Investasi Saham Selama Bulan Puasa Ramadan: Peluang dan Risiko
Bulan puasa Ramadan merupakan bulan suci bagi umat Islam di seluruh dunia. Selama bulan ini, umat Islam menjalani puasa dari fajar hingga maghrib. Nah, ternyata ya, gaes, bulan puasa Ramadan itu juga dapat memengaruhi pasar saham secara langsung maupun tidak langsung karena perubahan perilaku konsumen dan investor lo!
Seperti apa misalnya?
Yes, mumpung sudah semakin mendekati bulan suci, yuk, kita bahas ya. Siapa tahu, selain mempertebal iman, kamu juga pengin memanfaatkan momen demi mempertebal aset. Ya kan? Enggak ada salahnya kok, karena faktanya, memang ada momen-momen tertentu yang kalau kita jeli, bisa membawa berkah juga buat kita.
Pengaruh Bulan Puasa Ramadan terhadap Pasar Saham dan Peluangnya
Berikut adalah beberapa pengaruh bulan puasa Ramadan terhadap pasar saham yang menarik untuk dicermati.
Fenomena Ramadan Rally
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pasar saham di negara-negara mayoritas Muslim cenderung mengalami kenaikan selama bulan puasa. Hal ini dikenal sebagai “Ramadan Rally.”
Alasannya sih sebenarnya masih belum pasti, tetapi beberapa analis berpendapat bahwa faktor-faktor seperti suasana positif, rasa optimisme, dan nilai-nilai religius dapat memengaruhi perilaku investor dan meningkatkan kepercayaan pasar.
So, sebagai investor, kamu dapat memanfaatkan fenomena ini dengan membeli saham pada awal bulan puasa dan menjualnya ketika harganya meningkat.
Penurunan volatilitas pasar
Selama bulan puasa Ramadan, aktivitas perdagangan di pasar saham mungkin menurun. Hal ini karena jam kerja yang lebih pendek dan penurunan energi fisik dan mental para pelaku pasar.
Nah, penurunan volatilitas ini dapat mengurangi risiko investasi jangka pendek dan memberi kesempatan kepada investor untuk mengambil keputusan yang lebih matang.
Peningkatan konsumsi jelang Lebaran
Menjelang akhir bulan puasa Ramadan, konsumsi masyarakat umumnya meningkat karena persiapan hari raya Idulfitri atau Lebaran. Hal ini dapat meningkatkan pendapatan perusahaan-perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi, seperti ritel, makanan, dan minuman, serta perbankan dan keuangan.
Nah, di sini artinya, kamu bisa mempertimbangkan investasi pada perusahaan yang bergerak di sektor konsumsi, seperti ritel, makanan, dan minuman, yang berpotensi mendapatkan keuntungan dari peningkatan konsumsi tersebut.
Pengaruh terhadap sektor tertentu
Beberapa sektor mungkin lebih terpengaruh oleh bulan puasa daripada sektor lain. Contohnya, sektor perbankan dan keuangan mungkin melihat peningkatan aktivitas karena pinjaman konsumen dan perusahaan untuk kebutuhan jelang Lebaran.
So, sebagai investor, kamu juga bisa melirik perusahaan-perusahaan dalam sektor perbankan dan keuangan yang berpotensi memperoleh keuntungan dari peningkatan permintaan pinjaman tersebut.
Sementara itu, sektor pariwisata dan transportasi mungkin mengalami penurunan aktivitas karena jumlah perjalanan yang berkurang selama bulan puasa. Cuma, nanti saat menjelang libur Lebaran, bisa jadi naik lagi juga.
So, pengaruh bulan puasa terhadap pasar saham memang bervariasi, dan dapat berbeda antar daerah dan sektor. Namun, investor yang memahami tren dan perubahan perilaku selama bulan puasa dapat memanfaatkannya untuk mengambil keputusan investasi yang lebih bijaksana.
Serta, yang terpenting, tetap aware dengan risiko yang sudah “sepaket” dengan keuntungan investasi saham. Apa saja risikonya?
Risiko Investasi di Bulan Puasa Ramadan
Berinvestasi selama bulan puasa juga memiliki risiko yang perlu diwaspadai agar potensi kerugian bisa diminimalkan. Berikut adalah beberapa risiko yang perlu diperhatikan.
Fluktuasi pasar saham yang tak terduga
Meski dari data-data historis, pasar saham akan lebih lowkey, tapi seperti investasi pada waktu lain, fluktuasi pasar saham selama bulan puasa tetap saja bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Misalnya seperti kejadian ekonomi global, kebijakan pemerintah, dan perubahan suku bunga.
Oleh karena itu, penting untuk memonitor berita dan perkembangan ekonomi secara berkala.
Faktor risiko berbasis perusahaan
Kinerja keuangan perusahaan, reputasi, dan tata kelola perusahaan dapat memengaruhi nilai saham. Pastikan untuk melakukan analisis fundamental perusahaan sebelum berinvestasi untuk mengurangi risiko terkait faktor ini.
Risiko sektor
Beberapa sektor mungkin lebih terpengaruh oleh bulan puasa daripada sektor lain. Sebagai contoh, sektor pariwisata dan transportasi mungkin mengalami penurunan aktivitas selama bulan puasa Ramadan.
Oleh karena itu, penting untuk memahami dinamika sektor yang kamu investasikan dan mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul.
Faktor risiko psikologis
Emosi dan perilaku kamu sebagai investor dapat memengaruhi keputusan investasi. FOMO (Fear of Missing Out) dan kurangnya disiplin dalam berinvestasi bisa mengakibatkan keputusan yang buruk.
So, penting untuk tetap objektif dan tidak terbawa emosi saat berinvestasi.
Tip Investasi Saham di Bulan Puasa Ramadan
Nah, jadi, selama bulan puasa, terdapat beberapa contoh investasi yang bisa dimanfaatkan untuk mencapai keuntungan ya. Agar bisa mengoptimalkan keuntungan, coba lakukan beberapa hal berikut.
#TujuanLoApa
Yes, selalu ingat yang satu ini dulu ya, untuk mau mulai berinvestasi apa saja, kapan saja, di mana saja.
Selalu tentukan tujuan investasi, sehingga kamu pun bisa membuat rencana keuangan untuk bisa berinvestasi yang lebih optimal.
Diversifikasi portofolio
Diversifikasi portofolio investasi kamu dengan menginvestasikan dana pada berbagai sektor dan instrumen investasi. Hal ini membantumu mengurangi risiko dan memanfaatkan peluang yang ada di berbagai sektor selama bulan puasa.
Analisis fundamental perusahaan
Sebelum mengambil keputusan investasi, lakukan analisis fundamental perusahaan yang kamu minati. Pertimbangkan kinerja keuangan, prospek pertumbuhan, dan tata kelola perusahaan.
Dengan menganalisis perusahaan secara mendalam, kamu dapat menemukan peluang investasi yang lebih menguntungkan.
Investasi jangka panjang
Fokus pada investasi jangka panjang dengan memilih perusahaan yang memiliki prospek pertumbuhan yang baik dan fundamental yang kuat.
Investasi jangka panjang cenderung lebih menguntungkan dan mengurangi risiko yang dihadapi selama periode fluktuasi pasar, seperti yang mungkin terjadi selama bulan puasa.
Manfaatkan reksa dana atau ETF
Jika kamu enggak ingin mengelola investasi secara aktif, pertimbangkan untuk berinvestasi melalui reksa dana atau exchange-traded funds (ETF) yang mencakup berbagai sektor yang berpotensi tumbuh selama bulan puasa.
Hal ini memudahkan kamu dalam mengakses berbagai peluang investasi dengan risiko yang lebih terkendali.
Kesimpulan
Bulan puasa Ramadan memberikan peluang unik bagi investor untuk memanfaatkan tren pasar yang khas selama periode ini. Namun, penting untuk memahami dan mengantisipasi risiko yang mungkin dihadapi agar investasi tetap aman dan menguntungkan.
Dengan melakukan analisis fundamental perusahaan, diversifikasi portofolio, dan fokus pada investasi jangka panjang, kamu dapat mengurangi risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan. Selalu ingat untuk memonitor perkembangan pasar dan perusahaan yang kamu investasikan agar kamu dapat menyesuaikan strategi jika diperlukan. Tetap objektif dan disiplin dalam pengambilan keputusan investasi.
Semoga peluang untuk berinvestasi di pasar saham di bulan puasa Ramadan ini bisa membantumu mencapai tujuan investasi jangka panjang lebih cepat ya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Follow juga Instagram QM Financial, untuk berbagai tip, informasi, dan jadwal kelas terbaru setiap bulannya, supaya nggak ketinggalan update!
Tip Investasi Terbaik untuk Tahun 2021
Apa rekomendasi investasi paling menguntungkan di tahun 2021? Apa saja tip investasi terbaik di tahun 2021, agar bisa mendapatkan untung maksimal?
Kalau begini pertanyaannya, jawabannya mudah saja kok. Nggak pakai berpikir terlalu panjang.
Tip investasi terbaik untuk diterapkan tahun 2021 sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya. Yaitu, kembali ke tujuan masing-masing, alias #TujuanLoApa.
Investasi di tahun 2021 masih tetap akan menghadirkan beberapa instrumen investasi yang sudah kita kenal sekarang ini. Mulai dari deposito, reksa dana, obligasi, saham, hingga properti. Mana yang paling menguntungkan? Semuanya dapat memberikan keuntungan yang maksimal asalkan kamu tahu cara pengelolaannya.
Jadi, apa tip investasi yang bisa kita terapkan di tahun 2021 ini?
Meskipun masih sama saja dengan tahun-tahun sebelumnya, tapi mari kita lihat lagi sekadar untuk merefresh ingatan.
Tip Investasi untuk Tahun 2021
Tujuan Lo Apa?
Mari merefresh kembali berbagai tujuan keuangan yang sudah pernah kita rumuskan, dan cek. Pasalnya, apalah arti investasi jika kamu tak tahu tujuannya untuk apa.
Untuk memudahkan, coba jawab beberapa pertanyaan berikut:
- Apa saja tujuan keuangan yang sudah dapat dicapai di tahun lalu?
- Apa saja tujuan keuangan yang masih jadi PR?
- Apa saja tujuan keuangan yang kira-kira bisa diselesaikan tahun ini?
- Dengan apa tujuan keuangan itu bisa dicapai?
- Seberapa jauh kamu dari tujuan keuangan itu? Kalau dalam konteks nominal, mesti mengumpulkan uang berapa banyak lagi?
Nah, kamu bisa menambahkan pertanyaan yang sesuai dengan kondisimu sendiri.
Jika semua sudah terjawab, maka dari situ kamu bisa membuat rencana investasi yang paling cocok untuk dilakukan di tahun 2021. Perlu ada rebalancing? Perlu menambah instrumen? Atau malah mengurangi?
Kamu sendiri yang menentukan.
Berinvestasilah secara cerdas
Beberapa waktu yang lalu, sempat viral di media sosial, tentang orang-orang yang berinvestasi saham dengan menggunakan uang arisan, uang gadai BPKB mobil, uang titipan, sampai rela berutang di pinjol untuk beli saham yang sedang naik daun.
Well, ini bisa dijadikan sebagai pelajaran. Dengan berinvestasi, kita mengharapkan keuntungan yang dapat menolong kita untuk mencapai tujuan finansial kita—apa pun itu.
Karenanya, perlu analisis yang mendalam untuk bisa menentukan instrumen investasi yang paling cocok—dapat memberikan imbal yang optimal, risiko ditekan, sekaligus jangka waktunya juga pas.
Jadi, untuk tahun 2021 nanti—meski beberapa pihak sudah memprediksikan bahwa dunia investasi akan segera bangkit lagi seiring vaksin COVID-19 yang sudah mulai diedarkan, plus beberapa kabar baik yang kita terima di awal tahun ini—namun tidak ada yang bisa memastikan kondisi akan seperti apa. So, sikap penuh perhitungan tetap diperlukan.
Berinvestasilah dengan dana yang memang sudah dialokasikan untuk investasi. Jaga rasionya, agar tetap seimbang, terutama dengan pos lainnya. Misalnya, belanja kebutuhan sehari-hari, bayar cicilan utang, bayar tagihan utilitas rumah, dan sebagainya. Hal-hal ini jangan sampai diganggu oleh pos investasi.
Konsisten
Konsistensi dan disiplin tetap menjadi senjata utama di setiap tip investasi di awal tahun. Ya, karena memang dua hal tersebutlah koentji dari kesuksesan investasi untuk tujuan keuangan apa pun.
Salah satu strategi investasi yang bisa kamu terapkan demi konsistensi dan disiplin ini adalah praktik Dollar Cost Averaging, atau DCA. Tekniknya adalah dengan strategi cicilan rutin setiap bulan, dalam jumlah yang sama, diinvestasikan ke sejumlah instrumen hingga mencapai nominal target.
Teknik ini bisa kamu lakukan mulai dari nominal Rp100 ribu. Pastinya bukan nominal yang terlalu besar dong ya, buat kamu?
Nah, itu dia 3 tip investasi untuk menghadapi 2021 yang masih belum pasti ini.
Pantau terus portofoliomu ya, jangan sampai kendor. Memang kondisi belum pasti, tetapi kondisi keuanganmu bisa kok dipastikan. Yaitu dengan mengelolanya sebaik mungkin. Tip investasi di tahun 2021 tak begitu berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Pasalnya, memang sesederhana itulah prinsip investasi sesungguhnya. Mau tahun 2021, 2022, 2030, prinsipnya mungkin akan tetap sama.
Yang pasti, berinvestasilah dengan cerdas, dan bertolaklah dari kebutuhan, kemampuan, dan tujuan finansialmu. Perhitungkan dengan saksama, agar terhindar dari kesalahan sehingga menyebabkan tujuanmu jadi tak tercapai.
Semoga tahun 2021 ini menjadi tahun yang lebih baik untuk berinvestasi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Mulai Investasi, Berikut 5 Hal yang Harus Selalu Menjadi Pertimbangan Sebelumnya
Sudah waktunya bagi setiap orang untuk mulai investasi sejak dini, sejak muda, sejak masih sehat, sejak masih produktif.
Namun, sebelum mulai investasi, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan menjadi pertimbangan, agar ke depannya kamu sudah aware akan segala risiko dan kondisi yang terjadi dan mungkin berbeda dari harapan kamu sebelumnya.
Ikuti terus artikel ini sampai selesai ya.
5 Hal untuk Dipertimbangkan dengan Saksama Sebelum Mulai Investasi
1. Tujuan yang ingin dicapai
Sebelum mulai investasi, hal pertama yang harus diputuskan lebih dulu adalah tujuan kamu berinvestasi. Ingat, #TujuanLoApa? Apa yang ingin kamu capai dengan berinvestasi? Apa cita-cita yang pengin kamu wujudkan melalui investasi?
Setiap orang bisa memiliki tujuan yang berbeda, dan enggak hanya satu tapi banyak. Kamu pun pasti begitu. Ibarat hendak pergi ke suatu tempat, tentu kita akan menentukan tujuan dulu baru kemudian menentukan kendaraan apa yang bisa digunakan; yang lebih nyaman, lebih cepat, lebih hemat, dan berbagai pertimbangan lainnya.
Begitu juga jika kamu mulai investasi. Tentukan dulu tujuannya, baru deh kendaraannya mau pakai apa.
2. Perhitungkan jumlahnya
Berapa total kebutuhanmu untuk bisa mencapai tujuan? Nominal ini akan menjadi target pencapaian dari investasimu, sehingga penting untuk ditentukan dulu sebelum mulai investasi.
Nominal ini juga akan “memberi tahu” kamu, berapa yang harus kamu sisihkan untuk diinvestasikan setiap bulannya. Dari sini, kamu bisa mengecek apakah rasio menabungmu cukup realistis dan ideal, yaitu kurang lebih 10% dari penghasilan rutin.
Nominal dari perhitungan kebutuhan ini juga akan memberimu gambaran, tentang mampu tidaknya kamu meraih keinginanmu. Jika ternyata dalam perhitungan kamu tidak mampu, maka kamu bisa mencari solusi alternatif yang lain. Menambah tingkat risiko, misalnya, tetapi di sini pun kamu harus mempertimbangkan profil risikomu sendiri.
3. Niat dan motivasi
Untuk bisa mulai investasi saja sudah butuh niat yang besar, karena kamu akan perlu untuk menghemat berbagai pos pengeluaran lain yang mungkin selama ini ada untuk memberi reward pada diri sendiri. Hal ini cukup susah loh dilakukan. Iya, QM Financial tahu betul akan hal ini. Tetapi, hidupmu kan enggak berhenti di masa kini saja. Kamu harus memikirkan nanti di masa depan, kamu ingin hidup seperti apa, ya kan? Karenanya, niat mulai investasi ini memang harus ditumbuhkan sejak awal.
Setelah mulai investasi, untuk konsisten menyisihkan sebagian penghasilan untuk diinvestasikan itu juga merupakan tantangan tersendiri. Godaannya banyak, apalagi untuk investasi jangka panjang.
Tenang, bukan hanya kamu sendiri kok yang mengalami permasalahan yang sama. Banyak orang yang bermasalah juga dalam hal ini.
So, ayo bangun niat dan motivasi untuk mulai investasi dan kemudian konsisten melakukannya. Kamu pasti bisa.
4. Pengetahuan yang cukup
Untuk bisa mengenali, mana instrumen yang paling sesuai untuk tujuan-tujuan keuangan yang sudah kamu rencanakan, kamu perlu punya pengetahuan akan produk investasi yang cukup.
Mana saja yang cocok untuk tujuan keuangan jangka pendek, mana yang lebih bagus kalau dimanfaatkan sebagai instrumen investasi jangka menengah, dan mana saja yang harus jangka panjang. Dengan berbekal pengetahuan ini, kamu bisa mulai investasi dengan instrumen yang tepat, sehingga besar peluang tujuan keuanganmu akan tercapai nantinya.
5. Paham risiko
Selalu ingat ya, bahwa setiap instrumen investasi akan membawa risikonya masing-masing. Kamu harus benar-benar paham akan hal ini sebelum mulai investasi.
Pahami, bahwa imbal investasi yang kecil akan datang bersama risiko yang juga minim. Sedangkan, jika kamu menginginkan keuntungan besar maka kamu juga harus siap mengelola risiko yang juga tinggi. Tidak akan pernah ada investasi tanpa risiko tapi memberikan keuntungan puluhan persen. Itu hanya ada dalam investasi bodong.
Paham akan risiko investasi akan membuatmu bisa mengelola diri dengan baik. Enggak gampang panik ketika pasar saham turun, enggak buru-buru jual saham ketika IHSG merosot. Kamu akan tetap tenang, meski portofoliomu memerah. Kamu akan yakin, dengan analisis yang benar, keuntungan akan datang juga pada waktunya.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Haruskah Mengubah Tujuan Keuangan Jangka Panjang di Tengah Pandemi COVID-19?
Paruh pertama 2020 sudah terlewati, dan kita masih berada di tengah pandemi COVID-19. Sudah pasti, ini jauh dari rencana kita. Resolusi tahun baru yang kita buat di akhir tahun 2019 menuju tahun 2020 kemarin, apa kabar? Termasuk yang soal keuangan. Pasti banyak tujuan keuangan jangka panjang dan pendek yang harus disesuaikan nih.
Bisa dibilang, pandemi ini tak hanya mengubah cara dan kebiasaan hidup kita hari ini saja, tetapi bisa dibilang, akan memengaruhi masa depan kita juga. Ya, gimana enggak, taruh saja soal investasi untuk tujuan keuangan jangka panjang. Yang sudah menaruh dana pensiun di instrumen saham, misalnya, harus menghadapi masalah portofolio investasi yang perkembangannya kurang menyenangkan.
Tapi, untunglah, ini adalah tujuan keuangan jangka panjang, sehingga kita masih bisa optimis. Lagi pula, banyak pakar menjamin, bahwa di tahun 2022, pandemi ini sudah benar-benar bisa dikendalikan, dan pasar serta ekonomi akan bertumbuh positif lagi. Fingers crossed!
Jadi, perlukah kita mengubah rencana dan tujuan keuangan jangka panjang, menengah, dan pendek, sehubungan dengan “berubahnya” kondisi pasar instrumen investasi?
Mari kita lihat.
Apa Kabar Tujuan Keuangan Jangka Panjang di Masa Pandemi?
Tujuan keuangan jangka panjang adalah tujuan atau mimpi yang ingin kita capai minimal 10 tahun mendatang. Biasanya yang termasuk dalam tujuan keuangan jangka panjang ini adalah dana pensiun.
Kamu perlu ingat, bahwa gejolak dan fluktuasi akan selalu ada di pasar modal, karena itu seharusnya kamu enggak usah terlalu khawatir. Kamu bisa melihat sejarah statistiknya, bahwa gejolak pasar modal itu juga sering banget terjadi di tahun-tahun terdahulu. Tahun 1998 dan 2008 kita juga pernah mengalami penurunan ekonomi yang sangat signifikan. But yet, kita berhasil melaluinya dengan baik.
So, kita harus optimis, bahwa krisis ekonomi akibat pandemi ini juga akan terlewati dengan baik.
Jadi, tetap tenang adalah kunci. Apalagi jika kamu punya keranjang telur di banyak tempat, dan juga dana daruratmu aman. Tujuan keuangan jangka panjang akan baik-baik saja. Kamu bisa memilih untuk menunggu atau melanjutkan investasimu, tapi ingat, gunakan dana yang memang ditujukan untuk investasi, bukan dana kebutuhan hidup sehari-hari ya.
Sesuaikan Tujuan Jangka Keuangan Pendek
Yang harus kamu pantau dengan ketat justru adalah tujuan keuangan jangka pendek dan menengah. Bagaimaa kondisinya saat ini? Apakah masih sesuai dengan rencana?
Jika memang perkembangannya kurang sesuai dengan harapan, maka kamu harus segera memikirkan alternatif solusinya.
Misalnya saja, dana liburan. Hmmm, tampaknya kita tidak akan bisa jalan-jalan ke Jepang, Korea, dan Eropa dalam waktu dekat kan ya? Nah, kamu bisa tetap menyimpannya di tujuan keuangan yang sama–dana liburan–atau kamu bisa mengalihkannya untuk memperkuat jaring pengamanmu di dana darurat. Toh, kamu bisa membuatnya lagi tahun depan, mungkin, ketika kondisi memang benar-benar sudah memungkinkan.
Contoh lain, dana pendidikan anak yang mungkin paling jauh 5 tahun lagi akan dipakai. Masihkah perlu dipertahankan di instrumen dengan risiko tinggi? Ataukah, harus dipindahkan?
Sesuaikan semuanya dengan kebutuhanmu ya.
Susun Ulang Prioritas
Kebutuhan akan selalu lebih besar daripada kemampuan. Hal ini selalu berlaku di situasi apa pun, baik ketika ekonomi sedang baik-baik saja, ataupun di kondisi sulit seperti sekarang.
Jadi perubahan kondisi harus kita respons dengan penyesuaian prioritas juga. Salah satu yang harus diprioritaskan ulang di saat-saat seperti ini adalah dana darurat. Pastikan bahwa sudah benar-benar aman.
Lalu susun prioritas di tujuan keuangan jangka pendek, karena the new normal akan membatasi kita di hal-hal tertentu. Tujuan keuangan jangka panjang juga harus dipastikan aman ya, seperti di poin pertama.
Ubah Gaya Hidup dan Kebiasaan yang Kurang Pas
Pandemi COVID-19 memberi kita banyak pelajaran, termasuk pelajaran keuangan.
Ada yang merasa nyesel karena malas membangun dana darurat, dan sekarang ketika harus kehilangan penghasilan jadi kelabakan? Ada yang merasa nyesel, kenapa menunggak iuran BPJS Kesehatan, dan sekarang harus terikat utang karena butuh biaya pengobatan?
Ya sudah, enggak perlu terlalu lama bapernya. Sekarang segera bangun, duduk di kursi, menghadap ke meja, dan susun rencana. Ubah kebiasaan dan gaya hidup yang menurutmu kurang pas kemarin; bagaimana supaya bisa lebih hemat, dan bisa memperbesar rasio menabungmu. Gaya hidup yang mana yang harus kamu ubah, sesuaikan, dan gaya hidup mana yang bisa kamu teruskan.
Kamu sendiri yang bisa memutuskan ya.
Selalu Kembali ke #TujuanLoApa
Jadi, mau apa pun kondisinya, mau tujuan keuangan jangka panjang maupun jangka pendek, selalu kembali ke #TujuanLoApa.
Ketika tujuan keuangan harus disesuaikan, tanyakan lagi pada diri sendiri, “Tujuannya mau ke mana sih?”, baru mundur ke garis start (masa sekarang). Tarik horizon waktunya, hitung kebutuhannya.
Begitu juga ketika mengevaluasi satu tujuan keuangan apakah sudah sesuai dengan rencana, kembalilah lagi ke #TujuanLoApa yang sudah ditentukan di awal. Baru cek kondisi sekarang, dan kemudian cek apakah masih dalam horizon waktu yang sudah ditentukan di awal.
Jika ya, kamu bisa teruskan. Jika tidak, maka kamu bisa segera mencari alternatif solusi.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Pertimbangan Sebelum Berutang
Utang memang boleh, tapi harus memenuhi 3 syarat utang sehat. Ya memang, lebih enak sih kalau enggak punya utang. Beban hidup ringan! Karenanya, ada beberapa pertimbangan penting yang harus dipikirkan sebelum berutang.
Sebagai manusia, sudah wajar kalau kita ini punya banyak keinginan. Kita sering kali butuh sesuatu yang harganya enggak terjangkau, sedangkan barang tersebut bisa jadi aset berharga di masa depan kita nanti. Rumah, misalnya. Beli rumah dengan uang cash? Ya, kalau bisa sih bagus banget! Tapi, buat sebagian (besar) orang, hal ini enggak mungkin dilakukan. Jadilah berutang.
Nggak masalah kok. Jadi, mari kita lihat beberapa pertimbangan sebelum berutang yang harus dipikirkan dengan saksama.
5 Pertimbangan Sebelum Berutang
1. Uangnya buat apa?
Sebelum berutang pastinya kamu harus tahu dulu, utangnya buat apa?
Ya masa sih, utang asal utang, tanpa tahu mau buat apa? Buat apa aja kek, buat beli barang-barang yang oke.
Barang apa?
Ingat, #TujuanLoApa? Segala hal keuangan selalu diawali dengan pertanyaan, tujuannya apa? Mau investasi, tujuannya apa? Mau utang, tujuannya apa?
Dengan adanya tujuan, kamu akan tahu seberapa kamu harus berutang. Dengan adanya tujuan, kamu juga bisa memanfaatkan uang hasil berutang dengan lebih baik dan pastinya lebih bermanfaat buatmu.
Setelah menentukan tujuan utang, pastikan kamu juga tahu, barang yang akan dibeli dengan uang hasil utang itu nantinya untuk apa.
Beda lo antara “beli laptop buat kerja, karena laptop yang lama udah lemot, ngehang melulu, akibatnya jadi telat terus setor kerjaan” dengan “beli laptop terbaru biar kalau dibawa ke kantor, orang-orang pada kagum dan gue pun jadi populer karena punya laptop canggih”.
2. Dari mana nanti uang untuk membayar kembali?
Setelah tahu tujuan apa, maka pertimbangkan hal ini juga sebelum berutang: dari mana nanti uangnya yang mau dipakai untuk mencicil atau membayar kembali pinjamannya?
Ini penting banget ya! Jangan sampai kamu berutang, tapi “liat nanti” buat bayarnya.
Ingat, berani utang, berani bayar.
Bisa saja kok misalnya nih, kamu berutang untuk liburan, karena uang bonus tahunanmu baru keluar bulan depan. Nah, pastikan uang bonusmu benar-benar cair di waktu yang ditentukan, dan pastikan juga uang bonusmu dipakai untuk membayar utang ya.
3. Berapa tingkat bunganya?
Pertimbangan ketiga sebelum berutang yang harus benar-benar diperhitungkan adalah tingkat suku bunga, jika kita memutuskan untuk mengembalikan pinjaman dengan cara mencicil.
Bandingkan tingkat suku bunga cicilan dengan standar tingkat suku bunga deposito dari BI. Masuk akal enggak?
Terus yang kedua–yang harus dipertimbangkan terkait tingkat suku bunga–adalah bunganya fixed atau floating? Flat atau efektif?
Mintalah simulasi angsuran pada si pemberi pinjaman, dan pelajari dengan saksama.
4. Utang di mana?
Hal keempat yang harus dipertimbangkan sebelum berutang adalah mau utang di mana, atau pada siapa?
Pada saudara atau teman, keluarga? Ke bank? Pinjol?
Pertimbangkan dengan hati-hati semua plus minusnya. Kalau mau ke bank, luangkan waktu untuk survei dan riset sebanyak-banyaknya. Bandingkan produk kredit satu sama lain.
Mau ke pinjol, well, harus lebih ekstra hati-hati lagi. Lebih baik, hindari pinjol ilegal. Cari tahu di website OJK, fintech mana saja yang sudah masuk ke dalam daftar mereka dan diawasi. Pastinya yang legal akan lebih aman. Jangan sampai menambah sejarah kelam pinjaman online.
Mau ke saudara, teman, atau keluarga? Pertimbangkan hubungan baik yang selama ini sudah terjaga ya. Jangan sampai rusak hanya karena utang.
5. Risiko
Nah, ini juga erat kaitannya dengan pertimbangan keempat tadi sih. Segala macam risiko harus dipertimbangkan dengan baik sebelum berutang.
Ada 2 risiko utama dalam berutang yang harus dipikirkan. Yang pertama, saat si peminjam meninggal. Pernah dengar, ada anak yang ditinggal orang tua dengan mewarisi utang-utangnya? Jangan sampai ini terjadi ya. Pikirkan alternatif solusi agar utang tidak diwariskan pada mereka yang tidak berkewajiban untuk membayar. Dengan membeli asuransi jiwa murni, misalnya.
Risiko kedua, adanya penurunan nilai dari barang yang kita beli dari hasil berutang. Misalnya, harga rumah saat dibeli ada di posisi Rp1 miliar. Karena adanya krisis dan kondisi tertentu, harga properti pun ambruk. Sehingga saat dijual kembali, harga rumah hanya di Rp500 juta, padahal masih ada sisa cicilan lagi. Apa yang harus dilakukan?
Nah, risiko-risiko seperti ini harus diperhitungkan dengan saksama sebelum berutang.
So, gimana nih? Sudahkah pertimbanganmu matang sebelum berutang? Kalau sudah, selamat menjalankan rencanamu untuk masa depan yang lebih baik!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Financial Clinic Workshop Modul 1 & 2 – Batch #2
Setelah sukses dengan Financial Clinic Workshop Modul yang diadakan Maret lalu, QM Financial kembali membuka kelas Financial Clinic Worskhop Modul 1&2 Batch #2 25-25 Agustus 2018. Di sini peserta akan belajar membuat PLAN ala Financial Planner. Peserta juga mempelajari THE FORMULA, rumus praktis dalam membuat rencana keuangan. Dengan THE FORMULA peserta dapat menghitung kebutuhan tujuan finansialnya dan membuat perencana keuangan sendiri. Selain itu ada studi kasus hasil pengalaman para trainer. Makin seru dengan diskusi dengan QM Planner di akhir sesi.
MODUL A: CASHFLOW | MODUL B: REKSA DANA DAN ASURANSI |
---|---|
|
|
Waktu dan Tempat Sabtu – Minggu, 25-26 Agustus 2018, pukul 08.30 – 17.00 Amaroossa Cosmo, Jakarta Berapa biaya investasinya? Early bird (sampai 16 Agustus 2018): Rp 3.500.000 / orang Normal: Rp 4.000.000 / orang
Ini kata mereka yang sudah bergabung di Financial Clinic Workshop Batch#1.
Financial Clinic Workshop ini sudah saya tunggu lama, sejak saya baca bukunya Mba Wina. Kelasnya menarik dan practical. Sudah terbayang action plan yang akan saya lakukan. A weekend well spent. Worth it!
-Eka Budiana
Owner Start Up, Jakarta
Dari Financial Clinic Workshop saya belajar bahwa produk harus melayani tujuan. Jangan keburu terlena dengan angka-angka yang menjanjikan. Pilih produk yang sesuai dengan tujuan keuangan.
-GKR Hayu
Manager IT, Yogyakarta
Yuk ikutan. Kapan lagi bisa belajar langsung membuat PLAN dari Ligwina Hananto dan QM Planner! Finance should be practical!
atau WhatsApp ke nomor 0811 1500 688 (Nita)