Pandemi COVID-19 telah berlangsung cukup lama sehingga mau tidak mau akan memberikan dampak yang cukup signifikan dalam kehidupan. Gen Z merupakan generasi yang sangat terdampak karena adanya pandemi ini. Saat ini sudah waktunya Gen Z lulus dari perguruan tinggi dan memulai pekerjaan pertama mereka. Gen Z merupakan tenaga masa depan namun mereka harus memulai karier mereka dengan cara yang tidak biasa.
Survei keterlibatan dan produktivitas karyawan Ten Spot baru-baru ini mengungkapkan beberapa wawasan mengejutkan dan menarik tentang pola pikir pekerja Gen Z saat ini dan tantangan yang mereka hadapi. Sebanyak 54% dari Gen Z mengatakan bahwa tantangan terbesar dari kerja jarak jauh atau remote adalah mereka merasa kurang produktif.
Jadi apa saja yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk memastikan workforce dari Gen Z ini tidak hanya mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan profesional, tetapi juga memastikan mereka dapat melakukannya dengan sukses meskipun belum pernah bekerja sama sekali?
Berikut ini beberapa saran yang mungkin dapat membantu perusahaan agar dapat mendorong Gen Z untuk lebih produktif dengan kinerja yang lebih baik, sehingga dapat sukses dalam berkarier.
5 Hal untuk Mendorong Gen Z Produktif dalam Pekerjaan dan Sukses di Kantor
1. Mulai dengan Hal yang Dasar
Untuk dapat bekerja dengan baik, tentu harus didukung dengan adanya tempat untuk bekerja yang layak. Karyawan fresh graduate bisa saja masih harus tinggal di kosan, atau mungkin masih tinggal bersama orang tua. Tentu, hal ini tak masalah, sepanjang tersedia tempat yang nyaman untuk bekerja.
Pastikan mereka bekerja dari tempat yang nyaman. Tak perlu ruang yang khusus, bisa saja hanya mengambil satu sudut di rumah atau kosan. Itu juga cukup, asalkan bisa bekerja dengan tenang dan nyaman di situ.
Jika mereka harus WFO, maka pastikan ruang kerjanya juga nyaman dan sudah pasti harus memenuhi protokol kesehatan yang sudah ditentukan.
Selain itu, karena sebagian besar masih harus WFH–atau setidaknya separuh WFH karena bergiliran masuk kantor–pastikan karyawan memiliki koneksi internet yang baik. Hasil dari survei Ten Spot menunjukkan hasil bahwa sebanyak 34% Gen Z kesulitan mendapatkan koneksi internet yang stabil.
2. Pastikan Gen Z Merasa Seperti Bagian dari Tim/Perusahaan
Ketika seseorang memulai pekerjaan baru di kantor, mereka sering makan siang bersama-sama atau mengobrol sambil ngopi dengan anggota tim. Bahkan mungkin akan ada happy hour perusahaan setiap minggunya. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat memberikan kesempatan kepada karyawan baru untuk mengenal rekan kerja mereka, mereka dan menjalin pertemanan.
Akan tetapi, saat pandemi COVID-19 pemerintah memberlakukan pembatasan sosial sehingga peluang sosial ini tidak dapat menjadi pilihan bagi Gen Z untuk bersosialisasi di lingkungan perusahaan.
Dalam hal ini, perusahaan bisa membuat acara bersama secara virtual untuk mempertahankan budaya perusahaan. Gen Z lapar akan kehidupan sosial virtual dengan rekan kerja, Hal ini dibuktikan dengan hasil survei yang menyebutkan bahwa sebanyak 40% responden menginginkan obrolan video grup, dan 40% menginginkan kegiatan sosial virtual.
Banyak kok aktivitas yang bisa dibuat secara virtual, mulai dari olahraga bareng, sekadar main games bareng, atau mungkin pelatihan ini itu sesuai kebutuhan juga bisa diselenggarakan secara virtual.
3. Penuhi Kebutuhan Gen Z akan Kesehatan Mental, Fisik, dan Lainnya
Salah satu hal yang lebih memprihatinkan yang ditemukan dari hasil survei yang sama oleh Ten Spot adalah bahwa hampir setengah (48%) dari Gen Z ini merasa bosan dengan pekerjaan mereka, 39% mengatakan mereka memiliki rentang perhatian singkat, dan 33% mengatakan mereka tidak tidur nyenyak. Hal ini tidak hanya menghambat kinerja Gen Z tetapi juga memunculkan masalah kesehatan mental.
Sebenarnya, angkatan kerja Gen Z ini merupakan generasi yang terbuka dan mau mencari bantuan terkait dengan kesehatan dan kesejahteraan mereka. Perusahaan dapat mencari tahu, apa yang mereka butuhkan untuk dapat membantu mereka mengatasi masalah kesehatan mental ini.
4. Dorong untuk Memiliki Kebiasaan Keuangan yang Baik Sejak Awal
Karyawan fresh graduate mungkin akan menerima gaji pertama mereka dengan jumlah yang masih minim, karena menyesuaikan dengan pengalaman yang dimiliki juga.
Karena itu, adalah penting untuk dapat mendorong mereka memiliki kebiasaan keuangan yang sehat sejak awal. Gaji yang masih minim, jika dikelola dengan baik, bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan atau kebutuhan hidup.
Kuncinya adalah pada pengaturan cash flow, budgeting, dan akhirnya pada prioritizing.
Menyadarkan akan arti pentingnya mengelola keuangan–dalam hal ini gaji–menjadi bentuk pertanggungjawaban perusahaan pada angkatan kerja baru ini.
5. Memberi Pelatihan yang Sesuai
Menurut hasil survei, saat ini hanya 20% Gen Z yang tertarik dengan sesi pelatihan. Namun hal itu bukan berarti Gen Z nggak mau belajar, mereka hanya ingin belajar dengan cara mereka sendiri. Salah satu cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk tetap bisa memberikan pelatihan adalah dengan memberikan pelatihan online berbasis video sehingga karyawan dapat menyelesaikan pelatihan tersebut sesuai waktu mereka.
Salah satu pelatihan yang sangat dibutuhkan oleh Gen Z adalah pelatihan keuangan. Pelatihan ini sangat berguna untuk membantu Gen Z dalam mengelola keuangan mereka sejak dini, seperti yang sudah dijabarkan di poin 4. Sudah bisa dibayangkan, bukan, kondisi finansial yang tidak sehat tentu akan berdampak pada kinerja mereka.
Cara belajar keuangan zaman now juga tak melulu dengan membaca buku. Karena Gen Z adalah angkatan yang lebih aktif, maka mereka pasti lebih menyukai cara belajar yang juga lebih interaktif. Hal ini bisa dipenuhi dengan pelatihan keuangan dari QM Financial.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.