Dunia karier sudah berubah, dan akan semakin berubah. Yang dulu berlaku, sekarang enggak lagi. Demikian juga kebutuhan akan kompetensi karyawan; berkembang sesuai zaman. Tetapi ada beberapa soft skill karyawan yang tetap dibutuhkan dan harus terus ditingkatkan sejak dulu hingga sekarang.
Apa saja?
7 Soft skill karyawan yang harus selalu ditingkatkan dari waktu ke waktu
1. Kemampuan beradaptasi
Hanya mereka yang adaptif terhadap perubahan yang akan mampu bertahan. Ini sudah hukum seleksi alam. Demikian juga di dunia kerja.
Sekali lagi, zaman sudah berubah. Teknologi sudah berkembang luar biasa. Yang dulu manual, sekarang terotomatisasi. Bahkan, ada beberapa jenis pekerjaan yang bisa dipastikan punah lantaran sudah tergantikan oleh teknologi: robot dan Artificial Intelligence.
Kalau kita–sebagai karyawan–enggak bisa (mau) mengikuti dan berusaha beradaptasi, ya siap-siap bhay saja. Makanya, jangan mau kalah sama zaman. Upgrade keterampilan diri terus. Jangan bangga sama kegaptekan diri sendiri. Tambah pengetahuan terutama yang melibatkan teknologi.
2. Keterampilan berkomunikasi
Di era komunikasi digital, meeting semakin mudah dan murah, serta praktis! Sekarang, untuk bisa meeting atau melakukan koordinasi enggak perlu lagi harus bertemu secara fisik. Contohnya, para pekerja remote yang bisa saja punya atasan di belahan dunia lain.
Dan, di sinilah peran keterampilan berkomunikasi yang baik akan sangat penting. Iyalah ya, meeting bertemu muka saja sering terjadi kesalahpahaman, ini meeting jarak jauh. Pasti butuh usaha ekstra.
Salah satu hal penting untuk mendukung perkembangan keterampilan berkomunikasi ini adalah penguasaan beberapa cara komunikasi. Mereka yang menguasai teknik komunikasi efektif bakalan “menguasai” mereka yang lebih lemah dalam berkomunikasi.
Ini juga sudah dalil.
So, adalah penting bagi karyawan untuk selalu mengasah keterampilan satu ini. Setidaknya, kita mesti bisa mengutarakan pendapat dengan baik, pun bisa mendengarkan opini dan masukan dari orang lain dengan baik pula. Bukankah komunikasi berarti adalah dialog dua arah?
3. Kemauan untuk belajar
Perkembangan bakalan terjadi, dan tak bisa diprediksi. Kita harus siap dengan segala perubahan itu dan siap menghadapinya. Yes, kemampuan beradaptasi kita dituntut untuk juga berkembang.
Tapi, enggak cuma bisa beradaptasi saja, kita pun harus siap belajar banyak hal baru. Soft skill satu ini memang kelihatannya mudah; hanya berupa kemauan untuk belajar. Tapi nyatanya, tak semua orang mau melakukannya.
Padahal ini penting, karena sebagai karyawan yang harus “bersaing” dan berteman dengan teknologi ke depannya, kita enggak hanya bisa mengandalkan evidence base practice–melakukan sesuatu berdasarkan apa yang sudah dilakukan di masa lalu. Tetapi juga harus memprediksi, kebutuhan keterampilan apa saja yang dibutuhkan di masa depan.
Ini berarti, kita justru harus belajar dari masa depan–alih-alih belajar dari masa lalu. Kita enggak boleh menunggu sesuatu terjadi dulu, tetapi kita harus sudah mulai belajar dari sekarang demi kebutuhan di masa depan.
4. Etika
Etika kerja sekarang semakin longgar. Ke kantor sudah enggak perlu pakai baju yang terlalu resmi. Jam kerja lebih fleksibel. Meeting bisa dilakukan sembari hangout di coffee shop, dan sebagainya.
Tapi, bagaimanapun, dalam sebuah organisasi yang melibatkan banyak orang, dari generasi muda kini maupun generasi yang lebih senior, ada etika sopan santun yang tetap penting untuk diperhatikan.
Bukan lantaran senioritas, tetapi ini lebih ke sesama karyawan yang harus bisa menghargai satu sama lain. Karena kalau enggak, kerja sama dan hubungan antarkaryawan ya terganggu. Bahkan bisa saja terjadi politik kantor.
5. Kepemimpinan
Barangkali saja kita memang bagian dari tim sekarang; punya atasan, punya rekan kerja. Tapi bukan tak mungkin, ke depan nanti kita harus bisa memimpin orang lain. Enggak hanya seorang manajer saja lo yang harus punya soft skill berupa kepemimpinan yang baik.
Soft skill ini memang cukup kompleks ya, bisa meliputi kemampuan untuk mengoordinasi dengan baik, men-deliver pesan dengan baik, manajemen tim, problem solving, dan sebagainya. Sebuah bentuk soft skill yang lengkap memang. Dan, enggak bisa dipelajari dalam satu hari, melainkan bisa berkembang seiring waktu.
Belajar kepemimpinan sepertinya menjadi waktu belajar yang panjang.
6. Manajemen waktu
Sudah umum terjadi, bahwa target pekerjaan banyak sedangkan waktu untuk mengerjakannya hanya sedikit. Hal ini biasa sih terjadi di mana-mana, di perusahaan mana pun.
Maka, soft skill untuk bisa mengelola waktu dengan baik akan sangat berguna. Tanpa soft skill ini, sudah pasti deh, karyawan mana pun enggak akan bisa produktif. Apalagi kalau kita enggak bisa memilah mana yang harus diprioritaskan dengan baik. Wah, apa kabar kerjaan beres deh.
7. Keterampilan pengelolaan keuangan
Satu lagi soft skill penting yang harus selalu dikembangkan, yaitu kemampuan mengelola keuangan. Ternyata ini berkaitan banget dengan kinerja kita sebagai karyawan di kantor lo!
Ada penelitian yang mengungkapkan fakta, bahwa karena terlilit masalah keuangan pribadi, sebanyak 76% karyawan menjadi stres selama menyelesaikan tugasnya di kantor, 60%-nya mengaku enggak fokus, dan lebih dari 30% mengaku jadi sering nggak masuk kantor.
Ouch! Pastinya hal ini enggak akan baik untuk perusahaan itu sendiri bukan?
Makanya, yuk, kembangkan diri terus sesuai perubahan yang terjadi. Enggak mau kan, kalau pekerjaan kita nanti “diambil alih” oleh teknologi? Karena itu, penting bagi karyawan untuk bisa meningkatkan soft skill seperti ini–yang tidak bisa tergantikan oleh mesin.
Khusus untuk meningkatkan keterampilan mengelola keuangan pribadi, yuk, ikuti kelas-kelas finansial online dari QM Financial yang jadwalnya bisa disimak di web ini. Mulai dari keterampilan dasar, seperti mengatur cash flow dan menentukan tujuan finansial bisa dipelajari secara lengkap, sampai bagaimana berinvestasi segape Warren Buffett!
Follow juga Instagram QM Financial untuk berbagai tip keuangan yang praktis dan aplikatif.
QM Financial
Related Posts
2 Comments
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] Soft skill ini bisa sangat luas sih cakupannya. Tapi lagi-lagi ini merupakan bagian dari introspeksi diri. Bisa jadi masalah soft skill ini berkaitan dengan profesionalitas hingga kecerdasan mengelola emosi. […]
[…] diri juga meningkat sehingga mampu bersaing. Bukan hanya keterampilan teknis, melainkan juga soft skills seperti kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, hingga manajemen waktu. Bukan hal yang mudah, […]