Bagaimana cara investasi emas yang benar? Dan, mengapa emas sering disebut sebagai safe haven?
Logam mulia seperti emas memang menjadi salah satu instrumen investasi primadona sejak zaman orang tua dan kakek nenek kita. Mungkin karena relatif mudah juga di zamannya, ya kan? Namun, seiring teknologi yang berkembang, emas juga tetap jadi instrumen primadona hingga saat ini. Apalagi kalau lagi krisis. Emas jadi laris manis!
Karena itu, emas sering disebut sebagai instrumen safe haven. Apa sih maksud sebenarnya dari ‘safe haven’ ini?
Apa Maksudnya Emas sebagai Safe Haven?
Emas memang sering disebut sebagai instrumen safe haven, yang artinya aset yang tak terpengaruh oleh gejolak dalam dunia keuangan.
Dulu, emas fisik dapat digunakan sebagai alat tukar aktivitas ekonomi. Hanya karena dinilai kurang praktis saja, maka fungsi emas sebagai alat tukar ini digantikan oleh uang kertas dan koin. Jika—amit-amit—dunia dilanda krisis hingga sangat parah, emas bisa kembali berfungsi sebagai alat tukar lagi, yang berlaku universal. Namun, emas sebagai simbol kekayaan masih bertahan hingga saat ini.
Emas memiliki pasarnya tersendiri, dan justru selalu menjadi “pelarian” para investor ketika pasar modal sedang mengalami goncangan. Malahan, karena menjadi instrumen “pelarian”, harga emas kadang justru naik saat sedang krisis, tidak seperti instrumen lain yang rontok seiring runtuhnya pasar.
Emas juga tak terpengaruh oleh berbagai kebijakan fiskal dan moneter pemerintah yang biasanya diambil demi mengendalikan inflasi. Hal yang sama justru menjadi salah satu faktor saham dan obligasi terkoreksi.
Karenanya, emas dianggap sebagai produk yang dapat melindungi nilai aset. Dengan kata lain, sebagai safe haven, alias penyelamat.
Kamu bisa lihat pada data yang ditunjukkan pada grafik di atas, yang diambil dari situs Logammulia.com, yang merupakan website resmi Aneka Tambang. Sepanjang tahun 2020, kala pasar terlanda oleh krisis akibat pandemi COVID-19, harga emas justru naik gila-gilaan, hingga menyentuh Rp1 juta per gramnya.
Ini artinya, sepanjang tahun 2020, terjadi kenaikan harga emas hingga 25% lebih. Angka ini adalah angka yang fantastis untuk sebuah produk investasi loh.
So, enggak salah jika kamu berminat juga untuk tahu cara investasi emas yang benar, dengan tujuan demi manajemen risiko terhadap penurunan nilai ketika sedang terjadi krisis. Kenaikan harga emas bisa jadi tidak akan terlalu signifikan untuk jangka pendek, ataupun ketika kondisi sedang “baik-baik saja”, sehingga banyak investor tidak menganggapnya sebagai keuntungan. Tapi, kemampuannya untuk melawan inflasi dinilai cukup efektif. Apalagi dalam jangka waktu panjang.
Cara Investasi Emas untuk Pemula
Jadi, gimana? Pengin investasi emas juga, setelah melihat uraian mengapa emas dianggap sebagai instrumen safe haven di atas? Pastikan bahwa kamu melakukannya dengan cara investasi emas yang benar ya, agar keuntungannya bisa optimal. Yuk, simak tip berikut ini sampai selesai.
Tentukan tujuan investasi
Sebelum benar-benar membeli emas, pastikan dulu apa tujuan investasimu. Ini adalah cara investasi emas yang benar. Banyak hal bisa dijadikan sebagai tujuan dan target membeli emas, dan dengan tahu #TujuanLoApa, maka selanjutnya akan lebih mudah bagi kamu untuk membuat rencana keuangannya.
Misalnya saja, dalam waktu 10 tahun, kamu ingin berhenti bekerja kantoran dan ingin membangun bisnis sendiri. Untuk memupuk modal, kamu mengalokasikan dana yang kemudian disimpan dalam bentuk emas. Dengan memiliki tujuan yang jelas seperti ini, kamu akan bisa tahu seberapa besar aset yang harus dibangun setiap bulan agar mencapai target modal bisnismu.
Pastikan untuk jangka waktu yang panjang
Kelemahan emas adalah muncul harga buyback yang akan lebih rendah daripada harga beli emas begitu emas sudah berpindah tangan. Jadi misalnya, kamu membeli emas seharga Rp1 juta. Begitu berpindah tangan kepadamu, saat itu kamu akan menjualnya kembali pada pihak penjual yang sama. Maka, kamu tidak akan mendapatkan harga yang sama seperti ketika membeli tadi, yaitu Rp1 juta. Tetapi bisa jadi beberapa persen di bawahnya.
Memang begitulah karakteristik emas. Bisa jadi kamu malah mengalami kerugian kalau salah perhitungan. Beli emas hanya karena ngehype, ternyata beberapa bulan harus dijual karena kamu butuh dana segar. Tentu saja, saat itu, nilai emas belum bertumbuh.
So, pastikan kamu hendak menyimpan emas dalam jangka waktu panjang, minimal 5 tahun.
Beli emas di tempat tepercaya
Cara investasi emas berikutnya adalah membeli logam mulai tersebut di pihak penjual yang tepercaya. Ada beberapa cara untuk membeli emas, yaitu melalui toko perhiasan, pegadaian, butik emas, hingga beli secara online, baik di website resmi produsen emas atau marketplace.
Pastikan kamu hanya membeli dari pihak yang sudah mendapat izin untuk melakukan jual beli emas. Hati-hati terhadap pihak yang menawarkan investasi emas dengan latar belakang yang tidak jelas. Bisa-bisa, kamu malah terlibat investasi bodong.
Pikirkan tempat penyimpanannya
Selanjutnya yang perlu kamu pikirkan juga sebagai cara investasi emas adalah tempat penyimpanannya. Untuk jumlah yang kecil, bisa saja kamu simpan di rumah. Pastikan aman dan tak terlihat oleh sembarang orang. Namun, untuk jumlah yang besar, mungkin kamu akan perlu menyewa deposit box di bank.
Nah, itu dia penjelasan mengenai mengapa emas dianggap sebagai instrumen safe haven, dan tip singkat cara investasi emas yang benar.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!