Sudah 31 hari berlalu dari 365 hari yang tersedia di tahun 2019, dan dalam beberapa hari lagi masyarakat Tionghoa akan merayakan Tahun Baru Imlek 2570. Tahun 2019, penanggalan China kuno merupakan tahun Babi Kayu berelemen tanah. Ahli astrologi China kuno pun sudah banyak yang mengeluarkan pendapat berkenaan dengan kondisi finansial yang kelihatannya tidak begitu baik.
Saya secara pribadi tidak pernah memusingkan apa ramalan dari para ahli astrologi China kuno tapi yang saya tahu bahwa tanpa perencanaan keuangan yang baik, rezeki sebanyak apa pun bisa menguap begitu saja.
Sejatinya, setiap pribadi yang lahir telah membawa rezekinya masing-masing ke dunia sebagai bekal dari Sang Pemberi Hidup untuk kehidupannya. Oleh sebab itu, sudah sepatutnya harus diatur dengan benar.
Struktur Rezeki
Kita masing-masing memiliki struktur rezeki yang berbeda-beda. Ada yang struktur rezekinya harian, mingguan, bulanan bahkan tahunan. Struktur rezeki ini berpengaruh terhadap cara mengatur keuangan. Bagi mereka yang struktur rezekinya harian maupun mingguan tentu harus melakukan anggaran serta pencatatan keuangan secara harian juga. Jangan terkecoh, walaupun anggaran harian, ada pengeluaran yang sifatnya bulanan seperti cicilan utang, biaya rumah tangga seperti listrik, telepon dan akhir. Sehingga seharusnya bisa juga menyisihkan harian untuk digunakan membiayai pengeluaran yang sifatnya bulanan maupun tahunan. Begitu juga bila kamu memiliki struktur rezeki secara tahunan maka perlu untuk mengatur keuangan dengan baik untuk biaya pengeluaran bulanan.
Kebiasaaan Baik Dalam Mengatur Keuangan
Ada banyak kebiasaan baik yang dapat dilakukan dalam mengatur keuangan seperti beberapa hal di bawah ini:
Mencatat keuangan. Bagi kebanyakan orang, mencatat pengeluaran memang menyebalkan dan membosankan tapi hal ini menjadi sangat penting untuk mengetahui kondisi keuangan yang sebenarnya.
Baca juga: Tips Menyukseskan Resolusi Keuangan 2019
Menentukan Tujuan Finansial. Dalam mengatur rezeki, kamu harus mengetahui tujuan finansial yang ingin dicapai. Tentukan Judul Tujuan Keuangan yang ingin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Berapa juga besaran nilai yang ingin dicapai dalam jangka waktu tersebut.
Misalnya, Dana Darurat yang ingin dicapai dalam jangka waktu 3 tahun dengan besaran 3x dari penghasilan.
Baca juga: Pekerja Migran Indonesia Bisa Menabung Dengan Tujuan
Dari penentuan tujuan finansial, barulah kamu bisa menentukan jenis investasi apa yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan keuangan yang telah ditetapkan sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Baca juga: Kamu Tahu Investasi Apa Yang Sedang Dijalankan?
Kemampuan Membayarkan Cicilan Utang Per Bulan
Kamu pernah mengalami kesulitan untuk membayarkan cicilanmu setiap bulannya belakangan ini? Mungkin itu terjadi karena kamu tidak berhitung dengan baik atas kemampuanmu secara finansial untuk membayarkan cicilan setiap bulannya. Kamu perlu menjaga rasio cicilannya sebesar 30% dari penghasilanmu setiap bulannya. Rasio ini untuk total semua cicilan yang kamu miliki, KPR, mobil, gadget dan lainnya.
Saya memiliki teman yang mempunyai pengalaman menyedihkan mengenai cicilan KPR. Dia terbuai dengan tawaran memiliki KPR tanpa DP. Dia memang dapat membeli rumah dengan cicilan tanpa DP tapi padahal kenyataannya, nilai DP yang seharusnya dibayarkan di awal dimasukkan ke dalam cicilan KPR setiap bulannya. Akhirnya ketika bunga KPR yang tetap (fixed rate) berubah menjadi mengambang (floating rate), dia tidak mampu membayar cicilan KPR yang naik 2x lipat dari bulan-bulan sebelumnya. Dengan terpaksa, dia menjual rumah yang masih berstatus KPR tersebut dengan offer credit. Dia harus kehilangan satu-satunya aset yang dimilikinya.
Baca juga: #FinClic Semua tentang KPR
Mari atur rezeki di tahun baru dan buktikan kondisi keuangmu yang semakin sehat dan kuat!
-Honey Josep-