Emang boleh negosiasi gaji? Minta naik gaji, gitu? Biar dapat lebih layak?
Lah, kenapa enggak?
Negosiasi gaji adalah langkah penting dalam setiap proses perekrutan atau perubahan pekerjaan. Banyak orang merasa ragu atau tidak nyaman saat harus membahas gaji, tetapi sebenarnya, negosiasi gaji sangat dianjurkan dan merupakan praktik yang umum di dunia kerja.
Dengan bernegosiasi, kamu enggak hanya menunjukkan pemahaman dan apresiasi terhadap nilai yang kamu bawa, tetapi juga memastikan bahwa kamu menerima kompensasi yang adil dan sesuai dengan kontribusi yang dapat kamu berikan nanti.
Table of Contents
Pentingnya Negosiasi Gaji
Salah satu alasan utama mengapa negosiasi gaji penting adalah karena hal ini memungkinkanmu untuk mendapatkan gaji yang sesuai dengan standar industri dan tingkat pengalaman.
Banyak perusahaan memberikan tawaran awal yang diharapkan akan dinegosiasikan. Dengan begitu—dengan melakukan negosiasi, kamu dapat mencapai kesepakatan yang lebih menguntungkan.
Selain itu, negosiasi gaji yang sukses dapat memiliki dampak jangka panjang pada penghasilanmu, membantu mengurangi kesenjangan gaji, dan mencerminkan profesionalisme serta keseriusanmu dalam mengejar karier.
Nah, tapi, memang enggak banyak orang yang bisa melakukannya secara taktis dan tepat.
Kesalahan Umum yang Sering Terjadi saat Negosiasi Gaji
Negosiasi gaji bisa menjadi proses yang menegangkan dan penting dalam karier seseorang. Kalau salah bertindak, salah kata, atau salah lainnya, maka efeknya bisa cukup besar.
Karena itu, hindari beberapa hal berikut yang merupakan kesalahan umum karyawan yang nego gaji tetapi caranya kurang tepat.
1. Kurangnya Persiapan
Enggak melakukan riset tentang standar gaji untuk posisi dan industri yang kamu lamar bisa membuatmu menuntut gaji yang terlalu tinggi atau terlalu rendah. Nah, ini malah dampaknya lebih besar daripada enggak negosiasi sih.
Jadi, untuk bisa sukses nego, kamu harus berbekal data. Cari tahu berapa standar gaji yang diterima oleh orang-orang yang bekerja di bidang dan level yang sama denganmu. Pastikan bahwa memang gaji yang kamu tawar itu memang ada background data. Jangan asal sebut angka.
Setelah tahu datanya, miliki angka minimum yang dapat kamu terima. Dengan begitu, kamu bisa terhindarmenerima tawaran yang tidak sesuai dengan kebutuhan atau harapan.
2. Enggak Mengetahui Nilai Diri
Penting untuk mengetahui keterampilan, pengalaman, dan nilai yang kamu bawa ke perusahaan. Tanpa pemahaman ini, kamu mungkin enggak bisa membenarkan permintaan gaji kamu.
Kamu bisa lakukan penilaian diri secara menyeluruh. Tuliskan semua keterampilan teknis dan nonteknis yang kamu miliki. Pertimbangkan juga pengalaman kerjamu sebelumnya, proyek-proyek yang telah kamu selesaikan, serta prestasi yang telah kamu capai.
Buat daftar yang mencakup semua aspek ini untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang akan kamu tawarkan pada perusahaan.
3. Terlalu Cepat Menerima Tawaran Pertama
Tawaran pertama biasanya merupakan titik awal untuk negosiasi. Menerima tawaran pertama tanpa mencoba untuk negosiasi bisa membuat kamu kehilangan potensi gaji yang lebih tinggi.
Dengan melakukan negosiasi, kamu dapat menunjukkan bahwa kamu serius terhadap posisi tersebut dan memiliki harapan yang realistis serta adil berdasarkan riset pasar dan pengalaman yang kamu miliki.
Dengan begitu, kamu berkesempatan menetapkan dasar yang lebih baik untuk kenaikan gaji dan perkembangan karier di masa depan.
4. Mengabaikan Paket Kompensasi Secara Keseluruhan
Gaji memang merupakan komponen penting dari kompensasi, tetapi bukan satu-satunya aspek yang perlu dipertimbangkan. Ketika menilai penawaran pekerjaan, penting untuk melihat keseluruhan paket kompensasi dan benefit.
Misalnya seperti tunjangan-tunjangan, bonus, waktu libur, fleksibilitas kerja, potensi pengembangan karier, dan sebagainya.
Dengan mempertimbangkan semua komponen ini, kamu dapat mengevaluasi tawaran pekerjaan secara lebih komprehensif dan memastikan bahwa kamu enggak hanya fokus pada gaji pokok saja. Keseluruhan paket kompensasi yang baik dapat memberikan kepuasan kerja yang lebih tinggi dan kesejahteraan finansial yang lebih baik dalam jangka panjang.
Baca juga: Pertimbangan Kenaikan Gaji vs. Benefit Lainnya: Lebih Menguntungkan yang Mana?
5. Bersikap Emosional atau Terlalu Agresif
Negosiasi gaji adalah momen penting dalam proses penerimaan pekerjaan, dan sangat penting untuk melakukannya dengan profesionalisme dan ketenangan. Negosiasi yang dilakukan dengan tenang dan terarah enggak hanya membantu kamu mencapai kesepakatan yang menguntungkan. Namun, juga memperkuat hubungan baik dengan calon atasan. Selain itu, kalau kamu bisa nego gaji dengan baik, kamu juga sudah menunjukkan kemampuan komunikasi kamu lo.
6. Mengungkapkan Angka Gaji Sebelumnya
Jika memungkinkan, hindari mengungkapkan gajimu sebelumnya. Pasalnya, hal ini bisa memengaruhi tawaran yang akan kamu terima dan membatasi potensi kamu mendapatkan gaji yang sepadan.
7. Mengabaikan Timing yang Tepat
Memilih waktu yang tepat untuk negosiasi sangat penting. Negosiasi di saat yang kurang tepat, seperti saat perusahaan sedang mengalami kesulitan finansial, kemungkinan besar sih enggak akan berhasil.
Jadi, coba, sebelum kamu nego gaji, lihat-lihat dulu situasi dan kondisi perusahaan ya. Jangan sampai kamu malah dinilai nirempati karena minta naik gaji, pas kantor lagi terombang-ambing keuangannya.
8. Tidak Mendokumentasikan Kesepakatan
Setelah negosiasi selesai dan kesepakatan dicapai, pastikan semua detail ditulis dan dikonfirmasi secara tertulis. Ini membantu menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.
Kamu bisa mem-follow up-nya dengan email, atau minta pembaruan surat kontrak. Pastikan bahwa semua kesepakatan yang sudah dilakukan telah tercakup di dalamnya.
Menghindari kesalahan-kesalahan ini dapat membantu Anda dalam mencapai hasil yang lebih baik dalam negosiasi gaji dan memastikan bahwa Anda mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan nilai Anda.
Negosiasi gaji adalah langkah krusial dalam memastikan bahwa kamu telag mendapatkan kompensasi yang sesuai dengan nilai dan kontribusi di perusahaan. Namun, mendapatkan gaji yang baik hanyalah langkah awal. Penting untuk juga memiliki keterampilan dalam mengelola keuangan pribadi kamu agar manfaat dari hasil negosiasi tersebut dapat dioptimalkan.
Untuk itu, mengusulkan pada kantor untuk mengundang QM Financial untuk memberikan kelas keuangan di kantor bisa menjadi langkah cerdas. Dengan begitu, kamu dan karyawan lain mendapatkan wawasan tentang bagaimana mengelola pendapatan secara efektif, menabung, berinvestasi, dan merencanakan masa depan keuangan dengan lebih baik.
Dengan demikian, setelah negosiasi gaji disepakati, kamu enggak hanya mendapatkan kompensasi yang layak, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mengelolanya dengan bijaksana, memastikan stabilitas dan kesejahteraan finansial jangka panjang.
Ingin meningkatkan kesejahteraan finansial dan produktivitas karyawan di kantor? Yuk, undang QM Financial untuk mengadakan kelas keuangan yang komprehensif dan praktis di kantor. Hubungi QM Financial sekarang ya!