Sedih rasanya setiap hari selalu saja ada berita mengenai orang-orang besar yang punya perilaku korupsi, melakukan fraud yang merugikan banyak orang, hanya demi kepentingannya sendiri. Apa ya yang bisa kita lakukan untuk mencegah korupsi ini semakin terjadi?
Tapi semakin banyaknya kasus korupsi yang terbongkar sepertinya memberikan sedikit kelegaan juga sih. Bahwa masih ada harapan, kalau pemerintah punya niat yang serius untuk memberantas tindakan yang merugikan seperti ini.
Tapi, sadar enggak sih, bahwa sebenarnya setiap orang–termasuk kita–punya potensi untuk melakukan korupsi? Enggak perlu menyelundupkan motor Harley di pesawat juga sih bentuknya. Sesepele misalnya, minta ke suami sejumlah uang–katanya untuk iuran sekolah anak-anak. Jumlahnya agak dilebihkan sedikit, yang ternyata dipakai untuk beli tas branded. Atau, buat karyawan nih biasanya sering terjadi fraud pada laporan pertanggungjawaban keuangan atas nota-nota pembelian, misalnya.
Atau, enggak dalam bentuk uang juga. Misalnya saja, di kantor gabut, bukannya menyelesaikan tugas tapi malah nonton Youtube berlama-lama.
Yes, itu dia bentuk-bentuk perilaku korupsi kecil yang bisa banget kita lakukan–siapa pun kita. Lama-lama hal kecil ini menjadi kebiasaan dan budaya, yang akhirnya kita merasa kebas. Tidak merasa bahwa yang kita lakukan itu salah, karena sudah biasa banget dilakukan.
So, pas banget mau ganti tahun. Kayaknya ini bisa jadi resolusi tahun baru yang bagus banget: mencegah korupsi dari diri sendiri. Caranya gimana? Well, banyak cara sih, tapi kita bisa mulai dari sini.
5 Cara untuk Mulai Mencegah Korupsi dari Diri Sendiri
1. Atur cash flow
Sadar enggak sih, bahwa hampir setiap masalah keuangan yang terjadi selalu bersumber pada masalah cash flow. Termasuk jika kita sering melakukan tindakan-tindakan yang mengarah pada perilaku korupsi.
Jika cash flow sehat, keuangan sehat, maka kita pun jadi enggak kepingin untuk melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Yes, kadang memang hanya sesimpel itu sih.
Jadi, sudahkah kita mempunyai cash flow yang sehat? Sudahkah kita mempunyai catatan keuangan yang–meski sederhana–tetapi traceable? Ke mana saja perginya uang kita, apakah bisa ditelusur dengan jelas? Apakah kita sekarang sudah enggak pernah kerasa ada tanggal tua dan tanggal muda?
Nah, banyak kan, indikasi cash flow yang sehat dan enggak sehat itu? So, penting bagi kita untuk bisa belajar menyehatkan cash flow. QM Financial punya kelas finansial online khusus untuk belajar mengatur cash flow lo! Pastinya, manfaatnya beda banget dengan sekadar baca-baca artikel gratis di internet, atau mengikuti tip-tip dari akun-akun media sosial. Karena di kelas online cash flow, kamu akan praktik langsung dengan berbagai formula yang sudah disiapkan oleh para trainer QM Financial yang berpengalaman. Kamu bisa langsung simulasi dengan berdasarkan kondisi keuanganmu saat ini.
2. Bayar utang dengan disiplin
Cash flow sehat, maka seharusnya kamu pun enggak masalah untuk mengangsur utang produktif yang menjadi tanggung jawabmu sekarang.
Ini juga merupakan salah satu akar masalah keuangan besar yang sering terjadi lo. Banyak banget ternyata karyawan yang terlilit utang–mulai dari utang panci, utang beli gawai terbaru dan tercanggih, utang KPR, utang kendaraan bermotor, utang kartu kredit, hingga utang liburan.
Utang memang diperbolehkan kok. Kan, namanya juga manusia, maunya banyak, duit terbatas. Apalagi jika kita memang pengin mengejar sesuatu yang bernilai nominal besar tetapi menjadi jaminan hidup. Rumah, misalnya.
Tapi ya mesti diingat, kalau pinjam harus dikembalikan. Jadi, kalau utang ya harus dibayar. Karena itu, penting untuk memastikan bahwa kita mampu bayar sebelum melakukan utang.
Banyak perilaku korupsi terjadi lantaran si pelaku terlilit utang. Karena “kepepet”, maka ia pun melakukan fraud di kantor.
So, mari kita mencegah korupsi diri kita sendiri, mulai dari bijak dalam berutang dan kemudian disiplin dalam membayarnya.
3. Bangun aset aktif
Aset aktif yang dapat memberikan pendapatan pasif dapat membantu memperlancar cash flow. Setuju kan, sampai di sini?
So, jika memang sudah mampu, coba bangun aset aktif kita sendiri, karena hal ini juga bisa menjadi satu tindakan untuk mencegah korupsi diri kita sendiri.
Pelajari profil risiko diri sendiri, lalu pilih aset aktifmu dengan bijak.
4. Fokus pada pekerjaan dan tanggung jawab kita
Yes, fokuslah pada hal-hal yang menjadi tanggung jawab kita. Selesaikan dengan baik, dan sesuai kesepakatan atau aturan yang ada. Ini merupakan salah satu hal yang paling pertama bisa kita lakukan untuk mencegah korupsi diri kita sendiri terjadi.
Selalu ingat, bahwa penyelewengan wewenang dan tanggung jawab–sekecil apa pun–bisa jadi bibit perilaku korupsi di kemudian hari, yang kemudian bisa menyulitkan diri kita sendiri.
5. Miliki gaya hidup yang sesuai kemampuan
Penting nih. Jangan terlalu banyak membandingkan diri dengan orang lain.
Orang lain usia 20-an kok sudah jadi CEO, sudah jadi rektor, sudah berprestasi ini itu, sedangkan diri sendiri apa kabar?
Jangan pernah berpikiran seperti itu ya. Ingat, bahwa Barack Obama mulai jadi presiden di usia 40-an, dan Trump di usia 70-an. Masing-masing orang punya timeline sendiri-sendiri. Setiap orang menjalani kehidupan yang perjuangannya enggak sama, jadi enggak bisa dibandingkan.
So, enggak usah banyak gaya. Sesuaikan saja dengan kemampuan kita. Apa adanya kita. Kalau bisa mensugesti hal ini pada diri sendiri, sepertinya ini akan menjadi langkah paling efektif untuk mencegah korupsi.
So, siap untuk mencegah korupsi yang dimulai dari diri sendiri? Good luck!
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
QM Financial
Related Posts
3 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
Dimulai dari bendahara kelas yang korupsi itu udah gabener buat kedepannya ya gan wkwkwkwk
[…] itu, harus ada perhatian khusus dari perusahaan untuk bisa mencegah peluang terjadinya korupsi dan menemukan solusi korupsi yang pas sejak […]
[…] Korupsi sering dilihat sebagai jalan pintas untuk menjadi cara cepat kaya. Untuk melakukannya, kamu harus banyak manipulasi dan pengambilan uang yang seharusnya bukan milik kamu. […]