Masalah keuangan keluarga sering kali jadi masalah yang memicu pertengkaran dan tidak jarang menjadi penyebab berakhirnya hubungan rumah tangga.
Memang perlu diakui bahwa uang punya peran penting di dalam hidup tapi jangan sampai hanya gara-gara uang hubungan harmonis berakhir tragis!
Masalah rumah tangga yang diawali dengan masalah keuangan tidak hanya mengintai mereka yang berpenghasilan minim. Pasangan yang memiliki penghasilan selangit pun tidak lepas dari risiko masalah keuangan ini.
Yuk kita sadari setidaknya ada 5 masalah keuangan keluarga yang perlu dihindari, dan juga bagaimana cara mengatasinya
Pasangan tidak terbuka soal keuangan
Coba tanya ke diri sendiri, sudah berapa lama menikah? Apakah kamu tahu berapa penghasilan pasanganmu setiap bulannya? Dan, apakah kamu juga tahu bagaimana cara pasanganmu mengatur keuangannya?
Baca juga: Yuk, Gandengan Tangan
Hal pertama mengenai masalah keuangan keluarga yang bisa kamu lakukan adalah melakukan financial check up bersama yang bisa menunjukkan kekuatan keuanganmu melalui cashflow dan neraca!
Kalau kamu masih kesulitan untuk bicara tentang uang dengan pasanganmu, coba deh atur mood kamu untuk ngobrolin uang ke pasangan dengan dandan yang rapi terlebih dahulu. Kamu juga bisa mengajak pasangan untuk kencan dadakan dan ngobrolin soal keuangan dengan santai di tempat pertama kali kalian bertemu dan jatuh cinta, atau tempat kencan perdana!
Lakukan obrolan keuangan ini menjadi hal yang rutin supaya kamu dan pasangan enggak merasa tabu lagi ngobrolin uang!
Baca juga: 5 Tips Obrolin Uang dengan Pasangan
Papa Bos VS Mama Bos
Seperti apakah peran kamu dan pasangan di dalam keuangan keluarga? Apakah kamu tipe mama bos, papa bos atau setara?
Jangan biarkan uang mengambil kendali terhadap rumah tanggamu. Sebaliknya berbagi peranlah dalam masa senang dan sukar. Misal, ketika baru menikah kamu memilih untuk menjadi ibu rumah tangga tapi beberapa tahun kemudian saat penghasilan suami berkurang, kamu boleh membantu dengan berpenghasilan baik bekerja atau berbisnis.
Masalah keuangan keluarga dapat dihindari apabila kamu memiliki kejelasan atas status harta dan utang yang dimiliki bersama. Menurut UU Perkawinan tahun 1974, Harta dan Utang yang dihasilkan saat menikah merupakan milik bersama. Kecuali diatur dalam perjanjian (pisah harta) melalui perjanjian pranikah atau perjanjian paska menikah. Itu artinya kalau kamu tidak memiliki pre atau postnuptial aggrement, utangmu menjadi utang pasanganmu dan sebaliknya!
Banyak sekali pasangan yang tidak jujur soal utang yang dimilikinya sehingga ketika sudah menikah, ini menjadi pemicu pertengkaran karena kamu merasa sudah banyak berkontribusi untuk membantu membayarkan utang pasanganmu yang bahkan tidak kamu nikmati.
Baca juga: 5 Hal Perencanaan Keuangan Pengantin Baru
Harus nabung berapa untuk pensiun?
Agar tahu berapa sih yang perlu ditabung atau diinvestasikan untuk pensiun, kamu dan pasangan perlu menentukan tujuan dan prioritas bersama. Coba deh ngobrolin soal mimpi kamu dengan pasangan, kepingin kan bisa tetap jalan-jalan walau sudah pensiun nanti?
Dari tujuan keuangan yang sudah ditetapkan maka kamu bisa mulai menabung atau berinvestasi sesuai tujuan. Kamu bisa melihat ilustrasi Dana Pensiun berikut,
Untuk tetap memiliki pengeluaran sebesar Rp3juta per bulan saat ini, di masa pensiun akan menjadi Rp11,5juta sehingga kamu bisa menabung dengan Rp7,6juta per bulan atau investasi Rp580ribu per bulan.
Ingat juga untuk mempersiapkan kondisi darurat dengan memiliki proteksi berupa asuransi kesehatan karena biasanya di masa pensiun barulah penyakit berdatangan.
Baca juga: Yang Perlu Kamu Ketahui Tentang Asuransi
Biaya untuk anak
Pastinya salah satu alasan kamu berkeluarga adalah ingin juga memiliki anak. Anak merupakan harta yang paling berharga dan kita sebagai orang tua pastinya ingin sekali memberikan yang terbaik bagi kehidupan anak. Memberikan yang terbaik untuk anak dimulai dari mempersiapkan Dana Melahirkan dan Dana Pendidikannya.
Lalu, bagaimana cara mempersiapkan serta sumber dananya dari mana?
Idealnya untuk mempersiapkan Dana Melahirkan adalah sejak kamu atau pasanganmu secara positif dinyatakan hamil. Kamu dan psangan perlu cek aset lancar, berupa tabungan untuk biaya kontrol kehamilan, melahirkan, dan paska melahirkan. Cek juga apakah kamu memiliki fasilitas melahirkan berupa asuransi dari kantor atau memiliki BPJS Kesehatan. Bila kamu terpaksa menggunakan kartu kredit untuk membayar biaya kontrol kehamilan-melahirkan-paska melahirkan, pastikan kamu membayar lunas setiap kali tagihan tercetak.
Untuk mempersiapkan Dana Pendidikan Anak, cobalah untuk mulai melakukan survei sekolah mana yang sesuai dengan nilai yang mau kamu dan pasangan ajarkan kepada anak. Kamu juga bisa mulai menghitung kebutuhan uang pangkal masuk saat anak mau mulai sekolah nanti.
Yuk kita lihat ilustrasi perhitungan Dana Pendidikan Anak berikut.
Dengan besarnya biaya pendidikan anak, maka perlu dipersiapkan sesegera mungkin! Baca juga: Komponen Dana Pendidikan Konvensional
Generasi Berdaya
Kamu pernah dengar tentang sandwich generation? Generasi ini merupakan generasi yang harus membiayai kebutuhan dirinya sendiri, membantu orang tua dan anaknya. Jangan sampai kamu dan pasangan menjadi generasi yang harus dibantu oleh anak, karena anak kalian harus membiayai kehidupan keluarganya.
Atau, malahan kalian yang sekarang menjadi sandwich generation? Boleh saja koq membantu keluarga besar tapi pastikan keuanganmu sehat agar kamu bisa membantu lebih banyak orang lagi. Buat anggaran besarnya pengeluaran sosial yang sanggup kamu dan pasangan keluarkan, bisa 5% – 10%. Berani katakan tidak saat anggaran sudah mencapai jumlah maksimal yang disepakati bersama.
Baca juga: 3 Tips Atur Dana Sosial Agar Tidak Memberatkan Keuanganmu
Langkah kedua agar kamu dan pasangan jadi generasi yang berdaya yaitu mempersiapkan Dana Pensiun mulai dari sekarang dan jangan ditunda lagi! Kalau kamu dan pasangan menunda mempersiapkan Dana Pensiun, maka masa depan yang kalian beserta anak cucu yang dipertaruhkan.
Baca juga: Investasi untuk Dana Pensiun
Terakhir dalam mengatasi masalah keuangan keluarga ini adalah persiapkan anak dan cucu kalian dengan financial literacy dan financial education yang baik. Kalian bisa mulai dari membaca dari website QM, dan mengikuti kelas online-nya juga.
Semoga kehidupan rumah tangga kamu dan pasangan langgeng hingga akhir hayat dengan keuangan yang kuat!
– QM Admin –
Artikel terkait:
Related Posts
1 Comment
Leave a Reply Cancel reply
This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.
[…] lantas sang pasangan menerima dan kemudian bersedia membantu. Tapi ya kita enggak bisa memungkiri, kondisi finansial bisa jadi pemicu masalah rumah tangga lain hingga menimbulkan efek domino yang semakin lama bisa berdampak semakin […]
[…] banyak masalah keuangan yang terjadi, saat keuangan orang lain yang hancur. Misalnya saat asisten rumah tangga kesulitan […]