Sudahkah kamu mendengar istilah career cushioning? Belakangan ini, istilah career cushioning menjadi tren baru di dunia kerja, lho. Terlebih badai PHK sempat menerpa beberapa karyawan di berbagai sektor pekerjaan.
Konon, tren ini adalah jalan pintas yang dipilih oleh mayoritas individu untuk bertahan hidup saat menghadapi ancaman PHK massal. Lantas, apa sih sebenarnya career cushioning? Simak ulasannya dalam artikel ini hingga usai, ya!
Apa itu Career Cushioning?
Melansir beberapa sumber, career cushioning didefinisikan sebagai tindakan yang diambil oleh seseorang untuk bertahan agar dari ancaman turbulensi ekonomi dan pasar kerja. Faktanya, pekerjaan selalu datang dan pergi. Namun, kamu memerlukan pekerjaan agar tetap bisa menghidupi diri sendiri.
Tren career cushioning ini muncul tak lain akibat kekhawatiran seseorang akan nasib pekerjaan mereka. Kondisi ekonomi yang tidak stabil membuat para pekerja gundah. Oleh karena itu, tak heran jika mereka membutuhkan bantalan karier, atau yang kemudian disebut dengan career cushioning.
Pada career cushioning ini, para pekerja dapat menyusun plan B, plan C dan plan lainnya sebagai antisipasi ketika mereka menghadapi kondisi di luar kendali, seperti PHK yang mengakibatkan mereka kehilangan pekerjaan.
Lantas, kapan kamu perlu mempersiapkan dan memulai career cushioning?
Mempersiapkan Career Cushioning Sedini Mungkin
Saat kamu khawatir dengan keberlangsungan pekerjaan yang sedang digeluti, maka saat itulah kamu perlu melakukan career cushioning. Meskipun kamu sangat menyukai pekerjaanmu yang sekarang, memiliki bantalan karier adalah salah satu cara untuk memprioritaskan diri dan pekerjaan yang kerap kali menjadi kebutuhan.
Seorang mitra di recruiting firm Odgers Berndtson Tech Practice, Diane Gilley, mengatakan bahwa kamu mungkin masih menyukai pekerjaanmu saat ini, namun kamu juga perlu memikirkan hal terpenting bagi diri dan passionmu. Di mana dalam hal tersebut, koneksi dan pengalamanmu akan sangat bermanfaat dalam career cushioning.
Take a note, bantalan karier akan terasa penting ketika kamu mulai merasakan ancaman PHK di lingkungan kerjamu saat ini. Saat itulah kamu perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman tersebut.
Tip Jitu Memulai Career Cushioning yang dapat Kamu Coba
Apakah kamu saat ini sedang berada di situasi yang mendorong untuk mulai mencoba career cushioning? Jika iya, bagaimana langkah tepat untuk memulainya?
Berikut adalah beberapa tip yang dapat kamu coba sebelum memulai career cushioning.
1. Asah Ketrampilan
Terlepas saat ini kamu bekerja atau tidak, mengasah keterampilan perlu kamu lakukan untuk mengeksplorasi kesempatan kerja di masa yang akan datang. Kamu bisa memulai dengan mendalami apa yang bisa kamu “jual” kepada recruiter. Catat semua keterampilan yang kamu miliki, baik soft skills maupun hard skills, sehingga recruiter mengetahui apa saja potensimu.
Mengasah keterampilan menjadi langkah kunci yang dapat kamu siapkan sebelum terjun ke dunia kerja maupun menjajal career cushioning. Pasalnya 40 persen perusahaan di platform pencari kerja, umumnya melihat ketrampilan dari job seeker yang melamar di perusahaan tersebut.
2. Upgrade CV, Profil LinkedIn, dan Portofolio
Langkah berikutnya yang perlu kamu coba saat memulai career cushioning adalah meng-upgrade profile LinkedIn atau media sosial, resume atau CV, dan portofolio.
Selain memperbarui detail teknis, pastikan kamu menambahkan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Keterampilan tersebut dapat berasal dari personal skills assessment yang telah diikuti.
Kamu juga perlu memikirkan jenis pekerjaan yang potensial untuk dijadikan bantalan karier, ya. Meskipun ini sedikit tricky untuk bertanya terkait side job saat kamu masih menjadi pekerja tetap, cobalah untuk mencari referensi di job portal atau situs pencari kerja lainnya.
3. Bangun Relasi
Relasi atau networking memiliki peran yang krusial dalam dunia kerja. Tidak banyak orang yang suka membangun relasi, padahal relasi akan membantumu menemukan peluang emas, khususnya di dunia kerja.
Membangun relasi ini gampang-gampang susah, lho. Kamu membutuhkan waktu untuk membangun dan memeliharanya. Hindari datang ke relasi hanya pas butuhnya aja, ya!
Kamu akan mendapatkan rekomendasi, dukungan, peluang pekerjaan, hingga ide dan wawasan baru untuk mengembangkan karir atau bisnis, ketika kamu dapat memelihara hubungan baik dengan relasi.
Nah, dengan demikian, masihkah kamu masih meragukan kekuatan dari relasi?
4. Do it on your own time
Lakukan pekerjaan yang kamu jadikan bantalan karier di luar jam kerja. Pastikan bahwa side job yang sedang kamu kerjakan untuk mempersiapkan diri dari ancaman PHK ini tidak mengganggu pekerjaan utamamu, ya. Meskipun kamu sedang mempersiapkan career cushioning, jangan sampai kamu kehilangan etika.
So, lakukan hal-hal seperti mengupgrade CV, membangun relasi, atau mencari peluang kerja di luar jam kerjamu di kantor!
5. Kelola pemasukan dengan baik
Karena istilahnya sekarang kamu sedang membangun jaring pengaman terkait kariermu, maka siapkanlah juga jaring pengaman keuangan yang memadai. Akan percuma jika kamu sudah melakukan career cushioning, tetapi kamu tetap tidak mengelola keuangan dengan baik. Pada akhirnya, masalah keuangan akan datang, apalagi kalau sudah sampai (amit-amit) terkena PHK.
Jadi jika memang perlu, lakukan financial check up lagi dan kemudian lakukan budgeting lagi sesuai dengan kondisi terkini. Intinya, kamu perlu memilah lagi, mana kebutuhan yang esensial dan mana yang sekadar keinginan—yang bisa ditunda atau dikurangi.
So, gimana? Apakah kamu sekarang sudah merasa perlu untuk career cushioning? Semoga sih enggak perlu ya? Artinya, pekerjaanmu saat ini aman-aman saja, semua baik-baik saja.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!