Namanya juga investasi. Pasti selalu akan ada risiko yang menyertai. Begitu juga saham. So, kalau kamu adalah salah satu yang baru mulai, cara investasi saham pemula yang benar adalah dengan memahami risiko investasi.
Risiko investasi saham sebenarnya adalah hal yang lazim. Lumrah. Buat yang jam terbangnya sudah tinggi, bisa dipastikan pernah mengalaminya. Dan saham bukan satu-satunya instrumen berisiko loh. Misalnya kamu memilih investasi properti, tetap saja akan muncul risiko misalnya kena bencana. Mau deposito? Ya tetap saja ada risikonya, misalnya bank yang bersangkutan tiba-tiba dilikuidasi, dan simpanan kita lebih dari Rp2 miliar, yang berarti tidak dijamin LPS.
See? Benar kan, bahwa setiap instrumen punya risiko? Yang membedakan memang potensinya. Potensi bencana alam tentulah tidak setinggi fluktuasi pasar saham. Bank dilikuidasi pun tak setiap waktu terjadi. Meski demikian, risiko bukannya tidak bisa dikelola. Risiko di pasar saham pun demikian.
So, memang ada baiknya bagi investor pemula untuk tahu cara investasi saham pemula yang benar, agar bisa menekan risiko deg-degan dan senam jantung.
Mengenal Jenis-jenis Risiko Investasi
Memulai cara investasi saham pemula, kamu perlu mengenali dulu jenis risikonya.
Risiko Pasar
Cara investasi saham pemula yang benar yang pertama adalah dengan memahami risiko pasar. Risiko pasar terjadi ketika terjadi perubahan suku bunga, nilai tukar mata uang, inflasi, dan berbagai peristiwa yang kemudian menyebabkan harga komoditas di pasar anjlok. Biasanya hal ini juga akan sangat memengaruhi pasar keuangan.
Misalnya seperti di awal tahun 2020, ketika pandemi COVID-19 dimulai. Pasar pun bergejolak, bereaksi terhadap segala kondisi yang berubah. Saat The Fed menaikkan suku bunga di bulan Juni 2022 yang lalu, Wall Street juga runtuh, yang akhirnya memengaruhi pasar modal di negara lainnya.
Jika kamu menjual saham saat harganya terkena koreksi karena berbagai sebab seperti di atas, maka kerugianmu ini akan disebut capital loss.
Risiko Likuidasi
Risiko likuidasi terjadi jika perusahaan yang kamu tanami modal harus bangkrut. Sebagai investor dan pemegang saham, kamu berada di urutan atau prioritas terakhir untuk mendapatkan kembali modalmu sesudah perusahaan menuntaskan kewajibannya pada kreditur dan stakeholder lainnya.
Jika tidak ada aktiva yang tersisa, berarti modalmu tidak akan kembali.
Risiko delisting
Emiten atau perusahaan terbuka yang memperdagangkan sahamnya di lantai Bursa Efek Indonesia, karena berbagai alasan, juga bisa dihapus pencatatannya. Istilahnya delisting. Akibatnya, saham perusahaan tersebut tidak akan bisa diperjualbelikan lagi. Memang ada imbauan pada emiten untuk bisa buyback saham sebelum delisting, tetapi sifatnya ya hanya imbauan.
Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Investasi?
So, sudah mengetahui berbagai risiko investasi di atas, lalu pertanyaannya: cara investasi saham pemula seperti apa yang bisa dilakukan, agar risiko tersebut bisa ditekan? Biar kita enggak senam jantung terus-terusan?
Banyak investor pemula yang lebih memilih instrumen rendah risiko demi menjaga “kewarasan”. Tapi faktanya, instrumen rendah risiko perkembangan nilai asetnya juga akan lambat. Padahal, kita punya tujuan keuangan besar yang butuh pengembangan aset yang lebih besar potensinya. Mau tidak mau, memilih instrumen tinggi risiko menjadi solusinya.
Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menekan risiko sebagai cara investasi saham pemula yang benar.
Lakukan analisis sebelum membeli saham
Sebelum mulai cara investasi saham pemula, ada baiknya bagi kita untuk selalu melakukan analisis terlebih dulu. Apalagi untuk instrumen tinggi risiko.
Analisis sangat penting, karena akan menjadi dasar pertimbangan kita apakah saham tertentu layak dan bisa memenuhi kebutuhan investasi kita. Ibaratnya seperti membeli barang, kita perlu tahu dulu spesifikasinya, cara kerjanya, sampai dengan ada garansi atau tidak. Jika memang sesuai dengan yang dibutuhkan, baru kita beli. Begitu, bukan?
Saham juga sama. Fokusnya adalah pada instrumen yang mampu melayani kebutuhan, bukan sekadar cuan-cuan-cuan. Karena itu, fokuslah pada fundamental perusahaan atau emitennya. Pastikan perusahaannya memang punya pengelolaan operasional dan keuangan yang baik.
Investasi jangka panjang
Investasi pada instrumen risiko tinggi akan lebih tinggi peluangnya untuk mendapatkan keuntungan jika dilakukan dalam jangka panjang. Dengan demikian, risiko fluktuasi harga bisa ditekan karena time frame yang lebar. Jika ada fluktuasi harga, dalam jangka panjang, ada harapan harga sudah rebound dan bahkan bertumbuh lebih baik.
Pakai alokasi dana investasi
Di QM Financial, kita menggunakan proporsi investasi minimal sebesar 10% dari penghasilan rutin. Bisa lebih besar tentu lebih bagus, semuanya harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan masing-masing.
Cara investasi saham pemula yang benar adalah menggunakan dana yang sudah teralokasi untuk investasi, dan yang mampu kamu tanggung jika risiko terjadi. Artinya, gunakan dana dingin. Bukan dana yang mau dipakai untuk kebutuhan lainnya, misalnya uang SPP anak, uang belanja bulanan, uang kontrakan, dan sebagainya.
Diversifikasi
10% dari penghasilan rutin sebaiknya juga tak dihabiskan semuanya untuk membeli saham. Bagilah 10% tersebut ke dalam beberapa instrumen dari berbagai tingkat risiko dan sektor. Misalnya dibagi untuk reksa dana, obligasi negara, dan saham. Atau bisa juga instrumen lainnya.
Ini namanya adalah diversifikasi, salah satu teknik manajemen risiko investasi yang banyak direkomendasikan. Dengan begini, ketika salah satu nilai aset investasimu menurun, kamu masih punya aset lain yang bertahan dan memberimu keuntungan.
Kelola emosi
Cara investasi saham pemula juga termasuk mengelola emosi dengan baik. Dalam perjalanan investasimu, kamu akan menemui banyak fenomena dan peristiwa yang entah bikin panik berlebihan atau mengalami euforia. Jika tidak dikelola dengan baik, kamu bisa jadi melakukan panic buying ataupun panic selling. Dua hal yang seharusnya dihindari kalau kita hendak berinvestasi saham.
Jadi kembali lagi ke poin pertama di atas setiap kali kamu hendak membeli atau menjual saham, yaitu lakukan analisis mendalam. Ambillah keputusan saat kepala dingin dan tidak dalam posisi emosi.
Itu dia cara investasi saham pemula yang benar untuk menekan risiko investasi yang bisa terjadi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
QM Financial
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] biasanya lebih cocok untuk investor yang berpengalaman dengan toleransi risiko tinggi. Bagi investor pemula, risiko yang terkait dengan investasi menggunakan uang pinjaman akan terlalu besar. Karena ya, itu […]