harus diutamakan dapat mengakibatkan kebingungan dan stres.
9. Penyediaan Fasilitas dan Layanan
Mengakses layanan kesehatan, pendidikan, dan dukungan lainnya untuk anak-anak dan orang tua membutuhkan usaha tambahan dan waktu. Proses ini bisa rumit, melibatkan banyak birokrasi dan koordinasi. Bahkan tak jarang energi dan emosi tersedot habis di sini.
Tantangan ini dapat mengganggu waktu dan energi yang seharusnya bisa digunakan untuk aktivitas lainnya, membuat manajemen sehari-hari semakin kompleks.
10. Tekanan Eksternal
Tekanan dari lingkungan sosial dan budaya untuk menjadi “ibu sempurna” dan “anak yang berbakti”, kalau enggak merawat orang tua berarti durhaka, dapat meningkatkan beban emosional.
Harapan tinggi ini sering kali menyebabkan stres dan rasa tidak cukup baik. Tuntutan untuk selalu memenuhi standar sosial dapat menguras energi dan memengaruhi kesejahteraan emosional, membuat keseimbangan hidup semakin sulit dicapai.
Baca juga: Tips Hemat ala Ibu Muda Masa Kini
Yah, memang berat ya Bun. Tapi, tak ada cara lain yang bisa dilakukan selain dijalani penuh syukur. Yuk, coba atur ulang lagi semuanya kalau memang sudah begitu berat. Langkah pertama bisa dari mengatur keuangan supaya hal ini enggak menimbulkan stres tambahan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Mengapa Banyak Karyawan Sulit Mengatur Cash Flow?
Mengelola cash flow adalah keterampilan penting yang sering kali diabaikan oleh karyawan. Kesulitan dalam mengatur arus kas bisa disebabkan oleh kurangnya edukasi keuangan, pengeluaran tak terduga, hingga gaya hidup konsumtif. Tanpa pemahaman yang memadai, merencanakan dan mengontrol pengeluaran menjadi tantangan besar.
Untuk membantu karyawan mengatasi masalah ini, berbagai strategi bisa diterapkan. Mulai dari meningkatkan edukasi keuangan, membuat rencana keuangan yang jelas, hingga mengadopsi gaya hidup yang lebih sederhana. Dengan langkah-langkah ini, stabilitas keuangan dapat dicapai dan tujuan finansial dapat terealisasi.
Table of Contents
Alasan Karyawan Sulit Atur Cash Flow
Memahami alasan karyawan sulit mengatur cash flow bisa memberikan wawasan penting untuk mengatasi masalah keuangan mereka. Berikut adalah beberapa alasan utama yang sering menjadi penyebab kesulitan dalam menjaga stabilitas keuangan.
1. Kurangnya Edukasi Keuangan
Banyak karyawan tidak memiliki pemahaman yang memadai tentang dasar-dasar pengelolaan keuangan dan anggaran. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam merencanakan dan mengontrol pengeluaran mereka.
Akibatnya, mereka sering kali mengalami masalah dalam mengelola keuangan pribadi dan menjaga keseimbangan antara pendapatan dan pengeluaran. Edukasi keuangan yang baik bisa menjadi solusi untuk membantu karyawan meningkatkan pemahaman mereka dan mengelola keuangan dengan lebih efektif.
Baca juga: Tak Hanya Butuh Seminar Keuangan, Karyawan Juga Butuh 7 Hal Ini
2. Pengeluaran Tak Terduga
Biaya tak terduga seperti perbaikan rumah, masalah kesehatan, atau kerusakan kendaraan itu biasanya selalu datang tanpa peringatan. Tanpa perencanaan yang baik, pengeluaran ini bisa mengganggu keseimbangan cash flow yang sudah direncanakan. Dampaknya, bisa memicu stres keuangan dan menghambat pencapaian tujuan finansial jangka panjang.
Mengantisipasi dan menyisihkan dana khusus untuk pengeluaran tak terduga bisa membantu menjaga stabilitas keuangan.
3. Gaya Hidup Konsumtif
Kecenderungan untuk mengikuti gaya hidup konsumtif dapat menyebabkan pengeluaran melebihi pemasukan. Pengeluaran untuk barang-barang yang enggak penting atau yang sekadar FOMO bakalan mengganggu keseimbangan keuangan. Paling parah, hal ini dapat menyebabkan utang menumpuk dan kesulitan dalam mencapai tujuan keuangan.
Mengadopsi gaya hidup yang lebih sederhana dan fokus pada kebutuhan dibandingkan keinginan bisa membantu menjaga stabilitas keuangan.
4. Enggak Punya Rencana Keuangan
Tanpa adanya rencana atau anggaran bulanan yang jelas, sulit untuk mengontrol pengeluaran dan pendapatan. Akibatnya, cash flow bisa menjadi kacau dan tidak terarah.
Perencanaan keuangan yang baik memungkinkan kita untuk mengalokasikan dana secara tepat, memastikan kebutuhan terpenuhi, dan mencapai tujuan finansial. Tanpa rencana, kebocoran anggaran dan pengeluaran yang enggak terkendali bisa terjadi.
5. Pengelolaan Utang yang Buruk
Memiliki banyak utang dengan bunga tinggi dapat merusak cash flow. Ketika sebagian besar pemasukan dialokasikan untuk membayar bunga dan cicilan, maka hanya sedikit yang tersisa untuk kebutuhan lain—yang juga sangat penting. Hal ini bisa menyebabkan tekanan finansial yang signifikan dan menghambat pencapaian tujuan keuangan.
Strategi yang efektif termasuk mengurangi utang dengan bunga tinggi dan memprioritaskan pembayaran utang bisa membantu memperbaiki cash flow.
6. Penghasilan yang Enggak Stabil
Bagi karyawan yang penghasilannya tidak tetap atau bergantung pada komisi, merencanakan keuangan bisa menjadi tantangan besar. Ketidakpastian ini membuat sulit untuk menyusun anggaran yang konsisten. Dampaknya, mereka mungkin kesulitan untuk menabung, membayar utang, atau memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan aman.
Stabilitas keuangan menjadi sulit dicapai tanpa strategi pengelolaan yang bijak dan fleksibel.
7. Kurangnya Simpanan
Enggak punya dana darurat atau tabungan yang cukup bisa mengguncang cash flow saat kebutuhan mendesak muncul. Tanpa cadangan yang memadai, menghadapi situasi tak terduga menjadi sulit dan sering kali memaksa untuk berutang atau menunda pembayaran penting.
Membangun dana darurat adalah kunci untuk menjaga stabilitas finansial di tengah ketidakpastian.
Baca juga: Bagaimana Cara Training Keuangan Online Meningkatkan Literasi Finansial Karyawan?
Mengingat berbagai dampak yang bisa terjadi karena kesulitan mengatur arus keuangan, maka tak berlebihan kalau pemahaman tentang cash flow ini menjadi sangat penting. Bahkan, bisa dibilang, cash flow adalah pelajaran keuangan pertama yang harus dipelajari lebih dulu oleh karyawan, sebelum menginjak ke ilmu-ilmu yang lain.
Katakanlah mau investasi untuk dana pensiun, dana pendidikan anak, mengajukan KPR, semua harus diawali dengan cash flow yang lancar. Tanpa arus kas yang lancar, rasanya mustahil untuk mewujudkan semua tujuan keuangan tersebut. Setuju?
Karena itu, ayo belajar bareng QM Financial. Kenapa harus QM Financial? Karena:
- Tailored curriculum: Kurikulumnya berjenjang mengikuti kebutuhan karyawan
- Experiential learning: Belajarnya perpaduan presentasi, permainan, dan aktivitas
- Fun delivery: Penyampaiannya seru dan interaktif
So, yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!
Mengapa Pembuatan Perencanaan Keuangan Harus Realistis? Ini Alasannya
Memahami mengapa pembuatan perencanaan keuangan harus realistis adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan finansial. Perencanaan yang realistis membantu mencapai target yang masuk akal dan dapat dicapai, sehingga memberikan rasa aman dan kestabilan dalam jangka panjang. Rencana yang terlalu ambisius seringkali membawa risiko dan kekecewaan yang enggak perlu.
Keuangan yang terencana dengan baik mencerminkan kondisi yang stabil dan berkelanjutan. Realistis dalam merencanakan keuangan berarti mempertimbangkan segala kemungkinan, termasuk kejadian tak terduga yang bisa mempengaruhi situasi finansial.
Dengan demikian, perencanaan yang tepat dapat membantu menghindari berbagai masalah keuangan yang mungkin timbul.
Table of Contents
Jadi, Mengapa Pembuatan Perencanaan Keuangan Harus Realistis?
Yah, namanya manusia. Adalah sifat dasar kita untuk banyak maunya. Pengin ini pengin itu, pengin mencapai ini, pengin punya itu. Wajar kok, dan enggak apa sama sekali.
Hanya saja, kita kudu menyadari bahwa yang namanya sumber daya itu terbatas. Terutama uang. Memang sih, ada yang punya privilege lebih, tapi kan enggak semua orang begitu. Bahkan yang punya privilege dan enggak punya, lebih banyak yang enggak punya kan?
Lantas, yang enggak punya privilege apa iya mau nyerah?
Enggak dong. Salah satu cara agar kita bisa mencapai ini itu meski sumber daya terbatas adalah dengan membuat rencana keuangan.
Nah, di sinilah kita tetap harus realistis.
Baca juga: Pentingnya Perencanaan Keuangan untuk Ibu Rumah Tangga
Mengetahui mengapa pembuatan perencanaan keuangan harus realistis menjadi langkah awal dalam memastikan tujuan keuangan kita tercapai. Perencanaan yang tepat dan masuk akal membantu mengatur keuangan dengan lebih baik dan meminimalkan risiko.
Ada beberapa alasan penting yang membuat perencanaan realistis sangat diperlukan. Coba yuk, kita lihat satu per satu.
1. Biar Enggak Terlalu Kecewa
The highest we fly, the hardest we fall.
Katanya sih begitu.
Punya banyak cita-cita itu wajar. Tetapi, menghindari kekecewaan juga sangat penting, termasuk dalam perencanaan keuangan. Jika target yang ditetapkan terlalu ambisius atau enggak realistis, ketidakmampuan untuk mencapainya dapat menyebabkan rasa frustrasi dan penurunan motivasi.
Dengan membuat rencana yang realistis dan dapat dicapai, setiap pencapaian yang berhasil diraih akan bikin kita termotivasi untuk lebih baik lagi. Selain itu, rencana yang realistis membantu menjaga semangat dan komitmen dalam mengelola keuangan, sehingga tujuan finansial dapat dicapai dengan lebih efektif dan berkelanjutan.
2. Biar Masuk Akal dan Sesuai Kemampuan
Punya rencana yang masuk akal dan sesuai kemampuan adalah koentji. Rencana yang realistis lebih mudah dicapai karena sesuai dengan kondisi keuangan kita saat ini. Hal ini membuat rencana tersebut lebih praktis dan dapat dilaksanakan tanpa menimbulkan tekanan atau beban berlebih.
Dengan rencana yang sesuai dengan kemampuan finansial, pengelolaan keuangan menjadi lebih stabil dan tujuan dapat dicapai dengan lebih efisien. Ini juga membantu menjaga motivasi dan disiplin dalam jangka panjang.
3. Lebih Gampang Disiplin
Rencana yang realistis itu bikin kita jadi lebih mudah untuk disiplin keuangan. Kalau targetnya realitis, enggak ngadi-adi, dan masuk akal, kita juga jadi lebih mudah buat tetap fokus dan enggak gampang menyerah.
Hal ini akhirnya juga bikin kita lebih semangat buat mengatur anggaran dan pengeluaran. Jadinya, keuangan kita jadi lebih stabil dan teratur.
4. Lebih Mudah Menyiapkan Dana Darurat
Yah, namanya juga hidup. Pasti ada saja kondisi darurat terjadi di tengah jalan. Jika perencanaan keuangan kita realistis, kita juga bisa memprediksikan risiko dengan baik. Kita tahu berapa banyak harus menyiapkan dana darurat.
Dengan manajemen yang baik, kalau ada kejadian tak terduga, kita tetap siap dan aman secara finansial. Jadi, memastikan ada dana darurat bisa membantu menjaga stabilitas keuangan saat situasi genting mendadak muncul.
5. Manajemen Risiko
Merancang keuangan dengan realistis bisa mengurangi risiko. Rencana yang terlalu ambisius bisa bikin kondisi finansial jadi enggak stabil dan rentan. Sebaliknya, rencana yang lebih masuk akal bisa memberikan rasa aman dan kestabilan jangka panjang.
Dengan begitu, kita jadi lebih siap menghadapi berbagai tantangan keuangan tanpa perlu khawatir. Stabilitas keuangan yang tercapai juga membantu menjaga ketenangan pikiran dan kepercayaan diri dalam mengelola keuangan.
Memahami mengapa pembuatan perencanaan keuangan harus realistis membantu dalam mencapai kestabilan dan keamanan finansial. Dengan menetapkan target yang masuk akal dan dapat dicapai, perencanaan keuangan menjadi alat yang efektif untuk menghadapi tantangan dan perubahan tak terduga.
Maka, penting untuk selalu menilai kemampuan dan kondisi keuangan secara objektif agar perencanaan yang dibuat benar-benar bermanfaat dan memberikan hasil yang diharapkan.
Baca juga: Langkah-Langkah Perencanaan Keuangan di Usia 20-an untuk Masa Depan yang Aman
Nah, pengin tahu gimana caranya membuat perencanaan keuangan yang realistis?
Yuk, gabung di kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Fenomena Kelas Menengah yang Turun Kelas: Apa yang Bisa Dipelajari?
Menurut laporan BBC Indonesia, pada 2019, Indonesia memiliki 57,33 juta penduduk kelas menengah yang berkontribusi sebesar 43,3% terhadap total konsumsi rumah tangga. Menariknya, jumlah ini menurun menjadi 48,27 juta orang pada 2023, dengan kontribusi konsumsi hanya sebesar 36,8%.
Menurut laporan terbaru, tahun ini, jumlah penduduk kelas menengah kembali turun menjadi 47,85 juta orang, yang setara dengan 17,13% dari total populasi. Padahal, diharapkan proporsi kelas menengah mencapai sekitar 70% dari total populasi pada 2045, demi bisa mendapatkan predikat negara maju.
Penurunan ini terjadi karena dampak pandemi Covid-19, menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Pandemi ini telah memengaruhi banyak aspek kehidupan, termasuk stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat.
Table of Contents
Apa Sih yang Dimaksud Kelas Menengah?
Kelas menengah di Indonesia menempati posisi di antara kelas bawah dan atas. Mereka enggak sekaya sultan, tetapi di atas kertas, cukup untuk hidup layak. Sementara, berbagai laporan dan studi menawarkan parameter yang berbeda-beda untuk mendefinisikan kelas menengah, sehingga jumlahnya berkisar antara 30 juta hingga ratusan juta orang.
Merangkum dari artikel Asumsi.co, pada 2010, Asian Development Bank mendefinisikan kelas menengah di Indonesia sebagai kelompok masyarakat yang mengeluarkan US$2-20 per hari. Nah, jumlahnya ternyata mencapai 46,58% dari total populasi, atau sekitar 102,7 juta jiwa. Meski secara ekonomi dianggap aman, kelas menengah ini bukan sultan. Sebanyak 90% dari mereka menghabiskan kurang dari US$20 per hari.
Sementara itu, Global Wealth Report 2015 menggunakan parameter dari Amerika Serikat, mendefinisikan kelas menengah sebagai mereka yang memiliki kekayaan US$50.000-500.000, menghasilkan persentase hanya 4,4%.
Bank Dunia, dalam laporan “Aspiring Indonesia: Expanding the Middle Class” pada 2020, mengaitkan kelas menengah dengan keamanan ekonomi. Yang masuk ke kelompok ini seharusnya adalah mereka yang terbebas dari risiko kemiskinan dan mampu membeli barang-barang di luar kebutuhan dasar, seperti hiburan, kendaraan pribadi, dan asuransi kesehatan.
Nah, kalau menurut definisi Bank Dunia, kelas menengah di Indonesia diukur dari pengeluaran bulanan sebesar Rp1,2 juta hingga Rp6 juta. Diperkirakan ada 52 juta orang yang masuk dalam kategori ini, atau sekitar 1 dari 5 penduduk Indonesia. Meskipun jumlah ini tumbuh sekitar 10% per tahun, pertumbuhan ini masih lebih lambat dibandingkan beberapa negara Asia lainnya.
Namun, batas bawah Rp1,2 juta itu dianggap rendah. Bahkan, UMP Jawa Tengah yang terendah di Indonesia masih di atas angka tersebut, yaitu Rp1,7 juta.
Survei menunjukkan bahwa hanya 1% dari kelas menengah yang menghabiskan lebih dari US$38 per hari, atau Rp6 juta per bulan. Makanan masih menjadi kebutuhan utama dengan porsi besar dalam pengeluaran mereka, mencapai 44% pada kelompok MC1 dan kurang dari 30% pada MC2.
Selain itu, meski menjadi bagian dari kelas menengah, banyak dari mereka yang belum mendapatkan akses sanitasi layak, air bersih, dan kualitas hunian yang baik. Menurut Bank Dunia, hanya 11% dari kelas menengah yang kebutuhan non-moneternya terpenuhi.
Pertanyaannya, jika kelas menengah saja hidup pas-pasan, bagaimana dengan kondisi kelas di bawahnya?
Baca juga: Kiat Mengatur Keuangan untuk Menghadapi Krisis
Pelajaran Keuangan yang Bisa Diambil dari Fenomena Menurunnya Kelas Menengah
Fenomena menurunnya kelas menengah memberikan banyak pelajaran penting tentang manajemen keuangan. Dari situasi ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk memperkuat stabilitas finansial dan menghadapi tantangan ekonomi. Berikut adalah pelajaran keuangan yang bisa dipetik dari fenomena ini.
Pentingnya Dana Darurat
Situasi tak terduga seperti pandemi dapat mengguncang stabilitas keuangan secara drastis. Dana darurat berperan penting dalam menghadapi krisis ini agar kita enggak harus mengorbankan kebutuhan dasar.
Dengan dana cadangan yang memadai, kita dapat menangani pengeluaran mendadak seperti biaya medis atau kehilangan pekerjaan, dengan tetap memastikan kebutuhan utama tetap terpenuhi. Dana darurat memberi kita perlindungan finansial dan ketenangan pikiran di masa-masa sulit.
Diversifikasi Pendapatan
Mengandalkan satu sumber pendapatan bisa menjadi risiko besar dalam menjaga kestabilan finansial. Dengan memiliki lebih dari satu sumber penghasilan, kita bisa mengurangi dampak negatif jika terjadi kehilangan atau penurunan pendapatan utama.
Diversifikasi ini bisa dilakukan dengan memiliki pekerjaan sampingan, investasi, atau membuka usaha kecil. Dengan cara ini, kita lebih siap menghadapi berbagai situasi ekonomi dan mempertahankan kestabilan finansial. Diversifikasi penghasilan memberikan keamanan tambahan dan fleksibilitas dalam mengelola keuangan.
Perencanaan Keuangan Jangka Panjang
Merencanakan keuangan jangka panjang sangat penting untuk mencapai keamanan finansial. Mulailah dengan punya tabungan—meskipun bukan nominal yang ideal, seenggaknya harus punya dulu. Syukur-syukur bisa punya investasi investasi yang strategis juga, yang dapat memberikan perlindungan dan stabilitas finansial di masa depan.
Dengan perencanaan yang tepat, kita bisa mempersiapkan diri untuk menghadapi situasi tak terduga seperti krisis ekonomi atau pengeluaran darurat. Jadi, enggak perlu turun kelas kalau ada krisis.
Perencanaan jangka panjang juga membantu memastikan bahwa tujuan keuangan, seperti pendidikan anak atau dana pensiun, dapat tercapai dengan lebih efektif. Keamanan finansial yang didapatkan dari perencanaan ini memberikan ketenangan pikiran dan kesiapan untuk menghadapi berbagai kondisi ekonomi.
Hidup Hemat dan Bijak
Mengelola pengeluaran dengan bijak adalah kunci untuk menjaga kesehatan finansial. Penting untuk mengetahui prioritas, seperti kebutuhan pokok dan tabungan, serta menghindari pengeluaran yang tidak perlu. Dengan cara ini, keuangan bisa tetap stabil dan terhindar dari utang.
Hidup hemat bukan berarti menekan semua keinginan, tetapi lebih kepada membuat keputusan keuangan yang cerdas dan terencana. Dengan begitu, kita bisa menabung lebih banyak, berinvestasi, dan menikmati kehidupan tanpa tekanan finansial yang berlebihan.
Hemat dan bijak dalam pengeluaran membantu mencapai tujuan finansial jangka panjang dan memberikan ketenangan pikiran.
Edukasi Keuangan
Memahami konsep dasar keuangan adalah langkah penting untuk membuat keputusan keuangan yang tepat. Pengetahuan tentang pengelolaan utang, investasi, dan perencanaan pensiun dapat membantu mengatur keuangan dengan lebih baik.
Dengan edukasi keuangan yang memadai, kita dapat menghindari jebakan utang, memilih investasi yang menguntungkan, dan merencanakan pensiun dengan bijak. Pemahaman ini enggak hanya meningkatkan kemampuan finansial tetapi juga memberikan rasa percaya diri dalam menghadapi berbagai situasi ekonomi.
Edukasi keuangan membantu mencapai keamanan finansial yang lebih stabil dan masa depan yang lebih cerah.
Baca juga: Jokowi: Rakyat Harus Lebih Banyak Belanja – Begini Cara Belanja Hemat tanpa Kalang Kabut
Fenomena penurunan kelas menengah memberikan banyak pelajaran berharga. Memastikan adanya dana darurat, diversifikasi pendapatan, perencanaan keuangan jangka panjang, hidup hemat dan bijak, serta edukasi keuangan adalah langkah penting yang harus diterapkan. Dengan memahami dan menerapkan pelajaran ini, stabilitas finansial dapat lebih terjaga di masa depan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!