Selama Pandemi COVID-19, 81% Karyawan Mengaku Telah Mendapatkan Support yang Baik dari Perusahaan
Tidak terasa pandemi COVID-19 telah berlangsung satu tahun lebih sejak diumumkannya kasus pertama yang terjadi di Indonesia oleh Presiden Jokowi. Dari Wuhan, Tiongkok, COVID-19 telah menyebar ke berbagai negara termasuk di Indonesia. Indonesia memiliki kasus COVID-19 yang terus meningkat, bahkan kini telah menembus akumulasi kasus satu juta orang telah terinfeksi.
Selama pandemi COVID-19, pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan untuk mengendalikan penyebarannya. Salah satunya dengan menetapkan protokol kesehatan dan juga kebijakan work from home.
Pada akhirnya, dampak akibat pandemi ini pun terasa sampai ke berbagai bidang. Tidak hanya kesehatan, ekonomi dan kesehatan mental juga berdampak. Karyawan perusahaan adalah salah satu kelompok masyarakat yang ikut terdampak cukup parah oleh adanya pandemi ini. Beberapa karyawan harus work from home (WFH) atau bekerja dengan shift yang berbeda dari biasanya karena adanya ketentuan pembatasan jumlah karyawan perusahaan yang ada dalam ruangan.
Bagaimana Kondisi Karyawan Selama Pandemi COVID-19?
Menurut survei yang dilakukan pada perusahaan Edenred dalam laporan yang disebut “Power up your people: Your blueprint for peak performance in 2021”, dari 2000 orang yang melakukan jajak pendapat, hampir dua pertiga atau 64% karyawan perusahaan menyatakan bahwa mereka bekerja di rumah dalam 12 bulan terakhir. Ini menunjukkan hasil yang cukup berbeda jika dibandingkan survei pada awal 2020 yang memperoleh hasil lebih banyak karyawan perusahaan yang bekerja di luar rumah yaitu sekitar 61%.
Bekerja di situasi seperti ini ternyata membuat mental dari karyawan perusahaan mengalami gangguan. Berdasarkan hasil survei, seperempat jumlah responden yang berstatus karyawan ini menginginkan bantuan terkait kesejahteraan mental mereka, sementara 17% membutuhkan bantuan dalam menyesuaikan diri dengan kembali ke kantor di masa depan.
Dari pihak perusahaan sendiri, tidak perlu overthinking apakah kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan terkait operasional kerja selama ini masih belum tepat atau masih kurang membantu karyawan perusahaan saat WFH.
Survei menunjukkan bahwa secara keseluruhan, karyawan puas dengan dukungan yang diberikan untuk mengelola keseimbangan kehidupan kerja (73%), kerja kolaboratif (72%) dan kesejahteraan fisik (71%). Dalam laporan tersebut juga menyatakan bahwa 8 dari 10 pekerja perusahaan, atau sejumlah 81%, mengatakan bahwa pemilik perusahaan telah melakukan upaya yang baik untuk mendukung mereka selama setahun terakhir.
Kepedulian Perusahaan terhadap Kondisi Karyawan Adalah Penting
Direktur SDM Edenred UK, Alisdair Seenan berpendapat, jika perusahaan sudah berusaha membuat kebijakan-kebijakan selama WFH, maka juga harus dipastikan bahwa karyawan dan organisasi perusahaan berada di posisi yang baik untuk berkembang meskipun saat ini sedang ada pandemi COVID-19.
Peduli dengan karyawan perusahaan pastinya merupakan hal yang wajib dilakukan, dan nggak hanya ketika pandemi saja. Namun, selama pandemi, perusahaan memang sebaiknya lebih peduli, karena kondisi kesehatan mental karyawan bisa menjadi kurang stabil, akibat dari kondisi yang mengharuskan mereka bekerja dengan lingkungan kerja yang berbeda dari biasanya. Suasana di rumah atau kos tentunya akan berbeda dengan suasana di perusahaan. Ada kemungkinan karyawan perusahaan akan merasa terganggu ketika sedang bekerja.
Jika perusahaan dapat memberikan dukungan yang baik, maka tentunya akan ada banyak manfaat juga yang didapat. Salah satu manfaat yang dapat dirasakan adalah citra perusahaan semakin baik di mata karyawan dan juga calon karyawan berikutnya.
Survei menyebutkan bahwa 29% karyawan lebih positif memandang organisasi perusahaan mereka karena kebijakan-kebijakan atau tindakan-tindakan yang diambil perusahaan selama setahun terakhir.
Jika citra perusahaan baik maka tentu saja hal ini dapat membuat karyawan perusahaan semakin loyal. Loyalitas karyawan perusahaan akan berdampak baik bagi perusahaan. Karyawan perusahaan yang memiliki loyalitas tinggi akan bekerja lebih produktif, dan menambah dedikasi terhadap perusahaan. Mereka akan berpikir banyak kali untuk meninggalkan perusahaan, meskipun di luar sana banyak tawaran yang lebih menggoda.
Berdasarkan survei, sebanyak 24% mengatakan bahwa karyawan perusahaan cenderung akan lebih rela mendedikasikan dirinya untuk bekerja bagi kepentingan bersama, ketika perusahaan juga mau melakukan banyak investasi dalam mendukung karyawan.
Karyawan yang merasa bahagia akan bekerja dengan baik. Jadi sangat penting untuk memberikan dukungan bagi perusahaan karyawan.
Cara untuk Memberi Dukungan Lebih bagi Karyawan
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk memberikan dukungan kepada karyawan selama pandemi COVID-19 masih berlangsung.
Salah satunya dengan memberikan training keuangan untuk meningkatkan literasi finansial karyawan.
Mengapa training ini penting?
Pandemi COVID-19 memang memberikan dampak cukup kuat, terutama dari segi keuangan. Mungkin karyawan sekarang harus bekerja dari rumah—yang berarti ada beberapa insentif yang masih belum mereka dapatkan seperti ketika sebelum pandemi terjadi. Dinas luar berkurang, gaji yang harus dikurangi karena ada variabel komponen yang disesuaikan, dan seterusnya.
Mau tak mau, hal ini akan memengaruhi keseimbangan cash flow karyawan, sementara kebutuhan tetap meningkat. Karyawan harus disiapkan untuk menghadapi situasi krisis, karena situasi seperti ini akan berpeluang untuk terus terjadi. Jika karyawan tidak siap, apalagi tanpa disertai keterampilan pengelolaan keuangan yang mumpuni, bisa jadi karyawan akan menemui masalah keuangan.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Kepuasan Kerja Karyawan: Mengapa Penting dan Bagaimana Cara Meningkatkannya?
2016, Society for Human Resource Management (SHRM) melakukan survei atas kepuasan kerja karyawan dalam penelitian yang bertajuk Employee Job Satisfaction and Engagement Survey.
Dalam penelitian ini akhirnya fakta terungkap, bahwa ada beberapa hal terpenting yang berkontribusi besar terhadap tingkat kepuasan kerja karyawan. Gampangannya begini: kalau beberapa aspek ini dipenuhi atau terpenuhi, maka akan sangat besar kemungkinan karyawan akan enjoy bekerja di suatu perusahaan.
Aspek yang Memengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan
Apa saja aspek tersebut? Yah, sebenarnya sih ada 43 aspek dengan 37 faktor yang berpengaruh sih, tapi supaya enggak kepanjangan, kita fokus saja ke 10 teratas ya.
Aspek tersebut meliputi:
- Penghargaan oleh perusahaan: 67%
- Kompensasi dan gaji: 63%
- Bentuk imbalan lain: 60%
- Keamanan kerja: 58%
- Kepercayaan antara karyawan dan manajemen: 55%
- Kesempatan untuk mempergunakan keterampilan dan keahlian: 55%
- Stabilitas finansial perusahaan: 53%
- Hubungan karyawan dengan supervisor: 53%
- Rasa aman, tanpa kecemasan terhadap kekerasan: 50%
- Apresiasi ide oleh atasan: 49%
Sampai di sini, apakah ada sesuatu yang menarik?
Iya, ternyata bukan gaji yang jadi faktor penentu kepuasan kerja karyawan yang pertama, melainkan penghargaan. Meskipun iya, gaji ada di urutan kedua, tetapi faktanya banyak karyawan sebenarnya lebih mementingkan rasa dihargai oleh perusahaan, alih-alih pemberian gaji.
So, mungkin ini berarti gaji kecil nggak masalah, toh dengan keterampilan pengelolaan uang yang benar, pasti bisalah dipakai buat hidup. Gitu ya? Hazek.
Anyway, lalu bagaimana dengan di perusahaan yang ada di Indonesia? Apakah di perusahaanmu juga ada survei tingkat kepuasan kerja karyawan? Kalau iya, bagaimana hasilnya? Kalau belum, penasaran enggak, pengin mengetahui seberapa senang karyawan bekerja di perusahaan?
Definisi dan Pentingnya Kepuasan Kerja Karyawan
Kepuasan kerja dapat didefinisikan sebagai kebahagiaan karyawan dalam bekerja dan kepuasan karyawan dalam memenuhi kebutuhan mereka saat bekerja. Tidak hanya gaji dan tunjangan, ada banyak faktor yang memengaruhi kepuasan kerja.
Dari sisi karyawan sendiri, tak ada yang memungkiri bahwa setiap orang pasti ingin nyaman dalam bekerja dan mendapatkan kepuasan ketika melakukan setiap jenis pekerjaannya.
Pada akhirnya, kepuasan kerja karyawan dapat berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sayangnya, kepuasan kerja ini agak sulit dilihat secara kasatmata lantaran nggak semua karyawan mau terbuka. Bisa jadi memang kurang kesempatan untuk mengungkapkan apa yang menjadi hambatan mereka dalam bekerja, atau juga si karyawan sendiri yang merasa sungkan karena satu dan lain sebab.
Akan terlambat untuk bertindak, ketika lantas ada beberapa karyawan yang tiba-tiba mengajukan resign karena tidak mendapatkan kepuasan kerja, padahal sebelumnya tak menunjukkan tanda-tanda bahwa ada rasa kurang nyaman dalam bekerja.
Tentunya, turn over karyawan yang terlalu tinggi berdampak kurang baik untuk perusahaan, bukan?
Selain memengaruhi kinerja karyawan, kepuasan kerja juga akan memengaruhi branding perusahaan, baik secara internal atau eksternal. Karyawan yang merasa puas bekerja di perusahaan akan bangga akan tempatnya bekerja, dan memiliki kepercayaan tinggi saat membicarakan tempat kerjanya itu.
Mereka akan membicarakan hal-hal positif mengenai apa yang dirasakan selama bekerja kepada orang-orang yang mereka temui setiap hari.
Dengan demikian, dari beberapa fakta tersebut, kita bisa menyimpulkan bahwa saat kepuasan kerja karyawan tinggi maka loyalitas karyawan juga tinggi.
Cara Mengukur Tingkat Kepuasan Kerja Karyawan
Ketika berbicara mengenai kepuasan kerja karyawan, maka aspek terpenting adalah karyawan itu sendiri. Karena itu, survei pada karyawan bisa menjadi cara terbaik untuk mengukur tingkat kepuasan kerja mereka di perusahaan yang bersangkutan.
Berikut beberapa tip membuat survei untuk mengukur tingkat kepuasan kerja karyawan:
- Siapkan beberapa pertanyaan mengenai berbagai aspek terkait perusahaan, misalnya seperti sejauh apa mereka memahami cara kerja manajemen, juga pemahaman atas visi dan misi perusahaan, dan juga tentang motivasi mereka bekerja di perusahaan terkait.
- Jenis pertanyaannya bisa yang menggunakan angka untuk mengukur tingkat kepuasan, misalnya jawaban disediakan dari skala 1 sampai dengan 5 untuk beberapa macam pertanyaan.
- Sediakan pula beberapa pertanyaan yang memungkinkan untuk open question, artinya pertanyaan yang memungkinkan karyawan mengeluarkan pendapat mereka.
- Buatlah pertanyaan yang sejelas mungkin, sehingga karyawan dapat memahaminya dengan cepat dan jelas.
Salah satu pertanyaan yang harus ada adalah pertanyaan mengenai masalah dan kesulitan mereka saat sedang melaksanakan tugas masing-masing; cari tahu kendalanya di mana, dan apakah solusinya bisa datang dengan cepat.
Juga, tanyakan, jenis pengembangan diri seperti apa yang mereka butuhkan, sehingga mampu mendukung meningkatkan kepuasan kerja mereka.
Salah satu jenis pengembangan diri karyawan yang bisa ditawarkan oleh perusahaan agar dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan adalah training keuangan.
Mengapa Training Keuangan?
Karena bisa dilihat sendiri kan, bahwa kompensasi dan gaji merupakan salah satu faktor penentu kepuasan kerja karyawan. Tentu saja, hal ini harus lebih didukung lagi dengan memberikan bekal keterampilan pengelolaan keuangan yang lebih baik, agar nantinya tak hanya bisa dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari di masa sekarang, tetapi juga dapat menjamin masa depan mereka nantinya. Seperti dana pensiun, misalnya.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Motivasi Kerja Karyawan Harus Dijaga – Ini 5 Caranya!
Karyawan merupakan salah satu aset yang berharga bagi perusahaan, sehingga kinerjanya akan memberikan dampak bagi perusahaan. Salah satu hal yang memengaruhi hal ini adalah adalah motivasi kerja.
Sama seperti kendaraan yang membutuhkan bensin untuk berjalan, karyawan juga membutuhkan motivasi kerja yang harus ditumbuhkan. Memang mereka seharusnya bisa memotivasi diri mereka sendiri untuk senantiasa memberikan yang terbaik, namun adalah tugas perusahaan juga untuk memberikan dorongan positif agar mereka juga dapat berperforma baik.
Bagaimana caranya?
Berikut ini beberapa cara untuk mendorong motivasi kerja karyawan agar optimal
5 Cara Mendorong Motivasi Kerja Karyawan
1. Mendengarkan dan menghargai ide-ide karyawan
Setiap orang pasti ingin didengarkan, termasuk para karyawan. Faktanya, merasa didengarkan dan dihargai menjadi salah satu kebutuhan emosional manusia. Oleh sebab itu, berikan waktu sejenak untuk mendengarkan ide-ide mereka.
Mungkin hal ini sepele, tetapi faktanya, motivasi kerja karyawan dapat terkatrol dari hal-hal kecil seperti ini.
Mendapatkan ide bukanlah hal yang mudah dan terkadang terdapat proses berpikir dahulu sebelum ide tersebut muncul di pikiran mereka. Tentu, effort seperti ini harus diapresiasi dengan baik. Siapa tahu juga, ide-ide tersebut dapat diterapkan di perusahaan, ya kan?
Dengan demikian, mereka ikut merasa andil terhadap kelangsungan hidup perusahaan, dan hal itu berefek baik pada motivasi kerja mereka.
2. Menjaga hubungan sosial dengan baik
Manusia adalah makhluk sosial yang tidak dapat hidup tanpa orang lain. Dan, komunikasi dan interaksi adalah hal yang sangat penting dalam menciptakan hubungan sosial yang baik.
Peduli terhadap karyawan mampu menjaga hubungan sosial yang baik dan tentunya akan mendongkrak motivasi kerja mereka karena merasa dekat dengan perusahaan, bahkan bisa terbangun rasa ikut memiliki. Tentunya, ini hal baik yang akan memberikan efek yang baik pula bagi perusahaan.
Perusahaan dapat peduli terhadap karyawan melalui cara mengenal atau mengetahui kondisi keluarga mereka. Melalui hal tersebut maka ada peluang juga untuk mengenali kepribadian dan karakter karyawan, sehingga lebih mudah pula mengenali potensinya.
3. Memberikan apresiasi terhadap peningkatan kerja
Setiap orang pasti ingin diperhatikan, termasuk karyawan. Tunjukkan perhatian terhadap karyawan, memberikan benefit-benefit dan kompensasi yang dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Apalagi jika mereka telah menunjukkan kinerja yang bagus. In fact, sekecil apa pun peningkatan kerja mereka, hal tersebut merupakan prestasi yang patut diacungi jempol.
Memberikan bonus merupakan cara yang terbukti efektif dalam mendorong motivasi kerja karyawan, sekaligus memberikan apresiasi. Tentu saja, harus sesuai dengan kebijakan perusahaan. Bagi karyawan, insentif atau bonus dapat memotivasi mereka karena mereka menganggap bahwa segala usaha yang dilakukannya dihargai perusahaan. Ada kepuasan tersendiri bagi karyawan saat mendapatkan bonus.
Karenanya, kalau memang kebijakan ini belum ada dalam perusahaan, bisa mulai dipertimbangkan.
4. Membuat suasana kerja yang menyenangkan
Suasana kerja merupakan faktor eksternal yang juga terbukti mampu mendorong motivasi kerja karyawan.
Karyawan akan mendapatkan dorongan dari luar untuk mengeluarkan semangat mereka dalam menyelesaikan beberapa pekerjaan. Suasana kerja yang nyaman tidak hanya diciptakan oleh karyawan, namun akan lebih banyak meminta peran serta perusahaan juga untuk mewujudkannya.
Kenali kebutuhan karyawan, dan ciptakan budaya kerja yang humanis. Ciptakan suasana positif di setiap kesempatannya. Memang akan ada tantangannya tersendiri, tetapi perusahaan dapat melibatkan karyawan dalam usaha menciptakan suasana kerja yang menyenangkan ini.
5. Memberikan pelatihan yang sesuai
Kinerja karyawan sangat berpengaruh terhadap perusahaan. Kemampuan dan pengetahuan yang mereka berikan dapat memajukan perusahaan. Oleh sebab itu, dorong motivasi kerja mereka dengan memfasilitasi tambahan pengetahuan dan keterampilan yang mereka perlukan. Dorong karyawan untuk terus belajar dan berkembang.
Beberapa perusahaan sering memberikan pelatihan atau kursus bagi karyawan, bahkan masuk ke dalam agenda rutin. Selain untuk menambah keterampilan yang dibutuhkan, saat pelatihan ini juga jadi kesempatan perusahaan untuk lebih dekat dan memberikan semangat bagi karyawannya.
Salah satu pelatihan yang bisa diberikan oleh perusahaan adalah training keuangan.
Keuangan merupakan hal yang sangat penting bagi karyawan. Masalah keuangan yang timbul dan terjadi pada karyawan dapat memengaruhi kinerja mereka. Misalnya saja, ada yang sudah bekerja beberapa tahun namun merasa bahwa gajinya tak pernah cukup. Atau, bahkan terlibat utang.
Padahal, gaji belum cukup tidak selalu berarti perusahaan terlalu kecil dalam memberikan nominal gaji, namun bisa jadi karena mereka kurang mampu mengelola keuangan mereka dengan baik. Begitu juga soal utang. Bisa jadi, karena mereka kurang bisa mengatur cash flow dengan baik.
Perusahaan bisa memberikan pelatihan keuangan kepada karyawan supaya mereka mampu mengelola keuangan dengan lebih baik lagi, sehingga mampu mengatasi masalah-masalah keuangan ini. Minimalkan efek masalah keuangan pada karyawan, sehingga mereka lebih memiliki motivasi kerja dan lebih produktif.
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Bangun Loyalitas Karyawan dengan 5 Hal Berikut
Karyawan merupakan salah satu aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Namun, jika tidak dikelola dengan baik, maka loyalitas karyawan akan rendah dan tingkat turnover karyawan bisa tinggi.
Loyalitas karyawan yang rendah akan membawa dampak kurang baik bagi perusahaan, baik itu secara materi ataupun bukan.
Jika sebuah perusahaan ingin agar karyawan betah, sehingga tak harus kehilangan karyawan yang sudah berpengalaman dan menghabiskan banyak waktu untuk rekrutmen, maka perusahaan tersebut perlu membangun loyalitas karyawan.
Lalu, bagaimana cara membangun loyalitas karyawan yang paling efisien?
Berikut ini adalah beberapa cara untuk membangun loyalitas karyawan
Memberikan Kesempatan Kepada Karyawan untuk Terlibat
Karyawan adalah aset terbesar karena mereka dapat menjadi keunggulan kompetitif perusahaan. So, membuat karyawan merasa bahwa mereka merupakan bagian dari perusahaan adalah penting.
So, libatkan mereka dalam misi atau proyek besar perusahaan. Jika perusahaan memiliki proyek, sebaiknya berikanlah mereka tugas yang tepat.
Tugas yang tepat adalah tugas yang sesuai dengan kemampuan mereka. Karyawan akan merasa dihargai jika mendapat kepercayaan untuk menyelesaikan suatu proyek. Jika karyawan merasa dihargai maka karyawan akan semakin loyal terhadap perusahaan.
Apresiasi
Nah, yang kedua ini ada kaitannya dengan poin pertama di atas.
TinyPulse telah melakukan survei dengan subjek karyawan. Hasil survei tersebut cukup menarik, karena hanya 12,4 % karyawan semakin loyal setelah mereka sukses melakukan pekerjaan besar dan diberi pengakuan dan apresiasi dari perusahaan
Ya memang sih. Salah satu kebutuhan emosional manusia adalah merasa dihargai.
Mungkin hal ini sepele, namun memberikan apresiasi kepada karyawan akan memberikan dampak yang cukup signifikan lho. Jika selama ini perusahaan belum terbiasa memberikan apresiasi, maka mulailah untuk memberikan apresiasi dari hal-hal kecil dulu. Seperti sapaan dan pujian. Berikutnya, bonus.
Apresiasi seperti ini dapat membuat karyawan merasa apa yang telah dia lakukan kepada perusahaan terlihat sehingga akan meningkatkan loyalitas karyawan.
Gaji yang Seimbang
Hal pertama yang dapat digunakan untuk membangun loyalitas karyawan adalah memberikan gaji sesuai peraturan dan kesepakatan.
Tak dapat dimungkiri kan, bahwa salah satu alasan mengapa karyawan mau bertahan di sebuah perusahaan adalah upahnya. Bagaimanapun, karyawan bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Uang adalah elemen penting yang dapat digunakan sebagai kontrol yang signifikan untuk kehidupan.
Belum lagi, untuk karyawan yang sudah berkeluarga. Mereka tentunya berusaha memberikan apa yang terbaik bagi keluarganya—anak-anaknya. Mereka juga akan melakukan apa pun untuk memastikan bahwa anak-anaknya memiliki masa depan yang cemerlang.
Karena itu, mereka akan mengukur layak tidaknya sebuah perusahaan diberikan loyalitas dari gaji yang diberikan.
Pengembangan Karyawan
Namun, kadang, meski gaji yang diberikan sudah sesuai kesepakatan dan aturan resmi, rasanya gaji masih kurang terus juga.
Nah, perlu diketahui, bahwa salah satu alasan yang juga dapat menyebabkan rendahnya loyalitas karyawan terhadap perusahaan adalah karyawan merasa kurang dipahami kebutuhannya oleh perusahaan. Seperti misalnya, dalam hal gaji yang kurang memuaskan ini.
Namun, kalau memang sudah sesuai dengan kesepakatan dan aturan, menaikkan gaji lagi bukanlah solusi yang pas. Lalu, bagaimana cara membantu mereka?
Untuk memenuhi “kebutuhan” karyawan yang satu ini, sekaligus memberikan pembimbingan terhadap pengelolaan gaji, maka training pengelolaan keuangan pribadi bisa jadi solusi yang baik.
Pelatihan atau training keuangan dapat membantu karyawan untuk belajar mengelola keuangan dengan baik. Jika karyawan terbebas dari masalah keuangan, dan merasa puas dengan gajinya, maka mereka pun akan bisa bekerja dengan lebih fokus dan produktif. Tak hanya gaji yang harus dikelola dengan baik lo, tetapi juga bonus-bonus.
Semakin produktif karyawan, semakin mereka merasa ikut andil dalam kesuksesan bisnis perusahaan, loyalitas karyawan pun semakin tinggi.
Jenjang Karier
Hidup ini seperti berjalan di antara anak tangga. Seseorang harus bergerak ke atas untuk mencapai tujuan. Bekerja di perusahaan yang memiliki jenjang karier yang jelas bagi karyawannya akan membangun loyalitas karyawan dengan cepat.
Sebaiknya setiap perusahaan memiliki rencana bagi setiap karyawannya di masa yang akan datang. Jenjang karier bagi karyawan ini bisa disesuaikan dengan kemampuannya dan berapa lama dia bekerja. Lama waktu bekerja tentunya akan memengaruhi pengalaman kerja seseorang. Oleh sebab itu seseorang yang telah lama bekerja di perusahaan akan berharap lebih pada perusahaan yaitu peningkatan karier.
Jika dari awal jenjang karier ini sudah jelas, karyawan akan lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaannya dengan baik, dan berpotensi tidak tergiur untuk pindah ke perusahaan lain.
Itulah hal-hal yang dapat membangun loyalitas karyawan.
Ingin memberikan training keuangan untuk membangun loyalitas karyawan? Ataukah, punya kebutuhan training finansial yang lain? Sila kontak WA 0811 1500 688 untuk mendiskusikan kebutuhan training finansialmu. Semua modul dibuat SIMPEL, PRAKTIS, dan tentu saja FUN!
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
Investasi Peningkatan Keterampilan Mengelola Keuangan Karyawan, Ini Dia 5 Manfaat Bagi Perusahaan
Apa hubungan perkembangan perusahaan dan keterampilan mengelola keuangan pribadi karyawan? Banyak.
Karyawan adalah aset perusahaan yang paling berharga; aset yang harus senantiasa dikembangkan dari waktu ke waktu. Sebuah perusahaan bisa beroperasi dengan baik ketika ada orang-orang yang bekerja untuk kepentingan bersama di dalamnya–juga dengan performa yang baik.
Sementara, pengelolaan keuangan pribadi karyawan sangat berpengaruh pada performa mereka saat bekerja di kantor. Dengan demikian, kedua hal tersebut saling berhubungan erat, dan saling memengaruhi.
Namun, karyawan sendiri memang merupakan individu yang unik–yang kadang tak lepas dari permasalahan pribadi. Termasuk masalah keuangan.
Coba yuk, disimak video yang membahas tentang masalah keuangan yang sering dialami oleh karyawan berikut ini, untuk penjelasan singkatnya.
Yes, Virginia Tech Study di Amerika Serikat pernah mengadakan penelitian, bahwa sebuah perusahaan bisa merugi sampai dengan USD450 setiap harinya, lantaran kenaikan ketidakhadiran karyawan dan penurunan produktivitas yang diakibatkan oleh masalah keuangan pribadi.
Empat ratus lima puluh dollar per hari, berarti perusahaan bisa rugi lebih dari Rp157 juta setiap minggunya. Bukan angka yang kecil lo!
So, bagaimana cara perusahaan untuk menekan peluang kerugian ini? Of course, dengan berinvestasi untuk peningkatan keterampilan mengelola keuangan pribadi para karyawan.
Berikut beberapa manfaat yang bisa didapatkan oleh perusahaan ketika berinvestasi pada peningkatan keterampilan mengelola keuangan karyawan.
Manfaat Perusahaan yang Berinvestasi untuk Meningkatkan Keterampilan Mengelola Keuangan Karyawan
Memudahkan perusahaan dalam pencapaian target
Masih dalam penelitian yang sama, terungkap bahwa satu dari 4 karyawan mengalami stres lantaran masalah pengelolaan keuangan pribadi. Akibatnya, produktivitas terganggu yang menyebabkan performa perusahaan secara keseluruhan juga tak bisa maksimal. Kalau sudah begini, target bisnis perusahaan juga tak akan tercapai dengan baik.
Dengan “menghilangkan” masalah keuangan, maka perusahaan sudah mengurangi penyebab stres yang dialami oleh karyawan. Tanpa terganggu oleh masalah keuangan, karyawan dapat fokus pada tugas masing-masing dengan lebih baik.
Mudah dalam identifikasi potensi karyawan
Adanya upaya peningkatan skill karyawan—skill apa pun itu, termasuk juga skill mengelola keuangan pribadi—akan mempermudah pihak perusahaan untuk melihat potensi yang dimiliki oleh masing-masing karyawan secara realistis.
Dengan tidak adanya beban masalah keuangan, setiap karyawan akan dapat memberikan performa mereka yang sebenar-benarnya, sehingga akan mempermudah perusahaan mengidentifikasi potensi dan kemudian merencanakan untuk peningkatan skill lain yang kurang.
Dapat mendorong peningkatan performa karyawan
Semakin “terbebas” dari masalah keuangan, semakin fokus karyawan pada tugas mereka di kantor, semakin baik pula performa yang bisa mereka lakukan. Semakin “terbebas” dari masalah keuangan, karyawan juga akan semakin percaya diri untuk memberikan yang terbaik, karena mereka merasa mampu secara mental, menghadapi tantangan yang ada.
Masalah keuangan saja mereka bisa atasi, apalagi masalah yang lain. Betul nggak?
Perusahaan pun pada akhirnya juga bisa berfokus pada pengelolaan aset karyawan dengan lebih baik.
Semakin terampil, perusahaan akan semakin efisien
Dengan semakin terampilnya karyawan mengelola keuangan pribadi mereka masing-masing, perusahaan pun akan semakin efisien operasionalnya.
Karyawan yang merasa aman akan keuangannya akan lebih cenderung untuk menghindari melakukan fraud dan kecurangan. Bahkan mereka akan berusaha untuk bisa menekan biaya operasional demi lebih efisiensinya biaya.
Dengan sadarnya karyawan akan pentingnya pengelolaan keuangan pribadi, dana pensiun pun mereka sadar untuk mempersiapkannya secara mandiri, meski sudah termasuk dalam benefit kompensasi dari kantor juga.
Tentunya, hal ini akan membuat semua pihak yang berperan dalam operasional bisnis di perusahaan merasa secure, bukan?
Membantu penentuan masa depan perusahaan
Pada akhirnya, masa depan perusahaan menjadi lebih mudah untuk direncanakan ketika karyawannya memiliki keuangan yang stabil, jauh dari masalah keuangan berat yang bisa menimbulkan stres.
Bagaimana? Tertarik untuk berinvestasi dalam peningkatan skill mengelola keuangan pribadi karyawan di perusahaan Anda? QM Financial akan dengan senang hati membantu.
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Masa Krisis, Ini Pentingnya Menyiapkan Karyawan untuk Menghadapinya
Masa krisis pandemi memaksa banyak pihak untuk mengubah kebiasaan, keputusan, dan berbagai aspek dalam hidup, termasuk dalam bisnis. Apalagi dengan prediksi pasti bahwa Indonesia sudah ikut terjebak di jurang resesi di kuartal III tahun 2020 ini. Membuat pemilik bisnis dan pihak manajemen mana pun jadi harus ekstra kerja keras menyiasati kondisi.
Ya, saat ini, semua perusahaan tampaknya harus berjuang untuk mengambil kebijakan-kebijakan tertentu agar tetap survive melalui masa krisis yang belum pasti kapan akan segera berakhir. Tapi bagaimanapun, sebisa mungkin bisnis tetap berjalan. Banyak orang sudah menggantungkan hidup mereka pada perusahaan, bukan?
Karenanya, ada beberapa hal yang seharusnya sudah mulai dilakukan, demi tetap bertahan. Salah satunya adalah dengan menyiapkan karyawan supaya tetap bisa melalui masa krisis bersama dengan baik.
Apa sih pentingnya menyiapkan karyawan menghadapi masa krisis seperti ini?
Selain karena karyawan adalah aset terbesar perusahaan yang harus dikelola dengan baik dan mendapatkan prioritas perhatian utama, ada beberapa alasan kuat berikut mengapa perusahaan harus segera memberikan dukungan terhadap karyawan di masa krisis. Di antaranya:
- Dengan persiapan yang baik, maka tingkat kecemasan yang mungkin timbul lantaran harus menghadapi masa-masa sulit ke depannya bisa ditekan. Dengan minimnya rasa cemas dan kemudian muncul rasa aman, karyawan pun dapat tetap menjaga produktivitas kerja meskipun harus bekerja di bawah tekanan krisis.
- Dengan adanya persiapan menghadapi masa krisis yang baik, dan karena karyawan secara individu juga sudah siap dan dibekali dengan hal-hal yang diperlukan, maka perusahaan akan dapat mengambil langkah-langkah antisipatif dengan lebih dini dan strategis, sehingga akan dapat mengurangi efek krisis yang bisa memberikan dampak pada perusahaan secara keseluruhan.
- Saat karyawan sudah siap menghadapi krisis, apa pun bentuknya, maka saat itu pula karyawan sudah siap untuk diajak berkomunikasi dan bekerja sama untuk kepentingan bersama. Untuk mengubah strategi bisnis pun jadi tak ada kendala yang terlalu berarti. Karyawan sudah siap dengan konsekuensi, tinggal pihak manajemen saja yang harus menyesuaikan dengan situasi dan kondisi. Tentunya, dengan begini, perubahan akan lebih mulus untuk dijalankan. Betul?
- Dengan karyawan yang sudah siap menghadapi masa krisis, lingkungan kerja yang aman pun akan lebih mudah terwujud.
Lalu apa yang bisa dilakukan oleh perusahaan untuk menyiapkan karyawan dalam menghadapi masa krisis? Ada beberapa hal yang bisa dilakukan.
1. Tingkatkan intensitas dalam berkomunikasi
Komunikasi akan berperan penting dalam manajemen krisis–apa pun bentuk krisis yang dihadapi. Saat krisis datang, stres dan tekanan bisa jadi akan lebih sering muncul. Inilah yang bisa mengganggu lancarnya komunikasi. Karena itu, temukan model komunikasi yang paling baik bagi karyawan di perusahaan.
Akan lebih mudah untuk mengelola bisnis, ketika semua orang dapat terbuka dan memiliki skill komunikasi yang baik, sehingga satu sama lain bisa saling memahami dan akhirnya bisa saling mendukung.
2. Siapkan alur kerja yang fleksibel tetapi kuat
Jika memungkinkan, potong alur kerja yang terlalu panjang. Prosedur-prosedur disederhanakan, SOP dibuat lebih fleksibel, namun harus tetap kuat agar semua tetap bisa berjalan dengan lancar.
Sistem dan alur kerja yang lebih sederhana dan tidak terlalu panjang bisa jadi langkah efisiensi yang paling baik di masa krisis–menghemat energi, tenaga, pikiran, hingga cost.
Memang tak semua jenis pekerjaan bisa disederhanakan. Karena itu, kita sebut “yang fleksibel”, disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan tentunya kemampuan sumber daya manusia yang ada.
3. Bekali karyawan dengan training keuangan yang cukup
Coba yuk, simak dulu video berikut, yang menjelaskan masalah keuangan yang umum dihadapi oleh karyawan.
Di masa krisis ini, yang paling penting dari semuanya, bekali karyawan dengan training keuangan yang cukup. Sudah cukup aware kan, bahwa karyawan yang mengalami masalah keuangan cenderung akan menunjukkan performa kerja yang kurang optimal di kantor?
Apalagi di masa krisis, yang rentan melahirkan masalah keuangan baru bagi karyawan. Tak perlu heran, ketika masalah mereka pun muncul satu per satu ke permukaan. Momok yang paling besar di sini–yang harus segera diwaspadai–adalah utang, yang peluangnya akan membesar seiring kesulitan keuangan yang dialami oleh karyawan.
Lalu, apa saja yang perlu dibekalkan dalam training keuangan karyawan? Di antaranya:
- Pengelolaan gaji yang lebih efektif
- Pembangunan dana darurat
- Pentingnya asuransi
- Strategi investasi di masa sulit
- Pengelolaan aset
Kesemua hal tersebut bisa dipelajari bersama QM Financial dalam sebuah training karyawan yang dikemas interaktif dengan silabus yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Keamanan Finansial Membuat 92% Karyawan Bisa Bekerja dengan Bahagia
Ada survei yang pernah dilakukan oleh Net Impact yang menyebutkan bahwa 92% karyawan akan dapat bekerja dengan bahagia (dan produktif) ketika mereka telah mencapai keamanan finansial.
Ini menarik, karena di grafik yang sama ada menyebutkan “wealth” yang berarti kekayaan. Ternyata wealth dan financial security ini dua hal yang berbeda.
Jadi, apa itu financial security, alias keamanan finansial ini?
Menurut Yahoo Finance sih seperti ini.
Financial security means having enough money to fund your lifestyle, as well as work toward your financial goals.
Kalau diterjemahkan dengan bebas, keamanan finansial adalah memiliki cukup uang untuk membiayai lifestyle kita, sekaligus juga untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan kita. Intinya adalah pada kata “cukup”. Berbeda pastinya dengan “wealth” alias kekayaan, yang memiliki konotasi “berlebih”.
Dari sini sebenarnya kita bisa simpulkan, bahwa banyak karyawan sebenarnya sudah lumayan puas dengan “cukup”. Mau belanja kebutuhan sehari-hari, cukup. Mau jajan-jajan kopi, cukup. Mau beli sepeda, cukup. Mau beli rumah, cukup. Mau jalan-jalan keluar negeri, cukup.
Gitu kan ya?
Lalu, bagaimana sih seseorang bisa mencapai keamanan finansial ini?
Masih menurut situs yang sama, karyawan dapat mencapai keamanan finansial ketika:
- Masa pensiunnya terjamin
- Tidak terlilit utang
- Penghasilan sesuai; sesuai dengan effort yang dikeluarkan, pun sesuai dengan harga barang kebutuhan di pasar.
Hmmm, sepintas lalu memang simpel sih. Tapi, itu PR besar juga, ya kan? Dari sisi karyawan, tentulah banyak yang harus diusahakan untuk bisa mendapatkan keamanan finansial ini. Di antaranya, meningkatkan skill untuk mengelola gaji.
Lalu, bagaimana dengan perusahaan? Kalau karyawan bisa bekerja dengan happy, sudah barang tentu produktivitas meningkat, bukan? Kalau produktivitas meningkat, maka sudah pasti juga akan berimbas pada bisnis perusahaan itu sendiri.
Hal ini berarti menjadi tugas perusahaan juga untuk mendorong karyawan mencapai keamanan finansial. Dengan cara apa? Mari kita lihat.
5 Cara Bantu Karyawan Mewujudkan Keamanan Finansial
1. Berikan training pengelolaan gaji
Gaji memang sudah seharusnya menjadi hak karyawan sebagai imbalan atas jasa mereka bekerja di kantor. Tetapi, tanpa pengelolaan yang baik, gaji besar sekalipun tidak akan banyak membawa perubahan dalam hidup seorang karyawan. So, dari sini sudah bisa disimpulkan, bahwa keterampilan mengelola gaji ini sangat penting.
Namun, sayangnya, enggak semua karyawan sadar akan pentingnya soft skill satu ini. Karena itu, menjadi tugas dari perusahaan untuk membawa kesadaran ini pada karyawan.
Berikan training pengelolaan gaji secara komprehensif bagi karyawan agar keamanan finansial mereka tercapai. QM Financial dapat membantu untuk memberikan program edukasi keuangan di perusahaan loh! Jika tertarik, sila langsung mengirimkan pesan WhatsApp ke 0811 1500 688. Kelasnya bisa diadakan secara online, sehingga tetap aman di masa pandemi seperti ini.
2. Ajak belajar investasi
Investasi menjadi jalan terbaik untuk menyiapkan masa pensiun yang sejahtera. Perusahaan tentunya sudah mengikutsertakan karyawan dalam program BPJS Ketenagakerjaan sebagai kewajiban. Namun, akan lebih lengkap lagi jika perusahaan juga memberikan dorongan untuk karyawan berinvestasi secara mandiri.
Karena selain untuk mengamankan dana pensiun, investasi yang dikelola dalam instrumen yang tepat, akan membantu juga untuk mewujudkan tujuan keuangan yang lain, baik jangka pendek maupun jangka panjang.
Butuh pengetahuan yang cukup agar investasi bisa dimanfaatkan sehingga keamanan finansial tercapai. Ketidaksesuaian investasi dengan tujuan finansial akan berbuah gagalnya rencana keuangan. Sayangnya, hal ini belum banyak yang menyadari.
QM Financial juga bisa membantu untuk memberikan edukasi investasi bagi karyawan, selain memberikan training pengelolaan gaji. Boleh hubungi nomor WhatsApp di atas jika tertarik ya.
3. Dorong untuk punya dana darurat
Dana darurat ini sangat penting, terutama di masa-masa sulit seperti saat awal pandemi yang lalu, contohnya. Apakah semua karyawan sudah memilikinya? Khawatirnya sih belum.
Masih banyak karyawan yang belum sadar pentingnya dana darurat–dana “menganggur” di tabungan yang seharusnya bisa dipakai untuk senang-senang, atau malah diputar lagi. Padahal dana darurat seharusnya memang “menganggur” saja di tabungan, dan dipakai kalau ada kebutuhan yang mendesak.
Saat tiba waktunya lagi sulit, jadi bingung kan?
Perusahaan bisa mengingatkan karyawan akan arti penting dana darurat ini, untuk memberikan keamanan finansial pada karyawan terutama di masa sulit.
4. Beri benefit untuk sektor kesehatan
Kesehatan–meski sekilas tampak tidak berkaitan dengan keamanan finansial, tetapi jadi satu hal yang penting juga loh, untuk lebih diperhatikan. Karyawan yang kurang sehat, selain akan dapat menurunkan produktivitas, juga akan bisa membuat keuangannya “kecolongan”. Apalagi jika si karyawan yang bersangkutan tidak memiliki asuransi kesehatan.
Pihak perusahaan memang sudah diwajibkan untuk mengikutsertakan setiap karyawannya dalam program BPJS Kesehatan. Perlu juga dipertimbangkan, apakah masih butuh benefit kesehatan yang lain? Misalnya, tambahan penggantian obat untuk sakit-sakit ringan yang obatnya bisa dibeli dengan bebas? Atau, tambahan multivitamin? Mungkin penyediaan buah-buahan dan katering sehat untuk makan siang?
Banyak hal bisa ditambahkan sebagai benefit, sehingga karyawan pun “tidak perlu” sampai sakit.
5. Beri kesempatan untuk punya side hustle dengan bijak
Menambah penghasilan bisa menjadi salah satu cara agar keamanan finansial tercapai. Jika memungkinkan, perusahaan juga bisa memberi peluang bagi karyawan untuk melakukan side hustles, tentu saja dengan kebijakan-kebijakan tertentu yang tidak mengganggu operasional perusahaan ya.
Nah, bagaimana? Siap untuk bersama-sama mencapai keamanan finansial yang bisa bikin kita semua hepi ini?
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
5 Kebijakan Perusahaan yang Perlu Dimiliki Terkait Kembalinya Karyawan ke Kantor
Indonesia sudah mulai memasuki masa new normal. Namun, kita harus paham bahwa hal ini bukan karena virus corona sudah dapat dikendalikan, tetapi lebih demi alasan ekonomis. Karena itu, perlu adanya beberapa penyesuaian kebijakan perusahaan terkait kembalinya para karyawan ke kantor.
Tentu saja kita enggak mau kan, karyawan kembali bekerja dengan perasaan waswas terekspos pada COVID-19? Kebayang deh, jika karyawan tak merasa aman dan nyaman dalam bekerja, mereka pasti nggak akan bisa produktif.
Jadi, apa saja yang harus diperhatikan oleh perusahaan terkait pemberlakuan the new normal ini?
5 Kebijakan Perusahaan yang Perlu Diambil di Masa New Normal
1. Berikan jaminan keamanan dengan melengkapi sarana sesuai protokol kesehatan
Ada beberapa hal terkait protokol kesehatan yang harus dipatuhi baik oleh pekerja maupun pemberi kerja selama masa new normal ini. Simak dalam infografis yang diambil dari situs Kompas.com ini ya.
Nah, merujuk pada beberapa protokol kesehatan di atas, beberapa kebijakan perusahaan pun harus diambil agar sesuai. Di antaranya:
- Mengatur jarak antarmeja kerja karyawan, agar satu sama lain tetap bisa menjaga jarak setidaknya 1 meter.
- Penyediaan alat-alat kebersihan dan kesehatan yang lengkap di kantor, mulai dari menyediakan masker kain, face shield, hand sanitizer, hand soap, tirai mika, thermogun, dan lain-lain.
- Pastikan area kerja dibersihkan secara menyeluruh dan rutin setiap pagi dan sore.
Penyediaan alat dan penyesuaian area kerja agar sesuai dengan protokol kesehatan ini tentunya enggak mudah dan butuh waktu. So, koordinasikan dengan tim terkait agar segera bisa direalisasikan ya.
Adalah penting untuk memberikan jaminan keamanan dan kesehatan untuk para karyawan ketika mereka sudah kembali beraktivitas di kantor, agar kinerjanya tetap terjaga dan produktif, tanpa perasaan waswas.
2. Beri keleluasaan untuk work from home, terutama jika karyawan merasa kurang enak badan
Tubuh yang kurang fit akan dengan mudah terpapar oleh virus. Tak hanya tak aman untuk diri sendiri, hal ini juga untuk melindungi karyawan yang lain, agar tak tertular apalagi jika penyebab tak enak badan ini adalah virus (jenis apa pun).
Karena itu, berikan kelonggaran bagi karyawan yang merasa badan kurang fit untuk bekerja dari rumah. Buat SOP yang resmi dan jelas mengenai kebijakan perusahaan yang satu ini, agar dapat dipahami oleh semua karyawan.
3. Berikan benefit tambahan
Adalah penting bagi karyawan dan siapa pun yang berada di kantor untuk menjaga kesehatannya masing-masing. Maka, pastikan mereka memiliki gaya hidup bersih dan sehat–terutama selama para karyawan ini berada di kantor.
Beberapa benefit bisa ditambahkan–selain benefit yang sudah ada sebelumnya, seperti tunjangan kesehatan dan penggantian obat–dalam kebijakan perusahaan. Misalnya saja, penyediaan vitamin secara gratis untuk seluruh karyawan. Atau penyediaan buah-buahan di hari-hari tertentu.
Atau, usahakan katering kolektif, yang vendornya diseleksi dengan ketat. Pastikan menu-menu yang disiapkan sesuai dengan syarat gizi dan nutrisi yang dianjurkan. Kalau ada karyawan yang punya usaha sampingan berupa katering, nah, lumayan juga tuh. Sekalian mendukung bisnisnya kan? Nggak ada salahnya juga kok.
Di hari-hari tertentu di setiap minggu atau bulan, adakan olahraga bareng, tentunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Misalnya, yoga bareng, atau senam di halaman kantor dengan mendatangkan instruktur khusus. Hmmm, bisa dijadikan sebagai agenda tetap yang seru, ya kan?
4. Kurangi acara/event offline
Terutama sih yang menuntut banyak kontak fisik. Jika sebelumnya sudah sering meeting online, maka ada baiknya kebijakan perusahaan disesuaikan agar kebiasaan ini diteruskan saja, alih-alih mengadakan meeting offline dalam ruangan tertutup.
Begitu juga dengan training-training yang diadakan untuk meningkatkan kompetensi karyawan. Jika sebelumnya diadakan secara offline, sekarang juga bisa diadakan secara online.
Salah satunya training keuangan. QM Financial bisa banget lo, diminta untuk memberikan edukasi literasi keuangan untuk karyawan melalui online training. Kami punya fasilitasnya dan tentu saja materi yang sangat applicable, terutama dalam rangka mengelola keuangan pribadi di masa new normal yang serbaberubah seperti ini. Jika tertarik, sila langsung kirim pesan WhatsApp ke 0811 1500 688 ya.
5. Kurangi jam kerja/shift
Sebisa mungkin kebijakan perusahaan harus disesuaikan juga terkait panjangnya jam kerja. Mungkin bisa tetap nine to five, seperti sebelumnya, hanya saja harus meniadakan lembur.
Efektifkan waktu kerja siang untuk menyelesaikan pekerjaan, sehingga ketika waktunya pulang, karyawan dapat beristirahat dengan cukup tanpa terbebani oleh pekerjaan yang tertunda.
Jika memang harus ada shift, pastikan karyawan yang bekerja harus yang berusia kurang dari 50 tahun, sesuai dengan protokol kesehatan yang dianjurkan oleh pemerintah. Masukkan hal ini dalam SOP, sehingga setiap karyawan paham betul mengenai kebijakan perusahaan yang satu ini.
Nah, semoga kita semua selalu diberik kesehatan ya, sehingga bisa bekerja dengan baik.
Yuk, belajar mengelola keuangan dengan lebih baik lagi! Ikuti kelas-kelas finansial online QM Financial, pilih sesuai kebutuhanmu.
Stay tuned di akun Instagram QM Financial untuk berbagai update dan info seputar keuangan, agar kita lebih bijak dalam mengambil keputusan penting untuk hidup kita ke depan.
6 Upaya Menciptakan Budaya Kerja yang Positif untuk Mengembangkan Potensi Karyawan
Budaya kerja perusahaan yang positif ibarat tulang punggung semua jenis bisnis. Bisa dibilang, perusahaan-perusahaan besar mungkin dapat mengandalkan jumlah gaji besar dan berbagai tunjangan demi mempertahankan ataupun merekrut orang untuk bergabung, namun perusahaan kecil biasanya harus bergantung pada budaya kerja perusahaan yang positif demi mendorong karyawannya agar tetap bertahan.
So, jika Anda memiliki jenis usaha kecil apa pun, Anda tahu betapa pentingnya untuk dapat merekrut orang yang tepat untuk bergabung menjadi karyawan. Dan, setelah mendapatkan karyawan yang bisa berkontribusi untuk perusahaan, berikutnya ada sejumlah PR yang harus Anda lakukan demi bisa mengelola aset terbesar perusahaan ini, terutama jika mereka adalah karyawan terbaik.
Berikut ada 6 cara perusahaan dapat menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang positif sehingga dapat menghindari turnover karyawan yang tinggi
1. Apresiasi terhadap karyawan
Seseorang akan dapat menghargai orang lain, jika ia lebih dulu mendapatkan apresiasi atas apa yang sudah dilakukannya. Ini sudah hukum alam.
Jadi, jika Anda ingin karyawan Anda menghargai perusahaan dan loyal, maka perusahaan harus mengapresiasi mereka terlebih dahulu. Give what they want, and then ask what you need from them.
Dengan demikian, terjalin hubungan mutualisme dan saling membutuhkan.
2. Eliminate toxicity
Toxicity can never be tolerated. Toxicity bisa memupus positiveness budaya kerja yang sedang Anda bangun. Karena itu, waspadai kemunculannya sedini mungkin.
Memang sih, kadang ada saja yang membawa hal-hal dan pengaruh buruk (yang tidak dapat dikontrol) dari luar yang masuk. Misalnya saja, merekrut karyawan baru dan ternyata yang bersangkutan sudah membawa negativity yang bisa memperburuk kondisi. Hal ini harus segera diatasi sebelum terlambat, karena toxicity itu seperti virus. Cepat sekali menular, dan bisa memengaruhi budaya kerja positif yang sedang dibangun.
3. Konsisten
Setelah perusahaan telah memiliki budaya kerja yang bisa berfungsi dengan baik, maka pertahankanlah.
Memang sih, kadang kita harus menyesuaikannya dengan kondisi. Misalnya saja, selama ini kita menawarkan tunjangan cuti hamil dan sakit, sedangkan perusahaan lain sudah mulai menawarkan benefit lain yang lebih “millenial” dan kekinian, seperti free member gym.
Boleh saja sih disesuaikan, tetapi ingat, bahwa terlalu banyak perubahan pada benefit untuk karyawan juga bisa membuat budaya perusahaan menjadi tidak stabil lagi.
Jadi, jika perlu mengadakan perubahan, pastikan manfaat atau kebijakan baru itu menguntungkan bagi seluruh perusahaan dan aset-asetnya.
4. Ubah masalah menjadi peluang
Untuk membentuk budaya kerja yang baik di perusahaan, positivity memang sangat penting. Menjadi tugas para manajer untuk bisa memimpin dengan sikap yang baik.
Salah satunya, alih-alih membiarkan rintangan memengaruhi bisnis, akan lebih baik jika perusahaan memotivasi karyawan Anda untuk mengubah cara memandang setiap masalah sebagai peluang.
Misalnya saja, ajak karyawan untuk selalu bersiap akan adanya kesalahan. Kesalahan itu bisa terjadi setiap saat, pada siapa saja, terhadap apa saja. Dengan bersiap melakukan kesalahan, maka kita bisa siap pula untuk belajar. Kesalahan akan membuat perusahaan tumbuh.
5. Manajemen waktu yang lebih baik
Waktu setiap karyawan sangat berharga. Dari pekerja magang hingga manajer, waktu adalah komoditas yang paling berharga, jadi penting untuk mendorong mereka agar bisa menggunakannya dengan bijak.
Banyak hal yang bisa “mengancam” efektivitas dan efisiensi waktu kerja ini. Pihak manajemen dan perusahaan sendiri harus benar-benar waspada mengenai hal ini. Manajemen waktu yang kurang baik bisa membuat bisnis perusahaan menjadi kurang produktif, yang memengaruhi semua karyawan juga, pada akhirnya.
So, mendorong karyawan agar bisa bekerja dengan cepat, efisien, dan menyeluruh akan dapat membantu menumbuhkan budaya kerja yang positif dan produktif.
6. Dukung perkembangan karyawan
Budaya kerja yang positif adalah budaya kerja yang mendorong karyawan menjadi aset yang berkembang. So, pastikan karyawan Anda bisa berkembang bersama perusahaan.
Adakan program-program pelatihan yang dapat membantu mereka meningkatkan skill. Salah satunya adalah dengan memberikan training keuangan. Keterampilan karyawan mengelola keuangan pribadi mereka akan sangat berpengaruh pada etos kerja mereka di kantor.
Jadi, pastikan mereka bisa mengelola gaji dengan baik, menghindari utang, mempunyai proteksi, hingga belajar berinvestasi, demi kebaikan mereka sendiri dan perusahaan, tentunya.
Anda dapat mengundang QM Financial untuk memberikan program edukasi keuangan. Sila WA ke 0811 1500 688, untuk mengatur silabus dan materi yang paling pas dengan kebutuhan di perusahaan Anda.
Budaya kerja sepertinya memang hal remeh temeh saja, namun jika diabaikan bisa memengaruhi jalannya bisnis perusahaan. So, akan lebih baik jika ada perhatian khusus untuk pembentukan dan juga pengelolaannya.
Semoga perusahaan Anda selalu berkembang ya. Yuk, jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk berbagai tip keuangan pribadi, human capital, serta info-info kelas finansial online terbaru.
Bekerja di Perusahaan Kecil, Ini Dia 5 Keasyikannya
Hampir setiap orang biasanya selalu kepingin bekerja di perusahaan bonafid, besar, dan terkenal. Harapannya sih pastinya bisa berkembang dengan baik, banyak pengalaman, gaji besar, tunjangan lengkap, jenjang karier panjang, dan seribu alasan lain. Tapi, sebenarnya, bekerja di perusahaan kecil pun bisa sebaik itu lo.
Mau tahu beberapa keasyikan bekerja di perusahaan kecil?
5 Asyiknya bekerja di perusahaan kecil
1. Kesempatan berkembang besar
Menjadi bagian dalam tim kecil, ada kemungkinan setiap karyawan akan memiliki skill yang berbeda, bahkan multitalenta.
Misalnya saja, kita adalah desainer grafis yang bekerja di perusahaan kecil berbasis advertising agency, bisa jadi hanya kita sendirilah yang akan memegang posisi tersebut.
Dan, seiring waktu, kita juga dituntut untuk mempelajari keterampilan lain pula–yang bisa jadi malah membuat kita semakin ahli di bidang yang kita geluti. Misalnya lagi, untuk desainer grafis, mungkin mau enggak mau kita pun jadi harus belajar copywriting.
Hal seperti ini enggak mungkin jadi kerugian kan? Bahkan keuntungan, karena semisal kita harus mencari pekerjaan lain karena suatu sebab, CV kita bisa bertambah panjang dengan sendirinya. Pasti banyak deh yang mau menerima seorang desainer grafis yang gape juga copywriting.
2. Mengasah semangat entrepreneur
Bekerja di perusahaan kecil membuka kesempatan karyawan untuk lebih banyak berinteraksi langsung dengan pemilik perusahaan. Sehingga kita pun menjadi punya banyak waktu untuk belajar langsung darinya mengenai entrepreneurship. Mulai dari membangun bisnis hingga pola pikir yang ia punyai.
Sebuah pelajaran yang mungkin enggak akan bisa kita temukan di sembarang tempat, secara cuma-cuma dan dengan mudah saat bekerja di korporasi besar.
Siapa tahu kan, kita akhirnya punya nyali untuk membangun perusahaan sendiri?
Tapi, untuk tipe-tipe orang yang lebih suka pekerjaan dengan ritme yang teratur, tak terlalu nyaman dengan perubahan-perubahan baru, bekerja di perusahaan kecil mungkin akan terasa menyiksa. Tsah. Ya, tipe yang begini memang lebih cocok untuk bekerja di korporasi besar.
Karena, bekerja di perusahaan kecil menuntut kita untuk lebih adaptif, baik soal skill, job description, hingga peraturan perusahaan. Belum lagi soal rekan kerja yang kadang juga lebih “eksentrik” ketimbang mereka yang bekerja di korporasi besar.
3. Bisa jadi ikan besar lebih cepat
Mungkin akan butuh waktu bertahun-tahun bagi seorang manajemen trainee untuk menjadi seorang manajer beneran di perusahaan besar. Akan butuh waktu lama kalau kita memulai dengan menjadi desain grafis untuk menjadi creative director jika kita bekerja di perusahaan advertising besar.
Namun, kita bisa mencapai posisi tersebut lebih cepat ketika kita bekerja di perusahaan kecil, dengan cara menunjukkan kinerja yang baik–bahkan jika bisa sampai melampaui target–dan menjalin hubungan baik dengan pemilik perusahaan dan rekan kerja yang lain.
Kita akan lebih mudah menonjolkan diri di antara rekan yang lain ketimbang saat kita bekerja di korporasi besar.
4. Kepuasan kerja lebih terpenuhi
Masalah besaran gaji itu relatif. Gaji berapa pun bisa kita rasakan besar, jika kita bisa mengelolanya dengan baik, termasuk saat kita bekerja di perusahaan kecil.
Bekerja di perusahaan kecil, setiap kinerja yang baik maupun pencapaian prestasi akan lebih mudah terlihat, sehingga kepuasan kerja bisa jauh lebih tinggi. Berlaku juga sebaliknya sih. Ketika kita menunjukkan kinerja yang kurang bagus, maka tim juga akan sangat mudah mendeteksinya.
5. Lebih bebas berekspresi
Aturan yang ditetapkan oleh perusahaan kecil biasanya juga enggak (belum) seketat korporasi besar. Soal baju kerja, misalnya. Karyawan akan lebih dibebaskan dalam hal berpakaian dan mengenakan makeup, sesuai gaya masing-masing.
Selain itu, kita juga punya banyak kesempatan untuk dilibatkan dalam proyek-proyek baru yang membuat skill bertambah.
So, memang tinggal gimana kita aja sih, mau besar di kolam kecil ataukah jadi ikan kecil di kolam besar. Yang pasti, kalau mau punya gaji besar, atau jaminan jenjang karier, itu enggak hanya dengan bekerja di korporasi besar kok. Dengan bekerja di perusahaan kecil pun bisa.
Bekali diri juga secara lengkap terutama soal mengatur gaji. Karena, sekali lagi, gaji besar atau gaji kecil itu semua tergantung pada mindset kita. Kita juga bisa mengusulkan pada pemilik perusahaan untuk mengadakan training keuangan demi meningkatkan keterampilan mengelola keuangan karyawan.
#QMTraining dari QM Financial juga sangat affordable untuk perusahaan-perusahaan kecil, karena materinya bisa disesuaikan dengan kebutuhan karyawan. Hubungi kami melalui WhatsApp ke 0811 1500 688. Jangan lupa follow juga Instagram QM Financial untuk info-info kelas finansial online terbaru.
Sekalian saja, ikutan #CelebrateYou dalam rangka ulang tahun QM Financial yang ke-16! Ceritakan pencapaian finansialmu yang paling berarti bagi kamu!
Rayakan pencapaianmu yang paling berarti dengan QM Financial. Karena siapa tahu cerita kamu bisa jadi salah satu dari 16 cerita terpilih. Bagi 16 cerita terpilih, kalian berhak mendapatkan special gift dari QM Financial senilai 1,6 juta untuk setiap cerita terpilih!
Share ceritamu di , atau di kolom komentar post Instagram QM Financial di atas, ya! Atau, bisa juga DM langsung ke QM Financial. It’s time to #CelebrateYou!