Budaya Kerja: Pengertian dan Hubungannya dengan Kesejahteraan Karyawan
Di tengah persaingan bisnis yang semakin ketat dan dinamis, konsep budaya kerja yang positif menjadi lebih penting dari sebelumnya. Budaya kerja adalah pilar utama yang mendefinisikan bagaimana suatu organisasi seharusnya beroperasi dan berinteraksi, baik secara internal maupun eksternal, dan tak sekadar jargon semata.
Lebih dari sekadar serangkaian aturan dan regulasi, budaya kerja adalah tentang nilai, etika, harapan, dan tujuan perusahaan itu sendiri. Budaya kerja yang positif dapat membentuk identitas perusahaan, mendorong kinerja, dan akhirnya, memengaruhi keberhasilan jangka panjang perusahaan.
Lalu, apa hubungannya dengan kesejahteraan karyawan? Dan mengapa hubungan tersebut begitu penting?
Sejalan dengan peningkatan perhatian terhadap kesejahteraan karyawan di era modern ini, perusahaan-perusahaan semakin menyadari bahwa kesejahteraan karyawan tidak hanya memengaruhi kepuasan dan produktivitas karyawan saja, tetapi juga berdampak langsung pada keberhasilan bisnis perusahaan itu sendiri.
Maka dari itu, membentuk budaya kerja yang mendukung dan mendorong kesejahteraan karyawan bukanlah sekadar opsi, melainkan sudah menjadi sebuah kewajiban bagi perusahaan. Sebuah budaya kerja yang baik dan kondusif dapat menjadi kunci untuk meningkatkan kesejahteraan, kepuasan, dan retensi karyawan.
Apa Arti Budaya Kerja?

Budaya kerja adalah hal-hal yang merujuk pada sikap, nilai-nilai, perilaku, dan harapan yang dianut oleh organisasi atau perusahaan. Cakupannya ke berbagai aspek, seperti etos kerja, norma-norma, bagaimana orang-orang berinteraksi di tempat kerja, bagaimana keputusan dibuat, bagaimana konflik diselesaikan, dan apa yang dihargai dalam lingkungan kerja tersebut.
Ribet ya? Tapi jangan salah. Budaya kerja yang baik dapat meningkatkan produktivitas, memotivasi karyawan, dan menciptakan lingkungan kerja yang positif. Sebaliknya, budaya kerja yang buruk bisa memengaruhi semangat kerja dan kepuasan karyawan, yang pada akhirnya bisa berdampak negatif pada produktivitas dan kinerja perusahaan.
Nah, lalu apa hubungannya dengan kesejahteraan karyawan?
Budaya Kerja dan Pengaruhnya terhadap Kesejahteraan Karyawan

Budaya kerja dan kesejahteraan karyawan saling terkait erat dalam berbagai cara seperti berikut ini.
1. Lingkungan kerja yang positif
Budaya kerja yang baik menciptakan lingkungan kerja yang positif; karyawan merasa dihargai, didukung, dan diberdayakan untuk melakukan yang terbaik. Hal ini dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan dalam hal kepuasan kerja dan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.
2. Motivasi dan produktivitas
Budaya kerja yang mempromosikan kerja sama, penghargaan, dan pengembangan pribadi dan profesional dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras dan lebih baik. Ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga kesejahteraan karyawan karena mereka merasa lebih terlibat dan berharga.
3. Kesehatan mental dan fisik
Budaya kerja yang menghargai kesehatan dan keseimbangan kerja-hidup dapat memiliki dampak positif pada kesehatan mental dan fisik karyawan. Misalnya, perusahaan yang menawarkan fleksibilitas dalam jam kerja atau mendukung kegiatan olahraga dan rekreasi dapat membantu karyawan mengelola stres dan mencegah burnout.
4. Retensi karyawan
Budaya kerja yang baik dapat membantu perusahaan mempertahankan talenta terbaiknya. Karyawan yang merasa dihargai dan didukung cenderung lebih setia dan kurang mungkin mencari pekerjaan di tempat lain. Ini bisa mengurangi biaya perekrutan dan pelatihan untuk penggantian staf, dan juga mempertahankan pengetahuan dan keahlian yang berharga dalam organisasi.
Dengan kata lain, budaya kerja yang positif dapat mendukung kesejahteraan karyawan dalam berbagai cara, yang pada gilirannya bisa meningkatkan kinerja dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.
Nah, supaya paham, bisa nih ada contohnya.
Contoh Perusahaan yang Memiliki Budaya Kerja Positif
Pengin tahu seperti apa yang dimaksud dengan budaya kerja yang positif? Kita coba lihat saja dari beberapa perusahaan ternama berikut.
Google dikenal memiliki budaya kerja yang sangat mendukung kesejahteraan karyawannya. Google memberikan fleksibilitas kerja, baik dari segi jam maupun lokasi kerja, yang memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan kebutuhan pekerjaan dengan kehidupan pribadinya.
Selain itu, Google juga menyediakan fasilitas kesehatan di kantor, seperti gym dan kafe dengan makanan sehat, serta ruang relaksasi untuk membantu karyawan menjaga kesehatan fisik dan mental mereka.
Netflix
Netflix memiliki budaya kerja yang dikenal dengan “freedom and responsibility”. Perusahaan ini memberikan kebebasan yang besar kepada karyawan dalam mengelola pekerjaan dan waktu mereka, asalkan mereka bisa menyelesaikan tugas dengan baik.
Hal ini memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan pekerjaan mereka dengan kehidupan pribadi dan keluarga. Netflix juga memiliki kebijakan cuti yang fleksibel, di mana karyawan dapat mengambil cuti kapan saja mereka butuhkan.
Unilever Indonesia
Unilever Indonesia memiliki program yang disebut “Agile Working”. Program ini memungkinkan karyawan untuk bekerja dari mana saja dan kapan saja, selama mereka dapat menyelesaikan tugas mereka dengan baik.
Program ini ditujukan untuk membantu karyawan mencapai keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Selain itu, Unilever juga menyediakan program pelatihan dan pengembangan karier untuk membantu karyawan meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Cara Membentuk Budaya Kerja yang Positif

Membentuk budaya kerja yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan membutuhkan strategi yang komprehensif dan berkelanjutan. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil oleh perusahaan.
1. Komunikasi Terbuka
Membentuk budaya kerja yang baik sangat bergantung pada komunikasi yang terbuka dan transparan. Karyawan seharusnya merasa bebas untuk berbicara, membagikan gagasan mereka, atau menyuarakan tantangan yang mereka hadapi. Sama pentingnya, pemahaman yang jelas tentang visi dan misi perusahaan semestinya disampaikan juga kepada seluruh tim.
2. Penghargaan dan Pengakuan
Penghargaan dan pengakuan atas kerja keras dan prestasi karyawan sangat penting. Hal ini tidak hanya dapat memotivasi karyawan untuk bekerja lebih keras, tetapi juga membuat mereka merasa dihargai dan dihormati.
3. Pelatihan dan Pengembangan
Ini termasuk memberikan pelatihan tentang pengelolaan keuangan. Pelatihan seperti ini bisa membantu karyawan mengelola gaji dan benefit yang diterima dengan lebih baik, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepuasan kerja dan keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi.
Sebagai tambahan, perusahaan dapat menyediakan kesempatan bagi karyawan untuk pengembangan karier dan pembelajaran yang berkelanjutan.
4. Keseimbangan Kerja dan Kehidupan
Mendukung keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi, seperti memperbolehkan fleksibilitas waktu kerja dan mendorong kegiatan di luar pekerjaan, bisa menjadi salah satu pendekatan perusahaan.
Pendekatan ini dapat memberikan manfaat bagi karyawan dalam menjaga kesehatan fisik dan mental mereka, faktor yang sangat berpengaruh terhadap kesejahteraan dan produktivitas mereka.
5. Pemimpin sebagai Role Model
Pemimpin perusahaan dan manajer berperan penting sebagai panutan dalam menunjukkan perilaku yang mencerminkan budaya perusahaan yang diinginkan. Ini melibatkan demonstrasi komitmen terhadap pengembangan pribadi dan profesional, yang mencakup pengetahuan keuangan.
6. Menciptakan Lingkungan yang Mendukung
Membuat lingkungan kerja yang mendukung, di mana karyawan merasa nyaman dan aman untuk bekerja, menjadi fokus perusahaan. Karyawan diikutsertakan dalam proses ini dan diberikan sumber daya yang diperlukan untuk berhasil, membantu membentuk budaya kerja yang positif dan mendukung kesejahteraan karyawan.
Kesimpulan
Pembentukan budaya kerja yang positif dan mendukung tidak hanya penting bagi kesejahteraan karyawan, tetapi juga kunci bagi keberhasilan jangka panjang perusahaan. Budaya kerja yang baik dapat mendorong kinerja, meningkatkan kepuasan kerja, dan menarik serta mempertahankan talenta terbaik.
Sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan ini, membekali karyawan dengan pengetahuan dan keterampilan keuangan melalui financial training bisa jadi opsi pendekatan yang bagus. Dengan melibatkan QM Financial, perusahaan dapat memberikan pelatihan finansial berkualitas tinggi yang dapat membantu karyawan mengelola keuangan mereka dengan lebih baik, baik di dalam maupun di luar lingkungan kerja. Dalam jangka panjang, langkah ini tidak hanya akan membentuk budaya kerja yang lebih positif, tetapi juga akan mendukung kesejahteraan karyawan dan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi Hotline QM Financial ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Ini Dia Cara Mengatasi Karyawan Toxic yang Harus HR Tahu
Mengatasi karyawan toxic bisa jadi merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh HR dan manajemen dalam menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif.
Pasalnya, perilaku toxic tidak hanya menghancurkan hubungan antar karyawan loh, tetapi juga menurunkan kinerja tim secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengatasi perilaku toxic sejak dini, guna meminimalkan dampak negatifnya terhadap organisasi.
Salah satu aspek penting dalam mengatasi karyawan toxic adalah memahami penyebab yang mendasari perilaku tersebut. Karena, pasti sesuatu itu ada pemicunya kan? Termasuk perilaku toxic yang dilakukan oleh karyawan. Pasti ada alasannya deh, mengapa mereka melakukan hal-hal yang tidak mengenakkan tersebut.
Memahami penyebab ini penting, karena dengan begitu, pihak perusahaan—dalam hal ini diwakili oleh divisi HR—akan dapat memikirkan solusi terbaik untuk mengatasi hal ini.
Apa Itu Perilaku Toxic di Lingkungan Kerja?

Perilaku toxic di lingkungan kerja adalah tindakan atau sikap negatif yang dilakukan oleh individu atau kelompok di tempat kerja, yang dapat merusak suasana kerja, hubungan antar karyawan, dan produktivitas.
Perilaku ini cenderung merugikan baik individu yang terlibat maupun organisasi secara keseluruhan. Contohnya seperti apa sih, perilaku toxic yang ditunjukkan oleh karyawan itu?
Misalnya, menyampaikan komentar negatif atau merendahkan terhadap kemampuan, penampilan, atau karakter karyawan yang lain. Atau, menyebarkan informasi yang tidak benar atau merugikan tentang rekan kerja, yang dapat merusak reputasi mereka. Sikap tidak kooperatif atau tidak berbagi informasi, seperti sengaja menyembunyikan informasi penting atau menolak bekerja sama dengan rekan kerja, yang menghambat kerja sama, itu juga termasuk perilaku karyawan toxic lo! Juga misalnya ada karyawan yang suka mengabaikan tugas atau tanggung jawabnya.
Nah, ternyata, jika karyawan memiliki perilaku toxic di lingkungan kerja salah satunya bisa berasal dari masalah keuangan yang mereka hadapi.
Ketika karyawan mengalami stres keuangan atau kesulitan dalam mengelola utang, tekanan dan kecemasan yang ditimbulkan dapat mempengaruhi keseimbangan emosional mereka. Emosi negatif tersebut kemudian dapat berdampak pada perilaku karyawan di tempat kerja, yang dalam beberapa kasus, bisa berujung pada perilaku toxic.
Masalah keuangan dapat menyebabkan karyawan merasa tidak mampu untuk fokus pada pekerjaan mereka, sehingga mereka mungkin menunjukkan sikap tidak kooperatif, mudah tersinggung, atau bahkan agresif terhadap rekan kerja. Mengakui dan mengatasi masalah keuangan sebagai salah satu penyebab potensial perilaku toxic sangat penting dalam upaya menciptakan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif bagi semua karyawan.
Cara Mengatasi Karyawan Toxic yang harus HR Tahu

Jika hal ini terjadi, maka pihak perusahaan harus segera ambil tindakan untuk mengatasi karyawan toxic.
Pasalnya, ada sejumlah dampak yang bisa terjadi jika perusahaan tak segera mengatasi karyawan toxic ini. Seperti misalnya perilaku toxic dapat menghancurkan hubungan antar karyawan dan menghambat kerja sama tim, yang pada akhirnya akan memengaruhi pencapaian tujuan bersama. Saat suasana kerja tidak kondusif, karyawan cenderung sulit berkonsentrasi dan produktivitas menurun, belum lagi stres, kecemasan, dan depresi pada karyawan yang terkena dampaknya juga bisa terjadi.
Hingga akhirnya, rekan kerja yang terus-menerus mengalami perilaku toxic mungkin memilih untuk meninggalkan perusahaan, yang dapat menyebabkan biaya rekrutmen dan pelatihan yang tinggi, yang kemudian bisa menimbulkan dampak lebih besar lagi.
So, sebelum terlambat, ada baiknya bagi perusahaan—dalam hal ini Human Resources (HR) yang menjadi bagian terdekat dengan karyawan—untuk segera melakukan beberapa hal.
Identifikasi karyawan yang berpotensi mengalami masalah keuangan
Jika memang disinyalir penyebab perilaku toxic ini adalah masalah keuangan, maka HR dapat memonitor kinerja dan perilaku karyawan, serta mencari tahu apakah ada perubahan yang mungkin terkait dengan masalah keuangan tersebut.
Dukungan yang tepat dan empati dari HR dapat membantu karyawan merasa didengar dan dihargai.
Pelatihan keuangan
Salah satu cara untuk membantu karyawan mengatasi masalah keuangan adalah dengan menyediakan pelatihan keuangan atau financial training.
Pelatihan ini dapat mencakup topik seperti mengelola gaji dan anggaran pribadi, pengelolaan utang, investasi, dan perencanaan pensiun. Dengan meningkatkan pemahaman karyawan tentang keuangan, mereka akan lebih mampu mengatasi masalah keuangan pribadi, sehingga mengurangi stres dan potensi perilaku toxic.

Program dukungan karyawan
HR dapat menyediakan program dukungan karyawan yang membantu mereka mengatasi berbagai masalah pribadi, termasuk keuangan. Dukungan ini dapat mencakup konseling, akses ke sumber daya keuangan, dan layanan bantuan darurat.
Budaya perusahaan yang inklusif dan positif
Membangun budaya perusahaan yang mendorong kerja sama, komunikasi terbuka, dan saling mendukung dapat membantu mengurangi perilaku toxic.
Karyawan yang merasa didukung oleh rekan kerja dan manajemen lebih mungkin untuk mengatasi masalah pribadi, termasuk masalah keuangan, tanpa mengganggu kinerja keseluruhan.
Pelatihan komunikasi dan penyelesaian konflik
HR dapat menyediakan pelatihan dalam komunikasi efektif dan penyelesaian konflik untuk membantu karyawan mengatasi situasi yang sulit dan menghindari perilaku toxic. Keterampilan ini akan membantu menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis dan produktif.
Dengan mengambil langkah-langkah ini, HR dapat membantu mengatasi karyawan toxic yang timbul akibat dari masalah keuangan karyawan. Efeknya, dampak perilaku toxic bisa ditekan, sehingga kinerja perusahaan secara keseluruhan tetap terjaga dengan baik.
Sebagai perusahaan yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif, saatnya mengambil tindakan proaktif dalam mengatasi penyebab perilaku toxic di tempat kerja, termasuk masalah keuangan pribadi. Dalam upaya ini, mengundang QM Financial untuk mengadakan pelatihan keuangan di kantor atau perusahaan kamu bisa jadi langkah yang sangat tepat.
QM Financial memiliki keahlian dan pengalaman yang dibutuhkan untuk menyediakan pelatihan keuangan yang efektif, membantu karyawan mengelola keuangan pribadi mereka dengan lebih baik, mengurangi stres, dan secara tidak langsung mengatasi karyawan toxic.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi Hotline QM Financial ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Cara Memilih Financial Trainer yang Tepat untuk Kelas Keuangan di Kantor
Adanya kelas keuangan di perusahaan memang penting banget. Apalagi jika bisa mendapatkan financial trainer yang memang kompeten di bidangnya.
Mengapa kelas keuangan penting?
Pentingnya Kelas Keuangan di Perusahaan

Kelas keuangan dapat membantu karyawan memahami konsep keuangan yang kompleks dan memperbaiki literasi keuangan mereka. Dengan memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan, karyawan dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik dan mengelola uang mereka dengan lebih efektif.
Selain itu, karyawan yang memiliki masalah keuangan cenderung lebih stres dan kurang produktif. Hal ini akan berpengaruh pada kinerja karyawan itu sendiri. Pasti deh terganggu. Secara fisik, karyawan memang hadir di kantor, tapi kalau ada masalah keuangan, pikirannya bisa melayang ke mana-mana. Dengan adanya kelas keuangan, maka karyawan bisa dibantu untuk mengurangi stres keuangan, lantaran mereka diberi alat dan strategi untuk mengelola keuangan mereka dengan lebih baik.
Karyawan yang memiliki pengetahuan dan pemahaman yang lebih baik tentang keuangan dan mampu mengelola uang mereka dengan lebih efektif juga cenderung lebih percaya diri. Pasalnya, pemahaman akan literasi keuangan yang lebih baik dapat membantu mereka merencanakan masa depan dan meraih tujuan keuangan dengan lebih baik.
Nah, tak hanya dari sisi karyawan yang diuntungkan dengan adanya kelas keuangan ini. Dari sisi perusahaan pun ada keuntungannya sendiri.
Perusahaan yang menyediakan kelas keuangan untuk karyawan menunjukkan bahwa mereka peduli dengan kesejahteraan karyawan. Hal ini pastinya dapat meningkatkan kepuasan karyawan dan membantu perusahaan mempertahankan karyawan yang lebih baik.
Secara keseluruhan, kelas keuangan di perusahaan sangat penting bagi karyawan. Dengan meningkatkan literasi keuangan, mengurangi stres keuangan, meningkatkan produktivitas, meningkatkan kepuasan karyawan, dan meningkatkan kepercayaan diri, kelas keuangan dapat membantu karyawan mencapai keberhasilan keuangan mereka dan membantu perusahaan mencapai tujuan keuangan mereka.
Memilih Financial Trainer yang Pas

Nah, sudah tahu pentingnya kelas keuangan, sekarang yang perlu dipikirkan adalah soal pemilihan financial trainer.
Hal ini terkait dengan kompetensi yang dimiliki oleh financial trainer tersebut. Agar hasil kelas keuangannya tepat guna dan berdaya guna, maka pemilihan ini harus dilakukan dengan saksama. Berikut beberapa tip yang bisa dicoba untuk dilakukan saat memilih financial trainer yang pas untuk kelas keuangan di perusahaan.
Periksa kualifikasi dan pengalaman trainer
Pastikan bahwa mereka memiliki kualifikasi yang memadai dalam bidang keuangan dan pengalaman yang relevan dalam memberikan training keuangan. Terutama sih soal pengalaman ya.
Trainer yang berpengalaman dapat memberikan saran yang lebih baik dan menawarkan solusi yang lebih baik untuk masalah keuangan. Pastikan untuk memeriksa apakah mereka memiliki pengalaman dalam memberikan pelatihan untuk klien yang sejenis dengan perusahaan.
Kalau perlu, minta referensi dari klien sebelumnya dan periksa apakah mereka puas dengan pelatihan yang diberikan. Pertimbangkan untuk berbicara dengan beberapa klien sebelumnya untuk mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang pengalaman mereka dengan trainer tersebut.
Periksa portofolio dan karya financial trainer yang bersangkutan, untuk melihat apakah mereka memiliki pengalaman dalam memberikan pelatihan dalam topik yang sama dengan yang ingin diajarkan di perusahaan. Trainer yang memiliki portofolio yang kuat dan karya-karya yang berkualitas dapat memberikan bukti konkret tentang kemampuan mereka.
Pastikan bahwa gaya dan metode pengajaran financial trainer sesuai dengan kebutuhan kantor
Financial trainer bisa jadi memiliki gaya pengajaran yang berbeda-beda. Beberapa trainer menggunakan pendekatan yang lebih formal, sedangkan yang lain lebih santai dan interaktif.
Pertimbangkan untuk mencari trainer dengan gaya pengajaran yang sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, jika karyawan perusahaan lebih suka pendekatan yang lebih interaktif, pastikan bahwa trainer yang dipilih juga dapat memberikan pelatihan yang interaktif.
Pastikan juga bahwa trainer dapat menyesuaikan tingkat pengetahuan mereka dengan tingkat pengetahuan karyawan perusahaan. Pasalnya, kalau materi kelas keuangan terlalu mudah atau terlalu sulit, karyawan mungkin juga enggak akan dapat memanfaatkannya dengan baik
Jika karyawan memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda-beda, pastikan bahwa financial trainer dapat menyesuaikan pelatihan untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.

Evaluasi program pelatihan yang ditawarkan
Pastikan bahwa program pelatihan yang ditawarkan oleh financial trainer sesuai dengan tujuan dan kebutuhan perusahaan. Jika tujuan pelatihan adalah meningkatkan literasi keuangan karyawan atau membantu mereka mengelola uang dengan lebih efektif, pastikan bahwa program pelatihan mencakup topik yang relevan dan berguna.
Selain itu, adalah penting untuk memastikan bahwa program kelas keuangan yang diadakan mencakup materi yang lengkap dan up-to-date. Materi pelatihan harus meliputi topik yang relevan, termasuk hal-hal yang baru dan berkaitan dengan keuangan seperti teknologi, dan lain sebagainya.
Tinjau ulang biaya dan jadwal pelatihan
Pastikan bahwa biaya dan jadwal pelatihan cocok dengan anggaran dan jadwal kantor yang bersangkutan. Banyak trainer menawarkan jadwal dan biaya yang fleksibel, tetapi pastikan bahwa financial trainer mampu memenuhi kebutuhan perusahaan.
Dalam memilih financial trainer, pastikan untuk meluangkan waktu untuk melakukan riset dan evaluasi dengan cermat. Dengan memilih trainer yang tepat, perusahaan pun dapat meningkatkan literasi keuangan dan membantu karyawan mencapai tujuan keuangan mereka.
Nah, sebenarnya sih tak perlu jauh-jauh. Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng dalam sebuah kelas keuangan interaktif dengan kurikulum yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, kamu bisa langsung menghubungi Hotline QM Financial ini.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Pencegahan Kecurangan Keuangan di Perusahaan dengan Karyawan sebagai Garda Terdepan
Praktik kecurangan memang bisa terjadi di mana saja. Termasuk di dalam sebuah perusahaan. Yah, peluang memang akan selalu ada. Karena itu, setiap perusahaan seharusnya memiliki prosedur khusus terkait manajemen risiko pencegahan kecurangan keuangan yang bisa terjadi ini.
Kalau kita amati, belakangan lagi ramai banget soal pejabat negara yang ternyata memiliki harta kekayaan fantastis. Hal ini menjadi sorotan—thanks to Indonesian netizen—yang berhasil mempertanyakan ketidaksinkronan antara penghasilan yang diterima dan kepemilikan aset yang bersangkutan. Berita terbaru yang mencuat adalah adanya dugaan money laundering yang dilakukan oleh oknum tersebut, yang merupakan salah satu bentuk praktik kecurangan keuangan.
Yah, kalau kita lihat lagi dalam point of view yang lebih luas, hal ini berlaku tak hanya pada para pejabat tinggi negara, tetapi juga sangat bisa terjadi di perusahaan yang kecil sekalipun. Padahal, hal seperti ini seharusnya bisa dicegah.
Kecurangan keuangan di perusahaan merujuk pada praktik-praktik penipuan atau manipulasi data keuangan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Tujuannya tentu saja untuk memperoleh keuntungan untuk diri sendiri, atau bisa juga untuk kelompok tertentu. Kecurangan keuangan yang terjadi di lingkungan perusahaan dapat merugikan semua pihak yang terkait, yang bisa saja berakibat fatal terhadap perusahaan itu sendiri. Karena itu, upaya pencegahan kecurangan seharusnya menjadi salah satu standar prosedur yang wajib dimiliki.
Jenis-jenis Kecurangan Keuangan yang Sering Terjadi

Ada berbagai bentuk atau jenis kecurangan keuangan yang umumnya terjadi, terutama di lingkungan perusahaan. Apa saja?
Pencurian kas
Pencurian kas adalah praktik ketika seorang karyawan mengambil uang tunai dari kas perusahaan untuk kepentingan pribadi. Karyawan yang melakukan pencurian kas biasanya berusaha untuk menghindari deteksi dengan menutupi jejak atau membuat catatan palsu di dalam catatan keuangan.
Penggelapan aset
Penggelapan aset adalah praktik ketika seorang karyawan mengambil alih atau menggunakan aset perusahaan tanpa izin, seperti barang dagangan, peralatan, atau bahan baku, untuk dijual atau digunakan untuk kepentingan pribadi.
Penipuan akuntansi
Penipuan akuntansi adalah praktik ketika seseorang memanipulasi catatan keuangan perusahaan dengan cara memalsukan dokumen, mengubah atau menyembunyikan informasi untuk membuat data yang “lebih baik” dari kenyataannya. Penipuan akuntansi biasanya dilakukan untuk mempertahankan harga saham perusahaan agar tetap tinggi, lolos audit, atau untuk memperoleh keuntungan pribadi.
Penggandaan pembayaran
Penggandaan pembayaran adalah praktik ketika seseorang membuat pembayaran palsu atau menggandakan pembayaran yang sebenarnya dilakukan. Karyawan yang terlibat dalam penggandaan pembayaran sering kali mencari celah di dalam sistem pembayaran perusahaan untuk memperoleh uang secara tidak sah.
Pemalsuan dokumen
Pemalsuan dokumen adalah praktik ketika seseorang memalsukan dokumen resmi perusahaan, seperti faktur atau kontrak, untuk memperoleh keuntungan pribadi. Pemalsuan dokumen biasanya dilakukan untuk menutupi tindakan kriminal atau menghindari deteksi dari pihak berwenang.
Kecurangan keuangan dapat merugikan perusahaan dengan cara mengurangi keuntungan, menimbulkan biaya yang tidak perlu, atau mengurangi kepercayaan investor dan konsumen. Oleh karena itu, perusahaan perlu memperhatikan pencegahan kecurangan keuangan dengan melakukan pengawasan, pelatihan, dan pengembangan sistem pengendalian internal yang efektif.
Mengapa Keterlibatan Karyawan untuk Pencegahan Kecurangan ini Penting?

Perusahaan tidak akan dapat melakukan pencegahan kecurangan ini tanpa keterlibatan karyawan. Bahkan, keterlibatan karyawan dalam pencegahan kecurangan keuangan menjadi hal yang paling penting, terutama dalam menjaga integritas dan kredibilitas perusahaan. Karena itu, karyawan harus dilibatkan secara aktif dalam mencegah kecurangan keuangan. Mengapa demikian?
Karyawan berada di garis depan
Karyawan adalah pihak yang bekerja langsung di lapangan dan berinteraksi dengan banyak bagian perusahaan. Karyawan memiliki akses langsung ke informasi dan transaksi keuangan yang terjadi di perusahaan. Oleh karena itu, karyawan menjadi sumber informasi penting bagi perusahaan dalam pencegahan kecurangan keuangan.
Karyawan memahami proses bisnis
Karyawan memiliki pemahaman yang mendalam tentang proses bisnis dan aturan perusahaan. Dengan demikian, karyawan dapat membantu perusahaan dalam mengidentifikasi ketidaksesuaian atau penyimpangan dari prosedur bisnis yang telah ditetapkan.
Karyawan yang terlibat dalam proses pengawasan internal juga dapat membantu dalam mendeteksi kelemahan atau celah dalam sistem kontrol perusahaan.
Karyawan memiliki peran penting dalam pengendalian internal
Pengendalian internal melibatkan proses dan prosedur yang dirancang untuk membantu perusahaan memastikan bahwa operasi bisnis dijalankan dengan cara yang benar dan efisien. Karyawan yang terlibat dalam pengendalian internal dapat membantu mengidentifikasi kelemahan dan meningkatkan sistem pengendalian internal perusahaan.
Karyawan memainkan peran kunci dalam budaya perusahaan
Karyawan memainkan peran penting dalam mempromosikan budaya perusahaan yang jujur, etis, dan terpercaya. Karyawan yang dilatih dengan etika bisnis yang benar dan nilai-nilai perusahaan yang baik dapat membantu memastikan bahwa perusahaan beroperasi sesuai dengan standar etika yang tinggi.
Karyawan dapat menjadi mata dan telinga perusahaan
Karyawan dapat membantu perusahaan dalam mendeteksi kecurangan keuangan yang terjadi di dalam perusahaan. Karyawan yang dilatih untuk mengenali tanda-tanda kecurangan keuangan dan diuntungkan oleh sistem pelaporan pelanggaran dapat membantu perusahaan dalam mendeteksi dan mencegah kecurangan keuangan.
Dalam keseluruhan, keterlibatan karyawan dalam pencegahan kecurangan keuangan sangat penting bagi perusahaan. Lalu, bagaimana caranya?
Cara Melibatkan Karyawan dalam Pencegahan Kecurangan Keuangan dalam Perusahaan

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melibatkan karyawan dalam pencegahan kecurangan keuangan. Berikut adalah beberapa contoh cara melibatkan karyawan dalam pencegahan kecurangan keuangan yang bisa dilakukan oleh perusahaan.
Pelatihan etika bisnis
Perusahaan dapat memberikan pelatihan atau training etika bisnis kepada karyawan untuk membantu meningkatkan kesadaran mereka terhadap tindakan yang sah dan tidak sah. Pelatihan etika bisnis dapat membantu karyawan memahami pentingnya integritas dan etika dalam menjalankan pekerjaan mereka, sehingga mereka dapat membantu mencegah kecurangan keuangan di perusahaan.
Pelatihan pengawasan dan pengendalian internal
Pelatihan ini dapat membantu karyawan memahami tugas dan tanggung jawab mereka dalam menjaga integritas dan keandalan sistem pengendalian internal perusahaan, sehingga mereka dapat membantu mencegah kecurangan keuangan.
Pengembangan sistem pelaporan pelanggaran
Perusahaan dapat mengembangkan sistem pelaporan pelanggaran yang memungkinkan karyawan melaporkan kecurangan keuangan yang terjadi di perusahaan tanpa takut mendapatkan tindakan balasan. Dengan adanya sistem pelaporan pelanggaran yang efektif, karyawan dapat membantu perusahaan dalam mendeteksi kecurangan keuangan yang terjadi di perusahaan.
Pengakuan dan penghargaan
Perusahaan dapat memberikan pengakuan dan penghargaan kepada karyawan yang berkontribusi dalam mencegah kecurangan keuangan di perusahaan. Pengakuan dan penghargaan dapat membantu meningkatkan motivasi karyawan dalam mencegah kecurangan keuangan, sehingga mereka dapat terus berpartisipasi aktif dalam upaya pencegahan kecurangan keuangan.
Peningkatan transparansi dan akuntabilitas
Perusahaan dapat meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan. Dengan demikian, karyawan dapat lebih mudah memahami proses pengelolaan keuangan dan memiliki kesadaran untuk memastikan bahwa proses pengelolaan keuangan dijalankan dengan cara yang benar.
Pelatihan keuangan
Memberikan pelatihan keuangan atau financial training untuk karyawan juga bisa memberikan dampak baik, karena jika karyawan tidak memiliki masalah keuangan dalam hidup sehari-harinya, maka pemicu karyawan untuk mau berbuat curang juga akan bisa ditekan seminimal mungkin. Bahkan faktanya, saat karyawan tidak memiliki masalah keuangan, mereka pun akan lebih produktif dalam bekerja.
Financial training yang diberikan ini tak hanya berhenti pada satu kali pelatihan saja. Agar lebih efektif, perusahaan dapat memberikan financial training kepada karyawan pada 3 jenjang sekaligus, yaitu pada fase recruit, retain, dan retire. Dengan demikian, karyawan akan mendapatkan pelatihan yang terstruktur dan sistematis dan dapat melalui setiap fase (dan masalahnya) dengan baik.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Training untuk Supervisor: Pentingkah bagi Supervisor dalam Perusahaan untuk Mendapatkan Pelatihan Keuangan?
Sebagai bagian dari peningkatan kompetensi karyawan, training untuk supervisor juga diperlukan lo!
Supervisor sendiri merupakan salah satu bagian penting dalam struktur organisasi sebuah perusahaan. So, tak salah jika HR mengupayakan agar para supervisor meningkat kompetensinya, dan juga sejahtera. Salah satunya dengan memberikan training untuk supervisor sesuai dengan yang dibutuhkan.
Apa Sih Supervisor Itu?

Supervisor adalah posisi kerja yang bertanggung jawab untuk mengawasi dan mengarahkan kegiatan dari sekelompok karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya. Supervisor memiliki tanggung jawab untuk mengkoordinasikan, mengevaluasi, dan mengawasi kinerja karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya, serta menjamin bahwa tugas-tugas dan proyek dikerjakan sesuai dengan standar yang ditentukan.
Supervisor juga bertanggung jawab untuk memastikan bahwa karyawan yang ditempatkan di bawah pengawasannya memiliki sumber daya yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan mereka dengan efektif dan efisien. Selain itu, mereka juga bertanggung jawab untuk memberikan dukungan kepada karyawan dan membantu mereka dalam mengatasi masalah yang dihadapi dalam pekerjaan.
Supervisor juga berperan sebagai “penyambung” komunikasi antara karyawan dan manajemen atasan. Dalam kasus tertentu, supervisor juga diperlukan perannya dalam perekrutan, pemeliharaan, dan pengembangan karyawan.
Secara keseluruhan, peran supervisor sangat penting dalam perkembangan bisnis karena dia bertanggung jawab untuk mengarahkan kinerja karyawan dan memastikan bahwa bisnis berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan.
Training untuk Supervisor
Karena itu, adalah penting untuk memberikan training untuk supervisor yang sesuai, agar kompetensinya bisa terus meningkat sesuai perkembangan yang cepat terjadi.
Beberapa jenis pelatihan yang diperlukan untuk supervisor antara lain:
- Manajemen: mempelajari cara mengelola tim, menetapkan tujuan, dan menyelesaikan masalah.
- Komunikasi: belajar cara berkomunikasi efektif dengan bawahan, rekan kerja, dan atasan.
- Leadership: mempelajari cara menjadi pemimpin yang efektif dan mengembangkan kemampuan kepemimpinan.
- Mentoring: mempelajari cara mengembangkan dan melatih bawahan.
- Product knowledge: mempelajari keterampilan yang dibutuhkan untuk memahami produk atau industri tertentu.
- Kompetensi teknis: mempelajari keterampilan teknis yang diperlukan untuk posisi tersebut.
Selain 6 jenis training untuk supervisor di atas, training keuangan juga diperlukan lo!
Pentingnya Training untuk Supervisor soal Keuangan

Sebagai seorang supervisor, training keuangan juga akan sangat bermanfaat karena dapat memberikan kemampuan untuk mengelola anggaran, mengevaluasi laporan keuangan, dan mengambil keputusan keuangan yang tepat. Selain itu, training keuangan juga dapat membantu supervisor dalam mengelola risiko keuangan dan mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi dan meningkatkan pendapatan.
Bisa dibilang, jika mengacu pada pentingnya financial training untuk 3 jenjang karier, training untuk supervisor dalam hal keuangan ini termasuk pada training keuangan untuk fase retain, yaitu fase ketika seorang karyawan sudah berada di level manajemen menengah dan mapan.
Namun, tergantung pada bidang industri yang dijalani, tidak semua supervisor harus mendapatkan training keuangan yang sama, tapi tentunya pelatihan tentang manajemen keuangan dasar sebagai dasar pemahaman sangat diperlukan. Terutama untuk mengelola keuangan pribadi.
Untuk lingkup kerja, keterampilan dan pengetahuan keuangan yang sebaiknya dimiliki oleh seorang supervisor meliputi:
- Pengelolaan anggaran: Kemampuan untuk mengelola anggaran perusahaan dengan baik dan mengidentifikasi peluang untuk menghemat biaya.
- Analisis keuangan: Kemampuan untuk menganalisis laporan keuangan dan mengambil keputusan keuangan yang tepat berdasarkan data yang tersedia.
- Pengelolaan risiko: Kemampuan untuk mengidentifikasi dan mengelola risiko keuangan yang mungkin dihadapi oleh perusahaan.
- Pemahaman tentang perpajakan: Kemampuan untuk memahami peraturan perpajakan dan cara mengelola pajak perusahaan.
- Pemahaman tentang akuntansi: Kemampuan untuk memahami prinsip-prinsip akuntansi dan cara mengelola laporan keuangan.
- Kepemimpinan keuangan: Kemampuan untuk menjadi pemimpin yang efektif dalam mengelola aspek keuangan dalam perusahaan
Itu dia beberapa keterampilan keuangan yang sebaiknya dimiliki oleh seorang supervisor, namun tingkat kebutuhan akan keterampilan ini akan berbeda tergantung pada bidang industri yang dijalani.
Cara bagi Supervisor untuk Meningkatkan Keterampilan dan Pengetahuan Keuangan

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seorang supervisor untuk mendapatkan keterampilan keuangan yang diperlukan, di antaranya:
Membaca atau menonton video
Banyak sumber bacaan yang kini bisa didapatkan untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan keuangan, termasuk untuk supervisor. Mulai dari buku-buku keuangan, atau membaca-baca artikel online. Media sosial pun kini menyediakan banyak bahan belajar keuangan yang begitu beragam, mulai dari Instagram, YouTube, sampai TikTok.
Training keuangan
Perusahaan dapat memberikan sebuah training keuangan untuk supervisor, dengan topik atau tema tertentu sesuai dengan kebutuhan. Bisa mulai dari cara mengelola cash flow, membuat tujuan keuangan, mengenali berbagai produk keuangan yang bisa dimanfaatkan, cara berinvestasi, dan sebagainya.
Dalam training keuangan, supervisor bisa mendapatkan mentoring langsung dari trainer yang berpengalaman untuk memberikan dukungan dan memberikan pemahaman yang lebih baik.
Praktik
Yah, apa artinya belajar tanpa praktik, bukan? Justru, pelajaran terbaik memang kadang didapatkan dari pengalaman. Karena itu, perusahaan juga ada baiknya mendorong supervisor untuk mempraktikkan ilmu-ilmu keuangan yang sudah didapatkan dalam kehidupan sehari-harinya.
Apalagi jika ilmu keuangan tersebut ada kaitannya dengan pekerjaan, ada baiknya juga langsung diimplementasikan agar kemudian bisa memberikan dampak yang baik untuk bisnis perusahaan.
Itu dia beberapa hal mengenai training untuk supervisor yang diperlukan, baik untuk meningkatkan kompetensinya maupun membantunya untuk lebih sejahtera secara keuangan. Semua itu dapat dilakukan secara berkesinambungan untuk memperoleh hasil yang optimal.
Jangan khawatir, untuk keperluan training untuk supervisor dalam hal keuangan, QM Financial dapat membantu kok.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi Hotline QM Financial ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Tren Cara Belajar Finansial untuk Karyawan Perusahaan
Karyawan perusahaan merupakan aset. Tak hanya bagaimana performa kerjanya selama berada di kantor yang harus menjadi perhatian, tetapi juga hal-hal yang terjadi pada kehidupan pribadi juga dapat memengaruhi kinerjanya. Termasuk dalam hal keuangan. Karena itu, adalah penting bagi perusahaan atau pihak korporasi untuk mulai mengakomodasi hal ini dengan memberikan training belajar finansial untuk karyawannya.
Hal ini seiring dengan survei yang pernah diadakan oleh QM Financial pada Januari 2021, yang menunjukkan fakta bahwa ada 3 masalah keuangan yang umumnya dihadapi oleh karyawan—yang kemudian berakibat menurunkan kinerja dan produktivitasnya, yaitu selalu merasa penghasilannya kurang, tak siap pensiun, dan terlilit pinjaman yang besar.
Tentunya, jika hal ini dibiarkan, apalagi jika sampai berlangsung dalam jangka waktu yang lama, bukan tak mungkin akan memengaruhi produktivitas perusahaan secara keseluruhan. Pastinya, perusahaan mana pun tak ingin hal ini terjadi, ya kan?
Karena itu, penting banget buat karyawan untuk bisa belajar finansial. Mau belajar mandiri? Bisa banget, sekarang banyak sumber belajar yang bisa dimanfaatkan, mulai dari baca buku, baca-baca artikel, mendengarkan podcast, menonton video, ikut kelas online, dan lain sebagainya. Selain itu, juga bisa belajar kolektif melalui traning keuangan yang diselenggarakan oleh perusahaan bekerja sama dengan QM Financial.
Cara belajarnya fun dan asyik! Belajar keuangan bareng QM Financial enggak ngebosenin, dan bisa dipilih sesuai kebutuhan karyawan. Berikut beberapa cara belajar finansial yang paling banyak dipilih oleh klien perusahaan QM Financial.
Model Belajar Finansial yang Seru untuk Karyawan

1. Offline Workshop
Offline workshop memungkinkan tim QM Financial untuk datang ke kantormu, dan mengadakan training untuk belajar finansial bareng secara offline atau luring.
Untuk kebutuhanmu secara spesifik, tim QM Financial punya kurikulum terstruktur yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan, didukung oleh sederet trainer yang berpengalaman. Workshop-nya dikemas secara fun dan praktis, sehingga akan lebih mudah dipahami dan dicerna oleh peserta.


@qm_financial Seneng banget! QM Training diundang ke Konferensi Maju Digital GOTO yang diikuti pelaku UMKM seluruh Indonesia. Planners mau undang QM Training di acara kantormu? Hubungi bit.ly/HALOQM. ? #QMFinancial #QMTraining #serunyabelajar #tipfinansial #keuangan #belajarfinansial #financialfreedom #passiveincome #foryou #foryoupage #fyp
♬ FEEL THE GROOVE – Queens Road, Fabian Graetz
2. Online Webinar
Buat karyawan dari perusahaan dengan kantor-kantor cabang yang tersebar di beberapa kota, bisa mengajak karyawan belajar finansial bareng dengan konsep online webinar. Bisa menjangkau lebih banyak peserta, dan tidak terbatas oleh lokasi geografis.
QM Financial menyediakan berbagai modul dengan banyak topik yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan karyawan, dengan kurikulum terstruktur. Meski online, workshop tetap akan dibawakan secara seru, fun, dan praktis bersama host dan trainer yang berpengalaman.

3. Video Learning & Multimedia Projects
Selain dengan cara workshop offline dan online webinar, ada juga lo cara belajar finansial dengan video learning dan multimedia projects. Dengan metode ini, tim QM Financial akan memproduksi berbagai materi pembelajaran, baik dalam bentuk video maupun multimedia lainnya, yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Cara membawakan materinya luwes, sehingga mudah dipahami oleh pemula sekalipun.
@qm_financial Ini dia keseruan QM Team saat produksi konten. Ayo bikin video learning untuk kantormu bareng @QM_Financial!? #QMFinancial #QMTraining #serunyabelajar #tipfinansial #keuangan #belajarfinansial #videolearning #behindthescenes #foryou #fyp
♬ All Day All Night – Tripov
Selalu Ada Cara Belajar Finansial yang Seru dan Praktis
Nah, jadi, pihak manajemen perusahaan—dan juga para HR pastinya—enggak perlu bingung lagi kan, bagaimana caranya mengajak karyawan untuk mau belajar finansial. Belajar bareng bakalan lebih seru, tinggal pilih saja pengin model pembelajaran yang mana. Sesuaikan dengan kondisi dan budaya kantor masing-masing.

Jangan khawatir. QM Financial punya pengalaman yang cukup panjang bersama banyak perusahaan memberikan training keuangan untuk karyawan. Jadi, materi training sudah teruji, dan dibuat secara praktis oleh yang sudah sangat berpengalaman.

Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi Hotline QM Financial ini ya!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Merekrut Gen Z: 5 Hal yang Bisa Dilakukan Perusahaan untuk Mendorong Mereka Berkinerja Baik
Ini dia hal yang dapat membantu perusahaan mendorong Gen Z untuk lebih produktif dengan kinerja yang lebih baik.
Motivasi Kerja Karyawan Harus Dijaga – Ini 5 Caranya!
Karyawan merupakan salah satu aset yang berharga bagi perusahaan, sehingga kinerjanya akan memberikan dampak bagi perusahaan. Salah satu hal yang memengaruhi hal ini adalah adalah motivasi kerja.
Sama seperti kendaraan yang membutuhkan bensin untuk berjalan, karyawan juga membutuhkan motivasi kerja yang harus ditumbuhkan. Memang mereka seharusnya bisa memotivasi diri mereka sendiri untuk senantiasa memberikan yang terbaik, namun adalah tugas perusahaan juga untuk memberikan dorongan positif agar mereka juga dapat berperforma baik.
Bagaimana caranya?
Berikut ini beberapa cara untuk mendorong motivasi kerja karyawan agar optimal
5 Cara Mendorong Motivasi Kerja Karyawan

1. Mendengarkan dan menghargai ide-ide karyawan
Setiap orang pasti ingin didengarkan, termasuk para karyawan. Faktanya, merasa didengarkan dan dihargai menjadi salah satu kebutuhan emosional manusia. Oleh sebab itu, berikan waktu sejenak untuk mendengarkan ide-ide mereka.
Mungkin hal ini sepele, tetapi faktanya, motivasi kerja karyawan dapat terkatrol dari hal-hal kecil seperti ini.
Mendapatkan ide bukanlah hal yang mudah dan terkadang terdapat proses berpikir dahulu sebelum ide tersebut muncul di pikiran mereka. Tentu, effort seperti ini harus diapresiasi dengan baik. Siapa tahu juga, ide-ide tersebut dapat diterapkan di perusahaan, ya kan?
Dengan demikian, mereka ikut merasa andil terhadap kelangsungan hidup perusahaan, dan hal itu berefek baik pada motivasi kerja mereka.
2. Menjaga hubungan sosial dengan baik
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Dan, komunikasi dan interaksi adalah hal yang sangat penting dalam menciptakan hubungan sosial yang baik.
Peduli terhadap karyawan mampu menjaga hubungan sosial yang baik dan tentunya akan mendongkrak motivasi kerja mereka karena merasa dekat dengan perusahaan, bahkan bisa terbangun rasa ikut memiliki. Tentunya, ini hal baik yang akan memberikan efek yang baik pula bagi perusahaan.
Perusahaan dapat peduli terhadap karyawan melalui cara mengenal atau mengetahui kondisi keluarga mereka. Melalui hal tersebut maka ada peluang juga untuk mengenali kepribadian dan karakter karyawan, sehingga lebih mudah pula mengenali potensinya.

3. Memberikan apresiasi terhadap peningkatan kerja
Setiap orang pasti ingin diperhatikan, termasuk karyawan. Tunjukkan perhatian terhadap karyawan, memberikan benefit-benefit dan kompensasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Apalagi jika mereka telah menunjukkan kinerja yang bagus. In fact, sekecil apa pun peningkatan kerja mereka, hal tersebut merupakan prestasi yang patut diacungi jempol.
Memberikan bonus merupakan cara yang terbukti efektif dalam mendorong motivasi kerja karyawan, sekaligus memberikan apresiasi. Tentu saja, harus sesuai dengan kebijakan perusahaan. Bagi karyawan, insentif atau bonus dapat memotivasi mereka karena mereka menganggap bahwa segala usaha yang dilakukannya dihargai perusahaan. Ada kepuasan tersendiri bagi karyawan saat mendapatkan bonus.
Karenanya, kalau memang kebijakan ini belum ada dalam perusahaan, bisa mulai dipertimbangkan.
4. Membuat suasana kerja yang menyenangkan
Suasana kerja merupakan faktor eksternal yang juga terbukti mampu mendorong motivasi kerja karyawan.
Karyawan akan mendapatkan dorongan dari luar untuk mengeluarkan semangat mereka dalam menyelesaikan beberapa pekerjaan. Suasana kerja yang nyaman tidak hanya diciptakan oleh karyawan, namun akan lebih banyak meminta peran serta perusahaan juga untuk mewujudkannya.
Kenali kebutuhan karyawan, dan ciptakan budaya kerja yang humanis. Ciptakan suasana positif di setiap kesempatannya. Memang akan ada tantangannya tersendiri, tetapi perusahaan dapat melibatkan karyawan dalam usaha menciptakan suasana kerja yang menyenangkan ini.

5. Memberikan pelatihan yang sesuai
Kinerja karyawan sangat berpengaruh terhadap perusahaan. Kemampuan dan pengetahuan yang mereka berikan dapat memajukan perusahaan. Oleh sebab itu, dorong motivasi kerja mereka dengan memfasilitasi tambahan pengetahuan dan keterampilan yang mereka perlukan. Dorong karyawan untuk terus belajar dan berkembang.
Beberapa perusahaan sering memberikan pelatihan atau kursus bagi karyawan, bahkan masuk ke dalam agenda rutin. Selain untuk menambah keterampilan yang dibutuhkan, saat pelatihan ini juga jadi kesempatan perusahaan untuk lebih dekat dan memberikan semangat bagi karyawannya.
Salah satu pelatihan yang bisa diberikan oleh perusahaan adalah training keuangan.
Keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan. Masalah keuangan yang timbul dan terjadi pada karyawan dapat memengaruhi kinerja mereka. Misalnya saja, ada yang sudah bekerja beberapa tahun namun merasa bahwa gajinya tak pernah cukup. Atau, bahkan terlibat utang.
Padahal, gaji belum cukup tidak selalu berarti perusahaan terlalu kecil dalam memberikan nominal gaji, namun bisa jadi karena mereka kurang mampu mengelola keuangan mereka dengan baik. Begitu juga soal utang. Bisa jadi, karena mereka kurang bisa mengatur cash flow dengan baik.
Perusahaan bisa memberikan pelatihan keuangan kepada karyawan supaya mereka mampu mengelola keuangan dengan lebih baik lagi, sehingga mampu mengatasi masalah-masalah keuangan ini. Minimalkan efek masalah keuangan pada karyawan, sehingga mereka lebih memiliki motivasi kerja dan lebih produktif.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.