Lo Kheng Hong dikenal sebagai investor kawakan yang sukses mengumpulkan miliaran rupiah hanya dari dividen saham.
Misalnya, dari kepemilikan saham di Bank Rakyat Indonesia (BBRI), ia diperkirakan menerima dividen sebesar Rp13,47 miliar pada tahun 2025. Jumlah ini belum termasuk dividen dari saham-saham lainnya seperti CIMB Niaga dan OCBC NISP. Ya, kalau ditotal bisa mencapai ratusan miliar rupiah sepertinya dalam setahun.
Bisa gitu ya? Iya, strategi investasi jangka panjang dan pemilihan saham dengan fundamental kuat menjadi kunci keberhasilannya.
Melihat pencapaian tersebut, apakah kamu mupeng? Well, kamu enggak sendirian. Rasanya malah wajar saja, kalau kamu juga ingin mengikuti jejaknya. Kayaknya, setiap investor juga pengin.
Namun, meraih hasil serupa tentu memerlukan pemahaman dan strategi yang tepat. Nah, jadi kali ini kita akan membahas langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendekati kesuksesan seperti yang dicapai oleh Lo Kheng Hong.
Table of Contents
Belajar dari Lo Kheng Hong, Ini yang Harus Kamu Lakukan kalau Mau Dapat Dividen Jumbo

Mungkin kamu juga sudah mengikuti, bahwa kemarin pasar modal sempat goyah gara-gara berbagai kebijakan politik dari para pemimpin negara di dunia.
Ketika orang panik karena harga-harga saham banyak yang kolaps, Lo Kheng Hong tetap anteng. Beliau nggak panik, dan bahkan akan terima dividen jumbo dari saham-saham yang dipegangnya.
Nah, biar bisa sedikit-sedikit mengikuti jejak Warren Buffett-nya Indonesia ini, yuk simak apa saja yang bisa dilakukan sejak sekarang.
1. Fokus ke Saham yang Rutin Bagi Dividen
Langkah paling dasar biar bisa dapat dividen kayak Lo Kheng Hong, ya jelas: beli saham yang memang rajin bagi dividen. Nggak semua saham di bursa itu royal bagi-bagi dividen, lho. Ada yang mending memutar laba buat ekspansi bisnis. Dan, hal itu tuh enggak salah sama sekali. Ada juga investor yang suka jenis saham seperti ini.
Tapi ada juga yang memang punya kebijakan rutin bagi dividen tiap tahun. Biasanya saham-saham kayak gini ada di sektor perbankan, consumer goods, atau energi. Intinya cari emiten yang rajin berbagi dan punya track record jelas.
Baca juga: Strategi Sederhana Memilih Saham yang Tepat untuk Pemula
2. Utamakan Perusahaan dengan Fundamental Kuat
Dividen gede itu bukan cuma soal angka. Harus dilihat juga kesehatan bisnis perusahaannya. Lo Kheng Hong selalu bilang: beli perusahaan bagus, bukan cuma saham murah.
Perusahaan yang rajin bagi dividen biasanya memang bisnisnya sudah matang, pendapatannya stabil, dan nggak gampang goyah walau ekonomi lagi jelek. Jadi bukan cuma mengejar dividen doang, tapi kita juga perlu pegang aset yang sehat.
3. Jangan Tergiur Dividend Yield Tinggi Saja
Ini jebakan yang sering bikin investor pemula zonk. Lihat yield-nya tinggi, langsung sikat. Padahal, yield tinggi muncul bukan Cuma karena perusahaan baik-baik saja. Tapi juga bisa karena harga sahamnya lagi anjlok gara-gara masalah serius. Kalau kayak gini, bisa saja beberapa waktu ke depan dividennya hilang total.
Makanya, selain lihat yield, wajib cek juga laporan keuangannya. Pastikan laba bersihnya stabil, utangnya wajar, dan cash flow-nya sehat.

4. Koleksi Sahamnya Pelan-Pelan, Tapi Konsisten
Lo Kheng Hong nggak jadi kaya raya dalam semalam. Lo Kheng Hong bukan tipe investor yang cuma mikirin untung secepat-cepatnya.
Warren Buffett-nya Indonesia ini mengoleksi saham itu bisa bertahun-tahun, beli pelan-pelan pas harganya murah, lalu didiamkan saja seperti menabung.
Polanya simpel tapi butuh disiplin. Jadi, nggak perlu menunggu punya modal gede dulu. Yang penting rutin beli, rajin nambah lot, dan nggak panikan pas harga saham goyang.
5. Rutin Reinvestasi Dividen
Ini kunci biar portofolio makin gendut. Duit dividen yang cair jangan langsung habis buat jajan.
Kalau mau kayak Lo Kheng Hong, mending diputer lagi buat beli saham baru atau nambah posisi di saham yang sudah dimiliki. Efek compounding-nya bakal kerasa banget kalau dilakukan terus-terusan dalam jangka panjang.
6. Sabar dan Pikir Jangka Panjang
Investasi dividen itu main sabar. Bukan investasi buat cuan cepat.
Lo Kheng Hong sendiri pegang saham bisa lebih dari 10 tahun. Kadang malah cuek saja nggak peduli harga sahamnya naik atau turun. Selama bisnis perusahaannya jalan terus dan dividennya lancar, ya santai aja. Intinya tahan godaan buat jual cepat.

7. Terus Belajar dan Update Informasi
Terakhir, jangan malss belajar. Dunia saham itu dinamis. Perusahaan yang bagus hari ini belum tentu bagus terus. Perlu rajin baca laporan keuangan, ikuti berita bisnis, dan update kondisi pasar.
Lo Kheng Hong saja sampai sekarang masih terus belajar dan baca buku investasi. Jadi, mental belajar itu emang wajib dipelihara kalau mau serius pengin dapatkan cuan dari dividen.
Baca juga: Tanya Jawab tentang Pasar Modal #2: Ketika Krisis Pasar Datang
Lo Kheng Hong selalu jadi bukti hidup kalau sabar dan konsisten di dunia saham itu bisa banget menghasilkan cuan besar, bahkan cuma dari dividen.
Tapi tentu saja, perjalanan ke titik itu nggak instan. Perlu waktu panjang, strategi yang matang, dan mental tahan banting menghadapi naik turunnya pasar.
Jadi, kalau memang serius mau punya penghasilan pasif dari dividen kayak Lo Kheng Hong, nggak ada cara lain selain mulai dari sekarang, belajar terus, dan tetap sabar menunggu hasilnya tumbuh perlahan.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!