Memahami mengapa pembuatan perencanaan keuangan harus realistis adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan finansial. Perencanaan yang realistis membantu mencapai target yang masuk akal dan dapat dicapai, sehingga memberikan rasa aman dan kestabilan dalam jangka panjang. Rencana yang terlalu ambisius seringkali membawa risiko dan kekecewaan yang enggak perlu.
Keuangan yang terencana dengan baik mencerminkan kondisi yang stabil dan berkelanjutan. Realistis dalam merencanakan keuangan berarti mempertimbangkan segala kemungkinan, termasuk kejadian tak terduga yang bisa mempengaruhi situasi finansial.
Dengan demikian, perencanaan yang tepat dapat membantu menghindari berbagai masalah keuangan yang mungkin timbul.
Table of Contents
Jadi, Mengapa Pembuatan Perencanaan Keuangan Harus Realistis?
Yah, namanya manusia. Adalah sifat dasar kita untuk banyak maunya. Pengin ini pengin itu, pengin mencapai ini, pengin punya itu. Wajar kok, dan enggak apa sama sekali.
Hanya saja, kita kudu menyadari bahwa yang namanya sumber daya itu terbatas. Terutama uang. Memang sih, ada yang punya privilege lebih, tapi kan enggak semua orang begitu. Bahkan yang punya privilege dan enggak punya, lebih banyak yang enggak punya kan?
Lantas, yang enggak punya privilege apa iya mau nyerah?
Enggak dong. Salah satu cara agar kita bisa mencapai ini itu meski sumber daya terbatas adalah dengan membuat rencana keuangan.
Nah, di sinilah kita tetap harus realistis.
Baca juga: Pentingnya Perencanaan Keuangan untuk Ibu Rumah Tangga
Mengetahui mengapa pembuatan perencanaan keuangan harus realistis menjadi langkah awal dalam memastikan tujuan keuangan kita tercapai. Perencanaan yang tepat dan masuk akal membantu mengatur keuangan dengan lebih baik dan meminimalkan risiko.
Ada beberapa alasan penting yang membuat perencanaan realistis sangat diperlukan. Coba yuk, kita lihat satu per satu.
1. Biar Enggak Terlalu Kecewa
The highest we fly, the hardest we fall.
Katanya sih begitu.
Punya banyak cita-cita itu wajar. Tetapi, menghindari kekecewaan juga sangat penting, termasuk dalam perencanaan keuangan. Jika target yang ditetapkan terlalu ambisius atau enggak realistis, ketidakmampuan untuk mencapainya dapat menyebabkan rasa frustrasi dan penurunan motivasi.
Dengan membuat rencana yang realistis dan dapat dicapai, setiap pencapaian yang berhasil diraih akan bikin kita termotivasi untuk lebih baik lagi. Selain itu, rencana yang realistis membantu menjaga semangat dan komitmen dalam mengelola keuangan, sehingga tujuan finansial dapat dicapai dengan lebih efektif dan berkelanjutan.
2. Biar Masuk Akal dan Sesuai Kemampuan
Punya rencana yang masuk akal dan sesuai kemampuan adalah koentji. Rencana yang realistis lebih mudah dicapai karena sesuai dengan kondisi keuangan kita saat ini. Hal ini membuat rencana tersebut lebih praktis dan dapat dilaksanakan tanpa menimbulkan tekanan atau beban berlebih.
Dengan rencana yang sesuai dengan kemampuan finansial, pengelolaan keuangan menjadi lebih stabil dan tujuan dapat dicapai dengan lebih efisien. Ini juga membantu menjaga motivasi dan disiplin dalam jangka panjang.
3. Lebih Gampang Disiplin
Rencana yang realistis itu bikin kita jadi lebih mudah untuk disiplin keuangan. Kalau targetnya realitis, enggak ngadi-adi, dan masuk akal, kita juga jadi lebih mudah buat tetap fokus dan enggak gampang menyerah.
Hal ini akhirnya juga bikin kita lebih semangat buat mengatur anggaran dan pengeluaran. Jadinya, keuangan kita jadi lebih stabil dan teratur.
4. Lebih Mudah Menyiapkan Dana Darurat
Yah, namanya juga hidup. Pasti ada saja kondisi darurat terjadi di tengah jalan. Jika perencanaan keuangan kita realistis, kita juga bisa memprediksikan risiko dengan baik. Kita tahu berapa banyak harus menyiapkan dana darurat.
Dengan manajemen yang baik, kalau ada kejadian tak terduga, kita tetap siap dan aman secara finansial. Jadi, memastikan ada dana darurat bisa membantu menjaga stabilitas keuangan saat situasi genting mendadak muncul.
5. Manajemen Risiko
Merancang keuangan dengan realistis bisa mengurangi risiko. Rencana yang terlalu ambisius bisa bikin kondisi finansial jadi enggak stabil dan rentan. Sebaliknya, rencana yang lebih masuk akal bisa memberikan rasa aman dan kestabilan jangka panjang.
Dengan begitu, kita jadi lebih siap menghadapi berbagai tantangan keuangan tanpa perlu khawatir. Stabilitas keuangan yang tercapai juga membantu menjaga ketenangan pikiran dan kepercayaan diri dalam mengelola keuangan.
Memahami mengapa pembuatan perencanaan keuangan harus realistis membantu dalam mencapai kestabilan dan keamanan finansial. Dengan menetapkan target yang masuk akal dan dapat dicapai, perencanaan keuangan menjadi alat yang efektif untuk menghadapi tantangan dan perubahan tak terduga.
Maka, penting untuk selalu menilai kemampuan dan kondisi keuangan secara objektif agar perencanaan yang dibuat benar-benar bermanfaat dan memberikan hasil yang diharapkan.
Baca juga: Langkah-Langkah Perencanaan Keuangan di Usia 20-an untuk Masa Depan yang Aman
Nah, pengin tahu gimana caranya membuat perencanaan keuangan yang realistis?
Yuk, gabung di kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!