Bangkit Setelah Menjadi Korban PHK, Ini yang Harus Kamu Lakukan
Pemutusan Hubungan Kerja, atau PHK, bagai mimpi buruk di siang hari belakangan ini. Bak teror, yang bisa mengancam siapa saja. Korban PHK sudah berjatuhan, dan mirisnya, sampai saat artikel ini ditulis, masih saja ada berita PHK yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan di berbagai media.
Jika kamu adalah salah satu korban PHK, wajar jika kamu sedih, kecewa, bingung, putus asa, dan sebagainya. Namun, ada baiknya, jangan berlarut-larut. Segera lakukan beberapa langkah pemulihan sesegera mungkin. Pasalnya, hidup terus berjalan, kebutuhan terus ada, dan ingat, mungkin juga ada orang-orang yang saat ini bergantung padamu.
Korban PHK, Yuk, Segera Bangkit dengan Langkah Berikut!
1. Tenang
Berhadapan dengan vonis PHK, siapa saja pasti akan merasa sedih, jengkel, khawatir, dan sebagainya—yang campur aduk tak keruan. Meski demikian, hal terpenting yang perlu kamu lakukan adalah justru menghadapinya dengan pikiran tenang dan hati lapang.
Patah hati dan kecewa wajar saja dirasakan. Namun, jangan sampai hal tersebut berlangsung berlarut-larut—yang malah kemudian menyedot energi baik yang sebenarnya bisa dimanfaatkan untuk segera bangkit.
Ketenangan akan dapat membantumu berpikir dan bertindak secara lebih rasional, sehingga bisa mengambil keputusan yang tepat untuk kondisimu.
Untuk membantu menenangkan diri, perbanyak berdoa dan mendekatkan diri pada Tuhan.
2. Atur keuangan
Selanjutnya, setelah kamu dapat menenangkan diri, yang perlu untuk dilakukan adalah mulai mengatur keuangan kembali. Cek, apakah kebutuhan hidup masih bisa terpenuhi dengan baik, apakah mungkin masih bisa menabung, dan coba pertahankan cash flow positifmu.
Biasanya, korban PHK juga akan diberikan pesangon sesuai dengan peraturan, seperti yang diatur dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, dan juga biasanya ada dalam perjanjian kerja. Besarannya bisa jadi cukup besar. Beberapa waktu yang lalu, ada yang spill uang pesangon karyawan yang di-PHK bisa mencapai Rp4 miliar.
Meski demikian, seberapa besarnya pesangon yang kamu terima, dana kamu ini akan berisiko cepat habis kalau tak segera dikelola dengan baik. Berasa durian runtuh soalnya. Padahal, ya itu “gaji terakhir” lo! Jangan sampai gelap mata dan belanja berlebihan karena merasa punya uang banyak.
So, buat rencana keuangan yang detail dan komprehensif, dalam beberapa waktu ke depan dengan asumsi tidak ada penghasilan—dan hanya bergantung dari uang pesangon tersebut.
3. Berburu peluang
Segera mungkin juga, sebagai korban PHK, kamu mulai untuk berburu peluang lain untuk kembali mendapatkan penghasilan. Iya, memang. Mencari pekerjaan zaman sekarang itu sulit, dan lebih sulit lagi jika kondisinya sedang terjadi badai PHK di mana-mana seperti ini. Tapi, kalau enggak segera mulai mencari peluang, ya kapan kamu akan mendapatkannya?
So, ayo semangat! Jika menurut aturan, pemberitahuan mengenai PHK biasanya diberikan tidak dengan mendadak. Karena itu, seharusnya ada waktu untukmu bersiap.
Pada kesempatan tersebut, pergunakanlah kesempatan untuk meningkatkan skill kamu sesuai dengan bidang yang kamu geluti. Bekali diri dengan berbagai keahlian dan keterampilan yang menunjang pengalaman bekerjamu. Kemudian, mulailah memasarkan diri dengan menonjolkan keahlian dan potensi yang kamu miliki.
Sebelum mulai bergerak, ada baiknya terlebih dulu menciptakan visi dan harapan ke depannya. Artinya, mencari pekerjaan baru ini sebenarnya juga bisa menjadi peluang bagi kamu yang sebenarnya pengin mendirikan usaha sendiri, atau mungkin pengin switching karier.
Apa pun yang menjadi pilihanmu setelah menjadi korban PHK ini, jangan pernah lupakan 3 hal penting ini:
Research
Gali informasi, ketahui tujuan karier, dan cari pekerjaan yang sesuai dengan tujuan tersebut. Sebagai pencari kerja, kamu perlu tahu banget keahlian apa saja yang sedang dicari sekarang, dan sesuaikanlah dengan minatmu. Dengan begitu, kamu akan punya bargaining power yang tinggi.
Relevancy
Pada umumnya perusahaan mana pun akan mencari karyawan yang sevisi, satu value, dan satu tujuan. Jadi, upayakan untuk bisa mengaliansi hal ini sehingga kamu menjadi karyawan most wanted bagi perusahaan yang membutuhkan.
Resiliency
Bangkit dari keterpurukan, dan segera moveon, cari peluang baru. Fokuslaah pada tujuan karier dan cari lowongan pekerjaan dengan memanfaatkan semua sumber daya yang ada untuk mendapatkan peluang terbaik. Tanamkan mindset positif dan tingkatkan motivasi pribadimu. Jangan mudah menyerah sebelum kamu bisa mencapai tujuanmu.
4. Bangun kembali rasa percaya dirimu
Menjadi korban PHK memang bukan hal yang mudah untuk diatasi atau dijalani. Sering terjadi, vonis PHK yang diterima berakibat down-nya semangat hidup, muncul perasaan tidak berharga, dan tidak dibutuhkan, yang kemudian memunculkan rasa minder lantaran rasa percaya diri juga pupus.
Memang berat ya. Namun, ketahuilah, saat ini kamu bukanlah satu-satunya yang menjadi korban PHK. So lakukan beberapa hal berikut agar rasa percaya dirimu kembali bangkit.
Evaluasi
Lakukan evaluasi terhadap beberapa hal yang menjadi penyebab kamu menjadi korban PHK. Dari sisi perusahaan misalnya, apakah selama ini perusahaan memang sudah melakukan yang terbaik? Pasalnya, pilihan untuk mem-PHK karyawan itu sebenarnya selalu menjadi pilihan terakhir. Selain itu, lakukan juga evaluasi terhadap dirimu sendiri. Apakah kontribusimu sudah cukup besar pada perusahaann di periode pekerjaanmu yang lalu?
Dengan melakukan analisis terhadap diri sendiri dan juga perusahaan seperti ini, kamu bisa dengan objektif menilai sesuatu tanpa menyalahkan siapa pun atau apa pun. Kamu juga bisa mengurangi ketakutan yang berlebihan, dan mengurangi pikiran-pikiran negatif.
Fokus pada kekuatan
Selanjutnya, segera move on, fokus pada kekuatan dan potensi yang ada. Status PHK tak perlu menjadikan kamu minder, justru bisa menjadi pelajaran agar lebih baik ke depannya.
Salah satu pelajaran yang bisa kamu dapatkan adalah mengenai pentingnya manajemen risiko. Asuransi dan dana darurat itu penting. Tak menggantungkan diri pada single income stream juga penting. So, manfaatkanlah kesempatan ini untuk bisa memperbaiki kesalahan yang sudah pernah dilakukan, dan lebih baik lagi ke depannya.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Apa Itu Career Cushioning, Tren Kerja Terbaru Muncul selama Badai PHK?
Sudahkah kamu mendengar istilah career cushioning? Belakangan ini, istilah career cushioning menjadi tren baru di dunia kerja, lho. Terlebih badai PHK sempat menerpa beberapa karyawan di berbagai sektor pekerjaan.
Konon, tren ini adalah jalan pintas yang dipilih oleh mayoritas individu untuk bertahan hidup saat menghadapi ancaman PHK massal. Lantas, apa sih sebenarnya career cushioning? Simak ulasannya dalam artikel ini hingga usai, ya!
Apa itu Career Cushioning?
Melansir beberapa sumber, career cushioning didefinisikan sebagai tindakan yang diambil oleh seseorang untuk bertahan agar dari ancaman turbulensi ekonomi dan pasar kerja. Faktanya, pekerjaan selalu datang dan pergi. Namun, kamu memerlukan pekerjaan agar tetap bisa menghidupi diri sendiri.
Tren career cushioning ini muncul tak lain akibat kekhawatiran seseorang akan nasib pekerjaan mereka. Kondisi ekonomi yang tidak stabil membuat para pekerja gundah. Oleh karena itu, tak heran jika mereka membutuhkan bantalan karier, atau yang kemudian disebut dengan career cushioning.
Pada career cushioning ini, para pekerja dapat menyusun plan B, plan C dan plan lainnya sebagai antisipasi ketika mereka menghadapi kondisi di luar kendali, seperti PHK yang mengakibatkan mereka kehilangan pekerjaan.
Lantas, kapan kamu perlu mempersiapkan dan memulai career cushioning?
Mempersiapkan Career Cushioning Sedini Mungkin
Saat kamu khawatir dengan keberlangsungan pekerjaan yang sedang digeluti, maka saat itulah kamu perlu melakukan career cushioning. Meskipun kamu sangat menyukai pekerjaanmu yang sekarang, memiliki bantalan karier adalah salah satu cara untuk memprioritaskan diri dan pekerjaan yang kerap kali menjadi kebutuhan.
Seorang mitra di recruiting firm Odgers Berndtson Tech Practice, Diane Gilley, mengatakan bahwa kamu mungkin masih menyukai pekerjaanmu saat ini, namun kamu juga perlu memikirkan hal terpenting bagi diri dan passionmu. Di mana dalam hal tersebut, koneksi dan pengalamanmu akan sangat bermanfaat dalam career cushioning.
Take a note, bantalan karier akan terasa penting ketika kamu mulai merasakan ancaman PHK di lingkungan kerjamu saat ini. Saat itulah kamu perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi ancaman tersebut.
Tip Jitu Memulai Career Cushioning yang dapat Kamu Coba
Apakah kamu saat ini sedang berada di situasi yang mendorong untuk mulai mencoba career cushioning? Jika iya, bagaimana langkah tepat untuk memulainya?
Berikut adalah beberapa tip yang dapat kamu coba sebelum memulai career cushioning.
1. Asah Ketrampilan
Terlepas saat ini kamu bekerja atau tidak, mengasah keterampilan perlu kamu lakukan untuk mengeksplorasi kesempatan kerja di masa yang akan datang. Kamu bisa memulai dengan mendalami apa yang bisa kamu “jual” kepada recruiter. Catat semua keterampilan yang kamu miliki, baik soft skills maupun hard skills, sehingga recruiter mengetahui apa saja potensimu.
Mengasah keterampilan menjadi langkah kunci yang dapat kamu siapkan sebelum terjun ke dunia kerja maupun menjajal career cushioning. Pasalnya 40 persen perusahaan di platform pencari kerja, umumnya melihat ketrampilan dari job seeker yang melamar di perusahaan tersebut.
2. Upgrade CV, Profil LinkedIn, dan Portofolio
Langkah berikutnya yang perlu kamu coba saat memulai career cushioning adalah meng-upgrade profile LinkedIn atau media sosial, resume atau CV, dan portofolio.
Selain memperbarui detail teknis, pastikan kamu menambahkan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan yang dilamar. Keterampilan tersebut dapat berasal dari personal skills assessment yang telah diikuti.
Kamu juga perlu memikirkan jenis pekerjaan yang potensial untuk dijadikan bantalan karier, ya. Meskipun ini sedikit tricky untuk bertanya terkait side job saat kamu masih menjadi pekerja tetap, cobalah untuk mencari referensi di job portal atau situs pencari kerja lainnya.
3. Bangun Relasi
Relasi atau networking memiliki peran yang krusial dalam dunia kerja. Tidak banyak orang yang suka membangun relasi, padahal relasi akan membantumu menemukan peluang emas, khususnya di dunia kerja.
Membangun relasi ini gampang-gampang susah, lho. Kamu membutuhkan waktu untuk membangun dan memeliharanya. Hindari datang ke relasi hanya pas butuhnya aja, ya!
Kamu akan mendapatkan rekomendasi, dukungan, peluang pekerjaan, hingga ide dan wawasan baru untuk mengembangkan karir atau bisnis, ketika kamu dapat memelihara hubungan baik dengan relasi.
Nah, dengan demikian, masihkah kamu masih meragukan kekuatan dari relasi?
4. Do it on your own time
Lakukan pekerjaan yang kamu jadikan bantalan karier di luar jam kerja. Pastikan bahwa side job yang sedang kamu kerjakan untuk mempersiapkan diri dari ancaman PHK ini tidak mengganggu pekerjaan utamamu, ya. Meskipun kamu sedang mempersiapkan career cushioning, jangan sampai kamu kehilangan etika.
So, lakukan hal-hal seperti mengupgrade CV, membangun relasi, atau mencari peluang kerja di luar jam kerjamu di kantor!
5. Kelola pemasukan dengan baik
Karena istilahnya sekarang kamu sedang membangun jaring pengaman terkait kariermu, maka siapkanlah juga jaring pengaman keuangan yang memadai. Akan percuma jika kamu sudah melakukan career cushioning, tetapi kamu tetap tidak mengelola keuangan dengan baik. Pada akhirnya, masalah keuangan akan datang, apalagi kalau sudah sampai (amit-amit) terkena PHK.
Jadi jika memang perlu, lakukan financial check up lagi dan kemudian lakukan budgeting lagi sesuai dengan kondisi terkini. Intinya, kamu perlu memilah lagi, mana kebutuhan yang esensial dan mana yang sekadar keinginan—yang bisa ditunda atau dikurangi.
So, gimana? Apakah kamu sekarang sudah merasa perlu untuk career cushioning? Semoga sih enggak perlu ya? Artinya, pekerjaanmu saat ini aman-aman saja, semua baik-baik saja.
Jika kantor kamu pengin mengundang tim QM Financial untuk belajar finansial bareng, kamu bisa langsung menghubungi ini ya!
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!